___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, August 19, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - IV

(Minggu ke IV, Agustus, 2007)

TSUNAMI FINANSIAL 2008

PENGINGKARAN & PENGAKUAN
Pelaku pasar saham melakukan pengingkaran terhadap akan adanya resesi, sedangkan pasar obligasi bersama dengan Bill Gross (boss PIMCO, bond fund terkenal) dan Angelo Mozilo (CEO Countrywide Financial, mortgage lender) mengatakan akan datangnya resesi di US. Bursa saham US dan dunia naik minggu ini, katanya karena the Fed menurunkan suku bunga discount sebesar 0.50% ke 5.75% dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi 1 bulan. The Fed juga menurunkan standard jaminan pinjaman dengan menerima mortgage-back securuties (surat berhaga dengan jaminan asset rumah). Pasar modal juga mengharapkan the Fed akan menurunkan suku bunga dasar the Fed. Goldman Sachs mengharapkan suku bunga the Fed mulai September ini turun dan akhirnya menjadi 4.5% di akhir tahun 2007.

Ini kata Angelo Mozilo ketika wawancara di CNBC: "I can't believe that when you're having a level of delinquencies, foreclosures -- equity has disappeared, equity is gone, the tide has gone out -- that this doesn't have a material effect, A, on the psyches of the American people, and eventually on their wallet." Artinya konsumsi akan menyusut.

Bill Gross di CNBC seperti meminta-minta agar kredit-kredit macet di sektor kepemilikan rumah (KPR) ditolong, diambil-alih (bail-out) oleh pemerintah. Saya pikir Bill Gross sedang mimpi. Tetapi kalau direnungkan, permintaannya wajar saja. Karena bisa jadi ada yang sakit di ekonomi US dan......, PIMCO banyak memegang CDO yang mengandung banyak pinjaman subprime yang babak-belur. Katanya sampai 40% dari portfolionya. Wajar saja dia minta Bush menyelamatkan PIMCO lewat pemilik rumah yang tidak mampu bayar cicilan kredit.

Kalau banyak yang bearish, apakah saya harus mengambil posisi kontrarian? Apakah ini sudah sampai titik bearish maksimum, sehingga tinggal menunggu titik baliknya? Saya pikir “tidak”. Ini masih tahap awal dari periode bearish yang mungkin panjang. Itu adalah pandangan dari sudut fundamental. Bahkan sejak 2-3 tahun lalu saya berpendapat bahwa pemulihan ekonomi dari tahun 2003 sampai saat ini adalah dead cat bounce. Lalu bagaimana dengan kenaikan indeks bursa saham minggu lalu?

Pertama, kenaikan index saham (Dow) sudah seperti yang diramalkan dalam Crash Monitoring minggu lalu (Chart-1). Di akhir minggu tanggal 17 Agustus 2007, secara bersamaan dengan habisnya masa berlaku option, the Fed menurunkan suku bunga pinjaman dan memperpanjang jangka waktu pinjaman dari 1 malam menjadi 1 bulan, plus penurunan mutu angunan yang the Fed mau terima. Ini sepertinya sudah diatur untuk mengangkat pasar. Ditambah tindakan beberapa bank-bank besar menyuntiknan dana ke anak-anak perusahaannya yang mengalami kesulitan liquiditas. Jadi kalau ditanya: Apakah kenaikkan ini akan masih bisa hidup? Saya tidak yakin. Secara teknikal, kenaikkan di bursa sulit berlanjut. Di sekitar 12500 pada indeks Dow, terlalu banyak resistance, paling tidak tiga (3) yaitu MA50, koridor atas trend yang baru dan garis horizontal di 12400-12500 (lihat Chart-2). Koridor penurunan indeks Dow sudah terbentuk. Secara fundamental juga masih harus turun. Jadi kita lihat perkembangannya.


Chart-1 (klik chart untuk memperbesar)



Chart-2 (klik chart untuk memperbesar)

Beberapa hari lalu saya membaca di DailyWealth bahwa secara fundamental saham-saham di bursa Wall St, bisa digolongkan murah. Price-to-earning ratio (PER) S&P 500 adalah 17. Ini adalah valuasi yang wajar – tidak mahal. Maka DailyWealth memposisikan diri pada kubu bullish. Kubu yang bersebrangan dengan saya.

Saya tidak terlalu yakin bahwa PER yang sekarang mencerminkan yang akan datang. Pada saat resesi maka otomatis earning (keuntungan perusahaan) akan turun. Dan jika harga saham tidak turun maka PER akan naik. Valuasi saham menjadi mahal. Chart-3 menunjukkan apa yang saya maksud. Tahun 2001 ke 2002, PER naik dari 21 ke 45 kendatipun harga indeks S&P 500 turun dari 1400 ke 1100. Perolehan/keuntungan perusahaan sangat tergantung pada kondisi ekonomi. Jadi walaupun sekarang PERnya 17, tidak berarti tahun depan akan tetap 17. Kalau saya berasumsi akan terjadi resesi, maka PER akan naik kalau kecepatan penurunan P (price) lebih lambat dari penurunan E (earning).


Chart-3 (Klik chart untuk memperbesar)


THE FED PANIK
Saya pikir the Fed sudah panik. Tidak ada sebulan lalu, the Fed masih membicarakan inflasi dan usaha-usaha menekan inflasi. Bank-bank sentral lainnya seperti Bank of England, European Central Bank, Australia, masih menaikkan suku bunganya beberapa waktu lalu. Tetapi tiba-tiba the Fed sekarang memberi kelonggaran. Apa bukan panik. Satu tindakan lagi yang menunjukkan kepanikan. The Fed menyetujui 2 bank besar, CitiGroup dan Bank of America untuk menyalurkan dana dari group banking kepada group mortgage sebesar 30% dari kapital group mortgagenya. Ini menyalahi aturan yang membatasi pinjaman seperti itu sebesar 10%. Kita ingat kembali di masa sebelum krisis moneter di Indonesia. Bukankah seperti itu? Bank-bank menyalurkan kredit secara berlebihan kepada perusahaan afiliasinya.

Melihat apa yang dilakukan the Fed, saya tidak heran kalau the Fed menurunkan suku bunga the Fed pada pertemuan FOMC bulan September 2007 depan. Tetapi apakah akan effektif? Penurunan suku bunga pinjaman dan pemberian kelonggaran oleh the Fed tidak banyak berpengaruh pada yield treasury bond 3 bulan (3 mo US TB) dan suku bunga KPR (Chart-4 dan Chart-5). Memang pada 3 mo US TB sempat yieldnya menurun, tetapi kemudian balik kembali. Nampaknya apa yang dilakukan dan akan dilakukan the Fed tidak akan berpengaruh pada ekonomi riil dari US. Yang akan paling menentukan adalah suku bunga mengambang KPR. Ini yang akan membuat banyak gagal bayar dan didepaknya orang-orang dari rumahnya karena rumahnya disita. Dan seperti kata Angelo Mozilo, akhirnya akan mempengaruhi kantong konsumen. Artinya, tidak ada lagi play station baru, SUV baru, makan di restoran, liburan di Hawaii, perabotan rumah baru. Jadi, ini yang paling penting untuk investor saham, akan mempengaruhi earning dan PER perusahaan. Jangan heran kalau masa bearish akan panjang kalau solusi kemelut ekonomi ini tidak ada penyelesaiannya.


