___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, June 16, 2009

SBY PRESIDEN KU? (Bagian I)

Saya tidak sengaja mengunjungi situsnya SBY (http://sbypresidenku.com/). Situs itu saya temukan dari google ketika mencari berita tentang neoliberalisme. Ada iklan kampanye di pojok kanan yang membuat saya risi, karena isinya sebagian merupakan penyesatan. Mari kita lihat satu per-satu.

1. Harga BBM Diturunkan 3X Beban Hidup Rakyat Menjadi Ringan
Mari kita lihat harga BBM pada November 2004 yang saya ambil dari situs Pertamina ini (http://www.pertamina.com/index.php?Itemid=33&id=1454&option=com_content&task=view)

Jakarta, Tuesday, November 30 2004 (17:50)
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Keuangan No.31K/20/MEM/2003 dan No. 31/KMK.01/2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Pedoman Penetapan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Dalam Negeri yang dilakukan oleh Pertamina ? kini: PT PERTAMINA (PERSERO) ? maka Direktur Utama PT PERTAMINA (PERSERO) menetapkan Harga Eceran BBM periode Desember 2004 untuk sektor transportasi tidak mengalami perubahan sesuai dengan Surat Keputusan No. 003/C00000/2003-S3 tanggal 20 Januari 2003 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Sektor Transportasi. Sedangkan Sektor Industri dan Bunker Internasional mengalami perubahan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: Kpts-058/C00000/2004-S3 tanggal 30 November 2004 tentang Harga Jual Eceran BBM Sektor Industri dan BBM Bunker Internasional. Dengan demikian harga BBM dalam negeri periode Desember 2004 yang mulai berlaku tanggal 01 Desember 2004 jam 00.00 WIB adalah sebagai berikut:

Premium
Harga Eceran Dalam Negeri (Rp/Liter): 1.810

Minyak Tanah
Harga Eceran Dalam Negeri (Rp/Liter): 1.800

Minyak Solar
Harga Eceran Dalam Negeri (Rp/Liter): 1.650

Minyak Diesel
Harga Eceran Dalam Negeri (Rp/Liter): 1.650

Minyak Bakar
Harga Eceran Dalam Negeri (Rp/Liter): 1.560

Sesuai Keppres No. 90 Tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002, Harga Minyak Tanah untuk rumah tangga dan usaha kecil dari Depot/Instalasi Pertamina ditetapkan sebesar Rp. 700,-/Liter. Selanjutnya besaran HET (Harga Eceran Tertinggi) ditetapkan oleh Mendagri/Gubernur KDH/Bupati/Walikota dengan memperhitungkan biaya angkutan dari Depot/Instalasi Pertamina ke wilayah masing-masing.

Harga jual Pertamax dan Pertamax Plus periode Desember 2004 tetap, sesuai Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina nomor Kpts-011/C00000/2004-S3 tanggal 27 Februari 2004 sebagai berikut :

Harga Jual SPBU
Pertamax Plus : 2.750,00
Pertamax : 2.450,00
Catatan: termasuk PPN dan PBBKB

Bagaimana perbandingannya dengan harga sekarang?


Klik tabel untuk memperbesar

Apakah kenaikkan harga BBM di atas 100% membuat hidup lebih ringan?

2. Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Rakyat Miskin
Ini ketidak adilan. Kenapa hanya rakyat miskin saja yang memperoleh fasilitas ini, kalau senadainya ada. Kata terakhir ini saya tambahkan karena dalam prakteknya belum tentu semua rakyat miskin dan semua jenis penyakit bisa memperoleh layanan ini. Misalnya sakit jantung, silahkan pergi ke rumah sakit pemerintah. Apa bisa gratis dan memperoleh perawatan yang bagus? Andaikata bisa, pelayanan ini hanya berlaku untuk beberapa orang dengan perintah presiden. Bukan untuk semua orang. Di RSCM seorang pasien bisa tergeletak di ruang gawat darurat selama 2 hari tanpa bisa masuk ke ruang perawatan. Ini pengalaman seorang kenalan (akhirnya dia masuk ruang VIP).

