Resensi Musik
Hidup bukan hanya untuk cari uang saja. Musik, hiburan, adalah bagian lain dari hidup. Saya sendiri suka mendengarkan musik. Melihat latar belakang para artis terkadang cukup menarik. Apa lagi melihat perkembangan musiknya. Salah satu pemusik yang saya sukai adalah Richie Blackmore. Yang membuat dia menarik adalah luasnya cakupan jenis musiknya. Dalam beberapa minggu ini EOWI akan membuat link YOUTUBE dari Richie Blackmore.
Richie Blackmore menapak karir dunianya sebagai gitaris Deep Purple, sebuah group band heavy metal yang populer pada awal tahun 1970. Sebelum itu, Blackmore bergabung dengan group-group band lain yang saya pikir agak berbau klasik atau memasukkan unsur-unsur klasik. Mungkin ini karena latar belakangnya yang makan pendidikan musik. Dia bukan artis bakat, tetapi artis berpendidikan.
Lagu-lagu populernya antara lain Burn, Child in Time, Smoke on the Water, Speed King, Highway Star, dan lain-lain. Warna lagunya 100% heavy metal. Periode ini adalah periode terkuat buat Deep Purple, dimana ada Ian Gillan, vokalis beroktaf lebar (spesialis vokal nada tinggi); Richie Blackmore sebagai pemain gitar no. 1; Jon Lord pemain keybord yang handal dan Roger Glover (Basis dan vokal nada rendah) dan Ian Paice pada drum. Formasi ini adalah formasi terkuatnya dan membawa Deep Purple ke puncak popularitasnya. Saya sebenarnya melihat potensi Deep Purple untuk mengembangkan lagu-lagu yang bermain pada oktaf yang lebar. Pada saat di oktaf tinggi, Ian Gillan memegang kendali dan pada saat oktaf rendah, ganti Roger Glover yang berperan. Bisa dibayangkan bagaimana unik dan nyeni nya lagu yang meliuk-liuk dari nada rendah ke tinggi dan kembali dengan cepat.
Permainan gitar Blackmore pada periode ini banyak ditiru oleh pemusik Indonesia, seperti Rhoma Irama. Dang-dut Rhoma Irama adalah copy permainan Blackmore dicampur dengan gendang. Tentu saja membuat kuping sakit (bagi saya). Ibaratnya makan roti selai strawberry dengan sambel terasi.
Setelah Deep Purple pecah Blackmore mendirikan Rainbow bersama Ronny Dio di akhir dekade 1970. Warna lagunya berubah sedikit menjadi balada dan bertema dongeng-dongeng jaman pertengahan seperti Temple of The King. Irama blues ikut memberi warna lagu-lagu Rainbow (saya kurang suka). Sebagai penggemar musik berkibat ekstrim, Rainbow membosankan buat saya. Sebagai group blues juga bukan, balada juga setengah-setengah. Kalau mau blues, lebih baik mendengarkan Jannis Joplin. Kalau mau rock, Ozzie Osborn. Tetapi campuran keduanya yang mau ditonjolkan Ronnie Dio......, alamak. (Catatan: Ronnie Dio pernah bergabung dengan Black Sabbath, dan membuat warna lagu Black Sabbath rusak. Bagi saya permainan Dio yang paling baik ialah di film 'Tenacious D bersama Jack Black). Permainan gitar Blackmore dimasa Rainbow ini tidak terlalu menonjol.
Masuk periode berikutnya, tahun 1980an Deep Purple formasi terkuatnya berkumpul kambali. Album yang dikeluarkan mencerminkan menurunnya kemampuan Ian Gillan, sang vokalis, akibat penuaan. Gillan sudah tidak bisa menarik suaranya ke nada-nada tinggi dan nafas yang panjang. Walaupun demikian secara kualitas, termasuk bagus. Lagu-lagu Deep Purple dimasa ini sudah disesuaikan dengan kemampuan kakek-kakek. Lagu Perfect Stranger, cermin permainan musik rock yang indah dengan vokal yang disesuaikan dengan kemampuan kakek-kakek. Permainan dan kreatifitas gitar Blackmore masih indah di album ini.
Beranjak tahun 2000 an, Blackmore berganti aliran lagi. Kali ini lagu-lagu folk suku-suku di United Kingdom (saya tidak berani mengatakan Inggris, karena orang Scotland dan Ireland akan marah kalau disebut Inggris yang berasosiasi English). Ia bersama istrinya membentuk group Blackmore’s Night dan terfokus pada lagu-lagu rakyat dengan sentuhan gitar heavy metal yang masih indah. Lagu-lagunya disesuaikan dengan kemampuan vokal Night yang pas-pasan. Nafasnya tidak panjang dan kemampuan oktafnya juga pas-pasan. Catatan: Night pernah mencoba menyanyikan lagu Smoke on The Water nya Deep Purple tetapi payah. Juga pernah menyanyikan lagu Soldier of Fortune nya Deep Purple secara indah karena dengan arransement yang disesuaikan dengan kemampuan vokalnya. Tetapi secara keseluruhan group Blackmore's Night punya pengolahan lagu-lagu baik.
EOWI akan memberikan link YouTube untuk Blackmore. Dimulai dari tahun 2000an, dan minggu yang akan datang untuk periode 1980an, dan seterusnya sampai pada periode 1960an. Anda akan bisa melihat perbedaan warna musiknya. Blackmore membuktikan bahwa dirinya sebagai artis dan pemain gitar yang handal.
Hidup bukan hanya untuk cari uang saja. Musik, hiburan, adalah bagian lain dari hidup. Saya sendiri suka mendengarkan musik. Melihat latar belakang para artis terkadang cukup menarik. Apa lagi melihat perkembangan musiknya. Salah satu pemusik yang saya sukai adalah Richie Blackmore. Yang membuat dia menarik adalah luasnya cakupan jenis musiknya. Dalam beberapa minggu ini EOWI akan membuat link YOUTUBE dari Richie Blackmore.
Richie Blackmore menapak karir dunianya sebagai gitaris Deep Purple, sebuah group band heavy metal yang populer pada awal tahun 1970. Sebelum itu, Blackmore bergabung dengan group-group band lain yang saya pikir agak berbau klasik atau memasukkan unsur-unsur klasik. Mungkin ini karena latar belakangnya yang makan pendidikan musik. Dia bukan artis bakat, tetapi artis berpendidikan.
Lagu-lagu populernya antara lain Burn, Child in Time, Smoke on the Water, Speed King, Highway Star, dan lain-lain. Warna lagunya 100% heavy metal. Periode ini adalah periode terkuat buat Deep Purple, dimana ada Ian Gillan, vokalis beroktaf lebar (spesialis vokal nada tinggi); Richie Blackmore sebagai pemain gitar no. 1; Jon Lord pemain keybord yang handal dan Roger Glover (Basis dan vokal nada rendah) dan Ian Paice pada drum. Formasi ini adalah formasi terkuatnya dan membawa Deep Purple ke puncak popularitasnya. Saya sebenarnya melihat potensi Deep Purple untuk mengembangkan lagu-lagu yang bermain pada oktaf yang lebar. Pada saat di oktaf tinggi, Ian Gillan memegang kendali dan pada saat oktaf rendah, ganti Roger Glover yang berperan. Bisa dibayangkan bagaimana unik dan nyeni nya lagu yang meliuk-liuk dari nada rendah ke tinggi dan kembali dengan cepat.
Permainan gitar Blackmore pada periode ini banyak ditiru oleh pemusik Indonesia, seperti Rhoma Irama. Dang-dut Rhoma Irama adalah copy permainan Blackmore dicampur dengan gendang. Tentu saja membuat kuping sakit (bagi saya). Ibaratnya makan roti selai strawberry dengan sambel terasi.
Setelah Deep Purple pecah Blackmore mendirikan Rainbow bersama Ronny Dio di akhir dekade 1970. Warna lagunya berubah sedikit menjadi balada dan bertema dongeng-dongeng jaman pertengahan seperti Temple of The King. Irama blues ikut memberi warna lagu-lagu Rainbow (saya kurang suka). Sebagai penggemar musik berkibat ekstrim, Rainbow membosankan buat saya. Sebagai group blues juga bukan, balada juga setengah-setengah. Kalau mau blues, lebih baik mendengarkan Jannis Joplin. Kalau mau rock, Ozzie Osborn. Tetapi campuran keduanya yang mau ditonjolkan Ronnie Dio......, alamak. (Catatan: Ronnie Dio pernah bergabung dengan Black Sabbath, dan membuat warna lagu Black Sabbath rusak. Bagi saya permainan Dio yang paling baik ialah di film 'Tenacious D bersama Jack Black). Permainan gitar Blackmore dimasa Rainbow ini tidak terlalu menonjol.
Masuk periode berikutnya, tahun 1980an Deep Purple formasi terkuatnya berkumpul kambali. Album yang dikeluarkan mencerminkan menurunnya kemampuan Ian Gillan, sang vokalis, akibat penuaan. Gillan sudah tidak bisa menarik suaranya ke nada-nada tinggi dan nafas yang panjang. Walaupun demikian secara kualitas, termasuk bagus. Lagu-lagu Deep Purple dimasa ini sudah disesuaikan dengan kemampuan kakek-kakek. Lagu Perfect Stranger, cermin permainan musik rock yang indah dengan vokal yang disesuaikan dengan kemampuan kakek-kakek. Permainan dan kreatifitas gitar Blackmore masih indah di album ini.
Beranjak tahun 2000 an, Blackmore berganti aliran lagi. Kali ini lagu-lagu folk suku-suku di United Kingdom (saya tidak berani mengatakan Inggris, karena orang Scotland dan Ireland akan marah kalau disebut Inggris yang berasosiasi English). Ia bersama istrinya membentuk group Blackmore’s Night dan terfokus pada lagu-lagu rakyat dengan sentuhan gitar heavy metal yang masih indah. Lagu-lagunya disesuaikan dengan kemampuan vokal Night yang pas-pasan. Nafasnya tidak panjang dan kemampuan oktafnya juga pas-pasan. Catatan: Night pernah mencoba menyanyikan lagu Smoke on The Water nya Deep Purple tetapi payah. Juga pernah menyanyikan lagu Soldier of Fortune nya Deep Purple secara indah karena dengan arransement yang disesuaikan dengan kemampuan vokalnya. Tetapi secara keseluruhan group Blackmore's Night punya pengolahan lagu-lagu baik.
EOWI akan memberikan link YouTube untuk Blackmore. Dimulai dari tahun 2000an, dan minggu yang akan datang untuk periode 1980an, dan seterusnya sampai pada periode 1960an. Anda akan bisa melihat perbedaan warna musiknya. Blackmore membuktikan bahwa dirinya sebagai artis dan pemain gitar yang handal.
IS, Penggemar Musik Rock
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
11 comments:
Guru IS.
Deep Purple dgn David Coverdale juga bagus. Suara Coverdale sangat khas dan "dalam", makanya pernah dipinang bbrp kali oleh Van Halen.
Deep Purple juga pernah melibatkan Joe "Satch" Satriani" dalam live performancenya. Joe dipinang tapi, gitar virtuoso ini memilih membesarkan namanya sendiri sebagai solo guitarist.
Emang grup besar akan selalu besar walaupun selera pasar terus berubah cepat.
Guru IS, boleh juga ngobrol musik ney. Habis pasar kok nggak ada koreksi signifikan atau bahkan back to big bearish. Feelingku bilang ada yang "SALAH" dgn situasi pasar sekarang ini.
