___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Thursday, December 24, 2009

COUNTER TREND GOLD

Saya pikir counter trend minor wave-2 sudah dimulai. Target harga ada di $1135 - $1175/oz. Setelah itu akan dilanjutkan lagi dengan trend semula menuju $600 - $700.











Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Tuesday, December 22, 2009

TAHUN 2010 MENURUT EOWI

Sebagai penutup tahun 2009 Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) akan mencoba mengetengahkan beberapa trend dan kejadian yang menurut pandangan EOWI punya peluang yang cukup besar untuk terwujud. Kami akan berusaha sedetail mungkin dan menghindarkan kalimat-kalimat bersayap. Akan tetapi, kalimat bersayap dan ketidak tegasan nampaknya tidak bisa dihindari. Siapa yang bisa menduga prilaku manusia secara pasti? Trend dan kecenderungan bisa diduga, tetapi reaksi yang spesifik, tidak.

Artikel TAHUN 2010 MENURUT EOWI ini dimaksudkan sebagai ringkasan kejadian dan trend yang punya peluang terjadi di tahun 2010 dan kami tidak bermaksud untuk membuat analisanya. Sehingga akan nampak singkat.


EKONOMI DUNIA DAN PASAR MODAL
Awalnya dimulai dari masa Greenspan menjadi ketua the Fed yang selalu menyelesaikan masalah pasar modal dan ekonomi dengan penggelontoran kredit. Banjir kredit, dan banyak investor dan pemerintah dunia yang memanfaatkan banjir kredit untuk berenang di dalam kredit. Mereka menikmatinya selama kredit itu masih cair. Tetapi, semua itu ada batasnya. Tahun 2007-2008 terjadi krisis yang dipicu oleh kredit macet di sektor pinjaman kepemilikan rumah ‘sub-prime’. Dan hal ini merambat ke sektor kredit yang lebih luas lagi. Setelah kurang lebih 2 tahun, krisis mereda.

Tiga kwartal terakhir dari tahun 2009, ditandai oleh menyurutnya tsunami krisis kredit yang dimulai sejak tahun 2007. Akan tetapi, krisis likwiditas ini akan kembali menghantam dunia. Menurut wangsit yang kami peroleh, muka gelombang tsunami krisis kredit ini akan sampai di kwartal I 2010. Pukulan kali ini akan lebih kuat dari tsunami 2007-2008. Sehingga infra-struktur, tiang-tiang ekonomi yang sudah lemah dihantam gelombang pertama tsunami krisis kredit, akan banyak yang roboh.

Kerusakan yang ditimbulkannya akan lebih besar dari tsunami 2007-2008. Berikut ini adalah kerusakan-kerusakan yang bisa di timbulkan tsunami krisis kredit 2010-2011 dan bisa berlanjut sampai 2012:

S&P500 akan menembus 650. Level 400 masih mungkin tercapai.
DJIA akan menembus 7000 dan angka 5000 masih berpeluang dicapai.
Emas akan menembus $680/oz dan level 600 berpeluang ditembus.
IHSG akan menembus 1100 dan 900 punya peluang dicapai.
Indeks US dollar akan naik dan menembus level 90 dan level 120 bisa dicapai.
Dalam rupiah, US dollar akan mempunyai nilai tukar di atas Rp 13,000 dan level Rp 17,000 bukan target yang muskil.
Harga minyak akan jatuh menembus level $30 dan angka $25 bukan hal yang mustahil dicapai
.

Karena krisis 2010-2011 adalah kelanjutan dari krisis 2007-2008, maka sifat-sifatnya akan sama, hanya besarannya saja yang berbeda. Kali ini daya rusaknya dan dampaknya akan lebih besar.

Perusahaan dan pemerintah yang sebelumnya menikmati berenang di dalam danau kredit dollar, akan 'glagapan’, karena danaunya membeku. Untuk bisa tetap terapung, mereka mencari dollar yang masih cair, atau mencairkan asset-asset yang lain untuk bisa memperoleh dollar untuk mengembalikan kreditnya yang dalam bentuk dollar itu. Oleh sebab itu kita akan melihat nilai US dollar akan terbang......, lebih membumbung dari pada yang dicapainya pada krisis 2007-2008. Kalau tahun 2007-2008, dollar mencapai Rp 12,000, kali ini lebih tinggi lagi, dan Rp 13,000 adalah target bawah EOWI.

Hindari saham apalagi perusahaan yang punya banyak hutang US dollar seperti saham-saham Bakri. Pada gelombang tsunami-I hanya 1 perusahaan Bakrie yang ambrol, yaitu perusahaan keuangannya (asuransi) karena perusahaan ini ada di lini depan yang dihantam tsunami. Kali ini akan merambat ke perusahaan yang berkecimpung di sektor lain dan akan terhantam keras. Selamatnya saham-saham Bakrie lainnya dari kematian pada tsunami sebelumnya, bisa dikaitkan dengan tunggakan pajak yang menurut berita lebih dari Rp 1.3 triliun. Mereka hanya meminjam likwiditas dan waktu saja. Mood sosial yang cenderung mengarah pada peningkatan rasa permusuhan dan kebencian di kalangan kubu politik dan dari masyarakat kepada politikus, akan membuat Bakrie terjepit. Tekanan untuk membayar pajak akan semakin kuat. Mau lari kenama kau Bakrie? Cari hutang baru? Investor Dubai yang bermain bersama di sektor properti sudah kolaps. Dengan kolapsnya harga minyak dan energi, BUMI, ENRG akan kena hantam.

Kalau tahun 2007-2008 Islandia (Iceland) mengalami kebangkrutan, pada tsunami kali ini akan lebih banyak lagi. Perlu diwaspadai negara-negara berikut ini: PIGS (Portugal, Italy, Greece, Spain), Latvia, Lithuania, Argentina, Iran. Negara Euro pinggiran, seperti PIGS, tidak punya solusi untuk masalah ekonominya. Sebelum era Euro, Italy bisa mendevaluasi Lira pada saat krisis untuk membuat produknya kompetitif. Demikian juga dengan Yunani yang juga bisa mendevaluasi drachma. Sekarang mereka ini kena ‘pantek’ oleh Euro. Gejolak untuk melepaskan diri dari Euro bisa muncul.

Pemerintah Indonesia akan klabakan membayar hutang dollarnya yang jatuh tempo. Menurut beritanya ada sekitar Rp 31 triliun (ekivalen) hutang yang jatuh tempo di awal tahun 2010. Dengan penguatan dollar, akan semakin sulit bagi pemerintah untuk mempertahankan rupiah. Cadangan devisa yang besarnya kira-kira $ 60 milyar akan cepat terkuras. Oleh sebab itu EOWI tidak terlalu heran kalau rupiah akan terpuruk sampai Rp 17,000 per dollar. Menurut wangsit yang kami terima, kisarannya antara Rp 13,000 - Rp 17,000. Dan jika terjadi panik bisa ke Rp 20,000. Pembaca mungkin bertanya, kenapa wangsitnya kok tidak jelas. Wangsit biasanya jelas dan menyakinkan. Yah...., mungkin sesajennya ki Semar kali ini tidak cukup. Jadinya kwalitas wangsitnya pun turun.

Di sektor perbankan, kalau gelombang pertama tsunami kredit membabat 140 bank di US, maka akan banyak lagi bank yang bangkrut di US. FDIC yang sudah (hampir) bangkrut, tidak akan bisa menolong para nasabah. Ini persoalan tersendiri bagi pemerintah US.

Di Indonesia, pada pukulan pertama, sampai tahun 2009 ada 2 bank yang bangkrut (IFI dan Century). Untuk tahun 2010 apakah ada berapa lagi akan berpeluang bangkrut. Yang mana? EOWI tidak tahu. Sektor perbankan ini menyembunyikan banyak rahasia. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) praktis bankrut terkena pukulan gelombang I. Tetapi ternyata punya nyawa rangkap. Ini kejadian yang menarik dari LPS. Dua (2) tahun lalu, modalnya hanya sekitar Rp 7 triliun. Ketika menyelamatkan bank Century, modal LPS tiba-tiba naik menjadi Rp 14 triliun hanya dalam waktu 1-2 tahun saja. Dan kemudian untuk menyelamatkan nasabah ‘VVIP - penting’, Rp 6.7 triliun dan sisanya sekitar Rp 7 triliun lagi. Balik ke modal yang lama. Sekarang pertanyaannya, apakah cukup dengan modal Rp 7 triliun ini sebagai jaring pengaman bagi uang nasabah yang Rp 250 triliun itu? Kalau 1 bank kecil seperti Century bisa melahap 100% dari modal bagaimana kalau 1 bank ukuran menengah ambruk? Pemerintah/BI sudah punya tugas yang berat mempertahankan rupiah, membayar hutangnya, ditambah dengan meningginya intensitas rasa permusuhan dikalangan politikus. Seberapa baik kah peran pemerintah menolong bank jika ada yang bangkrut? Memang banyak bank sekarang lebih berhati-hati dalam mengucurkan kredit. Tetapi masih ada yang sembrono. Belum lagi bank-bank yang berafiliasi dengan bank luar negri.


SOSIAL & POLITIK
Popularitas pemimpin-pemimpin dunia seperti Obama, SBY akan menurun terus. Kalau tahun ini SBY dituduh sebagai pembohong, tidak tegas, ditekan untuk menonaktifkan menteri keuangan Sri Mulyani dan wakil presiden Budiono, tekanan tahun depan akan lebih kuat lagi. Rasa permusuhan antar kubu politik akan meningkat. Intensitas kegiatan para politikus akan mengkorek-korek dan membeberkan hal-hal negatif lawannya akan meningkat. Bukan tidak mungkin (kata bersayap) SBY akan di-‘Gus Dur’kan. Bedanya, Budiono akan ikut lengser dan tidak akan mejadi presiden seperti Megawati. Hal ini bisa terjadi kalau SBY tidak bisa memadamkan sentimen negatif masyarakat. Apa yang dilakukan SBY – menentang kemauan rakyat (untuk me-nonaktifkan Sri Mulyani dan Budiono) tahun ini, jika dia ‘ngotot’, bersikukuh identik dengan tindakan Gus Dur dulu (di semua sektor). Jika ini dilanjutkan terus (kata bersayap lagi), maka tidak salah kalau EOWI meramalkan SBY akan bernasib sama dengan Gus Dur. Presiden RI yang keras kepala ke II.

