___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, February 24, 2008

MARKET UPDATE

Bursa saham (US) masih bearish (Chart 1). Probability naik vs turun untuk S&P 500 adalah 53 vs 47 (Chart 2). Pada minggu lalu posisi trading sempat masuk daerah sell, jadi saat ini strategi trading masih mempertahankan posisi short. Walaupun agak beresiko untuk masuk posisi short, tetapi kondisi pasar saat ini masih bisa masuk posisi short.

Emas juga sudah menunjukkan overbought dan jenuh (Chart 3), tetapi parabolic run belum muncul. Jika terjadi koreksi besar-besaran, support 800 cukup kuat. Peluang naik vs turun adalah 33 vs 67 (Chart 4). Jadi jelas peluang turun cukup besar. Saya cenderung pada posisi hold untuk menunggu parabolic run. Lagi pula saham-saham unhedged gold stocks HUI masih belum banyak beranjak.


Chart 1 (Klik Chart untuk memperbesar)


Chart 2 (Klik Chart untuk memperbesar)

Saham-saham emas HUI masih belum banyak beranjak (Chart 5). Probability naik vs turun adalah 45% vs 55% (Chart 6). Saham produser junior masih belum banyak bergerak. Jadi parabolic run masih memungkinkan. Jadi strategi trading masih hold-posisi long.

Chart 3 (Klik Chart untuk memperbesar)


Chart 4 (Klik Chart untuk memperbesar)


Chart 5 (Klik Chart untuk memperbesar)


Chart 6 (Klik Chart untuk memperbesar)

Jaga investasi dan tabungan anda baik-baik. Sampai nanti......

Jakarta 24 Februari 2008.

Saturday, February 16, 2008

MONITORING KRISIS EKONOMI - XXIII

(February Minggu ke III, 2008)

BERLAYAR DI ATAS SHORT SQUEEZE

Topik kali ini:
EKONOMI
MARKET UPDATE
BERLAYAR DI ATAS SHORT SQUEEZE
SAHAM-SAHAM YANG LAYAK DI-SHORT



Beberapa waktu lalu penjual bibit Anturium mendatangi kantor saya dan berusaha menjual anakan Anturium yang sebesar kuku kelingking. “Rp 100,000” katanya. “Kalau sudah besar bisa berharga paling tidak Rp 3 juta, bahkan Rp 100 juta”, katanya lagi.

Bapak aja deh yang memelihara, supaya bapak untungnya lebih banyak” tukas saya. Anturium sudah pada level bubble.

Tadi malam saya sekilas menonton acara tv mengenai apartment yang dikelola hotel Kempiski. Setiap hari selalu ada acara yang sifatnya promosi real estate. Bob Sadino juga menawarkan apartemen di Kemang. Banyak promosi ini diembeli-embeli “Harga akan naik tanggal .......”. Maksudnya mungkin supaya pembeli tidak usah berpikir panjang lagi untuk membeli. Kalau anda pengunjung tetap situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI), anda tidak akan terpancing oleh cara-cara promosi seperti itu. Di koran setiap hari ada 1-3 lembar halaman advertensi rumah untuk dijual. Intinya, saat ini banyak yang mau jual properti, dan pembelinya sedikit. Kalau mau investasi di sektor properti, lupakan saja untuk sementara. Dan kalau mau beli untuk dipakai, lebih baik mencari rumah dari pasar sekunder yang lebih murah, kalau memang perlu rumah. Kita bisa belajar dari apa yang terjadi di USA saat ini. Oleh sebab itu kalau anda punya teman atau saudara yang mau beli rumah atau anturium untuk investasi , ada baiknya anda menganjurkan mereka membaca EOWI dulu. Bubble!!

EKONOMI
Ekonomi US mengalami kontraksi. Bisnis retail banyak tutup atau melakukan penciutan, setelah sektor real estate menciut. Disamping itu bank-bank enggan menyalurkan kredit dan mendukung pembiayaan. Ini gejala deflasi. Kita akan lihat hal ini lebih detail, tetapi kita mulai dulu dengan sektor perumahan.

Real Estate Perumahan
Beberapa waktu lalu ada kasus motor kredit di Indonesia. Dengan kemudahan kredit, orang berbondong-bondong mengambil kredit motor. Motor dipakai pulang mudik atau ngojek, tidak perlu bayar cicilan selama 3 bulan. Terus menunggak sampai motor diambil kembali pihak bank/leasing. Enak bukan? Bisa pakai motor gratis untuk mudik dan narik ojek.

Hal yang sama terjadi di US. Harga rumah di US turun terus sehingga nilai rumah lebih rendah dari nilai hutang yang harus dibayar (disebut negative equity). Lebih untung ngemplang, angkat kaki, cabut dari rumah. Tinggalkan saja dan serahkan kepada bank/krediturnya. Hasilnya, semakin banyak rumah yang kosong ditinggalkan pemiliknya.(http://money.cnn.com/2007/10/26/news/economy/vacant_homes/index.htm?postversion=2007102612)

The Census Bureau report puts the number of vacant homes for sale at 2.07 million in the period, up about 2 percent from the second quarter, and 7 percent above year ago levels.”

Banyak juga 2.07 rumah kosong yang ditawarkan untuk dijual dan belum termasuk yang masih dalam proses mau ditawarkan. Jumlan 2.06 juta cukup untuk 6 juta jiwa (2.5% penduduk US).

