___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, November 25, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - XII

(Minggu ke IV, November 2007)

CINA DALAM SOROTAN

Topik Kali Ini
NAGA RAKUS ATAU ELANG BONDOL RAKUS?
NAGA YANG MAKMUR?
REVIEW PASAR SAHAM
DALAM NEGRI: KOMENTAR ATAS ISI KORAN


NAGA RAKUS ATAU ELANG BONDOL RAKUS?
Pada bulan puasa Ramadhan beberapa waktu lalu saya ke Cina, dari Beijing ke Hohhot, Baotou di Inner Mongolia (lihat peta, Gambar-1) tempatnya daerah pertambangan berbagai mineral serta tempat asal Gengis Khan. Walaupun perjalanan ini bersifat cari angin dan tidak ada kaitannya dengan investasi, tetapi banyak informasi yang berkaitan dengan investasi dan ekonomi yang bisa didapat dalam perjalanan ini. Selain itu saya baru tahu bahwa orang Cina utara dan yang agak be barat jauh lebih cantik dari pada Cina keturunan di Indonesia yang kebanyakan dari selatan.


Gambar 1

Cina mengalami transformasi yang spektakular dalam beberapa dekade ini. Kalau kita pergi ke Beijing 15-20 tahun lalu, maka jalan raya banyak dipenuhi sepeda. Paling tidak gambaran itu merupakan sterio-type dari Cina. Sekarang pemandangan kemacetan jalan dimana-mana. Mobil Audi, Mercides, WV dimana-mana. Pertumbuhan di atas 10% selama bertahun-tahun bukan omong kosong. Pertanyaannya apakah Cina mengalami bubble? Dan kalau memang mengalami bubble, pertanyaannya lagi ialah: seberapa besar? Kalau meletus, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian dunia?

Untuk menjawab pertanyaan itu semua, kita bisa lihat statistik konsumsi, produksi dan juga pertumbuhannya. GDP Cina kira-kira 4% dari GDP dunia. Perhatikan baik-baik angka 4% ini. Sebab angka ini didominasi oleh konsumsi dan merupakan acuan yang akan kita bandingkan dengan angka “konsumsi” lainnya.

Cina mengkonsumsi 9% produksi minyak mentah dunia. Bandingkan US dengan GDP 20% dunia mengkonsumsi 20% produksi minyak dunia. Indonesia dengan GDP 0.4% dunia, konsumsi minyaknya 1.5% produksi dunia sedang GDPnya 0.4% dunia. Pola konsumsi minyak China adalah typikal pola konsumsi negara yang mengandalkan eksport. Di negara maju seperti US dan Jerman, konsumsi minyaknya sebanding dengan GDPnya (lihat Tabel-1 di bawah).


Cina juga dikenal sebagai negara yang lapar dan rakus mengkonsumsi bahan komoditi, sehingga bahan komoditi melonjak harganya. Kita lihat. Cina mengkonsumsi 20% produksi aluminum dunia, 30%-35% besi, bijih besi dan batu bara, serta 45% dari produksi semen dunia. Khusus mengenai batu-bara, saya melihat sendiri, sepanjang perjalanan bus dari Bautou ke Hohhot, berkuda dan ber-onta di sekitar gurun Gobi, sering dijumpai iring-iringan truk besar mengangkut batu-bara. Jadi kalau dilihat konsumsi bahan-bahan ini seakan 4-10 kali dibandingkan GDP. Jangan heran kalau pertumbuhan GDPnya selama beberapa dekade ini selalu di atas 10%. Konsumsi bahan-bahan ini, kecuali semen, bukan untuk konsumsi sendiri, melainkan untuk eksport. Pertumbuhan industri di Cina mencapai 23%. Indonesia yang hanya 2.6% kelihatan kerdil. Jangan dibandingkan dengan US yang sudah tidak bisa tumbuh lagi industrinya terutama manufakturing.

Pertumbuhan industri Cina yang demikian pesatnya sebenarnya lebih banyak untuk eksport bukan untuk konsumsi dalam negri. Dalam persentase GDP, eksport Cina kurang lebih sama dengan Indonesia, yaitu sedikit kurang dari 40% dari GDP. Walaupun industri kedua mempunyai persamaan yaitu untuk eksport, tetapi ada perbedaan yang mendasar dari apa yang dieksport kedua negara ini. Cina mengeksport barang jadi, sedangkan Indonesia mengeksport bahan mentah. Cina memberikan nilai tambah atas bahan-bahan yang diimportnya dan menciptakan banyak lapangan kerja. Sedang Indonesia hanya menjual barang yang dihasilkan dari dalam buminya, dan menciptakan sedikit lapangan kerja (rata-rata industri pertambangan adalah capital intensive). Itu perbedaan yang mendasar.

Data Statistik Cina (2006)
GDP per kapita:: $ 2100
GDP – Kemampuan daya beli: $7,800 per kapita
Populasi: 1,322 juta
Pertumbuhan Industri: 22.9%
Eksport: $ 1 triliun (38% GDP)
Neraca Berjalan: $249.9 billion (9% GDP)
Public debt: 22.1% of GDP
Debt - external: $315 billion
Exports - partners: US 21%, Hong Kong 16%, Jepang 9.5%, Korea Selatan 4.6%, Jerman 4.2% (2006)

Data Statistik Indonesia (2006)
GDP per kapita: $ 1,200
GDP – Kemampuan daya beli: $3,900 per kapita
Populasi: 234,693,997
Pertumbuhan Industri: 2.6%
Eksport:: $102.7 milyar (37% GDP)
Neraca Berjalan: $9.686 billion (35% GDP)
Public debt: 38.6% of GDP
Debt - external: $130.2 billion

Eksport barang-barang jadi/manufakturing merupakan sasaran utama ekonomi Cina terlihat dengan besarnya produksi listrik Cina yang mencapai sekitar 280 ribu MW (250 juta kWh per tahun, tahun 2006) dan tumbuh hampir 20% pertahunnya. Kapasitas terpasang pembangkit listriknya mencapai 600 ribu MW. Produksi listrik Indonesia nampak kerdil dibandingkan Cina. Saat ini Indonesia hanya memproduksi 15,000 MW dan akan dinaikkan menjadi 21,000 MW ditahun 2025. Kapasitas yang dibangun per tahunnya di Cina adalah tiga kali kapasitas di Indonesia. Besarnya konsumsi listrik ini terutama untuk industri.

Kita akan terlusuri kemana larinya barang-barang Cina ini. Yang pasti 21% ke US, 16% ke Hong Kong, 9% ke Jepang dan 4.6% ke Korea Selatan. Hong Kong bukan untuk di konsumsi sendiri. Negara bagian Cina yang kecil itu tidak akan bisa menelan eksport dari Cina. Jadi larinya adalah eksport lagi. Kemana? Sebagian besar ke US. Bagaimana dengan Jepang. Idem ditto. Eksport Jepang ke US 22.8% dari total eksport Jepang. Korea Selatan, sama juga. Akhirnya patut diduga bahwa ada porsi yang cukup besar dari bahan-bahan komoditi yang dibeli Cina bermuara ke US. Naga yang mengambil, elang bondol yang memakan. Bagaimana seandainya kalau elang bondong sudah sakit perut kena limbah subprime? Sang Naga belum bisa makan secara rakus.

NAGA YANG MAKMUR?
Kalau kita perhatikan orang-orang di jalan-jalan Beijing dan dibandingkan dengan di Jakarta, terdapat perbedaan yang menyolok. Di jalan-jalan Beijing, Bautou, Tian Jin atau Hohhot, pada siang hari tidak nampak orang yang menganggur, kalau ada orang, selalu ada yang dikerjakan. Hampir tidak nampak orang yang kongkow-kongkow menonton orang yang lalu lalang seperti menjadi pemandangan lumrah di setiap sudut Jakarta, jalan Thamrin, Sudirman atau Gatot Subroto. Orang bisa dibilang rajin. Mereka (orang-orang di Beijing dan kota-kota besar lainnya) baru nampak santai dan menikmati hidupnya setelah sore hari.

Saya katakan orang Cina rajin karena, misalnya dalam kasus onta dan kuda. Ketika saya menunggang onta di Gurun Gobi, awalnya saya enggan karena pengalaman di Arab, bahwa onta selalu bau pesing. Ketika di Gurun Gobi, onta-onta yang disewakan sama sekali tidak bau. Tentu saja hal yang demikian karena onta-onta tersebut sering dibersihkan dan kandangnya selalu bersih. Juga ketika di pasar malam kagetan Donghuamen di dekat Wangfujing di Beijing, yang menjual makanan exotic seperti kalajengking goreng, ulat goreng, belalang goreng dsb. Setelah para pedagang jajanan kaki lima selesai berjualan, mereka bersama-sama membersihkan jalan raya dan trotoar dengan detergen sehingga bersih sekali. Bandingkan dengan pedagang kaki-lima di Jakarta. Jorok.


Gambar 2: Naik Onta Gurun Gobi



Gambar 3: Pasar Kaget Wangfujing yang bersih

Saya sulit membandingkan mana yang lebih makmur antara Cina dan Indonesia dalam kaitannya dengan konsumsi. Mungkin karena yang saya lihat adalah middle class nya. Kemungkinan besar, presentase middle dan upper class Cina lebih banyak dari Indonesia. Harga makanan di Beijing lebih murah dari di Jakarta. Saya makan berlima di sebuah restoran sederhana di dekat hotel Novotel Beijing, sampai bersisa banyak yang kemudian dibawa pulang ke Hotel untuk sahur, hanya menghabiskan 150 Yuan (Rp 150 ribu). Saya tidak yakin anda akan memperoleh makanan dengan kwalitas dan jumlah yang sama di Ayam Suharti atau Mbok Berek.

Di bidang turisme, Kota Terlarang, Kuil Langit, Istana Musim Panas, Tembok Besar, Lapangan Tianamen dan tempat-tempat turis lainnya selalu penuh dikunjungi turis lokal. Lalu lintas Beijing selalu padat dan macet. Bahkan, katanya, Shanghai melarang mobil kecil untuk memasuki kota.