Chart-4 (klik chart untuk memperbesar)


Chart-5 (klik chart untuk memperbesar)



TSUNAMI GAGAL BAYAR 2008
Saya ragu bahwa jebloknya bursa saham kali ini hanya sebentar. Gagal bayar di sektor KPR yang terlihat sekarang ukurannya kecil dibanding yang akan terjadi di tahun 2008. Puncaknya ada di pertengahan 2008. Alasannya banyak penghutang KPR yang bunga hutangnya beralih dari teaser rate (bunga penggoda) ke bunga mengambang. Catatan banyak dari penghutang KPR di US yang mengambil KPR 2-3 tahun lalu adalah orang yang tidak layak memperoleh kredit. Dengan teaser rate yang murah, struktur hutang yang menggoda, KPR dengan leverage seperti interest rate only (bayar bunga saja, tanpa hutang pokoknya), nampaknya enak. Tetapi hal ini hanya enak kalau harga rumah naik terus.

Kalau ARM (adjustable mortgage rate, bunga KPR mengambang) di US 5% di tahun 2005 atau 4.5% di tahun 2004 maka teaser rate nya bisa 3%-3.5%. Murah dan ringan. Sekarang ARM sudah di level 6.5% - 7%. Jadi perpindahan dari teaser rate ke ARM, konsumen dapat tambahan beban bunga cicilan 100%. Kalau harga rumah rata-rata untuk kelas menengah $300,000, maka bunga cicilan bisa mencapai $1500 - $ 2100 per bulan. Ini besar bagi penduduk yang ber GDP $35,000 per kapita per tahun ($3000 per bulan).

Chart-6 menunjukkan besarnya kredit KPR yang jatuh tempo dari teaser rate ke ARM. Puncaknya di pertengahan tahun 2008.

Chart-6 (klik chart untuk memperbesar)

DAMPAK PADA EKONOMI
Hanya satu kata: resesi. Itu yang dikatakan Angelo Mozilo secara tidak langsung. Kalau US resesi, dunia juga resesi. Buktinya pertumbuhan GDP Jepang melempem lagi, Eropa sama saja. Hanya Cina dan India masih disorot. Tetapi gabungan India dan Cina tidak akan bisa membantu banyak.

Untuk Indonesia, sektor makro akan menyesuaikan dengan sektor riil (level yang tidak kemana-mana sejak tahun 2000). Saya baca di koran bahwa cadangan devisa BI sudah menurun beberapa waktu ini. Ada $600 juta dipakai untuk mengintervensi turunnya nilai rupiah. Nah, ini kalau uang panas keluar. Katanya inflasi terkendali, tetapi minyak tanah langka, minyak goreng naik, harga beras masih tinggi. Inflasi terkendali bagi orang yang tidak masak dan makan terutama goreng-gorengan. Dalam beberapa bulan kedepan rupiah akan tertekan. Ini aka membuat harga-harga naik. Dan BPS, pemerintah dan BI akan mengatakan bahwa inflasi terkendali. Tetapi hidup semakin sulit.

Jangan pesimis dulu. Harga rumah di pasar sekunder bisa turun. Kesempatan beli rumah. Harga saham akan turun. Tunggu saja kalau harganya murah.


PELUANG
Saya melihat bahwa bursa saham dunia secara teknis menurun. Jadi ada kesempatan mengambil posisi short. Ada beberapa ETF yang diperdagangkan di bursa US yang bisa di-short. Saya lebih suka menggunakan Put Option. ETF-ETF itu adalah SPY (US), EZU (Eropa) EWG (Jerman), EEM (Emerging Markets, termasuk Indonesia), EWZ (Brazil) EWW (Mexico), dll. Semuanya menunjukkan kecenderungan menurun. Hanya Cina (FXI) masih berkutat mempertahankan trend naiknya. Saat ini saya memegang Put EWZ dengan expiry date Maret 2008. Nanti pada saatnya saya juga akan melakukan short untuk bursa Cina.

Di samping indeks Brasil, saya juga melakukan short pada CFC, dan sektor finansial US.

Sampai nanti....., akan diteruskan dengan stock review.

Jakarta Aug 25, 2006.

Friday, August 17, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI -III

(Minggu ke III, Agustus, 2007)

PERSIAPAN LEPAS LANDAS – (STOCK REVIEW)

Saya percaya bahwa di dalam krisis selalu ada kesempatan. Wei-Ji. Juga di dalam krisis ini. Oleh sebab itu ada baiknya selama memonitor krisis ini, kita lakukan review saham-saham yang punya potensi menguat dengan cepat pada saat krisis selesai. Saham yang saya sukai adalah saham yang secara fundamental bagus tetapi telah babak belur karena emosi negatif di pasar. Yang namanya emosi, adalah tindakan yang tidak waras yang sifatnya sementara. Bila investor sudah waras kembali, maka mereka menyesal melepas saham mereka dan kembali mengkoleksinya lagi.

Nasehat saya: Greedy is good. Too much greed will kill.

IHSG ke 1750.... Mimpi Ni Yeee?
Itu judul salah satu posting di Klubsaham.com. Nampaknya sangat optimis dan besar rasa percaya diri. Bursa Timur Tengah mungkin bisa dijadikan pelajaran. Bila uang panas keluar, dengan mudah indeks harga saham terpangkas lebih separohnya. Harga tertinggi TASI (Tadawul All Share Index) di bulan Feb. 2006 sekitar 21000, kurang dari setahun kemudian menjadi sedikit di bawah 7000. Tinggal 30% nya saja. Harus diingat bahwa tahun lalu tidak ada krisis apa-apa dan Saudi sedang dibanjiri petro-dollar. Bayangkan apa yang terjadi kalau saat itu ada krisis moneter? Hikmahnya: Jangan terlalu optimis.


Chart-1 Index Tadawul – Saudi Arabia.

