___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, November 4, 2007

MONITORING KRISIS EKONOMI - IX

(Minggu ke I, November 2007)

PAJAK DAN PEMILU

Topik Kali Ini
Renungan Ekonomi dan Politik
Defisit Belanja Negara dan Bahaya Inflasi

Citibank Akan Jadi Shitty Bank kah?
Analisa dan Peluang Pasar

The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada tanggal 31 Oktober 2007 menjadi 4.50%. Pertumbuhan GDP US untuk kwartal 3 (annualized) 3.9% (The Fed pasti sedang mabuk). Hari itu bursa saham menguat. The Fed pada hari itu mengglontorkan US$ 41 milyar di pasar repo. Indeks Dow Industrial naik 135 poin (1%). Tetapi dana itu cepat menguap, hari berikutnya jebol lebih dari 2%. Penurunan sehari setelah pengumuman the Fed ini mungkin karena investor yakin bahwa the Fed sedang mabuk atau Mr. Bear sudah muncul. Kalau benar Mr. Bear yang muncul, maka tidak salah kalau judul artikel minggu lalu adalah “Selamat Datang Bear”. Kita akan lihat beberapa bulan ke depan apakah Mr. Bear hanya mampir sebentar atau datang untuk berpesta selama 2-4 tahun.

Emas hari ini menembus $805/oz dan melaju menantang level all time highnya $860/oz. Harga minyak bertengger di atas $95/bbl, menantang level $100/bbl. Kaum laisser faire, libertarian, anti kekuasaan bank sentral, bergembira menyambut kemenangan uang sejati. Bear juga. Krisis ekonomi? Kata Bear. Dengan harga minyak yang bertengger di $95/bbl, apa yang harus dikatakan? Kaum Bear seperti saya ini untung pada saat ekonomi memburuk.


RENUNGAN EKONOMI DAN POLITIK – PAJAK, POLITIK DAN PEMILU
Judul tulisan kali ini adalah PAJAK DAN PEMILU, untuk mengakomodasi bagian kecil dari tulisan ini yang merupakan sebuah renungan.

Berita di koran baru-baru ini mengatakan bahwa pemilihan umum tahun 2009 akan memakan biaya Rp 47.9 triliun. Kira-kira 6% dari anggaran belanja negara 2008. Biaya itu dipakai untuk memilih orang-orang yang diharapkan bisa membuat makmur kita. Kemudian, selama 5 tahun kita harus menggaji mereka (yang besar karena mereka menentukan sendiri gaji mereka), memberi tempat tinggal dan akhirnya memberi pensiun yang ditentukan sendiri oleh mereka. Biaya yang dikeluarkan tidak hanya itu, karena untuk menggalang suara, para kontestan juga harus mengeluaran biaya, yang harus didapat entah dari mana. Biaya ini untuk Indonesia yang masa sekarang ini lebih demokrasi, mungkin lebih besar dari pada budget riil pemerintah untuk pendidikan. Dibandingkan dengan krisis tahun 1965, terlihat krisis 1998 jauh lebih sulit bangkit, walaupun skalanya krisis tahun 1965 jauh lebih besar dari pada krisis tahun 1998. Tahun 1965, negara praktis bangkrut dan sekitar 3 juta orang mati terkorbankan. Perbedaan utama antara kebangkitan dari krisis 1965 dan 1998 adalah pada alokasi biaya dan tenaga, yang satu terfokus pada kemakmuran dan pemulihan ekonomi dan yang lainnya terfokus pada demokrasi dan menyebaran kekuasaan (dan kesempatan korupsi, termasuk yang dilegalkan). Dalam kurun waktu yang kurang dari 10 tahun setelah krisis pertengahan dekade 60an, jalan Sudirman Jakarta telah berubah dari 4 jalur menjadi 10 jalur. Demikian juga jalan Gatot Subroto, Jalan Dewi Sartika, Cililitan sampai ke Senen, menjadi lebar. Sedangkan pada krisis 98, setelah waktu 10 tahun, banyak jalan-jalan yang sama yang sama seperti jalan Thamrin dan Sudirman berubah/berkurang menjadi 8 jalur karena 2 jalur dipakai untuk busway. Akibatnya lalulintas semakin macet. Demokrasi melahirkan pemimpin yang sontoloyo dan berorentasi pada kekuasaan bukan pengabdian. Orang-orang yang maju mencalonkan diri menjadi anggota parleman atau presiden adalah orang-orang yang berorientasi kekuasaan bukan pengabdian untuk memakmurkan bangsa. Ingat Bush dan Hitler dipilih secara demokratis. Oleh sebab itu saya selalu mengatakan: Democracy is a government by the people, of the people, to fool the people.

