- Konsumsi US: - megap-megap.
- Ekspansi kredit US: - payah
- Pengangguran: tidak beranjak, masih di sekitar 10% (versi resmi) atau 22% versi Johh Williams.
- Harga pangan dan energi: Doh!! – kata Homer Simpson.
Bernanke 0; Krisis 4.
- -oOo- -
Bagaimana kelanjutan permainan ini? Kata shahibul cerita, (kata yang punya cerita) yang suka mendongeng ngalor-ngidul ....... dijaman modern ini ada beberapa tipe konsumen.
- Orang yang normal, yaitu orang yang mengkonsumsi sebagian penghasilannya dan menabungnya sebagian lagi untuk persiapan pensiun atau untuk masa sulit.
- Orang yang nekad, yaitu orang yang mengkonsumsi semua penghasilannya tanpa mengingat masa depan atau masa sulit yang bisa terjadi dikemudian hari.
- Orang edan adalah orang yang menghabiskan semua penghasilannya saat ini dan penghasilannya dimasa datang. Dengan kata lain dia menggunakan kredit untuk konsumsi.
- Orang yang sontoloyo yaitu orang menghabiskan penghasilannya dan menggunakan kredit yang tidak mungkin bisa dibayarnya untuk konsumsi.
Proverb 22:7 Orang kaya menjadi majikan orang miskin, penghutang menjadi budak dari orang yang menghutangi.
Diriwayatkan oleh Salama bin Al-Akwa:
Suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan sahabat-sahabat nabi, datanglah beberapa orang membawa jenazah. Nabi diminta untuk menjadi imam sholat jenazah.
Nabi bertanya: “ Apakah orang ini punya hutang?”. Orang-orang menjawab “tidak”.
Kemudian nabi bertanya lagi: “Apakah ia meninggalkan harta”. Orang-orang menjawabnya dengan kata “tidak”. Nabi lalu memimpin sholat jenazahnya.
Seorang jenazah yang lain dibawa kepada nabi, dan para pembawanya meminta nabi untuk menjadi imam sholat jenazah. Nabi bertanya: “Apakah orang ini punya hutang?”. Dan dijawab para pembawanya “Ya”. Nabi bertanya lagi: “Apakah orang ini meninggalkan harta?”. Orang-orang menjawab: “Tiga dinar”. Nabi lalu memimpin sholat jenazah.
Dan kemudian ada jenazah ketiga yang dibawa untuk disholatkan. Nabi bertanya: “Meninggalkan harta?”. Orang-orang menyahut: “Tidak”. Lalu nabi bertanya lagi: “Apakah ia punya hutang?”. Orang-orang menjawab: “Ya, dia berhutang 3 dinar”. Nabi kemudian menolak dan berkata: “Kalau begitu silahkan saja kalian mensholati teman (jenazah) kalian ini.” Kemudian Abu Qatada berkata: “Ya Rasullulah, silahkan menjadi imam sholat jenazah ini. Saya akan membayar hutangnya.” Kemudian nabi memimpin sholat jenazah.
Hutang, apalagi dilakukan sampai diluar kemampuan untuk membayarnya, adalah masalah serius bagi yang menganggap Quran atau Perjanjian Lama sebagai buku pegangan hidupnya. Bagi umat Islam, nabi Muhammad telah mengajarkan doa yang ada kaitannya dengan hutang, dalam sebuah hadith Bukhari yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Bunyinya:
Rasullulah sering berkata: “Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari kecemasan dan kesedihan, dari ketidak-mampuan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari beban hutang yang berat, dari kesewenang-wenangan orang lain.”
Asal tahu saja....., di kantor saya banyak sarjana lulusan UI (universitas utama di Indonesia) hanya mengerjakan pekerjaan administrasi dengan level skill yang diperlukan tidak lebih dari D3 atau SMA. Dan...., menurut saya lulusan SBM akan menjadi pekerja administrasi, karena tidak ada perusahaan yang mau merekruit manager-baru-lulus.
Beberapa waktu lalu, teman-teman saya merayakan keberhasilan anak-anaknya memperoleh gelar PhD. Saya juga ikut mengirimkan email ucapan selamat. Bunyinya: “Turut mengucapakan selamat atas keberhasilan anda/anak anda mencapai sebuah milestone. Semoga PhD itu tidak menghambat kesempatan memperoleh pekerjaan.”