Dan ini tidak hanya terjadi di US, di Inggrispun terjadi hal yang sama. Mungkin juga di tempat lain (http://www.bbc.co.uk/homes/property/buying_rescueahouse1.shtml)

According to The Empty Homes Agency, there are an estimated 870,000 empty homes in the UK and enough empty commercial property to create 420,000 new homes. First consider these key points before you decide to invest in an empty property

Dalam hal prosentase jumlah penduduk, di Inggris lebih tinggi. Rumah kosong ini cukup untuk 4 juta penduduk atau 6.7% populasi.

Berdasarkan perkiraan chief economist Goldman, harga rumah di US masih akan melorot terus sebanyak rata-rata 10% di tahun 2008. Ini berarti akan ada 15 juta kredit perumahan akan mengalami negative equity. Apakah mereka akan mengemplang juga, cabut dari rumah? Wow, ...kalau harga kredit rumah itu $ 400 ribu, maka bank-bank akan tertimpa $ 6 milyar. Banyak tuh. Kalau turun 20% di tahun 2009, berapa lagi yang jatuh seperti itu?

Bagaimana dengan di Indonesia? Ada berita bahwa BTN akan melakukan sekuritisasi asset BTN, seperti subprime...., (http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=158904).

JAKARTA--MI: Setelah sempat tertunda, PT Bank Tabungan Negara (BTN) berencana merealisasikan sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp500 miliar pada akhir semester pertama tahun ini.”

Kredit-kredit perumahan ini barang kali mau buat paket-paket lalu dijual kepada investor. Resikonya tinggi, apa lagi untuk kredit-kredit yang baru. BTN adalah kelas bawah, kredit macetnya akan berbeda karakternya dengan kelas atas. Debitur kelas ini akan mempertahankan assetnya sampai titik darah penghabisan walaupun sudah gagal bayar. Mereka akan mencari “keadilan”. Yang dimaksud dengan keadilan disini adalah, bahwa orang miskin boleh tidak bayar dan dapat free lunch. Seperti angkot yang menyerempet mercedes. Mereka tidak akan perduli untuk mengganti rugi. Orang-orang seperti ini tidak pernah berpikir bahwa uang untuk membeli mercedes juga susah mendapatkannya.

Di samping berita tentang sekuritisasi asset BTN, kita juga melihat banyak rumah kosong. Apakah tanda-tanda over-supply?. Ada yang dikasih tanda ”dijual” ada yang dibiarkan rusak. Juga di koran-koran, setiap hari bisa ada 3 halaman advertensi rumah dijual. Apakah anda masih mau beli rumah untuk investasi? Pikirkan baik-baik dan baca tulisan sebelumnya (http://ekonomiorangwarasdaninvestasi.blogspot.com/2008/01/mitos-properti-investasi-tidak-pernah.html)


Bisnis Retail Tutup atau Penciutan
Kalau konsumen mengetatkan ikat pinggang bisa dilihat dari jumlah bisnis retail yang tutup. Saya jumpai 2 berita tentang tutupnya bisnis-bisnis retail di US. Berita yang pertama mengenai Wilsons The Leather Experts Inc yang akan menutup 62% dari jaringan penjualannya. Dari 260 cabang yang ada di mall-mall ada 160 toko akan ditutup. (http://www.chicagotribune.com/business/chi-biz-wilsons-leather-feb15,0,6351577.story)

Wilsons The Leather Experts Inc. will close the majority of its 260 mall locations and cut more than 1,000 jobs, the clothing retailer said Friday.”

Dan berdasarkan berita berikut, banyak lagi cabang-cabang reatil besar yang akan ditutup (http://www.costar.com/News/Article.aspx?id=DAF9E98E8F8A2E0EFF898D104926AF29&ref=100). Di bawah ini adalah daftar retail yang menutup cabang-cabangnya. Kita lihat jumlah cabang yang ditutup banyak. Ini mengingatkan kita pada saat krismon di Indonesia. Lebih baik menutup cabang yang rugi, atau gulung tikar dengan mengantongi keuntungan yang sudah ada dari pada meneruskan bisnis yang berdarah-darah merugi.

Charming Shoppes 150 cabang/toko
Starbucks 100 cabang
Ann Taylor shuttering 117 cabang
Sprint Nextel 125 cabang + 4,000 distribution points
Cost Plus World Market 18 cabang
Liz Claiborne 54 cabang
New York & Company menutup Jasmine Sola dan 32 cabangnya
Ethan Allen 12 cabang
PacSun 173 cabang
Talbots 78 cabang
Movie Gallery 400 cabang lagi
Rite Aid 28 cabang
Macy's 9 cabang
Krispy Kreme beberapa cabang
Kirkland's Home 130 cabang
CompUSA 103 cabang yang tersisa ditutup
Rent-A-Center 280 cabang
Sofa Express 44 cabang karena bankrut
84 Lumber 12 cabang
Home Depot juga tutp beberapa cabang
Levitz Furniture 76 cabang karena bankrut
Pep Boys 31 cabang s;
Lifetime Brands 30 cabang
Big A Drugs