Kalau tahun 2007-2008 Islandia (Iceland) mengalami kebangkrutan, pada tsunami kali ini akan lebih banyak lagi. Perlu diwaspadai negara-negara berikut ini: PIGS (Portugal, Italy, Greece, Spain), Latvia, Lithuania, Argentina, Iran. Negara Euro pinggiran, seperti PIGS, tidak punya solusi untuk masalah ekonominya. Keresahan akan mengalami percepatan.

Di akhir tahun 2009, Silvio Berlusconi perdana menteri Italia dilemparnya patung dan mengenai mukanya, sampai terluka cukup parah. Ini adalah salah satu gejala dari rasa ketidak puasan masyarakat terhadap pemimpinnya. Pemimpin tidak dihormati lagi oleh orang yang memilihnya. Gejala semacam ini akan terus bermunculan diberbagai negara. Di Indonesia sendiri, SBY sudah diejek sebagai pembohong. Di Indonesia, orang tidak terlalu tersinggung kalau disebut pembohong. Karena mungkin kultur berbohong di Indonesia adalah biasa. Jangan anda coba lakukan hal ini, mengatakan pembohong kepada seseorang, dia akan marah besar. Walaupun cara mengatakannya sambil bergurau.

Hawa sosialisme akan terus berkembang. Di Kediri, pengunjuk rasa membawa pulang terdakwa Suselo (petani) yang sedang diadili atas tuduhan penyerobotan tanah yang dikuasai PT Sumber Sari Petung (PT SSP). Walaupun kemudian tidak jadi karena massa tahu hal itu adalah percuma. Suatu masa nanti (kata bersayap), pengadilan akan diabaikan dan rakyat tidak perduli lagi akan pengadilan.

Di Indonesia pajak progressive kendaraan bermotor akan diberlakukan tahun 2010. Pajaki orang kaya, kalau bisa sampai mereka miskin!! Tentu saja ini tidak berlaku bagi politikus yang kaya. Mereka mungkin akan mengelak pajak progressive dengan membuat aturan baru bahwa para politikus ini diberi tunjangan mobil.

Sebagai bumbu penyedap pajak progressive ini, pemerintah daerah diharuskan untuk menyisihkan 10% dari pendapatan pajak kendaraan ini untuk membangun prasarana jalan dan transportasi umum. Maksudnya selama ini pajak kendaraan tidak kembali ke pembayar pajak dalam bentuk perawatan dan mengembangan sarana transportasi. Jadi untuk apa? Cuma untuk membayar pegawai negri yang malas dan menganggur? Pantas saja jalan-jalan menjadi macet. Pajaknya tidak dipakai untuk perbaikan dan mengembangan jalan sih.

Selain pajak progressive, tahun 2010 juga akan diberlakukan pajak bahan bakar sebesar 10%. Ini pandainya SBY dan DPR. SBY yang pada kampanye berbohong telah menurunkan harga BBM, sekarang punya kiat untuk tidak menaikkan harga BBM. Kiatnya ialah memajakinya. Harga tidak naik, tapi hanya ditambah pajak. Nanti pada pemilu berikutnya Partai Demokrat bisa bilang bahwa Partai Demokrat tidak menaikkan harga BBM........., tetapi memajakinya. Akal-akalan yang cerdik.

Bea balik nama kendaraan akan naik sebesar 20% pada tahun 2010.

Pajak, pajak, pajak....... tahun 2010 di Indonesia ditandai dengan kenaikan pajak disana sini. Tetapi jangan berharap anda akan memperoleh sesuatu yang layak dari pajak yang anda telah bayarkan. Kalau anda melihat poster bergambar seorang pejabat mengatakan: “Pajak anda untuk pembangunan”. Tidak ada salahnya kalau anda membuat poster tandingan disebelahnya yang berbunyi: “Jalan tol dibangun oleh dana swasta. Mall dan pasar swalayan dibangun oleh dana swasta. Yang mana dibangun dengan dana pajak? Mana gaji pejabat dan pegawai negri naik banyak pula tahun ini.”

Peningkatan beban pajak bukan terjadi di Indonesia saja, juga negara-negara lain. Persoalan utamanya, dengan menurunnya bisnis, pendapatan pajak juga menurun. Politikus perlu sumber lain, karena mereka tidak mau “menyesuaikan” gaji mereka dan tidak mau solider dengan para usahawan dan karyawannya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Kata "disesuaikan" atau "menyesuaikan" gaji hanya ada satu arah, yaitu naik!

Pendek kata......kelas menengah di dunia semakin terjepit.......,

Itulah pandangan EOWI tentang tahun 2010 yang kemungkinan bisa salah. Oleh sebab itu, EOWI harus membuat disclaimer:

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Saturday, December 19, 2009

MENYONSONG KRISIS EKONOMI 2010 – 2012 (I)

FENOMENA LIPUTAN UTAMA DAN SAMPUL HALAMAN MAJALAH


Ringkasan:
Setelah market crash tahun 1987 dimana Alan Greenspan baru saja diangkat menjadi gubernur bank sentral US, the Fed, dunia diguyur dengan likwiditas dan ekspansi kredit. Di dalam ekonomi selalu ada siklus boom-bust, penggembungan bubble-dan-pecah. Dan sudah menjadi ketidak-bijaksanaan Greenspan (dan juga banyak bank sentral lainnya) untuk mengguyurkan kredit yang kemudian membuat bubble berikutnya menjadi semakin besar. Spekulasi semakin lama semakin marak karena leverage yang dimungkinkan oleh tersedianya kredit yang mudah. Krisis moneter Nikkei bubble dan real-estate Jepang pecah (1990), Peso Mexico dan effek Taquila (1994), Macan Asia (1997), krisis finansial Russia (1998), LTCM (1998), krisis moneter Argentina (1999-2001), Panic Y2K, pecahnya Tech Bubble (2000), krisis demi krisis silih berganti. The Fed, bank sentral Jepang dan bank-bank sentral lainnya mengguyurnya dengan likwiditas. Ini bagai menyiram api dengan bensin. Kobarannya semakin besar. Dan terakhir adalah bubble di sektor rumah hunian dan real-estate, yang terjadi tidak hanya di US tetapi juga di UK, Eropa, Timur Tengah, Cina. Sebenarnya tidak hanya sektor real-estate, tetapi juga komoditi, saham emerging market dan lain sebagainya. Hanya ada satu ungkapan untuk menggambarkan hal ini, yaitu “kredit bubble”. Spekulasi di semua sektor yang digerakkan oleh ekspansi kredit yang pengucurannya mudah dan sembrono.

Ketika bubble pecah, konsumen tidak mampu berhutang lagi dan tidak mampu melakukan konsumsi (yang ditunjang hutang/kredit). Konsumen dan juga sektor bisnis, tidak lagi berekspansi, melainkan mulai membayar hutangnya. Terjadilah kontraksi kredit. Pemerintah tidak suka hal ini dan secara global beramai-ramai melakukan “penyelamatan” dan stimulus ekonomi. Kali ini pemerintahlah yang melakukan konsumsi atau “bagi-bagi uang”. Tetapi apa yang dilakukan pemerintah, masih kalah cepat dibandingkan kecepatan kontraksi kredit. Akibatnya secara netto, kredit tetap berkontraksi. Pada episode ini cash is king, karena cash dicari untuk membayar hutang. Cash disini berarti US dollar karena kebanyakan kredit adalah dalam dollar.

Paket stimulus memberi effek plasebo. Optimisme bahwa ekonomi nampak membaik muncul dimana-mana (sepanjang Maret – Desember 2009) padahal data menunjukkan bahwa kredit masih mengalami kontraksi. Bagaimana selanjutnya?

Paket stimulus bak doping terhadap penyakit deflasi, ekonomi akan kembali kepada trend deflasinya semula pada saat effek stimulusnya habis. Dan pemerintah-pemerintah dunia harus memberikannya lagi. Kalau dulu, effeknya bisa bertahan sampai 5 tahun, sekarang akan lebih pendek dan dosisnya pun harus lebih tinggi. Dananya darimana? Sumber dana pemerintah tidak jauh dari pajak dan penerbitan surat hutang yang untuk pembayaran nantinya akan dibebankan pada pemasukkan pajak dimasa datang. Pemerintah (di negara mana saja) punya pilihan lain, yaitu menekan budget, mengurangi pegawai dan aktifitasnya, meniadakan stimulus ekonomi, menstop penyelamatan bank yang kolaps dan berusaha untuk surplus anggaran. Dengan demikian hutang negara berkurang. Skenario ini bisa dikatakan bukan pilihan politikus.

Episode berikutnya setelah masa deflasi adalah pada masa dimana hutang yang harus dibayar pemerintah sudah menumpuk. Pada saat itu pemerintah punya beberapa pilihan. Pertama menaikkan pajak sampai membuat warga memberontak; mencetak uang, menjatuhkan nilai riil hutang dan mengobarkan api hiper-inflasi atau harus mengemplang. Pilihan yang paling mungkin karena paling disukai politikus adalah skenario hiper-inflasi. Yang sebenarnya sama buruknya dengan menaikkan pajak hingga mencekik. Pada episode ini cash is trash, karena pemerintah dengan sengaja menurunkan nilai riilnya.

Pada seri Menyonsong Krisis Ekonomi 2010 – 2011 ini, EOWI (Ekonomi Orang Waras dan Investasi) akan mengulas hal-hal yang berkaitan dengan krisis mendatang, terutama kelanjutan dari proses deflasi yang dimulai sejak krisis tahun 2007.



DOLLAR JATUH – SAMPUL MUKA THE ECONOMIST DESEMBER 2007
Liputan utama dan gambar muka majalah oleh beberapa kalangan investor dijadikan indikator kontrarian atau dijadikan sebagai hal yang menandai titik balik dari suatu proses. Misalnya beberapa waktu lalu, yaitu pada bulan Desember 2007, majalah the Economist membuat liputan tentang kejatuhan US dollar. Judulnya sangat menyolok di sampul halaman (Gambar-1). Gambarnyapun cukup dramatik untuk menggambarkan pelurukan dollar yang terbakar. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Tiga bulan setelah pemuatan “The Panic about the Dollar”, yaitu bulan Maret 2008, US dollar mengalami “bottoming” untuk kemudian rally secara dramatik.


Gambar 1 (Klik gambar untuk memperbesar)

Pada saat itu tidak ada yang menyangka bahwa US dollar akan menguat, mengingat kasus ‘sub-prime’ – kredit perumahan - sedang melanda US sejak awal tahun 2007. Seperti umumnya krisis, mata uang negara yang dilanda krisis akan mengalami depresiasi. Memang sebelumnya US dollar sudah lama melorot. Ditambah dengan krisis disektor kredit perumahan, rally US dollar sama sekali tidak diduga.

