___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saturday, February 4, 2017

Kilas Balik Tahun 2016 dan Projeksi Tahun 2017 (Bagian IV)




Dua Pukulan Telak Datang
Tahun 2016 adalah tahun yang menggembirakan bagi pemilik rupiah dan punya investasi di BEJ serta penggemar emas. Ketiganya mengalami rally. Dan cadangan devisa RI naik mencapai level $116 milyar. Pastinya saya tidak tahu, tetapi, mungkin kegembiraan ini harus berakhir di tahun 2017. Karena rally ketiganya adalah counter-trend rally. Trend utama dari ketiga sektor investasi ini adalah bearish.
Dalam level global, investor cukup berbahagia apalagi menjelang akhir tahun 2016, pemilihan presiden dimenangkan oleh Donald Trump, Donald si kentut berbunyi. Pasar saham mengalami euphoria berkaitan dengan program pajak rendah Trump, deregulasi dan kebijakan stimulus belanja pemerintah pada infrastruktur. Walaupun semuanya masih belum jelas, mengenai berapa yang akan dibelanjakan oleh Trump dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi. Kenyataan bahwa US sudah melewati batas dimana penambahan hutang bisa menghasilkan asset yang self-liquidating. Jembatan atau infrastruktur lainnya bermanfaat dan manfaatnya bisa membayar biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu EOWI percaya bahwa ekonomi US akan tumbuh sesuai dengan target dan akhirnya menjadi motor ekonomi dunia. Demikian juga dengan Cina atau Eropa dan Jepang. Pada akhirnya komoditi akan kembali pada arahnya semula, down-trend yang dampaknya tidak akan baik untuk Indonesia seperti yang terjadi antara 2013 – 2015.
Selain sektor keuangan global, ada juga cuaca yang akan mempengaruhi Indonesia. Sehingga akan ada dua pukulan yang mengarah ke Indonesia. Perkiraan EOWI, Indonesia dan negara-negara di Asia tenggara, seperti Philipina dan Malaysia akan terkena dua pukulan yang cukup telak pada ekonominya tahun 2017 sampai 2018. Saya tidak akan membahas mengenai negara lain kecuali Indonesia.
Yang menyolok terjadi di tahun 2016, kalau pembaca cukup jeli, yaitu adanya ketegangan yang menajam antar golongan di masyarakat. Gejala ini tentunya bersifat global. Dan ini sudah di bahas pada bagian sebelumnya. Kemudian musim hujan yang tidak kunjung berhenti. Indonesia mengalami apa yang disebut musim kemarau basah. Bahkan lebih cocok kalau disebut musim kemarau penuh banjir. Banyak wilayah di Indonesia terkena banjir.
Skala hujan (dimusim hujan dan kemarau) tahun 2016 cukup berat menimbulkan banyak kerugian. Banjir bandang di Bandung membuat jalan-jalan seperti Pagarsih, Pasteur, bak sungai yang mengalir deras menyapu mobil dan kendaraan lainnya. Dan ini terjadi berkali-kali.
Banjir di Jalan Raya Bandung-Garut di bulan Juni, Rabu (8/6/2016). Satu dari banyak banjir di musim kemarau
Kalau musim kemarau basah dan kadang-kadang diselingi banjr, Apalagi musim hujannya, akan lebih parah lagi. Bahkan wilayah Bima yang menurut saya seperti savana, terkena banjir (Desember 2016 dan Januari 2017). Ditempat-tempat lain juga banyak yang terkena banjir dan bencana akibat banjir/hujan seperti tanah lonsor.
Di Jakarta, (sssst....., jangan keras-keras ngomongnya, nanti terdengar kelompok anti Ahok), selain banjir di banyak tempat di Jakarta, ternyata tahun banjir ini memakan korban beberapa nyawa ketika jembatan penyebrangan di Pasar Minggu roboh. Ahok lupa menyuruh staffnya untuk melakukan inspeksi yang seharusnya dilakukan secara rutin untuk struktur yang dibagun sejak beberapa dekade lalu.
Tentu saja cakupan kerusakan tahun hujan 2016 tidak berhenti di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta saja, karena hujan sifatnya regional. Walaupun tidak diberitakan, kemungkinan ditempat-tempat lain terkena dampak curah hujan yang berlebih. Tandanya, harga cabai pernah mencapai Rp 180 ribu per kg, di Gorontalo, Manado, Anambas, Bojonegoro. Itu yang diberitakan. Artinya ada kegagalan panen.
Kalau anda percaya pada tahayul, mungkin Tuhan marah karena Ahok sudah menista agama dan pemerintah berusaha mati-matian membelanya. Tentu saja ini tahayul. Dan EOWI akan memberikan penjelasan yang lebih rasionil. Termasuk kelanjutannya di tahun 2017.
Itu gambaran umum mengenai Indonesia tahun 2016 berkaitan dengan ekonomi.