Biaya demokrasi mahal dan harus dipikul oleh rakyat baik melalui pajak tersembunyi atau inflasi (pencetakan uang baru, pengenceran nilai uang, pajak tabungan) atau pajak terbuka (pajak penghasilan, penjualan, dll). Jadi jangan heran kalau ada korelasi yang paralel antara demokrasi dan pajak. Dubai, Saudi Arabia, Brunei, Kuwait punya persamaan bahwa di sana tidak ada pajak penghasilan dan tidak ada pemilihan umum. Hong Kong tidak ada pemilihan umum, dan pajaknya sangat minimal. Sebaliknya di US atau negara-negara Eropa barat, pajaknya mencekik.

Ada sebuah cerita yang cukup kontroversial. Seseorang bernama John Templeton yang oleh majalah Time dipilih menjadi salah satu dari 100 orang yang berpengaruh di tahun 2007. Dulunya John Templeton adalah warga negara US yang menanggalkan kewarganegaraan US nya pada tahun 1968 dan pindah ke Bahama karena alasan pajak. Perpajakan di US, negara yang paling demokratis, mengharuskan warga negaranya dimana pun berada, dari mana pun penghasilannya berasal, untuk membayar pajak penghasilan. Oleh sebab itu John Templeton melepaskan kewarganegaraannya.

Apa yang dilakukan oleh John Templeton, tidak lagi bisa dilakukan warga negara US, karena peraturan sekarang seseorang harus membuktikan dulu bahwa alasan menanggalkan kewarganegaraan US adalah bukan karena untuk menghindari pajak. Kalau tidak bisa membuktikannya, maka selama 10 tahun setelah menanggalkan kewarganegaraannya, dia masih harus membayar pajak US. Mampus lah kau. Jadi kalau anda ingin mengambil kewarganegaraan US, pikirkanlah masak-masak, apalagi kalau anda punya penghasilan yang besar.

Pajak tidak selalu legal dan transparan. Inflasi moneter atau ekspansi moneter, disebut juga ekspansi kredit, disebut juga pencetakan uang baru bisa disebut pajak atas tabungan. Legal dan diatur dengan hukum tetapi tidak transparan. Berapa banyak diantara pembaca yang tahu bahwa untuk tahun 2007 ini pemerintah RI mencetak uang baru sebesar 12%-18%. Nilai riil rupiah tentunya turun sebanyak uang baru yang diciptakan. Jadi jangan heran kalau harga-harga naik sejalan dengan pertambahan uang ini (12%-18%) bukan mengikuti angka inflasi BPS (Badan Pusat Statistik) atau badan-badan resmi. Mengenai statistik, Mark Twaine menggambarkannya secara gamblang: There are lies, damn lies and statistics.

Pajak yang tak resmi juga semakin banyak. Di daerah bupati-bupati adalah orang-orang yang dipilih secara demokratis. Katanya supaya daerahnya lebih makmur. Saya tidak tahu apakah itu yang akan tercapai. Seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan perkebunan yang berkantor di Jakarta dan ingin berinvestasi di Irian Jaya, dimintai oleh salah seorang bupati disana untuk membayari liburan ke Bali bersama keluarganya plus para ponggawanya. Semuanya harus di klas VIP, termasuk para ponggawanya. Mobil juga harus disediakan. Oleh perusahaan teman saya ini semua disediakan termasuk supir dari rental mobil. Suatu saat, mainan anak bupati tersebut tertinggal di dalam mobil sewaan yang disediakan. Paniknya mereka bukan main. Seluruh dunia ditelpon. Kata “seluruh dunia” bukan kiasan. Mereka betul-betul menelpon para manager dan direktur perusahaan perkebunan ini yang kebetulan sedang ada di Malaysia, Singapura, Eropa dan Cina. Edan bukan? Dan para manager dan direktur ini menelpon teman saya di Jakarta untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan tertawa geli, teman saya menelpon teamnya pak bupati ke Bali dan diterima oleh salah satu ponggawa bupati ini.

