IT'S DEFISIT....., STUPIIID!
Pengikut, Cebong dan Kampret (Tipuan dan Pengelabuhan)
Ada cebong ada kampret. Cebong gampang ditipu karena
hidupnya terkungkung di kolam saja. Sedang kampret melihat sesuatu sering
terbalik. EOWI termasuk yang mana? Mau tahu? EOWI termasuk Porchia. Porchia
lahir dengan kecerdasan yang cukup dan
selalu menggunakan kecerdasannya. Pada umur 3 bulan Porchia sudah mampu
mengenal apa arti “sit”, “bark”, “salim”, “out” dan “down”. Pada umur 3 bulan sudah lulus potty-pot training, pupup di luar rumah.
Antara team sukses cebong dan team sukses kampret ada
perbedaan kualitas. Team sukses cebong lebih pintar dan tersamar dari pada
kampret. Tapi keduanya sama-sama bohong.
Kalau kampret bohongnya sangat mudah dibuktikan bohong.
Yang baru saja, ada kasus Ratna Sarungpaet, kasus 7 kontainer yang berisi kartu
vote yang sudah dicoblos, ada Rp 100 ribu cuma dapat cabe. Tempe setipis kartu
ATM....dan kebohongan sejenis itu.
Pengelabuhan Sukses
EOWI tidak akan membahas tentang kampret, karena memang
mudah dibuktikan salah. Sedangkan untuk hoax kebohongan para cebong harus dikorek
dan dijelaskan detail-detailnya. Ada cebong yang mengerti, ada juga yang tidak.
Maklum, jika cinta sudah melekat, tahi ayam serasa coklat.
Minggu lalu beredar video mengenai perjanjian penggunaan
mata uang lokal antara Malaysia, Thailand dan Indonesia. Katanya dengan
perjanjian ini dibuat persepsi seakan Indonesia tidak akan mengalami kesulitan
kekurangan dollar. Selamat tinggal dollar kata video cebong ini.
Seorang Cebong dengan bangganya menyebarkan pengelabuhan (mischief)
Persepsi adalah persepsi. Kenyataannya bisa sama dan
bisa beda. Kalau perjanjian ini, dipersepsikan akan menyelesaikan defisit
pembayaran Indonesia. Betulkah itu?
Misalnya, kalau Indonesia membeli barang Malaysia
menggunakan rupiah. Kemudian Malaysia bisa menggunakan rupiah yang diperolehnya
untuk membeli barang Indonesia. Jadi rupiah Indonesia kembali ke Indonesia. Dalam
kasus seperti ini tidak ada persoalan yang timbul.
Tetapi, kalau Indonesia selalu membeli barang yang
lebih banyak dari Malaysia, maka akan selalu ada rupiah yang mengendap di
Malaysia. Dan lama-lama menupuk banyak dan menjadi masalah bagi Malaysia. Rupiah
tinggal rupiah. Mau dibelikan barang Zimbabwe atau Haiti sekalipun, mereka tidak
mau terima. Bagi mereka rupiah itu bak uang mainan monopoli.
Cebong tentu akan berargumen: “.....’Kan masih ada
Thailand..”
Itu benar bisa menyelesaikan masalah jika:
- Indonesia tidak mengalami defisit dengan Thailand bahkan harus surplus
- Malaysia surplus dengan Thailand
Jika Indonesia juga defisit dengan Thailand, maka Thailand
pun akan sudah kebanjiran rupiah dari Indonesia. Jadi sebenarnya Thailand pun mau
melepas rupiahnya kepada yang mau terima sebagai pembayaran. Tidak udah
berpikir Korea sebagai tempat penampungan rupiah, Zimbabwe atau Haiti sekalipun,
tidak mau terima. Jadi....., cepat atau lambat Malaysia dan Thailand akan sadar
bahwa perjanjian ini adalah omong kosong, jika Indonesia terus defisit.
Sekarang pembaca sudah paham ‘kan problemnya? Sekarang
bagaimana keadaan neraca yang sebenarnya?
Issue Yang Sebenarnya
Chart di bawah menunjukkan bahwa Indonesia selalu
defisit dalam perdagangan dengan Malaysia dan Thailand. Dengan Malaysia,
defisit Indonesia dikarenakan impor migas dari Malaysia. Sedang dengan Thailand
dikarenakan impor non-migas, dan itu bisa ditebak – bahan makanan.
Walaupun selalu defisit, ada trend bahwa setidaknya tahun 2013 – 2015 trendnya mengecil
defisitnya. Walaupun tahun 2016 sampai 2018 defisit ini melebar kembali. Kalau
ada argumen bahwa dikemudian hari defisit ini akan menghilang dan neracanya
bisa seimbang, maka mungkin ini adalah impian saja. Adanya perjanjian ini
karena Indonesia punya persoalan pembayaran dengan mata uang dollar. Current account mengalami defisit sejak
lama. Bagaimana ceritanya perdagangan dengan Malaysia dan Thailand bisa surplus
dengan perjanjian penggunaan mata uang lokal?