Gambar 4: Mongolian Horseman

Kemungkinan konsumsi Cina tidak diarahkan ke makanan atau pakaian. Mobil dan barang-barang elektronik, turisme lokal bisa menjadi muara konsumsi Cina. Tetapi mungkin tidak seberapa atau tidak merata. Di daerah Inner Mongolia, seperti Bautou atau Hohhot, keadaan tidak sekonsumtif di Beijing. Nampaknya arah konsumsi Cina tersalur ke properti dan saham. Properti di kota-kota besar dan saham yang dalam beberapa waktu ini naik dan sudah mencapai taraf bubble.

Penerbangan domestik nampak sibuk. Bandara Bautou yang besar itu nampak disesaki para calon penumpang. Saya pikir, bandara Adi Sucipto, Yogya, baik ukuran ataupun kapasitas menampung pemakai jasa penerbangan udara, tidak ada apa-apanya dibanding bandara Bautou. Bayangkan kota Bautou yang tidak dikenal di Indonesia itu, ternyata bandaranya sangat sibuk dipenuhi pemakai jasa penerbangan. Bisnis bergerak.


Gambar 5: Suasana di salah satu ruang tunggu (gate) di Terminal Bandara Bautou yang sibuk.

Secara singkat saya bisa menyimpulkan suatu teori bahwa Cina adalah mesin produksi dengan buruh-buruh yang rajin. Konsumsi Cina terbatas di kota-kota besar, dimana orang mulai menikmati hidup. Selebihnya hasil keringat mereka lari ke tabungan, properti dan saham. Pasar produk orang-orang Cina ini larinya ke US. Oleh sebab sebab itu jika konsumsi di US melambat, pabrik-pabrik di Cina juga berhenti (melambat). Jika pabrik-pabrik di Cina maka permintaan bahan komoditas juga turun.

Pada perjalanan pulang tour dari Kuil Langit (Temple of Heaven) teman saya mengambil foto sebuah toko di depan pintu keluar timur Kuil Langit. Kami akan kembali kesana 3-4 tahun lagi dan mengecheck apakah toko itu masih ada atau tidak dalam 3-4 tahun nanti. Kami bertaruh bahwa ekonomi Cina akan crash landing.


REVIEW PASAR SAHAM
Para penganut teori Dow Jones minggu lalu mengatakan bahwa tren utama (primary trend) pasar modal di US resmi memasuki fase Bear, yaitu sejak tanggal 21 November 2007 ketika Indeks Dow Industrial ditutup di 12799 bawah level penutupan terrendah di bulan Agustus 2007 lalu di 12845.8 (lihat Chart-1). Sebelumnya para penganut teori Dow ini mewanti-wanti adanya “non confirmation” ketika indeks Dow Transportation tidak ikut rally bersama Dow Industrial. Dengan kata lain, para penganut mazhab teori Dow Jones, akan mengharapkan “low” berikutnya akan lebih rendah dari 12799, sampai tren utama yang bearish ini berubah.

Chart 1

Perdagangan di hari Jumat 23 Nov 2007 pasar mengalami rebounce dengan volume tipis. Saya akan sangat berhati-hati dengan hal ini. Ada kemungkinan pasar akan rebounce karena hari sales nasional (Black Friday) di US Jumat lalu tanggal 23 November 2007 setelah Thanks Giving Day, nampak ramai dimeriahkan oleh para pembeli yang menyerbu toko-toko. Ada kemungkian juga pasar saham kembali mendapat tekanan jual dan mengabaikan “sukses” nya hari sales nasional US. Saya akan gunakan masa sekarang sampai akhir tahun untuk membuang posisi short karena pasar sudah cukup bearish (lihat Chart-2) dan mulai mengumpulkan saham-saham emas yang mungkin akan mengakhiri koreksi jangka pendeknya. Investor yang bullish sudah mendekati level pada bulan Agustus 2007 lalu. Ada baiknya memasang kuda-kuda jurus kontrarian.


Chart 2

DALAM NEGRI: KOMENTAR ATAS ISI KORAN
Minggu lalu saya membaca analisa ekonomi oleh Faisal Basri di koran Kompas. Entah kenapa saya tergerak untuk memberi komentar. Mungkin karena hari itu ada supir taksi yang salah sangka, saya dikira Faisal Basri. Jadi ada semacam ego yang terusik. Imam Semar tidak sama dengan Faisal Basri.

Kompas, Senin, 19 November 2007 berjudul ANALISIS EKONOMI - Masalah Ada di Internal Pemerintah.

Faisal Basri: Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta segera kembali diburu oleh investor asing ataupun domestik.

Komentar Imam Semar: Untuk asing, tidak akan ikut memburu. Dunia akan resesi dan Yen carry trade nampak akan pulang kandang. Bahkan rupiahpun akan melorot. Apalagi kalau limbah subprime masuk ke Indonesia ikut merebak. Level Rp 10,000 – Rp 11,000 per US$ nampak tidak jauh dari sekarang. Kasihan investor lokal retail, orang awam dan ibu-ibu rumah tangga selalu masuk pada akhir mania.

Faisal Basri: Aliran masuk investasi portofolio tersebut, dan ditambah dengan peningkatan nilai ekspor sejumlah komoditas primer yang harganya melambung, membuat cadangan devisa meningkat cukup tajam. Pada minggu kedua November ini, cadangan devisa sudah menembus 55 miliar dollar Amerika Serikat.

Komentar Imam Semar: angka $ 55 milyar dollar uang sejati (68.75 juta oz emas) adalah di bawah angka 4 tahun lalu ($ 28 milyar atau 78 juta oz emas). Riil asset seperti barang komoditas kok ditukar dengan uang kertas. Dan....., lihat saja nanti BI bisa keteteran pada waktu carry trader hengkang dan ekonomi stagflasi 3 tahun ke depan. Kita akan bahas lain kali.

Faisal Basri: Kalau masalah yang membelit dirinya saja pemerintah masih tertatih-tatih, jangan banyak berharap pemerintah piawai menyelesaikan masalah rakyatnya.

Komentar Imam Semar: Memangnya orang-orang di pemerintahan punya niat menyelesaikan masalah rakyat? Mereka lebih suka main main dengan kekuasaannya.

Masalah gugatan masyarakat Pondok Indah memperoleh perlawanan dari pemerintah dengan jurus ala komunis. Di beberapa pojok dan simpang jalan muncul spanduk yang berbunyi: “Anda boleh naik Mercy, kami butuh busway”. Issu komunis dan pertentangan kelas. Saya tidak yakin ini adalah aspirasi “rakyat kecil”, karena selain pengguna mercy, masih ada pengguna jasa dan penyedia jasa (sopir dan kenet) metro mini, bus biasa, angkot dan motor. Motor, Metro Mini, Bus biasa, dan angkot juga terganggu dengan adanya busway. Jadi yang memasang spanduk itu adalah pemerintah. Orang yang waras dan waspada tidak begitu saja percaya isi spanduk seperti itu. Biaya membuat spanduk semacam itupun mahal dan perlu koordinasi. Siapa lagi kalau bukan pemerintah.

Cara-cara Triad dan Yakuza tidak haram bagi Nazi SS, atau CIA atau penguasa umumnya. Ingat ketika Bush mengatakan: “You are with us or against us” sebagai usaha untuk mengintimidasi opini yang berbeda tentang invasi Iraq. Atau label “komunis” oleh Orde Baru atau “tidak revolusioner” oleh Orde Lama Sukarno terhadap opini yang berbeda dengan pemerintah. Warga Pondok indah diancam keamanannya diganggu, melalui pemaksaan pembongkaran portal-portal yang menjadi hambatan/deterrent bagi penjahat yang mau beroperasi di Pondok Indah atau perumahan sejenisnya. Portal bagi warga Pondok Indah adalah pagar keamanan yang yang seharusnya menjadi tugas polisi. Polisi dalam hal ini gagal memberi jasa keamanan (atau jasa apa saja yang seharusnya mereka berikan). Dan Satpam serta portal terpaksa dibangun untuk mengisi tugas polisi yang gagal. Kalau portal di bongkar oleh pemerintah, sama saja pemerintah mempersilahkan penjahat untuk menjarah rumah di Pondok Indah.

Saya yakin tidak ada gunanya kalau warga Pondok Indah membuat spanduk tandingan yang berbunyi: “Anda boleh naik busway, kami perlu jalannya untuk Metro Mini, angkot, bajaj, taksi, motor, bus biasa, dan mobil pribadi/dinas/kantor. Kami juga punya hak yang sama”. Karena politikus terlalu arogan. Oleh sebab itu saya mengajak untuk melakukan Gerakan Kursi Kosong. Dalam pemilihan umum, pusat, daerah atau apa saja, dengan sengaja kartu suara dibikin tidak berlaku (pilih semua, misalnya). Ini bukan “Golput”, tetapi yang kita kehendaki adalah pengosongan posisi yang selalu disalah gunakan. Kita tidak perlu politikus yang secara alamiah pembohong. Ajarkan ide ini kepada rekan dan kenalan anda. Saya yakin banyak yang sudah muak dengan para politikus. Dan tunjukkan kita tidak butuh mereka.

Sampai disini untuk minggu ini. Jaga kesehatan anda, tabungan dan investasi anda baik-baik. Semoga anda sukses.

Jakarta 25 November 2007.
Sekiranya tulisan di atas dan tulisan sebelumnya cukup menstimulir intelektual anda, ceritakan situs ini kepada rekan, teman dan saudara anda supaya mereka juga terstimulir intelektualnya.