Saya tidak tahu sampai kapan krisis ini berlanjut. Sampai seberapa dalam koreksi berlangsung. Injeksi liquiditi yang dilakukan bank sentral beberapa waktu lalu adalah yang terbesar setelah kejadian 9/11 2001. Injeksi waktu itu tidak menghalangi bursa saham untuk jatuh dan US nyaris mengalami resesi di tahun 2002. Krisis kali ini disebabkan oleh sektor finansial, jantung dari ekonomi. Minggu kemarin, kasus subprime lending merambat ke Eropa dan sedikit ke Asia. Bagaimana kalau Cina, yang nota bene memegang banyak surat hutang US, juga mengalami pukulan? Harus diingat bahwa etnik Cina punya kebiasaan untuk berspekulasi di daerah yang beresiko tinggi, judi misalnya. Bahkan mereka punya dewa judi. Bukan tidak mungkin ada (mungkin banyak) subprime mortgage yang mendarat di sana. Jumlah subprime market ada yang memperkirakan US$ 2 triliun. Jadi, ada peluang mendarat di Cina. Dampaknya, Cina juga tertular kemarau liquiditi. Apakah dunia lalu akan mengalami resesi? Itu tidak penting bagi orang yang proaktif. Buat strategi yang bagus dan jalankan. Strategi saya saat ini ialah short sektor finansial, cash is king dan emas untuk mengantisipasi sentral bank mengguyur ekonomi dengan liquiditi.

SKENARIO KOREKSI BIASA
Saya sudah lama tidak bermain di bursa Jakarta, ini karena untuk memperluas jangkauan kesempatan. Mencari untung bukan di bursa Jakarta saja. Di tempat lain lebih banyak. Oleh sebab itu saham yang saya tengok adalah saham di bursa luar negri. Saat ini fokus saya di bursa US. Lain kali bisa saja ke bursa lainnya. Oleh sebab itu patokan kita adalah indeks Dow Industrial.



Chart-2

Indeks Dow Industrial saat ini menurut teori Elliot Wave, sedang mengalami koreksi ABC wave atau wave 4. Nanti kalau koreksi ini selesai maka rally wave 5 akan berlanjut. Semuanya masih dalam kerangka bull market.

Ada beberapa support yang mungkin bisa menahan turunnya indeks Dow, yaitu di 12800 dan 12000. Kalau dilihat skala kepanikan yang sekarang ini, 12000 masih bisa dicapai. Nampaknya support 11800 - 12000 cukup kuat. Karena level itu adalah Fibonacci retracement 38% antara 2002 low dan all time high dari index Dow dan juga kira-kira level inflation adjusted 2002 low. Kalau level 11500 bisa ditembus, berarti koreksi saham kali ini lebih parah dari tahun 2002. Dengan kata lain saya akan mulai membeli pada saat Dow Industrial mencapai level 12000. Andaikata koreksi masih berlangsung, maka harus dilakukan cut loss dan kemudian dilakukan evaluasi kembali, kapan saatnya masuk bursa kembali.

Koreksi biasa scenario, berjalan cepat. Bulan-bulan September - November pasar modal akan kembali rally. Pandangan ini mempunyai landasan bahwa menjelang pemilihan presiden di US, biasanya bursa saham mempunyai performance yang bagus. Liquiditas selalu terjaga. Apakah anda akan bertaruh dengan kasus ini? Saya tidak terlalu yakin.

SKENARIO CRASH
Senario ini bahwa bursa saham akan terjun bebas, Dow bisa terjun sampai -20%-30%. Tetapi kemudian rebound kembali. Asumsinya ialah bahwa ekonomi masih kuat atau masih punya peluang menguat. Kasus tahun 1987, secara yer on year tahun 1987 masih membukukan gain, walaupun crashnya antara puncak ke bottomnya mencapai kira-kira 30%. Ekonomi memburuk 2-3 tahun kemudian. Crash terjadi karena pasar sedang menguji ketua the Fed yang baru, waktu itu Alan Greenspan.


Chart-3

Mungkin crash kali ini seperti tahun 1987. Ben Bernanke adalah ketua the Fed yang baru. Pasar tidak terlalu yakin atas kemampuannya.


SKENARIO GLOBAL BANKING ATAU/DAN KREDIT COLLAPSE
Crash tahun 1929 adalah akhir dari ekspansi kredit dan mania investasi yang berlebihan beberapa tahun sebelumnya. Index harga saham naik hampir 100% dalam kurun waktu 1 tahun. Indeks saham jatuh hampir 50% dalam 4 bulan. Credit crunch mengakhiri masa boom di bursa saham dan juga properti. Kemudian ekonomi dunia mengalami depressi.


Chart -4

Secara ringkas skala crash ditunjukkan di Chart-5. Yang mana yang mungkin terjadi?



Chart-5

Pertanyaan itu sulit dijawab dengan pasti. Masih banyak kemungkinan bagaimana pasar bereaksi terhadap kejadian hari-per-harinya. Perkiraan saya crash yang sekarang ini punya potensi lebih buruk dari tahun 1987. Kecuali kalau the Fed melakukan intervensi dan Ben Bernanke menepati janjinya sebagai Helicopter Ben yang menaburkan uang dari angkasa. Dalam kasus ini, nilai nominal memang terbatas, tetapi nilai riil uang jatuh. Saya pikir Ben Bernanke sadar akan hal ini. Oleh sebab itu the Fed berkali menjauhi pernyataan/janji untuk melakukan penurunan suku bunga. Disamping itu the Fed bukan BI atau bank sentral Cina, yang punya kebebasan melakukan intervensi. The Fed adalah bank swasta, bukan bank pemerintah.

Saya akan mencoba memberikan beberapa gambaran supaya anda bisa membayangkan seberapa jauh jatuhnya pasar saham.

1. The Fed dan bank-bank sentral dunia terjepit. Kalau terlalu banyak mengucurkan kredit maka akan memperparah inflasi. Apa yang mereka sembunyikan akan tersingkap. Bahan makanan sudah naik harganya bukan?

2. Bank-bank akan enggan menyalurkan kredit, karena duitnya tersangkut di subprime mortgage, bahkan juga prime mortgage. Bukankan sudah nampak gejala awalnya? Akibatnya bisnis sulit memperoleh pendanaan.

3. Terjadi redempsi reksa dana. Saham-saham unggulan (yang punya peluang ada pembelinya) akan diliquidasi oleh fund manager untuk membayarkan redempsi. Ada perlombaan jual-jual-jual-jual...., tetapi tidak ada yang beli.

4. Carry trader ketakutan. Mereka ikut meliquidasi posisinya. Jual! Buktinya Yen menguat sampai Y112/US$ malam ini tanggal 16 Aug. 2007.

5. Terjadi penyeimbangan di emerging market, pusatnya spekulasi. Mata uang yag dicetak lebih cepat (Indonesia 15%, Cina 20%, India 25%) akan melemah dibandingkan US$ (kecepatan pertumbuhan 12% per tahun). Bukankah itu yang terlihat sekarang?

6. India dan Cina yang diharapkan bisa menggantikan pertumbuhan US akan menjadi harapan yang sia-sia. India dan Cina juga terjadi boom real estate. Kriteria pemberian kredit di kedua negara tersebut apa tidak lebih buruk dari US? Kalau lebih buruk bukankah kredit subprime lokal akan mengalami problem. Dengan kata lain kredit perumahan akan menjadi masalah global.

7. Sampai Oktober 2007 nanti tidak akan ada berita mengenai laporan keuangan dari perusahaan. No good news = bad news atau No good news = good news?


