___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Thursday, September 27, 2007

LEBARAN GANDA DITINJAU DARI SUDUT LOGIKA

Imam Semar, moderator blog Ekonomi Orang Waras dan Investasi

Kali ini kita sedikit keluar dari soal investasi. Harga emas mengalami koreksi yang sehat untuk bisa rally lagi. Tidak perlu kuatir.
Topik kali ini adalah masalah penentuan hari raya Iedul Fitri 1428 H tahun ini. Cara pandangnya kita masih berpegang pada kewarasan dan logika. Selamat menikmati

Lebaran 1 Syawwal 1428 H tahun ini berpotensi melahirkan dua kubu. Yang pertama berpendapat bahwa Iedul Fitri jatuh pada tanggal 12 Oktober 2007 dan opini lainnya adalah tanggal 13 Oktober 2007. Banyak orang ingin tahu kenapa hal ini bisa terjadi. Tulisan di bawah ini akan berusaha menjelaskannya.


Iedul Fitri Ganda Tidak Logis
Kalau kita mengakui bahwa kedua versi Lebaran benar maka di tinjau dari sudut logika, 2 hari Lebaran (1 Syawwal) di satu tempat bertentangan dengan realita. Kalau kita simak pernyataan:

“Tanggal 1 Syawwal 1428 H di Jakarta jatuh pada tanggal 12 Oktober 2007 dan juga tanggal 13 Oktober 2007.”

Kalau pernyataan ini benar, maka tanggal 1 Syawwal harus ada 48 jam dan mengalami dua (2) kali mata hari terbit!! Betulkah pengertian seperti ini yang diterima? (Catatan: perhatikan penekanan kata Jakarta yang tebal). Kalau anda tanyakan pada ulama-ulama baik dari Muhammadiyah atau NU atau dari Majelis Ulama (MUI), mereka akan mengatakan bahwa 1 Syawwal hanya 24 jam saja. Bukan 48 jam. Lalu bagaimana mungkin hari Raya Iedul Fitri bisa terjadi dalam 2 hari – 48 jam? Selama ini hal seperti ini sering terjadi.

Selama ini sebagian besar umat Islam Indonesia menerimanya. Kalau terjadi lebaran ganda maka penganut Muhammadiyah yang mengunakan perhitungan (hisab) akan berlebaran awal dan bagi yang menggunakan pengamatan bulan (rukyat) berlebaran di hari kedua. Dan kedua-duanya dianggap benar. Bagi kami yang berpegang pada logika, tidak bisa menerima bahwa 1 Syawwal ada 48 jam. Dan juga tidak mungkin kedua pendapat misalnya kubu hisab dan kubu rukyat sama-sama benar.

Sumber kesalahan ini tentunya bukan berasal dari metodology hisab dan rukyat. Hisab walaupun dikatakan sebagai cara perhitungan, akan tetapi untuk memperoleh rumus empiris itu dasarnya adalah pengamatan yang berlangsung lama. Jadi kedua metoda ini seharusnya memberikan hasil yang sama.


Dasar Penentuan Awal dan Akhir Ramadan
Penetapan akhir dan awal puasa (1 Syawwal dan 1 Ramadhan) adalah berdasarkan ayat Quran berikut ini:

Al-Baqarah 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji......”

(kata: tanda-tanda waktu kami beri tekanan)

Dalam ayat ini tidak disebutkan secara spesifik metode apa yang harus digunakan. Oleh sebab itu ayat al-Baqarah ini menjadi syarat cukup untuk bagi metode rukyat dan hisab (perhitungan).

Sebagai petunjuk pelakasaannya pada jaman Rasullulah adalah hadist an-Nasai dari Abdullah ibn Umar:
“Bulan ada yang 29 hari dan 30 hari. Jika kamu melihat hilal (bulan baru) maka berpuasalah dan kalau kamu melihat hilal, ber-Iedul Fitrilah. Jika terhalang awan, maka genapkanlah bilangannya menjadi 30 hari”

Hadist ini diklaim sebagai dalil pendukung cara rukyat. Di pihak lain hadist di atas juga tidak membatalkan metode hilal karena pada masa itu umat Islam hanya mengenal cara rukyat. Cara hisab belum berkembang. Juga dari dalil hadist di atas, jelas bahwa 1 Syawwal bukan 2 hari.

Saya ingin mengomentari hadist di atas bahwa kata “melihat hilal” harus diartikan lebih luas dan berlaku untuk metode-metode lain. Karena pada saat itu umat Islam hanya mengenal pengamatan dengan mata. Jadi secara umum hadist itu mengatakan bahwa Iedul Fitri adalah pada saat hilal telah wujud. Kalau metode untuk menetapkan hilal itu gagal (misalnya untuk rukyat terhalang awan atau matahari terlalu terang sehingga bulan menjadi kabur/tidak nampak), maka dianjurkan untuk menjadikan bulan Ramadan 30 hari.

Lebih spesifik, cara hisab ditunjang oleh beberapa ayat al-Quran yang berbunyi seperti ayat 33 al-Anbiyaa ini:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

Bagi mereka yang ahli dalam menghitung peredaran bulan dan matahari serta siklus bulan, maka penampakan hilal dapat diramalkan dengan akurat.

Siklus Bulan, 1 Syawwal dan Maklumat Muhammadiyah
Dalam penentuan 1 Syawwal, Muhammadiyah menggunakan metoda perhitungan (hisab). Metoda ini asalnya juga berdasarkan pengamatan yang lama, bukan hasil rekaan semata. Akurasinyapun tinggi. Jadi hampir mustahil salah, kecuali kalau ada kekilafan memasukkan angka. Bahwa 1 bulan terkadang 29 hari dan kadang kala 30 hari dikarenakan lamanya peredaran bulan mengelilingi bumi dan membuat siklus dari bulan- baru (hilal) ke bulan-baru berikutnya tidak genap 29 hari, melainkan 29 hari 12 jam 44 menit 2.8 detik atau 29.530589 hari. Sehingga kadang kala perlu adanya koreksi yaitu dengan menambahkan 1 hari. Angka perkiraan lamanya siklus dari satu hilal ke hilal berikutnya 29.530589 hari cukup akurat ditandai dengan 8 angka.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai metode yang dilakukan oleh Muhammadiyah, bisa diperoleh dengan men-down load Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah no. 3/MLM//I.0/E/2007 mengenai penetapan 1 Syawwal dari situs ini:

http://www.muhammadiyah.or.id/downloads/Maklumat_Penetapan_1_Syawal_1428H.pdf

Kami menganjurkan untuk men-down load-nya dan mempelajari isinya yang cukup berbobot.

