___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, November 30, 2015

Adam (Menurut Quran): Bukan Manusia Pertama

Tidak seperti biasanya, magrib itu anak saya minta supaya kami sholat bersama. Rupanya dia besoknya ada ulangan pelajaran agama dan salah satu materi yang diujikan adalah mengenai ritual setelah sholat. Oleh sebab itu dia minta supaya dia diperbolehkan untuk membaca beberapa “bacaan” setelah sholat.
Ketika dia melafaskan “bacaan” setelah sholat, saya menyadari bahwa yang sedang dilakukannya adalah ritual sufi. Setelah dia selesai, saya menerangkan bahwa kami adalah penganut mazhab Wahabi atau salafi atau Muhammadiyah. Setidaknya dekat dengan ketiganya yang sangat tidak suka kepada tahayul, bidah dan khurafat (ejaan lama churafat) yang sering disingkat TBC. Perbedaannya dengan ketiga golongan tersebut, kami anti juga pada kepada tafsir non-sense, tafsir israiliyat.
Dalam pendidikan agama, untuk ranah TBC, saya suruh anak saya mengkonfrontir menanyakan langsung ke guru agamanya, tetapi untuk tafsir israiliyat, saya akan menanganinya secara langsung, karena tidak banyak yang mengerti mengenai hal ini. Bahkan golongan rasionil dan terpelajar seperti Muhammadiyah masih banyak yang percaya pada tafsir non-sense, kecuali mereka yang punya pendidikan tinggi.
Tuhan yang menyebut dirinya sebagai al Haq (the ultimate reality) adalah merupakan realitas yang objektif. Tetapi persepsi kita tentang Tuhan (sering kali) subjektif. Persepsi manusia tentang Tuhan adalah hasil dari otak kita mengolah pengalaman dan imajinasi kita yang mencoba menproyeksikan realitas Tuhan atau firman Tuhan. Itu subjektif.
Dan ada lagi hal yang EOWI mau namakan sebagai "subjek yang tidak riil". Hal seperti ini adalah hasil imajinasi manusia saja tanpa didasari dan deduksi dari pengalaman dan pengamatan. Subjek yang tidak riil tentu saja bukan berasal dari Tuhan, bahkan tidak mengandung kebenaran. Serta banyak tercampur ke dalam agama.
EOWI kali ini akan mengupas salah satu subjek yang tidak riil (tidak benar) dengan gaya humor EOWI. Kami harap tidak ada pembaca yang tersinggung. Kami menganjurkan untuk merenungkannya. Siapa tahu anda juga memperoleh pencerahan dari kisah humor sardonik ini.

Kisah Ringkas Adam, Hawa dan Anak-Anaknya
Bagian dari pendidikan agama anak saya adalah mengenalkannya kepada kisah nabi-nabi yang buku-bukunya dapat dibeli di toko-toko buku. Selain itu juga dia, anak saya disekolahkan di sekolah yang berbasis agama (Islam). Sehingga jika saya berdiskusi dan membuat analisa mengenai suatu persoalan agama, bisa nyambung. Jadi mengenai Adam dan Hawa, dia (anak saya) tahu sekali kisahnya.
Beginilah ringkasan kisah Adam dan Hawa.
Tuhan menciptakan Adam sebagai manusia pertama dari tanah liat seperti seorang pematung membuat patung porselen keramik. Kemudian Adam dihidupkan. Di Quran disebutkan bahwa, sebelum penciptaan Adam ada dialog antara Tuhan dan malaikat, yang intinya keraguan malaikat terhadap inisiatif Tuhan, karena mahluk yang akan diciptakanNya hanyalah akan membuat pertumpahan darah dan kerusakan di muka bumi. Hal ini dibantah oleh Tuhan.
Ketika Adam sudah tercipta, maka malaikat disuruh Tuhan untuk hormat kepada Adam. Dan semuanya patuh kecuali Iblis (Lucifer dalam Kristen). Akibatnya Iblis dikutuk Tuhan.
Adam hidup di surga yang semuanya tersedia. Ketika Adam tertidur, Tuhan mengambil satu tulang rusuk Adam untuk dijadikan Hawa, pasangan Adam.
Adam dan Hawa hidup nyaman di sorga. Mereka diperbolehkan makan semua buah yang ada di sorga, kecuali ada satu buah yang disebut buah terlarang.
Semua berjalan dengan baik, sampai pada suatu hari Hawa bertemu dengan ular-Iblis. Hawa mungkin sangat naif, sehingga dia tidak takut pada ular, setan, atau Iblis. Bahkan diajak ngobrol dan bergossip. Kalau hal itu terjadi pada istri saya…, dia akan lari terbirit-birit. Prempuan mana sih yang tidak takut melihat setan, ular.
Hawa juga bukan orang Cina (sorry joke rasis nih). Kalau dia orang Cina, ular itu langsung diparang dan dibuat cap-cay (dan Adam dan Hawa tidak pernah dibuang ke bumi dan tidak ada dosa asal). Ternyata Hawa bukan manusia biasa. Dia bukan juga seorang penakut. Dengan setan dan ularpun tidak takut.
Pada kesempatan itu Iblis menawarkan buah terlarang. Katanya, buah tersebut bisa membuat manusia tahu segalanya. Dan dengan tenangnya Hawa menerima, bahkan menawarkannya kepada Adam.



Hawa sedang bergossip dengan ular Iblis
Akhirnya perbuatan (dosa) Adam dan Hawa ketahuan Tuhan dan keduanya dibuang ke bumi, yang tentu saja pada masa itu bumi masih liar. Mereka diperbolehkan makan hewan apa saja. Ular dikutuk sehingga berjalan dengan perutnya dan makan debu sepanjang hidupnya.
Di bumi, hidup, katanya, tidak seenak di sorga. Mereka punya anak. Diantaranya bernama Kabil (Cain, Qayin, Qabil) sebagai anak pertama dan Habil (Abel, Hevel) anak ke dua Adam dan Hawa.
Pada suatu hari Habil yang petani dan Kabil yang peternak membuat persembahan atau qurban kepada Tuhan. Rupanya Tuhan suka kepada Habil, sehingga qurbannya diterima sedang Kabil tidak. Hal ini membuat Kabil tidak suka. Maka dia membuat rencana untuk membunuh Habil.

Kabil membunuh Habil
Ternyata persoalan Kabil tidak selesai setelah berhasil membunuh Habil. Pertanyaan yang menjadi persoalan Kabil adalah: mau diapakan mayat Habil dan bagaimana menyembunyikan kejahatannya. Dipercayai bahwa pembunuhan ini adalah pembunuhan pertama dan kematian pertama sehingga Kabil tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Rupanya setan membantu Kabil dengan memperlihatkan seekor gagak yang berhasil membunuh temannya, kemudian ia menguburkan bangkai temannya yang mati itu. Kejadian ini menginspirasi Kabil untuk mengubur adiknya, Habil.
Demikian kisah Adam, Hawa dan anaknya. Saat ini ada mesjid di perbukitan barat wilayah Damaskus yang diberi nama mesjid Habil, karena dipercaya bahwa disitulah Habil dikuburkan. Mesjid yang didirikan oleh gubernur Ottoman di Damaskus Ahmad Pasha di tahun 1599 ini banyak dikunjungi peziarah.

