Itulah berita-berita terkini yang bisa anda jumpai jika anda melakukan google search “central banks buy gold” atau sejenisnya. Dengan aggressive nya bank-bank sentral membeli emas, konsekwensi logisnya adalah bahwa harga emas akan naik. Mungkin itu hanya sebagian dari potret yang ada. Sebagian lagi....., ada yang menjualnya. Sebagian lagi, spekulator juga ikut bermain. Sebagian lagi......, banyak. Sayangnya kita tidak punya kasus yang bisa dijadikan hikmah untuk dampak ketidak-bijaksanaan bank sentral membeli emas terhadap harga emas. Tetapi...., kita mempunyai kasus yang sebaliknya, yaitu dampak ketidak-bijaksanaan bank sentral untuk menjual emas terhadap harga emas. Kasus ini masih hangat, bak roti dari oven.
Satu dekade lalu, tepatnya pada kwartal ketiga dari tahun 1999, saya terbang dari Aberdeen, Scotland ke Jakarta, mengakhiri tugas saya di sana. Di dalam pesawat, saya membaca berita di koran bahwa Bank of England menjual 125 ton cadangan emasnya. Ini dilakukan beberapa tahap. Berita itu muncul pada tanggal 11 Juni 1999, dan harga emas di sekitar $260 per oz. Kemudian harga emas sempat turun ke $ 254 per oz pada bulan Juli 1999 dan $251 pada bulan Agustus, tetapi kemudian rally 21% ke $ 308 pada bulan September 1999.
Tindakan Inggris yang merencanakan penjualan 58% cadangan emasnya diikuti oleh negara-negara Eropa lain, Austria, Belanda, Belgia. Mereka juga ikut berencana menjuali cadangan-cadangan emas mereka, yang kemudian termasuk IMF. Karena takut harga emas jatuh terpuruk, pada tanggal 26 September 1999 ditanda tangani Central Bank Gold Agreement (CBGA) oleh 11 negara zona Euro plus Inggris, Swiss dan Swedia. Lengkapnya Oesterreichische Nationalbank, Banca d'Italia, Banque de France, Banco do Portugal, Schweizerische Nationalbank, Banque Nationale de Belgique, Banque Centrale du Luxembourg, Deutsche Bundesbank, Banco de España, Bank of England, Suomen Pankki, De Nederlandsche Bank, Central Bank of Ireland, Sveriges Riksbank, European Central Bank. Isinya adalah pembatasan penjualan emas sampai 400 ton per tahun selama 5 tahun (sampai tahun 2004).
Setalah habis masa berlakunya perjanjian ini, bank-bank sentral Eropa ini semakin aggressive menjual emasnya. Dalam perjanjian penjualan emas ke II (ditanda-tangani pada tanggal 8 Maret 2004) quota penjualan dinaikkan menjadi 500 ton per tahun sehingga emas yang dijual bisa mencapai 2500 ton selama tahun 2004 – 2009. Penanda-tangan perjanjian Central Bank Gold Agreement II (CBGA-II) ini bertambah dan mereka ini adalah European Central Bank, Banca d'Italia, Banco de España, Banco de Portugal, Bank of Greece, Banque Centrale du Luxembourg, Banque de France, Banque Nationale de Belgique, Central Bank & Financial Services Authority of Ireland, De Nederlandsche Bank, Deutsche Bundesbank, Oesterreichische Nationalbank, Suomen Pankki, Schweizerische Nationalbank, Sveriges Riksbank. Catatan IMF tidak pernah ikut menanda-tangani ke dua Central Bank Gold Agreement, artinya IMF tidak terikat pembatasan jumlah emas yang bisa dijualnya.
Gambar ini tidak lengkap jika tidak dengan latar belakang kenapa bank-bank sentral Eropa menjuali emasnya. Menurut Gold Anti-Trust Action Committee (GATA), penjualan cadangan emas ini dilatar-belakangi oleh keinginan untuk menekan harga emas. Bank-bank sentral selama dekade 1990an banyak meminjamkan cadangan emasnya. Agar debiturnya bisa membayar, maka harga emas harus ditekan. Ini setengahnya berbau kroni kapitalis.
Dengan adanya bank sentral negara-negara Eropa dan IMF menjual cadangan emasnya untuk menekan harga emas (atau apapun), diharapkan harga emas akan jatuh bukan? Harapan itu hanya tinggal harapan. Kita tahu selama dekade 2000an harga emas lengalami rally.