Dari isi maklumat itu ada dua (2) butir yang perlu dicermati sebagai potensi sumber perbedaan dengan kubu rukyat. Kami kutipkan dari edaran Muhammadiyah itu.

1. Pada saat Matahari terbenam tanggal 11 Oktober 2007 (hari Kamis), wilayah Indonesia terlewati oleh garis batas wujudul-hilal sehingga wilayah Indonesia terbagi dua bagian. Bagian sebelah barat garis tersebut hilal sudah wujud, sedangkan bagian sebelah timurnya hilal belum wujud (pen: lihat peta).

2. Berdasarkan prinsip kesatuan wilayatul-hukmi maka wilayah yang belum wujudul-hilal dapat mengikuti wilayah yang sudah wujudul-hilal.

Butir pertama essensinya mengatakan bahwa:

a. Dalam kaitannya dengan penampakan hilal, di Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2007 terdapat 2 daerah yang dipisahkan oleh sebuah garis, sebut saja garis batas wujdul-hilal untuk mudahnya(lihat gambar).

b. Daerah sebelah barat garis batas wujdul-hilal dipastikan (insya Allah) hilal sudah dapat dilihat.

c. Daerah sebelah timur garis batas wujdul-hilal dipastikan (insya Allah) hilal belum dapat dilihat.

Dengan demikian bila rukyat dilakukan di Jakarta (sebelah barat garis batas wujdul-hilal) pada tanggal 11 Oktober 2007 di waktu magrib, maka hasilnya menyimpulkan bahwa besoknya (tanggal 12 Oktober 2007) adalah 1 Syawwal 1428 H. Tetapi kalau rukyat itu dilakukan di Samarinda atau Menado atau Ambon yang letaknya di sebelah timur garis batas wujdul-hilal maka hasilnya, insya Allah, menyimpulkan bahwa besoknya (tanggal 12 Oktober 2007) belum 1 Syawwal.

Butir kedua prinsip kesatuan wilayatul-hukmi essensinya mengatakan bahwa Muhammadiyah menganut prinsip "hanya ada satu Lebaran untuk satu negara". Prinsip ini nampaknya dianut juga oleh kubu rukyat dan kubu Pemerintah. Buktinya, sepanjang sejarah kubu-kubu ini tidak pernah menetapkan dua daerah Lebaran di Indonesia. Catatan: Dua wilayah hari Raya tidak sama dengan hari Raya ganda. Hari Raya ganda maksudnya ada dua hari Raya untuk satu tempat.



Isu Utama dan Isu Minor
Sepanjang pengamatan kami, ada isu yang dihembuskan sebagai isu utama sebagai sumber perbedaan dalam menyimpulkan akhir/awal Ramadan, yaitu masalah definisi hilal. Isu ini minor karena kesepakatan dapat dilakukan dengan mudah jika kedua pihak-pihak yang berbeda pendapat ini keluar dan melihat hilal secara langsung dan sepakat benda itulah yang disebut hilal. Isu yang lebih utama lagi sebenarnya adalah prinsip kesatuan wilayatul hikmi. Secara kenyataan bahwa Indonesia tahun ini akan mempunyai dua zona penampakan hilal. Ini akan menimbulkan persoalan bukan saja bagi kubu hisab tetapi juga kubu rukyat kalau metodanya menggunakan prinsip kesatuan wilayatul hukmi. Lalu bagaimana menyatukannya? Apakah 1 Syawwal mengikuti daerah yang sudah ada penampakan hilal atau harus tunggu sampai semua daerah sudah ada penampakan hilal? Apapun keputusannya hasil akhirnya akan bersifat “tanpa dasar yang logis” (arbitrary). Jangan heran kalau pendapat ulama, bahkan imam mazhab berbeda-beda. Menurut Imam Hanafi dan Maliki, kalender kamariah harus sama di dalam satu wilayah hukum suatu negara, inilah prinsip wilayatul hukmi. Sedangkan menurut Imam Hambali, kesamaan tanggal kamariah ini harus berlaku di seluruh dunia, di bagian bumi yang berada pada malam atau siang yang sama. Sementara itu, menurut Imam Syafi'i, kalender kamariah ini hanya berlaku di tempat-tempat yang berdekatan, sejauh jarak yang dinamakan mathla'. Inilah prinsip matlak madzhab Syafi'i.

Yang menarik adalah pendapat Ibn Abbas, salah satu ulama yang pernah hidup di masa Rasullulah. Riwayat Kuraib yang diceritakan oleh Muslim bahwa Khalifah Mu'awiyyah di Damaskus shaum/puasa pada hari Jumat sementara Ibnu Abbas di Madinah shaum/puasa pada hari Sabtu. Ketika Kuraib bertanya kepada Ibnu Abbas kenapa tidak berbarengan saja dengan Mu'awiyyah, Ibnu Abbas r.a. menjawab : "Tidak, beginilah Rasulullah saw, telah memerintahkan kepada kami". Yang dimaksud oleh Ibnu Abbas tentu saja hadist nabi saw yang dikutip di atas. Padahal Damaskus dan Madinah waktu itu masih dalam satu wilayah hukum/satu kekhalifahan.

Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada ayat al-Quran atau hadist yang bisa dikatakan memenuhi persyaratan cukup untuk menunjang konsep prinsip kesatuan wilayatul hukmi Ada hadist yang kadang diajukan sebagai dalil untuk penerapan prinsip kesatuan wilayatul hukmi, yaitu:

Bahwa seorang Arab Baduwi datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata: “Saya telah melihat hilal (Ramadhan)”. Rasulullah saw. lalu bertanya: “Apakah kamu bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah?” Orang itu menjawab,'Ya.' Kemudian Nabi SAW menyerukan: “Berpuasalah kalian” (HR. Abu Dawud, An Nasa`i, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas).