“Bapa jangan tertawa, ini persoalan serius” sang ponggawa memperingatkan teman saya yang tertawa geli. Bagaimana teman saya tidak tertawa, masalah mainan anak-anak kok dianggap serius. Perkara tenaga kerja, kemakmuran, keamanan barulah serius. Lagi pula pemecahannya mudah saja. Teman saya menelpon kantor penyewaan mobil dan menginstruksikan supaya supir mobil itu mengantarkan mainan itu ke kamar pak bupati. (Catatan: pak bupati dan para ponggawanya tidak bisa menghubungi supir karena parkirnya di basement dimana telpon hp tidak ada signal).

Jadi tahulah anda bagaimana kwalitas pemimpin hasil demokrasi. Ingat Bush dan Hitler dipilih secara demokratis. Kalau seperti ini apakah negara bisa semakin makmur?

Harian Kompas hari Sabtu tanggal 3 November 2007 menurunkan berita tentang terdesaknya pasar tradisional oleh super market raksasa dan hypermarket. Persaingan antara kapitalis dan rakyat kecil. Saya tidak melihatnya demikian. Saya melihatnya sebagai usaha pemerintah menyingkirkan “underground economy” seperti tukang bakso pikul, kaki lima, pasar tradisionil. Ekonomi underground tidak bayar pajak. Sedang pemerintah terlalu tamak untuk membiarkan ekonomi bebas pajak ini berkeliaran terus. Jangan heran kalau ada pasar tradisionil terbakar (dibakar) kemudian berganti dengan super market yang bayar pajak. Pemerintah, kader partai dan anggota tidak tertarik untuk memakmurkan rakyat. Itu bukan yang menjadi tujuan mereka. Kalau mereka memang bertujuan mensejahterakan rakyat maka mereka tidak perlu berorientasi politik. Cukup berbuat seperti madam Theresia atau Albert Schweitzer. Kedua orang ini percaya bahwa mereka bisa hidup bukan sebagai parasit dan mengabdikan hidupnya untuk orang-orang yang menderita. Madam Theresia di India dan Albert Schweitzer di Gabon. Apakah para politikus parasit itu perduli dengan kebakaran pasar tradisionil? Pembakar pasar tradisionil tidak pernah tertangkap karena polisi tidak punya dana operasi untuk itu. Kalau untuk mencari Amrozi dan Imam Samudra ada dananya.

Kalau anda meyukai uraian dan analisa di atas ada baiknya anda merekomendasikan situs ini kepada teman, saudara dan rekan sekerja anda. Di situs ini kita juga akan membahas mengenai bagaimana cara menangkal dan mengurangi akibat buruk politik kekuasaan terutama yang berkaitan dengan investasi dan tabungan anda.

Mari kita lanjutkan dengan cara-cara menangkal dampak buruk ulah para politikus.

DEFISIT BELANJA NEGARA DAN BAHAYA INFLASI
Inflasi bisa disebut sebagai pajak atas tabungan. Inflasi adalah gejala moneter, yaitu bertambah banyaknya uang yang beredar (bank sentral dan otoritas keuangan mencetak uang baru). Dengan bertambah banyaknya uang yang beredar maka nilai riil tabungan anda turun. Itulah sebabnya inflasi disebut oleh ekonom orang waras sebagai pajak atas tabungan.

Budget belanja negara 2008 akan mengalami defisit yang mungkin cukup besar. Bagaimana mengatasinya? Pertama dengan pengetatan dan pemangkasan dan yang kedua dengan cetak duit baru dan sembunyikan cara pengeluarannya lewat jalur non-budgeter – gaya dan jurus lama. Alasan adanya defisit ini karena tingginya harga minyak adalah omong kosong. Karena harga minyak tidak tinggi, tetapi nilai uang semakin turun karena jumlah yang beredar semakin banyak. Kemakmuran tidak bisa dicapai dengan ekspansi kredit/mencetak duit. Kalau semua harga barang naik sedangkan permintaan-penawaran tidak berubah, bukankah itu karena nilai duit yang turun? Semakin jarang sektor-sektor produktif yang dikerjakan maka mau tidak mau terpaksa harus cetak duit lagi (baca sikat dari tabungan para penabung kelas menengah). Taksiran saya tahun 2008, inflasi moneter Indonesia akan di atas 20%, mungkin 23% - 25%. Seperti jamannya Suharto dulu.