Jadi, skenario mana yang mau dipilih? Pertimbangkanlah sendiri. US akan mengalami resesi tahun depan (ramalan saya beberapa tahun lalu meleset 6 bulan).

Untuk sementara mungkin pasar akan rebound. Indeks Dow Ind. Bertahan di atas 12800 dan membentuk hanging man- trend reversal pattern. Kita ikuti saja arus pasar.


Chart-6

REVIEW SAHAM
Kita riview saham saja. Supaya nanti bisa dikumpulkan secara sistematis. Kita tidak perduli sampai seberapa dalam koreksi ini, pengumpulan saham akan dilakukan secara sistematis.

International Coal, ICO
ICO adalah saham batu bara yang sudah babak belur. Produknya adalah batu bara kwalitas metallurgi. ICO mempunyai 25 tambang underground dan surface di US. Ringkasannya bisa dilihat di site http://finance.yahoo.com/q/pr?s=ICO. Sedang detailnya di http://www.intlcoal.com/.

Saham listing di tahun 2005, tetapi sejak November 2005 harganya jatuh dari level $16 di bawah $ 4. Kejatuhan ini dipicu oleh kecelakaan di tambangnya Sago Mine pada bulan January 2006. Penyebabnya masih diperdebatkan. ICO menerangkan bahwa petir dan kejadian alam sebagai penyebabnya. Sedangkan Union (Serikat Pekerja) menuduh ICO lalai dan tidak mengikuti aturan standard keselamatan. Bagi investor, ICO sudah jadi najis dan tidak disentuh investor, kecuali para insider yang secara diam-diam mengkoleksinya sejak ICO jatuh di level $7. (Data mengenai insider ini bisa dilihat di link ini: http://finance.yahoo.com/q/it?s=ICO). Siapa yang paling tahu mengenai kondisi dan masa depan perusahaan kecuali para direktur dan managernya. Ambil contoh saja, saya dengar Reneir Latif, (ex) CEO Lapindo Brantas, sudah hengkang dari Lapindo. Saya tidak yakin kalau Lapindo masa depannya bagus dan tidak punya liability kasus Lumpur Sidoarjo, Reneir Latif akan keluar. Saat ini kadang masih ada publikasi yang negatif mengenai kecelakaan di Sago Mine. Investor tidak suka berita buruk dan ketidak jelasan. Oleh sebab itu mereka menjual sahamnya. Tetapi bagi saya, para insider adalah indikator baik buruknya internal perusahaan. Kalau keadaan sudah jelas, harga saham ini akan mengejar valuasi yang sesungguhnya.



Chart-7

Harga saat ini sudah bagus, tetapi tidak ada salahnya menunggu sampai pasar mencapai titik terendahnya. Saat ini valuasi ICO mempunyai Price/Sales = 0.69 dan Price/Book = 0.95. Hutang/Equity nya = 0.4. Kasus Sago Mine juga menyebabkan biaya operasi yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Dengan kata lain, biaya operasi yang dilaporkan saat ini tidak mencerminkan performance perusahaan yang sebenarnya. Potensi untuk meningkatkan profit margin ada.

Dari sudut bisnis, batu bara kualitas metallurgi, punya prospek yang baik. Permintaan besi/baja akan bertahan atau meningkat. Industri minyak yang sedang booming memerlukan banyak besi. Di sektor infra-struktur di negara maju, banyak pipa-pipa air, steam, jalan kereta api yang sudah menua. Ingat kejadian ledakan pipa steam di New York baru-baru ini. Belum lagi banyaknya bencana banjir akhir-akhir ini. Jadi ke depan kebutuhan besi dan semen masih terjaga atau naik. Ini berarti permintaan batu bara juga terjamin.

Mungkin ICO masih akan mengalami tekanan jual dan bisa lebih parah. Kita tunggu saja. Pada saat yang tepat, bisa dikoleksi dan ditunggu. Saya kategorikan saham ini sebagai saham untuk pensiun.


Jakarta 16 Aug, 2007

Sunday, August 12, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI -II

(Minggu ke II, Agustus, 2007)

LIQUIDITAS TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH

Minggu ini pasar modal goncang lagi. Yang saya takutkan bulan lalu dan minggu lalu, yaitu menyurutnya kredit, terjadi, bahkan disebutkan sebagai mengeringnya kredit. Terjadinya tidak terisolasi seperti harapan Bush dan Bernanke serta teman-temannya di Fed. Persoalan subprime mortgage enggan berteman dengan Bush dan Bernanke. Ekonomi sudah mendunia. Jaringannya sampai ke Eropa. BNP Paribas terpaksa membekukan redempsi 2 reksa dana nya. Masih banyak bank lain melakukan hal yang sama. Liquiditas mengering di Eropa, Asia di samping di US. Responsnya mudah ditebak. ECB (European Central Bank) menggelontorkan Euro senilai US$ 130 milyar dan the Fed US$ 34 ditambah dengan janji akan menyediakan US$ 1 triliyun. Secara keseluruhan sentral bank dunia telah mengijeksikan $326 milyar. Tetapi bursa saham hancur, emas, uang sejati, bertahan. Make my day!!

PENGALAMAN LALU
Anjing saya Poky, bisa belajar dari pengalaman. Dulu, saya selalu menciumkan sepatu saya ke dia lalu saya kasih makan. Maksudnya mengassosiasikan sepatu saya dengan makanan. Lama-lama, dia akan kalau mau minta makan harus mencari sepatu saya dulu. Dia mengerti dan tahu bagaimana memanfaatkannya. Orang Indonesia seharusnya tahu apa yang bisa terjadi pada bantuan liquiditas. Apa yang dilakukan oleh ECB dan the Fed, belum lama ini terjadi di Indonesia dan pelakunya adalah BI. IMF kalau memori mereka cukup panjang, seharusnya ingat. Kecuali bagi orang yang lebih bodoh dari si Poky.

Di Asia, 10 tahun lalu, kodisinya sama seperti yang terjadi di dunia saat ini. Skala dan sumbernya berbeda. Banyak hutang yang gagal bayar. Di sektor perumahan US disebut foreclosure. Ini merambat ke Eropa dan Asia. Bank-bank kreditor, debitor pada pontang-panting mencari dana agar tetap solvent. BI kemudian memberikan Bantuan Liquiditas BI, yang disingkat BLBI. Apakah BLBI berhasil mengelakkan Indonesia dari krisis? Anda bisa menjawabnya sendiri. Bagaimana akhir dari BLBI? Dan berapa lama bisa selesai? Silahkan jawab sendiri.

Tentu saja ada perbedaan antara yang terjadi sekarang dengan krisis Asia 1998. Kalau dulu sektornya adalah hutang perusahaan. Sedangkan sekarang adalah sektor kepemilikan rumah. Tetapi intinya sama. Yaitu pemberian kredit kepada calon debitor yang tidak layak memperoleh kredit. Pemberian kredit yang sembrono.

AKANKAH PERSOALAN SELESAI?

