___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, June 14, 2011

Rakyat yang Korup: Rumah Untuk Kejujuran

Di EOWI ada suatu aksioma bahwa kejujuran adalah syarat untuk menuju ke arah kebenaran. Kita bisa salah karena manusia punya keterbatasan, baik itu kemampuan intelektualnya, informasi yang dimilikinya dan lain sebagainya. Tetapi, selama ia masih jujur, secara bertahap ia akan sampai kepada kebenaran. Berbeda dengan orang tidak jujur. Orang yang tidak jujur tidak akan pernah mencapai kebenaran, karena kebenaran bukanlah hal yang diinginkannya. Saya percaya bahwa pembaca EOWI adalah orang-orang yang menyukai kejujuran. Dan anda akan mendukung gerakan pro-kejujuran.

Beberapa waktu ini ada sebuah kasus yang tidak banyak diliput oleh media, kecuali media daerah. Tetapi nampaknya kasus ini akan mencuat ke level nasional. Dan EOWI ingin berperan serta mengangkat kasus ini. Kasusnya adalah mengenai sebuah keluarga yang diusir warga kampungnya karena keluarga ini ingin menegakkan kejujuran. Ny. Siami, nama ibu yang sekeluarga diusir dari kampungnya di Gadel, Tandes, Gresik, Surabaya dengan teror, karena mengadukan nyontek massal ujian negara SDN Gadel-2. Beritanya bisa anda baca di beberapa media lokal, seperti di bawah ini:


Kasus Menyontek SDN Gadel 2

Keluarga Ny. Siami Dievakuasi Layaknya Penjahat


Suarasurabaya.net| Mediasi yang makin ricuh setelah Ny. Siami bicara semakin tidak terkendali. Massa yang sebagian besar ibu-ibu dan anak itu tidak henti-hentinya menghujat dan berteriak ,”usir...! usir....!”


Membaca keamanan yang tidak kondusif, polisi pun melakukan langkah evakuasi terhadap Ny. Siami sekeluarga. Selain Ny. Siami, ikut pula Widodo suaminya, dan Saki Edy Purnomo kakak lelaki Ny. Siami.


Tahu bahwa keluarga yang berani melaporkan praktik menyontek massal ke media massa dan Dinas Pendidikan Surabaya ini keluar Balai RW 2, massa seakan tanpa komando merangsek mengepung pintu keluar. Polisi pun membuat pagar betis melindungi ketiganya.


Sementara itu warga dan wali murid dengan beringas mendorong-dorong pagar betis. Saat terjadi aksi dorong itu, jilbab Ny. Siami sempat nyaris terlepas. Tubuhnya yang kecil itupun limbung terdesak. Cukup sulit untuk mencapai pintu mobil yang sebenarnya jarak hanya 3 meter dari pintu keluar.


Begitu masuk mobil patroli 821 Polsek Tandes, ketiganya pun diungsikan ke Mapolsek Tandes.


Tidak puas memperlakukan Ny. Siami sekeluarga layaknya penjahat kambuhan, massa warga Gadel ngeluruk ke rumah Ny. Siami di Jl. Gadel Sari Barat II/31. Di sana ada beberapa polisi yang menjaga. Warga mengira Ny. Siami sekeluarga pulang ke rumah. Mereka yang kecele pun akhirnya pulang. Sampai berita ini ditampilkan, rumah Ny. Siami dijaga oleh polisi.


Di Mapolsek Tandes, Ny. Siami, Widodo, dan Saki Edy Purnomo terlihat duduk di ruang pelayanan masyarakat. Ny. Siami tampak duduk bersimpuh di pundak suaminya. Matanya masih sembab. ”Tolong saya jangan ditanya dulu. Saya masih tertekan,” kata dia.(edy)


Cerita di Suara Surabaya ini cukup jelas. Tidak lama kemudian pemerintah daerah Surabaya melakukan tindakan yang benar dengan mengenakan sanksi kepada kepala sekolah dan dua orang guru seperti diberitakan di DetikSurabaya. Tindakan walikota Surabaya ini benar jika kepala sekolah bersama-sama denga kedua guru tersebut terbukti melakukan secara bersama-sama (aktif atau/dan pasif) tindakan nyontek massal selama Ujian Negara di SDN Gadel-2 tersebut.