Mesjid Habil di perbukitan di barat Damaskus Syria, dipercayai Habil anak Adam dikubur disini

Dilema Kisah Manusia Pertama
Kita tinggalkan gambaran Adam di surga, dan langsung pada episode Adam dan Hawa sudah diusir dari surga dan jatuh ke dunia.
Perubahan hidup dari surga ke bumi, bisa dibayangkan bak perubahan hidup di kota besar di masa kini ke hutan belantara. Seperti digambarkan pada program-progam TV kabel Naked and Afraid. Untuk bisa survive, diperlukan keterampilan. Dan keterampilan tersebut diperoleh dari pengalaman hidup. Menyemplungkan Adam dan Hawa ke dunia, seperti menyemplungkan 2 orang kota yang  biasa hidup nyaman ke hutan belantara. Absurd.
Sejak lama konsep manusia pertama atau sepasang manusia pertama sangat mengganggu pikiran banyak orang sehingga mereka menjadi agnostik atau atheis. Pertanyaan yang paling mendasar adalah: bisakah pasangan ini hidup menghadapi semua kesulitan hidup, menghadapi bahaya, mencari makan dan minum. Ketika Adam dan Hawa tidak lagi hidup di surga, terlalu naif jika membayangkan bahwa dunia itu seperti kebun raya atau..., kebun binatang dimana ada yang merawat. Kalau mau makan, tinggal memetik saja buah-buah yang bergantungan di dahan yang rendah tanpa harus memanjat. Rumput-rumput secara berkala dipotong, rapi, tidak ada alang-alang dan semak belukar dan penuh duri. Banyak binatang-binatang herbivora (pemakan tumbuhan) seperti kijang, kambing liar, jinak-jinak, mudah ditangkap untuk disantap. Tidak perlu disembelih (Adam tidak punya pisau untuk menyembelih). Dagingnya pun tidak perlu dimasak (Adam tidak bisa membuat api, karena Tuhan tidak membekalinya korek api). Jadi kalau mau makan daging...., mungkin harus seperti harimau atau singa. Kijang yang malang harus digigiti hidup-hidup. Mungkin akan meronta-ronta. Kasihan…, sadis juga Adam itu ya.
Kalau anda masih ngotot bahwa kondisi di dunia dulu berbeda dengan di dunia dalam hal buah-buahan dan ketersediaan makanan. Apakah di dunia ini tidak ada binatang pemangsa seperti harimau, singa, serigala, hyena, beruang (pembaca bisa sebutkan sisanya yang lain)? Bagaimana mempertahankan diri dari binatang buas. Tuhan tidak membekali Adam dengan parang, senapan berserta pelurunya, atau panah untuk berburu. Untuk membuat perangkap binatang pun akan sangat sulit tanpa alat yang memadai.
Bagaimana dengan nyamuk, lalat, lintah, pacet, agas, sederet serangga yang menjadi pengganggu dan pembawa penyakit? Kulit Hawa (dan Adam) akan penuh dengan bekas gigitan nyamuk, bentol-bentol dan kalau digaruk terlalu banyak akan berubah menjadi gudig. Silahkan pergi ke Bintuni, Papua Barat, kalau mau coba rasanya hidup dengan agas. Pulang-pulang anda penuh gudig, dan kalau nasib kurang beruntung, anda juga membawa pulang malaria. Masih untung kalau di Papua, kalau di Amerika Selatan, ada yang namanya botfly yang larvanya masuk ke bawah kulit dan hidup di bawah kulit memakan daging anda. Atau di Afrika dengan lalat tsetse dengan penyakit tidur yang membuat anda tidur selamanya. Belum lagi nyamuk pembawa cacing filaria. Dokter bisa membuat daftar yang panjang mengenai penyakit yang ditularkan melalui serangga.
Dan untuk Hawa yang naif dan tidak takut kepada ular atau binatang buas, kalau seandainya bertemu dengan seekor harimau, mungkin bukannya lari, tetapi malah memanggil harimau itu: “Hallo kitty, kitty…., come here kitty, come to mama….cudly kitty” Dia pikir harimau enak untuk dipeluk dan dielus-elus. Umur Hawa niscaya akan pendek karena kenaifannya. Kalau umur Hawa pendek…., maka manusia tidak bisa beranak pinak. Diperlukan 2 jenis kelamin atau 1 wanita (untuk perkembang-biakan partenogenesis) untuk bisa beranak pinak.
Ada yang beragumen bahwa hewan-hewan pemangsa seperti harimau pada masa itu masih naif juga, karena sebelumnya mereka tidak makan daging melainkan pemakan tumbuh-tumbuhan seperti sapi. Sehingga Hawa akan dicuekin aja. Persoalannya, dari penggalian arkeologi dibuktikan bahwa binatang pemangsa sudah ada jauh sebelum manusia ada. Umur fossil manusia homosapiens tertua yang pernah ditemukan saat ini, adalah 160,000 tahun.  Fossil itu dari Herto, Ethiopia. Sedangkan T-Rex binatang pemangsa yang terkenal itu sudah ada 67 juta tahun lalu. Jadi hewan pemangsa bukan hal yang baru dan tidak akan mencuekin Hawa yang gemuk, empuk dan lezat.
Lalu bayangkan salah satu dari Adam dan/atau Hawa terluka karena duri belukar. Atau karena luka garukan karena gatal bekas digigit serangga, atau karena tidak mandi berhari-hari. Luka itu menjadi gangrene (membusuk seperti luka pada orang kena diabetes). Ini juga akan membawa kematian.
Adam dan Hawa yang tidak punya alat untuk membuat api. Pada malam hari mereka akan kedinginan…., bisa mati karena hypothermia. Setidaknya terkena masuk angin. Lalu tidak bisa cari makan dan akhirnya mati kelaparan.
Andaikata Adam dan Hawa tidak kena hypothermia atau heatstroke, dehidrasi, tidak disantap harimau, tidak terkena malaria, gangrene, bisa melewati melewati minggu-minggu pertama dengan susah payah, bisa memperoleh makan dari udang, siput, di sungai-sungai. Minum juga dari sungai. Amankah sumber hidup dari sungai? Tanpa dimasak, siput, kepiting kecil dan udang kecil, crustacea lainnya dari sungai punya resiko membawa parasit seperti cacing nematoda, paragonimus, dan dokter masih bisa membuat daftar yang panjang. Belum lagi kolera dan desentri dari air minum yang tidak dimasak.
Peluang Adam dan Hawa untuk bisa hidup sangat kecil. Apa lagi di minggu-minggu pertama. Kalau anda tidak percaya, silahkan mencobanya. Pergi ke hutan, tanpa membawa pisau/parang, panci, tenda, kail, korek api, senapan, ......bahkan kalau perlu tanpa busana. Kalau bisa hidup lebih dari 1 bulan, anda hebat sekali. Dan beruntung sekali jika anda pulang tanpa membawa “oleh-oleh” dari hutan.
Mungkin anda tidak perlu mencobanya sendiri. Di TV kabel ada beberapa program, salah satunya adalah Naked and Afraid yang menceritakan bagaimana sulitnyanya hidup di alam liar. Dalam Naked and Afraid, peserta masih dibekali alat pembuat api (sejenis korek api), parang dan tas. Kadang-kadang kelambu. Alat-alat itu memudahkan peserta untuk membuat shelter (tempat berteduh dan tidur) dan api. Kedua alat tersebut sangat essensial untuk survival, berjuang untuk hidup di belantara. Bayangkan hidup di hutan tanpa peralatan itu.
Sampai sejauh ini, pertanyaan bagaimana Adam dan Hawa bisa hidup lama di belantara masih belum bisa terjawab. Tidak perlu bertanya berapa jumlah anak Adam. Itu terlalu jauh. Lalu tentang Adam dan Hawa sebagai manusia pertama…….kesimpulannya……, silahkan ditarik sendiri.

Dilema Kisah Persembahan Qurban Habil dan Kabil (Abel dan Cain)
Kisah Habil dan Kabil punya persoalan tersendiri dengan hasil penggalian arkeologi dan kajian antropologi. Berikut ini daftar ketidak konsistenannya dengan hasil penggalian arkeologi:
-         Habil dan Kabil yang telah menguasai teknik pertanian dan peternakan
-         pembunuhan Kabil sebagai pembunuhan pertama.
-         cikal bakal mengubur mayat sebagai kultur manusia
Fossil tertua manusia species homosapiens seperti manusia modern sekarang berasal dari 160,000 tahun yang lalu ditemukan di Herto, Ethiopia. Jadi, homosapiens sudah ada sebelum itu. Sedangkan budaya pertanian baru muncul sekitar 12 ribu tahun lalu, 10,000 Sebelum Masehi (SM). Selama 1500 abad (bukan 1500 tahun lho), kemana saja Habil dan Kabil? Apakah Hawa mengandung Habil dan Kabil selama 150,000 tahun?
Silahkan dipikirkan bagaimana menerangkan jurang waktu ini. Yang pasti EOWI menyerah dan tidak bisa menjelaskannya.