Suatu proses, misalnya kejatuhan US dollar akan berjalan cukup lama tanpa memperoleh banyak perhatian media. Paling-paling hanya masuk sebagai liputan biasa. Pada titik klimaksnya, media tentu saja tidak menempatkan sebagai hal untuk liputan biasa lagi. Karena topiknya menjadi sangat “hot”. Maka topik tersebut menjadi bernilai serta layak untuk dijadikan liputan utama dan dimasukkan di sampul muka. Itu mungkin sekedar penjelasan bagaimana liputan utama/sampul depan majalah bisa dijadikan indikasi klimaks dan titik balik suatu proses.

BUBBLE REAL-ESTATE - SAMPUL MUKA TIME 2005
Contoh lain yang berkaitan dengan fenomena sampul muka majalah adalah bubble di sektor perumahan di US. Sampai pertengahan dekade 2000, sektor real-estate US mengalami booming, akibat glontoran bensin likwiditas Alan Greenspan ketika ia memadamkan kobaran api krisis Tech-Bubble Nasdaq 2000 yang bisa jadi adalah rambatan dari glontoran bensin likwiditas krisis LTCM dan paranoid Y2K sebelumnya. Banjir bensin kredit di sektor real-estate, membuat masuknya spekulasi di sektor ini dan harga rumah naik secara cepat dalam waktu yang cukup singkat, hanya bilangan beberapa tahun.

Pada bulan Juni 2005, majalah Time membuat liputan utama mengenai sektor perumahan. Di sampul muka majalah Time ini terpampang gambar dan tulisan “HOME $WEET HOME”. Dan ada komentar kecil “Why we’re going gaga”, - kenapa kita begitu terpikat oleh real-estate. Gambarnya ada orang memeluk sebuah rumah dengan penuh perasaan bahagia (Gambar-2). Diceritakan bahwa seseorang membeli rumah seharga $150,000 dan 2 tahun kemudian menjualnya dengan harga $250,000. Ada lagi yang membeli rumah seharga $ 400,000 dan menjualnya $600,000 dua tahun kemudian. Setahunnya memperoleh $100,000. Tidak hanya itu, sebenarnya uang yang digunakan sebagian besar adalah uang pinjaman alias kredit. Jadi rate of return dari kapitalnya sendiri sangat besar, karena leverage kredit perumahan.

Cuplikan dari Time berikut ini menunjukkan bagaimana optimisme masyarakat terhadap sektor ini:

John Williams, a disc jockey from Long Beach, Calif., is available for weddings and birthday parties. He also does real estate closings. Williams, 40, recently decided to hitch his fortunes to the Southern California home market, buying houses, fixing them up and--in the parlance of our times--flipping them for a quick profit. "I saw so many friends and colleagues getting rich," he says. "I wanted to get rich too."

Williams has made some money--he flipped his first two properties for a combined gain of $27,000--and quickly discovered that he's not alone. "I went to look at some homes in Palmdale- Lancaster [an area of Los Angeles County]," he says, "and the woman showing me and a group of other investors around was a hairdresser who works for Century 21 on the side. We went into Taco Bell for lunch. The girl at the register heard us talking, and she told us she just got her mortgage broker's license."

Bagi investor yang berpengalaman, kalau pelayan restoran, penata rambut, disc jockey sudah tertarik menjadi broker real-estate, atau broker saham atau apapun, maka fase mania sudah merasuki sektor tersebut. Tinggal tunggu kejatuhannya saja.


Gambar 2 (Klik gambar untuk memperbesar)

Tidak lama setelah pemuatan sektor real-estate US di sampul majalah Time, apa yang kemudian terjadi? Pada tanggal 1 Agustus 2005 atau 1.5 bulan setelah topik real-estate muncul sebagai sampul halaman majalah Time, harga rumah mencapai puncaknya dan mulai meluruk ke bawah. Indeks perumahan HGX (Phlx Housing Index) mencapai titik klimaksnya pada tanggal 31 Juli 2005. Dan itu berlanjut menjadi krisis kredit perumahan ‘sub-prime’.


JEFF BEZOS AMAZON – SAMPUL DEPAN TIME 1999
Kasus yang menarik lagi adalah mengenai saham Amazon. Wajah Jeff Bezos pendiri toko buku online Amazon menghiasi sampul majalah Time edisi 27 Desember 1999 (Gambar-3). Jeff Bezos menjadi man of the year majalah Time dan dirinya beserta Amazon dijadikan liputan utamannya. Pada laporan utama itu Time mau menunjukkan betapa sukses dan kayanya Jeff yang saat itu mempunyai 200 milyar “nickel” (10 sen) atau $ 20 milyar. Di dalam artikel utamanya dikatakan:


Gambar 3 (Klik gambar untuk memperbesar)

There was a time when Bezos could say, "If I had a nickel for every time a potential investor told me this wouldn't work..." and then lapse off into head shaking. Now he follows that line with a wild, giggly laugh. No wonder: as of last week, Bezos had 200 billion nickels. A rich reward, to be sure, but how on earth can you compensate a man who can see the future?

Apa yang terjadi dengan saham Amazon 1.5 tahun kemudian? Dari akhir tahun 1999 sampai kwartal I 2001, saham Amazon anjok dan 93% nilainya menguap. Kekayaan Jeff Bezos tidak lagi 200 milyar nickel, tetapi tersisa 14 milyar nickel atau $140 juta. Masih banyak sih...., tetapi anjlok cukup tajam.

Pemuatan disampul muka merupakan pertanda buruk bagi Amazon dan Jeff Bezos, merupakan klimaks dan titik balik bagi mereka.


UNI SOVIET/BLOK KOMUNIS – SAMPUL DEPAN TIME 1988
Kasus lain adalah munculnya foto Gorbachev di majalah Time, Januari 1988 sebagai “man of the year”. Ini juga menandai akhir dari Uni Soviet dan blok komunis Eropa timur, Pakta Warsawa.

Gorbachev sebagai pemimpin Uni Soviet yang diangkat tahun 1985 memperkenalkan perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan glasnost (politik keterbukaan) awalnya untuk memberikan angin segar untuk pembaharuan di negara komunis ini. Tujuan pembaharuan ini tidak lain untuk kemakmuran dan kejayaan. Semuanya berjalan dengan cepat. Hanya 3 tahun setelah Gorbachev menjadi pemimpin Soviet, fotonya terpampang di sampul depan majalah Time. Uni Soviet. Tetapi apa yang terjadi setelah pemuatan wajahnya di sampul majalah Time? Bisa dikatakan bahwa inilah titik klimaks dari Gorbachev dan Uni Soviet.


Gambar-4 (Klik gambar untuk memperbesar)

Foto Gorbachev terpampang di sampul depan Time pada edisi 5 Januari 1988. Hanya terpaut sebulan Uni Soviet angkat kaki dari Afganistan dan menelan kekalahan perang yang sudah berlangsung selama 18 tahun. Tidak hanya itu pamor komunisme memudar, dan Uni Soviet dan pemerintahan Pakta Warsawa tidak bisa lagi mempertahankan komunisme. Negara-negara komunis Eropa timur yang tergabung dalam Pakta Warsawa menghadapi pergolakan dari dalam. Ekonomi Uni Soviet terpuruk. Defisit anggaran harus ditutup dengan membuat hutang dan menjual asset. Hutangnya bertambah dan cadangan emasnya turun sehingga tersisa hanya 10% nya saja. Tembok Berlin runtuh tahun 1989 dan Jerman Timur dan Barat bersatu kembali tahun 1990. Satu-persatu komunisme ditinggalkan dan tahun 1991 Pakta Warsawa bubar bersama bubarnya negara Konfederasi Uni Soviet.

Jadi apa arti pemuatan Gorbachev di sampul depan majalah Time? Karena suksesnya sebagai pemimpin? Atau harus dilihat klimaks dari karier politiknya.

Banyak contoh-contoh lain seperti wajah Ronald Reagan tampil di sampul Time edisi 5 Januari 1981 dan 3 bulan kemudian yaitu tanggal 30 Maret 1981, Reagan ditembak John Hickley Jr. Hanya berselang 3 bulan.

Wajah Nixon juga menghiasi Time edisi 3 Januari 1972. Pada bulan Juni 1972 terkuak skandal Watergate yang akhirnya menjatuhkannya.

Foto Cindy Lauper muncul bersama Madonna di Time di tahun 1985. Tahun itu menandai akhir dari penyanyi Cindy Lauper. Padahal Cindy lebih mempunyai talenta dibanding Madonna.


BEN BERNANKE – SAMPUL TIME JANUARI 2009
Wajah Ben Bernanke menghiasi sampul muka majalah Time. Fenomena sampul depan, bukan hal yang asing bagi investor. Oleh sebab itu banyak investor cemas karenanya. Jangan heran kalau (sekali lagi kalau), majalah investasi Baron akan mengulas hal ini dalam minggu-minggu ke depan.

EOWI tidak punya bola kristal untuk mengetahui, pertanda apa kira-kira yang dibawa oleh kemunculan foto Ben Bernanke di majalah Time ini. Titik balik apa? Pasalnya Ben punya peran di banyak bidang di ekonomi. Akan kah deflasi menggila atau inflasi, akan kah ekonomi bangkit atau makin terpuruk. Akan kah harga real-estate naik setelah sekian lama turun? Untuk itu EOWI akan menengok hal apa yang paling membuat Ben Bernanke populer. Dan hal tersebutlah yang menjadi tonggak sejarah perjalanan karier Ben Bernanke.


Gambar-5 (Klik gambar untuk memperbesar)

Beginilah cuplikan dari laporan utama/sampul depan majalah Time edisi 29 Desember 2009:

He just happens to be the most powerful nerd on the planet.

Bernanke is the 56-year-old chairman of the Federal Reserve, the central bank of the U.S., the most important and least understood force shaping the American — and global — economy. Those green bills featuring dead Presidents are labeled "Federal Reserve Note" for a reason: the Fed controls the money supply. It is an independent government agency that conducts monetary policy, which means it sets short-term interest rates — which means it has immense influence over inflation, unemployment, the strength of the dollar and the strength of your wallet. And ever since global credit markets began imploding, its mild-mannered chairman has dramatically expanded those powers and reinvented the Fed.