Tetapi hadist ini tidak bisa memenuhi syarat cukup sebagai dasar argumen untuk penerapan prinsip kesatuan wilayatul hukmi. Dalam hadist ini tidak disebutkan adanya isu perbedaan zona penampakan hilal. Apakah orang badui ini melihatnya di tempat yang jauh dari Madinah (tempat tinggal rasullulah) yang memungkinkan adanya perbedaan zone penampakan hilal? Tidak ada penjelasan

Dengan kata lain, dasar hukum penggunaan prinsip kesatuan wilayatul hukmi tidak ada mempunyai persyaratan yang cukup. Para mazhab tidak punya kesamaan dan tidak diatur dalam hadist atau al-Quran.

Prinsip Kesatuan Wilayatul Hukmi dan Problemanya
Terlalu sedikit aturan membuat suatu perkara menjadi fleksibel, tetapi kebanyakan aturan membuat penerapannya perkara tersebut mandeg, karena aturan-aturan itu saling berbenturan. Itu hukum alam.

Menambah prinsip kesatuan wilayatul hukmi dalam menentukan awal bulan Syawwal akan menimbulkan benturan dengan aturan lain. Dengan mengatakan bahwa wilayah timur garis batas wujdul-hilal sudah memasuki 1 Syawwal pada 12 Oktober 2007 berarti prinsip kesatuan wilayatul-hukmi telah membatalkan hadist dan al-Quran. Karena secara kenyataan, insya Allah, daerah itu belum terjadi penampakan hilal, baik secara hisab atau rukyat. Dari segi hukum Islam tingkat hadist sahih lebih tinggi dari pendapat ulama, sehingga pendapat ulama tidak bisa membatalkan hadist dan Quran. Argumen di atas sudah menjadi syarat cukup untuk membatalkan penggunaan prinsip kesatuan wilayatul-hukmi dalam penentuan 1 Syawwal.

Bagi orang awam kaidah logika, seperti istilah syarat cukup (sufficient condition) sering tidak dipahami oleh sebab itu kami tunjukkan kelemahan prinsip kesatuan wilayatul-hukmi dengan pertanyaan hipotetikal. Andaikata suatu masa di hari ke 29 Ramadan bagian penampakan hilal (bagian barat garis batas wujdul-hilal) hanya 1% dari wilayah indonesia, misalnya hanya Serang dan Ujung Kulon, dan 99% belum masuk daerah penampakan hilal, apakah wilayah yang 99% ini harus ikut yang 1%? Apakah minoritas harus ikut mayoritas mutlak?

Wilayah negara tidak selalu kontinu. Banyak yang terpecah-pecah. Bangladesh, yang dulu dikenal sebagai Pakistan Timur, dipisahkan dari Pakistan Barat (Pakistan sekarang) oleh India. Amerika Serikat mempunyai wilayah terpisah seperti Hawaii, Alaska (ada perbedaan waktu 4-5 jam dengan USA daratan). Inggris mempunyai Falkland didekat kutub selatan yang sangat jauh dari kepulauan Inggris Raya (dekat dengan kutub utara). Apakah negara-negara ini akan diberlakukan prinsip kesatuan wilayatul hukmi?

Kami tidak bisa membayangkan kalau prinsip kesatuan wilayatul-hukmi diberlakukan untuk waktu sholat. Waktu magrib dimulai ketika matahari terbenam di Jayapura, Marauke, Digul dan masih terang benderang di Jakarta, Sabang, Banda Aceh. Sholat magrib di Jakarta pada saat matahari masih terang benderang? Oleh sebab itu prinsip kesatuan wilayatul-hukmi, kubu manapun yang menggunakannya, baik hisab atau rukyat atau pemerintah, tidak bisa dibenarkan secara ilmu logika dan hukum syariat.


Kesimpulan dan Penyelesaiannya
Pertama harus diakui bahwa tidak benar cara hisab dan rukyat adalah isu utama dari perbedaan hasil penentuan 1 Syawwal.

Kedua harus diakui bahwa prinsip kesatuan wilayatul-hukmi adalah salah tempat dan salah applikasi. Prinsip kesatuan wilayatul-hukmi sebagai opini ulama, tidak bisa membatalkan hadist untuk menentukan akhir puasa (shaum) atau al-Quran untuk menentukan tanggal. Oleh sebab itu di Indonesia yang wilayahnya membentang sangat lebar (5,271 km) dan luas (1,919,440 km persegi) tidak mungkin selalu diberlakukan 1 hari Lebaran, tanpa melanggar juklak dari rasullulah (hadist nabi) dan pedoman al-Quran. Kadang-kadang Lebaran di Jakarta dan di Menado berbeda. Seperti halnya waktu sholat, waktu puasa dan Iedul Fitri tidak perlu sama untuk semua wilayah republik Indonesia. Jadi tahun ini ada dua wilayah Iedul Fitri di Indonesia, bukan dua Lebaran. Wilayah pertama adalah sebelah barat garis batas wujdul-hilal seperti kepulauan Tanibar, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat serta daerah-daerah di sebelah baratnya akan berhari Raya pada tanggal 12 Oktober 2007. Selebihnya dibagian timur akan berhari Raya pada tanggal 13 Oktober 2007 (lihat Gambar)

Penutup
Sebelum kami akhiri tulisan ini, kami akan mendoakan agar team hisab, majlis Tajrih dan pimpinan Muhammadiyah diberi pahala yang berlimpah atas usahanya menentukan 1 Syawwal 1428 H dan memberi kesempatan kepada umum untuk mendown load dokumen Maklumat 1 Syawwal itu. Demikian juga bagi team rukyat, semoga Allah memberi pahala yang melimpah untuk usaha anda dalam menentukan 1 Syawwal 1428 H. Kami juga berharap semoga anda sekalian mempertimbangkan argumen kami tentang prinsip kesatuan wilayatul-hukmi. Andaikata dalam argumen itu ada kata yang menyinggung, kami mohon maaf.

Tulisan ini dimaksudkan sebagai penyampaian informasi dan pendidikan.


Jakarta 23 September 2007.