Sunday, November 18, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - XI

(Minggu ke III, November 2007)

RESESI DAN PASAR BOND YANG BEKU

Topik Kali Ini
GDP US 3Q2007 BEBERAPA VERSI SWASTA
BOND MARKET BEKU - CRASH
TINGKAT SPEKULASI DI EMAS
REVIEW PASAR – RALLY AKHIR TAHUN MERAGUKAN

CATATAN AKHIR

GDP US 3Q2007 BEBERAPA VERSI TANDINGAN
International Association of Political Consultant (IAPC) menganugerahi The Democracy Medal Award kepada bangsa Indonesia karena dinilai sukses menjalankan demokrasi. Maksudnya politikus Indonesia dinilai sudah piawai dalam tipu menipu seperti politikus US. Pembaca mungkin bertanya, kenapa di situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOW&I), politikus selalu dianggap penipu, yang levelnya di atas penipu ulung dan di bawah Cut Zahara Fonna. Kita bisa melihat sejarah. Berikut ini sitiran dari ucapan Joseph Goebbels, mentri propaganda Jerman Nazi: “if you tell a lie big enough and keep repeating it, people will eventually come to believe it. The lie can be maintained only for such time as the state can shield the people from the political, economic and/or military consequences of the lie. it thus becomes vitally important for the state to use all of its powers to repress dissent, for the truth is the mortal enemy of the lie, and thus by extension, the truth is the greatest enemy of the state.”.

Perlu diketahui bahwa Hitler dipilih secara demokratis, seperti Harry Truman atau J.F. Kennedy atau G.W. Bush atau S.B.Y. Secara implisit Goebbels berkata bahwa menipu adalah biasa bagi politikus dan pemerintah. Mau bukti?

Beberapa hari lalu, angka GDP Indonesia diumumkan. Katanya pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 6.5% y-o-y. Tetapi....., menurut berita yang sama, angka ini tidak mencukupi untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk yang memasuki angkatan kerja. Kemudian saya check angka pertumbuhan penduduk selama bertahun-tahun, hanya dikisaran 1.3% - 1.4% per tahun. Apapun jawabannya, arahnya selalu ke bohong. Apakah berjanji bohong atau datanya bohong.

Mau contoh dari US yang up-to-date? Mantra strong dollar. Anda bisa pergi ke Google dan cari “Bush Paulson strong dollar” anda akan dapat list berita tentang Bush, Henk Paulson mengucapkan mantra “strong dollar”. Salah satu beritanya ada di USAToday: (http://www.usatoday.com/money/economy/2006-08-01-paulson-speech_x.htm) . Di pihak lain mereka juga memaksa Cina untuk membiarkan Yuan menguat (dengan kata lain dollar melemah). Dan kenyataannya US dollar terus melemah, kecuali terhadap rupiah. Sebagai budak, Indonesia wajib mendukung tuannya. Sudah dikasih medali, kalau membangkang nanti apa kata dunia??!!

Lain lagi Kennedy dengan ucapannya yang terkenal:
1. Don’t ask what your country can do for you, ask what can do for your country
2. Right or wrong is my country

Maksudnya Kennedy, rakyat, terutama middle class, harus rela bayar pajak, menyumbang ke partai politik, kerja bakti untuk pemerintah,..... dan tidak usah menuntut apa-apa walaupun pemerintah salah, korup dan bejad, sebejad Yahya Zaini yang berselingkuh. Apa kata dunia?!!!

Ron Paul, salah satu senator yang bersebrangan dengan Ben Bernanke dalam filosofi keuangan, berkomentar: “....... lupakan inflasi, siapa yang mau percaya angka itu......” pada saat dengar pendapat Ben Bernanke di depan senat pada tanggal 8 Novem,ber 2007, menunjukkan bahwa di US, data statistik tidak lagi dipercaya. Beberapa situ internet membuat data bayangan, saingan dari data resmi. Seperti situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi, juga memuat data saingan yang lebih masuk akal. Salah satunya situs saingan untuk data-data US adalah Shadow Government Statistics nya John Williams (http://www.shadowstats.com/cgi-bin/sgs?). Cara menghitung inflasi di US berkali-kali dipermak. Chart-1 membandingkan statistik yang dihitung dengan methoda di berbagai era. Menurut methoda pra-Clinton inflasi di US sudah mencapai 7%. Bandingkan dengan 3.5% versi sekarang. Bahkan untuk 3Q2007 yang dipakai dalam menghitung GDP hanya 0.8%. Apa kata dunia??!!

Terlepas CPI (consumer price index, inflasi) versi pemerintah, John Williams juga mempunyai versi inflasi tersendiri seperti di Chart-2. Angka John Williams, lebih dekat dengan angka saya yang perhitungannya sangat disedehanakan. Tetapi kedua cara ini lebih mencerminkan realitas dibandingkan dengan versi resmi, entah pra-Clinton atau versi Bush.


Chart 1 (Klik untuk memperbesar)



Chart 2 (Klik untuk memperbesar)

Shadow Government Statistics (SGS) juga mengeluarkan angka GDP US (Chart-3). Pada artikel minggu lalu saya memperkirakan GDP US sudah mengalami kontraksi -0% sampai -6% untuk 3Q2007. Sedangkan SGS memperkirakan lebih dari 2%. Kemungkinan SGS melakukan smoothing dari chartnya. Apapun angkanya, SGS dan EOW&I sama-sama menyimpulkan bahwa US sudah resesi.

Chart 3 (Klik untuk memperbesar)

Beberapa konsekwensi dari resesi, yaitu orang akan mengencangkan ikat pinggang, apakah itu karena tidak punya uang atau ingin berhemat. Diharapkan dalam situasi semacam ini uang M1 (uang logam dan uang kertas, M0, dan rekening giro) akan menurun, mengalami kontraksi. Karena transaksi tunai juga turun. Ini terlihat pada Chart-4. Kontraksinya mencapai -1%. Supply uang M3 tetap naik, menunjukkan bahwa aktifitas investasi (baca: spekulasi) yang menggunakan kredit masih tinggi.

Jadi, arah perekonomian US sudah jelas, perlambatan (versi pemerintah), kontraksi (versi Orang Waras dan Shadow Statistics). Demikian juga strategi investasi juga harus diselaraskan dengan irama ekonomi. Saya tidak terlalu berharap akan adanya kontraksi M3, atau juga disebut deflasi, karena dengan sistem moneter, deflasi nominal sulit terjadi. Yang bisa terjadi adalah credit crunch, bekunya kredit atau keringnya pendanaan. M3, terutama unsur kreditnya akan terus berkembang. Bank-bank sentral akan mencoba menciptakan kredit (uang) untuk mengkompensasi kredit yang beku di sektor pasar surat hutang, yang akan kita bahas berikut ini.



Chart 4 (Klik untuk memperbesar)

Mengakhiri bab ini, saya akan tekankan kata kuncinya: Resesi di US.


BOND MARKET BEKU - CRASH
Beberapa waktu lalu, investor seakan tidak perduli terhadap resiko. Pasar Bond mengalami mania, paling tidak booming. Gap antara yield junk bond dan bond yang bagus menyempit. Apa yang terjadi pertengahan July lalu, kemudian lagi pada awal Oktober 2007, pasar surat hutang jebol. Harga Asset Backed Debt – surat hutang dengan jaminan asset (ABS) jebol. Saat ini ABS type AAA, yaitu type yang paling aman dan paling bagus, hanya dihargai 73% dari harga nominalnya (Chart-5). Jadi, misalnya surat berharga/hutang dengan nilai nominal $100, hanya dihargai $73. Kena discount 27%. Harganya jatuh sebesar 25% dibanding harga sebelum bulan July.

Untuk surat berharga dengan rating AA, hanya 40% nya saja. Kena discount 60%. Ini juga jatuh harganya sebesar 50% sejak merebaknya kasus subprime loan. Yang parah sekali adalah type rating BBB, hanya laku 20% dari nilai nominalnya saja (Chart-6). Ini harganya juga jatus sebesar 50% sejak merebaknya kasus subprime.

Bond market, pasar surat hutang beku. Banyak yang mau jual tetapi tidak ada pembeli. Ibaratnya “kolom bid” kosong. Akibatnya harga jebol. Bond seperti ini masih punya pasar, banyak CDO tidak punya pasar. Dalam situasi seperti sekarang sulit menjualnya. Kejatuhan bond seperti sekarang ini tidak bisa tertolong oleh usaha the Fed yang bersedia menerima Asset Backed Security dalam operasi pasar lewat repo (reposession operation). Terlalu banyak yang harus ditelan oleh the Fed. Bahkan di kalangan analis skeptis disamping TOMO (Temporary Open Market Operation) muncul istilah sinis POMO, Permanent Open Market Operation. Biasanya sebagai standard operasi, the Fed melakukan TOMO sebagai usaha mengendalikan keadaan moneter. The Fed akan memberikan liquiditas lewat pinjaman sementara lewat repo (purchase and resale agreement). Bank dan institusi keuangan diberi pinjaman jangka pendek, 1 – 14 hari dengan jaminan surat berharga (Treasury Bond, Agency Bond, Mortgage Backed Bond, dll). Dengan adanya kebekuan di sektor pasar hutang, maka surat-surat hutang tidak bisa diliquidasi di pasar bond. Akibatnya the Fed tidak bisa melakukan resale surat-surat hutang ini kepada pemiliknya, karena pemiliknya tidak punya cash!! Oleh sebab itu the perjanjian repo ini harus diperpanjang sampai batas tak terhingga. Itulah sebabnya kata Temporary diganti dengan Permanent. Artinya the Fed harus menelan surat-surat hutang yang harganya sudah jatuh dengan mata mendelik.

Chart 5 (Klik untuk memperbesar)


Chart 6 (Klik untuk memperbesar)

Seperti BLBI, begitulah kurang lebih ceritanya. Kalau dilihat dari kasus krismon Indonesia, yang terjadi adalah hyper-inflasi. Di tahun 1998, inflasi Indonesia mencapai 80%. Hal yang sama, mungkin tidak sedrastis Indonesia dengan rupiahnya, akan terjadi pada dollar, kalau the Fed tetap melakukan TOMO (eh..., sudah jadi POMO). – Maaf kalau leluconnya agak garing (tidak lucu), karena spesial untuk para ekonom waras saja. Pada saat terjadinya krismon, harga emas naik dari Rp 20,000 ke Rp 100,000 per gram. Maksud saya nilai rupiah jebol di masa itu. US Dollar juga akan (dalam proses) mengalami hal yang sama.