Professor Bernanke of Princeton was a leading scholar of the Great Depression. He knew how the passive Fed of the 1930s helped create the calamity — through its stubborn refusal to expand the money supply and its tragic lack of imagination and experimentation. Chairman Bernanke of Washington was determined not to be the Fed chairman who presided over Depression 2.0. So when turbulence in U.S. housing markets metastasized into the worst global financial crisis in more than 75 years, he conjured up trillions of new dollars and blasted them into the economy; engineered massive public rescues of failing private companies; ratcheted down interest rates to zero; lent to mutual funds, hedge funds, foreign banks, investment banks, manufacturers, insurers and other borrowers who had never dreamed of receiving Fed cash; jump-started stalled credit markets in everything from car loans to corporate paper; revolutionized housing finance with a breathtaking shopping spree for mortgage bonds; blew up the Fed's balance sheet to three times its previous size; and generally transformed the staid arena of central banking into a stage for desperate improvisation. He didn't just reshape U.S. monetary policy; he led an effort to save the world economy.........

But the main reason Ben Shalom Bernanke is TIME's Person of the Year for 2009 is that he is the most important player guiding the world's most important economy. His creative leadership helped ensure that 2009 was a period of weak recovery rather than catastrophic depression, and he still wields unrivaled power over our money, our jobs, our savings and our national future. The decisions he has made, and those he has yet to make, will shape the path of our prosperity, the direction of our politics and our relationship to the world.

Ada beberapa stress mengenai Ben di majalah Time, yaitu:

It (kekuasaannya) has immense influence over inflation, unemployment, the strength of the dollar and the strength of your wallet.

Di masa datang, kemungkinan kekuasaan Ben Bernanke dan the Fed tidak akan berdampak apa-apa lagi terhadap inflasi, pengangguran, dollar dan daya beli konsumen di US. Berdasarkan sejarah, kekuasaan sentral bank menjadi mandul, untuk kasus deflasi. Bank sentral Jepang tidak bisa menahan deflasi. Konsekwensi berikutnya, the Fed tidak bisa lagi mengendalikan nilai US dollar. The Fed mungkin mau melakukan devaluasi US dollar agar produk US bisa kebih kompetitif, kemungkinan the Fed tidak mampu. US dollar akan menguat.

“..... he led an effort to save the world economy”

Kepemimpinannya akan merosot dan ekonomi dunia akan terperosok kembali ke....., mungkin resesi deflasionari.

His creative leadership helped ensure that 2009 was a period of weak recovery rather than catastrophic depression.

Sama seperti Gobachev kepemimpinannya (sebelum wajahnya muncul di sampul muka Time), nampaknya akan membawa perubahan di Soviet menuju ke arah kemakmuran. Akhirnya Uni Soviet dan Pakta Warsawa malah bubar. Kali ini usaha-usaha the Fed sudah mencapai klimaksnya. Bukannya "weak recovery" lagi, tetapi ekonomi akan menuju depressi yang dalam.

Anda bisa melakukan google search mengenai fenomena-sampul-depan. Khusus untuk Ben Bernanke, seperti Paul Krugman di New York Times menulis:

Bernanke and the cover curse
December 16, 2009, 8:17 am

So Time magazine has named Ben Bernanke Person of the Year. Be afraid, be very afraid.

The magazine cover curse is a well-known phenomenon: you should always short the stock of a company whose CEO is the subject of a glowing cover story in a major magazine.

Plus there’s the specific Time effect. Let’s not forget the 1985 joint portrait of Madonna and Cyndi Lauper, which concluded that Ms. Lauper was the one who’d remain a star.



LAIN-LAIN
Hari minggu ini saya akan pergi ke Singapura kemudian dilanjutkan ke Malaysia dan akan menghabiskan waktu disana. Anak saya, Princess Tiger Mbeling, sampai umur 5 tahun, tumbuh di Kuala Lumpur. Selama itu, ketika dia bangun tidur yang pertama dilihatnya adalah Twin Tower Kuala Lumpur, karena apartemen kami bertetangga dengan Twin Tower dan jendela kamar tidurnya menghadap ke Twin Tower. Saya mau membawanya kembali ke masa kecilnya. Mengingatkan dia ketika saya bawa bermain di taman KLCC, dimana kalau saya lengah dia akan lari dan menceburkan diri ke kolam di taman KLCC tersebut. Program ini dimaksudkan untuk memberi motivasi baginya agar mempunyai ambisi menjadi “pemain internasional”, mengejar karier internasional, bukan sekedar karier nasional. Tahun-tahun mendatang dia akan saya ajak ke Aberdeen, Scotland; Al-Khobar, Saudi Arabia; Kuwait; Toronto dan Calgary, Canada; untuk melihat tempat-tempat dimana ayahnya pernah bekerja. Moga-moga hal ini akan memotivasinya menjadi “pemain internasional”.

Untuk artikel minggu depan, kemungkinan agak sulit terbit, karena kami masih dalam perjalanan. Walaupun demikian kami akan berusaha meluangkan waktu untuk artikel minggu depan.

Sekian dulu......, selamat berlibur dan selamat tahun baru Hijriah dan Masehi.

Jakarta 19 Desember 2009.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Thursday, December 17, 2009

SERI: MENYONGSONG KRISIS KREDIT 2010 - 2012 (?)

Saya agak kaget melihat Gambar Ben Bernanke di majalah Time dan dinobatkan sebagai "Person of the Year". Ini adalah pertanda BURUK untuk ekonomi. Tema yang sedang populer dan kemudian tampil di muka majalah, bisa dijadikan tanda "titik balik". Kalau Ben Bernanke sebagai orang yang paling berkuasa di sektor ekonomi dan moneter tampil di halaman muka (dan menjadi topik/laporan utama majalah) maka itu menjadi tanda akan adanya bencana dan keterpurukan ekonomi, kredit dan keuangan.



Masih ingatkah anda ketika EOWI menampilkan laporan majalah the Economist mengenai keterpurukan US dollar (the Economist edisi Desember 2007). Tahun 2008, US dollar membuat rally spetakuler. Untuk kasus yang lebih kecil probilitynya minggu lalu, ketika Sri Mulyani mengatakan akan adanya banjir dollar, EOWI punya firasat bahwa penguatan dollar tidak akan lama lagi.



Artikel berseri ini akan kami mulai dengan sebuat fenomena yang disebut "fenomena halaman muka majalah".


Sampai akhir minggu.



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Tuesday, December 15, 2009

UCAPAN DAN PERBUATAN

Beberapa minggu lalu seorang ibu menulis email kepada Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI), menanyakan dimana tempat beli emas. Kemudian oleh EOWI, email ibu MH ini diterbitkan dan memperoleh banyak respons. Patut dibanggakan bahwa pembaca EOWI sangat kompak untuk saling tolong menolong. Memang salah satu misi EOWI adalah menolong pembacanya dan membantu pembacanya saling menolong. Walaupun EOWI secara berkelakar mengatakan bahwa suka sekali kalau ada yang mentraktir makan-makan, sebenarnya itu hanya kelakar. Kami juga berterima kasih kepada pembaca yang mengirim email untuk mentraktir makan Foo Tiao Xiang. Kami memdedikasikan blog ini untuk membantu sesama manusia, tanpa keinginan memperoleh balasan dari pembacanya dan kami juga menganjurkan hal serupa, agar pembaca saling menolong sesamanya, karena memberi informasi tidak ada ruginya. Balasan yang kami harapkan hanya dari Tuhan saja. Dalam agama Islam disebut illahi taala. Tabungan kami untuk hari akhir nanti.

Walaupun ibu MH hanya sekedar meminta alamat penjual emas, EOWI juga memperingatkan secara halus bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli emas. Kami harap ibu MH membaca pesan kami dan bisa bersabar dan menahan diri untuk tidak tergesa-gesa membeli emas. Karena ternyata tidak sampai sebulan (tepatnya 2 minggu) kemudian harga emas anjlok drastis. Kejatuhan ini EOWI perkirakan akan berlanjut. Jadi sabar saja. Harga emas menurut perkiraan kami bisa rebound sedikit mungkin sampai $1160 – $1180 per oz, setelah itu kemudian penurunannya akan berlanjut. Bisa saja kami salah dan emas terus melemah dan dollar terus menguat. Yang pasti trend jangka menengah (turun) sudah terbentuk.


INVESTOR LARI KE CASH
Berita di TV dan koran selama beberapa minggu terakhir ini ramai dan sangat gencar mengatakan bahwa US dollar dibuangi oleh investor. Dengan kata lain investor lari dari dollar dan membeli emas atau saham. Bahkan menteri keuangan Indonesia minggu lalu mengatakan bahwa pada tahun 2010 akan banjir US dollar. Pada kenyataannya, yang sejatinya adalah kebalikannya. Di EOWI, kami tidak hanya mendengar apa yang diucapkan, tetapi lebih penting lagi melihat perbuatannya. Seperti pada artikel sebelumnya mengenai hadiah Nobel Perdamaian, EOWI tidak terpukau dengan kata Perdamaian, tetapi lebih tertarik untuk melihat siapa yang memperolehnya dan reputasi mereka. Ternyata banyak (tidak semua) dari mereka ini lebih cocok untuk memperoleh hadiah Nobel untuk pengobaran permusuhan dan kebencian serta perang.

Demikian juga dengan banjir US dollar dan investor lari dari dollar atau membuangi US dollarnya, IOWI melakukan pengecekan lebih dulu dan memonitornya. Pada artikel MENKEU SRI MULYANI VS IMAM SEMAR - PIBU 2010 DI DUNIA RAMAL MERAMAL EKONOMI, TENGGELAMNYA DOLLAR? ditunjukkan bahwa US dollar mengalami kontraksi dan pada artikel UANG KERTAS, UANG SEJATI, UANG ELEKTRONIK & KREDIT (HUTANG) diceritakan alasannya. Walaupun the Fed mencetak US dollar dengan aggressive, tetapi uang ini tidak keluar dan kredit terus mengalami kontraksi. Sekarang kita akan melihat bahwa investor juga lari ke cash equivalent.

Gejala-gejala awalnya sudah EOWI perhatikan sejak permulaan Oktober, dan semakin lama semakin banyak. Gejala awal ini belum membuat dollar melejit. Hanya mengalami “bottoming” alias membentuk fondasi untuk peluncurannya. Dan nanti akan kita lihat secara teknikal bahwa dollar rally sudah mulai dan startnya terjadi pada tanggal 2 Desember 2009. Bersamaan dengan itu, tanggal 3 Desember, emas dan logam mulia memulai terjun payungnya. Sekarang akan kita lihat dulu data lain yang menunjukkan bahwa investor lari ke cash atau cash equivalent.

Cash bisa dianggap adalah zero maturity debt, dan instrument yang dekat dengan cash adalah 3- month US bond. Fokus kita hanya ke US dollar, karena kredit terbesar ada dalam bentuk US dollar yang sekarang mengalami kontraksi.