Sunday, September 16, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI -VI

(Minggu ke III, September, 2007)

September Crash yang Mungkin Tidak Terjadi
Judul artikel ini saya ganti menjadi Krisis Ekonomi Monitoring, agar lebih tepat saja. Crash bisa terjadi, bisa juga tidak. Judul baru ini untuk mengakomodasi kalau pasar bereaksi secara perlahan menuju titik terendahnya, dengan kata lain mati perlahan-lahan. Kata crash mengandung unsur cepat dan dramatis.

The Fed – Helicopter Ben – menurunkan suku bunga the Fed sebesar 50 basis point sehingga menjadi 4.75%. Pasar modal menyambut gembira dan indeks harga saham DOW Industrial melonjak. Awalnya saya pikir bahwa pasar saham akan rally sampai tahun depan. Secara siklus, menjelang pemilihan presiden US, biasanya bursa saham akan marak. Tetapi setelah melihat data-data lebih detail dan melihat sejarah maka saya berganti pikiran. Antara lain bahwa sektor transportasi dan semi konduktor tidak ikut rally. Padahal sektor-sektor ini bisa dijadikan indikator apakah ekonomi US kedepan masih menunjukkan optimisme. Ternyata tidak. Akhirnya saya simpulkan bahwa untuk jangka pendek mungkin pasar akan positif tetapi tidak untuk jangka menengah atau jangka panjang. Beberapa bulan kedepan ekonomi US akan memasuki resesi, dan hal ini akan mengibas ke seluruh dunia termasuk pasar modal. Oleh sebab itu saya masih bearish terhadap saham secara umum dan bullish terhadap emas/perak dan saham sektor ini. Emas/perak adalah investasi dimasa krisis.

Review minggu ini dan minggu depan kita akan membahas mengenai gejala-gejala krisis yang ada sekarang ini dan skenario krisis yang berpontensi dalam beberapa bulan didepan. Dan juga bagaimana menghadapinya.

Krisis Sudah Menyebar
Harus diakui bahwa krisis moneter sudah menyebar. Dan reaksi bank sentral sudah mengikuti pakem standard. Glontorkan liquiditas.

Beberapa waktu lalu Northern Rock (NR) di Inggris dan Irlandia dirush. Seperti di US kasusnya berkaitan dengan sub-prime lending.

http://www.dailymail.co.uk/pages/live/articles/news/news.html?in_article_id=482063&in_page_id=1770

http://www.independent.ie/national-news/bank-customers-rush-to-withdraw-savings-1081441.html

http://www.dailymail.co.uk/pages/live/articles/news/news.html?in_article_id=482044&in_page_id=1770

Nasabah bank berbondong-bondong untuk menarik uangnya dari NR bank (lihat gambar). Mereka baru mau bubar setelah Bank of England berjanji akan menalangi/membayari uang nasabah yang tidak bisa dibayarkan NR bank.


Northern Rock kena rush (Sumber dari: The 5 minutes) – Tidak beda jauh dari krismon di Indonesia.

Sekilas Ekonomi Indonesia: Umat Islam Difitnah
Kita selalu disuguhi pernyataan bahwa pada saat Ramadan harga-harga naik karena orang yang berpuasa disiang hari akan berpesta sepanjang malam setelah berbuka dan hal ini menyebabkan inflasi. Seakan-akan bahwa inflasi adalah fenomena demand-supply di pasar dan penyebabnya adalah umat Islam yang berpuasa. Itu mungkin fitnah. Dugaan saya ini bukan tidak ada dasarnya.

Dua hari lalu saya membaca di koran bahwa pemerintah mengucurkan 45 trilium uang kartal. Itu adalah ekspansi moneter, atau man-made inflation, inflasi yang dibuat oleh BI, bukan kenaikan harga melalui mekanisme supply dan permintaan. Buktinya harga perak dan emas naik. Emas menembus level Rp 200,000/gr bahkan mencapai Rp 222,000/gr. Memangnya anda makan emas/perak pada bulan puasa? Dari survey yang saya buat di kantor, ternyata banyak teman sekerja yang makan lebih sedikit dari biasanya. Jadi anggapan bahwa bulan puasa adalah pesta di malam hari adalah mitos.

Pintar dan kejam sekali pemerintah, menciptakan mitos, memfitnah dan membuat inflasi (baca: menarik pajak tabungan). Kejadian ini memperkuat bahwa memegang emas sampai paling tidak bulan Maret 2008, adalah strategi penangkal jurus-jurus busuk para politikus.

Ekonomi US: Cukupkah 0.50%?
Cukupkah pemotongan suku bunga 0.50%? Saya pikir tidak. Saya kutipkan ucapan dari ekonom terkenal yang sudah mati lama. Kalau dia masih hidup, mungkin Ben Bernanke (juga Alan Greenspan) perlu berdebat lama dengan dia mengenai jurus penangkal pemotongan suku bunga 0.50% itu.

“There is no means of avoiding the final collapse of a boom brought about by credit (debt) expansion.” -Ludwig von Mises

Seperti yang dalam pembahasan waktu lalu, di sektor KPR US, sampai bulan Maret 2008 nanti gelombang perubahan suku bunga dari suku bunga penggoda yang rendah ke suku bunga mengambang yang berpotensi naik terus jika dirasa resiko meningkat. Saat ini saja bisa mencapai 2%-3% dari bunga penggoda (teaser). Suku bunga pinjaman kemungkinan meningkat, walaupun suku bunga the Fed turun. Bersama turunnya suku bunga the Fed seakan the Fed mengorbankan US$. Maka dollar melemah, investor melepas US T-Bond dan harga kredit dalam US$ akan lebih mahal karena kreditor memasukkan faktor resiko penurunan nilai US dollar. Dengan kata lain, sektor KPR US masih rawan. Tidak hanya itu, projek-projek yang memerlukan external funding akan lebih sulit dan mahal. Dari sudut ini, bisa disimpulkan agar menghindari saham perusahaan yang tidak punya cash untuk membiayai projek-projeknya.