Tidak banyak orang mau mengkritisi masalah gelar akademik ini. Termasuk tabu. Oleh sebab itu dunia sudah mengalami inflasi sarjana. Sarjana sudah bubble yang over-value. Ini hanya yang nampak dipermukaan. Di bawah permukaan ada yang disebut hutang-mahasiswa atau student credit yang terjadi di Amerika dan negara-negara lain. Menurut New York Times, hutang-mahasiswa di Amerika Serikat akan melampaui hutang kredit card, US$ 1 trilliun.
Student loan debt outpaced credit card debt for the first time last year and is likely to top a trillion dollars this year as more students go to college and a growing share borrow money to do so.
“In the coming years, a lot of people will still be paying off their student loans when it’s time for their kids to go to college,” said Mark Kantrowitz, the publisher of FinAid.org and Fastweb.com, who has compiled the estimates of student debt, including federal and private loans.
Two-thirds of bachelor’s degree recipients graduated with debt in 2008, compared with less than half in 1993. Last year, graduates who took out loans left college with an average of $24,000 in debt. Default rates are rising, especially among those who attended for-profit colleges.
Dan...., sialnya presiden George Bush menetapkan UU bahwa hutang-mahasiswa adalah hutang yang tidak bisa diputihkan melalui proses kebankrutan. Sampai matipun akan dikejar terus lengkap dengan bunganya. “Dooh.” Kata Homer Simpson.
Persoalan menjadi semakin menumpuk, ketika mencari pekerjaan sulit. Bunga hutang terus bertambah......, dan pajak mereka dimasa akan datang akan semakin tinggi. Alangkah tidak enaknya menjadi warganegara Amerika.
Sebagai anggota Perjaka Senja – Persatuan Jalan Kaki Senayan Jakarta -, setiap sabtu pagi, saya dan beberapa teman rutin mengitari stadion Utama Senayan. Sabtu ini bersama saya ada dua rekan yang cantik, yang satu adalah salah satu petinggi Kalbe Farma dan lainnya adalah country risk manager Citibank. Sambil jalan cepat, kami omong-omong mengenai ekonomi. Ada hal yang menggangu benak mereka, yaitu meningkatnya cadangan devisa US dollar di Bank Indonesia. Dari luar, nampaknya kenaikan cadangan devisa ini merupakan prestasi suksesnya ekonomi makro Indonesia. Tetapi, menurut mereka, sebenarnya adalah beban. Asal muasal meningkatnya cadangan devisa ini adalah karena tindakan BI untuk mempertahankan ketidak-bijaksanaan BI (Bank Indonesia) menghadapi masuknya uang panas dari luar. BI harus melakukan mopping/sterilisasi dana asing yang masuk. Dana asing ini menurut perkiraan saya adalah uang panas dari spekulan (nanti kita lihat kasus Cina, yang nampak jelas).
Untuk kwartal IV 2010, neraca perdagangan surplus $1,9 milyar (2010) sementara neraca pembayarannya surplus $11,3 milyar. Jadi ada uang bebas yang masuk $9,4 milyar. Uang apa ini?
Dalam 2 tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan cadangan devisa Indonesia dari sekitar $51 trillun di bulan Oktober 2007 menjadi, $54.8 di bulan April 2009 dan kemudian menjadi $96 trilliun di akhir tahun 2010. Atau naik $ 45 trilliun. Kalau mau diteliti lebih lanjut, dan dikaitkan dengan pertanyaan “Uang apa ini?”, maka akan nampak bahwa sebenarnya dana kenaikan cadangan devisa ini lebih banyak karena dana asing yang masuk ke surat hutang pemerintah. Chart-1 menunjukkan adanya kenaikan kepemilikan asing di surat hutang pemerintah RI. Angkanya naik dari US$17,4 milyar di kwartal-1 2008 menjadi US$47,2 milyar di kwartal-4 2010. Suatu kenaikan sebesar US$29,8 milyar. Kenaikan cadangan devisa US$ 41,2 dari kwartal-1 200 sampai kwartal-4 2010, ternyata 72%nya adalah dana asing yang masuk untuk membeli surat hutang pemerintah. Bukan murni karena surplus perdagangan atau FDI. Selebihnya kebanyakan untuk FDI sekitar US$ 12 milyar.
Chart - 1
Sampai akhir 2010, ada sekitar $110 milyar ekivalen surat hutang pemerintah dan $47 milyar dipegang oleh asing. Sebagian besar dalam bentuk rupiah. Investor asing memperoleh keuntungan bunga yang lebih besar dan juga appresiasi rupiah. Derasnya uang panas yang masuk ke Indonesia patut diduga adalah US$ carry trade. Perbedaan suku bunga US$ dengan suku bunga rupiah, membuat peluang untuk mencari untung pada perbedaan ini. Appresiasi rupiah hanyalah akibat masuknya uang panas itu sendiri. Appresiasi rupiah ini seharusnya tidak terjadi. Malah seharusnya adalah depresisasi rupiah, karena jumlah rupiah yang beredar terus bertambah, bahkan yang terakhir mencapai 17% (Chart-3).