Contekan Massal SDN Gadel, Kasek Dicopot, Dua Guru Turun Pangkat

Rois Jajeli - detikSurabaya


Surabaya - Contekan massal pada pelaksanaan ujian nasional (UN) di SDN Gadel II/577 Tandes, menimbulkan sanksi bagi kepala sekolah dan dua guru. Ketiganya mendapat sanksi penurunan pangkat selama 1 -3 tahun dan tidak menjabat sebagai kasek maupun guru.


Usulan sanksi yang dilayangkan Inspektorat Pemkot Surabaya beberapa hari lalu disetujui Walikota Surabaya. Bahkan, SK Walikota tentang sanksi tersebut mulai berlaku per hari ini.


"Sudah sudah. SK dari walikota sudah turun tadi pagi," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya, Yayuk Eko Agustin, saat dihubungi detiksurabaya.com, Selasa (7/6/2011).


Setelah kasus contekan massal ini mencuat, tim inspektorat Pemkot Surabaya langsung melakukan investigasi. Dari hasil investigasi tersebut, tim merekomendasikan ke walikota, tentang kesalahan dan sanksi yang akan diterima kasek maupun dua orang guru yang diduga menyuruh Al untuk memberikan contekan kepada murid-murid lainnya.


Ketiganya mendapatkan sanksi sesuai tanggungjawab dan tingkat kesalahannya berdasarkan PP nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.


Dalam kasus contekan massal itu, Kasek SDN Gadel II, Sukatman dikategorikan melakukan pelanggaran berat yang paling ringan. Sanksinya yakni penurunan pangkat satu tingkat dari 4a menjadi 3 d.



Pada Saat Kalbu Sudah Rusak

EOWI punya pandangan berbeda dengan pendapat umum. Sudah menjadi dalil umum, pada saat orang harus mengambil keputusan, maka dianjurkan untuk mengikuti kata hati, kata kalbu yang paling dalam. Akan tetapi pandangan EOWI banyak dipengaruhi oleh Quran, misalnya:


[QS 2:10] Dalam kalbu mereka ada penyakit, lalu penyakitnya ditambah lagi oleh Allah; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.


Perhatikan kata dusta pada ayat ini, orang yang berdusta atau mendustakan (mengingkari) kenyataan akan diperparah penyakit moralnya itu. EOWI dalam menentukan benar dan salah, tidak menggunakan kalbu, melainkan menggunakan akal. Inipun berdasarkan kaidah Quran.


[QS 10:100] Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.


Ketika Tuhan telah memperparah penyakit moral masyarakat Gadel ini, mereka semakin kalap. Tindakan yang benar yang dilakukan walikota dilawannya, seperti yang diberitakan oleh Berita Jatim. Kebencian dan rasa dendam kesumat warga Gadel terhadap ny. Siami semakin berkobar.


Forum Wali Murid SD Gadel Ancam Polisikan Walikota


10 Juni 2011 12:44:28 WIB

Reporter : Ragil Priyonggo

Surabaya (beritajatim.com) - Orangtua wali murid SDN Gadel II/577 mendesak DPRD dan Pemkot Surabaya segera mencabut sanksi terhadap kepala sekolah dan guru. Jika tidak ortu akan melaporkan ke Polisi...........


........... Seperti diketahui, pasca pelaporan dan pemberian sanksi ketiga guru SDN Gadel II, warga Gadel menaruh dendam yang mendalam terhadap Ny Siami, karena dianggap telah membocorkan serta membahayakan psikologis murid - murid SDN Gadel II..........