Terhadap bursa saham, penurunan suku bunga ini juga tidak berpengaruh terhadap trendnya. Pengalaman tahun 2001 – 2003 menunjukkan penurunan suku bunga tidak mempengaruhi trend. Lihat Chart-1. The Fed mulai memangkas suku bunganya pada bulan May 2001 sebesar 0.50% dan berlanjut selama 2 tahun dari 6.5% ke 1%. Awalnya indeks Dow Industrial naik tetapi beberapa minggu kemudian turun lagi mengikuti trendnya. Secara keseluruhan dalam periode bear pemurunan Dow dari puncaknya di 11700an (2000) ke 7300an kurang dari 3 tahun kemudian. Terpangkas kurang lebih 35%. Demikian juga dengan dollar. Dollar index turun dari level di atas 120 ke level 80an dalam waktu 3 tahun. Terpangkas hampir 35%. Jadi nilai riil Dow terpangkas hampir 60%. Sepanjang tahun 2001 dan seterusnya harga bahan komoditi dan emas naik terus terhadap dollar.


Chart-1

Penurunan suku bunga hanya merubah crash dan depresi ala 1930an menjadi ekonomi sontoloyo (pelan-pelan kualitas hidup dan nilai asset turun). Jepang ditahun 1990an contohnya. Sampai sekarang (setelah 17 tahun kemudian) walaupun suku bunga BoJ hanya 0.5%, index Nikkei levelnya tidak lebih tinggi dari 50% level tertingginya.



Chart-2

Katanya thesis doktoral Ben Bernanke adalah mengenai depresi 1930. Dia juga murid yang baik, belajar dari pengalaman lalu. Tetapi, pendapat saya dia “misguided”. Dia bisa menyimpulkan bahwa krisis di tahun 2001-2003, Greenspan kurang aggressive dalam memotong suku bunga the Fed. Ini hipotesa saya. Mungkin Ben akan lebih aggressive dalam memotong suku bunga the Fed dimasa mendatang. Ini akan berakibat jebolnya nilai uang (dimotori oleh US$). Dengan kata lain, asset riil dan liquid seperti emas/perak akan terbang.

Saya tidak bermaksud membandingkan kasus subprime lending 2007 dengan creative accounting Enron 2001. Terus terang, pemotongan suku bunga the Fed untuk kasus subprime sudah terlambat dibandingkan dengan creative accounting. Greenspan mulai memangkas suku bunganya untuk merenspons keadaan ekonomi pada bulan May 2001 dimana index Dow sempat turun 15%, bukan krisis Enron. Krisis Enron mulai merebak pada bulan Agustus 2001. Kemudian Sept. 11, menyusul. Sedangkan Ben kelihatannya lebih reaktif dari pada Greenspan, dengan bertindak setelah subprime lending menghantam. Jadi wajar kalau kita berasumsi bahwa Ben akan lebih aggresive dalam memotong suku bunganya di masa depan. Dengan catatan bahwa Ben tidak perduli lagi dengan nilai dollar. (Orang US mana yang perduli kalau hutang negara mereka mencapai $ 10 trilliun dan total hutang mencapai lebih dari $ 40 trilliun? Kehancuran dollar akan menurunkan nilai riil dari hutang.)

Arab dan Cina Membuat Dollar Semakin Beresiko
Cina saat ini memegang $ 1.3 trilliun sebagai cadangan devisanya. Negara-negara Arab, Russia juga memegang petro-dollarnya. Khusus negara-negara Arab, terutama Saudi, riyalnya di-peg terhadap US$. Dengan adanya ekspansi moneter di US, maka mau tidak mau Saudi juga ikut mencetak riyal. Ini juga berlaku bagi Cina yang ingin secara bertahap mengambangkan yuan. Ekspansi moneter M3 di kedua negara ini di atas 20%. Bayangkan kalau jutawan-jutawan Saudi dan Cina melihat nilai tabungannya turun terus. Untuk jutawan Cina, mereka masih melirik ke bursa Hongkong. Tetapi, jutawan Saudi yang bursa sahamnya baru saja terhantam crash, saham bukan pilihan. Wajar kalau kita berasumsi bahwa jutawan Saudi akan lari ke emas. (Catatan: katanya Saudi akan melepas peg riyal terhadap US$. Kalau tindakan ini bisa dilihat sebagai penghianatan Saudi terhadap US dan keamanan Saudi masih bergantung pada US, apakah langkah ini bisa terjadi dalam waktu dekat?).

Bank sentral Cina punya problem sendiri. Dengan $1.3 trilliun dalam bentuk bond dan surat hutang digudangnya, akan nervous sekali kalau nilai US$ turun. Mereka masih ada Olimpiade tahun 2008. Krisis moneter di negaranya tidak bisa diterima. “Senjata Nuklir Ekonomi” istilah Cina yang beberapa waktu lalu beredar untuk menggambarkan cadangan $1.3 trilliun itu kalau digunakan untuk senjata ekonomi jika US terus menerus mengintimidasi Cina. Tanpa diintimidasi, kemungkinan Cina akan menggunakan “Nuklir Ekonomi”nya semata-mata hanya karena ingin mempertahankan nilai riil cadangan devisanya yang bisa digunakan dalam masa krisis ekonomi. Apakah itu nantinya lari ke emas atau bahan komoditi atau lainnya, entahlah. (Lain kali kita akan bahas apa yang saya lihat di Cina beberapa minggu lalu).

Bank Sental Lainnya akan Latah?
Kalau dalam menghadapi credit crunch beberapa minggu lalu, bank sentral Eropa, US, Inggris dan Jepang serta dari negara-negara maju lain secara bersama-sama mengucurkan mungkin sekitar $300 - $700 milyar, kita juga akan mengharapkan mereka akan menurunkan suku bunganya, kecuali bank of Japan yang sudah tidak mungkin lain. Apa lagi kalau inflasi – CPI (Consumer Price Index) masih dalam batas-batas yang bisa ditoleransi/nyaman the Fed. (Catatan: nyaman bagi the Fed dan bank sentral, belum tentu nyaman bagi konsumen).

Gejala Awal Resesi di US
PHK di US naik 85% di bulan Agustus dari 43 ribu (juli) ke 79 ribu (Agustus) sebagian besar dari sektor finansial yang berkaitan dengan kredit perumahan.

Sektor perumahan (pembangunannnya) turun 20% y-o-y. Kedepan, diperkirakan PHK disektor perumahan dan yang berkaitan dengan sektor ini akan meningkat.

