Minggu ini kita tidak membahas mengenai pasar modal, karena tidak ada perubahan gerakan pasar dari apa yang telah dibicarakan sampai 3 minggu lalu. Pasar modal sedang pada fase counter rally Elliot wave 4. Oleh sebab itu EOWI akan menurunkan artikel selingan dengan topik yang juga selingan.
Beberapa pembaca mengirimkan email kepada EOWI dan menanyakan berapa jumlah anggota Imam Semar. Maksudnya, mereka tidak percaya bahwa Imam Semar adalah satu individu, melainkan banyak individu. Ini dikarenakan oleh bervariasinya tema artikel di EOWI. Dari mulai ekonomi makro, bedah saham, politik, sosial, antropologi, agama, sains. Kami akan membiarkan misteri ini berkembang. Dan untuk menambah kemisteriusan ini, kita akan membicarakan masalah yang lain lagi yaitu gabungan antara hukum, sains dan tindak kriminal. Mungkin pembaca akan bertanya-tanya lagi; apakah ada unsur polisi yang agak nyeleneh dalam Imam Semar? Biarkan lah pertanyaan ini tetap tak terjawab.
Sebelumnya EOWI mau membuat disclaimer: “tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk melakukan kejahatan, tidak juga sebagai pengetahuan untuk melakukan kejahatan. Baik penegak hukum dan kriminal bisa membaca artikel ini dan masing-masing punya peluang untuk saling mengalahkan. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bacaan hiburan saja.”
Tanpa disclaimer EOWI, secara hukum bisa dituduh membantu kejahatan. Padahal baik penegak hukum dan penjahat bisa membaca tulisan ini dan menggunakannya untuk saling mengalahkan. EOWI tidak berpihak kepada penjahat. Bahkan kami menganjurkan untuk tidak melakukan kejahatan karena kejahatan tidak membawa kemakmuran. Ada satu petuah dari orang yang kamu tuakan: “Don’t make the wicked prosper deceive you”. Jangan kekayaan dari kejahatan menipu anda.
PEMBUNUHAN YANG SEMPURNA – PERFECT CRIME
Fokus yang akan kita bahas kali ini adalah tindak kriminal yang sempurna lebih spesifik lagi, pembunuhan yang sempurna. Apa itu pembunuhan yang sempurna? Yaitu pembunuhan yang kasusnya tidak bisa bangun sehingga kasusnya tidak bisa diseret ke pengadilan. Dengan kata lain kejadian pembunuhan ada tetapi tidak bisa dibangun kasusnya.
Sebuah kasus pembunuhan sempurna haruslah pembunuhan tingkat-1, yaitu pembunuhan berencana. Pembunuhan tingkat-2 dan tingkat-3 atau man slaughter sulit dijadikan kasus pembunuhan yang sempurna karena semua tindakan harus direncanakan. Tanpa perencanaan yang matang, peluang untuk berantakan menjadi besar. Jadi pembunuhan sempurna, kasusnya harus pembunuhan tingkat-1 (pembunuhan berencana) dengan ancaman hukuman mati. Jadi bagi calon pelaku tindak kriminal ini harus sadar atas konsekwensi kegagalan mengakali penegak hukum.
SYARAT MEMBANGUN KASUS PEMBUNUHAN
Beberapa waktu lalu ada kasus pembunuhan dengan mutilasi di Indonesia . Walaupun sebagian besar tubuh korban telah ditemukan dan pelakunya sudah mengaku, polisi belum memproses kasus ini secara hukum dan masih mencari sisa bagian korban yang belum ditemukan, terutama kepala. Apa sih yang membuat polisi bisa membangun kasus pembunuhan untuk diproses secara hukum? Apakah pengakuan pelaku tidak cukup?
Syarat untuk membangun sebuah kasus pembunuhan tingkat-1 ada dua, saksi dan/atau barang bukti (mayat). Mayat dengan tanda-tanda dibunuh menjadi syarat cukup untuk memulai kasus pembunuhan. Saksi dan pengakuan akan mengarahkan kepada pelakunya. Tanpa mayat, secara hukum pidana kasus pembunuhan ini tidak bisa dibangun walaupun pelakunya sudah mengaku. Tanpa mayat (dan saksi), kasus ini tidak bisa mengesampingkan menjadi kasus orang hilang.
