___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, October 18, 2010

Bearish Triangle

Beberapa minggu ini, EOWI absen. Saya memang tidak sempat meng-update blog. Ada beberapa interview, kemudian ke Singapore untuk medical check-up, lalu ada 2 keponakan yang punya hajatan dan harus jadi “among-tamu”, dan karena kecapekan akhirnya ambruk juga. Kena flu. Rasanya badan lemas, persendian sakit dan lidah pahit. Sampai sekarang, lidah masih terasa pahit, walaupun minum gula atau makan coklat.

Kemarin seorang ipar sedang bikin pesta keluarga dan bakar steak. Dagingnya..., katanya harganya Rp 1.5 juta per kg. Saya heran juga, kok ada daging sebegitu mahalnya. Mungkin ini yang disebut Kobe Beef. Setahu saya daging sapi yang termahal yang pernah saya makan adalah wagiyo, yang harganya di sekitar Rp 500 ribu per kg. Saya tidak terlalu suka karena banyak lemaknya diantara serat-serat daging (otot)nya. Wagiyo kalau digoreng atau dipanggang akan mengeluarkan minyak/lemak seperti daging babi. Makan daging berlemak, kalau tidak pandai memasaknya akan bau. Misalnya, yang paling jelas adalah kambing. Kalau makan sup kambing yang dimasak dengan banyak lemaknya, maka rasanya seperti makan ksup di kandang kambing. Untuk sapi kasusnya hampir sama. Oleh sebab itu saya tidak suka wagiyo. Karena saya sedang sakit, saya tidak datang dalam acara makan-makan keluarga itu. Tetapi istri saya membawa, steak mentah pulang, untuk saya kalau sudah sehat dan bisa merasakan makanan (sekarang masih terasa pahit di lidah).

Selama beberapa minggu, market tidak banyak berubah arahnya, oleh sebab itu, saya pikir tidak postingpun tidak apa-apa. Tetapi, minggu ini mungkin angin balik di beberapa sektor mungkin bisa berhembus. Minggu mendatang posting mungkin agak singkat karena mau merapikan email dan blog. Itu yang akan saya jadikan prioritas. Saya yakin email saya sudah ada ribuan email yang belum dibaca.

Posting kali ini, saya lebih cenderung sebagai tutorial saja. Tetapi ada relevansinya dengan kondisi pasar saat ini. Judulnya adalah Bearish Triangle, dan sebagai contoh soalnya adalah sektor emas. Pengambilan contoh soal ini relevan untuk saat ini karena emas saat ini nampak overbought untuk siklus long termnya, kalau terjadi koreksi maka koreksinya akan cukup lama.

Pola segitiga, triangle price pattern dikenal dalam analisa teknikal. Bisa bersifat bullish, bisa juga bearish dan bisa juga tergantung pada trend utamanya.

Chart-1 adalah chart mingguan emas dari mulai tahun 1999 sampai 10ctober 2010 (1 minggu lalu). Di Chart-1 ini tertera 5 bullish triangle kecil dan 1 bearish triangle besar (segitiga III-IV-V atau segitiga 1-2-5). Suatu yang menarik ialah, setelah pola segitiga (price triangle) ini berakhir terjadi perubahan trend. Untuk yang diberi label bullish, trendnya naik. Dan untuk price triangle yang terakhir (III-IV-V) masih belum berlanjut.

5 segitiga kecil pada chart ini berbeda dengan segitiga besar (III-IV-V). Ke dua sisi atas segitiga-segitiga kecil ini satu mengarah ke atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Sedangkan untuk segitiga besar (III-IV-V) kedua-duanya mengarah ke atas. Pola trading (price triangle) seperti ini disebut bearish triangle, karena bisa dijadikan patokan bahwa harga asset yang diperdagangkan nantinya akan jatuh. Dan jatuhnya secara umum di bawah “pivot point”.

Kalau segitiga besar (III-IV-V) maka ke 5 segitiga kecil ini sebenarnya tidak bisa disebut bullish triangle. Sebab pola berikutnya tidak selalu naik (bullsih) melainkan hanya melanjutkan tren utamanya. Karena trend utama dari emas sejak tahun 2000 adalah bullish, maka 5 segitiga ini disebut bullish triangle. Kalau trend utamanya bearish, maka pola berikutnya akan bearish.


Chart 1

Contoh lain dari bearish triangle bisa dilihat pada Chart-2 untuk Dow Industrial bulan Juli-Agustus 2010. Terlihat kedua sisi atas dan sisi bawah segitiga ini mengarah ke atas. Dan setelah keluar dari pola trading ini maka harga akan jatuh menembus “pivot-point”, walaupun hanya sedikit.


Chart 2

Kalau dikaitkan dengan prinsip Elliot Wave pada price triangle ini, biasanya harga perdagangan akan membentur sisi atas dan sisi bawah sebanyak 5 kali atau 7 kali atau 9 kali. Yang sering adalah 5 kali.

Contoh lain yang bisa saya peroleh adalah Chart untuk BP (Chart-3). Harga jatuh setelah wave ke 5.


Chart 3


Kalau sedang tidak di cari, saya sering melihat formasi bearish triangle yang cukup sempurna dan enak dilihat. Tetapi sekarang kok susah ketemunya. Lain kali kalau saya menemuinya lagi akan saya postingkan. Anda bisa mencari sendiri contoh-contohnya.

Secara teknikal bisa diterangkan kenapa setelah pola segitiga bearish ini harga asset akan jatuh. Intinya ada bahwa harga asset naik diantara dua batas (atas dan bawah) yang konvergen sehingga semakin lama semakin sempit dan akhirnya harga harus keluar dari kurungan batas atas dan bawahnya ini. Ketika keluar, kalau skenario naik artinya asset ini harus naik lebih tajam lagi dan bisa-bisa tergolong naik parabolik. Ini hanya bisa pada kasus mania yang kuat. Skenario kedua ialah harga nya jatuh. Artinya ada profit taking atau koreksi. Skenario ini adalah yang paling berpeluang. Sekitar 95% peluangnya harga akan jatuh setelah keluar dari pola trading segitiga ini.

Kembali pada Chart-1, pola segitiga III-IV-V dalam Elliot Wave dikenal sebagai ending diagonal. Setelah ini diharapkan adanya corrective wave, kemungkinan adalah zig-zag. Apakah bentuknya kompleks atau sederhana, waktu yang akan mengatakannya.

Kasus emas akan menarik sekali untuk membuktikan teori analisa teknikal. Bentuknya jelas. Sehingga sulit untuk menyangkalnya lagi. Diharapkan harga emas akan jatuh di bawah 670. Waktunya entah kapan. Entah 2 tahun entah 3 tahun. Kita tunggu saja.

Sekian dulu. Saya melihat US dollar sudah sangat bottom. Dari investor hanya 3% saja yang bullish. Perpindahan dari kubu bear ke kubu bull sedikit saja akan mempengaruhi harga banyak sekali. Demikian juga sebaliknya. Jadi permainan lebih volatile.

Sampai nanti, jaga kesehatan, asset dan investasi anda baik-baik. Saya masih flu nih.

Jakarta 15 Oktober 2010.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.