Bank Mundur dari Pendanaan Proyek Besar
Tidak hanya bisnis retail yang mengurangi kegiatan bisnisnya, tetapi bank-bank investasi juga menghindar dari pendanaa proyek-proyek besar. Proyek kecil apa lagi, karena pada saat krisis, bisnis kecil terkena paling parah. Berita dari Financial Times berikut ini menunjukkan adanya perubahan kultur dalam bisnis (http://www.ft.com/cms/s/5becb572-db30-11dc-9fdd-0000779fd2ac,Authorised=false.html?_i_location=http%3A%2F%2Fwww.ft.com%2Fcms%2Fs%2F0%2F5becb572-db30-11dc-9fdd-0000779fd2ac.html%3Fnclick_check%3D1&_i_referer=http%3A%2F%2Fglobaleconomicanalysis.blogspot.com%2F&nclick_check=1)

Leading banks are being advised that it would be cheaper to walk away from big buy-out deals than incur further losses on their funding commitments, increasing the chances that more high-profile private equity transactions will collapse.

This advice from lawyers contrasts with the conventional wisdom that banks would risk serious damage to their reputations if they were to drop out of deals
.”

Pada paragraf ke II mengatakan bahwa Pengacara dan bagian legal dari perusahaan menganjurkan hal yang sangat bertentangan dengan kultur bank, yaitu mempertahankan reputasi bagi bank di atas segalanya. Mereka menyuruh meninggalkan komitment pendanaan jika resiko atas transaksi meningkat.

Berita di Financial Times ternyata terbukti. Berita di Bloomberg mengatakan bahwa UBS tidak mau mendanai Municipal Bond jika lelangnya tidak bisa menarik cukup investor. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20602007&sid=aTfAdljNImeo&refer=rates

Feb. 14 (Bloomberg) -- UBS AG won't buy auction-rate securities that fail to attract enough bidders, joining a growing number of dealers stepping back from the $300 billion market, said a person with direct knowledge of the situation.”

More than 129 auctions failed yesterday, Kritzmire said.”

Kegagalan ini dilatar belakangi oleh keraguan atas credit-rating penjamin dari bond-bond pemerintah. Seperti Ambac dan MBIA sebagai penjamin/asuransi bond, kemungkinan akan kolaps tersangkut kasus subprime.

Dimanakah the Fed? Harus diingat bahwa the Fed adalah badan swasta, bukan badan pemerintah seperti BI (Bank Indonesia). The Fed bisa memenurunkan suku bunganya, atau memberi pinjaman sementara dengan bunga yang rendah, tetapi belum tentu mau menerima agunan jika agunan itu beresiko dan tidak memenuhi syarat. Kalau anda ingat kasus Citigroup yang memperoleh bantuan dari Dubai sebesar $ 7.5 milyar dengan bunga 11%. (http://blogs.wsj.com/deals/2007/11/27/is-abu-dhabi-getting-a-good-deal/). Orang waras akan bertanya, kenapa tidak pinjam the Fed saja yang bunganya hanya 3%? Dimana helikopter Ben??? Jawabannya sederhana: Helikoper Ben tidak mau terima agunan Citigroup. Resikonya tinggi.

Secara keseluruhan, berita-beritanya menunjukkan: konsumer mengencangkan ikat pinggang, bisnis retail menurun, tidak ada yang mau pinjam atau meminjami. Ini adalah gejala deflasi. Seandainya the Fed mau menurunkan suku bunganya sampai mendekati 0%, selama masih melakukan prudent business practice (praktek kehati-hatian) maka kredit sulit tersalur. Walaupun Ben Bernanke mengatakan bahwa akhir 2008, ekonomi US akan bangkit, saya pikir dia salah besar. Kemungkinan besar banyak bank dan institusi keuangan di US akan bangkrut. Kita lihat 12 bulan lagi.


MARKET UPDATE
Bursa saham saat ini punya peluang 50%-50% untuk naik atau turun (Chart-1). Minggu lalu ketika pasar mempunyai peluang 45 naik, saya ambil posisi short. Untuk saham-saham yang di short seperti MBI, LOW, SPG, pada umumnya sudah membentur resistancenya sehingga peluang turunnya besar. Saat ini sedang menunggu pasar kembali tertekan. Bila saatnya, posisi short ini akan dilepas.


Chart 1 (Klik Chart untuk memperbesar)


Untuk emas, pasar masih tidak beranjak kemana-mana. Walaupun peluang naik hanya 40% dibanding turun 60%, memegang posisi long adalah keputusan menunggu parabolic run (Chart-2). Resikonya ada, tetapi parabolic run cukup menggiurkan.


Chart 2 (Klik Chart untuk memperbesar)

Nasib saham-saham emas dan perak tidak sebagus emas dalam arti rallynya masih tertinggal. Saat ini indeks HUI dalam peta trading pada kondisi hold (Chart-3). Peluang naik adalah 55%.

Chart 3 (Klik Chart untuk memperbesar)

Nasib saham-saham emas junior producer dan junior exploration lebih parah lagi. Beberapa saham seperti Seabridge (SA), Gammon Lake (GRS) dan Nova Gold (NG), tidak sebaik Barrick atau Newmont yang sudah rally. SA, GRS dan NG mengalami koreksi. Mungkin sudah sangat dekat dengan bottom. (Lihat Chart-4 untuk GRS). Saya mau koleksi, andaikata masih turun lagi lebih dari 10%, maka akan cut loss.