Tinjauan Quran: Adam Bukan Manusia Pertama
Harus diakui bahwa dalam banyak hal EOWI berbeda dengan para mufassir (ahli tafsir) Quran. Kami di EOWI tidak suka mentafsir-tafsirkan Quran karena kemungkinan salah besar sekali. Yang kami lakukan adalah mencari terjemahannya, melihat sains dan melakukan deduksi. Perbedaan yang mendasar antara deduksi (menurunkan) dan mentafsirkan adalah, bahwa yang pertama hanya memerlukan necessary conditions dan yang kedua memerlukan cukup satu sufficient condition. Maaf karena menggunakan jargon logika dan matematik.
Banyak para ulama agama Islam yang beropini bahwa Quran hanya mengangkat masalah yang umum dan merupakan garis besar saja. Opini semacam itu dibantah oleh Quran dan salah satunya di ayat berikut ini:
[6:114] Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (al Quran) kepadamu dengan jelas sekali (dan terperinci)? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quraan itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
[6:115] Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Pengarang Quran memilih setiap kata yang digunakan dengan sangat cermat dan pesannya sempurna. Tentu saja arti sempurna adalah tidak perlu tambahan atau asessori lain untuk bisa dimengerti. Apa yang tertulis mencerminkan hal yang sesungguhnya, bukan metaphor. Tafsir tanpa pengamatan, kaidah ilmu akan salah.
Mari saya tunjukkan contohnya.Contoh ini untuk menunjukkan kesalahan tafsir dan bagaimana deskriptif nya kata-kata yang digunakan oleh pengarang Quran.
Dalam tafsir (terjemahan) Quran yang banyak beredar saat ini, mengenai penciptaan manusia, ada kata alaqa. Manusia berasal dari alaqa ( علق). Kata alaqa kalau anda lihat di google-translate atau  kamus Arab-Indonesia, berarti lintah (Inggris: leech) atau sesuatu yang menggantung/menempel (seperti lintah, Inggris: leech-like, hang, dangle, cling). Tetapi kata alaqa diterjemahkan sebagai “segumpal darah“. Ini tidak terjadi pada terjemahan bahasa Indonesia saja, tetapi juga bahasa lainnya seperti Inggris, yaitu “blood-cloth“ yang artinya sama dengan “segumpal darah“.
Saya tidak tahu kenapa para mufassir klasik menterjemahkan alaqa sebagai “segumpal darah“. Mungkin karena pandangan di masa lalu bahwa terjadinya manusia adalah akibat percampuran antara darah mensturasi dan sperma. Sperma membuat darah mensturasi menggumpal dan selanjutnya menjadi janin. Tentu saja pandangan tersebut hanyalah spekulasi (hipotesa tanpa pengamatan ilmiah) dan salah.
Saya berani mengatakan bahwa terjemahan kata alaqa salah, pertama karena dari segi bahasa tidak cocok (silahkan gunakan google translate untuk mengeceknya) dan yang ke dua, tidak ada perwujudan embryo yang seperti gumpalan darah. Yang ada adalah perwujudan embryo yang mirip lintah, yaitu tahapan Carnegie ke 10 - 11 pada hari ke 26 - 30 setelah konsepsi. Untuk jelasnya anda bisa baca topik mengenai human embryology di google atau Wikipedia.
Walau tidak bisa disebut banyak, ada terjemahan Quran yang punya problem seperti ini. Dan salah satunya adalah tentang Adam. Penafsiran ayat-ayat tentang Adam, banyak yang dibelokkan ke arah kisah Adam dan Hawa di masa itu (seperti halnya terjemahan kata alaqa).