Pada dasarnya konsep pembunuhan yang sempurna adalah menggunakan kelemahan hukum ini. Oleh sebab itu sebuah pembunuhan dikatakan pembunuhan yang sempurna bila bisa melenyapkan mayatnya dan tidak boleh ada saksi. Hebatnya dalam kasus pembunuhan yang sempurna, jika si pelaku mengalami tekanan mental karena merasa berdosa dan akhirnya menyerahkan diri kepada penegak hukum dan mengaku, maka kasusnya tetap tidak bisa dibagun dan si pelaku tidak bisa dituntut.
MENGHILANGKAN BUKTI UTAMA
Suatu kasus yang terkenal di negri jiran, Malaysia, ialah pembunuhan seorang Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu (fotonya di bawah). Pembunuhannya dikaitkan dengan affairnya dengan Najib Abdul Razak, deputi perdana mentri, seorang petinggi Malaysia. Gossipnya bahwa Razak dan istrinya terlibat sebagai dalang. Tentu saja ini gossip.
Yang saat ini dikenakan tuduhan adalah Najib Abdul Razak Baginda sebagai dalangnya, bukan Najib Abdul Razak deputi perdana mentri. Nama yang mirip. Dan yang dituduh sebagai pelaksananya adalah dua orang anggota polisi Malaysia.
Beberapa pembaca mengirimkan email kepada EOWI dan menanyakan berapa jumlah anggota Imam Semar. Maksudnya, mereka tidak percaya bahwa Imam Semar adalah satu individu, melainkan banyak individu. Ini dikarenakan oleh bervariasinya tema artikel di EOWI. Dari mulai ekonomi makro, bedah saham, politik, sosial, antropologi, agama, sains. Kami akan membiarkan misteri ini berkembang. Dan untuk menambah kemisteriusan ini, kita akan membicarakan masalah yang lain lagi yaitu gabungan antara hukum, sains dan tindak kriminal. Mungkin pembaca akan bertanya-tanya lagi; apakah ada unsur polisi yang agak nyeleneh dalam Imam Semar? Biarkan lah pertanyaan ini tetap tak terjawab.
Sebelumnya EOWI mau membuat disclaimer: “tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk melakukan kejahatan, tidak juga sebagai pengetahuan untuk melakukan kejahatan. Baik penegak hukum dan kriminal bisa membaca artikel ini dan masing-masing punya peluang untuk saling mengalahkan. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bacaan hiburan saja.”
Tanpa disclaimer EOWI, secara hukum bisa dituduh membantu kejahatan. Padahal baik penegak hukum dan penjahat bisa membaca tulisan ini dan menggunakannya untuk saling mengalahkan. EOWI tidak berpihak kepada penjahat. Bahkan kami menganjurkan untuk tidak melakukan kejahatan karena kejahatan tidak membawa kemakmuran. Ada satu petuah dari orang yang kamu tuakan: “Don’t make the wicked prosper deceive you”. Jangan kekayaan dari kejahatan menipu anda.
PEMBUNUHAN YANG SEMPURNA – PERFECT CRIME
Fokus yang akan kita bahas kali ini adalah tindak kriminal yang sempurna lebih spesifik lagi, pembunuhan yang sempurna. Apa itu pembunuhan yang sempurna? Yaitu pembunuhan yang kasusnya tidak bisa bangun sehingga kasusnya tidak bisa diseret ke pengadilan. Dengan kata lain kejadian pembunuhan ada tetapi tidak bisa dibangun kasusnya.
Sebuah kasus pembunuhan sempurna haruslah pembunuhan tingkat-1, yaitu pembunuhan berencana. Pembunuhan tingkat-2 dan tingkat-3 atau man slaughter sulit dijadikan kasus pembunuhan yang sempurna karena semua tindakan harus direncanakan. Tanpa perencanaan yang matang, peluang untuk berantakan menjadi besar. Jadi pembunuhan sempurna, kasusnya harus pembunuhan tingkat-1 (pembunuhan berencana) dengan ancaman hukuman mati. Jadi bagi calon pelaku tindak kriminal ini harus sadar atas konsekwensi kegagalan mengakali penegak hukum.
SYARAT MEMBANGUN KASUS PEMBUNUHAN
Beberapa waktu lalu ada kasus pembunuhan dengan mutilasi di Indonesia . Walaupun sebagian besar tubuh korban telah ditemukan dan pelakunya sudah mengaku, polisi belum memproses kasus ini secara hukum dan masih mencari sisa bagian korban yang belum ditemukan, terutama kepala. Apa sih yang membuat polisi bisa membangun kasus pembunuhan untuk diproses secara hukum? Apakah pengakuan pelaku tidak cukup?