Merrill Lynch mengatakan bahwa penggunaan kartu kredit naik 11% di bulan May dan Juni 2007, kenaikan tertinggi sejak 2000-2001. Tabungan konsumer sudah menipis sehingga harus menggunakan kartu kredit. Walaupun untuk kuartal I 2007 menurut American Bankers Association, tingkat mengemplang hutang kartu kredit turun ke 4.41% dari 4.56% pada kwartal sebelumnya, penurunan ini karena bertambahnya penggunaan kartu kredit. Kita tunggu 2-5 kuartal berikutnya. Saya perkirakan akan naik.

GD US kuartal II naik menjadi 4% (perkiraan awal) dari 0.6% di kuartal I.

Konsumsi/Retail terus melambat. Saya ambilkan chart dari “Fill 'Er Up, Please” nya Chris Puplava dari FinancialSense.com. Kalau dilihat chart-3 ini, konsumsi di US menurun sejalan dengan employment. Kalau dilihat sejarah sebelumnya, resesi sudah dekat (ban abu-abu menunjukkan resesi tahun 1981, 1990 dan 2001).


Chart-3

Namanya juga gejala. Bisa banyak. Jadi pembicaraan tentang gejala resesi ditutup saja sampai disini.

Emas Menembus Resistance nya
Emas akan terus rally sampai bulan Februari sejalan dengan kebiasaannya. Orang India banyak menikah pada bulan Desember dan Januari. Mereka perlu perhiasan emas banyak. Tahun baru Cina pada bulan Februari. Kenaikannya menjadi sangat impulsif sekali menembus level $700/oz sejak the Fed menurunkan suku bunganya. Kemungkinan pada akhir tahun bisa mencapai $800/oz. Beberapa analis TA Elliot Wave mengatakan bahwa rally saat ini adalah wave 3 dari III. Jadi diharapkan sangat eksplosif. Level $1000/oz kelihatannya bisa dicapai. Amien. (Catatan: Analisa Teknikal – TA – Elliot Wave bisa disamakan dengan utak-atik garis. Sebagai ramalan saya tidak terlalu percaya. Para analis TA bisanya mengatakan bahwa mereka benar setelah kejadian, dan kalau ramalannya salah mereka berkelit dengan mengatakan hitungan wave-count nya perlu direvisi).

Berpotensi Lebih Parah dari 2003 atau 1998
Mengenai potensi skala krisis kali ini, bisa disamakan dengan krisis 1930. Hanya dampaknya mungkin tidak sama. Dibandingkan dengan krisis-krisis antara tahun 1981 sampai 2003, periode sekarang ini bagaikan tumpukan amunisi yang berhasil dijinakkan oleh Greenspan. Andaikata saat ini bisa ikut tersulut, maka lengkaplah krisis sekarang. Apakah Ben Bernanke bisa menjinakkan tumpukan amunisi peninggalan Greenspan. Ini adalah pertanyaan $ 300 trilliun.

Amunisi-amunisi pada bom waktu yang harus dijinakkan oleh Helikopter Ben:

1. Kredit derivatif yang besarnya mencapai $300 - $ 500 trilliun.
CDO, SIV (Structured Investment Vehicle) dan sejenisnya sering over-leverage 1:10 sampai 1:20. Kredit sebesar ini bisa lenyap menjauhi toxic collateral dan investment yang dianggap beresiko. Dengan kata lain kredit seperti ini akan lenyap bila resiko dianggap meningkat. Kreditur/pemilik uang enggan menyalurkan kreditnya.

2. Reksadana rawan redemsi. Fund manager ini harus meliquidasi assetnya yang lain kalau CDOnya (atau investment beresiko yang terkena racun) bermasalah dan menjadi tidak liquid serta harganya anjlok. Jumlah reksadana yang kreatif ini semakin banyak dibandingkan masa lalu.

2. Double Defisit (perdagangan dan devisa berjalan) di US yang mencapai 8% dari GDP.

3. Baby Boomer memasuki masa pensiun.

4. Carry trade yang dulu tidak terlalu populer.

5. Total hutang di US saat ini sudah sekitar 400% dari GDP, melampui level pra krisis 1930 (kurang dari 300%).

6. Cina dengan tenaga kerja yang murah dan kemungkinan sudah over-investment membuat kelebihan kapasitas produksi semakin parah. Ini akan mempersempit peluang US untuk bersaing karena tidak ada tempat bagi pekerja kasar dan menengah.

Apakah helikopter Ben cukup sakti dan punya jurus pamungkas penjinak tumpukan amunisi ini. Waktu akan membuktikannya


Kiat Investasi dalam 2-3 Tahun ke Depan
Emas/perak adalah asset disaat krisis. Ini tidak berarti saham emas semuanya bagus. Kredit akan seret. Oleh sebab itu perusahaan emas/perak yang tidak punya cukup cash untuk membiayai projek-projeknya, sulit out-perform. Jadi untuk saham-saham emas, diutamakan yang cash flow nya kuat. Untuk leverage, bisa beli Call Option jangka panjang.

Properti akan terkena imbas. Saat ini saja properti di Indonesia sudah ikut bubble. Mahal, harganya tidak sesuai dengan GDP Indonesia dan supplynya sudah berlebih. Menjualnyapun sudah susah.

Harga nominal properti di Indonesia mungkin naik, tetapi harga riilnya turun. Apalagi kalau ongkos perawatan diperhitungkan. Properti yang tidak ditempati akan merongrong saja. Kalau saya punya rumah kedua yang tidak ditempati, maka akan saya jual. Toh nanti bisa beli lagi

Kalau yang terjadi adalah credit crunch, saham berpeluang untuk turun. Mungkin berbentuk crash atau pelan-pelan seperti orang dihukum picis jika bank sentral bisa berpacu mengglontorkan kredit. Saham yang bagus dan setengah bagus tidak akan luput karena pada saat credit crunch, asset yang liquid akan dijual untuk menyirami sektor-sektor yang terkena crunch.

Kalau anda lihai dan terlatih melakukan short dengan PUT Option, maka ini adalah jalan untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Anda harus tahu kapan masuk posisi short. Kalau salah bisa rugi total.