Dalam pertemuan yang digelar di Balai Rukun warga Kemarin, warga berinisiatif untuk mengusir Ny Siami dari lingkungan Gadel............


Ternyata yang berkalbu yang membusuk bukan hanya warga Gadel, tetapi juga anggota parlemen daerah (DPRD) yang mereka pilih. Apa yang bisa diharapkan. Pemilih korup akan memilih wakil yang korup. Hanya saja kali ini wakil yang korup membela mereka, bukan merongrong mereka.


Dewan Desak Pemkot Cabut Sanksi 3 Guru Gadel


Jum'at, 10 Juni 2011 11:04:19 WIB

Reporter : Arif Fajar Ardianto

Surabaya (beritajatim.com) - Meredam dendam warga Gadel, terhadap Ny Siami orang tua AL terkait kasus contek massal di SDN gadel II Surabaya dewan mengupayakan memenuhi tuntutan warga, yakni mengembalikan tiga guru yang terkena sanksi dari Dinas Pendidikan.


Seperti diketahui, pasca pelaporan dan pemberian sanksi ketiga guru SDN Gadel II, warga Gadel menaruh dendam yang mendalam terhadap Ny Siami.........


............ Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Eddi Budi Prabowo mengatakan bahwa saat ini warga Gadel menaruh kebencian yang mendalam terhadap Ny Siami, yang berujung pada pengusiran.


"Sepertinya warga disana menaruh dendam yang sangat terhadap pelapor," ujar eddi saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Jumat (10/06/2011).


Lebih lanjut, Eddi mengatakan, bahwa pihaknya berupaya untuk meredam amarah warga dengan berusaha mengabulkan salah satu tuntutannya, yakni meminta ketiga guru yang terkena sanksi bebas dan kembali mengajar. meski sulit, karena harus melewati beberapa tahapan, namun Eddi mengaku pihaknya akan tetap berupaya.


"Kita tahu, pengembalian status ketiga guru tersebut sulit, tapi akan kita upayakan, untuk meredam emosi warga, agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.


Sebagai langkah awal, Komisi D DPRD surabaya meminta kepada walikota untuk melakukan kajian ulang terhadap sanksi tiga guru SDN Gadel II. "Kami akan mencoba untuk meminta Walikota mengkaji lagi persoalan tersebut. kasus ini harus segera diselesaikan," tegasnya.


Eddi menjanjikan, bahwa Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi masalah Pendidikan dan Kesra akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, tanpa mengorbankan salah satu pihak. "Kita akan beri perhatian khusus, karena ini menyangkut psikologis anak," pungkasnya.


Bagian yang terakhir dari berita ini menarik sekali: Eddi menjanjikan, bahwa Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi masalah Pendidikan dan Kesra akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, tanpa mengorbankan salah satu pihak.

Apakah yang dia maksudkan adalah “membiarkan kejahatan berlalu tanpa dihukum?”. Mungkin hal inilah yang diinginkannya berlaku secara umum. Kalau dia (anggota DPRD) korupsi, tidak ada hukumannya.


DPRD: Kasus SD Gadel Telah Bergeser


10 Juni 2011 13:02:32 WIB

Reporter : Arif Fajar Ardianto

Surabaya (beritajatim.com) - Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, mengaku heran dengan berkembangnya kasus Gadel, pasalnya menurut Baktiono, dari sisi pendidikan kasus tersebut telah selesai.


Kepada beritrajatim.com, Baktiono menjelaskan, bahwa, rekomendasi Komisi D yakni menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan untuk tidak melihat kasus contek massal dan memunculkan nilai siswa SDN Gadel II apa adanya.


Wow.... Baktiono ketua komisi bagian Pendidikan DPRD ingin mengakui hasil ujian contekan itu? Alangkah korupnya pola pikirnya! Lalu untuk berkelit dan mengalihkan cerita, Baktiono, mencari-cari dalih lain. Mungkin ny. Siami punya masalah dengan warga, seperti diceritakan oleh Berita Jatim.