Dalam rencana budget pengeluaran negara diasumsikan bahwa target produksi minyak adalah 1,035 juta bbl/hari. Dalam Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition yang dibuka tanggal 30 Oktober 2007 lalu, ada 26 blok explorasi yang ditawarkan, ada 2 lapangan baru yang akan diproduksi – Oyong dan Pangkah. Saya tidak mendengar mengenai lapangan Tangguh, mungkin harus di-tangguh-kan lagi, karena harga gas ke Fujian yang disepakati terlalu murah dan biaya produksi di Irian terlalu mahal. Catatan: BP harus membuat rumah-rumah untuk penduduk di sekitar pabrik LNG seharga jutaan rupiah per rumahnya. Mendatangkan bahan bangunan ke daerah itu mahal. Ongkos sosial di daerah itu mahal.

Oyong dan Pangkah paling tinggi bisa memproduksi 100 ribu bbl/hari. Taksiran saya hanya 70 ribu bbl/hari. Sehingga peluang yang terbesar, produksi rata-rata tahun 2008 adalah 950 ribu bbl/hari. Defisit 85 ribu bbl/hari. Jangan heran bahwa pemerintah giat melakukan program konversi penggunaan minyak tanah ke LPG untuk mengurangi subsidi dan menekan defisit.

Oleh sebab itu tahun 2008 akan disebut tahun naiknya inflasi. Bagi pemilik tabungan sebaiknya tidak menyimpan uangnya di bank atau mempunyai bond. Bunga bank atau bond yang hanya 7%-12% tidak akan menutup jatuhnya nilai riil rupiah yang mungkin bisa mencapai 20%. Dalam 3 bulan ini harga emas, uang sejati yang tidak bisa dicetak dan dimanipulasi bank sentral naik dari Rp 190 ribu/gr ke Rp 235 ribu/gr. Perkiraan saya sampai akhir tahun ini bisa mencapai Rp 250 ribu/gr. Dan akhir tahun depan bisa menembus level Rp 300 ribu/gr.


CITIBANK AKAN JADI SHITTY BANK KAH?
Dari hutang sub-prime merambat ke Northern Rock dan dua bank Jerman IKB & SACHSENLB. Secara umum sektor perbankan kena. Dalam artikel sebelumnya saya merekomendasikan untuk mempertimbangkan shorting sektor perbankan. (Saya punya posisi short di sektor finansial lewat put option ETF XLF).

Pada hari Kamis 1 November 2007, saham Citigroup (C) jatuh 6%. Citigroup punya $2,36trilliun in assets di akhir kwartal 3, 2007. Banyak tuh. Tapi nanti dulu....., liability nya $2,23 trilliun. Jadi jika $ 0,13 triliun (6% dari asset) busuk terkena virus sub-prime, atau infeksi sekundernya maka mampuslah. Kemungkinan Citibank punya banyak asset asset busuk. Paling tidak harus kena $ 6.5 milyar di kwartal 3, 2007. Laba bersihnya turun 56%. Dan..... CEO nya Charles Prince turun tahta. Gejala ada persoalan besar? SEC, pengawas pasar modal US sedang menyelidiki kecurigaan akan adanya $80 milyar SIV (Structured Invesment Vehicle – bentuk lain dari virus subprime) - http://www.marketwatch.com/news/story/citigroup-ceo-resign-sunday-sec/story.aspx?guid=%7B1CA9FC41-0F21-434F-9F07-9E08C12CDF31%7D. Angka ini ($ 80 milyar) sudah dekat dengan $130 milyar bukan? Baunya busuk.

Kemungkinan besar Citigroup harus menjual sebagian asset-assetnya yang masih liquid agar bisa tetap liquid untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Saham? Atau Pangeran al-Walid bin Talal dari Saudi yang punya sekitar 5% saham Citigroup akan menolong? Yang terakhir saya meragukan. Al Walid mungkin sekarang sedang termenung menelan kerugiannya dan memikirkan untuk mengambil langkah selanjutnya. Kalau Citigroup harus menjual saham di portfolionya, artinya akan terjadi tekanan jual di bursa saham dalam waktu mendatang.