Syarat untuk membangun sebuah kasus pembunuhan tingkat-1 ada dua, saksi dan/atau barang bukti (mayat). Mayat dengan tanda-tanda dibunuh menjadi syarat cukup untuk memulai kasus pembunuhan. Saksi dan pengakuan akan mengarahkan kepada pelakunya. Tanpa mayat, secara hukum pidana kasus pembunuhan ini tidak bisa dibangun walaupun pelakunya sudah mengaku. Tanpa mayat (dan saksi), kasus ini tidak bisa mengesampingkan menjadi kasus orang hilang.
Pada dasarnya konsep pembunuhan yang sempurna adalah menggunakan kelemahan hukum ini. Oleh sebab itu sebuah pembunuhan dikatakan pembunuhan yang sempurna bila bisa melenyapkan mayatnya dan tidak boleh ada saksi. Hebatnya dalam kasus pembunuhan yang sempurna, jika si pelaku mengalami tekanan mental karena merasa berdosa dan akhirnya menyerahkan diri kepada penegak hukum dan mengaku, maka kasusnya tetap tidak bisa dibagun dan si pelaku tidak bisa dituntut.
MENGHILANGKAN BUKTI UTAMA
Suatu kasus yang terkenal di negri jiran, Malaysia, ialah pembunuhan seorang Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu (fotonya di bawah). Pembunuhannya dikaitkan dengan affairnya dengan Najib Abdul Razak, deputi perdana mentri, seorang petinggi Malaysia. Gossipnya bahwa Razak dan istrinya terlibat sebagai dalang. Tentu saja ini gossip.
Yang saat ini dikenakan tuduhan adalah Najib Abdul Razak Baginda sebagai dalangnya, bukan Najib Abdul Razak deputi perdana mentri. Nama yang mirip. Dan yang dituduh sebagai pelaksananya adalah dua orang anggota polisi Malaysia.
Altantuya Shaariibuu – wanita cantik yang terlibat dalam perdagangan senjata dan kalangan elit politik di Malaisia.
Dalam pembunuhan ini, Altantuya Shaariibuu yang sudah jadi mayat diledakkan dengan C4 sehingga hancur berkeping-keping. Penghancuran mayat korban adalah usaha si pembunuh untuk menghilangkan bukti utama kasus pembunuhan yaitu mayat. Tanpa mayat, kasus pembunuhan tidak bisa dibangun. Sayangnya mayat Altantuya hanya hancur, tetapi tidak lenyap atau hilang. Kepingan-kepingan jasadnya masih bisa dipakai untuk indentifikasi. Jadi kasus ini masih bisa dibangun. Hancur dan lenyap/hilang berbeda. Polisi masih punya alasan untuk mencari siapa pembunuhanya.
Penghancuran mayat korban tidak sama dengan pelenyapan korban. Kalau kita bagi dalam beberapa tingkat kesirnaan, maka ada penyembunyian (dikubur), penghancuran (dimutilasi, diledakkan) dan dilenyapkan. Dalam pembunuhan yang sempurna, mayat harus dilenyapkan sehingga lenyap, hilang, sirna. Bagaimana caranya? Kremasi salah satunya. Tetapi kremasin ini sulit dilakukan kecuali ada incinerator. Ada cara yang lebih baik, yaitu dengan melarutkan mayat sehingga bisa dibuang ke saluran limbah.
Manusia terdiri dari protein dan lemak. Ada beberapa bahan kimia yang dengan mudah didapat yang bisa melenyapkan protein dan lemak. Salah satunya adalah caustic soda atau soda api, natrium hidroksida, NaOH. Natrium hidroksida atau NaOH ini dipakai sebagai pembuat sabun. Disamping itu juga bisa untuk mengupas cat duko, bahan pembersih oven di dapur atau menggunaan praktis lainnya. Oleh sebab mudah didapat di toko kimia.
NaOH adalah padatan berwarna putih dan bisa menyebabkan iritasi. Kalau dipegang akan terasa licin. Hal ini disebabkan karena terjadi reaksi antara NaOH dengan kulit menghasilkan senyawa semacam sabun. NaOH dengan reaksi ini mengiritasi kulit. NaOH dipakai sebagai salah satu kompenen bahan pembersih oven dan kompor di dapur karena kemampuannya untuk membersihkan lemak dan bahan-bahan yang berasal dari protein, yang kesemuanya ada dalam makanan.
Dua reaksi utama yang terjadi jika tubuh manusia (daging dan lemak) dengan NaOH:
(C11H22-COO)3-O3C3H6 + 3 NaOH + H2O ===> 3 C11H22-COONa + C3H6(OH)3
gliserin tri laurat (lemak) + NaOH + air ===> Na-laurat (sabun) + gliserin
(C15H30-COO)3-O3C3H6 + 3 NaOH + H2O ===> 3 C15H30-COONa + C3H6(OH)3
gliserin-palmitat (lemak) + NaOH + air ===> Na-palmitat (sabun) + gliserin
Penghancuran mayat korban tidak sama dengan pelenyapan korban. Kalau kita bagi dalam beberapa tingkat kesirnaan, maka ada penyembunyian (dikubur), penghancuran (dimutilasi, diledakkan) dan dilenyapkan. Dalam pembunuhan yang sempurna, mayat harus dilenyapkan sehingga lenyap, hilang, sirna. Bagaimana caranya? Kremasi salah satunya. Tetapi kremasin ini sulit dilakukan kecuali ada incinerator. Ada cara yang lebih baik, yaitu dengan melarutkan mayat sehingga bisa dibuang ke saluran limbah.
Manusia terdiri dari protein dan lemak. Ada beberapa bahan kimia yang dengan mudah didapat yang bisa melenyapkan protein dan lemak. Salah satunya adalah caustic soda atau soda api, natrium hidroksida, NaOH. Natrium hidroksida atau NaOH ini dipakai sebagai pembuat sabun. Disamping itu juga bisa untuk mengupas cat duko, bahan pembersih oven di dapur atau menggunaan praktis lainnya. Oleh sebab mudah didapat di toko kimia.
NaOH adalah padatan berwarna putih dan bisa menyebabkan iritasi. Kalau dipegang akan terasa licin. Hal ini disebabkan karena terjadi reaksi antara NaOH dengan kulit menghasilkan senyawa semacam sabun. NaOH dengan reaksi ini mengiritasi kulit. NaOH dipakai sebagai salah satu kompenen bahan pembersih oven dan kompor di dapur karena kemampuannya untuk membersihkan lemak dan bahan-bahan yang berasal dari protein, yang kesemuanya ada dalam makanan.
Dua reaksi utama yang terjadi jika tubuh manusia (daging dan lemak) dengan NaOH:
(C11H22-COO)3-O3C3H6 + 3 NaOH + H2O ===> 3 C11H22-COONa + C3H6(OH)3
gliserin tri laurat (lemak) + NaOH + air ===> Na-laurat (sabun) + gliserin
(C15H30-COO)3-O3C3H6 + 3 NaOH + H2O ===> 3 C15H30-COONa + C3H6(OH)3
gliserin-palmitat (lemak) + NaOH + air ===> Na-palmitat (sabun) + gliserin
(C17H35-COO)3-O3C3H6 + 3 NaOH + H2O ===> 3 C17H35-COONa + C3H6(OH)3
gliserin-stearat (lemak) + NaOH + air ===> Na-stearat (sabun)+ gliserin
Protein =====> larut dalam NaOH
Pada dasarnya semua lemak, gliserin stearat, gliserin palmitat, gliserin laurat dan lain sebagainya, akan bereaksi dengan NaOH dan air menghasilkan sabun dan gliserin. Sedangkan protein dan bahan-bahan yang berdasarkan protein akan larut dalam larutan NaOH. Rambut yang katanya sulit hancur, akan larut karena rambut adalah protein. Reaksi ini bisa dipercepat pada suhu yang lebih tinggi.
Jadi pada dasarnya NaOH bisa melarutkan jasad manusia. Kecepatan pelarutannya mungkin perlu diuji terutama bagian-bagian seperti tulang. Untuk meyakinkan hal ini, seorang calon kriminal harus melakukan percobaan dulu. Untuk apa percaya pada situs EOWI walaupun EOWI pernah mecoba melakukan test terhadap kulit mati, rambut dan daging. Untuk tulang seharusnya bisa larut juga karena punya komponen protein juga. Tetapi ada kemungkinan reaksi dengan tulang ini lambat. Oleh sebab itu perlu dipersiapkan cara lain untuk melenyapkan tulang dan gigi.
Ada senyawa kimia lain yang lebih sangar, yaitu asam hidrofluorida, HF. Asam hidrofluorida, HF sebenarnya gas, dan dijual dalam bentuk larutan. Larutan ini bisa memakan hampir apa saja. Bahkan gelas/kaca juga dimakannya. Kalau kena kulit, akan merusak sampai ke dalam. Bahkan, menurut literatur, tulangpun, termasuk gigi akan dimakannya. HF akan mengekstraksi calsium (Ca) dari tulang. Kami pernah melihat bagaimana dalamnya luka akibat setetes larutan encer HF yang mengenai jari. Karena penanganan HF harus sangat hati-hati, maka senyawa ini digunakan sebagai bahan pamungkas (terakhir) pemusnah jasad jika tidak ada bahan lain. Jadi sebelum menggunakan HF dan juga NaOH, sebaiknya memahami cara penanganan bahan-bahan kimia ini.
Setelah barang bukti suduah menjadi larutan, bisa diglontorkan secara bertahap ke dalam saluran air limbah. Habis, musnah barang bukti yang bisa dipakai untuk membangun kasus kriminal.
Oh iya..., hampir lupa bagaimana dengan baju korban? Barang-barang ini bisa jadi barang bukti untuk membangun kasus pembunuhan. Kalau melenyapkan baju yang terbuat dari katun, [sellulosa - (C6H10O5)n] dan poliester sih mudah saja. Asam sulfat, H2SO4 akan menghancurkan katun dan poliester dengan cepat, sampai tak tersisa. Atau kalau malas membeli asam sulfat..... dibakar saja. - Wah kami di EOWI ini tidak punya bakat jadi penjahat, karena ada hal yang terlupakan (baju korban). Seorang penjahat yang akan melakukan kejahatan yang sempurna tidak boleh lupa tentang apa saja yang harus dilenyapkan dalam membuat rencana.
MENGURANGI RESIKO KESAKSIAN
Dalam kasus Altantuya, ada lagi kesalahan besar, yaitu pembunuhan Altantuya tidak dilakukan sendiri oleh yang berkepentingan. Tetapi dengan menyuruh orang lain. Ini meninggalkan saksi. Kalau saksi ini menyanyi, maka habislah sang dalang.
Dalam pembunuhan yang sempurna, kasus tidak bisa dibangun walaupun pelakunya menyerahkan diri dan mengaku. Ini bisa terjadi jika tidak ada saksi di samping tidak ada mayat. Mayat akibat pembunuhan dan saksi adalah jejak yang bisa dipakai untuk membangun kasus kriminal. Keduanya harus ditiadakan.
Siapa saja yang punya potensi menjadi saksi? Yang pasti adalah saksi langsung, yaitu jika tindak kejahatan itu dilihat orang lain. Dalam perencanaan pembunuhan yang sempurna, saksi langsung harus dihindari.
Berikutnya adalah saksi tidak langsung. Artinya bukan tindak pembunuhannya yang dilihat, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan tindak kriminal itu sendiri. Misalnya pembelian bahan kimia, transportasi dan penyimpanannya. Misalnya kalau pelaku pembunuhan ini stress dan menyerahkan diri kepada penegak hukum dan mengaku semua yang dia lakukan secara detail, pada pembunuhan yang sempurna, seharusnya polisi tetap tidak bisa membangun kasus.
Misalnya hubungan dengan penjual bahan kimia. Ini tidak bisa dihindari. Tetapi mereka bisa dibuat lupa atau tidak memperhatikan. Selama cara membelinya tidak menyolok, maka tidak akan menimbulkan tanda tanya dan memicu guratan dalam ingatan.
Untuk menyimpan, NaOH atau HF, karena kedua bahan ini bukan bahan yang digunakan khalayak ramai secara umum, maka memiliki bahan-bahan ini selalu akan terpatri diingatan orang yang pernah tahu, kecuali jika pemiliknya seorang pemilik pabrik sabun. Jadi pilihannya ialah kalau mau terbuka harus menjadi produsen sabun dulu supaya orang lain tidak curiga. Atau harus tertutup, rahasia, tidak ada yang tahu dalam melakukan penyimpanan bahan kimia ini.
RENUNGAN
Pembunuhan adalah kejadian sebenarnya tidak perlu terjadi. Apakah itu dalam kasus peperangan ataupun pelenyapan lawan (politik, dagang, karir, dsb), menjaga aib dan lain sebagainya, pembunuhan tidak perlu terjadi. Apakah itu kasus Altantuya Shaariibuu atau Dedi Hamdun (suaminya Eva Arnaz, pensiunan artis komedi cinta) ataukah Munir. Mungkin membunuh sesamanya sudah menjadi bagian dari naluri manusia. Ah, pernyataan ini hanyalah sebuah dalih. Manusia bisa memilih untuk tidak membunuh. Mungkin membunuh karena manusia merasa terpojok dan terancam. Kasusnya Altantuya lebih condong pada kasus membantu atasan yang terpojok. Mungkin juga Dedi Hamdun dan Munir. Pelakunya bisa memilih untuk tidak melakukannya. Tetapi bukan itu pilihannya.
Mungkin para pelakunya dan dalangnya tidak pernah berpikir panjang, bahwa semua perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban nantinya. Atau mereka juga tidak pernah berpikir bahwa hal yang sama bisa terjadi pada mereka. Kalau demikian bagaimana rasanya. Ketika Sukarno memerintahkan untuk mengejar dan menghabisi Kahar Muzzakar dan Kartosuwiryo; dia (Sukarno) tidak merefleksikan bagaimana kalau posisi dia ditukar dengan lawannya. Diakhir hayatnya Sukarno diisolasi sampai mati. Suatu hal yang mungkin tidak terpikirkan ketika dia menumpas DI TII.
Banyak pelaku tindak kejahatan yang bisa lolos, baik itu karena kekuasaanya, kecerdikannya atau karena kebetulan. Tetapi apakah anda pikir akan lolos dalam arti yang sebenar-benarnya? Alam ini adil, artinya antara perbuatan dan hasilnya mempunyai keterkaitan. Ini adalah aksioma dasar dan bisa dibuktikan dengan prove by exhaustion. Adil artinya: hutang gigi dibayar gigi, hutang mata dibayar mata, hutang nyawa dibayar nyawa. Oleh sebab itu kalau anda tidak bersedia membayar apa yang anda lakukan maka jangan membunuh. Perlu diingat bahwa suatu kejahatan hanya bisa ditutupi oleh kejahatan lainnya. Oleh sebab itu hutang bisa menjadi semakin menumpuk jika ada usaha menutupinya. Hanya ada satu cara menangkalnya: jangan memulainya. Kalau sudah terjadi, sadarlah dan berhenti. Hari pertanggungan jawab pasti ada, secara aksioma. Oleh sebab itu pembunuhan yang sempurna itu tidak ada. Kejahatan yang sempurna itu tidak ada. Berhati-hatilah.
Jakarta 2 November, 2008
Disclaimer: tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk melakukan kejahatan, tidak juga sebagai pengetahuan untuk melakukan kejahatan. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bacaan hiburan saja.
6 comments:
Hayoo, mas IS baru saja melanggar UU Pornografi menampilkan gambar wanita sexy yang menampilkan udel dan lain sebagainya. Kami para pembaca menikmatinya, termasuk yang tadinya bersikeras mensahkan UU Pornografi. Sebagian menutup matanya dengan kedua telapak tangan, sambil sesekali membuka sedikit celah2 jarinya. Apakah ini termasuk juga paradox ? Kita semua oxy-moron ? Sepertinya begitu, manusia memang ruwet. He..he.he
Pak IS,
saya tidak melihat tulisan bapak yang ini sebagai sesuatu yang menghibur...pendapat pribadi yang tentu lebih berdasarkan pada selera saja..
Ada yg bilang kalau gambar di atas itu bukan Altantuyaa, tapi seorang penyanyi Korea bernama U-nee. Bisa dilihat di http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2007/1/25/nation/16668473&sec=nation
atau di http://notarazi.blogspot.com/2008/01/fake-altantuya-photos.html.
Setelah dilihat2 memang wajah di foto itu mirip U-nee.
Saya ambil dari sini lho....
http://www.hot-screensaver.com/2006/11/13/altantuya-modelling-pictures/
Pak Is, ada lagi kejahatan yang mendekati sempurna, asalkan dilakukan sendiri, yaitu santet atau sihir. Kayaknya belum ada bukti ilmiah keberadaannya. Tapi dalam Alquran sihir itu ada.
Terlepas apakah sihir itu termasuk spiritual atau bukan. (Ingat posting tentang Islam Agama Tanpa Spiritualism)
Wah pak, skr Tun Najib jadi PM Malaysia nih, gimana analisa bapak ?
Post a Comment