Uang panas ini akan menjadi malapetaka kalau mereka keluar, seperti yang terjadi selama tahun 2008 sampai kwartal-1 2009. Ketika krisis berada pada puncaknya, spekulator panik, mereka menarik uangnya dari Indonesia, di saat itu rupiah tersungkur.
Chart - 2
Chart - 3
Pemerintah Bersiap Utang Rp 200 triliun
Keuangan January 3, 2011 at 10:00
Pemerintah bersiap utang Rp 200 triliun
JAKARTA. Nafsu berutang pemerintah makin besar. Sayang, kemampuan membelanjakan dan memanfaatkannya makin kendor.
Tahun ini misalnya, pemerintah menargetkan penerbitan surat utang negara (SUN) senilai total Rp 200,6 triliun. Selain menambal kekurangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 senilai Rp 124,7 triliun, penerbitan obligasi negara juga bertujuan menyerap aliran dana asing berjangka pendek (hot money). Maklum, banyak yang memprediksikan, tahun ini dana-dana asing masih mengalir deras ke Tanah Air.
Sebagai perbandingan, tahun 2010, pemerintah menerbitkan obligasi sebanyak Rp 178 triliun. Artinya, target penerbitan tahun ini naik 12,7% dibandingkan total penerbitan obligasi negara sepanjang tahun 2010. Pemerintah yakin target ini akan tercapai asalkan kondisi pasar obligasi di Tanah Air sebagus tahun kemarin.
Tidak hanya Indonesia saja yang mengalami kenaikan cadangan devisa yang pesat. Ternyata Cina juga. Lebih parahnya ialah, bahwa Cina mengalami defisit perdagangan pada kwartal-1 2011 seperti yang dilangsir Financial Times. Padahal cadangan devisanya menembus US$ 3 trilliun.
Financial Times
China records $7.3bn trade deficit
China’s trade balance swung to a deficit of $7.3bn in February as exports slowed during the Lunar New Year holidays.
Although China is often criticised by US politicians for running a large trade surplus, this is the second time in the past 12 months that Chinese data have revealed imports outstripping exports. As the world’s largest consumer of commodities, China’s imports have ballooned in value as prices for raw materials rise.
Dan yang menyebabkan defisit perdagangan Cina adalah harga bahan komoditi yang meningkat dan ......., ketidak effektifan perusahaan-perusahaan Cina meningkatkan margin keuntungan. Mungkin karena barangnya kurang laku karena perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat serta Jepang.
Cadangan devisa Cina dalam 2 tahun terakhir ini meningkat sebesar US$ 1 trilliun seperti yang dilangsir berita China's $3 Trillion Reserves Show G-20 Task as Wen Resists Yuan Pressure dari Bloomberg. Dibandingkan Cina, peningkatan cadangan devisa Indonesia tidak ada apa-apanya.
China’s foreign-exchange reserves exceeded $3 trillion for the first time, highlighting global imbalances that Group of 20 finance chiefs aim to tackle at meetings in Washington.
China’s currency holdings, the world’s biggest, swelled by $197 billion in the first quarter to $3.04 trillion, the central bank said yesterday. New loans were a more-than-estimated 679.4 billion yuan ($104 billion) in March, it said.
Premier Wen Jiabao’s policy of controlling the currency, along with trade surpluses and flows of capital into the fastest-growing major economy, have boosted the reserves by $1 trillion in two years. G-20 finance chiefs are seeking to agree on an early-warning system that can prevent the type of imbalances in trade and financial patterns that contributed to the 2007-09 crisis and recession.
“The continued substantial foreign-exchange reserve accumulation by China is a reflection of global imbalances,” said David Cohen, a Singapore-based economist at Action Economics who formerly worked for the U.S. Federal Reserve. China continues to “resist the pressure for faster appreciation of the yuan,” he said.
Untuk melihat apakah ekonomi Amerika Serikat sudah bangkit atau belum, bisa dari konsumsi bensinnya. Kalau konsumsi bensinnya sudah pulih, maka ekonominya juga sudah pulih. Orang pergi ke kantor dan melakukan aktivitas rutinnya perlu bensin. Kenyataannya, konsumsi bensin di US belum pulih. Saat ini masih pada level tahun 2000. Konsumsinya mudur 10 tahun (lihat Chart-4)
Eropa bisa diharapkan hal yang sama. Jadi bisa disimpulkan bahwa naiknya harga minyak dan bahan komoditi dunia, lebih didominasi karena spekulasi saja. Demikian juga kenaikkan cadangan devisa Cina dan Indonesia, serta emerging market.