Ada tambahannya dari kampanye ini ‘anggaran kesehatan dinaikkan 3x lipat menjadi 19 triliun’. Kalau anggaran dinaikkan 3 kali lipat berarti ada anggaran yang dikurangi atau pajak dinaikkan. Artinya di sektor lain hidup lebih sengsara. Misalnya anggaran untuk merawat Situ Gintung dikurangi atau dihapuskan maka ada kurang lebih 100 orang mati akibat jebolnya Situ Gintung. Pajak dinaikkan berarti beban hidup lebih berat.

Pemerintah tidak membuat kemakmuran, tetapi hanya memindahkan dana dari publik ke pengeluaran pemerintah. Itupun harus disunat untuk gaji-gaji pegawai pemerintah.

3. Cadangan Devisa Mengingkat Menjadi US$ 51 Milyar (Tertinggi Sepanjang Sejarah)
Cadangan devisa meningkat dari US$ 28 milyar menjadi US$ 51 milyar harus dihitung dengan nilai riilnya. Harga emas, uang sejati naik dari $300/oz menjadi $900/oz. Jadi Cadangan devisa turun dari 93.3 juta oz emas menjadi 56.7 juta oz emas.

Saya tidak heran kalau cadangan devisa RI naik ke $ 200 milyar, tetapi harga emas $5000 per oz.

4. Pertumbuhan Ekonomi 6% per Tahun
Ini kalah dengan Cina atau India yang di atas 8%.

5. CGI Dibubarkan
Andaikata CGI masih ada, kemampuan untuk membantu Indonesia sudah habis. Jadi CGI sebenarnya mau membubarkan diri karena sudah tidak mau dan tidak kuat membantu Indonesia.

6. Hutang IMF Menjadi Nol
RI melepas hutang berbunga rendah 3%-5% dan pindah ke penerbitan surat obligasi dengan bunga di atas 10%. Apakah itu patut dibanggakan??


Tulisan ini bukan dimaksudkan sebagai penghinaan tetapi bantahan seorang yang waras terhadap klaim seorang calon presiden.



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

23 comments:

Anonymous said...

Pak Imam,

Kalau Bapak yang jadi presiden, apa yang akan Bapak lakukan sehubungan dengan topik ekonomi?

Apa kesalahan pemerintahan ini yang menurut Bapak masih bisa diperbaiki?

Apa resep menuju ekonomi yang lebih baik menurut akal waras Bapak?

Terima kasih.

Imam Semar said...

@ Anony,

Saya tidak berminat menjadi presiden. Apalagi wakilnya. Tetapi pemikiran orang waras mengatakan bahwa kemakmuran dicapai karena kerja rakyatnya yang terlibat dalam aktifitas ekonomi, berdagang dan berproduksi. Aktifitas semacam ini hampir tidak dilakukan pemerintah. Karena pemerintah hanya memfokuskan diri pada kekuasaan. Oleh sebab itu peran pemerintah harus dikurangi banyak sekali. Harus dilakukan perampingan. Fungsi pemerintah hanya pada:

1. Keamanan
2. Penegakan hukum dan peradilan
3. Jasa dimana belum dijamah swasta (terbatas sekali) - Infrastruktur dan jalan raya misalnya.

Rakyat membayar pajak untuk ke 3jasa yang diberikan pemerintah. Road Tax untuk pemeliharaan jalan. Poll tax untuk pemeliharaan lingkungan dan sampah. Pajak keamanan untuk keamanan. Pajak irigasi (bagi petani).

Pajak-pajak ini hanya dikenakan kalau pemerintah memberikan jasanya. Di daerah yang tidak aman, ada GAM, OPM atau banyak kriminalitas, pajak keamanan tidak boleh ditarik. Kalau jalan rusak dan tidak pernah dipelihara, maka road tax tidak boleh ditarik. Dsb.

Sehingga pajak-pajak berikut ini harus dihapuskan:
1. Pajak penghasilan
2. Bea cukai (bea import/eksport)
3. VAT
4. Pajak penjualan
5. Pajak Bangunan & Tanah

Demikian juga badan-badan ini bisa dibubarkan:
DPA, MPR, Depsos, Dep PERAWAN, Dep Agama, Dep Olah raga, Dep naker, ....

Hidup itu sederhana....., kalau mau makmur... no free lunch.

Anonymous said...

Tapi, kecuali orang2 seperti Pak Imam mau terjun langsung ke politik, bila tidak, sampai kapan pun pikiran2 yang Bapak miliki tidak akan menjadi kenyataan.