Di Sumbernya
Untuk menjawab pertanyaan di atas, harus dilihat sebab dan cara kerja sistem. Kalau bank memberikan kredit kepada orang yang tidak mampu membayar (suprime loan), apakah lantas serta-merta membuat debitor itu mampu membayar? Kalau dia mampu membayar hutangnya berarti ada kontradiksi. Jadi jelas jawabnya. Tidak akan mampu. Memberikan kredit kepada orang yang tidak mampu bayar, berarti si kreditor sudah siap dan rela menghibahkan duit yang dipinjamkannya. Kalau tidak, berarti dia bodoh. Sayangnya yang memberikan kredit itu bukan kreditor yang sesungguhnya. Bukan pemilik uang yang mendepositkan uangnya di bank atau di pengelola reksa dana. Melainkan pihak bank dan pengelola reksa dana. Pihak bank, fund management dan rating institute harus mempertanggung jawabkan uang yang terkena malinvestment itu. Ini yang mungkin bisa memarakkan pengadilan dimasa akan datang.

Bantuan liquiditas bisa dipandang sebagai talangan pembayaran hutang yang gagal bayar. Tetapi apakah talangan ini bisa dibayar? Tentu saja tidak, kecuali si debitor kerja lebih keras, menghasilkan duit lebih banyak dan mengangkat posisinya dari tidak berkemapuan membayar menjadi mampu membayar. Ibaratnya begini. Bang Jali orang Betawi asli yang tidak punya pekerjaan tetap kecuali ikut organisasi kedaerahan. Dia mengkredit motor. Baru 2 bulan dia tidak bisa membayar kreditnya. Kemudian BI datang menalangi tunggakannya. Pertanyaannya: “Apakah bang Jali, nantinya bisa membayar hutangnya yang ditalangi BI, atau tidak?” Jawabnya jelas: “Tidak”. Kecuali bang Jali mencalonkan jadi anggota DPR atau DPRD atau jadi insinyur, dokter dan dapat gaji, tunjangan, serta penghasilan lainnya yang lebih besar dari pada perkerjaannya yang serabutan seperti sekarang ini. Tanpa perubahan itu, mustahil hutang terlunasi.

Demikian juga untuk debitor subprime mortgage US yang punya kesulitan untuk bayar cicilan rumah. Kalaupun the Fed dan badan-badan pemberi kredit milik pemerintah seperti Fannie Mae dan Freddie Mac, akan berusaha menolong para debitur yang gagal bayar, supaya mereka tidak kehilangan rumah mereka. Apakah ini akan membuat para debitur mampu membayar hutang mereka tanpa ada kenaikkan status ekonomi mereka? Sayangnya untuk menaikkan tingkat ekonomi mereka, perlu waktu dan kesempatan. Yang pasti, kesempatan untuk memperoleh gaji dan penghasilan yang lebih baik menjadi kering pada saat krisis ekonomi.

Effek Sampingan
Untuk hutang-hutang yang beresiko, bank biasanya tidak suka. Hutang-hutang ini dikemas, dicampur dengan hutang yang bagus dan dikasih rating. Ratingnya bagus, AAA misalnya. Ini disebut CDO (collateralized debt obligation) berbunga lumayan. Semakin tinggi bunganya, semakin tinggi resikonya. Sayangnya ratingnya sering salah dan tidak transparan. Secara analogi, CDO ini sama saja dengan nasi rames dicampur dengan boraks, dan kemudian disebut nasi rames bukan nasi campur beracun. Kenyataannya secara keseluruhan, kemasan itu beracun. Kalau ada kasus keracunan, maka orang enggan membeli nasi rames, karena curiga jangan-jangan nasi rames yang dibelinya mengandung boraks. Oleh sebab itu banyak surat-surat hutang menjadi tidak liquid, orang takut nasi rames bercampur borak. Krisis kepercayaan. Banyak penjual tetapi tidak ada pembeli. Harga jadi jatuh kalau bukan jadi wallpaper. Siapa yang mau percaya kepada Moody & S&P lagi? Jadi CDO susah laku, harus banting harga kalau mau dijual.

Persoalannya tidak hanya merambat pada CDO, pencemaran hutang yang bagus oleh hutang beracun. Banyak hedge fund memilikinya dengan leverage. Artinya punya modal 10 juta, membeli barang seharga 100 juta, dan kekurangannya pinjam alias hutang. Penurunanan sedikit saja sudah bisa membabat modal dan membangkrutkan. Bear Strearns terpaksa membangkrutkan 2 hedge fundnya.

Pasar kredit derivatif, highly leveraged investment ini tidak transparan. Besarnya diperkirakan mencapai US$ 400 triliyun. Apakah bantuan liquiditas US$ 1 triliyun akan cukup?

Turunkan Suku Bunga The Fed
Andaikata bank sentral menurunkan suku bunganya (kenyataannya bank sentral Eropa, Canada dan Australi masih menaikkan suku bunganya), apakah persoalan jadi selesai? Ekonomi akan tumbuh? Ini seperti memberi narkotik kepada orang yang sedang sakaw. Asal muasal persoalan ini adalah karena kredit murah dan mudah. Sekarang mau diobati dengan kredit murah meriah lagi? Andaikata bank sentral menurunkan suku bunganya, belum tentu bank-bank mau menurunkan suku bunga pinjamannya dan menyalurkan kredit. Kepada siapa mereka menyalurkan kredit. Apakah kepada orang/perusahaan yang sudah punya hutang? Mereka miskin. Kalau mereka kaya, tentu tidak perlu berhutang. Dengan kata lain penurunan suku bunga tidak akan membantu penyaluran kredit untuk mendanai spekulasi dan usaha beresiko. Sehingga credit crunch masih berpeluang berlanjut ke resesi ekonomi global. Lihat Jepang, walaupun suku bunga disana sudah di bawah 1%, tidak bisa melepaskan diri dari deflasi harga di ekonominya.


RENUNGAN
Banker dan politikus saat ini akan mengatakan bahwa dampak subprime lending terbatas. Bukankah kata-kata itu yang diucapkan oleh Ben Bernanke beberapa minggu lalu? Minggu ini, subprime lending sudah mengenai Eropa dan Asia. Berita dari CNBC hari ini mengatakan bahwa banyak bank-bank Eropa yang mempunyai eksposure di CDO. Juga bank-bank Asia seperti UOB (United Overseas Bank). Anda tidak mengharap seorang penjual barang busuk mengatakan barangnya busuk. Seorang di pemerintahan seperti Bush tidk akan mengatakan bahwa ekonomi US sedang menuju resesi. Juga Ben Bernanke, dia tidak akan mengatakan bahwa kasus CDO akan menyebar kemana-mana. Seperti para politikus Indonesia, mengatakan “ekonomi makro bagus” sedang ekonomi riil belum beranjak kemana-mana. Pada saatnya nanti, kalau kebusukan itu sudah terbongkar dan tidak bisa ditutupi lagi, hari itu menjadi hari perhitungan.