"Terus terang saya heran, karena dari sisi pendidikan, kasus itu sudah selesai. masyarakat telah mendapat jaminan bahwa Dinas Pendidikan sudah tidak lagi mempermasalahkan kasus contekan masal. Hanya berpatokan pada nilai saja," ujar Baktiono saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/06/2011).


Baktiono berkali - kali menegaskan, bahwa permasalahan contekan masal sudah selesai, dan tidak berdampak pada siswa SDN Gadel II. "Berkali - kali saya bilang, kasus itu sudah selesai dari segi pendidikan," bebernya.


Lebih lanjut, Baktiono mengatakan, bahwa masyarakat Gadel terlalu berlebihan dalam bereaksi dengan menginginkan pengusiran kelurga Ny Siami.


Dalam hal ini, Baktiono menilai bahwa reaksi masyarakat Gadel dalam menyikapi kasus tersebut, dilatarbelakangi oleh hal tertentu. Namun Baktiono masih belum mengetahui latar belakang reaksi masyarakat Gadel.


"Persoalan ini telah bergeser, bukan ranah pendidikan lagi. namun pasti ada suatu hal yang melatarbelakangi reaksi masyarakat tersebut. Misalnya bagaimana hubungan keluarga Ny Siami terhadap warga," beberya.


Menyikapi bergesernya kasus Gadel, baktiono mengaku menginstruksikan kepada SKPD setempat untuk menggali informasi bergesernya kasus Gadel. "Kita minta SKPD untuk terjun langsung dan mencari informasi, agar masalah ini segera diselesaikan," pungkasnya.


Persoalan selesai jika pelaku-pelakunya dihukum. Kepala sekolah dan guru yang bersangkutan diskors dan diturunkan pangkatnya dan murid-murid tidak diluluskan. Hasil ujian tidak diakui.

Ada berita di Kompas yang menarik dibulan April lalu. Judulnya Juara Kelas, Tiga Tahun Tak Lulus UN...

Kejadiannya di SMA Muhammadiyah Lampung. Anda tidak salah baca, Muhammad-doi yang mata pelajaran agamanya banyak. Ketika saya sekolah SMP, di sekolah Muhammad-doi puluhan tahun lalu, ada pelajaran Fiqih, Tauhid, bahasa Arab, (samar-samar ingatannya....) al Quran, Tarikh (Sejarah) Islam di samping Kemuhammadiyahan (yang sarat dengan muatan agama serta budi pekertinya). Tetapi........, saat ini juga sarangnya tukang nyontek, seperti dikisahkan oleh berita bulan April 2011 di Kompas ini:


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang siswa di SMA Muhammadiyah 1 Kali Rejo, Kabupaten Lampung Tengah, tiga kali tidak lulus ujian nasional (UN). Padahal, siswa tersebut, Nur Hidayatusholihah, selalu menjadi juara kelas di setiap tahunnya.


Nur Hidayatusholihah, yang akrab disapa Nunung, sampai dengan tahun 2011 telah mengikuti UN untuk keempat kalinya. Ia terpaksa berkali-kali mengikuti UN karena nilainya pada pelajaran Matematika kurang. Sebaliknya, Nunung enggan menggunakan kunci jawaban yang selalu diberikan guru satu hari menjelang UN.


"Tiga kali tidak lulus UN, padahal dia selalu menjadi juara kelas. Dia ingin membuktikan, dirinya bisa lulus dengan rasa kejujurannya. Dia menolak menggunakan jawaban yang diberikan guru beberapa hari sebelum UN," kata ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah Slamet Nur Achmad Effendy kepada Kompas.com, Senin (25/4/2011) di Jakarta.


Slamet melanjutkan, orangtua Nunung sempat beberapa kali menyarankan agar anaknya mengikuti ujian paket C. Namun, Nunung menolak.