Chart di bawah ini menunjukkan harga emas dan beberapa kejadian bersamanya.
Chart 1 (klik chart untuk memperbesar)
Sekarang bank-bank sentral mulai membeli emas kembali. Apakah harganya akan naik? Atau turun?
Di EOWI, suatu cerita biasanya diakhiri dengan disclaimer yang isinya:
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Dan khusus untuk dongeng Penipu, Penipu Ulung, Politikus dan Cut Zahara Fonna, bunyi disclaimernya agak panjang:
Disclaimer: Dongeng ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk berinvestasi. Dan nada cerita dongeng ini cenderung mengarah kepada inflasi, tetapi dalam periode penerbitan dongeng ini, kami percaya yang sedang terjadi adalah yang sebaliknya.
Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan
Alasan EOWI membuat disclaimer seperti itu karena sesungguhnya ekonomi dan investasi bukanlah science. Sulit ditebak dan sulit dibuat mekanistik modelnya. Faktornya terlalu banyak sehingga jika dimodelkan wujudnya hanyalah reduced model. Reduced model n x m ke p x q yang linear pula (n & m = bilangan yang jauh lebih besar dari p & q). Perhatikan kata-kata Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen. Oleh sebab itu peramalan kejadian dimasa depan hanyalah dari deduksi dan analogi kejadian sebelumnya. Mekanistik model atau penjelasan tentang sebab-akibatnya “disesuaikan dengan opini”. Begitulah (ilmu) ekonomi, yang sesungguhnya tidak bisa disebut ilmu.
Kembali pada emas. Antara tahun 2000 – 2010 sebanyak kurang lebih 6000 ton emas yang resmi dilepas oleh bank-bank sentral Eropa dan IMF. Dan sepanjang dekade itu harga emas naik tanpa lelah. Baru tahu 2009 mulai ada bank sentral yang membeli emas untuk cadangannya. Kalau penjualan emas oleh bank-bank sentral menyebabkan kenaikan harga emas maka hal yang sebaliknya yaitu pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia akan membuat harga emas turun. Terlepas bagaimana hal itu bisa terjadi.
Ada hal lain yang bisa menjadi indikator, yaitu perak. Harga perak mengalami parabolic rise, seperti yang terlihat pada chart di bawah ini dan sedang mengalami proses koreksi yang brutal. Kenaikan parabolik semacam ini adalah bentuk mania (walaupun saat ini bukan mania yang terakhir) dan koreksinya akan brutal serta bisa ke level di bawah 100 DMA nya. Dengan kata lain di bawah $18.
Chart 2 (klik chart untuk memperbesar)
Hal lain yang bisa memicu terjadinya koreksi harga emas adalah habisnya quantitative easing II (QE II) pada bulan Juni 2011 ini. Walaupun bulan Juni belum datang, tetapi spekulan dan investor bisa sudah tidak menunggu lagi sampai bulan Juni.
Secara analisa teknikal (Chart-1), emas sudah selesai menjalani impulsive primary wave-5 dan selanjutnya akan digantikan dengan corrective wave. Wave-5 diakhiri dengan berakhirnya wave-5 intermideate dan wave-5 minor yang membentur koridor atas dari channel trading emas. Wave-5 primer ini membentuk diagonal wedge-naik.
Biasanya target corrective wavenya adalah di bawah wave-4 yang $680 per oz itu. Dan ini diperkuat dengan bentuk diagonal wedge-naik biasanya akan jatuh di bawah titik awalnya yaitu wave-4 ($680).
Jika awal bull market di tahun 1999 dimulai dari level $251 dan puncaknya di $1541 make koreksi Fibonacci retracement 62,8% targetnya adalah $731. Untuk range yang lebih lebar, Fibonacci retracement 50% dan 79% nya adalah $896 dan $522.
Apakah koreksi sedalam ini bisa terjadi? Pada bull market tahun 70an yang merupakan wave III dari super cycle, correction wave 4 of III besarnya 54,4% dari wave 3 of III. Wave 3 adalah dari $34,9 ke $185,3 yang ditempuh dari 1970 sampai 1976 dan wave 4 nya dari $185,3 ke $ 103 yang ditempuh dari tahun 1975 sampai 1976. Bahkan koreksi wave 2 of III yang bottomnya di bulan February 1970, nyaris menghapus rally wave 1 of III nya. Koreksi yang dalam bukan tidak mungkin, apalagi wave-2 yang (paling) sulit ditebak.