The Fed adalah badan swasta. Bank Indonesia adalah bank pemerintah. Orentasi mereka berbeda. BI waktu itu membeli semua hutang-hutang yang gagal bayar. BI mencetak duit sehingga rupiah hancur, 80% nilainya lenyap.The Fed mungkin tidak membeli semua hutang yang gagal bayar. Bisa terjadi revolusi. Ingat bahwa kebanyakan revolusi dalam sejarah, dipicu oleh krisis ekonomi dan merosotnya tingkat kehidupan........, saya tidak tahu apa yang ada di pikiran ketua-ketua the Fed.

Poole: "The Fed can provide liquidity support but not capital".

Artinya the Fed tidak menanggung kerugian yang menimpa bank-bank yang terkena eksposure toxic CDO. Kesempatan untuk mengambil posisi short di sektor finansial. Itulah sebabnya saya punya posisi short di XLF, ETF untuk sektor finansial.

Krisis liquiditi adalah akhir dari liquidity boom. Seperti boom dan mania, biasanya berakhir dengan adanya pergeseran-pergeseran di sektor finansial dan re-pricing asset-asset yang mengalami bubble. Pertanyaannya apakah anda mempunyai asset-asset yang sudah bubble? Kompas, suatu harian umum meluncurkan indeks Kompas-100. Biasanya akhir dari suatu bubble ditandai bila awam sudah ikut ke dalam mania dan investasi. Berhati-hatilah......, dalam krisis selalu ada peluang.

Jakarta 11 Aug, 2007

Wednesday, August 1, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI -1

(Minggu ke 1, Agustus, 2007)
Sudah dua minggu ini pasar modal mengalami kegoncangan. Apakan ini awal sebuah crash? Atau hanya sekedar koreksi saja. Saya tidak tahu. Itu tidak penting untuk judul tulisan ini “Market Crash Monitoring”. Judul ini diambil supaya kelihatan dramatis. Tidak lebih dan tidak kurang. Saat ini market sudah oversold, arus balik terjadi dan peluang cukup untuk berlanjut, tetapi tidak terlalu lama. Kita akan memonitor pasar modal, ekonomi dan mencari peluang. Makin hebat krisisnya makin besar peluangnya. Kita akan bahas dua (2) peluang, yaitu di sektor Kredit kePemilikan Rumah (KPR), atau Mortgage dan sektor energi alternatif.

YANG HOT DI EKONOMI (US)
Self denial atau mengingkari kenyataan dan bahaya adalah adalah sikap orang yang tidak sehat mentalnya. Tetapi itulah yang terjadi pada banyak orang. “Sekarang kasusnya lain.....”, sanggahan itu sering dipakai untuk menenangkan diri sendiri. Bagaikan memejamkan matanya (tidak mau melihat) di saat sebuah truk besar melaju kencang menuju hadapan kita. Barang kali dengan memejamkan mata, tabrakan bisa dihindari.

Ada dua kata yang saling tidak selaras di dunia ekonomi yang sering dikutip oleh media massa di Indonesia. Yaitu ekonomi riil, yang belum beranjak kemana-mana, dan ekonomi makro yang tumbuh dengan baik. Kalau ekonomi riil, orang awam dan waras mengerti, yaitu hal-hal yang menyangkut gaji, harga dan daya beli. Untuk menerangkan arti ekonomi makro, menurut ilmu logika adalah sebagai berikut. Kalau ada himpunan (kumpulan) hal riil, maka komplemennya adalah himpunan hal non-riil. Bisa berupa hal gaib dan/atau ilusi (termasuk kebohongan, dan kepalsuan). Ekonomi makro tidak membahas tentang hal gaib (jin, setan, gendruwo atau memedhi), oleh sebab itu ekonomi makro termasuk kumpulan hal-hal ilusi, palsu, statistik dan kebohongan. Oleh sebab itu orang yang sehat mentalnya harus waspada terhadap eonomi makro (versi resmi). Nasehat Ronggo Wasito: “Pada jaman edan, yang yang tidak ikut gila tidak akan kebagian. Tetapi sebaik-baiknya orang gila, lebih baik orang waras dan waspada.”

US bisa menghindari resesi di tahun 2001-2002 karena Greenspan (ketua bank sentral US) menggelontorkan liquiditas. Kredit diturunkan dan mejadi murah. Sekitar 1%. Dampaknya adalah merebaknya spekulasi di segala sektor, saham, real-estate, pasar hutang. Itulah yang disebut pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi US bagai memdapat suntikan steroid dari home equity extraction yang dibahas di tulisan minggu lalu. Tanpa home equity extraction (mortgage equity withdrawal) US sudah resesi tahun 2001 dan 2002. Kemudian di tahun tahun berikutnya GDP US seperti memperoleh doping (lihat Chart-1 di bawah – sumber dari frontlinethoughts.com). Keadaan seperti ini tidak bisa berlangsung terus. Keampuhan doping terbatas, steroid yang diperlukan makin lama makin tinggi, atau unjuk kerja anjlok dan tenaga terkuras semua. Gejala-gejala resesi sudah nampak lama. Tetapi pasar spekulasi masih bullish dan irrasional. Baru beberapa minggu lalu pasar tersadar oleh gagal bayar di sektor surat hutang kredit perumahan US. Saham-saham dunia (kecuali Cina) mengalami aksi jual besar-besaran sehingga harga saham dunia anjlok. Katanya 1.5 Triliyun menguap di pasar US (angka sebenarnya saya tidak pernah menghitung). Bagaimana kedepan? Pertanyaan yang wajar bagi pelaku pasar.


Sumber: frontlinethoughts.com
Chart-1

Salah satu yang memicu gagal bayar di sektor kredit perumahan ini adalah perubahan dari bunga kredit tetap ke mengambang. Dalam perjanjian kredit perumahan biasanya pada tahun-tahun pertama diberi bunga tetap yang murah yang disebut suku bunga penggoda (teaser) karena murah. Bunga teaser ini diadakan supaya pembeli rumah tertarik. Setelah itu, jatuh tempo untuk bunga mengambang (ARM = Adjustable Rate Mortgage). Kenaikannya bisa mencapai 3% dari suku bunga penggoda (teaser). Oleh sebab itu penghutang akan mengalami kesulitan membayar cicilan, dan terjadilah gagal bayar.