"Kadang Nunung mengaku kesal, ye tapi memang sengaja, dia ingin lulus dengan jujur," lanjut Slamet.


Menurut Slamet, para guru di SMA Muhammdadiyah 1 Kali Rejo, Lampung Tengah, sengaja membagikan kunci jawaban demi memudahkan kelulusan siswa. Mereka ingin menjaga nama baik sekolah. Ironisnya, Nunung selalu menjadi satu-satunya siswa yang tidak lulus UN, setidaknya dalam tiga tahun terakhir ini.


"Kunci jawaban diberikan oleh guru, oleh tim, dan terorganisasi. Setelah ditanya, para guru beranggapan jika ada siswa yang tidak lulus, akan mencoreng nama baik sekolah. Nunung menjadi satu-satunya siswa yang tak lulus," ungkap Slamet.


Kalau juara kelas tidak lulus maka peluangnya adalah yang lainpun tidak lulus. Kalau yang lain bisa lulus maka kemungkinan mereka nyontek.

Saat ini berita dari kasus DSN Gadel-2 mengatakan bahwa ada usaha-usaha rekonsiliasi. Kata rekonsiliasi ini terdengar seperti impunity. Yang salah tidak dihukum? Dan kasusnya dibiarkan saja?

  1. Makna rekonsiliasi tidak berarti pelanggar aturan (Kepala Sekolah, guru dan murid yang nyontek) dilepaskan dari hukuman. Let the sinners pay their debt.

  1. Makna rekonsiliasi bukan menghapuskan hukuman bagi yang bersalah karena dilakukan secara massal.

  1. Makna rekonsiliasi BUKAN, mematikan kebenaran/kejujuran dengan DEMOKRASI (suara mayoritas) warga kampung.

  1. Makna rekonsiliasi adalah ny. Siami bisa kembali ke rumahnya jika diinginkannya. Dan warga kampung harus menerima semua hukuman yang telah dijatuhkan kepada yang bersalah.

Gerakan R u K

Di tengah korupnya masyarakat dan pasifnya masyarakat terhadap tindak korupsi dan ketidak jujuran, masih ada juga yang mau membela kebenaran. Terakhir muncul Gerakan Rumah Untuk Kejujuran (RuK). Gerakan ini berniat untuk membantu membelikan rumah ny. Siami di tempat lain sebagai pengganti atau hadiah bagi orang yang jujur dan berani menyuarakan kejujuran. Facebooknya bisa di-access di https://www.facebook.com/pages/Rumah-untuk-Kejujuran/179369742120800. Di facebook ini kalau anda mau ikut menyumbang, ada rekening untuk menampungnya.

Berita Rumah untuk Kejujuran juga sudah mulai meramaikan media massa.

Gerakan Rumah Untuk Kejujuran Buat Keluarga Ny. Siami

http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=2b3f8649d0816f396a1ba4b2e0915abb201193671

suarasurabaya.net| Simpati dan apresiasi terhadap keluarga Ny Siami terus mengalir, tidak hanya dari Surabaya, tapi dari seantero negeri. Mulai hari ini, sebuah fans page di Facebook mulai diluncurkan. Fans Page ini bernama Rumah Untuk Kejujuran.


Gerakan di dunia maya ini digagas oleh beberapa orang dari sejumlah kota, diantaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Ida Sitompul satu diantara pengagas gerakan Rumah Untuk Kejujuran ini mengatakan pengusiran keluarga Ny. Siami yang mempertahankan kejujuran sungguh mengejutkan banyak orang. Menurut dia, keluarga ini bisa menjadi inspirasi buat masyarakat Indonesia. "Keluarga ini mempertahankan kejujuran meskipun harus diusir oleh masyarakat sekitarnya," kata dia.


Gerakan Rumah Untuk Kejujuran ini ingin mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk membelikan rumah buat keluarga Ny. Siami yang terusir dari Kampung Gadel. "Setidaknya rumah yang sama atau lebih baik, jauh dari lingkungan yang sudah mengusirnya karena mempertahankan kejujuran," kata Ida.