Situasi tampaknya hanya akan bertambah buruk di masa-masa mendatang.

Mana mungkin politisi mau memecat diri mereka sendiri? Impossible banget..

Anonymous said...

ah,kalau pemerintah cuma bergerak di bidang seperti itu kasihan dong rakyat2 kecil?,anda pikir bakal jadi apa petani kalau harga beras fluktuatif?,apa jadinya kalau pemerintah tidak mengontrol keluar masuknya barang?,coba anda pikir kalau semua produk china masuk begitu saja tanpa pajak bagaimana nasib pengusaha dalam negeri?
kalau tidak ada pemerintah yg mengontrol maka akan terjadi keadaan dimana dunia menjadi surga orang kaya dan neraka bagi orang miskin,ingat,sampai kapanpun negara luar cuma mau enaknya sendiri,bagaimana nasib rakyat Indonesia kalau terus menerus dikadali?

intinya adalah perbaikan dari kinerja pemerintah dan pemberantasan KKN

btw walau saya bukan pendukung SBY saya rasa anda terlalu berfokus pada hal negativ,masa sih pertumbuhan ekonomi 6% masih diributkan,hal itu memang tidak bisa dijadikan alasan untuk berpuas diri,namun jangan juga dijadikan alasan untuk bersungut sungut,saya rasa anda adalah orang yg tidak bahagia,krn ciri2 orang yg tidak bahagia adalah orang yg selalu bersungut2 walaupun banyak terdapat hal yg positif disekelilingnya

wah2...kalau orang Indonesia rasa nasionalisme nya seperti anda semua bisa kacau dan bubar negara ini

Anonymous said...

oh ya,di negara luar seperti di Australia pemerintahannya sukses mensejahterakan petaninya,jadi kenapa anda anti dengan pemerintah?
ingat di negara kita sebagian besar penduduknya adalah petani
jadi fokus kita sekarang adalah memperbaiki kinerja pemerintah,bukan untuk menyesatkan orang dengan meniadakan pemerintah

Anonymous said...

Saya pembaca setia EOWI,
Tapi sepertinya kali ini saya tidak sependapat dgn apa yg dikatakan pak IS.
Saya rasa kita harus bicara data dan fakta..
Harga minyak pada April 2004 masih sekitar US$ 26 per barrel. Tetapi pada Oktober 2004 sudah naik menjadi US$ 55 per barrel dan mencapai puncaknya di US$ 141 per barrel di thn 2007. Dihitung dari thn 2004 - 2007 saja sudah ada kenaikan harga minyak sebesar 442% !.
Jika dihitung hingga hari inipun masih ada kenaikan sebesar 162% (asumsi minyak di US$ 70).
Dan kalau berpatokan pada akumulasi inflasi 2004 - 2008 yg mencapai 157%, wajar kalau dibandingkan dgn thn 2004 harga BBM naik...harganya pun masih dikisaran angka tersebut.
Kalau mau bandingkan harga, jgn dgn thn 2004, jelas harganya sudah berbeda, kenaikan inflasi juga tinggi, kecuali jika bandar2 minyak bisa menggoreng harga minyak kembali ke US$ 20-30..dan kemudian pemerintahan ini tetap mempertahankan harga di kisaran sekarang..itu baru berbohong.

Bagaimana kalau kita bandingkan dgn harga minyak di jaman Soeharto?..saya masih ingat dulu beli bensin masih dapat 500 rupiah..atau jaman Soekarno yg mungkin masih dapat 100 rupiah...masih lebih murah juga bukan? :)

RGRDS,
Tahan Sagala

Anonymous said...

pak IS
untungnya anda bukan tim sukses salah satu kontenstan..apa lagi kalau anda tim sukses SBY-BOED.
Dgn campur tangan pemerintah yg minim..penghapusan pajak yg sepertinya itu adalah buat orang kaya (pajak penghasilan, penjualan dll) wah maka konsep anda tentang pemerintahan malah makin mengentalkan tudingan akan neolib.
konsep anda sama dgn menyerahkan smuanya ke pasar...
atau memang anda penganut paham Neozep..eh Noelib? he he

Lucas said...