Asset (uang, emas dan saham) kalau bisa sebagian dipindahkan ke luar negri seperti Singapore. Indonesia punya sejarah buruk bagi penabung. Bukan tidak mungkin muncul undang-undang pelarangan/pembatasan kepemilikan emas, seperti masa lalu. Baru-baru ini sedang diusulkan undang-undang yang membuat Rupiah sebagai satu-satunya alat tukar di Indonesia. Bayangkan kalau tiba-tiba imbas krisis sampai ke Indonesia dan Rupiah tidak karuan seperti tahun 1966, 1998, atau masa awal kemerdekaan? Melakukan transaksi bisnis dengan rupiah harus berpacu dengan inflasi, kecepatan ekspansi moneter rupiah.

Semoga anda beruntung........

Jakarta 21 Agustus 2007.

Sunday, September 2, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI -V

(Minggu ke I, September, 2007)


SEPTEMBER CRASH
RAMALAN ASLI ATAU SELF-FULFILLING PROPHESY?

Kalau seseorang/masyarakat/kelompok percaya bahwa akan munculnya juru selamat atau satria piningit, ratu adil mereka bertindak dan berprilaku seakan kejadian tersebut betul-betul akan terjadi. Probability akan munculnya seseorang yang seperti diinginkannya semakin besar. Ketika rakyat (Indonesia) tertindas, mereka menginginkan “pembela rakyat kecil”, maka muncullah sosok keibuan yang berjuluk presidennya wong cilik. Ketika terjadi krisis kepemimpinan, Indonesia menginginkan sosok satria piningit. Maka muncullah presiden yang tinggi, besar, kalau bicara dengan leher tertekuk dan suara di tenggorokan (supaya kelihatan berwibawa). Keinginan dari kulitnya nampak terkabul, walaupun hasilnya sontoloyo, wong cilik yang memandatangani cek Rp 20 milyar untuk dirinya sendiri (legal) tidak mencerminkan keperdulian terhadap wong cilik, atau satria pininggit yang peragu, tetapi itu lain soal. Isi tidak penting, kulitnya saja sudah cukup.

Di bidang investasi saham, beberapa tahun lalu, ada rumor di bursa Jakarta bahwa saham telkom (nyse: TLK; jsx: TLKM) akan dijatuhkan dari Rp 2500 ke Rp 1800. Yang menarik ialah radio PAS FM menyiarkannya, MainSaham.Com menghembuskannya serta perilaku pasar mendukung rumor itu. Dengan alasan yang tidak jelas, beberapa minggu kemudian saham telkom jatuh menyentuh Rp 1800 kemudian rebound kembali. Ramalan terjadi, tetapi sontoloyonya, hanya sampai Rp 1800 saja dan kembali ke atas Rp 2000 dalam waktu yang tidak lama.

Market Crash Monitoring kali ini akan menyorot hal-hal yang berkaitan dengan market crash dan self-fulfill prophesy. Tetapi sebelum itu, kita lihat dulu kondisi dan kejadian yang berkaitan dengan pasar dan ekonomi.

Market Update
Tanggal 22 Agustus ada pernyataan beberapa bank besar, Citigroup Inc. (C), JPMorgan Chase & Co. (JPM), Bank of America Corp. (BAC) and Wachovia Corp. (WB) bahwa mereka mempunyai liquiditas yang besar dan bisa meminjam uang dari sumber-sumber tertentu. Tetapi kemudian mereka meminjam ke the Fed untuk menunjukkan bahwa the Fed masih berperan sebagai penyalur kredit yang penting dan menunjukkan agar usaha mereka bisa dicontoh. Tetapi kemudian the Fed memberi kelonggaran kepada Citibank dan Bank of America untuk bisa menyalurkan kepada afiliasinya dalam jumlah yang melebihi batas yang ditetapkan oleh undang-undang 30% dari kapital group afiliasinya. Ini menyalahi aturan yang membatasi pinjaman seperti itu sebesar 10%. Ada bangkai tikus busuk yang disembunyikan.

Kalau Citibank dan Bank of America dan afiliasinya punya liquiditas yang cukup, mereka tentu tidak perlu meminjam uang kepada the Fed (untuk apa?) Bukankah harus membayar bunga?. Kalau punya liquiditas, kenapa harus minta dispensasi?

Bush berpidato dan mengatakan bahwa dia akan bertindak untuk menolong para penghutang KPR/pemilik rumah yang tidak mampu bayar agar tidak kehilangan rumahnya. Saya pikir, Bush punya agenda lain. Yang ditolongnya bukan penghutang KPR/pemilik rumah, tetapi bank-bank pemberi KPR. Ini sama saja dengan kasus BLBI di Indonesia semasa krisis moneter. Yang ditolong bukan para penabung nasabah bank, tetapi para konglomerat penghutang. Para penabung nasabah bank kehilangan 80% nilai riil tabungannya, dan konlomerat penghutang kehilangan 80% nilai riil hutangnya dan secara diam-diam membeli kembali aset-asetnya. Dalam kasus krisis KPR di US, yang akan ditolong adalah bank-bank pemberi KPR. Agunan yang mereka pegang sudah digembungkan 100%-300% yang membuat bank-bank itu susah menelannya. Penghutang (pemilik rumah) akan dengan senang hati melepas rumahnya sambil berkata: “telan tuh bubble”. Bush dan para politikus di US tidak akan membiarkan konco-konconya yang sering melobbi mereka tersendak bubble ditenggorokannya.

Ramalan dan Self-Fulfill Prophesy
Kalau Tim Wood dari Financialsense.com mengatakan akan ada market crash di tahun 2007, saya tidak terlalu heran. Sudah setahun ini dia berkoar-koar seperti itu. Juga Marc Faber. Tetapi kalau ada tindakan nyata, seperti melakukan posisi short dalam jumlah besar dengan cara yang ekstrim, akan membuat orang berpikir dan mungkin dengan diam-diam ikut secara tidak sadar mendukung terpicunya sebuah crash.