Ida berharap gerakan yang dimulai hari ini bisa membuat kesadaran di masyarakat bahwa kejujuran meskipun berat, tetap harus dipertahankan. Gerakan ini, lanjut dia, memang terinspirasi dari gerakan di jejaring sosial semacam Koin Untuk Prita dan Koin Untuk Bilqis yang berhasil mengumpulkan dana masyarakat untuk dukungan moral terhadap masalah yang menimpa Prita dan Bilqis. Hanya saja, lanjut Ida, pihaknya tidak ingin gerakan donasi ini terlampau eksesif, melebihi nominal yang dibutuhkan untuk membelikan rumah buat keluarga Ny. Siami.


Sementara itu Ny. Siami saat dihubungi suarasurabaya.net tidak mampu berkata-kata mulanya saat diberitahu adanya gerakan ini. "Terimakasih. Sebenarnya saya tidak mengharapkan ini. Saya hanya ingin mengajarkan kejujuran sama Al. Nggak lebih dari itu. Saya malah nggak enak, kok dukungan masyarakat jadi seperti ini," kata Ny. Siami yang kini masih dalam pengungsian di Gresik.(edy)


Menurut berita, rumah Ny. Siami yang ditinggalkan di jalan Gadel Sari Barat, Tandes berukuran 8x15 m2, bangunan permanen baru. Jika RuK berniat memberi 1 rumah baru yang setara, mungkin nilainya sekitar Rp 150 – Rp 250 juta. Saya tidak tahu apakah RuK akan berhasil menggalang dana sebesar itu. Kalau berhasil akan menakjubkan. Andaikata gagal, paling tidak uang itu cukup untuk down-payment cicilan rumah baru, sambil menunggu rumahnya di Gadel laku terjual. Atau rumah yang lebih kecil.


Rumah ny. Siami


Sebagai penjahit ny. Siami termasuk yang secara ekonomi berhasil, dibuktikan dengan kemampuannya membeli rumah seperti itu. Mungkin keberhasilannya dikarenakan oleh keuletannya dan kejujurannya sehingga bisa mempertahankan pelanggannya. Sekarang ia sedang mengungsi dan penghasilannya terganggu. Pengeluarannya akan lebih banyak dari biasanya. Oleh sebab itu bantuan akan sangat mereka hargai.

Andaikata anda tidak membantu, Tuhan akan membantunya. Tuhan akan memberikan pertolongan bagi yang jujur dan keras dalam berusaha. Jika anda membantu memberikan sumbangan, disamping anda membantu keluarga ny. Siami, anda juga membantu menegakkan kejujuran yang semakin langka di bumi Indonesia ini. Membuat kehidupan negri ini lebih baik untuk anak-anak kita. Dan....... saya memilih untuk membantu. Apakah anda juga?


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

5 comments:

Fikri Rasyid said...

Mau menambahkan, Bincang Edukasi menggagas gerakan #IndonesiaJujur terkait dengan isu ini. Saya bukan orang dari Bincang Edukasi, tapi ya ikut berpartisipasi saja dengan membuat tulisan disana: http://www.bincangedukasi.com/indonesiajujur-suarakan-dukunganmu-akan-kejujuran.html

smid said...

bung is,

selain akal gunakan hati,dua2 nya harus sinkron..kalo kata hati ga masuk akal berarti salah..dan kalau masuk akal tetapi tidak sesuai kata hati berarti salah juga..

sesuai firman allah,bahwa petunjuk diberikan ke dalam hati..

[64:11] Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Anonymous said...

@smid : sampe sekarang saya masih rancu dengan istilah hati, qalbu, nurani, heart, liver, jantung, otak, akal.Karena sering dipergunakan secara tertukar-tukar.

Kalau yg disebut hati itu liver (fisik) apakah orang baik sakit liver kemudian dicangkok dengan liver sehat dari orang jahat apakah ia ikut jahat ?