Pertanyaan selanjutnya, apakah setelah koreksi ini rally emas akan berlanjut? Saya agak sulit menjawab, karena kalau dilihat chart jangka panjangnya (Chart-3), harga emas belum membentur koridor atas harga emas. Tetapi wave-5 of V tidak selalu harus membentur koridor atasnya. Memang idealnya wave V menyentuh koridor atas dari trading range. Oleh sebab itu skenario ini adalah skenario super bullish dari emas. Nampak sekali kontinuitas Chart-1 dengan Chart-3. Dan kalau dilihat chart jangka panjangnya (Chart-3) koreksi yang mencapai $ 680 adalah koreksi sampai membentur support dari koridor trading range jangka panjang yang kebetulan juga wave iv (pada Chart-3) atau wave 4 hitam pada Chart-1.
Catatan: Maaf ada ketidak konsistenan dalam pelabelan wave antara Chart-1 dan Chart-3. Tetapi kedua chart ini mudah dimengerti.
Chart 3 (klik chart untuk memperbesar)
Apakah skenario ini akan terjadi? Entahlah. Banyak faktor fundamental yang mendukungnya. Di satu pihak saya masih belum melihat level mania di emas mencapai level di tahun 1980 (wave III), karena biasanya (terkadang) wave V level manianya cukup tinggi dan sering menyebabkan the final blow-off. Tetapi, terkadang juga bisa mejen alias tidak lengkap. Lagi pula ekspansi base money yang dilakukan bank-bank sentral selama krisis ekonomi dunia 2007-2009 belum keluar dari lemari besi bank-bank komersial, sehingga jika nantinya uang-uang ini keluar dan kredit kembali pulih, fractional reserve banking bekerja penuh, maka uang ini akan membanjiri ekonomi dan bisa memicu harga emas untuk rally lagi sampai di atas $10.000 per oz, tetapi sebelum itu harus terjadi shake-out correction yang cukup dalam sampai ke level $522 - $ 780 terlebih dahulu. Menurut versi professional bulls, healthy shake out diperlukan untuk merontokkan dan membuat jerih (ngeri) penumpang-penumpang baru yang tidak berpengalaman untuk keluar dari market.
Tetapi, dari sudut bear, memandang bahwa aktifnya bank-bank sentral membeli kembali emas, merupakan kebalikan dari fenomena yang terjadi di tahun 1999 dimana bank-bank sentral menjuali emasnya yang terbukti sebagai fenomena bullish. Maka fenomena bank sentral membeli kembali emasnya dianggap sebagai tanda yang bearish dan berakhirnya masa bullish emas.
Catatan terakhir:
Analisa Teknikal bukan analisa, melainkan hanya tarik-menarik garis dan merupakan teknik peng-gathuk-gathukan. Dan Elliot Wave juga bukan analisa, hanyalah pseudo science. Coba saja lihat, bagaimana saya menggathuk-gathukkan Fibonacci retracement.
Jaga diri anda, tabungan anda baik-baik dan yang lebih penting...., kesehatan anda. Semoga anda sukses.
Hari ini dongeng Penipu, Penipu Ulung, Politikus dan Cut Zahara Fonna (PPUPCZF) tidak terbit. Harap fans PPUPCZF maklum.
Jakarta 15 Mei 2011.
4 comments:
kenapa ndak terbit?
saya melihat dari sisi lain > bung IS anda kan suka dengan logika dalam mengartikan Al Qur'an, nah dengan penguasaan Bank Sentral terhadap emas dan bukannya menjadikannya mata uang, tindakan Bank Sentral termasuk menimbun emas gak Bung IS ?
@Skydrugz,
Saya sedang meng-update data dan merapikan file-file.
Ternyata banyak jpg dan pic files yang tersebar dimana-mana. Ini agar nantinya lebih mudah meng upload pic files.
@ Anony,
Saya tidak tahu kenapa bank-bank sentral mulai menimbun emas. Mungkin saja mereka mau menimbun emas. Alasannya saya tidak tahu.
Manusia sulit diselami pikirannya. Dalam lautan bisa diukur...., dalam pikiran manusia sulit ditebak...., he he he he he...
bung IS, rekues bahas emas lagi donk soalnya geraknya sangat parabolik apalagi bulan Agustus ini dan juga faktor belum jelasnya gonjang-ganjing QE part III.
Posisi apa yang harus kita ambil dalam emas ... buy dlm short term? short kalau long term? kira-kira koreksi sadis yang sehat di level berapa pak?
Post a Comment