Di dalam Quran, kata Adam disebutkan sebanyak 25 kali. Dan tidak satupun mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama misalnya sebagai awwalun insan, atau awwalun naas, awwalun basyiran. Jadi tidak ada penyataan secara eksplisit di Quran yang mengatakan Adam sebagai manusia pertama. Seperti pernyataan Quran Q 6:114-115, bahwa ayat-ayat Quran jelas dan sempurna. Maka, seandainya Adam adalah manusia pertama, seharusnya akan disebutkan secara jelas, supaya tidak ada keragu-raguan lagi. Demikian pula jika ada yang disebut sebagai manusia pertama, siapapun dia, akan disebutkan sebagai manusia pertama dengan kata-kata yang jelas, yaitu manusia pertama.
Tentang Adam, deskripsi yang ada adalah bani Adam yang artinya anak/cucu/keturunan Adam.
Para mufassir klasik menterjemahkan (lebih tepatnya mentafsirkan) kata bani Adam ini bahwa Adam adalah manusia pertama. Kalau umat manusia saat ini disebut bani Adam yang artinya anak-cucu (keturunan) Adam maka Adam adalah moyang manusia. Saya akan tunjukkan bahwa kata bani Adam yang merujuk pada umat manusia tidak serta-merta bisa diartikan sebagai Adam adalah manusia pertama.
Tafsir kata bani Adam untuk Adam sebagai manusia pertama, tidak mempunyai kondisi cukup (sufficient condition). Sebagai contohnya adalah: saya dan sepupu saya dari pihak ayah saya termasuk keluarga besar bani Sayidi. Eyang Sayidi punya 12 anak dan 11 diantaranya menikah dan punya suami/istri. Sehingga eyang Sayidi setidaknya punya 11 pasang besan. Salah satunya adalah eyang saya dari pihak ibu yaitu eyang Hamidi.
Hal yang sama berlaku untuk Adam dan Hawa. Adam punya besan. Dengan kata lain: ada manusia lain selain Adam yang hidup dimasa yang sama dan berinteraksi dengan Adam. Setidaknya menjadi besannya.
Kalau seluruh umat manusia yang sekarang disebut anak-cucu Adam, tidak juga serta merta membuat Adam sebagai manusia pertama. Misalnya saja, anak-anak dan cucu-cucu Adam, sebut saja klan Adam, doyan kawin dan beranak pinak serta semua keturunannya mempunyai gen yang baik sehingga bisa survive. Mereka ini akan menyusupkan gen mereka (gen Adam) ke semua  keluarga yang sedang hidup di dunia ini. Akibatnya semua yang lahir ke dunia ini menjadi klan Adam, atau secara genetik membawa gen Adam.
Dengan kata lain, secara singkat, bahwa kata bani Adam tidak punya kondisi yang cukup untuk bisa ditafsirkan bahwa Adam sebagai manusia pertama.
Kemudian mufassir mentafsirkan rangkaian ayat berikut untuk bisa menyimpulkan bahwa Adam adalah manusia pertama. Tetapi pada ayat-ayat tersebut justru punya pengertian ketidak-mungkinan kesimpulan bahwa Adam sebagai manusia pertama.
[2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mengagungkan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Di surah ke 2, al Baqarah, ayat 30 - 39 adalah kisah penciptaan Adam, kedengkian Iblis terhadap Adam sampai Adam berbuat dosa dan seterusnya. Kemudian kisah seperti ini juga ada di surah al Hijr ayat 25 – 45.
Untuk mengklaim Q 2:30 – 39 sebagai episode penciptaan manusia pertama ada beberapa problem. Pertama, Adam tidak pernah disebutkan sebagai manusia pertama dan Hawa tidak disebutkan dari rusuk Adam seperti pada dongeng-dongeng tentang Adam dan Hawa.
Kedua, Adam disebut sebagai khalifah. Kalau anda tanyakan apakah seorang khalifah hidup sendirian? Pertanyaan itu sama saja dengan pertanyaan “apakah seorang pemimpin klan hidup sendirian”. Seseorang tidak bisa disebut pemimpin atau khalifah kalau tidak ada yang dipimpin atau diatur. Ketika Adam diciptakan, sudah seharusnya bersama dengan orang-orang yang akan dipimpinnya. Adam bukan akan dijadikan khalifah monyet.
Ketiga, malaikat sudah tahu bahwa seorang khalifah punya kecenderungan untuk menumpahkan darah baik secara langsung atau melalui tangan orang lain, serta membuat kerusakan dimuka bumi. Untuk bisa mnengatakan bahwa seorang khalifah adalah pembuat kerusakan dan pembuat pertumpahan darah di bumi, tentunya Khalifah bukan hal yang baru bagi malaikat. sebelum Adam sudah ada khalifah lain dan Adam bukan khalifah pertama di muka bumi. Sebelumnya sudah khalifah ada lain dan malaikat sudah pernah melihat prilakunya.
Ada yang tetap bersikukuh bahwa Adam adalah manusia pertama karena Adam terbuat dari tanah, yaitu pada ayat berikut ini. Al Hijr 25 – 45, bercerita suatu episode yang mirip dengan al Baqarah 30 – 39. Sehingga godaan untuk menganggap kedua potongan surah bercerita hal yang sama.
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Arab: insaana) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur yang diberi bentuk.
[15:28] Dan, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia (Arab: basyiran) dari tanah liat kering dari lumpur yang diberi bentuk“.
Pertanyaannya adalah apakah manusia (basyiran atau/dan insaan) pada kedua ayat ini merujuk kepada Adam? Mungkin juga bukan. Kalau kata-kata “diberi bentuk“ diinterpretasikan dan dipresepsikan seperti seperti seorang seniman membuat patung keramik dari tanah liat, lalu bagaimana dengan ayat di bawah yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dari air? 
[25:54] Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Mufassir akan menterwakan kalau ada yang mengatakan bahwa manusia diciptakan seperti pemahat es membuat patung es. Dan ketika patung es tersebut kena panas akan meleleh. Ini tafsir yang mentertawakan. Tetapi, mereka mungkin bisa menerima kenyataan bahwa sel yang membentuk manusia terdiri dari kurang lebih 80% air.
Selanjutnya, kita tidak sulit jika mentafsirkan bahwa manusia memang mengandung unsur tanah, mineral, baik itu pada tulangnya, darahnya, dan bagian-bagian lainnya. Proses terbentuknya manusia dari tanah (dan air) melalui proses yang panjang. Dari mulai mineral yang diserap oleh tumbuhan, kemudian dimakan oleh manusia dan hewan. Hewan kemudian dimakan manusia juga yang akhirnya digunakan untuk tumbuh dewasa dan berkembang biak. Dengan kata lain penciptaan dari tanah bukan monopoli Adam. Sampai sekarangpun penciptaan manusia bisa dikatakan dari unsur-unsur tanah, mineral (dan air).
Ada juga argumen lain yang digunakan untuk mendukung konsep creation dari Adam, sebagai manusia pertama. Yaitu kelahiran/penciptaan Adam istimewa. Ayat berikutnya tentang penciptaan Adam kadang dijadikan rujukan bahwa penciptaan Adam adalah istimewa.
[3:59] Sesungguhnya kemiripan/kesamaan (penciptaan) 'Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakannya dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka jadilah dia.
Pada ayat ini, dikatakan bahwa penciptaan Adam adalah istimewa, tetapi tidak unik. Setidaknya Isa diciptakan dengan cara yang sama. Ayat ini malah menunjukkan bahwa Adam bukan manusia pertama seperti halnya Isa yang bukan manusia pertama. Isa punya ibu. Yang tidak dimilikinya adalah bapak. Kalau penciptaan Adam sama dengan penciptaan Isa, maka Adam masih punya ibu. Sama seperti Isa. (Catatan: Isa juga punya komponen dari tanah seperti Adam). Dengan kata lain, ayat ini mengatakan bahwa Adam tidak bapak tetapi punya ibu. Adam tetap produk procreation, bukan creation.
Para pendukung konsep manusia pertama (creation) yang masih ngotot biasanya mengajukan lagi ayat-ayat Quran yang lain yang mengatakan bahwa manusia berasal dari 1 orang yang disebut nafsin wahidatin (Q 4:1; Q 6:98; Q 7:189; Q 31:29; Q 39:6). Contohnya adalah ayat berikut ini.
[4:1] Hai sekalian manusia (teks Arabnya: naas), bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (teks Arabnya: nafsin wahidatin – bentuk feminin), dan dari padanya (dari nafsin wahidatin itu) Allah menciptakan pasangannya (teks Arabnya: zaujaha, - bentuk maskulin, artinya suami); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki (rijaal) dan perempuan (arhama) yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Para mufassir ini menterjemahkan kata nafsin wahidatin sebagai Adam dan zaujaha sebagai istrinya. Mungkin karena mufassir ini laki-laki dan tafsir-tafsir mereka masih kental dengan nuansa male-chauvinist. Mengenai nuansa male-chauvinist dalam tafsir, saya tidak terlalu heran kalau banyak tafsir Quran yang isinya mengatakan bahwa nanti di sorga semua akan memperoleh istri-istri yang cantik atau bidadari yang bermata besar. (Bagaimana dengan wanita? Harus ber-lesbiankah?)
Mari kita lihat struktur kata-kata pada ayat di atas. Kata pertama yang berarti manusia adalah naas (bentuk maskulin plural) walaupun bentuknya maskulin plural, naas digunakan untuk mewakili non-gender (semua, baik laki-laki dan prempuan). Tetapi kemudian ketika mengacu pada manusia-asal/induk manusia/cikal bakal manusia, digunakan kata nafsin wahidatin yang morphologi katanya adalah feminin-singular. Oleh mufassir kata ini menterjemahkan sebagai Adam (yang jelas-jelas maskulin). Kemudian pasangannya, zaujaha, yang bentuk morphologinya maskulin-singular, diterjemahkan sebagai istrinya (Hawa?). Dari sinilah para mufassir kemudian mengatakan bahwa Hawa berasal dari (tulang rusuk) Adam, setelah gendernya dibalik-balik.
Kalau mau jujur pada morphologi kata, maka seharusnya zaujaha (Adam yang laki-laki) berasal dari nafsin wahidatin (Hawa yang prempuan). Adam berasal dari Hawa. Saya sendiri tidak mau mentafsirkan nafsin wahidatin sebagai Hawa dan zaujaha sebagai Adam. Karena peluang bahwa Adam hidup di jaman yang sama dengan nafsin wahidatin sangat kecil. Saya cenderung untuk mengatakan bahwa nafsin wahidatin punya keturunan secara partenogenesis yang aseksual seperti Maryam (bunda Isa).  Dan dari sini prokreasi berlanjut secara seksual.
Skenario seperti mudah dicerna oleh sains modern. Partenogenesis (perkembang-biakan tanpa pembuahan, reproduksi aseksual) sangat umum terjadi pada invertebrata seperti serangga, lebah, dan cukup umum terjadi pada binatang bertulang belakang seperti beberapa species reptil, kadal, termasuk komodo. Pada mamalia, riset-penelitian laboratorium mengenai subjek ini masih berjalan. Tahun 1936, Gregory Goodwin Pincus melaporkan bahwa ia berhasil memicu kelinci untuk melakukan partenogenesis. Tahun 2004, ilmuwan di Tokyo University of Agriculture menciptakan tikus-tanpa bapak dengan cara partenogenesis. Usaha-usaha untuk melakukannya pada manusia juga ada tetapi terbentur oleh masalah etika.
 Hasil dari partenogenesis bisa jantan dan bisa juga betina. Jadi bukan tidak mungkin proses partenogenesis terpicu secara alamiah pada nafsin wahidatin, ketika sekelompok wanita terisolasi karena suatu kejadian alam atau karena tersesat. Dari proses partenogenesis ini, dimulailah kelompok masyarakat baru yang lengkap, laki-laki dan prempuan seperti yang dijelaskan pada Quran surah an Nisa ayat 1. Tidak hanya itu, mereka ini mampu beranak pinak yang banyak seperti dikatakan dalam ayat ini.
Kalau anda ingin mendalami hal-hal ilmiah seperti partenogesis, genetic mapping, dan lainnya yang didiskusikan di atas, bisa melihatnya di internet.