Selama beberapa bulan ini 3-month T-Bill yieldnya (discount ratenya) mengalami penurunan. Saat ini hanya 0.2% saja (Chart-1). Bahkan pernah 0.05%. Bayangkan, bagaimana putus asanya investor untuk memperoleh 3-month T-Bill ini. Hanya memperoleh bunga 0.2% atau hanya 0.05%, itupun harus dikurangi oleh biaya broker dan administrasi. Aneh bukan? Kok mau-maunya menyimpan uang tanpa bunga? – kita coba untuk menyelami cara berpikir para pemilik uang yang tidak punya moral Islam yang anti riba. Tetapi itulah realitanya. Pemilik uang merasa tidak aman untuk menempatkan modalnya kecuali di cash atau yang paling dekat dengan cash. Emas kemungkinan tidak termasuk kategori ini, menurut persepsi kebanyakan pemilik uang. Lain kali (minggu depan – insya Allah) akan kita bahas.


Chart 1

Kami menterjemahkan Chart-1 ini sebagai ketakutan atas komitmen terhadap investasi yang lebih dari setahun. Hal ini lebih jelas jika 3-month T-Bill dibandingkan dengan bond-bond pemerintah (US) jangka yang lebih panjang, misalnya 5, 10 dan 30 tahun. Yield US 30-yr T-Bond saat ini sekitar 4.5% dan sedang naik dan mengarah ke 5%. Apapun alasannya investor menuntut bunga yang lebih tinggi bagi US 30-yr T-Bond. Apakah mereka mengantisipasi pemerintah US akan mengeluarkan banyak 30-yr T-Bond dalam waktu dekat ini untuk menambal defisitnya akibat pemurunan pemasukkan pajak dimasa resesi mendatang? Artinya investor sedang mengantisipasi resesi. Disamping US diharapkan banyak negara-negara lain juga mengikuti jejak US dan akan ada banyak negara yang mengeluarkan bond. Harga bond jangka panjang akan turun (yieldnya akan naik).



Chart 2

Jelas sudah, walaupun media mengatakan bahwa investor, Cina, India membuang US dollar nya, tetapi pada kenyataannya instrumen investasi yang terdekat dengan US dollar justru diburu. Ucapan media dan perbuatan investor tidak cocok.


BABAK PENGUATAN DOLLAR SUDAH DIMULAI
Kalau US 3-mo T-Bill sebagai instrument terdekat dengan cash mengalami penguatan (bunganya turun) sejak Agustus 2009 lalu, bagaimana dengan US dollar cash.

Indeks US dollar baru saja mengalami penguatan dan sudah agak jauh bertengger di atas 50DMA. Bottomnya terbentuk pada tanggal 1 Desember 2009 di level 74.27 untuk indeks USD. Kalau ada yang mau mendebat bahwa bottomnya di 74.23 pada tanggal 25 Nov 2009, saya juga tidak mau membantah. Terserah lah. Kemungkinan besar, 99%, USD sudah bangkit dari keterpurukannya di dasar jurang dan akan maju merangsak naik. Rangsekan sudah dimulai tanggal 2 Desember 2009 lalu. Lucunya pada hari yang sama, menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk tahun 2010 akan ada banjir dollar (lihat Chart-3). Maksud dia bahwa dollar akan tertekan turun dan rupiah akan menguat. Begitu maksudnya. Dan dia bilang (KOMPAS.com Kamis, 3 Desember 2009):

”Itu akan seperti air bah karena berbeda dengan tahun 2008 yang justru terjadi kekeringan likuiditas, tahun depan justru akan terjadi kelebihan. Suku bunga akan rendah, investasi akan mudah, tetapi saya ingatkan ini tidak akan selamanya. Investor perlu menyiapkan berbagai skenario investasi yang memungkinkan adanya berbagai pilihan,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (2/12), saat berbicara dalam Pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang dihadiri sekitar 2.000 investor.

Menurut Menkeu, investor perlu mempersiapkan diri dengan melihat kembali kondisi neracanya. Bagian-bagian yang rapuh dalam neraca perusahaan sebaiknya segera diperbaiki sehingga fundamental keuangan investor menjadi kuat.

”Jangan menjadi investor yang ’telat mikir’ agar tidak merugi. Jika ada peluang, sebaiknya segera posisikan diri di depan,” ungkapnya.



Chart 3

Kami yakin rally dollar sudah dimulai tanggal 2 Desember 09, ketika ibu Sri Mulyani dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri (PD) mengatakan akan ada banjir dollar dan investor jangan ‘telat mikir’. EOWI juga tidak mau kalah PD mengatakan bahwa: “Kasihan deh kalian, 2000 investor yang ‘bloon’, kok percaya sama ibu Sri Mulyani. Bayar pula untuk datang ke seminarnya. Terus, tahun depan rugi pula. Dollar mau naik oom, bukan mau turun. Oom-oom dan tante-tanta, EOWI adalah sumber yang lebih akurat.”

Dengan keluarnya indeks USD dari bullish trading wedge (Chart-4) dan merangsek menembus 50 DMA secara menyakinkan, EOWI yakin bahwa primary wave-2 (biru) korektif dan wave-C (biru) korektif sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan wave-3 rally. Penguatan dollar ini (primary wave 3) akan terdiri dari 5 wave kecil. Chart-4 menunjukkan salah satu kemungkinan skenario wave-3 primer (biru). Wave-3 (biru) ini harus berakhir di atas wave-1 (biru; di level 89 pada indeks dollar). Target wave-3 (biru) kami level antara 90 – 120. Untuk mencapai wave-3 primer (biru), akan ada 5 subwave (ungu) yang lebih kecil. Untuk ini, harus diantisipasi wave koreksi 2 ungu, yang mungkin bisa ke level 75.5an.



Chart 4

Kalau ramalan EOWI benar, entah siapa yang ‘telat mikir’. Hanya waktu yang akan membuktikannya. Walaupun demikian, EOWI lebih suka PD daripada dianggap ‘telat mikir’ dan ‘bloon’.


SEMUA DI PASAR YANG SAMA
Emas, perak, bahan komoditi, saham, dollar, rupiah dan bond berada di dalam pasar yang sama. Kalau terjadi kekeringan liquiditas US dollar, maka investor/spekulator akan meliquidasi portfolionya, apakah itu saham, emas, perak, minyak atau bahan komoditi untuk memenuhi kewajibannya. Kita sudah melihat investor lari ke US dollar cash atau yang paling dekat dengan US dollar cash yaitu US bond jangka pendek (3-mo US T-Bill). Artinya, tidak ada tempat yang aman kecuali US dollar cash atau 3-mo US T-Bill. Harga emas dan perak sudah membentuk puncak dan mulai menurun, dan secara drastis pula. Demikian juga minyak mentah mungkin sudah melewati titik puncaknya. Saham, masih bertahan. Mungkin masih akan mengikuti acara tahunannya, yaitu rally akhir tahun. Mungkin juga tidak. EOWI akan mengabarkannya kalau puncak sudah terlampaui.

Jadi issuenya adalah krisis liquiditas lagi. Kontraksi kredit lagi. Kita akan melihat koreksi di berbagai pasar yang lebih brutal dari pada yang terjadi tahun 2007 sampai Maret 2009. Tidak hanya di bursa saham, tetapi juga di sektor emas dan logam mulia dan komoditi. Taksiran kami di EOWI harga minyak mentah akan tembus di bawah $32 per barrel. Angka $20 - $30 lebih mungkin. Emas akan ke $600 - $700. Saham S&P 500 ke bawah 600. Cash adalah yang terbaik. Kalau anda cukup terampil, maka shorting adalah cara untuk menaikkan keuntungan.

Dalam tulisan mendatang EOWI akan mencoba mengangkat topik “Menyongsong Krisis Kredit 2010 – 2011”. Diantaranya kami akan mengangkat issue yang mungkin bermanfaat bagi pembaca yang awam, yaitu “amankah uang anda di bank?”. Jangan sampai, anda sudah capek-capek menjual emas anda dan uang nya di simpan di bank sekedar untuk diuapkan oleh pemilik bank, seperti kejadian di bank IFI. Jangan sampai uang anda tertahan di bank seperti halnya mereka yang menyimpan di bank Century.

Sekian dulu. Jaga tabungan dan hasil jerih payah anda baik-baik.

Jakarta 13 Desember 2009


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Friday, December 11, 2009

HADIAH NOBEL PERMUSUHAN, PERANG DAN PEMBANTAIAN MANUSIA UNTUK OBAMA

(dengan lajutannya dari minggu lalu)


Obama ke Norway untuk menerima hadiah Nobel Perdamaian, dan beritanya muncul di surat kabar kemarin:

Barack Obama arrives in Norway to receive Nobel Peace Prize
Oslo/Stockholm, Dec 10, NYT/ PTI:
Thursday, December 10, 2009

A scientist who escaped suicide bombers, a writer who endured years of persecution in communist Romania and an American president who has yet to serve his first full year in office are among those to be honoured on Thursday with this year's Nobel Prizes.

Obama stepped off Air Force One into the crisp morning air of this Norwegian city after flying overnight from Washington with his wife, Michelle, and a small group of friends and relatives who are accompanying him on a brief trip to Norway.

The president will have a morning meeting with Prime Minister Jens Stoltenberg and a private audience with King Harald V and Queen Sonja at the Royal Palace of Norway.

The day’s events culminate in the Nobel Peace Prize ceremony, where Obama will accept the 2009 award and deliver a speech before an audience of about 1,000 people at Oslo City Hall. He will address members of the Nobel committee, who stunned the world and Obama himself on Oct. 9 by presenting him with the award only nine months into his presidency.

Orang waras akan bertanya, apa yang baru diminum oleh komite pemilihan pemenang hadiah Nobel untuk PERDAMAIAN dalam rapat-rapatnya untuk memilih Obama. Bagi orang waras, keputusan itu sulit dimengerti. Karena, ketika Obama punya kesempatan untuk melakukan perang, yaitu ketika dia menduduki kursi kepresidenan US, Obama belum apa-apa sudah mencanangkan untuk menaikkan (ekskalasi) perang di Afghanistan dengan menambah 30,000 orang pasukan US disana. Menurut ukuran orang waras, kalau Obama tidak menambah pasukan saja, baru dikategorikan sebagai orang biasa. Kalau mengurangi, berarti orang yang cinta perdamaian. Kalau angkat kaki dari Afghanistan......, mungkin (masih mungkin) layak diberi penghargaan. Itupun harus dibandingkan dengan orang lain.