Untuk melihat apakah tren gagal bayar ini menyurut atau menggila, maka kita lihat seberapa banyak KPR yang jatuh tempo dari teaser rate ke ARM di Chart-2 berikut ini dari frontlinethoughts.com. Sampai pertengahan tahun depan jumlahnya naik 2-3 kali lipat. Jadi, jangan harap tsunami KPR ini selesai. Air bah yang besar belum datang. Antara Desember 2007 dan Juni 2008 gelombangnya dengan ukurannya 2-3 kali lebih dahshat akan kembali. Kalau bulan-bulan lalu besarnya hutang yang mengalami perubahan dari teaser rate ke ARM sekitar US$ 20 – 40 milyar per bulan, yang akan datang bisa mencapai $ 110 milyar.


sumber: frontlinethoughts.com
Chart-2

Data yang senada dari Credit Suisse di bawah ini (Chart-3). Detail angkanya tidak saya permasalahkan, karena sumbernya berbeda. Yang menarik pada data Credit Suisse adalah sampai Desember 2008, subprime mortgage mendominasi. Berhati-hati lah bahkan kalau perlu sampai 2012. Jadi bayak peluang dalam 18 bulan mendatang perusahaan pemberi pinjaman KPR dan perusahaan pengelola dana investasi yang akan bangkrut seperti American Housing Mortgage atau mengalami kerugian besar deperti Bear Stearns, IKB Bank (Jerman).

Gagal bayar besar kemungkinan akan merambat ke prime mortgage. Dengan adanya gagal bayar, maka bunga pinjaman mengambang, ARM, akan naik, termasuk di prime mortgage. Di beberapa negara bagian US, California misalnya ARM naik dari 6.75% ke 8%. Kenaikan-kenaikan seperti ini bisa membuat gagal bayar dan foreclosure.

Apa yang terjadi di sektor subprime mortgage diharapkan tidak merambat ke sektor. Itu adalah harapan Ben Bernanke. Yang pasti US treasury bond harganya naik kembali dan yeild nya turun sampai ke 4.5% setelah beberapa minggu lalu mencapai 5.3%. Kapital banyak lari dari yang beresiko ke sektor-sektor yang kurang beresiko seperti bond pemerintah. Pasar uang menilai resiko kredit naik, dan harga kreditpun naik. Ke depan liquiditas punya peluang untuk menyurut. Perusahaan-perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mendanai projek-projeknya kecuali dengan pendanaan sendiri dari dalam. Oleh sebab itu perusahaan yang punya cash banyak/cukup adalah perusahaan yang mampu bertahan dan tumbuh. Yang pasti beberapa buy out, akuisisi yang dibiayai oleh hutang terpaksa ditunda seperti Alliance Boots oleh Kohlberg Kravis Roberts dan Chrysler oleh Cerberus. Demikian juga IPO, mungkin banyak yang harus ditunda karena takut tidak laku.


Chart-3

Penyebab menyurutnya liquiditas adalah banyaknya bank-bank yang mengantongi CDO beracun subprime loan menderita kerugian, seperti Old Hill Partners, Wharton Asset Management, United Capital, Braddock Financial, Sowood Capital Management.

Sistem keuangan sudah mendunia, sehingga dampak persoalan liquiditas bisa menjalar kemana saja. Caliber Global Investment yang berbasis di London terkena subprime lending US. Bank Jerman, IKB, terpaksa memperoleh pertolongan bail-out.

Pemain pasar mengharap suku bunga bisa turun untuk menggelontorkan liquiditas. Memang the Fed tidak menaikkan suku bunganya. Tetapi ECB, bank central Autralia, Inggris, Canada, dan lainnya menaikkan. Dan yang lebih penting, bank-bank swasta pasti menaikkan suku bunga pinjaman sebagai premium tambahan untuk mengkompensasi naiknya resiko.

BURSA SAHAM
Bagaimana sih buruknya situasi pasar di US? Chart-4 di bawah ini menunjukkan jumlah saham yang mencapai rekor tertinggi dikurangi jumlah saham yang mencapai rekor terrendah. Dua minggu lalu jumlah saham yang membentur rekor terrendah 700 lebih banyak dari yang mencapai rekor tertinggi. Artinya, selama ini, kenaikan index saham, hanya dimotori oleh beberapa saham dengan kapitalisasi pasar yang besar. Sebagian besar sedang cenderung menurun. Ini bukan gejala pasar dan ekonomi yang sehat. Dalam 16 tahun terakhir, hanya terjadi 6 kali. Bisa jadi gejala semacam ini akan muncul sehingga melahirkan koreksi pasar saham seperti tahun 2001-2002, pada saat mood kasus creative accounting Worldcom dan Enron menyelimuti pasar. Dalam kasus ini banyak pembesar perusahaan seperti Bernie Ebbers, Jeff Skilling, Ken Lay, berhadapan dengan pengadilan dan merasakan penjara. Kali ini kasusnya memang lain, creative toxic debt packaging CDO dan creative CDO rating, bukan creative accounting semacam di Enron dan Worldcom. Tetapi jumlah pengacara perdata/pidana, investor yang dirugikan, jaksa yang ambisi semakin banyak. Siapa tahu banyak investor marah karena merasa tertipu, jaksa/pengacara ingin punya kasus yang high profile, politikus ingin cari polularitas lower class dengan menghantam high class CEO masuk kepenjara? Paling tidak, selama 2 tahun kedepan kita harus hati-hati.


Chart-4

Saya bukan ahlinya TA (technical analysis) dan tidak terlalu percaya pada TA dalam artian selalu punya exit strategy kalau pasar tidak lagi selaras dengan TA. Untuk jangka panjang (2-3 tahun) ada beberapa target bottom dari koreksi pasar berdasarkan angka Fibonacci yang dihitung dari top Dow Jones Industrial 14021 dengan low nya ditahun 2002 (Chart-5). Targetnya adalah 11800, 10600, 9450. Pendekatan lain, ialah jika bursa mencapai dasar yang sama dengan tahun 2002 low (disesuaikan dengan inflasi) menjadi 11600.

Faktor positif di sektor bursa saham ada beberapa. Yang pertama dari faktor TA. Harus diingat bahwa TA, sangat teknikal tetapi sama sekali bukan analisis. Hanyalah utak-atik garis, seperti kode lotere buntut. Akan tetapi karena banyak pelaku pasar menggunakan cara ini, maka perilaku pasar mengikuti pola TA.

Para analis yang TA menyimpulkan koreksi kali ini adalah koreksi 3 gelombang ABC minor, yang zig-zag 3 kali dalam wave ke 4 (wave koreksi) dari pola 5 elliot wave. Bila wave ke 4 koreksi ini selesai maka pasar akan bullish kembali. Koreksi paling rendah untuk pola ini bagi Dow Industrial sekitar 12500 (angka bulat).

Faktor positif lainnya ialah dari sudut siklus kepresidenan US. Biasanya menjelang pemilihan presiden US, pasar saham seringnya bagus. Bisa saja mood para jaksa, investor dan politikus saling memaafkan. Tidak ada yang bisa memastikan.


Chart-5

Dari sudut politikus, saat ini ketua PPT (Plunge Protection Team, team yang tugasnya mencegah terjadinya crash seperti tahun 1987) diketuai oleh Henry Paulson, yang juga mentri keuangan US dan bekas investment banker. Kenaikan indeks saham di US yang hanya dimotori oleh beberapa saham,mungkin juga digerakkan oleh PPT.