Chart 4 (Klik Chart untuk memperbesar)


BERLAYAR DI ATAS SHORT SQUEEZE
Saham-saham seperti saham finansial yang diterpa badai subprime, akan menjadi target yang menggiurkan untuk dishort. Banyak investor ambil bagian dalam melakukan shorting saham-saham ini. Tetapi melakukan shorting saham-saham seperti ini bukan tanpa resiko. Bila peminat short sudah terlalu banyak, ada saja yang melakukan short squeeze. Saham ditarik ke atas, dengan rally yang cepat. Saya ambil contoh MBIA (MBI) dan Lennar (LEN) yang beberapa waktu lalu saya short. Melakukan shorting harus berhati-hati terhadap short squeeze. Yang lebih aman lagi adalah melakukan short setelah short squeeze. Karena saham saham ini memang secara fundamental seharusnya turun. Misalnya MBIA, setelah mencapai titik terendahnya $ 6.75 di pertengahan (20) Januari 2008, arah berbalik rally mencapai 18.50 hanya dalam waktu 3 hari. MBI akan kembali ke bawah $10, mungkin hanya $5 atau bankrut. Oleh sebab itu, rally ke $ 18.50 adalah kesempatan untuk memasang posisi short lagi.

Sama halnya dengan MBIA, saham properti Lennar Corp. (LEN) punya potensi bankrut karena 80% modalnya ditanamkan pada satu proyek properti yang kemungkinan besar akan gagal (karena mahal dan salah sasaran konsumen). Oleh sebab itu sahamnya tertekan terus.


Chart 5 (Klik Chart untuk memperbesar)

Akan tetapi short squeeze telak terjadi. Saham LEN rally dari $12 ke $ 22 dalam 2 minggu (Chart-6). Saat ini saat yang terbail untuk mengabil posisi short untuk LEN. LEN punya potensi turun sampai di bawah $10 dalam beberapa bulan mendatang.


Chart 6 (Klik Chart untuk memperbesar)

Ide-ide seperti ini bagus dikembangkan di masa bear market untuk mengeffektifkan modal. Pertama-tama harus hati-hati terhadap short squeeze. Dan manfaatkan short squeeze bila terjadi.

SAHAM-SAHAM YANG LAYAK DI-SHORT
Melanjutkan pembahasan yang lalu mengenai fundamental saham-saham yang layak dishort, pembahasan kali ini singkat saja.

MBIA Inc (MBI)
MBI adalah perusahaan penjamin/asuransi hutang/kredit. Masalah yang dihadapinya ialah banyak kredit subprime yang menjadi tanggungannya dan diperkirakan modal MBI tidak cukup untuk menutup resiko yang akan dihadapinya. Kegemaran dimasa lalunya ialah buy-back saham-sahamnya yang membuat modal kerjanya terkikis. Tentu saja para petinggi di dalamnya menggunakan buy-back untuk melepas saham-saham mereka. Asyik juga yah, duduk dijajaran management.

Nilai saham MBI saat ini, diperkirakan paling maksimum $5. Bahkan mungkin bisa bangkrut, yang artinya nilainya nol!! Beberapa waktu lalu, MBI menerbitkan dan melakukan penjualan saham baru untuk memperkuat modal kerjanya. Tentu saja di harga yang jauh lebih rendah dari harga ketika MBI melakukan buy-back.

Pada saat ini harga MBI di antara $10 - $ 12. Pernah menyentuh $ 6.75 sebelum adanya short squeeze. Saya pikir dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan MBI akan sampai lagi ke level $5. Oleh sebab itu put option dengan strike price $ 12.5 untuk expiry date bulan Agustus di harga $5 per kontrak masih bisa di koleksi.

Lennar Inc.
Sebagian telah dibahas di atas.Jadi tidak perlu mengulanginya kembali. Saya pernah melakukan short LEN dan keluar sebelum short squeeze. Dan kemarin saya masuk lagi short dengan put option untuk expiry date bulan Agustus.

Simon Property Group (SPG)
Simon Property (SPG) adalah pemilik dan pengelola properti komersial, mall dan pertokoan. Tahun lalu saya melakukan short di saham ini. Tetapi nampaknya waktu itu terlalu pagi. Terpaksa cut-loss.

Di atas, kita telah membahas tentang banyaknya toko-toko atau cabang-cabang retail yang tutup. SPG pasti kena dampaknya. Di harga sekarang ini (sekitar $90), SPG tergolong mahal. Karena valuasinya berdasarkan asumsi pertumbuhan perusahaan yang tinggi selama kurun waktu antara 2003-2006. Asumsi ini salah, yang ada malah perlambatan bukan pertumbuhan bisnis. Saya perkirakan menjelang akhir tahun ini laporan keuangan SPG akan mencerminkan kondisi ekonomi resesi dan mencerminkan perlambatan bisnisnya. Oleh sebab itu saya suka put option dengan expiry date Januari 2009.

Consumer Discretionary Sector Fund (XLY)
Apa yang dilakukan konsumen pada saat resesi? Jawaban yang paling masuk akal adalah mengurangi konsumsi barang-barang sekunder. Tukar mobil, beli Harley Davidson, beli home-mobile akan ditunda. XLY adalah ETF untuk sektor industri barang semacam ini. Saya sudah melakukan short beberapa kali dengan menggunakan put option yang expiry date nya Januari 2009. Walaupun premium waktu nya mahal tetapi hal ini memberi peluang untuk bisa pulih kalau terkena short squeeze.