Perlu mukjizat!!!! Yang mukjizat yang hebat pula. Kalau hanya mukjizat kelas pawang hujan, sulit untuk terjadi pembalikan neraca perdagangan sehingga menjadi berimbang.
Mungkin kyai Amin Ma’ruf mau mencoba mukjizanya?
Perlu mukjizat!!!! Yang mukjizat yang hebat pula. Kalau hanya mukjizat kelas pawang hujan, sulit untuk terjadi pembalikan neraca perdagangan sehingga menjadi berimbang.
Mungkin kyai Amin Ma’ruf mau mencoba mukjizanya?
Pembaca yang smart,
ada perbedaan kelas yang jelas antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi. Kelas Penyiksaan Operasi Plastik Ratna Sarungpaet,
kelas 7 kontainer berisi kartu suara yang
sudah dicoblos, kelas berita Jokowi
PKI adalah kelas penipuan. Tetapi
kelas pertumbuhan GDP 5%, kelas inflasi
3%, kelas kesuksesan ambil alih PTFI, sukses perjanjian penggunaan mata uang
lokal adalah kelas pengelabuhan.
Tingkatannya tentu lebih tinggi dan elegan.
Seperti kata EOWI: “Ada penipu, ada penipu ulung, ada politikus dan ada Cut Zahara Fonna”,
kelasnya Jokowi sudah berada di level politikus. Memang untuk mencapai kesama
perlu waktu. Dulu, 5 tahun lalu level Jokowi juga masih sama seperti Prabowo
sekarang. Kasus mobil ESEMKA – yang buatan Cina Geely adalah contohnya. Terlalu kelihatan bohongnya.
Kalau dilihat dari kepiawaiannya, pemilihan umum 2019
akan dimenangkan oleh Jokowi dan kelompoknya. Tetapi NKRI bisa dipastikan akan memperoleh
kakistokrat-kakistokrat juga. Tentunya pembaca akan tahu kemana arahnya negara ini.
Sampai disini dulu....jaga kesehatan anda dan tabungan
anda baik-baik.
Jakarta 13 Januari 2019.
DS yang bukan Denny Siregar, melainkan Datuk Semar.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
10 comments:
awalnya mau golput tp kampret suka main isu sara itu yg bikin rese
sama konco konco dibawahnya pada bodoh dan rasialis
jadi terpaksa pilih jokowi deh daripada kampret berkuasa bikin onar nanti
Setuju Mas IS.
Memang kelihatannya tahun 2019 akan dimenangkan Jokowi. Tetapi bukan berarti hidup kita akan menjadi lebih baik. Saya lebih baik jadi kompor saja supaya toko online dipajakin juga ppn 30% biar semua merasa sama-sama sengsara. Bukannya jokowi pro sosialis dilihat dari semua kebijakannta. Negara kaya rakyat miskin tidak tidak masalah, semua proyek2 disikat bumn. Jadi sudah seharusnya raksasa raksasa teknologi itu juga disedot darahnya sebanyak2nya biar sama2 sekarat sekalian.
Maaf bung is, Porchia itu babi kan ? Untuk kasus ini saya setuju ama kampret yang mayoritas mengharamkan babi. Kok teganya cebong makan makhluk yang pandai dan bisa dilatih, beneran kalau dilihat dari sisi ini mana yang lebih barbar, pemakan babi atau pemakan kera?
Sepertinya memang dah begitu yg semestinya sesuatu yg jelang sunset.. Mau ditunda2/diakal2 juga, sdh skenario Tuhan kok. Sayang aj cita2 pembukaan konstitusi ternyata cuma berhenti di negeri dongeng, bukan nkri..
Yang percaya LCS (Local Currency Settlement) ala jokowi bisa berhasil yah memang kelihatannya kaum millenial kurang belajar, masih makan gaji orang tua, kaum buta informasi dan tidak pernah tau bahwa SBY pernah mencanangkan LCS dimasa pemerintahannya dan tidak membawa dampak apa2.
mantab postingan pak eowi, sangat menyedihkan orang2 indonesia mudah ditipu dengan janji2 manis politikus yang gk masuk akal. saya melihat pak eowi ini sebagai salah satu orang indonesia yang tetap netral dengan akal sehat, tidak percaya buta pada politikus. cuman sayangnya sangat jarang sekali saya bisa menemukan orang yang seperti pak eowi. mungkin kalau pak eowi berkenan bapak bisa kolaborasi dengan saya membuat channel youtube gitu pak dengan saya.
sayangnya masih terbukti
jualan politikus masih banyak yang laku padahal kanan kiri astuti (aslinya tukang tipu)
sudah jelas jokowi dan prabowo tepu2 kok ya masih ada yang berharap, hahahaha
@kampretcebong
kalo anda pikir suara anda ikut menentukan hasil pemilu, anda akan kecele
anda beralih dari golput jadi pendukung politikus. ketika anda mulai percaya politikus, disitu anda mulai kecele
@palokiev
i never say i trust with politikus
sayangnya dari kedua calon yg untrusted ini yg satunya lebih parah menurut pandangan saya
Bener. Pilihannya cuma setan dan iblis. Mending milih setan deh daripada iblis yang menang
Post a Comment