Saya ingin mengetengahkan cerita sampingan yang berkaitan dengan repurchasing dan resale surat hutang di Indonesia. Minggu lalu Panin Capital mengalami gagal bayar dalam perjanjian repurchasing surat hutang. Pertanyaan yang timbul ialah: apakah ini credit squeeze ala Indonesia? Dan sampai seberapa jauh penyebarannya? Apakah semua institusi keuangan swasta dan pemerintah punya potensi problem yang sama? Menurut berita, banyak keuangan daerah tidak memiliki audit yang bersih, mayoritas dengan disclaimer. Apa dampaknya terhadap Municipal Bond, atau SUN (Surat Utang Negara). Jangan-jangan SUN menjadi Sita Untuk Negara. Pasar surat hutang di Indonesia termasuk tidak liquid. Waktulah akan membeberkannya.

Mengakhiri bab ini saya tekankan kata kuncinya: Credit crunch, hyper-inflasi, US Dollar jatuh.


TINGKAT SPEKULASI DI EMAS
Seorang teman berkomentar kepada saya bahwa harga emas sudah terlalu tinggi. Level $750-$800/oz sudah terlalu tinggi. Tingginya harga emas banyak dipicu oleh spekulan.

Yang dimaksud dengan spekulan oleh teman saya ini adalah spekulan retail. Masuknya spekulan retail ke dalam suatu sektor biasanya menandai tingkat puncak tertinggi spekulasi. Dan biasanya sudah dekat dengan jatuhnya harga, crash. Retail dan orang awam biasanya jadi korban spekulator professional. Retail/orang awam biasanya masuk pada saat pasar sudah mendekati jenuh, tinggal jatuhnya saja.

Paling mudah untuk melihat aktifitas spekulan/retail ialah dengan melihat aktivitas (jumlah hit atau jumlah mengunjung) situs emas KITCO.COM. Pada saat banyak spekulator masuk dan ikut serta di emas, maka situs ini ramai dikunjungi para spekulan untuk melihat dan memantau harga emas dan melihat komentar serta artikel di KITCO.COM. Masuk di akal bukan?

Chart 7 di bawah menunjukkan ramainya kunjungan di KITCO.COM. Emas naik dari level $330/oz pada bulan April 2003 ke $430/oz (hampir 30%) pada bulan January 2004. Terlihat bandwagoning direfleksikan oleh trafik kitco 0.085% daily reach. Ini menandai awal dari masa koreksi setelah emas naik 30% selama 8 bulan.

Puncak kunjungan ke Kitco yang kedua ialah emas rally $430 (Juni 2005) ke $700 (Juni 2006. Pada akhir rally selama setahun ini harga emas naik hampir 70%. Dan kunjungan ke web site Kitco mencapai 0.11% daily reach. Dan ketika koreksi, harga emas jatuh sampai ke level $580an. Kasihan juga para spekulator retail yang bandwagoning.


Chart 7 (Klik untuk memperbesar)

Untuk tahun 2007 ini, rally berawal pada saat kunjungan ke Kitco mencapai level terendah, kurang dari 0.025% daily reach. Saat ini masih 0.045% daily reach, masih jauh dari dua titik jenuh sebelumnya, 0.085% dan 0.11%. Dengan kata lain emas patut diduga masih jauh dari koreksi yang berarti. Saat ini memang emas masih dalam masa koreksi minor. Support $740 mungkin support yang cukup kuat, seandainya $780 tertembus. Rally masih diharapkan dilanjutkan dalam waktu dekat. Hal ini sejalan dengan masih panas suasana pinjaman subprime. Perak dan saham-saham emas junior yang selama ini kurang perform, diharapkan akan meledak ketika rally berlanjut.

Sebagai sampingan saya mengajak pembaca untuk melihat aktifitas Klubsaham.com. Selama 6 bulan terakhir, aktivitasnya naik secara parabolik (Chart-8). Apapun artinya silahkan terjemahkan sendiri.


Chart 8 (Klik untuk memperbesar)

Kata kunci dari bab ini: Spekulan emas retail belum bandwagoning.


REVIEW PASAR – RALLY AKHIR TAHUN MERAGUKAN
Awal minggu lalu saya mengatakan bahwa bursa saham sudah oversold. Jadi punya potensi rebounce. Memang rebounce terjadi. Yang pertama sangat kuat, indeks Dow Industrial loncat diatas 300 poin, kemudian pada hari Jumat indeks Dow juga ditutup + 66 point. Tetapi secara keseluruhan rebounce minggu lalu tidak terlalu kuat. Diperkirakan hanya short covering menjelang habisnya masa option (option expiry date). Hal ini membuat saya ragu akan adanya rebounce yang cukup memadai sampai akhir tahun. Dengan kata lain, rally akhir tahun peluangnya kecil, walaupun market sudah relatif oversold.

Saya katakan relatif oversold karena, kemungkinan saat ini kita sudah berada dalam suasana bear market. Sehingga kriteria oversold harus diubah. Market bisa oversold yang lama dalam bear market. Sebaliknya market bisa overbought yang lama dalam fase bull market. Oleh sebab itu saya mau menengok ke belakang, melihat bear market 2000-2003, sekedar melihat kriteria oversold. Kriteria inilah nantinya diterapkan untuk market sekarang.

Chart-9 menunjukkan chart mingguan indeks DJIA untuk tahun 1995-2004. Terlihat selama bear market 2000-2003 RSI(14) bisa mencapai level 20-30, dan momentum mencapai 1000-2000. Dibandingkan dengan saat ini (Chart-10), kondisi saat ini masih memungkinkan pasar terus tertekan, tanpa ada koreksi yang berarti karena bottomnya masih jauh. Koreksi hanya terjadi 1 atau 2 hari saja, kemudian pasar kembali tertekan.


Chart 9 (Klik untuk memperbesar)



Chart 10 (Klik untuk memperbesar)

Skenario ini didukung dengan mekanistik fundamental. Faktor-faktor yang akan terus menekan pasar, seperti yang saya katakan minggu lalu, yaitu:

1. Investor akan membuang saham-sahamnya yang merugi untuk merealisasikan kerugiannya sehingga bisa dipakai untuk menurunkan pajak dan mempercantik portfolio, karena yang nampak (sisanya) hanya yang naik

2. Yen carry trade akan menyurut

3. Krisis liquiditas belum selesai

4. Berita-berita yang membuat sentimen negatif akan terus bermunculan.

5. Ben Bernanke mungkin akan mengalami kesulitan untuk menurunkan suku bunga the Fed, karena US dollar bisa jatuh tanpa terkontrol. Hal ini tidak disukai.

Secara pribadi, saya akan melakukan shorting lewat put option dan mengumpulkan saham-saham emas/perak, sambil menunggu kelanjutan rally di sektor logam mulia.


CATATAN AKHIR
Dalam ekonomi Boom-Bust selalu terjadi karena ketamakan dan ketakutan (greed & fear). Ketamakan menghasilkan boom dan ketakutan/fear melahirkan bust. Boom biasanya diakhiri pada saat orang awam ikut berspekulasi. Dan media massa, koran, majalah ikut serta dalam membentuk mania. Mereka ini menjadi bubble blower. Majalah Trubus adalah majalah yang paling sering menghembuskan semangat mania. Kalau anda masih ingat 1 dekade lalu, ternak cacing dan jangkrik. Ketika ibu-ibu rumah tangga membuang uangnya untuk ikut berternak cacing dan jangkrik, pasar cacing dan jangkrik menghilang. Demikian juga dengan VCO (Virgin Coconut Oil), gaungnya sudah hilang dan tidak lama lagi harganya turun dan beberapa produsennya akan hancur. Yang pasti industri rumahan VCO dapat dipastikan sudah gulung tikar dan peralatannya sudah menjadi monumen kegagalan, karena tidak bisa dijual.

Banyak orang tidak bisa belajar dari pengalaman. Itu sifat manusia yang tamak. Saat ini muncul lagi mania Athorium. Semua orang berlomba-lomba berbisnis anthorium. Kalau saya saat itu punya anthorium, akan saya jual semua dan tutup bisnis.

Di sektor properti, banyak orang menginvestasikan tabungannya di sektor ini karena terinspirasi oleh bukunya Robert Kyosaki yang kaya dan suksesnya berawal di sektor ini. Banyak orang membeli apartemen dan rumah dengan harapan bisa disewakan. Sayangnya, mania terbentuk, terlalu banyak orang melakukan hal yang sama. Kemudian asset mereka menjadi liability yang tidak mudah di-dispose. Tidak ada penyewa, biaya perawatan merongrong terus, kredit harus dibayar dan asset tidak bisa dijual dengan cepat tanpa menderita kerugian. Manusia terkadang terbelenggu oleh emosinya. Tidak mau menelan kerugian untuk menjual liability (rumah/apartment nya), akhirnya property itu dibiarkan menjadi sarang hantu yang nota bene membiarkan hancur dan rugi yang lebih besar lagi. Bedanya ialah kerugian ini ditelan perlahan-lahan. Andaikata saya harus berhadapan dengan situasi semacam itu, maka harga bangunan akan saya discount dalam menetapkan harga jual properti (kalau properti itu berbentuk rumah bukan apartmen). Karena kalau kita biarkan maka akan rusak dan nilainya menjadi nol.
Emas memang tidak punya bunga seperti deposito bank atau bond. Emas juga tidak menghasilkan tambahan/nilai tambah seperti hasil sewa properti. Tetapi emas adalah nobody's liability, tidak tergantung pada siapa-siapa, seperti uang yang tergantung pada kebijakan (yang biasanya tidak bijak) pemerintah atau seperti bond yang bergantung pada kondisi keuangan pihak yang mengeluarkannya. Emas juga tidak rusak dimakan masa seperti properti atau bahan konoditi. Itulah sebabnya saat ini saya suka menyimpan emas. Selama masih belum masuk dalam tingkat mania, emas adalah uang sejati untuk menjaga daya beli pemiliknya.

Semoga anda sukses dan jaga tabungan, asset dan investasi anda dengan baik.

Jakarta 19 November 2007

Saturday, November 10, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - X

(Minggu ke II, November 2007)

US SUDAH RESESI?