Ini beritanya bahwa perang Afghanistan harus dibikin lebih marak dengan menambah 30,000 pasukan lagi.

"The 30,000 additional troops that I am announcing tonight will deploy in the first part of 2010 - the fastest pace possible - so that they can target the insurgency and secure key population centers," said President Obama.

The president appealed to America's allies to contribute more troops to the fight in Afghanistan, and said he is confident that they will.

Bagi orang waras, Obama lebih cocok untuk diberi hadiah untuk Permusuhan dan Pertumpahan Darah. Bagi orang waras, Obama lebih cocok untuk diberi hadiah untuk Permusuhan dan Pertumpahan Darah. Karena Obama meningkatkan intensitas perang di Afghanistan, pada saat yang tidak lama setelah Obama dilantik menjadi presiden. Dia tidak menunggu 1 atau 2 tahun, untuk memutuskan hal itu. Ini menunjukkan bahwa dia suka perang dan pembunuhan massal.

Pembaca mungkin bertanya-tanya, apakah hadiah Nobel Perdamaian yang sejatinya? Kalau dilihat dari track recordnya ada dua kategori yang bisa memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Pertama adalah kategori untuk kemanusiaan dan penerima yang menonjol adalah, seperti ibu Teresia (1979) dan Albert Schweitzer (1952), Jean Henri Dunant (1901). Yang kedua adalah untuk mengobarkan rasa permusuhan dan perang yang tentu saja bertolak belakang dengan arti kata perdamaian. Yang ketiga adalah yang tidak jelas kriterianya. Seperti Muhammad Yunus Grameen Bank, yang memfokuskan pada kredit mikro untuk rakyat. Dan hidupnya bank mengandalkan sumbangan, grant dan pinjaman lunak. Grameen Bank akan tetap hidup selama sumbangan, grant dan pinjaman lunak masih mengalir dan non-performing loannya masih bisa ditutupi. Dengan kata lain, Muhammad Yunus dengan Grameen Banknya bisa dikelompokkan dengan ibu Teresia, Albert Schweitzer dan Henri Dunant, walaupun sebenarnya usahanya tidak jelas.

Jumlah penerima hadiah Nobel Perdamaian untuk kemanusiaan yang menonjol, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Nobel Perdamaian untuk mengobarkan rasa permusuhan dan perang. Saya tidak perlu berpikir lama untuk membuat membuat daftar yang berisi lebih dari 10 pemanang Nobel Perdamaian untuk pengobaran rasa permusuhan, konflik dan perang: Obama, Ramos Horta, Uskup Bello, Nelson Mandela, Aung San Suu Kyi, Dalai Lama ke 14, Lech Walesa, Desmond Tutu, Yasser Arafat, Shimon Peres, Yitzhak Rabin dan Woodrow Wilson. Ada 12 orang, itu tanpa melakukan penelitian yang mendalam.

Antara kelompok ibu Teresia, Albert Schweitzer, Henri Dunant dengan Obama, Ramos Horta, Aung San Suu Kyim Lech Walesa, Shimon Peres dan Woodrow Wilson terdapat kontras prilaku dan hasil kerja. Ibu Teresia, adalah orang hidupnya didedikasikan kepada pemeliharaan orang-orang miskin, golongan sudra yang tak tersentuh di India. Sejak tahun 1931, dia sudah mencurahkan hidupnya untuk orang miskin, yang dimulainya sebagai guru dan nun. Tahun 1950 dia memulai suatu organisasi yang disebut The Missionaries of Charity yang tujuannya memelihara orang-orang malang yang tidak ada yang bersedia merawat.

Albert Schweitzer, juga orang yang mencurahkan hidup dan hartanya untuk orang-orang berpenyakit, malaria, lepra, TBC di Afrika dengan mendirikan sebuah rumah sakit di Gabon tahun 1906. Albert Schweitzer meninggal dan dikuburkan di dekat rumah sakit yang didirikannya.

Sedang Henri Dunant adalah yang mengispirasi pendirian palang merah dunia. Henri terlahir tahun 1828 dari keluarga kaya dan tumbuh sebagai pengusaha yang berhasil. Tetapi kemudian, dia lebih mencurahkan perhatiannya kepada masalah kemanusiaan dan tidak lagi memperhatikan bisnisnya sehingga bankrut. Usaha-usaha kemanusiaan Henri Dunant inilah kemudian melahirkan palang merah dunia yang usaha-usaha kemanusiaannya tidak bisa disangkal lagi. Henri Dunant akhirnya mati sebagai orang miskin dan uang hadiah Nobelnya disumbangkan untuk perawatan orang-orang sakit yang tidak mampu.

Usaha-usaha ketiga orang ini, Ibu Teresia, Albert Schwietzer dan Henri Dunant, sangat kontras dibandingkan landasan dan kriteria yang dipakai untuk memilih Obama, Ramos Horta, Uskup Bello, Nelson Mandela, Aung San Suu Kyi, Dalai Lama ke 14, Lech Walesa, Desmond Tutu, Yasser Arafat, Shimon Peres, Yitzhak Rabin dan Woodrow Wilson sebagai pemenang hadiah Nobel Perdamaian (untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang). Paling tidak prilaku orang-orang ini sebelum atau beberapa saat sesudah penerimaan hadiah Nobel. Misalnya Obama, dia tidak perlu sungkan-sungkan menunggu 1 tahun, misalnya untuk mengumumkan keinginannya untuk meningkatkan kobaran perang di Afghanistan. Beberapa hari sebelum Obama menerima hadiah Nobel Perdamaian (untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang), Obama mengumumkan akan ditingkatkannya jumlah pasukan US di Afghanistan. Tidak adanya pencabutan hadiah Nobel Perdamaian untuk Obama memperkuat definisi bahwa hadiah Nobel ini diperuntukkan untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang.

Bagaimana akhir dari nasib Obama atau US di Afghanistan belum bisa sekarang. Sebelumnya Median (Iran sekarang), Persia (Iran sekarang), Alexander the Great (Macedonia), Seleucid, Yunani, Turki, Mongols, Inggris dan yang terakhir sebelum US adalah Uni Soviet. Alexander tidak lama di Afghanistan sebelum dia mati. Inggris juga mencoba mengusik Afghanistan tahun 1839–42, 1878–80, dan akhirnya tahun 1919. Konfederasi Uni Soviet (USSR) juga masuk ke Afghanistan tahun 1979 dan hanya bertahan kurang dari 2 dekade (1979 – 1996). Bukannya Afghanistan yang hancur malah Uni Soviet itu sendiri. Invasi Uni Soviet ke Afghanistan membuat ekonomi Uni Soviet berdarah-darah, sehingga terjadi gejolak di dalam negri Uni Soviet. Tahun 1991 runtuhlah negara Konfederasi Uni Soviet. Tetapi negara intinya yaitu Russia masih bertahan di Afghanistan sampai secara ekonomi tidak lagi mampu membiayai perang dan akhirnya mundur di tahun 1996 bagai anjing dengan ekor ke bawah diantara kedua kaki. Apakah nasib USA ini akan seperti USSR. Keduanya punya nama yang mirip USA dan USSR. Dan para pejuang Taliban punya semboyan, “$1 yang mereka keluarkan akan membuat US mengeluarkan $ 1 juta. Itu lah yang kami lakukan terhadap Soviet”. Inilah yang dikatakan oleh Osama bin Laden dalam tape yang dikirimkan ke US tahun 2004. Inilah cuplikan ceritanya dari the Institute for the Analysis of Global Security.

Al Qaeda's economic war against the United States
Although battlefield victories are crucial, history shows that global wars have been decided on a different kind of front: the war between economic powers. World War II soldiers clashed on the beaches of Normandy and Guadalcanal, but only when the German and Japanese war industries ran out of cash and raw materials did the wheels of the Whehrmacht and the Imperial Army finally grind to a halt. The Cold War could have gone on for decades if not for the depletion of the Kremlin's coffers.

The war on radical Islam is no different. Osama bin Laden plans strategies based on his victory over the Soviets in Afghanistan during the 1980s. Feasibility aside, he believes the way to bring down a superpower is to weaken its economy through protracted guerilla warfare. "We bled Russia for ten years until it went bankrupt and was forced to withdraw in defeat," bin Laden boasted in his October 2004 videotape.

The October video, released just before the U.S. election, offers a glimpse into the jihadist strategy. "We are continuing in the same policy to make America bleed profusely to the point of bankruptcy," said bin Laden. His logic is simple: To bring the U.S. to suffer a fate similar to that of the Soviet Union, the terrorists need to drain America's resources and bring it to the point it can no longer afford to preserve its military and economic dominance. As the U.S. loses standing in the Middle East, the jihadists can gain ground and remove from power regimes they view as corrupt and illegitimate while defeating other infidels who inhabit the land of Islam.

Three methods comprise Al Qaeda's economic war against the U.S. The first is the destruction of high-cost qualitative targets by low-cost qualitative means. The 2001 attack on the World Trade Center is a perfect example of how terrorists can get more bang for their cheap buck. Bin Laden cited estimates that Al Qaeda spent $500,000 to carry out the attacks of September 11, which caused America to lose more than $500 billion. "Every dollar of Al Qaeda defeated a million [U.S.] dollars," bin Laden concluded.

Bin Laden's second form of economic warfare involves forcing the U.S. to sink unsustainable amounts of funding into its defense agencies. The more the U.S. invests in defense, the more its domestic investment suffers neglect. Not much is needed, bin Laden reasons, to provoke America into expensive military interventions: "All that we have to do is to send two mujahedeen to the furthest point east to raise a piece of cloth on which is written Al Qaeda, in order to make generals race there to cause America to suffer human, economic and political losses without their achieving anything." Bin Laden exaggerates -- but there's no denying the fact that between 2001 and 2004 U.S. military spending grew by more than one fourth since 9/11. America now spends an extra $100 billion per year on its military. Add to this the creation of a $30 billion-per-year Department of Homeland Security, and the billions directed to the State Department and other agencies aiding allies in the War on Terror and we discover a price tag of at least $150 billion annually to defend the U.S. against terrorism.

Apakah nasib USA sama dengan USSR dan komite pemberi hadiah Nobel Perdamaian memang memberikan hadiah untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang, sejarah akan mencatatnya nanti.

Ramos Horta (dan Uskup Bello). Mereka memperoleh hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1996. Horta sama sekali tidak pernah ada di Timor-Timur bertempur bersama pasukan Fretilin melawan Indonesia. Dia bisa dikatakan sebagai kompor yang mengobarkan semangat anti Indonesia dan permusuhan/kebencian terhadap Indonesia. Dia tidak pernah tahu bagaimana majunya Timor-Timur setelah bergabung dengan Indonesia. Suharto berusaha mengambil hati rakyat Timor-Timur dengan membangun Timor-Timur atas biaya pembayar pajak dari Jawa, Sumatera dan provinsi-provinsi yang produktif lainnya selama tahun 1975 - 1999. Sejak diberikannya hadiah Nobel Perdamaian (untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang), pergolakan dan pertentangan di Timor-Timur meningkat antara yang pro-kemerdekaan, pro-integrasi dan pro-otonomi (yang ini tidak nampak, kemungkinan ada). Suatu bukti bahwa hadiah Nobel ini memang diberikan untuk pengobaran permusuhan, kebencian dan perang. Ramos Horta akhirnya menjadi presiden, seperti impian dan cita-cita tertinggi para politikus. Apakah ekonomi Timor-Timur (Timor Leste) menjadi lebih baik setelah merdeka? Selama beberapa tahun masih banyak orang Timor Leste yang menyebrang ke wilayah Indonesia untuk membeli minyak. Ladang-ladang minyak di “Timor Gap” seakan tidak memberi manfaat bagi rakyat. Tetapi lain halnya dengan para pemimpinnya. Kami di Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) tidak heran. Sukarno, Suharto, Horta, mereka sama saja.

Nelson Madela agak berbeda sedikit. Perjuangannya adalah menentang aparteid. Di EOWI, kami tidak menentang perbudakan atau aparteid selama sistem itu proporsionil dan memakmurkan semuanya. Sejarah menunjukkan bahwa pernah disuatu masa, di jaman kekaisaran Romawi, banyak orang ingin menjadi budak atau dengan sengaja menjadikan dirinya budak, karena untuk menjadi orang merdeka, bebannya terlalu berat. Menjadi orang merdeka tidak selalu lebih enak. Oleh sebab itu EOWI tidak menentang perbudakan atau aparteid. Yang EOWI tidak suka adalah penipuan dan manipulasi, terutama yang dilakukan oleh politikus. Pembaca EOWI, issu aparteid, perbudakan, persamaan hak adalah issu yang perjuangan penentangannya sudah diromatiskan oleh para politikus agar bisa dipakai menjadi kendaraan untuk mencapai tunjuan yang tertingginya, yaitu jadi presiden (atau perdana mentri). Dalam banyak kasus, aparteid, perbudakan, penjajahan atau issu-issu yang katanya buruk, sebenarnya sudah diromantiskan dan tidak selamanya buruk bahkan lebih baik dari pada yang sebaliknya.

Mandela berhasil mencapai cita-cita yang paling tingginya menjadi presiden 1994-1999 Afrika Selatan. Tetapi apakah dengan dihapuskannya aparteid Afrika Selatan menjadi makmur. Tidak! Afrika Selatan yang kaya emas dan berlian terjerumus ke jurang kemelaratan karena salah urus. Afrika Selatan menjadi sarang epidemi penyakit AIDS. Emas dan berlian tidak mampu menolong mereka. Bahkan anak Nelson Mandela sendiri yaitu Makgatho Mandela, mati karena AIDS tahun 2005. Angka kematian (bukan yang terinfeksi) AIDS meningkat drastis dari 316,559 orang tahun 1997 menjadi 607,184 di tahun 2006. Bagi EOWI, Mandela adalah orang yang menggunakan issu aparteid untuk mencapai cita-citanya tanpa mengetahui konsekwensinya. Dia, Mandela, tidak sadar bahwa dia tidak mampu mengelola dana pajak/royalti dari tambang emas dan berlian untuk memakmuran rakyat Afrika Selatan. Semangat anti aparteid (baca: anti kulit putih) telah mendepak birokrat terampil dalam mengelola dana untuk kemakmuran rakyat dan negara. Negara menjadi salah urus.

Semangat anti aparteid (anti kulit putih) juga menjalar ke negara-negara tetangganya seperti Rhodesia (sekarang Zimbabwe). Awalnya Rhodesia adalah negara pertanian yang makmur dan pengekspor bahan pangan ke negara-negara sekitarnya. Ketika semangat anti aparteid dan permusuhan terhadap kulit putih (petani-petani yang sukses) memuncak, para petani ini dikejar-kejar, dibunuhi, diusir dari tanah mereka dan dirampas harta mereka untuk diberikan kepada kaum kulit hitam yang tidak punya ketrampilan sama sekali. Tanpa adanya petani-petani yang handal, Rhodesia atau Zimbabwe terperosok dalam krisis ekonomi. Rhodesia berubah dari negara eksportir makanan menjadi importir makanan. Ketika sudah tidak ada yang bisa dipakai untuk barter, kemelaratan dan kelaparan merajalela. Negara mencetak duit bak orang gila. Inflasi mencapai 231,000,000% pada tahun 2008. Itulah dampak dari Nobel Perdamaian untuk mengobarkan rasa permusuhan, kebencian dan perang.

Lech Walesa (dari Polandia) lain lagi. Diapun politikus yang mengobarkan rasa permusuhan. Akhirnya dia bisa menjadi presiden Polandia (1990- 1995). Nasib Polandia tidak seperti Kofederasi Uni Soviet atau Afrika Selatan. Yang pasti Lech Walesa bisa mencapai cita-cita terakhir dari semua politikus, yaitu kursi presiden.

Aung San Suu Kyi dan Dalai Lama ke 14 punya persamaan. Yaitu keduanya adalah penerima hadiah Nobel Perdamaian untuk menyebarkan rasa permusuhan terhadap negara mereka dan sampai sekarang mereka masih gagal untuk mencapai cita-cita tertinggi yang dipunyai oleh politikus yaitu kursi kepresidenan. Dalai Lama di Cina dan Aung San Suu Kyi di Myanmar.

Kita bisa bercerita panjang lebar tentang Yasser Arafat, Shimon Peres, Yitzhak Rabin yang selama beberapa dekade terlibat dalam kancah peperangan di Timur Tengah, kancah rasa permusuhan dan kebencian. Atau Woodrow Wilson yang memutuskan agar US masuk ke dalam kancah Perang Dunia I, padahal perang itu terjadinya di Eropa dan tidak akan pernah bisa mengancam US. Lagi pula dalam kampanyenya Wilson punya slogan “he kept us out of the war”, dia yang mempertahankan kita dari perang. Dasar politikus, akhirnya slogan itu menjadi sebaliknya, “he that took us to war”. Wilson diberi hadiah Nobel Perdamaian tahun 1917, setelah selesai Perang Dunia I. Apakah mereka ini sejatinya layak disebut juru damai, atau hadiah Nobel Perdamaian sejatinya adalah diperuntukkan bagi mereka yang mengobarkan rasa permusuhan, kebencian dan peperangan? Bukti-bukti dan perbuatan lebih berarti dari pada titel, nama dan ucapan. Nobel Perdamaian tidak berarti didedikasikan untuk perdamaian.


Sekian dulu......., semoga anda menikmati episode sejarah masa lalu.


Jakarta 13 Desember 2009.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Sunday, December 6, 2009

COMMERICAL TRADER SEMAKIN AGGRESSIVE SHORT

Chart di bawah ini cukup jelas menunjukkan Commercial Traders yang biasanya produsen logam mulia, melakukan shorting. Lebih-lebih untuk platina.......














Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Saturday, December 5, 2009

SRI MULYANI: “2010 BANJIR US DOLLAR” vs EOWI: “YANG BENAR SAJA”

Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) memperoleh beberapa email yang isinya meminta menjelasan kenapa Menetri Keuangan bilang bahwa tahun 2010 akan terjadi banjir US dollar. Sebenarnya hal ini sudah dibahas di Ekonomi EOWI dengan judul MENKEU SRI MULYANI VS IMAM SEMAR .Untuk jelasnya tentang argumen/tesis dan posisi EOWI, silahkan baca kembali artikel tersebut.

Ekonomi (dan Investasi) bukan sains, terkadang malah seperti agama-kepercayaan. Tergantung kepercayaan masing-masing. Ramalan-ramalan kadang seperti ramalan dukun, peramal kartu. Tentu saja EOWI tidak menganut agama (ekonomi) seperti ini. EOWI selalu ingin ilmiah. Paling tidak pseudo-ilmiah. Untuk menguji pernyataan menteri keuangan tentang banjir US dollar, agar lebih ilmiah, mari kita lihat reputasi pemerintah. Kita ingat tahun 2008 pemerintah menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak), tepatnya tanggal 23 Mei 2008. Alasannya tentunya karena harga minyak naik dan akan naik terus. Apa yang terjadi? Hanya 1.5 bulan kemudian harga minyak jatuh dari sekitar $148 per bbl ke $ 32 per bbl dalam waktu 6 bulan (lihat chart dibawah ini)



EOWI berkali-kali melihat bahwa keputusan pemerintah merupakan sebuah ‘contrarian indicator’. Pemerintah telat dalam segala hal. Untuk kasus yang baru, yaitu menteri keuangan mengatakan bahwa US dollar akan tertekan dan jatuh, harus diterjemahkan bahwa saat ini dollar sudah mencapai ‘bottom’ dan siap untuk rally. Perkiraan EOWI, dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan US dollar akan rally.

Untuk afdolnya, dalam pembahasan berita “banjir dollar” kita akan lihat artikelnya dari KOMPAS.COM dan ditambahi komentar dari EOWI.


Dollar AS Akan Membanjiri Pasar
Kamis, 3 Desember 2009 06:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan akan adanya aliran dollar AS dalam jumlah sangat besar hingga sekitar 2.400 miliar dollar AS atau sekitar Rp 22.800 triliun pada tahun 2010 ke pasar internasional. Hal ini dilakukan The Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Barack Obama yang berniat fokus pada pemberian stimulus ekonomi dalam jumlah besar kepada rakyatnya.

”Itu akan seperti air bah karena berbeda dengan tahun 2008 yang justru terjadi kekeringan likuiditas, tahun depan justru akan terjadi kelebihan. Suku bunga akan rendah, investasi akan mudah, tetapi saya ingatkan ini tidak akan selamanya. Investor perlu menyiapkan berbagai skenario investasi yang memungkinkan adanya berbagai pilihan,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (2/12), saat berbicara dalam Pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang dihadiri sekitar 2.000 investor.

EOWI: $ 2.4 triliun kemungkinan sama dengan kecepatan kontraksi kredit. Disamping itu uang $ 2.4 triliun itu tidak akan bisa mengalir kemana-mana. Jangankan kata air bah, uang itu kemungkinan akan mandeg di bank-bank yang sakit. Bank-bank US dan Eropa sedang mengalami krisis permodalan. Mereka akan cenderung menahan modalnya dan menyimpannya dalam bentuk bond-bond pemerintah. Lagi pula konsumen dan sektor bisnis saat ini sudah terbebani banyak hutang.

Kalau ibu menteri mengatakan bahwa suku bunga yang rendah akan membantu, perlu merefleksikan diri. Jepang sudah lama suku bunganya hampir nol, tetapi apakah konsumen (juga kalangan bisnis) mau memanfaatkannya. Kalau pertumbuhan ekonomi mendekati nol, maka suku bunga 2% menjadi mahal, dibandingkan dengan suku bunga 4% pada saat pertumbuhan ekonomi 4%. Lagi pula bagi konsumen yang hutangnya $ 500,000 dengan bunga 3% (bunga $15,000 per tahun) akan lebih berat membayar cicilan dibandingkan yang punya hutang $50,000 dengan bunga 5% (bunga $2,500 per tahun). Bukan prosentase bunga yang harus dilihat, tetapi beban pembayaran kredit secara keseluruhan. Murid SMA juga tahu hal ini.

Menurut Menkeu, investor perlu mempersiapkan diri dengan melihat kembali kondisi neracanya. Bagian-bagian yang rapuh dalam neraca perusahaan sebaiknya segera diperbaiki sehingga fundamental keuangan investor menjadi kuat.

”Jangan menjadi investor yang ’telat mikir’ agar tidak merugi. Jika ada peluang, sebaiknya segera posisikan diri di depan,” ungkapnya.

EOWI: Siapa yang telat mikir. Siapa yang menaikkan BBM dan 1.5 bulan kemudian harga minyak dunia anjlok drastis – 70%!!! Siapa yang telat mikir bu menteri?

Kesimpulan dari pernyataan menteri keuangan: kami di EOWI harus beli US dollar!!! Yang banyak!!!

Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, proses pemulihan yang terjadi pada perekonomian global terus menunjukkan indikasi yang semakin kuat. Perbaikan yang paling tampak adalah di negara-negara berkembang Asia, terutama China. Sementara di negara maju, pemulihan ekonomi terus berlanjut.

EOWI: Di US, tingkat mengangguran masih meningkat, bagaimana bisa disebut pemulihan. Yang disebut pemulihan itu adalah hanya dampak stimulus. Ketika effeknya habis, maka ekonomi kembali ke trend semula. Menurut ekonomi orang waras, krisis ekonomi saat ini adalah karena kredit bubble. Oleh sebab itu ekonomi baru akan pulih jika “excess” ini (kelebihan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang semu, kelebihan beban hutang konsumen) sudah dimusnahkan. Itulah yang dipercaya EOWI. Pemulihan ekonomi yang bisa langgeng dan bisa dipertahankan kalau konsumsinya berasal dari tabungan atau kerja keras, bukan dari hutang/kredit.

Menurut dia, tren pelemahan dollar AS dan keberanian investor untuk menanggung risiko mendorong pasar keuangan global terus menguat. Selama Oktober 2009, tingkat risiko di negara maju dan berkembang mulai membaik yang tecermin pada perkembangan indikator risiko.

Terkait dengan kondisi perbankan dalam negeri, Darmin mengatakan, intermediasi perbankan telah meningkat sejak Agustus 2009. Di sisi mikro, industri perbankan dalam kondisi stabil yang tecermin dari tingginya tingkat kecukupan modal (CAR) sebesar 17,67 persen.

EOWI: Apakah kita harus percaya pada pernyataan pak Damin Nasution. Kami ambilkan sitiran dari Thomas Jefferson:

"If the American people ever allow private banks to control the issue of their money, first by inflation and then by deflation, the banks and corporations that will grow up around them (around the banks), will deprive the people of their property until their children will wake up homeless on the continent their fathers conquered."

Kata-kata Jefferson berarti, bahwa bank sentral adalah alat untuk membuat kaya perusahaan-perusahaan kroni penguasa bank sentral dengan menhisap rakyat. Bukankah itu yang terjadi pada krisis ekonomi (krismon) 1998 di Indonesia untuk penyelamatan bank-bank bermasalah beserta perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan bank-bank bermasalah tersebut? Bukankah nilai riil tabungan (mata uang rupiah) amblas 80%? Bukankan itu yang terjadi pada penyelamatan bank Century yang dananya lari ke “nasabah tertentu?” Tentu saja kejatuhan nilai riil rupiah belum nampak. Kalau ada 50 bank Century, niscaya nilai riil rupiah ablas banyak.

Masih ingat kasus Erick Jazier Adriansjah, analis Bahana, di akhir tahun 2008 yang ditahan karena mengingatkan klientnya tentang adanya bank-bank sakit? Bukankah kemudian ada bank yang dilikwidasi dan bermasalah seperti bank IFI dan bank Century? Orang yang berbuat baik mengingatkan adanya bahaya dimasukkan dalam tahanan, sedangkan para gubernur bank sentral, orang menyembunyikan kebobrokan yang berpotensi merugikan banyak orang malah tetap makan gaji yang besar. Bisakah anda percaya pada orang semacam ini? Kalau dalam agama Islam, orang yang semacam ini disebut khianat, lawan dari amanah.

Selain itu, rasio utang bermasalah (NPL) cukup terjaga di bawah 5 persen dan likuiditas perbankan secara agregat masih mencukupi untuk kegiatan perbankan dalam pembiayaan perekonomian.

Selain itu, kebijakan Bank Indonesia memberlakukan giro wajib minimum sekunder sejak Oktober 2009 sebesar 2,5 persen diharapkan akan memperkuat pengelolaan likuiditas.


EOWI: sorry, bagi EOWI angka statistik dari orang yang bersifat khianat tidak bisa dipercaya.

Sementara itu, praktisi pasar modal Rizal B Prasetijo, yang juga ditunjuk sebagai salah satu pembicara pada Investor Summit, mengatakan, likuiditas di pasar global masih akan bertumbuh. Namun, persentase pertumbuhannya tidak lagi sebesar tahun 2008 dan 2009.

EOWI: Hallo Rizal!! Bangun. Ngomong apa lu? Tahun 2008 – 2009 terjadi krisis liquiditas, kenapa kok kamu bilang ada pertumbuhan liquiditas. Apa maksudmu bahwa tahun 2010 krisis liquiditasnya makin berat?

Menurut dia, ke depan, tiga bank sentral utama di dunia, yaitu Bank Sentral AS, Bank Sentral Jepang, dan Bank Sentral Uni Eropa, pelan-pelan akan menarik dana yang telah disalurkan untuk stimulus tahun 2008. Penarikan secara perlahan itu menghindari terjadi inflasi yang tinggi tanpa menimbulkan efek negatif pada industri dan pertumbuhan ekonomi global. (REI/OIN)

EOWI: No comment. Heran deh, ada orang yang ngomong di seminar bahwa tahun 2008/2009 ada pertumbuhan liquiditas padahal kenyataan lapangan adalah sebaliknya, kok tidak ada peserta seminar yang membantah.


DOLLAR SCREAMING BUY
Pasar (emas, dollar dan saham) tadi malam menampakkan struktur pembalikan arah. Emas akan jatuh, dan dollar akan rally. Peluangnya 95%. Secara struktur harga trading, dollar bull sudah dimulai.

Dollar screaming buy!!!!

Pembaca EOWI yang setia, di EOWI, kita tidak fanatik pada suatu bentuk investasi apakah itu emas, perak atau saham, tetapi hanya fanatik pada usaha-usaha menyelamatkan tabungan dan hasil jerih payah kita dari permainan para pelaku ekonomi, politikus dan pemerintah. Kalau mau menyelamatkan tabungan dan hasil jerih payah anda, maka segala fanatisme harus ditanggalkan. Kita boleh menginginkan sistem yang sempurna. Tetapi sebelum sistem itu ada dan berjalan, kita tidak perlu mempersoalkan apakah kucing hitam atau kucing putih, yang penting bisa menangkap tikus. Yang penting hasil jerih payah kita harus selamat.

Sebelumnya kami hendak mengingatkan bahwa di EOWI, kami memutuskan untuk jujur. Artinya, kami memutuskan apa yang kami ungkapkan adalah keluar dari hati kami tanpa ada tujuan untuk mengarahkan suatu opini. Analisa kami bisa salah, tetapi kejujuran kami bisa dijamin. Kami bukan politikus atau pegawai pemerintah yang punya misi apa-apa. Mereka ini adalah kelompok yang memutuskan untuk tidak jujur dan mengadopsi kultur ketidak jujuran, khianat. Bohong tercipta melalui proses keputusan yang disadari, sedangkan kesalahan analisa bukan suatu lahir dari keputusan yang sadar. Berbohong bukan kultur kami di EOWI. Fanatisme juga bukan kultur kami, kecuali fanatisme terhadap kebenaran. Analisa kami bisa salah, tetapi hal itu bukan semata-mata karena kami bohong, melainkan kami hanyalah manusia biasa yang bisa khilaf.

Sekian dulu. Jaga hasil jerih payah dan keringat anda baik-baik.

Jakarta 5 Desember 2009.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Friday, December 4, 2009

EMAS MENUJU $600 - $700

Dari gerakan trading emas malam ini (tanggal 4 Desember 2009 waktu Indonesia), saya pikir, saya siap mengatakan dengan tingkat keyakinan 90% bahwa emas sedang menuju kisaran $600 - $700. Target ini diperkirakan (dengan tingkat kepercayaan 90%) bisa dicapai pada kwartal akhir 2010.

Ingat bahwa minggu lalu EOWI telah mengingatkan, quote:

Catatan EOWI:
Biasanya orang awam (investor awam) datang terakhir. Mungkin suami ibu M ini melihat emas naik terus dalam beberapa bulan ini dan berubah pikiran untuk mengikuti anjuran istrinya. Biasanya perubahan opini masyarakat awam ini terjadi di puncak harga, dengan kata lain koreksi sudah dekat. Oleh sebab itu saya menganjurkan untuk berhati-hati. "buy on the dip", bukan "buy at the peak". Saya yakin bahwa puncak kali ini hanyalah puncak untuk periode 2009 saja, bukan untuk dekade 2000-2020. Artinya puncak harga emas di dekade 2000-2020 masih lebih tinggi lagi. Tetapi sebagai seorang trader, kenapa tidak beli di level yang lebih rendah?

Good luck.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.