Catatan Akhir
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana terjadinya manusia, mungkin masih perlu perjalanan yang panjang. Mungkin juga tidak dalam arti sains saat ini sudah punya jawabannya, hanya saja umat Islam enggan melihatnya. Tetapi untuk mengatakan bahwa dulunya hanya ada 1 manusia, umat manusia dimulai dengan hanya 1 manusia, laki-laki sebagai manusia pertama, sulit untuk bisa diterima. Quranpun tidak pernah mengatakan “manusia pertama“, hanya para penafsir (mufassir) saja yang mengatakan demikian. Quran hanya mengatakan bahwa manusia berasal dari 1 sumber keturunan, yaitu nafsin wahidatin (kata ini pun gendernya feminin), yang artinya (prempuan) hidup yang satu. Yang kedua bahwa Adam adalah bapak umat manusia.
Dengan prinsip razor oxam, hipotesa yang bisa ditarik bahwa baik Adam dan nafsin wahidatin hidup bersama dengan klannya dan bangsanya masing-masing. Kemungkinan Adam dan nafsin wahidatin hidup pada masa yang berbeda. Dan nafsin wahidatin lebih tua dari Adam. Untuk nafsin wahidatin, kemungkinan skenarionya adalah bahwa dari manusia-manusia yang hidup dimasanya hanya keturunannya saja yang bisa survive sampai saat ini karena punya kemampuan bereproduksi secara cepat untuk menghasilkan keturunan yang kuat sehingga banyak keturunannya yang bisa terus berkembang biak.
Sedangkan untuk Adam, skenario yang masuk akal bisa ada beberapa skenario, yaitu: Skenario pertama, bahwa hanya keturunan Adam saja yang bisa survive sampai saat ini, atau skenario kedua, anak turun Adam yang laki-laki mendominasi dunia dan mengawini banyak (semua) wanita yang ada. Ini ciri khas khalifah, raja, kepala suku, yang kecenderungannya punya istri banyak.
Hipotesa ini mempunyai implikasi bahwa pada mitochondria (informasi genetik yang diturunkan dari ibu) ada genetic marker yang sama yang dimiliki oleh semua orang di dunia ini, laki-laki atau prempuan. Dan genetic marker ini mengarah ke satu individu dimasa lalu. Yaitu nafsin wahidatin.
Implikasi ke dua, ialah bahwa pada chromosom Y, ada genetic marker yang dimiliki semua laki-laki. Dan genetic marker ini adalah sisa-sisa informasi genetik dari masa lalu (Adam) yang belum mengalami mutasi. Silahkan cari informasi tentang genetic marker ini dengan google untuk mengkonfirmasi hipotesa EOWI ini.
Sekian dulu...., jaga kesehatan anda baik-baik. Semuga anda bisa hidup panjang umur seperti Nuh dan sehat, kuat serta tidak membebani anak cucu.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Tuesday, November 17, 2015

Pembantaian Massal


Serangan terorist menghantam Paris minggu lalu. Angka korban meninggal 129 orang dan luka-luka 352 orang.
Serangan terorist  di Paris rasanya patut untuk topik EOWI minggu ini. Katanya.... setelah Paris, menyusul London akan dijadikan target. EOWI merasa bahwa ini kesempatan untuk bertamasya ke Eropa, terutama London menikmati tahun baru disana. Dan saya  akan mengirimkan anak saya untuk liburan tahun baru di Inggris.
Serangan terorist tidak selalu negatif. Mungkin menyedihkan bagi korban dan keluarganya. Tetapi suatu kesempatan bagi yang lain. Misalnya, sebulan setelah serangan bom Bali I tahun 2002, saya sekeluarga bisa memperoleh liburan murah di Bali selama 3 minggu. Menurut berita, turisme di Bali belum pulih dalam waktu 6 bulan setelah kejadian pemboman.
Itu komentar yang berkaitan dengan hiburan dan finansial. Istilahnya: “Buy when blood in the street.” Secara harfiah bisa diartikan, pesanlah tiket pesawat dan book hotel pada saat darah berceceran di jalan.
Di sisi lain president Prancis Hollande membuat pernyataan “merciless” war against terrorists. Kemudian mengerahkan 1000 tentara tambahan untuk berpatroli di Paris dan sekitarnya sehingga levelnya menjadi 5000 tentara patroli di ibukota Prancis ini. Secara teori, Paris sudah diisolasi secara ketat dan tidak ada yang bisa lolos, keluar dari Paris. Tetapi….., menurut berita, seorang terorist bisa menyelinap ke Brussel.
Berbicara tentang penyataan “merciless” war against terrorists, itu bukan hal yang baru bagi terorist. Mereka tahu kekejaman di Guantanamo atau penjara Abu Ghraib. Bahkan Peter Russels pelawak Canada secara khusus membuat guyonan mengenai karakter terorist (Arab). Guyonannya begini.
Bush (Peter Russel menirukan gayanya Bush) berbicara kepada orang Arab:  We are going to attack you
Si Arab menjawab: “No problem…come.”
Nampaknya si Arab itu tidak mengerti. Maka Bush mengulangi pernyataannya: “We are going to come to your country with guns and attack you. Do you understand?
Nampaknya si Arab itu tidak mengerti juga dan menyahut: “Yalah…, come…come no problem
Maka Bush menegaskan pernyataannya lagi: “We are going to come to your country with guns and kill you. Kill you, do you get it now?
Sejenak si Arab memelototkan matanya: “You kill me????? No way!!! Fμ©k you……. I kill me, along with yoooouuuuuu!!!
Untuk lelucon itu saya bersama anak saya terbahak-bahak. Susah melawan orang yang niatnya memang mau mati.
Susah melawan orang yang niatnya memang mau mati. Sudah 14 tahun perang melawan teror dideklarasikan. Kata “merciless” memang baru diucapkan, tetapi sudah dipraktekan selama 14 tahun itu. Dipraktekan di Guantanamo atau penjara Abu Ghraib atau di tempat lain. Tidak ada yang baru dalam prakteknya. Ketika serangan teror terjadi, pola reaksinya juga tidak berubah.  Jumlah korban yang jatuh meningkat, nada suara juga meningkat dan bendera turun sampai setengah tiang.  Bunga-bunga dicabut dan dipindahkan di tempat kejadian.
Penduduk sipil yang sebenarnya cuma menjalani hidup sehari-hari dan tidak perduli atas segala macam perang sering menjadi korban. Tetapi nasib pembunuhnya dan otak pembunuhannya berbeda-beda. Nasib terorist di Paris ini…, kita tahu…mati. Pelaku 9/11, juga mati. Bom Bali…., mati. Yang mereka lakukan relatif kecil.
Pembunuhan massal My Lai yang dilakukan oleh tentara Amerika ketika perang Vietnam menghabiskan nyawa lebih dari 350 orang Vietnam, laki-laki, prempuan dan anak-anak. Pemimpin yang melakukan pembunuhan massal ini Lt. William Calley hanya memperoleh 3½ tahun tahanan rumah dan sekarang mungkin masih hidup (mungkin bahagia juga) di Atlanta Georgia, USA, meninggalkan keluarga para korban menjalani hidup lebih berat.
Sejarah kita mundurkan 78 tahun silam, ketika tentara Imperial Jepang masuk ke Nanking (ejaan sekarang Nanjing) pada tanggal 13 Desember 1937 dalam kaitannya dengan Perang Cina-Jepang II, kemudian selama 6 minggu terjadi pesta adu ketangkasan menggunakan pedang samurai. Sekitar 300,000 penduduk Nanking dan tentara yang sudah dilucuti dijadikan sasaran tebas samurai yang dilakukan oleh tentara Jepang. Alasannya……, just for fun…mungkin. 

 Memuakkan dan membuat mual
Di tahun itu surat kabar the Osaka Mainichi Shimbun memuat berita mengenai pertandingan antara dua (2) perwira Jepang Toshiaki Mukai dan Tsuyoshi Noda, siapa yang pertama bisa membunuh 100 orang dengan pedang samurai mereka. Pertandingan ini dimulai ketika mereka dalam perjalanan ke Nanking. Mungkin ini tidak bisa disamakan dengan kejadian May Lai, karena mungkin saja korban kedua perwira Jepang ini terbatas pada tentara – serdadu tempur Cina yang tertangkap.



 Contest Just for fun???? For whom??
Tetapi kontes ini berlanjut ketika Jepang memasuki Nanjing tanggal 13 Desember 1937. Targetnya adalah siapa yang paling cepat memenggal 150 kepala. Pada kontes 100 kepala sebelumnya the Tokyo Nichi-Nichi Shimbun (December 13, 1937) memberitakan skor 106 kepala untuk Mukai dan 105 kepala bagi Noda.

Dua juara kontes memancung pada pembantaian Nanking, 106 kepala bagi Mukai dan 105 bagi Noda
Kemudian…, 3 tahun setelah pembantaian Nanking, di tahun 1940 polisi rahasia Soviet NKVD membantai sekitar 22,000 orang Poland di hutan Katyn, yang katanya mau menghilangkan orang-orang Polandia yang terdidik yang bisa menghasut untuk melawan pendudukan Soviet di Polandia.
Roda sejarah maju 4 tahun, sebelum Perang Dunia II berakhir tahun 1944, polisi Jerman Waffen SS (sayap bersenjata Nazi) membunuhi sekitar 650 orang laki-laki, prempuan dan anak-anak di desa Oradour-sur-Glane Prancis yang diduduki Nazi ….., tanpa sebab…... mungkin menganggap orang Polandia (dan juga Yahudi) bukan manusia, melainkan setengah-manusia, sub-human. Jumlah anak-anak yang dibantai sekitar 200 orang.
Kembali ke 6 dekade lalu, sejarah kelam dicoretkan oleh kapten Westerling. Belanda yang menugaskan Westerling untuk menindas pasukan gerilya Republik (Indonesia) di Sulawesi dengan segala cara.  Mungkin ini diartikan oleh Westerling sebagai license to kill. Setidaknya sejarawan Indonesia menganggap Westerling menggunakan tugasnya dengan license to kill dan menuduh Westerling telah melenyapkan 40,000 nyawa rakyat Sulawesi Selatan sepanjang tahun 1946 - 1947. Westerling sendiri membantah angka 40,000. Katanya hanya sekitar 1,500 saja.
Hallo……, itu 1,500 nyawa yang mungkin orang-orang sipil. Terlepas dari itu semua, Westerling bisa menyelinap keluar Indonesia ke Belanda dan hidup bahagia di provinsi Friesland, Belanda. Ia belajar menyanyi dan mencoba debutnya sebagai penyanyi tenor di kota Breda tahun 1958, tetapi gagal. Di akhir hidupnya ia mengelola toko buku antik di Amsterdam. Westerling tidak pernah dihukum, kasusnya tidak pernah diusut.
Cerita tadi adalah mengenai pembunuhan oleh orang-orang bersenjata terhadap orang-orang sipil yang tidak bersenjata dan berbeda ras/bangsa. Itu namanya pembantaian. Pekerjaan yang gampang. Tetapi pembunuhan yang gampang bukan saja oleh gerombolan pasukan yang secara persenjataan unggul terhadap orang-orang sipil. Gerombolan mayoritas, akan gampang sekali melakukan pembunuhan terhadap kelompok minoritas.
Roda sejarah kita putar 4.4 abad, tepatnya tahun 1572. Ada lagi pembantaian hari St. Bartholomew. Sekelompok orang Katholik di Paris melakukan kekerasan dan pengerusakan. Sasarannya adalah Huguenots yang beragama Protestan Calvinist Prancis. Kejadian ini berakhir dengan 3,000 orang mati. Tetapi tidak berakhir sampai di Paris, pembantaian menjalar sampai ke seluruh Prancis dan body count menurut ceritanya mencapai 70,000 mayat.  

Lukisan dinding (fresco) yang menggambarkan pembunuhan massal di hari St. Bertolomew, Paris
Selanjutnya……, kejadian ini membuat hati Paus Gregory XIII berbunga-bunga. Ia membuatkan 3 lukisan tembok di ruangan Sala Regia (Ruang Raja, Ruang Bangsawan) di Vatican untuk memperingati hari yang besar itu. Mungkin dengan berubahnya nilai-nilai kemanusiaan, sekarang ruang ini ditutup untuk umum.
Apa yang menyebabkan pembantaian di hari St. Bartholomew…., kebencian dan fanatisme agama yang meledak…… mungkin.
Bagi banyak yang berumur 30 tahunan ke atas, peristiwa pembantaian di Ambon pada hari raya Iedul Fitri 19 Januari 1999 sulit dilupakan. Di saat umat Islam merayakan Iedul Fitri yang seharusnya hari yang damai, tiba-tiba memperoleh serangan dari (sekelompok) umat Kristen (yang fanatik) di Ambon. Pembantaian berlangsung selama 2 minggu tanpa banyak perlawanan dan menyisakan, menurut sumber-sumber, sekitar 2000 mayat dan banyak diantaranya dimutilasi. Adanya yang dimutilasi benar, sedang angka 2000, tidak pernah ada angka yang resmi. Seandainya ada mungkin sudah dikecil-kecilkan.
Kekejaman yang berat sebelah ini surut dengan kedatangan Laskar Jihad dari Jawa. Pembantaian Ambon yang berlanjut dengan bentrok sektarian Maluku, dalam arti kedua kubu relatif berimbang dan kobaran apinya berlanjut sampai beberapa tahun. Andaikata Laskar Jihad tidak pernah tiba di Maluku, nasib umat muslim Maluku mungkin seperti Huguenots di Prancis pada episode pembantaian di hari St. Bartholomew.
Tragis memang..... tentara dan polisi tidak ikut membantai, tetapi selama 2 minggu terjadi pembiaran. Terlepas dari itu semua, pembantaian Ambon masih menyisakan pertanyaan. Apa yang menjadi pemicunya. Kebencian dan fanatisme agama mungkin….
Prilaku kejam mungkin bagian dari penciptaan manusia. Menurut Quran pembunuhan bukanlah hal yang baru. Sudah terjadi sebelum Adam ciptakan.
[Q2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (Adam) di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mengagungkan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Dari dialog di atas, malaikat sudah tahu/melihat bahwa pemimpin/penguasa (khalifah) suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah.  Secara implisit dinyatakan bahwa Adam mungkin pemimpin/penguasa/khalifah yang berbeda. Tetapi hal ini tidak eksplisit dalam arti di”iya”kan atau disangkal oleh Allah. Apalagi keturunannya. Tidak ada jaminan karakter pemimpin/penguasa berbeda dengan apa yang diketahui dan  digambarkan oleh para malaikat.
Kejadian dalam bulan ini di Paris atau jatuhnya pesawat penumpang Russia akibat sabotase bom adalah bagian kecil dari reaksi perbuatan dan prilaku para penguasa Russia, Amerika dan negara-negara maju di Eropa. Afganistan, Yaman, Somalia, Syria, Irak diacak-acak. Tentu saja hal ini menimbulkan kemarahan kelompok yang merasa diacak-acak yang kemudian amarah itu meledak dan yang dijadikan sasarannya adalah penduduk sipil. Jangan tanya kenapa rakyat sipil yang dijadikan sasaran. Namanya juga meluapkan amarah. Siapa saja bisa kena.

Dalam laman Gejolak 2014 – 2020, dibahas mengenai peperangan di masa Kondratieff winter. Saat ini perang di Timur Tengah sudah menjalar ke Syria dan Yaman. Yang di Paris hanyalah  serangan sporadis, bukan medan pertempuran. Hal ini tidak berarti bahwa apa yang terjadi di Paris berhenti sampai disini........., kita lihat saja kelanjutannya.
Harga minyak mendekati level $40 per BBL. Saudi sebagai salah satu produsen minyak terbesar, mungkin harus memompa produksinya terus untuk membiayai perangnya dengan Yaman. Rusia juga harus menggenjot produksi minyaknya untuk keterlibatannya di Syria. Bersiaplah untuk harga minyak di level $30 per BBL dalam waktu dekat ini. Emaspun akan menembus level 5.5 tahun terendahnya.

Sekian dulu. Jaga kesehatan, tabungan dan investasi anda baik-baik. Sampai minggu depan, insya Allah.




Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Tuesday, November 10, 2015

Clash of the Titans



Titan……, saya memberi nama anak saya Titania. Itu diambil dari bahasa Yunani. Kalau bahasa Sansekerta Devi atau Dewi. Saya mengharapkan bahwa anak saya kuat. Tetapi saya beri nama tambahan Nabila, cerdik. Dengan harapan bahwa selain kuat, ia tidak melakukan hal-hal  yang stupid seperti........., untuk contohnya nanti saja kita bahas.
Di EOWI, kami tidak menganjurkan untuk melawan entity yang kuat-kuat. EOWI tidak akan menganjurkan untuk kurang ajar kepada Tuhan. Juga tidak menganjurkan untuk secara terang-terangan tidak membayar pajak. Kalau mau mengelak pajak silahkan saja secara sembunyi-sembunyi. Kalau ketahuan, jangan salahkan EOWI. Kalau mau maki-maki pemerintah dibelakang, secara legal, silahkan.
Konsekwensinya melawan entity yang kuat, kita bisa remuk. Jadi jangan melawan mereka, kalau tidak mau remuk.
Kecuali Tuhan, banyak entity yang kuat, seperti titans, tidak terlalu pandai, not too clever. They do stupid things. Mereka melakukan hal-hal yang konyol. Kita tidak bicara Titania Nabila (Titania yang cerdik), tetapi titan bahlul (titan yang bego). Dengan adanya titan bahlul, disitulah EOWI melihat celah-celah yang bisa dimanfaatkan.
Kadang-kadang antara sesama titans terjadi konflik. Bagi EOWI, kondisi dan situasi seperti ini akan memunculkan kesempatan. Kita akan membahas hal seperti ini dalam tulisan ini.
Bank-bank sentral, bisa dikategorikan sebagai titans di arena moneter. Pada saat mereka akan mengumumkan sesuatu, semua menyimak. Bahkan banyak yang menerka-nerka mengenai tindakan yang akan dilakukan oleh para titan. Mau menaikkan suku bunga kah, melakukan QE kah, ....sampai berak pun akan diperhatikan tinjanya.
Sangat tidak dianjurkan untuk melakukan investasi yang berlawanan arah dengan tindakan bank-bank sentral. Kalau semua bank-bank sentral sedang berusaha melakukan penggembungan asset, bergabunglah dengan mereka, maka anda akan beruntung. Kalau mereka sedang mencetak uang dan bisa menyalurkannya (dalam arti mereka mampu), beli emas dan asset-asset riil.
Bagaimana kalau situasinya antar bank-bank sentral saling menghantam? Hmmmm, situasinya akan sangat menarik. Perkelahian antar titan sangatlah menarik.
Saya bukan pengikut Jim Rickards yang percaya akan teori konspirasi. Saya tidak percaya akan adanya perang antar bank sentral. Yang EOWI lihat, banyak bank-bank sentral yang sedang berjuang mati-matian untuk mempertahankan nilai mata uangnya dan untuk itu mereka seakan-akan melakukan serangan terhadap the Fed.
Jim Rickards dari kubu inflasi, Peter Schiff dari kubu hyperinflasi, kubu gloom-doom dollar, sering mewanti-wanti kalau Cina, Russia,........melepaskan dollar yang mereka miliki seperti membuka lebar pintu bendungan,.....kata mereka, itulah akhir dari dollar. Dollar akan terjun bebas. Apocalypse bagi dollar.
Dua minggu lalu EOWI menyajikan data bahwa bank-bank sentral Russia, Cina, Saudi Arabia, Eropa melepas cadangan devisa mereka. Melepas cadangan dollar mereka. Apakah dollar terjun bebas seperti ramalan para cheer leaders kubu inflasi dan kubu hyperinflasi? Nyatanya malah sebaliknya.
Kata analis radio PASFM kenaikan dollar karena para pelaku pasar mengantisipasi tindakan the Fed menaikkan suku bunganya bulan Desember nanti. Para analis di radio PASFM sudah ngomong seperti itu sejak setahun lalu, mungkin 1.5 tahun lalu. EOWI sampai bosan mendengarnya. Sepertinya tidak ada omongan lain.  Rupiah merosot terus, hanya bulan lalu terjadi rally rupiah. Logisnya, kalau pelaku pasar, investor mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed, tentunya dollar hanya perlu sekali naik saja sebagai penyesuaian. Bukan berkali-kali. Nanti kalau bulan Desember, the Fed tidak jadi menaikkan suku bunganya, apakah rupiah kembali menguat ke level Rp 10,000 per dollar?
Dollar nampaknya selesai dari koreksinya dan sudah siap untuk kembali pada trend utamanya, yaitu rally. EOWI akan menyempurnakan hipotesa yang menerangkan rally dan kenaikan US dollar.
Teori EOWI mengenai penguatan US dollar adalah karena US dollar balik ke kandang. Tentunya pembaca yang tidak pernah menyimak dongeng-dongeng di EOWI akan bertanya: Balik ke kandang, memangnya dulunya keluar kandang? Kapan?
Bagi pembaca yang seperti ini mungkin ada baiknya membaca kembali laman Gejolak 2014 – 2020. Setidaknya membantu EOWI untuk tidak menulis terlalu panjang pada setiap artikelnya.
Ceritanya mungkin berawal di tahun 1971, suatu peristiwa trejadi yang dikenal, setidaknya EOWI menamakan the Nixon Shock. Karena perang Vietnam, defisit Amerika yang berkepanjangan, cadangan emas Amerika tersedot keluar. Pada waktu itu dollar sudah menjadi mata uang dunia dengan demikian juga menjadi cadangan devisa dunia karena US dollar bisa ditukarkan dengan emas di harga yang dipatok di $35 per oz.
Persoalannya adalah US mencetak banyak dollar untuk membiayai perang dan pengeluaran lainnya dan jumlah emas di Fort Knox tidak bisa mengimbangi agar bisa dihargai $35 per oz. Partner dagang Amerika tahu hal ini, maka mereka dipelopori Jendral De Gaulle beramai-ramai menukarkan dollar yang mereka milik dengan emas. Terjadi redemsi dollar. Nixon tahu bahwa nilai emas jauh lebih tinggi dari lembaran-lembaran kertas dollar. Dan pada tahun 1971 loket penukaran dollar ke emas ditutup. Dollar tidak lagi dikaitkan dengan emas. Harga emas dibiarkan mengambang.
Lalu dollar dasarnya apa?
Hutang, kredit. Kurang lebih begitu. Mungkin kepercayaan. Entah lah. Saya juga bingung mau bilang apa. Sama dengan bitcoin, Dasarnya apa?
Begini......Bank sentral mencetak uang dengan membeli “asset”, yang biasanya surat hutang. Awalnya terbatas pada surat hutang pemerintah. Tetapi ketika krisis subprime, the Fed juga membeli surat-surat hutang yang busuk. Kemudian Bank of Japan belum lama ini mengembangkan dengan membeli saham dari bursa (sebagai QE untuk memanipulasi pasar). Jadi yang mendukung uang sebenarnya apa?
Terlepas dari itu semua, secara fakta, yang terbanyak digunakan untuk mendukung uang adalah surat-surat hutang. Jadi bisa disebut bahwa uang adalah kredit.
Ketika uang masih identik dengan emas, negara (baca: Amerika) tidak bisa enaknya membuat rencana dan realisasi belanjanya sehingga neracanya mengalami defisit berkepanjangan. Cadangan emasnya akan membatasinya. Ketika emas dihilangkan dari sistem keuangan, maka ceritanya lain.
Ada hal yang lucu yang terjadi sejak 35 tahun lalu. Tanpa adanya faktor yang bisa membatasi defisit, belanja dengan berhutang, banyak hal-hal yang menakjubkan terjadi. Perekonomian Cina tumbuh dengan cepat. Landasannya adalah ekspor. Konsumen Amerika dengan hutangnya bisa belanja. Banyak dollar.masuk ke Cina. Tetapi dollar tidak bisa untuk membayar gaji pegawai, atau membangun pabrik di Cina. Terpaksa pemilik dollar di Cina menukarkannya dengan yuan. Bank Rakyat Cina (bank sentral Cina), enggan pegang dollar cash terlalu banyak. Maka US dollar itu dibelikan surat obligasi pemerintah US untuk dijadikan cadangan devisanya.
Cadangan devisa Cina dari mulai kecil sekali jumlahnya kemudian tumbuh dengan cepat karena mengalami surplus dan setelah 30 tahun membengkak menjadi US$ 4 trilliun. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika sistem yang berlandaskan emas masih diberlakukan.
Cina menjelma menjadi mesin produksi dunia, negara-negara berbasis komoditi menjadi pemasok bahan baku dan Amerika menjadi mesin konsumsi. Pada GDP Cina 49% adalah untuk pembentukan kapital. Membangun/Beli mesin produksi, infrastruktur, semua yang berkaitan untuk produksi. Sedangkan di kutub lain, Amerika Serikat sekitar 68% dari GDPnya adalah dari konsumsi rumah tangga. Dan itu menjadi sekitar 84% jika pengeluaran pemerintah dimasukkan. Dua kutub yang bersebrangan. Orang Cina rajin membangun modal, jutaan petani penggarap pindah ke kota untuk menjadi buruh dan orang Amerika rajin mengkonsumsi dengan uang yang tidak dimilikinya.
Itu gambarannya konsumsi dan produksinya. Tetapi gambaran itu tidak lengkap jika aliran dana tidak dipasang di lukisan itu. Orang Amerika membeli barang Cina dengan US dollar dengan berhutang. Pemodal Amerika (dan negara lain) masuk ke Cina karena upah buruhnya murah dan sedang hot. Mereka menggunakan US dollar karena US dollar adalah mata uang dunia. Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa US dollar tidak terlalu laku di Cina – gaji masih dalam yuan, transaksi di Silk Street market Xiu Shui, masih dalam yuan, bayar hotel masih dalam yuan, belanja di Wangfujing masih dengan yuan. Jadi bank sentral Cina melakukan operasi pasar melakukan sterilisasi…….., dan seterusnya. Begitulah ceritanya sampai Cina mempunyai cadangan devisa $4 trilliun.
Gambaran itu masih belum lengkap. Pemodal juga masuk ke negara-negara yang memasok bahan baku: bijih besi, tembaga, timah, minyak sawit, emas, perak, minyak, batu bara……. Jangan heran cadangan devisa negara-negara ini mengalami hal yang sama dengan Cina. Dengan pendek kata Cina tumbuh dengan dasar ekspor dan investasi; dan negara-negara berbasis komoditi menjadi pendukungnya.
Sekarang, konsumennya sudah tua, menjadi pensiunan. Terus….hutang harus dibayar, konsumsi terpaksa diturunkan. Yang tersisa kapasitas produksi terpasang yang berlebih. Kapasitas tambang, kapasitas perkebunan sawit, kapasitas produksi minyak……, juga berlebih. Buktinya, impor Cina bulan Oktober 2015 ini turun 20% dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu. Bahan baku yang masuk ke mesin-mesin produksi Cina turun 20%. Jadi.....kapasitas yang berlebih ini mau diapakan? Buruhnya mau diapakan? Modal mau diapakan?
Skenario yang paling mungkin adalah, barang-barang modal sebagian menganggur menjadi monumen, sebagian masih bekerja dibawah kapasitas. Atau sebagian dibakar seperti lahan sawit di Sumatera dan Kalimantan. Entahlah.
Buruh diPHK atau dibiarkan menganggur atau disuruh pulang kampung. Entahlah….., itu urusannya pemerintah. Yang pasti, investasi di negara-negara yang ada kaitannya dengan Cina dianggap beresiko. Modal yang likwid dan masih bisa diselamatkan akan balik kandang. Itu persoalan pemerintah, c.q. bank-bank sentral.
Dalam artikel 2 minggu lalu, Deflasi, Depressi dan Devaluasi, disinggung mengenai arus balik dari modal. Modal keluar dari negara-negara Cina, Eropa, emerging countries seperti Russia, Brazil, Afrika Selatan dan negara-negara yang berbasis komoditi. Pembaca bisa melihat cahrt-chartnya pada artikel 2 minggu lalu yang disebutkan di atas. Itu adalah bagian dari peristiwa dollar milik investor balik kandang dan tentu saja ditambah dengan dana milik spekulator seperti Imam Semar yang lari ke US dollar mencari keuntungan dari kesempitan. Kalau ada kejadian seperti ini so what gitu lho?
Mau tidak mau para titan bank sentral Hedes Cina, Hyperion Russia, Coeus Saudi, Cronus Eropa dan lainnya, akan melepas surat-surat obligasi pemerintah US dari cadangan devisanya, untuk mempertahankan nilai tukar mata uangnya. Dan ini terjadi sejak setahun lalu. Tindakan bank sentral dunia ini bak serangan para titans terhadap Zeus the Fed yang menjaga suku bunganya di rendah bawah. Sampai saat ini suku bunga obligasi US masih rendah karena Zeus the Fed masih dibantu para laskar kroco, private investors yang mampu menyerap hampir semua treasury yang dilepas para bank sentral. Walaupun demikian serangan titans akan membuat suku bunga di US akan naik. The Fed mungkin tidak mau menaikkan suku bunganya karena alasan ekonomi. Tetapi the Fed akan dipaksa oleh para titans (bank-bank sentral dunia) untuk menaikkan suku bunganya.
Menurut crystal ball yang dimiliki EOWI naiknya suku bunga treasury berjalan sampai tahun depan (sekarang sedang berlangsung). Suku bunga 10 yr treasury bond bisa naik dari level sekarang yang 2.3% menjadi 3%. Memang tidak banyak secara nominal, tetapi secara persentase adalah 30% lain ceritanya. Bagi spekulan yang menggunakan leverage akan kerepotan juga.


Kenaikan ini akan diikuti oleh naiknya nilai tukar US dollar. Yield dari junk bond dan bond pemerintah emerging countries akan terkerek naik juga. Resiko gagal bayar meninggi. Ada peluang terjadinya rush keluar dari emerging countries. Harga emas dan bahan komoditi juga akan tertekan.
Kenaikan bunga obligasi US sifatnya sementara saja, karena tekanan deflasi masih kuat. Tetapi, lonjakan suku bunga obligasi US ini cukup untuk menjadi pemicu kembalinya bear market di pasar modal.
Untuk Indonesia, dana akan keluar lebih cepat dan rupiah akan jatuh. Indeks saham BEJ akan melorot juga. Dan sell-off surat obligasi akan terjadi dan akibatnya bunga obligasi akan naik. Trend ini sudah terjadi sejak 2013 lalu. Dan ini masih akan berlanjut bersama turunnya nilai tukar rupiah.


Sekian dulu, jaga baik-baik hasil kerja dan upaya anda, serta kesehatan anda. Sampai lain kali dengan cerita yang lain…….
 



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.