Topik Kali Ini
US GDP 3Q2007 – US RESESI
HONEY, MR. BEAR IS HERE
PELUANG
RENUNGAN: PONDOK INDAH MENGGUGAT



US GDP 3Q2007 – US RESESI
Pada tanggal 31 Oktober 2007, angka GDP US untuk kwartal 3 2007 diumumkan. Hasilnya cukup mengejutkan. GDP US tumbuh 3.9% y-o-y. Ini tinggi sekali dan sulit dipercaya. Karena ada rasa ingin tahu maka saya download datanya dari situsnya BEA (Bureau Economic Analysis US - http://www.bea.gov/national/index.htm#gdp) seperti yang tertera di tabel berikut.

Di situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi, kita tidak selalu percaya dan mengikuti penguasa dan sumber resmi. Situs ini memang bertujuan untuk lebih percaya pada realita, bukan “sumber resmi” dan “penguasa”/otoritas. Sebelum kita membahas GDP US, saya ada cerita mengenai anak saya, Sophie, yang baru berumur 5 tahun dan masih duduk di taman kanak-kanak. Suatu hari Sophie dan temannya (Alia) membawa make-up mainan mereka ke sekolah. Kemudian mereka memakainya, lip-stick, bedak, blush, kutex. Tiba-tiba seorang temannya datang dan berkata: “Eh..., nggak boleh pakai make-up lho”

Apa jawaban mereka berdua (Sophie dan Alia).
Alia:”Kata mama boleh kok”
Sophie:”Kalau nggak boleh, kok ada yang jual?”

Jawaban Alia menunjukkan bahwa dia taat pada otoritas (mamanya) sedang Sophie berpegang pada realitas. Bisa dibedakan bukan? Umumnya orang/anak akan menjawab seperti Alia, hanya orang yang waras dan waspada menjawab seperti Shophie.

Kembali pada angka GDP US. Lihat 2 tabel (Tabel-1 dan Tabel-2) di bawah dan perhatikan sel/angka yang diberi high-light.

GDP Nominal US untuk IIIQ2007 adalah US $13.9267 triliun dan untuk IIIQ2006 adalah US$ 13.2669 triliun. Kenaikan harga-harga untuk menghitung kenaikan GDP riil adalah 0.8%!!!! (lihat Table 2). Maksudnya kenaikan harga barang (untuk memperhitungkan GDP) selama 1 tahun ini hanya 0.8%!!! Itu lah sebabnya pada artikel lalu saya sebut the Fed, Ben Bernanke sedang mabuk. Karena kalau mau menipu, jangan terlalu jelas begitu. Apakah dengan naiknya harga minyak di atas $95/bbl, harga-harga tidak naik? Bahan makanan sudah naik banyak, uang sekolah naik, tarif pesawat terbang naik banyak. Jangan anggap pembaca bodoh. Atau memang orang US bodoh dan gampang dibohongi.

Ini mengingatkan kita pada pernyataan Joseph Goebbels, mentri propaganda Jerman Nazi: “if you tell a lie big enough and keep repeating it, people will eventually come to believe it. The lie can be maintained only for such time as the state can shield the people from the political, economic and/or military consequences of the lie. it thus becomes vitally important for the state to use all of its powers to repress dissent, for the truth is the mortal enemy of the lie, and thus by extension, the truth is the greatest enemy of the state.”

Walaupun demikian nampaknya akan sulit dilakukan oleh Ben Bernanke dimasa depan. Di depan parlemen (tanggal 8 November 2007) Ben menghadapi kesulitan untuk menjawab pertanyaan para senator yang waras. Ben terpaksa mengakui kesalahan opininya pada hearing sebelumnya bahwa kemelut di sektor perumahan tidak akan menjalar ke ekonomi. Walaupun pada hearing tanggal 8 November 2007, Ben masih bersikukuh bahwa US tidak akan mengalami resesi dimasa datang, saya tidak yakin keadaan sebenarnya akan demikian. Artinya kehidupan di US semakin sulit. Andaikata resesi tidak terjadi di US, itu hanyalah masalah statistik. Mark Twain mengungkapkannya secara tepat sekali: There are lies, damn lies and statistics. Saat inipun sebenarnya bisa dibilang bahwa resesi sudah terjadi di US. Kita akan bahas hal ini.

Table-1 (Klik untuk memperbesar)


Pertanyaan yang akan kita jawab sekarang ini ialah berapa sebenarnya GDP US y-o-y untuk 3Q2007. Saya coba menelusuri dari mana angka 3.9% pertumbuhan GDP itu diperoleh. Akhirnya didapatkan:


Walaupun saya tidak setuju dengan rumus ini. Tetapi untuk mudahnya, akan kita pakai saja.

Tabel 2 (Klik untuk memperbesar)


Persoalannya ada di angka inflasi yang akan dipakai untuk deflator, tidak realistis. Chart-1 menunjukkan data yang dipakai sebagai faktor koreksi kenaikan harga. Dengan kata lain angka inflasi harga. Kalau dilihat, kisarannya semakin lama semakin melebar. Apalagi sejak 2Q2006 dan ke depan. Saya akan bertanya, kenapa sangat “volatile”. Semacam ada ketidak pastian yang semakin lama semakin tinggi. Misalnya untuk 3Q2007 faktor kenaikan harga bisa berkisar antara 0.8% - 4.3%. Besarnya kisaran angka ini saya pikir kurang mencerminkan kenaikan harga bahan/jasa untuk hidup sehari-hari, seperti makan, minum, rumah, bensih/tarif angkutan, dan lain sebagainya. Apa lagi nilai/angka 0.8% itu. Oleh sebab itu saya cenderung untuk menggunakan angka pertumbuhan uang. Ada barang/asset yang harganya naik dan ada yang turun selama setahun itu. Secara rata-rata kenaikannya akan berimbang dengan pertambahan uang di ekonomi. Chart-2 menunjukkan pertumbuhan uang M3 yang beredar (sumber: Nowandfutures.com).


Chart 1 (Klik untuk memperbesar)

Ini adalah alternatif lain untuk mengukur inflasi. Sepanjang tahun 2007, pertumbuhan US$ M3 bergerak dari 9% di awal 4Q2006 ke 16% menjelang akhir 3Q2007 (Chart-2 dari Nowandfutures.com). Jadi bisa dikatakan bahwa pertumbuhan uang M3 untuk 3Q207 adalah sekitar 12% y-o-y. Saya lebih cenderung menggunakan inflasi moneter (penggembungan uang) dari pada CPI (Consumer Price Index) yang tidak jelas kriterianya.


Chart 2 (Klik untuk memperbesar. Sumber: Nowandfutures.com)

Chart-3 menunjukkan korelasi antara perubahan harga (%) harga barang yang dipakai untuk mengkoreksi GDP, dengan kata lain perubahan deflator (5). Dari Chart-3 ini bisa diterjemahkan bahwa dari data inflasi harga the Fed, sebenarnya bahwa pertumbuhan GDP US berkisar antara 0.6% - 3.9%. Artinya data the Fed tidak bisa dipakai untuk membedakan antara resesi (pertumbuhan GDP 0.6%) dengan pertumbuhan ekonomi yang normal, 3.9%. Kalau kita menggunakan inflasi moneter US (pertumbuhan M3), maka GDP US sudah mengalami kontraksi sebesar -6.0%. Jangan heran kalau 2/3 orang SU yang disurvey mengatakan bahwa resesi akan terjadi, karena mereka sudah merasakan kesulitan hidup. Ada kontraksi riil di bidang ekonomi. Kinerja pengatur ekonomi US – the Fed dan kementrian ekonomi, sangat buruk. Untuk memperoleh pertumbuhan (paling banter 3.9% versi resmi pemerintah US) harus diglontorkan 12% tambahan uang dollar.


Chart 3 (Klik untuk memperbesar)

Saya yakin the Fed mengetahui hal ini. Pertanyaan berikutnya ialah, apakah the Fed akan menurunkan suku bunganya? Mungkin tidak. Tidak ada gunanya. Kalau suku bunga diturunkan, harga minyak dan bahan lain naik dan nilai dollar turun. Kemakmuran tidak menbaik. Ben dipojokkan dalam dengar pendapat di depan senat tanggal 8 November 2007 lalu mengenai kebijakan penurunan suku bunga yang tidak membuahkan hasil. Bahkan banyak negara mengancam akan membuang surat-surat hutang yang berdenominasi US$. Artinya US tidak ada yang mau menghutangi lagi. Jadi mungkin dimasa datang Ben akan merasa lebih baik untuk tidak menurunkan suku bunganya.


HONEY, MR. BEAR IS HERE

It’s a bear!!!! Honey....., Mr. Bear is here. Saya katakan Mr. Bear is here karena dia mempunyai dua tanda. Pertama Dow Industrial sudah berada di bawah 200 hari moving averagenya (200 D MA) dan Yen sudah menunjukkan gejala bullish artinya yen carry trader pulang kandang.

Indeks Dow Industrial, jatuh di bawah 200 hari moving averagenya (200 D MA). Secara resmi Mr. Bear telah ikut pesta. Dalam 4 minggu ini pasar investor membuang stoknya dan indeks Dow Industrial jatuh di bawah 200 D MA (lihat Chart-4). Di semua sektor mengalami tekanan jual. Seperti yang saya katakan di Krisis Monitoring minggu lalu, bahwa jumlah saham yang bullish di indeks Dow Industrial menurun dan ini adalah indikator bearish. Ternyata minggu ini terbukti bahwa ada tambahan data untuk menyatakan siklus bear market sudah dimulai.


Chart 4 (Klik untuk memperbesar)

Chart-5 menunjukkan bahwa 55% dari saham di Indeks Dow Average sudah jatuh di bawah 200 D MA nya. Tanda-tanda bearish bertambah. Jumlah Bull (persentasenya) juga turun di bawah 50% (Chart-4). Hal ini tidak hanya di alami saham-saham Dow, tetapi juga Nasdaq (Chart-7).