ada pemeritah pun ttp aja ngikutin pergerakan harga pasar buktinya kmrn ini SBY-JK jelas2 spekulasi... apa bedanya mereka sama kita? sama2 dibuat pusing sm pergerakan harga minyak dunia (berkaitan dgn anggaran belanja negara)apalagi skrg bisa enaknya aja ngomong harga minyak diperkirakan bertengger di $70... (dewa kali ya mrk) mnrt sy ekonomi pasar suka disalah artikan... Klo kita produksi hrsnya market dlm negri didahulukan baru market ekspor, buat barang2 yg berkualitas, buat rakyat sendiri membeli brg dlm negri klo bisa buat org luar ikut2 an beli barang kita. klo barang kita mampu masuk pasar internasional yg untung ya kita sendiri, kita maju ya krn kita sendiri. dan itu membuat negara yg kalah bersaing berlomba lomba utk meningkatkan kualitas mrk... akhirnya market yg menentukan barang mana yg pantas untuk dihargai dan dibeli...klo sy bilang bgs ini sudah kecolongan start mksdnya krn hasil kita tdk diminati market baik DALAM maupun luar, kita tdk ada pemasukan utk melakukan riset dan inovasi, krn itu kita selalu kalah dgn produk luar. selain itu kita ada utang yg gede. selain itu banyak org sini yg tdk nasionalis... ni ya pertanyaanya walaupun asing masuk ke indo klo market DALAM negri tdk merespon, mereka HENGKANG dengan sendirinya lha ini kan malah kebalikannya market asing masuk malah disambut dgn tangan terbuka buktinya akir2 ini produk apple dan RIMM (klo yg gak tau itu lho ipod, iphone, macpro, mac slim, black berry, facebook dll) eh malah org sini malah pada bergaya gaya pake itu barang. apa bedanya metal kita sama mental nenek moyang kita (jwbnya SAMA SAJA) asing masuk dan kita terlena oleh mereka... selain org awam banyak juga pengusaha yg mau cari bisnis yg "aman"...
1.mereka menanamkan modal di industri2 asing, kita memang produksi dan menyerap tenaga kerja tp yg kita produksi adl barang dgn lisensi asing...
2.coba ya klo anda adl pemilik modal mana yg anda pilih McD or Suharti, Pasar mangga dua ato carefful dll. Para pemilik modal memilih asing krn "aman" klo inves pasti dpt profit mrk takut nggak laku dan rugi klo inves di produk dalam negri.
3.dll masih banyak lg contoh2nya
Mental kayak gini koq mau maju... hukum rimba (yg kuat yg menang) masih berlaku walaupun dunia semakin beradab... market adl netral mereka memilih yg terbaik dan layak utk dibeli utk berinvestasi dll dan kalau kita pintar kita buat market memilih produk dgn MERK, LISENSI Indonesia.
coba bayangkan Suharti, es dawet, es cingcau, wedang jahe, getuk, peyeum dll bertebaran di Amerika dan Eropa dan mereka bangga memakai produk indo (spt hal nya kita bangga pake Iphone ato black berry)
hahahahahahahahahahahaha....
turunan kebrp ya kita bisa kayak gitu??????????

Lucas said...

tambahan :
ekonomi pasar = ekonomi rakyat, dimana rakyat/pasar yg memilih produk dan jasa yg pantas utk dihargai dan dibeli

nb: "jgn ketipu sm orator capres cawapres"

lawannya adl sistem tertutup...
sistem komunis, fasis yg otoriter dimana pemeritah memegang kekuasaan penuh (seglintir org menguasai org bayak)...

klo seandainya market/rakyat memilih sistem tertutup SAYA SEGERA mendaftar kesalah satu parpol utk ikutan bermain POLITIK krn disana sy bisa kaya raya, bebas utk korupsi huahauhuahua
cth sistem tertutup adl sistem kerajaan jmn dahulu... jerman Nazi, Komunis Soviet... dll yg sudah terbukti hancur ditelan waktu
nb: sendok dan garpu hitler terbuat dari emas, petinggi2 SS NAZI hidupnya berfoya foya pd jamannya.

nah sistem yg kita gunakan skrg adl semi... gabungan terbuka dan tertutup... dan pada prakteknya ini adl sistem tertutup yg memakai topeng sistem terbuka...

Lucas said...

A anonim
"intinya adalah perbaikan dari kinerja pemerintah dan pemberantasan KKN"
>>Dr dulu juga ini slogan para capres cawapres

>>Petani kita miskin krn BULOG isinya tikus berbadan gemuk

@tahan segala
jaman suharto BBM murah karena disuntik subsidi kita ibarat anak kecil yg dimanja org rezim orba (rezim tertutup)

@semuanya aja
bkn masalah sistem mana yg dianut
bkn masalah siapa yg memimpin pemeritahan
semuanya ini krn sudah waktunya!!!

PERUMPAMAAN:
bayangkan spiral yg makin lama membesar itu adl masa2 pengembangan
dan sekarang adl spt spiral yg dari besar makin lama makin kecil ini adl masa2 kontraksi...ini adl siklus natural spt siang malam, musing hujan panas dll.
.............................
bayangkan daging (bumi/SDA) dan bilatung (manusia)
bilatung berkembang biak selama masih ada daging, semakin bertambah banyak bilatung konsumsi akan daging semakin bertambah (masa Expansi)

tp ketika dipuncak ketika jml bilatung terbanyak lama kelamaan daging semakin habis dan jml bilatung semakin lama semakin sedikit (masa kontraksi)

Anonymous said...

Mengapa bandingkan dgn 2004 ... ? Sekalian aja pakai data tahun 1998 atau periode sebelumnya, pasti lebih heboh persentasenya.

Banyak faktor yg meningkatkan harga. Buktinya Anda bilang harga emas aja sdh naik 3x lipat, mosok harga BBM hrs tetap sama? Jangan mimpi utk kembali ke masa lalu.

Terlepas dari segalanya, karakter SBY bagus & kualitas leadershipnya baik dan di atas rata2. Tidak ada keinginan berkuasa dgn latar belakang dendam. Bahasanya santun, pemikirannya sistematis, cerdas. Walaupun santun, wajar sekali utk mengklarifikasi segala tudingan yg ditujukan padanya. Semua manusia pasti ada kekurangannya, tapi saya belum liat ada yg lebih baik dari pada beliau di antara nominasi2 yg ada sekarang.

Beresin urusan negara kita yg sdh kusut dari sononya bukan pekerjaan gampang. Ini Indonesia, lebih dari 220 juta penduduknya, banyak masalah geografis, sosiologis, dll. Banyak org pintar yang jago kritik di sini, tapi cuma sedikit yg jago beri solusi.

Mengkritik adalah pekerjaan maha gampang, semua orang juga bisa. Ayo kasih solusi ... jangan cuma kritik... LANJUTKAN ... kasih kesempatan ... 1 periode lagi aja koq ...

Peace! God bless Indonesia!

Anonymous said...

Situasi akan seperti ini terus. Tidak akan ada perubahan berarti sampai kapan pun juga.

3 pasangan iblis pilih salah satu, ya tetap iblis.

Kita kasih dia kesempatan sekali lagi, siapa yang kasih kita kesempatan sekali lagi?

Beban hidup terus bertambah, harga terus bertambah mahal, pengangguran semakin sulit menemukan pekerjaan, siapa yang kasih mereka kesempatan?

darimana biaya kampanye dan gaji para politisi? kalau dipikir2 itu semua datang dari rakyat, ini benar-benar memuakkan! & yang paling nyesalin, semua orang asyik menonton tv menyaksikan sinetron kebohongan para politisi.

We pay them to deceive us.

(JACK)

Anonymous said...

1. MEGA-PRO : Chemistry ngga cocok.
Sebelum berpasangan masing2 sdh berebut ingin jadi nomer 1, tutur kata arogan/kasar/ganas/dendam (jauh dari sifat santun), Mega kurang cerdas - Prabowo cerdas (ini bisa jadi masalah di kemudian hari), Prabowo jauh lebih dominan daripada Mega (bukan tidak mungkin, pemerintahan akan berhenti ditengah jalan & Prabowo mengambil alih jadi Presiden), mereka memanfaatkan pemilih dari kalangan rakyat kecil yg kurang berpendidikan & mudah dimanipulasi (hati2, jika mereka berkuasa, rakyat kecil akan dipertahankan tetap bodoh, supaya mereka bisa terpilih kembali), Prabowo bisa lakukan apa saja dgn uangnya yg begitu buaanyakk, just like Soeharto dulu. Kemampuan leadership Mega parah banget, sangat tergantung Taufik Kiemas. Banyak janji yg asal ucap (yg penting terpilih dululah!) tanpa mempertimbangkan dampak dibelakangnya. Mega jago kritik, padahal sendirinya dulu gimana?

2. SBY-BERBOEDI : Chemistrynya cocok.
Santun, Cerdas, cara berpikir & cara kerja Sistematis, Konseptor, Leadership luarbiasa, Sederhana, Negosiator handal, punya wibawa, punya power of influence.

3. JK - WIN : Chemistrynya cocok.
Cerdas, JK aneh kritik pemerintahannya sendiri padahal dia masih di dalamnya & masih cukup waktu utk bisa berbuat sesuatu untuk memperbaikinya, berani umbar janji (gaya pengusaha), JK nekad cari muka dari hasil pemikiran Team, lebih cepat memang bagus, tapi kalo celaka gimana? Tak selamanya lebih cepat lebih baik. JK memang cepat berkomentar atas suatu masalah, mirip Gusdur, ini bahaya, ekonomi (harga saham & $) bisa gonjang-ganjing, WIN agak mirip SBY, mungkin krn hasil didikan militer, lebih taktis.

Anonymous said...

Mega - Prabowo : Gak cocok

SBY - Boediono : Gak jujur

JK - Wiranto : Gak mungkin gak korup

Anonymous said...

Masa depan kita di tangan kita sendiri! Bukan di tangan negara, politisi atau orang lain.

Siapapun pemimpinnya, kita tetap harus kerja keras, cari peluang (bukan tunggu peluang!), jangan malas, bantu dulu diri kita, keluarga kita & org2 di sekitar kita yg membutuhkan kita.

Beban hidup makin bertambah? Harga makin mahal? Bekerjalah lebih keras! Sulit dapat pekerjaan? Jangan pilih pekerjaan! Kerjakan apa saja dulu, yg penting kita tidak jadi beban hidup org lain! Banyak peluang di depan mata yg sering kita abaikan. Berpikirlah positif! Jgn salahkan negara atau org lain, jika sebenarnya kita yang malas atau pilih2 pekerjaan!

Tapi negara tetap butuh pemerintah & pemimpin, supaya semua punya aturan & kontrol.

Anonymous said...

Ternyata di Indonesia banyak org ngabisin waktu di internet, ngurusin politik daripada bekerja yah ...

Pantesan aja gadget sejenis BB laris manis ... impor terus deh BB & teman2nya ... biar bangkrut Indonesia ...

Anonymous said...

SBY jujur, berwibawa, & ksatria.

Tolong hentikan segala fitnah Anda kepadanya!

Anonymous said...

@Kiki
jaman Soeharto jelas BBM di subsidi..sekarangpun masih disubsidi.
Ketika harga dinaikkan dan imbasnya harga BBM ikut naik thn 2005 inflasi mencapai 17%, thn 2008 ketika harga minyak naik lagi inflasi naik juga 11%

Apa kita mau potong itu subsidi?, bisa saja..jgn heran nanti presidennya dijatuhkan rakyat..NEOLIB!, NEOLIB! begitu tudingan rakyat, karena semua diberikan mekanismenya ke pasar, dan tidak ada intervensi pemerintah disana.

Atau kita mau subsidi total itu harga BBM?, jadi gak peduli berapapun harga minyak dunia, maka harga BBM akan tetap stabil dari masa kemasa?..mau dibiayai pakai apa?..pakai daun pisang?, APBN sudah pasti jebol itu.

Subsidi silang seperti sekarang ini mungkin pilihan terbaik dari semua pilihan terburuk.

Kenapa kok pembandingnya dgn 2004?..bagaimana kalau kita buat riset kecil2an dgn membandingak 2004 dgn 2001? atau dgn 1999, 1989, 1979 dst?

Kalau membandingkan "cuma" dari kesejahteraan rakyat dan harga BBM, jelas era Soeharto lebih baik dari siapapun, baik itu Habibie, GD, Mega, SBY atau siapaun kelak presiden yg memimpin di masa depan.

Kalau masalah kenaikan ekonomi kita kalah dari China dan India, saya rasa sudah prestasi bagus di masa krisis sekarang ini...cuma 4 negara di Asia yg masih plus!, di dunia pun bisa dihitung dengan jari tangan siapa saja negara yg masih naik tingkat ekonominya.
Bersyukurlah, maka nikmat yg diberikan Tuhan akan ditambah, dan bukannya dicerca.

Baiknya kita menganalisa dgn holistik, menyeluruh, tidak sepotong2...seperti saat menganalisa teknikal pasar...tidak bisa dgn cuma mengandalkan MA200 atau satu chart pattern saja kan?, pasti ada berbagai variable, maka itu ada MACD, stichastic, RSI William%R, volume analysis dsb dsb dsb. Lha kok malah ngelantur :)

Jayalah indonesiaku!

RGRDS,
Tahan Sagala

Blogger said...

Saya sepakat dengan IS untuk memahami hal tersebut nampaknya kita butuh pemahaman yang mendalam dan mendasar. Saya suka dengan blog pohonbodi ada baiknya anda2 membaca seluruh isi blog tersebut untuk mendapat pemahaman yang konprehensif tentang hakekat kemakmuran. http://pohonbodhi.blogspot.com/2008/10/bankir-rakyat-pemerintah.html

Anonymous said...

Wah Bung IS nih pilih kasih nih,
ngomongin Cadangan Devisa disuruh liat Harga Emas kok ngomongin Harga BBM ngga liat Harga Emas juga?

Btw Bung IS, apa pendapat anda ttg tabungan emas?
BI tidak memberi ijin bank untuk tabungan emas karena bingung gimana ngitung GWM nya. Jika secara agregat total emas (secara fisik) ada di bank, mengapa butuh GWM? Atau katakan ada transaksi forward dengan Antam misalnya, apakah GWM tetap relevan?

Terima kasih sebelumnya

-Lili-
luludanlili@gmail.com

Anonymous said...

Dear Pak IS,

Saya takutnya apabila SBY terpilih maka keinginan pak IS sehubungan dengan pasar bebas akan terwujud..

Yang saya tahu sebenarnya siapapun presiden RI, "pihak (korporasi) asing (lah) yang memegang tengkuk" pemerintah negara ini..itu sudah terjadi dari zaman Soeharto koq yang dikenal dengan the Secret Rome Agreement..

Sebenarnya sudah jelas2 SBY lah yang menjadi favorit pihak korporasi asing..lihat saja dari pemilihan SriMulyani (ex IMF) dan Boediono sbg pejabat negara yang konon disebut2 sebagai mafia "berkeley".

Sehubungan dengan pooling SBY yang di danai oleh pihak asing, saya rasa benar adanya.

Saya tidak heran kalau SBY terpilih lagi maka semua BUMN dan utilitas negara (PLN, PAM, KAI, PELNI, GARUDA) akan di privatisasi dan kemudian dengan cara yang 'halus' akan di lego ke pihak asing dengan alasan2 yang cukup 'masuk akal' misalya: untuk menutupi hutang negara atau bisa dijual dengan harga mahal (tapi perlu di ingat kalau suatu BUMN/utilitas bisa dijual dengan harga mahal, maka tentunya harga jual ke masyarakat Indonesia akan lebih mahal lagi, misalnya air, listrik yang mahal, dll..

Yang pasti juga pajak akan di galakkan..

Dan tidak perlu diragukan lagi, bursa saham dan teman2nya pasti akan mengalami kenaikan kalau SBY yang menang..karena SBY menggunakan kenaikan harga saham untuk menutupi ekonomi riil yang semakin bobrok.

Sincere,

M

imam semar said...

@Lili,

Saya nampak memilih-milih, sebenarnya tidak. Anda bisa lihat harga minyak mentah tahun oktober 2004 vs jan - jun 2009 (saat ketika SBY menduduki posisi presiden vs saat ini). Silahkan bandingkan 40-44 vs 32-70.

Saya cuma tidak suka melihat gejala ekonomi diklaim sebagai prestasi.

@M,
Tidak perlu takut PLN, Telkom dll diambil alih siapapun. Kalau perlu PLN punya saingan. Telkom saat ini jauh lebih baik dari pra-1985, sebelum ada saingan. Dulu kalau mau ambil sambungan telpon, perlu waktu tahunan. Sekarang, tinggal ke warung dan beli SIM card.

Pmerintah sebaiknya keluar dari bisnis. Dan rampingkan birokrasi, termasuk jabatan wakil, DPA, MPR, dan departemen-departemen tidak berguna.

Anonymous said...

artikel menarik....kapan ada ulasan 2 capres / cawapres? r there any better than this one?