Kalau saya punya uang banyak di Citibank maka akan saya tarik. Siapa tahu Citibank bisa jadi Shitty Bank. Tidak liquid lagi. Short Citigroup (C)? Silahkan mendiskusikan dengan investment advisor anda. Saya pribadi akan masuk di long term put.


ANALISA PASAR DAN PELUANG
Tidak sulit untuk membayangkan “jika” bank terbesar di dunia yang bernama Citibank, atau Citigroup berubah menjadi big shitty group maka banyak orang yang dapat big-shit. Itulah kira-kira gambaran masa mendatang. Jangan lupa, masih ada kata “jika”. Tetapi menarik juga kalau memang Citigroup menjadi Shitty Group.

Penjalaran krisis dari satu sektor atau satu region ke tempat lain memerlukan waktu. Krisis Asia tahun 1998, disusul krisis Rusia 1998, Long Term Capital Management yang banyak memegang surat hutang Russia yang default tahun 1998. (Ini list berita-berita tentang krisi Russia: http://news.google.co.id/archivesearch?oe=UTF-8&hl=en&tab=wn&ie=UTF-8&q=Russian+Crisis&sa=N&sugg=d&as_ldate=1998&as_hdate=1998&lnav=d3b&ldrange=1993,1993&hdrange=1999,2007) . Kemudian, tahun 1999 menyusul jebolnya harga minyak ke bawah $ 9/bbl (Ya, hanya 1/10 dari harga hari ini, 8 tahun kemudian). Tahun 2000, bursa tech dotcom Nasdaq jebol. Krisis ekonomi di Argentina 2001 (http://www.foxnews.com/story/0,2933,40274,00.html). Baru tahun 2003 krisis dunia mencapai dasarnya. Krisis dunia yang lalu memerlukan 5 tahun untuk menjalar ke semua sektor.

Lamanya penjalaran ini memberikan peluang bagi para investor bear. Bagi yang konservatif, bisa bertahan di dalam bunker emas dan logam mulia. Dan bagi yang lebih agressif, terkadang bisa melakukan shorting bahkan dengan leverage. Sektor real-estate sudah melambat sejak tahun 2005. Indeks home building (Chart-1) yang sejak tahun 2005 mengalami bear market, turun dari 11000 ke 3300an (terpangkas 70%, gila mak).


Chart 1 (klik Chart untuk memperbesar)

Sektor perbankan baru dimulai tahun 2007 (Chart-2). Sedangkan Sektor Transportasi dan Retail sudah menunjukkan gejala bearish dan siap menantang koridor tren naiknya (Chart-3 dan Chart-4). Emerging Market belum bergeming.

Chart 2 (klik Chart untuk memperbesar)

Chart 3 (klik Chart untuk memperbesar)


Chart 4 (klik Chart untuk memperbesar)

Saya pribadi punya long term put option untuk sektor Transportasi (IYT) dan juga akan masuk untuk shorting sektor retail. Untuk sektor retail Sear mungkin bagus untuk di-short. Karena supermarket ini, pertama harganya mahal dan kedua tidak terfokus pada kebutuhan sehari-hari dan jarang ada discount. Jadi orang lebih suka pergi ke Wall Mart untuk belanja mingguan dan K-Mart atau Seven Eleven untuk kebutuhan mendadak.

Di sektor logam mulia, emas sudah naik dari $ 650an/oz ke $800/oz. Saya perkirakan bisa mencapai $900/oz, atau dalam rupiah Rp 260 ribu – Rp 270 ribu/gr. Perak agak tertinggal. Biasanya perak selalu out-perform emas kalau sedang rally dan underperform emas kalau sedang turun. Perak lebih volatile dari emas. Laggard nya perak ini merupakan kesempatan bagi yang terlambat masuk di sektor logam mulia. Beberapa saham spekulatif perak yang perdagangkan di bursa Toronto di seperti Avino Silver (ASM.V), Impact Silver (IPT.V), Endeavour Silver (EDR.V), atau MMG. Atau yang kurang spekulatif seperti Gammon Lake (GRS), Hecla Mining (HL), Cour d’Alene (CDE). Dan proxy kepemilikan perak bisa lewat SLV atau SLW (silver wheaton).


Jakarta 4 November 2007
Semoga anda sukses dan investasi anda berhasil.

No comments: