EOWI tidak
mengatakan bahwa krisis akan terjadi di tahun 2019. Kemungkinan itu ada dan
besar. Dengan perjalanan waktu, puncak krisis yang EOWI gambarkan di Gejolak
2014 -2020 semakin menjadi jelas. Menurut perkiraan EOWI, harga minyak
akan kembali ke level $25 per bbl, harga emas ke $ 700 per oz, sahah akan
terkoreksi antara 60% - 90%. Dan dollar US akan ke kisaran Rp 17,000 – Rp 25,000.
Itu perkiraan EOWI. Mungkin bukan di tahun 2019. Lebih mungkin di tahun 2020.
EOWI belum berani
mengatakan bahwa krisis akan terjadi dalam 3 – 4 bulan mendatang.
Indikasi-indikasi akan datangnya krisis sudah banyak, tetapi belum lengkap.
Bisa saja, di wilayah di luar US, seperti Eropa dan emerging market akan
mendahului US. Untuk US sendiri mungkin 8 – 18 bulan mendatang kesimpulan itu baru
agak solid.
Bursa Saham
Bursa Eropa
sepertinya investor mempraktekkan slogan
sell in May and go away di bulan May tahun 2018. Indeks-Indeks saham Eropa
mencapai puncaknya di bulan May. Dan sejak May 2018 itu bursa-bursa saham di Eropa
sudah mengalami kejatuhan sampai 17% sebelum adanya rally setelah natal. Ini
masih belum bisa disebut bear market.
Apalagi dengan adanya robot trading, yang mengakibatkan adanya volatilitas yang
besar.
Bursa US agak
berbeda. Puncaknya dicapai pada bulan Oktober. Sebelum rebound setelah natal, indeks
small caps Russell 2000 terkoreksi sampai 22%. Bahkan Dow Transportation sampai
24%.
Mungkin pasar
modal, terutama bursa US, akan mengalami rally yang hiperbolik sebelum crash. Rally
semacam ini disebut sucker rally. Ini akan terjadi di tahun 2019, mungkin
sampai pertengahan atau kwartal – 3.
Pasar Bond US: Inversion US Treasury Bond
Salah satu leading indicator untuk resesi di US
adalah inversion dari US Treasury bond. Maksudnya, suku bunga US treasury bond
jangka panjang lebih rendah dari yang jangka pendek. Investor mau dibayar lebih
murah untuk pegang surat obligasi jangkan panjang dari pada jangka pendek. Ini
menandakan dalam waktu dekat ini, investor bond mengantisipasi adanya resesi.
Enam US treasury yield
sudah inverted. Tiga pertama adalah
5-year treasury, yaitu 5-year US treasury yield terhadap 3-year US treasury dan
5-year US treasury yield terhadap 2-year US treasury, serta 5-year treasury yield
terhadap 1 year treasury.
Berikutnya antara
3-year treasury yaitu 3-year treasury dengan 2-year treasury dan 3-year
treasury dengan 1 year.
Kemudian antara
2-year treasury dengan 1-year treasury.
Sedangkan yield 10-year
US treasury terhadap 2-year sempat disekitar 0.1%, walau pun kemudian berbalik
arah. Mungkin dalam 2 - 6 bulan kedepan inversion 10-year US treasury dengan 2-year
insya Allah terjadi. Insya Allah disini maksudnya berdasarkan trend terakhir
dari kurva inversion di bawah. Kalau trendnya berubah, maka perkiraan itupun
berubah.
Inversion 10-year
US treasury dengan 2-year, biasanya dijadikan patokan untuk meramalkan krisis,
apakah itu resesi di US atau krisis moneter di US. Dan biasanya krisis itu
sekitar 8 – 18 bulan setelah inversion. Dengan demikian, kira-kira krisis itu
seandainya terjadi, maka waktu dimulainya sekitar akhir 2019 sampai pertengahan
2020. Jadi masih ada waktu untuk bersiap-siap.
Tetapi ada kemungkinan
inversion itu tidak terjadi pada yield bond jangka panjang, jika investor bond
berpikir bahwa dimasa datang akan terjadi inflasi. Ada antisipasi terhadap
adanya inflasi. Trend suku bunga long term US bond sudah keluar dari trend
menurunnya. Demikian pula suku bunga kredit perumahan, juga keluar dari trend
jangka panjangnya.
The Fed, Trump dan Liquiditas
Akhir-akhir ini
Trump mengeluhkan prilaku Jerome Powell, ketua the Fed. Keluhannya bahwa the
Fed kurang akomodatif dengan liquiditas. Dengan kata lain Trump tidak menginginkan
the Fed melakukan pengetatan liquiditas. Ada desas-desus bahwa Trump mau
memecat Jay Powell tetapi setelah melihat perundang-undangan ternyata Jay
Powell tidak bisa dipecat oleh presiden US manapun. Jadi Trump harus menelan
kekesalannya.
The Fed nampaknya tidak
terintimidasi oleh ciutan Twitter Trump. Tekadnya akan menaikkan suku bunga dan
mengurangi US treasury bond di dalam balance
sheetnya masih kuat sebagaimana diungkapkan Powell dalam beberapa the Fed
meeting. Dengan kata lain pengetatan moneter US akan terus dilakukan di tahun
2019.
Mungkin the Fed
sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi atau sedang bersih-bersih moneter yang dibikin
berantakan oleh pendahulunya yaitu Alan Greenspan, Ben Bernanke, Janet Yellen. Ketiga
pendahulunya itu telah membuat balance
sheet the Fed meledak dan suku bunga rock
bottom, sementara pertumbuhan ekonomi US tertekan di level rendah terlebih selama
10 tahun ini. Yang ada hanyalah bubble dimana-mana
yang saat ini siap pecah.
Sudah lebih dari
10 tahun tidak pernah terjadi, sehingga peluangnya untuk muncul meningkat. Dan
kalau terjadi resesi di US, the Fed harus punya amunisi yang cukup, yaitu suku
bunga untuk diturunkan dan balance sheet
untuk digembungkan.
The Fed akan
menaikkan suku bunga acuannya dan mengempiskan balance sheetnya dengan mengurangi $50 milyar per bulannya treasury
bond dari balance sheetnya. Untuk
suku bunga acuan the Fed, saat ini hanya 2.5%. Apakah saat ini the Fed merasa
nyaman dengan level suku bunga ini untuk menghadapi resesi?
Is This Time the Same?
Dari data yang ada
pada EOWI, hanya pada resesi tahun 1957 the Fed menurunkan suku bunganya
sebesar kurang lebih 3%. Itupun menyisakan 0.5% untuk jaga-jaga jika penurunan 3%
tidak cukup.
Persoalannya the Fed
sampai saat ini hanya suku bunga punya 2.5%. Jadi untuk menyamai tahun 1957 masih
kurang 1% lagi. Kedua, apakah kali ini situasinya mirip dengan tahun 1957? Kondratieff
spring vs. Kondratieff winter.
Dulu, ekonomi US
masih dalam periode Kondratieff spring, hutang masih rendah, demografi masih
bagus, bull market di bursa saham masih berumur 7 tahun bukan 10 tahun seperti
keadaan sekarang dan sistem keuangan masih menggunakan standard emas.
Jadi tidak sulit
untuk menjawab pertanyaan di atas. Kemungkinan the Fed belum selesai menaikkan
suku bunganya dan mengempiskan balance
sheetnya. The Fed mungkin akan berhenti dengan quantitative tightening ketika
resesi terpicu.
Poin-Poin Untuk Direnungkan
Tahun 2019 dan
2020 akan mejadi tahun penentuan bagi reputasi EOWI. Apakah krisis ekonomi global
akan terjadi dalam periode yang diramalkan EOWI atau meleset. Kalau meleset,
akan seberapa jauh?
Secara global, mood masyarakat menampakan ciri periode
Kondratieff winter, polarisasi yang menajam, baik itu di US, Eropa, Indonesia,
bahkan Malaysia yang dimata orang Indonesia, berwatak agak lembek, bulan November 2018 lalu ada bentrok kerusuhan yang dipicu
oleh masalah ras. Harusnya rakyat Malaysia puas dengan digulingkannya Najib
Razak yang kemudian digantikan oleh pemimpin Malaysia legendaris, Mahatir
Muhammad. Kemudian muncul demonstrasi ala 212. Apa lagi yang mereka inginkan?
Bubble crypto-currency sudah pecah. Tetapi dipihak
lain, beberapa bubble masih belum pecah, seperti property bubble di beberapa negara, credit bubble dan bubble
di bursa saham.
Untuk Indonesia, property bubble sudah pecah. Dalam US
dollar harga properti di Indonesia sudah turun. Kalau mau jual, harus dengan
harga discount, banyak pula, kalau
mau laku. Untuk bursa saham dan obligasi, masih belum pecah.
Sekian dulu, jaga
kesehatan dan tabungan anda baik-baik. Sampai jumpa lain kali di lain cerita.
Jakarta 1 Januari
2019
18 comments:
Ini Dia Artikel Yg ditungguin.muncul juga.
SGD Gimana prospect nya om? Mata uang Ini Udah mengungguli AUD and NZD. Udah setara 1:1 sama CAD
Tidak akan ada krisis, selama masih ada kreditur & debitur, the live must goes on, seperti artikel pak is yang sudah lama sekali, selama masih ada yang mau percaya kepada janji membayar maka tidak akan ada masalah. Apalagi dengan teknologi blockchain yang akan mengubah bursa saham menjadi kasino online legal yang lebih murah & terjangkau. Tidak perlu ada krisis, para penjudi yang akan menanggungnya & membereskannya
Tabungan Ku, semuanya sudah USD di Bank Standard Chartered jakarta, bunganya lumayan 3,15% per tahun. Cuma Aku agak takut kalau krisis terjadi, dengan kolapsnya Deutch Bank dengan derivatives systemic ke mana2, apa aman taruh di Bank SC Indonesia? Atau lebih baik dipindah ke Safest Bank in Asua ke DBS?
Bagaimana menjaga tabungan kalau semuanya bearish ? Disimpan full dalam dolar fisik ? Atau tabungan dollar dalam 1-2 tahun ini ?
Menurut om Semar, bagaimana dengan dampak demonstran Yellow Vest di eropa sana, apa ini termasuk salah satu tanda-tandanya atau bagaimana? trims
Menurut om Semar, saya lihat di youtube, bagaimana dengan dampak demonstran/gerakan Yellow Vest di perancis sana, sepertinya (mungkin, saya belum pasti) sudah mulai pelan-pelan menyebar di negara eropa lainnya, termasuk di inggris dan kanada (koreksi kalau saya salah), apa ini termasuk salah satu tanda-tandanya atau bagaimana? trims
USD udah mau di bawah 14rb lagi pak, gimana? bursa saham juga naik lagi ini, arus uang asing masuk ke sini lagi
Biasa baru narik utang lagi 28,25 trilyun, investir asing beli tuker dolae ke rupiah buat beli SUN
Gimana nih buat anak muda yang mau mulai investasi gitu, ada tips nya?
Gimana nih buat anak muda yang mau mulai investasi gitu, ada tips nya?
Rupoah akan tetap cenderung melemah di tahun 2019... rupiah msh labil Sehari rupiah menguat ratusan point...besoknya turun ratusan point juga
Kalau saya lihat desember hingga awal januari ini rupiah realtif menguat hal itu karena dlm tiga bulan terakhir pemetintah membuka SUM dakam dollar padahal ini beresiko besar... Tapi untuk menjelang pilprws apapun dilakukan
Para pembuat kebijalam sekaran munvkin 10 tahun akan datang akan mati... tapi Ini akan dibayar oleh merela yg saat ini saja belum hidup....
MCqueen Yaqueen kalo semar mesti ganti wujud...:D jangan bilang orang waras....tp orang edan...:D
Klo pny uang nganggur dikit..lbh baik disimpan di instrumen keuangn spt dolar,cryptocurrency dll atau buka usaha ril aja spt warung kelontong n berkebun?
Pegang cash USD aja, abis pemilu pasti ngga bakala ketahan, semua harga2 naik, bakal banyak demo, hidup makin susah, liat aja di Perancis yellow vest.....
Bagaimana dengan emas om?? 70% simpanan saya berupa emas
krisis udah trrjadi sebenernya. cuma tidak separah yang diprediksi eowi... bisa jadi 2020 malah jadi tahunkebangkitan.....
Saya sih simpan di Paypal aja. simple
Rebound sejenak sebelum pemilu. Kalau dolar kenapa-napa sebelum pemilu, pemerintah bisa kena demo dan gagal nyapres lagi
Post a Comment