Transportation Sector Fund (IYT)
Singkatnya, kalau ekonomi melambat, maka barang yang harus didistribusikan juga berkurang. Hal ini akan memukul sektor transportasi (ETFnya adalah IYT). Jadi arah sahamnya jelas akan tertekan. Dengan adanya counter rally beberapa minggu lalu yang membawa harga IYT ke level yang cukup tinggi, maka menempatkan posisi short di sektor ini besar peluangnya untuk untung.

Financial Sector Fund (XLF)
Saya pikir sektor ini tidak perlu dibahas. Sektor finansial sedang dilanda badai. Pada bulan-bulan mendatang akan ada bank-bank yang bangkrut, harus memutihkan kredit macetnya dan kehilangan modal kerjanya. Apa lagi rally beberapa minggu lalu membuat melakukan short di sektor ini lebih nikmat.

Sampai disini dulu. Di situs FinancialSense akhir minggu ini mengulas sektor retail(http://www.financialsense.com/Market/wrapup.htm), bisa dijadikan pelengkap bahasan kita ini.
Tulisan di atas dimaksudkan sebagai sarana tukat informasi dan opini. Saya tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang anda derita akibat menggunakan informasi di dalam tulisan ini. Tetapi jika anda beruntung, kami tidak akan menolak sekiranya anda mau berbagi.

Jaga investasi, tabungan dan kesehatan anda baik-baik. Sampai nanti......

Jakarta 16 Februari 2008.

Sunday, February 10, 2008

MONITORING KRISIS EKONOMI - XXII

(February Minggu ke II, 2008)

SHORT..... BABY, SHORT!! (SHORT TARGETS)


Topik kali ini:
EKONOMI
MARKET UPDATE
SHORT LIST


Mengelola situs investasi yang bertema trading memerlukan waktu yang cukup. Walaupun data dan analisanya sudah ada belum tentu bisa posting dan meng-update situs. Saya pikir saya bisa meng-update topik situs ini setiap minggu untuk bisa mempertahankan tema trading dari situs ini. Ternyata minggu lalu tidak bisa, dan arah pasar sudah berbalik tanpa ada kesempatan melakukan posting. Yang paling memakan waktu adalah menuliskan sehingga menghasilkan tulisan yang mempunyai alur cerita yang baik. Akhirnya untuk mempertahankan tema trading dari situs ini maka saya akan meng-update chart-chartnya saja. Dengan adanya chart “peta trading” yang sudah di-update kita bisa membaca apakah pasar sudah over-bought, over-sold. Dan arah serta probability naik/turun dari indeks dan emas selalu dimonitor. Saya akan letakkan chart-chart ini di bagian bawah dari laman ini.

Kali ini kita akan membahas saham-saham yang bisa di-short. Saya sendiri melakukan shorting melalui PUT Option, sehingga ada leverage dan bisa meraih keuntungan yang lebih besar. Kalau rugipun lebih besar. Dengan kata lain, kita bisa bermain-main dan berselancar di atas ombak volatilitas yang lebih besar. Lebih besar dari sahamnya itu sendiri.

Walaupun agak terlambat, tetapi tak apa. Nanti pada ronde berikutnya masih bisa masuk. Pada saat ini bagi yang berani, bisa mencoba untuk ikut bermain.


EKONOMI
Sikap masyarakat US sudah berubah. Dalam hal menggagal bayarkan hutangnya, biasanya, mereka yang pertama adalah kartu kredit, kemudian mobil dan untuk rumah, mereka akan berusaha mempertahankan mati-matian. Kali ini urutan itu berubah. Yang pertama adalah rumah. Makin banyak penghutang kredit perumahan meninggalkan rumah berserta hutangnya. Harga rumah di US semakin rusak. Saya jadi ingat kasus jebolnya real estate di Jepang. Pelan-pelan harganya turun sampai terpangkas dan tinggal 20% saja (Chart-1). Tentu saja sangat menyakitkan bagi pemegang kredit real estate. Dalam kasus Jepang ini, Bank Sentral Jepang menurunkan suku bunganya sampai mendekati 0%, tetapi tidak bisa membantu mempertahankan harga real estate dari deflasi. US akan mengalami hal yang serupa, dan terpaan badainya ke ekonomi akan lebih parah.


Chart 1

Sikap konsumer di US sudah berubah menjadi penghemat. Paket stimulus berupa rebat pajak di US sebesar $ 600 per pembayar pajak, tidak akan ada pengaruhnya untuk menstimulasi ekonomi. Dari survey menunjukkan bahwa 36% akan menggunakan uang itu untuk menutup hutangnya, 25% untuk di tabung dan sisanya 27% akan dibelanjakan (http://biz.yahoo.com/bw/080208/20080208005590.html?.v=1). Dan hal ini tidak akan membantu menstimulir ekonomi. Jumlah yang akan dibelanjakan itu (27% dari jumlah stimulus) hanya US$ 50 milyar dan kalau dibandingkan dengan GDP US yang $ 13.2 triliun, bisa diramalkan tidak ada pengaruhnya. Kalau konsumen sudah enggan membelanjakan uangnya artinya kredit (uang) yang beredar akan berkurang. Arahnya adalah resesi (depresi) deflasionari. Seperti Bank of Japan di Jepang, kali ini the Fed tidak akan bisa menahan tekanan deflasi dengan senjata utamanya Repo dan Suku bunga the Fed. Seperti kata Ludwig von Mises, guru mazhab ekonomi klasik Austria:

“There is no means of avoiding the final collapse of a boom brought about by credit (debt) expansion. The alternative is only whether the crisis should come sooner as the result of a voluntary abandonment of further credit (debt) expansion, or later as a final and total catastrophe of the currency system involved.”