Belum lama ini ada investor (hedge fund) yang membeli Out of the Money Put Option dalam jumlah yang besar. Beritanya dapat dilihat di site ini:

http://www.financialnews-us.com/?page=ushome&contentid=2448565379

Quote:
The mystery investor has bought put option contracts on the DJ Eurostoxx 50 index that will result in a profit if it plunges to 2,800 or below by the end of September. Based on the 2,800 strike price, the position covers a notional €6.9bn, and potentially even more using a market price of about 4,100 when the trades were done on Tuesday and Wednesday (14 & 15 Agustus 2007).

Tepatnya dia membeli 245,000 September put DJ Eurostoxx 50 dengan strike price 2,800. Sedangkan harga pada waktu itu 4,100. Artinya DJ Eurastoxx 50 harus jatuh di bawah 2,800 sebelum 14 September 2007 agar optionnya punya nilai. Dengan kata lain investor ini percaya bahwa Eurastoxx 50 akan kehilangan 30% dari nilainya sebelum minggu ke 3 bulan September 2007. Transaksi ini dilakukan pada tanggal 14 & 15 Agustus 2007. Total transaksi sekitar US$ 1 milyar. Itu bukan jumlah yang kecil untuk dipertaruhkan si meja option selama 1 bulan. Sebab kalau index EuroStoxx 50 masih bertengger di atas 2,800, maka uang $ US 1 milyar akan menguap, hangus, hilang.

Di samping Eurastoxx 50, index Nikkei 225 juga dishortnya dengan out of money option yang ekstrim. Strike price nya 11500, padahal Nikkei 225 saat ini masih dilevel 16000an. Artinya dia meramalkan kejatuhan kurang lebih 30% sebelum minggu ke 2 bulan September 2007.

Setelah saya lihat-lihat di blog dan group diskusi ternyata investor-investor (hedge fund) yang secara gila-gilaan memasang posisi out-of the money dengan antisipasi market crash (paling tidak jebol 30%) sebelum minggu ke 3 September 2007. Untuk memulai riset silahkan lihat di site ini:

http://tfc-charts2.w2d.com/forum/index.cgi/noframes/read/404115

http://www.stockhouse.ca/bullboards/viewmessage.asp?no=15485865&t=0&all=0&TableID=0

http://mparent7777-2.blogspot.com/2007/08/45b-bet-on-another-911-within-4-weeks.html

Kejadian seperti ini pernah terjadi beberapa minggu sebelum 9-11. Put optionnya terutama di American Airlines dan United Airlines:
http://www.thestreet.com/_email/newsanalysis/optionsfutures/10377063.html

Berita semacam ini sudah menyebar di forum diskusi dan blog. Dalam hal self-fulfill prophesy, yang terpenting adalah dampak psikologi yang nantinya berakibat pada prilaku pemain pasar. Saya akan menganalisa bagaimana psikologi pasar walaupun saya bukan psikolog. Satu hal yang menarik bahwa berita yang disampaikan dari satu sumber ke sumber lain akan ditambahi bumbu. Misalnya untuk berita shorting pada SPY (S&P 500 ETF), - lihat http://www.cnbc.com/id/20461003, sebenarnya yang diceritakan bahwa jumlah Put Option yang out of the money dengan strike price 10% - 15% di bawah harga indeks (ETF), jumlahnya $ 500 juta. Tetapi ketika sampai di forum diskusi berbunyi bahwa ada (atau banyak) investor yang membeli Option Put dengan strike price 10%-15% di bawah harga ETF nya sejumlah $ 500 juta. Tentu saja artinya berbeda, dan lebih dramatis. Penyebaran berita dan opini lewat internet sangat cepat sekali. Kalau anda melakukan google search, maka akan anda jumpai banyak site, blog dan forum diskusi yang membicarakan hal ini. Ini akan membentuk opini pasar menjadi bearish. Banyak investor yang pelan-pelan menarik uangnya. Dan pada akhirnya, apa yang diramalkan akan terjadi.

Saya tidak tahu apakah US$ 1 milyar yang dipasang untuk DJ Eurostoxx 50 sangat umum dilakukan oleh sebuah hedge fund. Kalau hal ini adalah hal yang jarang dilakukan, maka kemungkinan crash September 2007 punya peluang yang tinggi. Hedge fund biasanya memiliki team riset yang kuat dan didukung dengan computer modelling. Seperti LTCM misalnya, didirikan oleh peraih hadiah nobel yang pakar dalam bidang computer modelling.

Renungan
Saya tidak tahu apakah crash di bulan September ini akan terjadi. Tetapi saya akan berhati-hati. Saya punya prinsip bahwa:

1. Lebih baik tidak untung dari pada rugi. Artinya saya tidak akan mengejar peluang yang resikonya tidak sebanding dengan potensi keuntungannya. Kehilangan 30% dari kapital tidak sesuai dengan keuntungan yang mungkin tidak lebih dari 5% dalam 1-3 bulan mendatang.
2. Lebih baik panik sebelum orang lain panik dari pada panik bersamaan dengan massa.
3. Pada saat orang lain tidak ada cash, kita punya cash untuk membeli saham yang sudah jatuh dan murah.

Saya tidak perduli apakah anda mau ikut merenungkan seperti saya, karena anda bertanggung jawab atas uang dan tabungan anda sendiri. Saya hanya mau memberi pandangan saja. Juga kalau anda mau mendiskusikan dengan teman, keluarga, saudara yang punya investasi di danareksa, juga tidak saya perdulikan. Apalagi kalau anda mau menarik dana dari danareksa dan saham anda. Kalau kita punya pandangan yang berbeda, juga tidak apa-apa. Tetapi kalau kita dalam kubu yang sama, saya anjurkan untuk berdoa bersama, semoga kita bisa beli saham dengan harga murah di akhir Oktober nanti. Amien. Semoga ada crash dibulan September atau Oktober. (Catatan: Pasar tidak perduli dengan doa seseorang, tetapi dipengaruhi oleh tindakan kolektif para pelaku pasar).

Market Crash Monitoring akan absen selama 2 minggu karena saya harus pergi ke Hohot dan Baotao, Inner Mongolia. Kita akan jumpa lagi setelah tanggal 15 September 2007. Jaga investasi anda baik-baik. Semoga keberuntungan selalu pada kita. Amien.

Jakarta 2 September 2007.