Ada lagi faktor yang posistif, yaitu Olimpiade Beijing. Walaupun Olimpiade Athena 2004 tidak bisa disebut sukses, tetapi nampaknya Cina tidak akan membiarkan hal itu terulang. Dengan cadangan keuangan, dan cadangan devisanya US$ 1.3 Triliyun, Cina akan bisa meredam adanya resesi.

Jadi kesimpulannya, tidak ada market crash? Saya tidak tahu.......antara fundamental dan politik serta teknikal saling bertentangan.

YEN CARRY TRADE
Penguatan Yen sudah membentur resistance, jadi ada kemungkinan berganti arah (Chart-6). Nampaknya tidak banyak yang berubah dalam trading pattern yang diceritakan pada artikel sebelumnya. Penguatan Yen kemarin ini sejalan dengan pelemahan bursa saham. Pembalikan arah, nantinya akan sejalan dengan penguatan bursa saham.


Chart-6

Beberapa berita menyebutkan bahwa 25% rekening Forex di Jepang adalah pemain retail. Dilaporkan bahwa ibu rumah tangga, sekretaris di kantor juga ikut. Biasanya kalau pemain retail sudah banyak ikut bermain, artinya crash sudah dekat. Dekatnya seberapa? Pasar bisa tetap irrasional untuk jangka waktu yang lama. Melawan pasar harus lebih cerdik. Kita lihat di kisaran trading Yen. Nampaknya masih lebar, sehingga masih memungkinkan para pelaku untuk bermain. Pelemahan Yen berikutnya akan menandai kembalinya bull di bursa saham.

Jadi secara teknikal masih bisa ada rally di pasar modal. Paling tidak untuk beberapa 6 – 12 bulan ke depan.

PELUANG

Untuk masuk ke bursa saham, saya akan memilih saham yang sudah terbantai habis tetapi punya fundamental baik. Secara sektoral, saham pharmasi US sudah mengalami masa konsolidasi selama 8 tahun. Saham emas/perak juga sudah mengalami konsolidasi 1.5 tahun, hampir 2 tahun. Saham-saham yang non spesifik yang terbantai karena salah sangka. Kira-kira itu tema investasi saya.

Short Sektor Mortgage Lender
Beberapa waktu lalu saya melakukan shorting (lihat tulisan sebelumnya) CFC (Countrywide Financial Corporation, pemberi KPR utama di US) dan LOW (Lowes Companies, bergerak dalam bidang perbaikan dan dekorasi rumah) dengan PUT Option. Kedua perusahaan ini bergerak dalam sektor perumahan/ Semua posisi sudah saya jual pada saat pasar sudah oversold. Keuntungan 200% - 500%. Kita akan menunggu lagi saat yang tepat untuk melakukan shorting. Saya juga masih ada posisi short di XLF (ETF untuk sektor finansial) Put Option $38, Jan 2009. Ini untuk menangkap peluang jangka panjang (1.5 tahun) terhadap penurunan saham-saham sektor finansial. Saya akan menambah lagi sedikit jika terjadi rally.

Short Sektor Alternatif Energi
Pada artikel sebelum telah disebutkan bahwa harga minyak membentur resistance and overbought, rentan terhadap koreksi. Chart-7 menunjukan bahwa koreksi harga minyak sudah berjalan.


Chart-7
Biasanya musim gugur adalah musim yang suram bagi sektor energi/minyak dan gas, kecuali kalau ada badai-topan. Rally sektor minyak pada musim semi dan panas tahun ini membuat saham-saham minyak sangat overbought. Ini menjadikan sektor ini rentan koreksi. Saham yang paling rentan koreksi adalah energi non-konvensional, seperti saham bio-fuel atau Tar-Sand. Karena mereka bisa hidup pada saat harga minyak tinggi. Kalau harga minyak rendah, mereka mati. Lebih-lebih bio-fuel. Tahukan anda untuk menghasilkan 1 kalori biofuel diperlukan 2-4 kalori. Ini meliputi pupuk pestisida dan lain sebagainya. Tentu saja bahan-bahan ini dari minyak. Biofuel adalah omong kosong. Sayangnya saham biofuel (alkohol) secara TA agak kurang reyah untuk disantap. Oleh sebab itu saya hanya memilih saham Suncor (SU) sebagai target.

Alasannya: SU punya sumber penghasilan yang cukup besar dari tar-sand di cekungan Athabasca Canada. Green Peace mulai mengganggu produsen minyak tar-sand di Atabasca karena masalah pencemaran air. Sedap bukan? Tar-sand bukan minyak biasa, dan cara pengambilannya seperti penambangan bahan padat. Pakai kerukan, truk dumper, bulldozer, seperti itulah penjelasan awamnya. Minyaknya yang padat lalu diproses menjadi minyak cair. Mahal ongkosnya. Kalau harga minyak turun maka margin keuntungannya anjlok. Makin sedap untuk di short bukan.

Saya masuk di PUT $90 Jan 08 (SUMR) diharga $7.40. Saat ini sudah $8.00. Saya harap harga saham SU bisa jatuh sampai $80, sehingga nilai interinsik nya adalah $10. Untung-untung bisa ke $70 (nilai sinterinsik option $20). Kalau dalam waktu dekat ini saham SU menguat, saya akan masuk di PUT $90 Dec 07 (SUXS) sebagai tambahan (average down). Kalau bulan Oktober volatilitas meningkat maka, di samping memperoleh nilai interinsik, ada tambahan dari premium volatilitas.

Siapkan List Saham yang Bagus
Dengan adanya rebound beberapa hari ini, saya yakin bahwa koreksi berikutnya masih ada. Menghadapi koreksi berikutnya, wave C, ada baiknya dipersiapkan saham-saham untuk dikoleksi untuk rally wave 5 setelah wave C dalam konteks teori Elliot wave.

Saya adalah seorang bottom feeder. Suka saham yang sudah babak belur. Contohnya Handleman Company (HDL), International Coal (ICO). Lihat Chart -8 dan Chart-9. Saham-saham ini babak belur karena faktor yang salah, bukan karena fundamentalnya. Seperti ICO, babak belur karena dituduh lalai dalam hal safety yang mengakibatkan kecelakaan. Padahal kemungkinan kecelakaan di pertambangannya itu disebabkan karena petir, faktor alam. Yang menarik adalah para insider ICO terus menerus membeli saham ini. Insider adalah yang paling tahu kondisi perusahaan. Kalau para insider mengkoleksi saham ini artinya masa depan perusahaan ini bagus.

Di bawah ini adalah saham-saham yang menarik untuk dikoleksi. Pada tulisan berikutnya akan kita bahas fundamentalnya. ICO, HDL, SIX, GW, POL, PFE, LLY, AAU, ABY, WON, XJT, GRS, AZK. Kalau anda ada kesempatan silahkan membuat riset sendiri. Saya pikir list ini sudah cukup banyak untuk membuat anda sibuk.


Chart-8





Chart-9

Semoga anda beruntung........

Jakarta 8 Agustus 2007.