Final Collapse ini adalah produk dari 60 tahun ekspansi kredit (uang) US dollar sejak dimulainya perjanjian Bretton Woods (1944). Pada perjanjinan ini US dollar ditetapkan sebagai mata uang cadangan pengganti emas bagi semua negara yang turut menandatanganinya. US keenakan memperoleh posisi istimewa karena dapat mencetak mata uang dunia. Watak tamak membuat ekspansi kredit tak terhindarkan. Saatnya kita akan tunggu hari perhitungan.

Ada beberapa kejadian moneter yang saya tunggu saat ini yang akan terjadi di tahun 2008. Pertama adalah gelombang ke dua tsunami dari subprime yang puncaknya saya perkirakan pada pertengahan tahun 2008 ini. Perpindahan dari teaser rate yang murah ke bunga mengambang yang lebih tinggi.

Berawal dari dislokasi di sektor subprime menghasilkan gempa dan tsumani subprime pada pertengahan tahun 2007 disusul gelombang ke duanya di bulan November 2007, kemudian berlanjut ke sektor berikutnya. Dislokasi dan gempa subprime membuat tatanan ekonomi mengalami stress berupa menurunan konsumsi. Oleh sebab itu gempa berikutnya akan melanda sektor-sektor yang berkaitan dengan konsumsi yaitu sektor properti komersial. Di samping itu riaknya menjalar di sektor transportasi, karena perlambatan ekonomi membuat volume pengiriman barang dan aktivitas transportasi menurun.

Euro kelihatannya akan mengalami tekanan (terhadap dollar). Poundsterling sudah kena dan telah mengalami koreksi ke level di bawah US $ 2 per ₤. Kontrarian indekatornya adalah sudah munculnya toko-toko di US yang menerima Euro, bahkan di pedalaman US (bukan kota-kota besar seperti New York, San Fransisco). Kalau orang awam sudah berpresepsi bahwa US$ jelek dan Euro bagus, maka sudah saatnya angin akan berbalik arah. Saya yakin bahwa Bank Sentral Eropa akan menurunkan suku bunganya tidak lama lagi dan ini akan membantu dollar untuk rally.

Indonesia, MIGAS mentargetkan produksi minyak 1.05 juta barrel per hari. Tahun lalu juga mereka mentargetkan hal yang sama dan tidak tercapai. Kalau kita mengharap hasil yang berbeda dengan melakukan hal yang sama, maka RSJ Grogol (Jakarta) atau RSJ Pakem (Jogya) atau RSJ Riau-11 Bandung tempatnya. Tidak ada yang berubah di sektor minyak dan gas; peraturan perminyakan, struktur perpajakannya, kultur feodal dan cara kerja. Jadi jangan harap target itu tercapai. Tidak banyak investor serius yang masuk. Kebanyakan pemain spekulator, mengambil konsesi untuk dijual kembali tanpa melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi.

Pemerintah mau merevisi ABPN, karena setelah dihitung-hitung defisitnya meningkat. Pemerintah mau mengantisipasi imbas krisis dari US. Pajak mau dipergiat. Salah satu idenya ialah memajaki minyak yang harganya di atas ICP (Indonesian Crude Price – Standard harga minyak Indonesia). Harga minyak ringan yang mahal akan dikenakan pajak atas selisih harga dengan harga standard minyak Indonesia. Kalau minyaknya berat dan harganya di bawah harga standard, maka tidak dikenakan rabat. Aturan kok aneh. Saya lebih suka menyebutnya “kacauan” bukan “aturan”. Jangan heran tidak banyak investor serius mau masuk di sektor migas.

Diperkirakan defisit APBN tahun 2008 ini diperkirakan mencapai Rp 87.3 triliun (2% dari GDP). Meninkat dari Rp 73.3 triliun (1.7% dari GDP). Kesalahan utamanya ialah: kenapa APBN dirancang dengan defisit. Artinya semakin lama hutang negara semakin banyak dan dimasa depan anak-anak kita akan dipajaki lebih berat. Oleh sebab itu saya anjurkan anda untuk imigrasi ke negara lain saja. Kasihan anak turun kita. Katanya pertumbuhan ekonomi sekitar 6.5%. Tetapi kecepatan pertumbuhan uang M2 adalah sekitar 17%. Saya meragukan 6.5% berarti kita lebih makmur 6.5% dari tahun 2007. Atau kita lebih sengsara 10.5% dari tahun 2007 karena harga-harga akan naik kecuali rumput dipinggir jalan karena tidak dijual di pasar. Jangan heran kalau tahun 2008 angka kemiskinan akan bertambah. Angka pertumbuhan 6.5% itu artinya bukan kita tambah makmur. Tahun 2008 adalah tahun 10.5% lebih sengsara dari tahun 2007. Dan perayaan Imlek dengan ucapan selamat “Gong Xi Fa Cai”, semoga bertambah makmur, mungkin hanya impian.

Pendek kata, negara ini sudah salah urus. Kalau ekonomi sedang menurun seharusnya pajak harus dikendorkan. Eeeeeh, di republik ini, pajak makin digalakkan. Terbalik dengan kaidah pengelolaan ekonomi.


MARKET UPDATE
Emas kembali ke rel long term bull. Saya harap sampai Agustus nanti bull masih merajai arena pasar emas. Kadang-kadang diseling oleh istirahat sebentar untuk mengambil nafas (Chart-2). Untuk sektor emas ini menurut pendapat saya lebih baik menunggu akhir parabolic run yang secara internal dimotori oleh masuknya dana dari investor awam, pemain baru yang masih hijau dan menggebu-gebu. Biasanya pengantin baru selalu menggebu-gebu.



Chart 2

Peta trading emas menunjukkan posisi menunggu akhir parabolic run (Chart-3). Titik-titik pada chart menunjukkan data selama 5 hari trading terakhir. Titik yang terbesar menunjukkan data yang paling baru, sedang yang paling kecil menunjukkan data 5 hari lali. Data tanggal 8 February 2008 menunjukkan posisi harga emas di “menunggu parabolic run". Probability untuk naik hanya 15%. Walaupun peluangnya kecil, tetapi potensialnya besar. High risk dan high reward. Trading sangat tidak menguntungkan. Kecepatan trading kita bisa kalah cepat dengan pergerakan pasar.


Chart 3

Andaikata periode ini adalah periode koreksi, maka kita bisa melakukan trading dengan mengurangi holding. Pada periode koreksi gambaran resikonya adalah high risk-low reward dan trading sangat menguntungkan.

Untuk saham-saham emas (indeks HUI), hal yang hampir sama juga terjadi. HUI diharapkan bisa rally sampai pertengahan tahun seperti emas (Chart-4). Posisi trading adalah Hold-Long (Chart-5).



Chart 4


Chart 5

Sebaliknya terjadi pada pasar saham. Dow Industrial (Chart-6), kembali menunjukkan trend turun. Indeks yang lebih mencerminkan pasar secara luas, S&P 500 menunjukkan pada posisi Hold-Short. Minggu lalu S&P 500 memasuki daerah sell, yang saya gunakan untuk switch dari posisi long (Call Option) ke posisi short (Put Option). Oleh sebab itu saat ini adalah Hold-Put Option atau hold posisi short.


Chart 6

Chart 7

SAHAM-SAHAM YANG LAYAK DI-SHORT
Beberapa saham yang pernah dibahas di blog ini seperti ICO (International Coal), mengalami rally ke kisaran $7 dari $5 ketika dibahas. Tetapi saat ini akan tertahan resistancenya dan mungkin akan terkoreksi. Dengan adanya banjir di Cina yang membuat terhentinya beberapa tambang batu bara, maka pasokan batubara dunia/Cina agak tersendat. Jadi prospek batu bara lebih baik dari komoditi pertambangan lainnya.

Gammon Lake Resources (GRS) dan Gold Fied (GFI) mengalami tekanan kuat bersama dengan tekanan di pasar dan sektor emas pada minggu lalu. Nampaknya akan segera rebound.

Ada beberapa saham emas yang mempunyai kasus yang sama dengan ICO, GRS dan GFI, dalam arti harganya tertekan bukan karena fundamentalnya, seperti Seabridge (SA), Nova Gold (NG). Tetapi tidak akan kita bahas kali ini. Pembahasan kita akan terfokus pada saham-saham yang layak di-short.

Krisis ekonomi bagaikan gempa tektonik yang menimbulkan tsunami. Gelombang pertama datang dan disusul dengan gelombang-gelomang berikutnya yang disebut after shock atau gelombang susulan. Tidak hanya itu. Gempa tektonik juga membuat daerah disekitarnya menjadi lemah. Kekuatannya untuk menahan stress akan berkurang. Oleh sebab itu gempa tektonik berikutnya bisa terjadi di tempat lain.

Kita tahu bahwa gempa ekonomi pertama adalah kredit subprime dipertengahan tahun 2007. Gelombang susulannya pada bulan November 2007. Saya perkirakan gelombang ke 3 akan terjadi di pertengahan 2008.

Gempa di sektor kredit subprime akan memperlemah sektor-sektor lain, misalnya sektor transportasi, sektor asuransi, sektor konsumsi, sektor otomotif, dan lain lain. Pukulan demi pukulan akan saling susul menyusul ke arah ekonomi US dan dunia. Kita akan bermain disini. Sektor yang nampaknya masih bagus tetapi sudah lemah akan kita short.

Saham/sektor yang akan di-short memiliki (salah satu atau beberapa) kriteria:
- fundamental dan cash-flownya lebih buruk dari presepsi
- akan terkena langsung oleh pengaruh krisis ekonomi
- managementnya tidak transparan dan melepas sahamnya

Lowes Companies Inc (LOW)
Saya beberapa kali melakukan shorting dengan put option untuk saham LOW ini, sejak di harga $30. Minggu lalu adalah saat yang bagus untuk masuk di put/short lagi.

Bisnis LOW akan mengalami tekanan langsung dari rusaknya sektor real estate di US. Sektor usahanya adalah perlengkapan rumah. Jadi jelas bisnisnya akan terkena pukulan langsung dari melemahnya sektor real estate. Pada kwartal-kwartal mendatang, laporan keuangan LOW bisa dipastikan memburuk. Saya suka melakukan trading LOW dan bermain diantara support dan resistancenya. Jadi tidak ada patokan untuk entry level. Put yang saya sukai adalah yang jatuh tempo pada Januari 2009 karena memberikan waktu yang cukup panjang seandainya irama trading berubah.

TCF Financial (TCB)
Management termasuk management yang optimis. Dicurigai banyak menyimpan barang busuk, hutang subprime yang belum muncul di pembukuannya. Cepat atau lambat TCF akan memutihkan barang busuk itu. Pada saat itu TCF Financial Bank akan menghadapi terpaan badai pada cash-flownya. Apalagi pada pertengahan tahun 2009 ini.

TCF melakukan ekspansi besar-besaran di sekitar tahun 2001-2006. Uup....., saat tumbuhnya subprime kredit. Besar peluangnya TCF terpapar racun subprime. Disamping memberikan jasa perbankan tradisional (normal), TCF juga memberikan jasa perbankan yang lebih canggih, seperti lease dan pinjaman untuk hedging. Dari $15 milyar assetnya, lebih dari 30% terparkir di kredit perumahan, 15% di real estate komersial, disusul lagi dengan kredit-kredit lainnya yang ada kaitannya dengan sektor perumahan dan mencapai lebih dari 70% dari asset TCF. Saat ini “belum” banyak kreditnya yang digagal-bayarkan oleh debiturnya. Sehingga neraca keuangannya merefleksikan optimisme dimasa depan. Saya yakin pada gelombang ke 3 tsumani pertama (sektor perumahan/real estate hunian) dimana perpindahan teaser rate ke bunga mengambang memuncak, dan gelombang pertama tsunami ke 2 (sektor real estate komersial), banyak terjadi gagal bayar. Dan akhirnya bukan tidak mungkin nasib TCF menjadi seperti Countrywide (CFC). Sahamnya jatuh sampai di sekitar $10.

Saya suka melakukan trading TCB dan bermain diantara support dan resistancenya. Jadi tidak ada patokan untuk entry level. Put yang jatuh tempo pada Januari 2009 lebih disukai.

American Axle & Manufacturing (AXL)
Kalau kelas menengah sedang punya uang, apa yang mereka lakukan? Yuup..! Beli mobil atau ganti mobil. Yang lebih fancy. Kalau di US typenya truk serba guna atau SUV peneguk bensin. Kalau beisnis sedang lesu, permintaan atas barang seperti ini juga akan menurun drastis. Kali ini kita akan membicarakan saham yang memenuhi kriteria semacam ini.

American Axle & Manufacturing (AXL) memproduksi komponen otomotif untuk dipasok ke General Motors, Chrysler, Ford, Volvo, and Harley-Davidson. Pasar utamanya berkaitan dengan pasar dalam negri US. Jadi tidak menggapai emerging market seperti Cina, Brazil atau Russia. Produknya terutama ada kaitannya dengan kendaraan SUV dan kendaraan besar-non komersial yang sangat populer di US sejak tahun 1999. Harga minyak tinggi dan resesi didepan mata, tentunya permintaan terhadap SUV juga turun.

Harga saham AXL saat ini sekitar 40 -50 kali free-cash flow rata-ratanya (antara tahun 1999-2007). Mahal, apalagi pada saat memasuki resesi. Neraca keuangan AXL juga tidak bagus. AXL punya hutang $850 juta. Disamping itu ada $ 684 juta liability bagi mereka yang pensiun (atau dipensiunkan) yang merupakan uang pensiun dan jaminan kesehatan pensiunannya. Dana ini tidak dalam bentuk cash, tetapi dalam bentuk saham/bond yang akan mengalami kesulitan untuk mencairkannya di masa bear market.

AXL juga punya kewajiban jaminan kesehatan atas karyawan (dan eks-karyawan) sebesar $410 juta yang dananya tidak dialokasikan. Keadaan diperparah oleh meningkatnya biaya kesehatan di US (dan di dunia). Kewajiban-kewajiban ini diambil dari cash flownya rata-rata $23 juta pertahun.

Secara keseluruhan AXL tidak bagus. Perkiraan saya, kemungkinan saham AXL bisa jatuh ke level $ 8-15. Saya suka melakukan trading AXL dan bermain diantara support dan resistancenya. Jadi tidak ada patokan untuk entry level. Put yang jatuh tempo pada Januari 2009 lebih disukai. Hati-hati pada bulan Februari ini harga saham AXL bisa terdongkrak naik jika terjadi kesepakatan antara pekerjanya mengenai benefit dan uang pesangon karyawannya yang di PHK. Andaikata ini terjadi, saya akan masuk di put option yang lebih banyak lagi.

Kita berhenti dulu sampai disini. Akan kita lanjutkan besok dengan:

MBIA Inc (MBI)
Simon Property Group (SPG)
Transportation Sector Fund (IYT)
Consumer Discretionary Sector Fund (XLY)
Financial Sector Fund (XLF)