Kalau hati itu bermakna nurani (abstrak) kenapa ada hadits yang bunyinya 'Di dalam tubuh manusaia ada segumpal daging ..... itulah hati'.

Dalam lagu2 heart itu biasanya bermakna hati, tapi dalam kedokteran heart attack artinya serangan jantung.

Penulis lagiu cengeng suka bikin syair 'engkaulah jantung hatiku'. Nah lho ?

Bisa kasih saya pencerahan Bung IS.

Imam Semar said...

@Anony June 15, 2011 2:13 PM
Banyak kata dalam semua bahasa mempunyai banyak arti. Misalnya dalam bahasa Indonesia, kata ganjil bisa berarti angka yang besarnya 2N+1 (lawannya genap). Bisa pula berarti "aneh".

Dalam bahasa Arab dan Inggris qalb/heart punya dua arti pertama organ tubuh yang memompa darah. Arti yang kedua adalah benda abstrak yang ditengarai sebagai sumber perasaan/emosi.

Mungkin orang Arab dan Inggris berpikir, pada saat perasaannya sedang naik seperti takut, cemas, "jatuh hati" ketemu si doi, dll, jantung berdetak lebih cepat, maka jantung adalah pusat perasaan. Tentu saja pemukiran kuno ini salah. Yang memacu jantung adalah peningkatan hormon adrenalin dan sejenisnya.

Dalam konteks pengertian ke II, dalam bahasa Indonesia, qalb (kalbu) disebut juga hati. Dengan kata lain dalam bahasa Indonesia kata "hati" punya dua makna. Arti ke-I adalah organ tubuh yang mengolah dan menetralisir racun (Ing: liver). Arti ke II adalah benda abstrak yang ditengarai sebagai sumber perasaan/emosi.

Akal atau aql (Arab) atau mind (Ingg) adalah benda abstrak yang berkaitan dengan potensi berpikir dan kemampuan intelek. Di dalam bahasa Indonesia dan Inggris dikaitkan dengan kata otak (dalam pengertian yang abstrak).

Otak atau brain punya 2 arti juga. Arti ke I adalah organ tubuh yang memiliki banyak sel-sel syaraf dan letaknya di dalam tempurung kepala. Fungsinya, menurut teori kedokteran adalah pusat kontrol.

Pengertian ke II adalah benda abstrak yang berkaitan dengan potensi berpikir dan kemampuan intelek.

Di dalam Quran hampir seluruh pengertian aql (akal) dan qalb (kalbu) adalah arti-arti yang abstrak.

Jadi kalau seseorang yang menderita oartic valve leak atau coronary heart blockage, kalbunya (dalam pengertian benda abstrak) tidak rusak.

Juga kalau seseorang menderita hepatitis, kalbunya tidak jelek.

Tentang hadith yang bunyinya 'Di dalam tubuh manusia ada segumpal daging ..... itulah hati' ......, bagi saya, kesahihannya (validity nya) jauh dari benar.

Tentang kata "nurani"....., akan saya coba cari etimulogi dan akar katanya.....,

Anonymous said...

Kritik untuk pemberantasan korupsi di negeri ini : prioritas memberantas korupsi dengan nilai sekian milyar ke atas per kasus saya pikir perlu ditinjau ulang. Bahkan korupsi yang recehan tapi massive dan langsung memangsa rakyat kecil itu juga harus diprioritaskan.

Karena BIROKRASI YANG MEMANGSA RAKYAT : pungli di seluruh level perijinan (RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kotamadya, Propinsi) di seluruh instansi pemerintah 'omset' saya yakin jauh berlipat-lipat lebih besar dari kasus wisma atlet karena terjadi tiap hari, tiap jam, menit, detik di seluruh pelosok negeri dan langsung mencekik rakyat jelata.

Itu juga tidak boleh dipandang enteng. Demikian