___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Wednesday, May 25, 2016

Sell in May and Go Away

Begitu bunyi mantra yang beredar di kalangan komunitas saham. Antara bulan May dan Oktober, pasar memang cenderung bearish. Saya agak malas untuk mencari statistiknya, karena 3 bulan terakhir ini harus bikin suatu study perminyakan dan laporannya. Keduanya menyita waktu yang cukup banyak. Belum lagi mengatur portofolio dan mempersiapkan invetasi 2 tahun ke depan. Belum lagi perlu ketemu orang, menutup deal, dan segala macam. Kebetulan saya baru saja mengurangi satu supir. Jadi sekarang lebih sering menyupir sendiri atau naik Uber. Walaupun masih ada supir di rumah, tetapi saya jarang menggunakan mereka, yang lebih banyak untuk anak dan istri.
Sebenarnya artikel ini lebih cocok kalau diterbitkan diawal May, tetapi, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sibuk sekali akhir-akhir ini. Tetapi tidak apalah, saat ini masih relevan. Masih belum banyak berubah karena baru mulai.

Saya akan mulai dengan mengambilkan 1 chart dari Dent Research yang berkaitan dengan Sell in May and Go Away.
Sell in May and Go Away
Chart di atas menunjukkan performance S&P selama 6 bulan. Jika anda masuk bursa pada 1 Januari dan meliquidasinya 6 bulan kemudian (bulan Juni) maka cuannya rata-rata 8.1%. Kalau masuk bulan Februari dan keluar bulan Juli, maka cuannya rata-rata 6.3%. Cuan tertinggi jika anda masuk di bulan November dan keluar di bulan April, yaitu 10.5%.
Performance terburuk adalah jika anda masuk di bulan May, biarkan dana mengendap di pasar selama 6 bulan dan keluar di bulan Oktober. Berdasarkan statistik inilah mantra Sell in May and Go Away berasal. Secara statistik juga, kita akan lihat saham dalam 6 bulan ke depan akan tidak terlalu bagus kinerja. Pada periode ini, investor cenderung pegang cash. Tidak hanya saham, tetapi juga komoditi dan emas akan mengalami siklus bearish. Untuk tahun 2015 – 2016 nampaknya statistik ini masih berlaku.
Sebelum melanjutkan cerita, kita lihat score card EOWI. Untuk tahun 2016 ini satu (1) ramalan EOWI sudah terwujud. Dalam laman Gejolak 2016 – 2020 disebutkan:
Dengan agak ragu-ragu, EOWI memperkirakan harga minyak akan menyentuh level di sekitar $30 per bbl. Confidence level kami cukup rendah mengenai perkiraan ini. Harga minyak adalah yang paling sulit diperkirakan. 
Pada bulan Januari 2016, harga minyak menembus $30 per bbl. Dan bottoming di $26/bbl sebelum rebound mendekati $50/bbl. Mungkin masih bisa berlanjut ke $60/bbl. Walaupun demikian, nanti insya Allah akan turun lagi.
Beberapa pembaca EOWI berkomentar bahwa EOWI sudah berganti portofolio dari dollar ke emas. Bahkan ada yang menelpon saya menanyakan tentang investasi di emas. EOWI masih bertahan pada ramalannya, yaitu: emas akan menembus $700 per oz. Kenapa harus terburu-buru menukar portofolio?
Tema investasi EOWI adalah investasi berdasarkan makro ekonomi. Dan sampai saat ini belum ada perubahan yang mendasar pada makro ekonomi dunia. Dan EOWI masih bertahan pada targetnya, yaitu:  emas menembus $700/oz, rupiah menembus level Rp17,000 per USD. Indeks saham DJIA akan menembus 6000, IHSG ke 1000......dan untuk selebihnya silahkan baca “Gejolak 2014 -2020”.
Memang dimulai di bulan Januari, emas rally cukup hebat, hampir 35%, juga minyak naik hampir 100%. Rupiah menguat sampai sedikit di bawah Rp13,000 per USD. Dan rupiah menembus Rp 13,000 (11.1%) membuat pemegang dollar panas dingin. Dan dari semua mata uang, yang paling kuat rallynya adalah real Brazil (17.8%). Semua ekonomi berbasis komoditi, seperti Australia, Canada, Afrika Selatan, Brazil, Russia, antara bulan Oktober 2015 sampai bulan May 2016, mata uangnya mengalami rally
Kami di EOWI cuek aja. Mau trading dengan melepas dollar dulu akan sulit. Kita bisa jual dollar sebanyak berapapun tidak ada halangannya dari peraturan. Tetapi untuk kembali membeli dollar hanya bisa $25,000 per bulan. Kalau saya punya Rp 2  milyar, harus menunggu 8 bulan untuk mendollarkannya. Jadi, diamkan saja lah.
Tetapi untuk masa yang akan datang, ceritanya akan lain. Ternyata beberapa bank menawarkan multi currency account. Rekening beberapa mata uang, seperti US dollar, Singapore dollar, Aussie dollar dan lain-lain. Mengalihkan uang dari US dollar ke dollar Canada dan sebaliknya tidak dikenai pembatasan oleh peraturan. Oleh sebab itu, jika terjadi lagi koreksi terhadap US dollar atau counter trend rally pada mata uang berbasis komoditi, saya akan bisa melakukan trading secara lebih leluasa. Memang bukan US dollar-Rupiah, tetapi hal itu bukan masalah. Rupiah dan mata uang negara yang berbasis komoditi pergerakannya terhadap US dollar searah.
Kalau ada yang mengeluh, karena target EOWI tidak tercapai, harus diingat tahun 2020 masih 4 tahun lagi. Apakah kira-kira 4 tahun lagi target-target EOWI tidak akan tercapai? Hanya waktu (yang masih lama) yang akan membuktikannya. Mungkin juga tahun 2016 ini. Mungkin juga tahun 2020.
Indeks Dow Jones mulai rally pada bulan Januari 2016 sampai April 2016 seperti yang ditunjukkan oleh chart di bawah ini. Jadi statistik Sell in May masih berlaku. Dan harapannya, sampai oktober nanti masih bearish.

Dow sudah di bawah 50 day-moving average nya
Untuk jangka panjang, ada hitungan Idiot Wave menunjukkan bahwa crash bursa saham akan terjadi dalam waktu dekat ini, seperti yang ditunjukkan oleh chart Idiot Wave indeks Wilshire 5000 di bawah. Bahwa saat ini hitungan Idiot Wave versi ini sudah berada pada wave (3) turun. Artinya pasar akan mengalami koreksi (kejatuhan) yang brutal dan drastis pada periode ini.
Wave (3) artinya koreksi yang brutal dan drastis
Kalau bukan Idiot Wave, maka tidak bisa mengelak (lihat chart di bawah). Yang disebut Idiot Wave bisa bilang: akan ada koreksi......., tapi kalau nggak ada koreksi masih akan ada rally dan bikin new high.
Kalau seperti ini lebih baik pakai dadu: ganjil artinya naik dan genap artinya turun. Dengan dadu, kita tidak perlu repot-repot bikin hitungan.
Idiot Wave selalu bisa mengelak- kalau tidak ada koreksi, artinya masih bisa rally dan membuat all time high.
Jadi kesimpulannya bagaimana? Apa akan ada crash di pasar? Jawabnya segampang melempar dadu. Genap artinya ada dan ganjil artinya tidak ada. Silahkan pembaca melakukannya sendiri-sendiri.
Bersamaan dengan rally di bursa saham di bulan Januari 2016 ini, emas dan komoditi (minyak) juga mengalami rally, seperti yang ditunjukkan oleh chart di bawah ini. Tetapi rallynya membentuk pola trading bearish wedge, segitiga yang mengerucut condong ke atas. Pola seperti ini biasanya secara statistik, akan dilanjutkan dengan koreksi harga, dan targetnya antara $26 - $34. Kita lihat nanti bagaimana kelanjutan pola bearish wedge ini.  Harga minyak masih bisa menembus sedikit di atas $50 sebelum terkoreksi. Saat yang baik untuk shorting minyak? Boleh saja bagi mereka yang berani.
Bearish Wedge Minyak
Berbeda dengan minyak, rally emas yang dimulai di awal tahun hanya berlangsung selama 2 bulan, sampai akhir Februari. Setelah itu flat. Pola flat seperti ini bisa tafsirkan sebagai ambil nafas untuk rally lagi, bisa juga sudah kehabisan bensin dan siap turun lagi. Terserah anda mau menterjemahkannya seperti apa.
Mau rally lagi atau terkoreksi, terserah anda
Dan terakhir adalah dollar-rupiah. Ternyata rally rupiah yang membuat banyak yang panas-dingin, demam, tidak tahu apa yang harus dilakukan, bisa dibilang sudah berakhir. US dollar-rupiah sudah keluar dari bullish trading wedge nya dan siap untuk rally kembali. Bisakah tahun ini menembus $ 1 = Rp 15,000? Entah lah. Tetapi, pola trading bullish wedge seperti ini setidaknya Rp 14,700 akan tercapai. Kapan? Tahun ini mungkin. Itu tidak janji.
Dollar-Rupiah sudah keluar dari bullish trading wedge nya, siap untuk rally lagi
Sekian dulu, jaga kesehatan, tabungan dan investasi anda baik-baik. Sampai lain waktu.......


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.