Alam Tidak Ramah
Pada pembukaan tulisan ini disebutkan bahwa curah hujan untuk tahun 2016 tinggi dan menyebabkan banjir serta bencana lain yang bersumber dari tingginya curah hujan, seperti tanah longsor. Yang tidak banyak diketahui orang adalah penyebabnya. Saat ini ada 2 faktor/siklus yang membuat curah hujan tinggi di kawasan Asia tenggara. Pertama adalah sun-spot cycle yang merupakan siklus 10.8 tahunan dan yang kedua adalah fenomena La Nina, yang tahun 2016 termasuk kategori mild. Penurunan aktivitas matahari, sun spots membuat temperatur bumi turun, secara siklus. Uap air yang dibentuk pada siklus sebelumnya, di kondensasikan dan dijatuhkan pasa saat periode penurunan aktivitas matahari. Kombinasi La Nina dan down-trend sun spot cycle, menguatkan gejala musim hujan, bahkan membuat sampai “kemarau basah” atau musim kemarau penuh banjir. Kemarau yang  biasanya ditandai dengan rendahnya curah hujan pada bulan-bulan April – Agustus, tetapi untuk tahun 2016 curah hujan masih tinggi.
Saya tidak punya data mengenai kerusakan akibat musim hujan tahun 2016. Tetapi dilihat sepintasan, runtuhnya jembatan penyembrangan di Pasar Minggu, mobil-mobil yang terbawa arus banjir bandang Bandung, rumah yang hancur oleh banjir bandang Bima,...... belum lagi gagal panen. Itu cukup menyengsarakan.
Saya bukan seorang yang percaya pada astrologi, tetapi phenomena sun-spot, tetapi nampaknya mempengaruhi kejadian-kejadian penting (baca: kerusuhan) di wilayah Indonesia seperti mulainya perang Diponegoro, perang Padri, perang Aceh, peristiwa Puputan Bali, kemerdekaan Indonesia, pemberontakan G30S dan yang terakhir penggulingan rejim Suharto dimulai/meletus pada saat fase penurunan pada siklus sun-spot, terutama bagian akhirnya (titik nadir).
Saya tidak mengatakan bahwa tahun 2017 akan terjadi kerusuhan karena siklus sun-spot menunjukkan penurunan, tetapi siklus sun-spot mempengaruhi cuaca, terutama musim hujan jika bersamaan dengan penurunan aktivitas matahari. Musim hujan yang biasanya menjadi berkah untuk memulai musim tanam, menjadi bencana cobaan banjir, tanah longsor, gelombang tinggi yang mencegah nelayan untuk melaut dan sebagainya. Dan kerusakan yang ditimbulkannya lebih besar.
Tahun 2017, siklus sun-spot masih pada fase menurun, sedangkan La Nina – El Nino diperkirakan netral atau La Nina lemah. Jadi diperkirakan cuaca kurang lebih sama atau sedikit lebih baik dari tahun 2016. Jadi kalau ada keinginan untuk berspekulasi dengan cabai, tahun depan mungkin masih bisa. Harga cabai bukan tidak mungkin bisa melonjak sampai Rp 200 ribu per kilonya. Bisnis-bisnis yang berkaitan dengan banjir dan hujan punya peluang yang baik. Bisnis seperti apa itu? Selain cabai, masih belum terpikirkan.

Dampak Perlambatan Ekonomi US
Seperti ceritakan sebelumnya, EOWI memperkirakan akan adanya global economic slow down yang dimulai di kwartal ke-3 tahun 2017 sampai kwartal ke-1 2018. Secara ekonomi akan mempengaruhi Indonesia, tetapi “tidak terlalu berat”. Dalam arti sebenarnya Indonesia masih bisa bertahan jika hanya ekonomi saja yang berpengaruh. Memang sektor komoditi akan tertekan, cadangan devisa akan menyusut sebagai dampak dari harga komoditi yang tertekan, tetapi tabungan masyarakat yang diperoleh dari commodity boom 2000 – 2011 masih cukup banyak, sehingga tidak akan mengarah ke keresahan masyarakat yang mampu menggoyang pemerintahan Jokowi.
EOWI memperkirakan perlu waktu sekitar 1 dekade lagi untuk mencapai kesengsaraan yang bisa membuat mood masyarakat ke level yang bisa meletuskan kerusuhan besar. EOWI sejak awal berpendapat bahwa ketegangan Habib Rezieq – Ahok tidak akan berakhir ke arah kerusuhan besar yang sampai menggoyang pemerintahan, walaupun saat ini pemerintah dan  PDI nampak mengalami kebingungan dalam mempertahankan Ahok. Indonesia akan aman-aman saja.

Walaupun kerusuhan besar diperkirakan tidak akan terjadi sampai 1 dekade lagi, tetapi tidak berarti ekonomi tidak rentan terhadap resiko goncangan. Ancaman itu datangnya bukan sekedar dari perlambatan ekonomi, melainkan pecahnya credit bubble di Amerika dan Cina. Andaikata...., sekali lagi saya tegaskan, .....andaikata credit bubble ini pecah, dampaknya akan ke liquiditas. Dan pada saat itu cash adalah raja.
Terhadap Indonesia krisis yang akan datang besarnya, jika terjadi, ukurannya sedikit lebih besar dari krisis tahun 2008. Bukan seperti tahun 1998. Kemungkinan tidak akan menginggalkan monumen-monumen kegagalan seperti yang terlihat di jalan Rasuna Said. Proyek-proyek infrastruktur walaupun mudharatnya lebih besar dari manfaatnya, akan diteruskan sampai penderitaan rakyat Indonesia akibat kumulasi kemudharatan pembangunan infrastruktur tidak tertahankan lagi.
Monumen Kegagalan Monorail di jl. Rasuna Said, Jakarta
Sekian dulu, jaga kesehatan anda dan tabungan anda baik-baik, semoga keberkahan bisa diperoleh di tahun 2017 sekalipun ada krisis.
 

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.