(Bersambung.....)
8 comments:
Persoalan penghutang : ketika kredit dengan Giro Wajib Minimum (FRB) menciptakan uang berdasarkan leverage tersebut, interest tidak ikut tercipta atau diciptakan, sehingga mustahil membayar Principal/Pokok plus interest, tak ada uang di sistem, satu-satunya cara harus ada yang pinjam lagi, gimana bung IS ?
Satu-satu nya jalan adalah ada yang harus ngeplang..... atau jadi budak atau matinya tidak disholati....
He he he he he he....
Kredit - uang illusi dari FRB akhirnya harus kembali pada kesunyataannya - yaitu pokoknya.
Menurut bung IS, Sampai kapan Rp tetap menguat terhadap USD ??
Thanks
Loh, kenapa hanya ada dua cara ? Kan ada satu cara lagi bung IS : lOMPATI SAJA hak penciptaan para bankir seperti yang dilakukan Presiden Andrew Jackson ? bukankah Departemen sejatinya memang bertugas melayani warga negara dengan mencetakkan uang tanpa bunga ? atau menciptakan uang lewat para Amir Islam seperti jaman kesultanan Turki Utsmani ? gimana bung IS ?
Bung IS, cara memunculkan uang itu banyak cara : kredit=uang muncul karena ada yang berhutang, plus bunga yang tidak pernah diciptakan, membuat barang+jasa=uang=uang muncul sebagai wakil barang dan jasa, jadi tak perlu dipinjam kepada bank, cukup diterbitkan Departemen Keuangan dengan dasar nilai barang dan jasa tsb (contoh semasa Presiden Andrew Jackson). Membual=uang muncul dari bualan, contoh Bualan Ahmad Zaini Suparta punya uang 4 kali lipat APBN Republik Indonesia, terbukti orang banyak percaya dan mau melakukan apapun tanpa dibayar dulu, jadi membual yang besar memang seperti statistik, bisa membuatnya menjadi uang, uang bualan.
@Anony April 25, 2011 9:04 PM,
Andrew Jackson..., kita akan sampai kesana di Penipu, Penipu Ulung, Politikus dan Cut Zahara Fonna (PPUPCZF, akronim baru).
Dan Ahmad Zaini memang menarik. Tetapi tidak lama ketahuannya.
@Anony April 24, 2011 8:14 PM
Nanti kita bicarakan di Bubble Yang Masih Bertahan bagian berikutnya.
@ Anony April 24, 2011 6:05 PM
Anda benar...., dan akhirnya hutangnya debitur type Sontoloyo harus dikempang...., debiturnya mati, bunuh diri,.... atau entah apa jalan lainnya.
Di PPUPCZF kredit disebut uang illusi, karena sifat-sifatnya yang membuat ekonomagik.
Pertanyaan yang paling lucu kenapa semua manusia kompak dengan sistem yang seperti ini, tak adakah seorang pun (negara) yang berani 'memberontak' dengan sistem yang baru, atau mereka takut untuk coba2. Usaha untuk me'run' bank itu sudah banyak yang mempelopori entah itu sukses atau tidak. kalo pemerintah secara resmi membuat sistem baru, sy masih belum pernah lihat, at least untuk saat ini. conspiracy theory??! mungkin saja...
@TIKHO : Jawabannya ada pada kurikulum sekolah dasar sampai kuliahan : kenapa mereka bisa jenius fisika tapi bodoh tentang skema munculnya uang ke sistem perekonomian ?
@Bung IS : Calon Legislatif juga membuat uang bualan bung IS : caleg membual andai dia dicoblos gambarnya si pencoblos akan sejahtera, punya uang banyak, setidaknya hidupnya berubah menjadi .. makin kere, hehe.
Dukun pengganda uang : dia membual bisa melipatgandakan uang yang dimiliki seseorang, berubahlah uang itu jadi .. bungkusan kain butut, haha. Broker bursa berjangka : membual membikin kaya raya yang menitip uang, dan hasilnya yang kaya raya bosnya perusahaan pialang berjangka dan membuat si nasabah .. bunuh diri, hyahaha. Membual, berbohong secara besar-besaran, mungkin kayak Goebbels dan Statistik, bisa membuat uang ya bung IS ?
Post a Comment