Ima
Ima,
Dave Coverdale dengan suara bariton, atau mendekati dan agak serak, sebenarnya bagus kalau duet dengan Ian Gillan yang agak tenor. Dan mereka harus punya lagu-lagu yang nadanya turun naik dari satu ekstim tinggi ke ekstrim lain rendah. Tentu saja lagu seperti ini tidak akan pernah bisa dinyanyikan secara solo. Oktafnya tidak pernah sampai.
Kapan ya ada lagu seperti itu?
Setuju dgn Ima.... ada yg salah dgn situasi pasar saat ini.
Hmmm.... sy suka rock and roll jg... tapi yg agak baru macem van halen...
Guru IS & VT,
Pertanyaan itu udah terjawab dgn kehadiran band baru tapi pemainnya orang2 maestro kawakan. Band ini bernama Chickenfoot (www.chickenfoot.us).
Anggotanya: Joe Satriani, Sammy Hagar, Mike Anthony, dan Chad Smith). Aku dah coba free 3 songs downloadable from their site. OMG! Amazing...
Aku malah bayangin Dave, Ian, sama Sammy di satu stage mengadakan joint performance. Pasti mantab!
Iya ney VT. Para big boys lagi aksi balas dendong ney karena october-november kemaren terlalu dalem sampe kaya'nya jual kolor segala. (malah kolor pinjeman pula).
Tapi lihat aja tar kalo mereka dah merasa kenyang di saat retailer masih terlena dgn Uncle Bull in Mask, tiba-tiba aja angin akan berbalik arah. Mending angin sepoi2, la kalo angin puting beliung di dini hari?
Ima
@All
Buat yang ngefans sama eg Van Halen, Satriani dan sebangsanya .. we can guess how old you are... you must be late fourty or early fifty ..hehe Mba Ima? - sorry ..
amazing we listen nowadays to lady gaga, or beyonce!
pasar ngak ada yang salah menurut Pak IS ini siklus 70 tahunan...
Astrid
Astrid.... sy masih kepala 2... belum jadi bapak2.... :P
cuma sy orang kampung yg selera musiknya kadang ketinggalan 20 thn :D
@VVT
sorry Darling :P
Astrid
Saya penggemar Queen.Ini lagu yg patut anda simak .
http://www.youtube.com/watch?v=C7FGPIRJx6I
Kalau buat saya pribadi, The BEATLES is the best. They are the pioneer of everything. Musiknya selalu baru, artistik, original, dan yang paling penting juga enak didengar.
Bagi yang suka musik keras, tapi tidak tahu The Beatles, bisa coba dengar lagu2 ini : Helter Skelter, I Want You/ She's So Heavy, WILD Honey Pie, Birthday, Back in The USSR.
Untuk yang suka gitar, bisa coba dengar The End, And Your Bird Can Sing, Dig A Pony, Day Tripper
Kur
Dari semua yang Bung IS tulis, saya cuma nyambung di Soldier of Fortune nya Deep Purple, lainnya tau deh gelap.
Tapi sempet ngakak ada ulasan,
Permainan gitar Blackmore pada periode ini banyak ditiru oleh pemusik Indonesia, seperti Rhoma Irama. Dang-dut Rhoma Irama adalah copy permainan Blackmore dicampur dengan gendang. Tentu saja membuat kuping sakit (bagi saya). Ibaratnya makan roti selai strawberry dengan sambel terasi.
Bos saya di kantor hobi banget sama si bang Rhoma ini, ngga sabar deh pengen ngeledekin si Bos dengan "roti selai strawberry bersambel trasi", ahahahahahahah...
-Lili-
@Lili,
coba anda bandingkan antara lagu-lagu Rhoma Irama yang pakai suling dan gendang dengan lagu-lagunya Blackmore's Night yang pakai suling (lagu Violet Moon misalnya), atau lagunya Jetro Thull (juga pakai suling). Anda tahu sambel trasi yang saya maksudkan.
Anda bisa download lagu-lagu Night di kusirmedia.com.
Post a Comment