Chart 5 (Klik untuk memperbesar)


Chart 6 (Klik untuk memperbesar)

Chart 7 (Klik untuk memperbesar)

Seperti biasanya jebolnya bursa saham dibarengi oleh penguatan Yen. Selama 4 minggu ini Yen menguat dan telah mencapai level ¥ 110/US$. Indeks yen naik dari 85 ke 90. Bahwa indeks Yen sudah berada di atas 200 DMA dan 50 DMA, bullish signal, setelah break up bullish wedge nya kemungkinan carry trade akan terkikis semakin besar. Yen carry trader pulang kandang (berbondong-bondong secara teratur). Resistance 200 DMA ditembus bulan Agustus lalu dan break up bullish wedge nya pertengahan Oktober lalu, menandai menyurutnya carry trade. Ini juga harus menjadi sebab kenapa kita harus bearish di sektor saham.


Chart 8 (Klik untuk memperbesar)

Kondisi pasar saham saat ini sudah agak over-sold (Chart-4) untuk jangka pendek. Ada kemungkinan rebound, tetapi, ada kemungkinan tidak. Dalam phase bear market, pasar bisa bertahan oversold untuk jangka waktu yang lama, extended oversold. Saya masih lebih berhati-hati untuk menetapkan bahwa saat ini kita sudah memasuki siklus Bearish Market. Resmi dan kepastiannya masih harus menunggu indeks jatuh di bawah level low di bulan Agustus lalu. Peluangnya cukup besar untuk jatuh di bawah level itu karena:

1. Investor akan membukukan kerugian dengan membuang saham-saham yang ruginya untuk tujuan pengurangan pajak
2. Berita-berita negatif akan lebih banyak lagi di bidang ekonomi dan bursa
3. Yen Carry Trade menyurut
4. Ben the Fed Bernanke tidak akan menurunkan suku bunganya lagi
5. Hal semacam di atas akan saling menguatkan


PELUANG

Ekonomi dunia tidak dalam kondisi yang baik. Berlawanan dengan kata ketua the Fed pada bulan lalu, problem hutang subprime sudah menjalar kemana-mana. Russia mengalami credit crunch (http://ftalphaville.ft.com/blog/2007/10/11/7988/signs-of-trouble-for-russias-banks/). Apakah negara lain juga kena? Bagaimana Indonesia? Minggu lalu saya telpon bank saya untuk urusan kecil. Sebagai pelanggan yang sudah lama, hampir 20 tahun, saya kenal banyak staff di sana. Saya cari salah seorang staff senior. Tenyata tidak ada staff senior.”Keluar semua, sedang mengejar customer” jawabnya. Ternyata mereka sedang mempromosikan reksadana. Mungkin ini sedang mencari nafas terakhir untuk meniup balon, bubble, yang sudah sangat besar. Mungkin juga perlu cash segar untuk menambal yang macet-macet. Saya juga ditawari reksadana, tetapi saya tolak.

Kalau anda percaya angka pertumbuhan GDP US yang resmi dari the Fed, anda tidak perlu cemas. Tetapi kalau anda percaya pada angka dari situs internet Ekonomi Orang Waras dan Investasi, anda akan cemas. Pasar akan segera bearish. Kita akan pantau terus. Andaikata bear yang datang kali ini adalah bear yang saya maksudkan dalam pertemuan anggota KSC tahun 2003, maka indeks harga saham gabungan akan jatuh ke level 300 uang 2003. Tentu saja strategi investasi kali ini adalah shorting saham dan long emas.

Short Sektor Retail
Tidak lama lagi sektor retail akan mengikuti sektor finansial dan perumahan, nyungsep. Terutama sektor konsumsi barang-barang sekunder seperti TV, mobil, perabotan, motor hiburan, dsb. Dalam masa krisis, orang akan tetap makan minum dan membeli kebutuhan pokoknya. Tetapi kebutuhan sekundernya, seperti TV baru, CD player baru, Video Game baru, Play Station baru, akan dijauhi. Oleh sebab itu shorting sektor discretionary consumption bisa jadi peluang. Saya akan masuk Put Option XLY. Karena pasar sudah agak oversold, maka sebagian dana akan dicadangkan untuk mengambil lagi kalau pasar rebound.

Valuasi Pertumbuhan Gagal – Short Saham Ber P/E Tinggi
Price earning ratio (P/E) dari Google(GOOG), Baidu (BIDU), Amazon (AMZN), Rate.Com (RATE), Research in Motion (RIMM), Apple (AAPL) sangat mencengangkan, tinggi sekali di atas 50. Sama dengan saham-saham Cina, FXI, yang naik lebih dari 4 kali lipat dalam kurun waktu 2 tahun. Valuasi yang sedemikian mahalnya bisa ada karena faktor pertumbuhan juga dimasukkan. Dan faktor pertumbuhan perusahaan inilah yang mendominasi valuasi yang tidak masuk akal bagi orang yang konservatif seperti saya ini. Nah kalau asumsi itu gagal/tidak berlaku lagi, maka valuasi saham-saham ini jadi jeblok. Arti kata ASSUME adalah “ASS” before “U” and “ME” artinya: ada bokong di depan mu dan aku. Oleh sebab itu kalau ekonomi diperkirakan melambat maka asumsi pertumbuhan revenue/profit jadi berantakan. Jadi kesempatan untuk shorting saham-saham seperti ini.

Saya sudah masuk di Put Option untuk RATE dan akan mempertimbangkan masuk di Put Option saham XLY. Karena pasar sudah agak oversold, maka sebagian dana akan dicadangkan untuk mengambil lagi kalau pasar rebound.

Emas dan Perak
Beberapa hari ini sektor ini menunjukkan kejenuhannya jangka pendek. Ada peluang untuk terjadi koreksi jangka pendek. Saya tidak mengharapkan koreksi yang dalam. Adanya koreksi harus dilihat sebagai kesempatan membeli. Investor jangka panjang nampaknya dengan rajin mengumpulkan emas. Sedang spekulator besar (jangka pendek), selama 2-4 minggu ini sedang berusaha menjepit commercial trader yang short. Ini nampak di data commitment of trade (COT) yang sudah 3-4 minggu ini menunjukkan volume short yang tinggi di pegang oleh commercial trader dan volume long besar di tangan spekulator besar. Dalam tarik menarik in, nampaknya akan diakhiri dengan kemenangan commercial trader. Tahun 2005, hal yang sama terjadi dan dimenangkan oleh spekulator besar.

RENUNGAN: PONDOK INDAH MENGGUGAT
Berdasarkan jajak pendapat, mayoritas pembaca situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi berpikir bahwa seharusnya tidak perlu ada gubernur Jakarta. Walaupun jumlah voter di Ekonomi Orang Waras dan Investasi tidak terlalu banyak, paling tidak sebagian orang waras yang mengunjungi situs ini terbukti benar pendapatnya. Gubernur hasil demokrasi tidak membuat hidup lebih baik dan nyaman.

Kata sumber resmi, bus-way adalah untuk mengurangi kemacetan. Tidak perlu seorang doktor (PhD) seperti Fauzi Bowo untuk mengatakan hal itu salah. Andaikata, sebelum adanya bus-way jalan-jalan di Jakarta sudah macet, kemudian kalau jalan-jalan yang sudah macet itu dipersempit/dikurangi 20% (untuk dipakai bus-way) maka kemacetan akan bertambah. Pemakaian jalan bus-way sangat tidak effektif. Hanya ada satu (1) bus lewat setiap 10-15 menit. Bandingkan dengan jalan umum, bisa mencapai 100 mobil per menit. Dengan perhitungan anak sekolah dasar ini, kita bisa tahu bahwa bus way akan membuat kemacetan semakin menjadi-jadi.

Pondok Indah kasusnya akan lebih parah. Pengurangan badan jalan bisa mencapai 30%-50%. Kalau sudah begini, kemacetan bisa mencapai 3-10 kali lipat. Wajar kalau warga Pondok Indah, atau mana saja, menolak bus-way. Bukan hanya yang punya mobil yang kena macet, tetapi pengguna transportasi umum lainnya juga kena.

Demokrasi melahirkan “pemimpin” yang gila kekuasaan. Orang yang tidak gila kekuasaan pasti enggan bersusah payah berjuang memperoleh kedudukan dan mempertaruhkan uangnya untuk kampanye. Kalau niat sang calon “pemimpin” ini mau mengabdi untuk rakyat banyak, saya akan tunjukkan jalannya. Yaitu seperti ibu Theresia di India dan Albert Schweitzer di Ghana. Uang untuk kampanye bisa disalurkan ke hal-hal yang lebih bermanfaat. Oleh sebab itu janji-janji selama kampanye patut diduga bohong.

Ada hal yang terpikir oleh saya menjelang pemilu 2009 nanti. Sebagai orang waras, kita tidak mau ditipu terus oleh para politikus. Oleh sebab itu perlu ditunjukkan kepada para politikus bahwa kita tidak mendukung mereka dan juga tidak rela menggaji mereka. Usaha ini disebut “Gerakan Kursi Kosong”. Dalam pemilu 2009 nanti, dengan sengaja surat suara dibikin tidak berlaku (tidak valid) dengan mencoblos beberapa calon. Pada masanya nanti Gerakan Kursi Kosong bisa meminta jatahnya diberlakukan. Perolehan suara Kursi Kosong harus betul-betul dikosongkan di DPR nanti.

Gerakan Kursi Kosong Pemilu 2009. Joblos semua........, untuk mengosongkan DPR.

Semoga anda beruntung....., jaga investasi, tabungan dan harta anda. Rekomendasikan situs ini kepada teman dan rekan-rekan anda, supaya mereka bisa bertahan dalam krisis mendatang.

Jakarta 10 November 2006.

Sunday, November 4, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - IX

(Minggu ke I, November 2007)

PAJAK DAN PEMILU

Topik Kali Ini
Renungan Ekonomi dan Politik
Defisit Belanja Negara dan Bahaya Inflasi

Citibank Akan Jadi Shitty Bank kah?
Analisa dan Peluang Pasar

The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada tanggal 31 Oktober 2007 menjadi 4.50%. Pertumbuhan GDP US untuk kwartal 3 (annualized) 3.9% (The Fed pasti sedang mabuk). Hari itu bursa saham menguat. The Fed pada hari itu mengglontorkan US$ 41 milyar di pasar repo. Indeks Dow Industrial naik 135 poin (1%). Tetapi dana itu cepat menguap, hari berikutnya jebol lebih dari 2%. Penurunan sehari setelah pengumuman the Fed ini mungkin karena investor yakin bahwa the Fed sedang mabuk atau Mr. Bear sudah muncul. Kalau benar Mr. Bear yang muncul, maka tidak salah kalau judul artikel minggu lalu adalah “Selamat Datang Bear”. Kita akan lihat beberapa bulan ke depan apakah Mr. Bear hanya mampir sebentar atau datang untuk berpesta selama 2-4 tahun.

Emas hari ini menembus $805/oz dan melaju menantang level all time highnya $860/oz. Harga minyak bertengger di atas $95/bbl, menantang level $100/bbl. Kaum laisser faire, libertarian, anti kekuasaan bank sentral, bergembira menyambut kemenangan uang sejati. Bear juga. Krisis ekonomi? Kata Bear. Dengan harga minyak yang bertengger di $95/bbl, apa yang harus dikatakan? Kaum Bear seperti saya ini untung pada saat ekonomi memburuk.


RENUNGAN EKONOMI DAN POLITIK – PAJAK, POLITIK DAN PEMILU
Judul tulisan kali ini adalah PAJAK DAN PEMILU, untuk mengakomodasi bagian kecil dari tulisan ini yang merupakan sebuah renungan.

Berita di koran baru-baru ini mengatakan bahwa pemilihan umum tahun 2009 akan memakan biaya Rp 47.9 triliun. Kira-kira 6% dari anggaran belanja negara 2008. Biaya itu dipakai untuk memilih orang-orang yang diharapkan bisa membuat makmur kita. Kemudian, selama 5 tahun kita harus menggaji mereka (yang besar karena mereka menentukan sendiri gaji mereka), memberi tempat tinggal dan akhirnya memberi pensiun yang ditentukan sendiri oleh mereka. Biaya yang dikeluarkan tidak hanya itu, karena untuk menggalang suara, para kontestan juga harus mengeluaran biaya, yang harus didapat entah dari mana. Biaya ini untuk Indonesia yang masa sekarang ini lebih demokrasi, mungkin lebih besar dari pada budget riil pemerintah untuk pendidikan. Dibandingkan dengan krisis tahun 1965, terlihat krisis 1998 jauh lebih sulit bangkit, walaupun skalanya krisis tahun 1965 jauh lebih besar dari pada krisis tahun 1998. Tahun 1965, negara praktis bangkrut dan sekitar 3 juta orang mati terkorbankan. Perbedaan utama antara kebangkitan dari krisis 1965 dan 1998 adalah pada alokasi biaya dan tenaga, yang satu terfokus pada kemakmuran dan pemulihan ekonomi dan yang lainnya terfokus pada demokrasi dan menyebaran kekuasaan (dan kesempatan korupsi, termasuk yang dilegalkan). Dalam kurun waktu yang kurang dari 10 tahun setelah krisis pertengahan dekade 60an, jalan Sudirman Jakarta telah berubah dari 4 jalur menjadi 10 jalur. Demikian juga jalan Gatot Subroto, Jalan Dewi Sartika, Cililitan sampai ke Senen, menjadi lebar. Sedangkan pada krisis 98, setelah waktu 10 tahun, banyak jalan-jalan yang sama yang sama seperti jalan Thamrin dan Sudirman berubah/berkurang menjadi 8 jalur karena 2 jalur dipakai untuk busway. Akibatnya lalulintas semakin macet. Demokrasi melahirkan pemimpin yang sontoloyo dan berorentasi pada kekuasaan bukan pengabdian. Orang-orang yang maju mencalonkan diri menjadi anggota parleman atau presiden adalah orang-orang yang berorientasi kekuasaan bukan pengabdian untuk memakmurkan bangsa. Ingat Bush dan Hitler dipilih secara demokratis. Oleh sebab itu saya selalu mengatakan: Democracy is a government by the people, of the people, to fool the people.

Biaya demokrasi mahal dan harus dipikul oleh rakyat baik melalui pajak tersembunyi atau inflasi (pencetakan uang baru, pengenceran nilai uang, pajak tabungan) atau pajak terbuka (pajak penghasilan, penjualan, dll). Jadi jangan heran kalau ada korelasi yang paralel antara demokrasi dan pajak. Dubai, Saudi Arabia, Brunei, Kuwait punya persamaan bahwa di sana tidak ada pajak penghasilan dan tidak ada pemilihan umum. Hong Kong tidak ada pemilihan umum, dan pajaknya sangat minimal. Sebaliknya di US atau negara-negara Eropa barat, pajaknya mencekik.

Ada sebuah cerita yang cukup kontroversial. Seseorang bernama John Templeton yang oleh majalah Time dipilih menjadi salah satu dari 100 orang yang berpengaruh di tahun 2007. Dulunya John Templeton adalah warga negara US yang menanggalkan kewarganegaraan US nya pada tahun 1968 dan pindah ke Bahama karena alasan pajak. Perpajakan di US, negara yang paling demokratis, mengharuskan warga negaranya dimana pun berada, dari mana pun penghasilannya berasal, untuk membayar pajak penghasilan. Oleh sebab itu John Templeton melepaskan kewarganegaraannya.

Apa yang dilakukan oleh John Templeton, tidak lagi bisa dilakukan warga negara US, karena peraturan sekarang seseorang harus membuktikan dulu bahwa alasan menanggalkan kewarganegaraan US adalah bukan karena untuk menghindari pajak. Kalau tidak bisa membuktikannya, maka selama 10 tahun setelah menanggalkan kewarganegaraannya, dia masih harus membayar pajak US. Mampus lah kau. Jadi kalau anda ingin mengambil kewarganegaraan US, pikirkanlah masak-masak, apalagi kalau anda punya penghasilan yang besar.

Pajak tidak selalu legal dan transparan. Inflasi moneter atau ekspansi moneter, disebut juga ekspansi kredit, disebut juga pencetakan uang baru bisa disebut pajak atas tabungan. Legal dan diatur dengan hukum tetapi tidak transparan. Berapa banyak diantara pembaca yang tahu bahwa untuk tahun 2007 ini pemerintah RI mencetak uang baru sebesar 12%-18%. Nilai riil rupiah tentunya turun sebanyak uang baru yang diciptakan. Jadi jangan heran kalau harga-harga naik sejalan dengan pertambahan uang ini (12%-18%) bukan mengikuti angka inflasi BPS (Badan Pusat Statistik) atau badan-badan resmi. Mengenai statistik, Mark Twaine menggambarkannya secara gamblang: There are lies, damn lies and statistics.

Pajak yang tak resmi juga semakin banyak. Di daerah bupati-bupati adalah orang-orang yang dipilih secara demokratis. Katanya supaya daerahnya lebih makmur. Saya tidak tahu apakah itu yang akan tercapai. Seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan perkebunan yang berkantor di Jakarta dan ingin berinvestasi di Irian Jaya, dimintai oleh salah seorang bupati disana untuk membayari liburan ke Bali bersama keluarganya plus para ponggawanya. Semuanya harus di klas VIP, termasuk para ponggawanya. Mobil juga harus disediakan. Oleh perusahaan teman saya ini semua disediakan termasuk supir dari rental mobil. Suatu saat, mainan anak bupati tersebut tertinggal di dalam mobil sewaan yang disediakan. Paniknya mereka bukan main. Seluruh dunia ditelpon. Kata “seluruh dunia” bukan kiasan. Mereka betul-betul menelpon para manager dan direktur perusahaan perkebunan ini yang kebetulan sedang ada di Malaysia, Singapura, Eropa dan Cina. Edan bukan? Dan para manager dan direktur ini menelpon teman saya di Jakarta untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan tertawa geli, teman saya menelpon teamnya pak bupati ke Bali dan diterima oleh salah satu ponggawa bupati ini.

“Bapa jangan tertawa, ini persoalan serius” sang ponggawa memperingatkan teman saya yang tertawa geli. Bagaimana teman saya tidak tertawa, masalah mainan anak-anak kok dianggap serius. Perkara tenaga kerja, kemakmuran, keamanan barulah serius. Lagi pula pemecahannya mudah saja. Teman saya menelpon kantor penyewaan mobil dan menginstruksikan supaya supir mobil itu mengantarkan mainan itu ke kamar pak bupati. (Catatan: pak bupati dan para ponggawanya tidak bisa menghubungi supir karena parkirnya di basement dimana telpon hp tidak ada signal).

Jadi tahulah anda bagaimana kwalitas pemimpin hasil demokrasi. Ingat Bush dan Hitler dipilih secara demokratis. Kalau seperti ini apakah negara bisa semakin makmur?

Harian Kompas hari Sabtu tanggal 3 November 2007 menurunkan berita tentang terdesaknya pasar tradisional oleh super market raksasa dan hypermarket. Persaingan antara kapitalis dan rakyat kecil. Saya tidak melihatnya demikian. Saya melihatnya sebagai usaha pemerintah menyingkirkan “underground economy” seperti tukang bakso pikul, kaki lima, pasar tradisionil. Ekonomi underground tidak bayar pajak. Sedang pemerintah terlalu tamak untuk membiarkan ekonomi bebas pajak ini berkeliaran terus. Jangan heran kalau ada pasar tradisionil terbakar (dibakar) kemudian berganti dengan super market yang bayar pajak. Pemerintah, kader partai dan anggota tidak tertarik untuk memakmurkan rakyat. Itu bukan yang menjadi tujuan mereka. Kalau mereka memang bertujuan mensejahterakan rakyat maka mereka tidak perlu berorientasi politik. Cukup berbuat seperti madam Theresia atau Albert Schweitzer. Kedua orang ini percaya bahwa mereka bisa hidup bukan sebagai parasit dan mengabdikan hidupnya untuk orang-orang yang menderita. Madam Theresia di India dan Albert Schweitzer di Gabon. Apakah para politikus parasit itu perduli dengan kebakaran pasar tradisionil? Pembakar pasar tradisionil tidak pernah tertangkap karena polisi tidak punya dana operasi untuk itu. Kalau untuk mencari Amrozi dan Imam Samudra ada dananya.

Kalau anda meyukai uraian dan analisa di atas ada baiknya anda merekomendasikan situs ini kepada teman, saudara dan rekan sekerja anda. Di situs ini kita juga akan membahas mengenai bagaimana cara menangkal dan mengurangi akibat buruk politik kekuasaan terutama yang berkaitan dengan investasi dan tabungan anda.

Mari kita lanjutkan dengan cara-cara menangkal dampak buruk ulah para politikus.

DEFISIT BELANJA NEGARA DAN BAHAYA INFLASI
Inflasi bisa disebut sebagai pajak atas tabungan. Inflasi adalah gejala moneter, yaitu bertambah banyaknya uang yang beredar (bank sentral dan otoritas keuangan mencetak uang baru). Dengan bertambah banyaknya uang yang beredar maka nilai riil tabungan anda turun. Itulah sebabnya inflasi disebut oleh ekonom orang waras sebagai pajak atas tabungan.

Budget belanja negara 2008 akan mengalami defisit yang mungkin cukup besar. Bagaimana mengatasinya? Pertama dengan pengetatan dan pemangkasan dan yang kedua dengan cetak duit baru dan sembunyikan cara pengeluarannya lewat jalur non-budgeter – gaya dan jurus lama. Alasan adanya defisit ini karena tingginya harga minyak adalah omong kosong. Karena harga minyak tidak tinggi, tetapi nilai uang semakin turun karena jumlah yang beredar semakin banyak. Kemakmuran tidak bisa dicapai dengan ekspansi kredit/mencetak duit. Kalau semua harga barang naik sedangkan permintaan-penawaran tidak berubah, bukankah itu karena nilai duit yang turun? Semakin jarang sektor-sektor produktif yang dikerjakan maka mau tidak mau terpaksa harus cetak duit lagi (baca sikat dari tabungan para penabung kelas menengah). Taksiran saya tahun 2008, inflasi moneter Indonesia akan di atas 20%, mungkin 23% - 25%. Seperti jamannya Suharto dulu.

Dalam rencana budget pengeluaran negara diasumsikan bahwa target produksi minyak adalah 1,035 juta bbl/hari. Dalam Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition yang dibuka tanggal 30 Oktober 2007 lalu, ada 26 blok explorasi yang ditawarkan, ada 2 lapangan baru yang akan diproduksi – Oyong dan Pangkah. Saya tidak mendengar mengenai lapangan Tangguh, mungkin harus di-tangguh-kan lagi, karena harga gas ke Fujian yang disepakati terlalu murah dan biaya produksi di Irian terlalu mahal. Catatan: BP harus membuat rumah-rumah untuk penduduk di sekitar pabrik LNG seharga jutaan rupiah per rumahnya. Mendatangkan bahan bangunan ke daerah itu mahal. Ongkos sosial di daerah itu mahal.

Oyong dan Pangkah paling tinggi bisa memproduksi 100 ribu bbl/hari. Taksiran saya hanya 70 ribu bbl/hari. Sehingga peluang yang terbesar, produksi rata-rata tahun 2008 adalah 950 ribu bbl/hari. Defisit 85 ribu bbl/hari. Jangan heran bahwa pemerintah giat melakukan program konversi penggunaan minyak tanah ke LPG untuk mengurangi subsidi dan menekan defisit.

Oleh sebab itu tahun 2008 akan disebut tahun naiknya inflasi. Bagi pemilik tabungan sebaiknya tidak menyimpan uangnya di bank atau mempunyai bond. Bunga bank atau bond yang hanya 7%-12% tidak akan menutup jatuhnya nilai riil rupiah yang mungkin bisa mencapai 20%. Dalam 3 bulan ini harga emas, uang sejati yang tidak bisa dicetak dan dimanipulasi bank sentral naik dari Rp 190 ribu/gr ke Rp 235 ribu/gr. Perkiraan saya sampai akhir tahun ini bisa mencapai Rp 250 ribu/gr. Dan akhir tahun depan bisa menembus level Rp 300 ribu/gr.


CITIBANK AKAN JADI SHITTY BANK KAH?
Dari hutang sub-prime merambat ke Northern Rock dan dua bank Jerman IKB & SACHSENLB. Secara umum sektor perbankan kena. Dalam artikel sebelumnya saya merekomendasikan untuk mempertimbangkan shorting sektor perbankan. (Saya punya posisi short di sektor finansial lewat put option ETF XLF).

Pada hari Kamis 1 November 2007, saham Citigroup (C) jatuh 6%. Citigroup punya $2,36trilliun in assets di akhir kwartal 3, 2007. Banyak tuh. Tapi nanti dulu....., liability nya $2,23 trilliun. Jadi jika $ 0,13 triliun (6% dari asset) busuk terkena virus sub-prime, atau infeksi sekundernya maka mampuslah. Kemungkinan Citibank punya banyak asset asset busuk. Paling tidak harus kena $ 6.5 milyar di kwartal 3, 2007. Laba bersihnya turun 56%. Dan..... CEO nya Charles Prince turun tahta. Gejala ada persoalan besar? SEC, pengawas pasar modal US sedang menyelidiki kecurigaan akan adanya $80 milyar SIV (Structured Invesment Vehicle – bentuk lain dari virus subprime) - http://www.marketwatch.com/news/story/citigroup-ceo-resign-sunday-sec/story.aspx?guid=%7B1CA9FC41-0F21-434F-9F07-9E08C12CDF31%7D. Angka ini ($ 80 milyar) sudah dekat dengan $130 milyar bukan? Baunya busuk.

Kemungkinan besar Citigroup harus menjual sebagian asset-assetnya yang masih liquid agar bisa tetap liquid untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Saham? Atau Pangeran al-Walid bin Talal dari Saudi yang punya sekitar 5% saham Citigroup akan menolong? Yang terakhir saya meragukan. Al Walid mungkin sekarang sedang termenung menelan kerugiannya dan memikirkan untuk mengambil langkah selanjutnya. Kalau Citigroup harus menjual saham di portfolionya, artinya akan terjadi tekanan jual di bursa saham dalam waktu mendatang.

Kalau saya punya uang banyak di Citibank maka akan saya tarik. Siapa tahu Citibank bisa jadi Shitty Bank. Tidak liquid lagi. Short Citigroup (C)? Silahkan mendiskusikan dengan investment advisor anda. Saya pribadi akan masuk di long term put.


ANALISA PASAR DAN PELUANG
Tidak sulit untuk membayangkan “jika” bank terbesar di dunia yang bernama Citibank, atau Citigroup berubah menjadi big shitty group maka banyak orang yang dapat big-shit. Itulah kira-kira gambaran masa mendatang. Jangan lupa, masih ada kata “jika”. Tetapi menarik juga kalau memang Citigroup menjadi Shitty Group.

Penjalaran krisis dari satu sektor atau satu region ke tempat lain memerlukan waktu. Krisis Asia tahun 1998, disusul krisis Rusia 1998, Long Term Capital Management yang banyak memegang surat hutang Russia yang default tahun 1998. (Ini list berita-berita tentang krisi Russia: http://news.google.co.id/archivesearch?oe=UTF-8&hl=en&tab=wn&ie=UTF-8&q=Russian+Crisis&sa=N&sugg=d&as_ldate=1998&as_hdate=1998&lnav=d3b&ldrange=1993,1993&hdrange=1999,2007) . Kemudian, tahun 1999 menyusul jebolnya harga minyak ke bawah $ 9/bbl (Ya, hanya 1/10 dari harga hari ini, 8 tahun kemudian). Tahun 2000, bursa tech dotcom Nasdaq jebol. Krisis ekonomi di Argentina 2001 (http://www.foxnews.com/story/0,2933,40274,00.html). Baru tahun 2003 krisis dunia mencapai dasarnya. Krisis dunia yang lalu memerlukan 5 tahun untuk menjalar ke semua sektor.

Lamanya penjalaran ini memberikan peluang bagi para investor bear. Bagi yang konservatif, bisa bertahan di dalam bunker emas dan logam mulia. Dan bagi yang lebih agressif, terkadang bisa melakukan shorting bahkan dengan leverage. Sektor real-estate sudah melambat sejak tahun 2005. Indeks home building (Chart-1) yang sejak tahun 2005 mengalami bear market, turun dari 11000 ke 3300an (terpangkas 70%, gila mak).


Chart 1 (klik Chart untuk memperbesar)

Sektor perbankan baru dimulai tahun 2007 (Chart-2). Sedangkan Sektor Transportasi dan Retail sudah menunjukkan gejala bearish dan siap menantang koridor tren naiknya (Chart-3 dan Chart-4). Emerging Market belum bergeming.

Chart 2 (klik Chart untuk memperbesar)

Chart 3 (klik Chart untuk memperbesar)


Chart 4 (klik Chart untuk memperbesar)

Saya pribadi punya long term put option untuk sektor Transportasi (IYT) dan juga akan masuk untuk shorting sektor retail. Untuk sektor retail Sear mungkin bagus untuk di-short. Karena supermarket ini, pertama harganya mahal dan kedua tidak terfokus pada kebutuhan sehari-hari dan jarang ada discount. Jadi orang lebih suka pergi ke Wall Mart untuk belanja mingguan dan K-Mart atau Seven Eleven untuk kebutuhan mendadak.

Di sektor logam mulia, emas sudah naik dari $ 650an/oz ke $800/oz. Saya perkirakan bisa mencapai $900/oz, atau dalam rupiah Rp 260 ribu – Rp 270 ribu/gr. Perak agak tertinggal. Biasanya perak selalu out-perform emas kalau sedang rally dan underperform emas kalau sedang turun. Perak lebih volatile dari emas. Laggard nya perak ini merupakan kesempatan bagi yang terlambat masuk di sektor logam mulia. Beberapa saham spekulatif perak yang perdagangkan di bursa Toronto di seperti Avino Silver (ASM.V), Impact Silver (IPT.V), Endeavour Silver (EDR.V), atau MMG. Atau yang kurang spekulatif seperti Gammon Lake (GRS), Hecla Mining (HL), Cour d’Alene (CDE). Dan proxy kepemilikan perak bisa lewat SLV atau SLW (silver wheaton).


Jakarta 4 November 2007
Semoga anda sukses dan investasi anda berhasil.