MAU KE MANA ENGKAU EMAS
Pengantar
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan minggu lalu.
Pengantar
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan minggu lalu.
Kami memperoleh banyak pertanyaan mengenai emas, terutama dari kalangan rekan yang awam mengenai investasi dan ekonomi. Oleh sebab itu EOWI kali ini akan menurunkan sebuah artikel yang berkaitan dengan investasi emas. Kami akan buat agak terinci sehingga orang awampun nantinya bisa tindak seperti professional.
Sebelum kami bercerita mengenai emas, kita lihat perkembangan dan perambatan krisis 2007 dan panik 2008. Dalam minggu ini, krisis yang dimulai dari subprime, berkembang menjadi credit crunch, dan sekarang terka? Emerging economy melt down. Belum sih...., tetapi sudah ada gejala ke sana. Seperti Argentina akan menyita dana pensiun untuk membiayai pengeluaran negara [link].
Oct. 22 (Bloomberg) -- Argentine stocks had their biggest two-day drop since 1990 and dollar bond yields topped 30 percent as a planned takeover of pension funds heightened concern the government is headed for its second default this decade.
The benchmark Merval stock index sank as much as 18 percent on speculation President Cristina Fernandez de Kirchner plans to use the funds' $29 billion to meet financing needs that have swelled as prices on the country's commodity exports tumbled. Argentina hasn't had access to international debt markets since its 2001 default and demand for its local bonds has dried up on concern the government is underreporting inflation.
Surat hutang negara Argentina terancam gagal bayar. Seperti tahun 2001.
Tidak hanya Argentina, tetapi juga negara pencetak billioner terbesar selama dekade ini yaitu Russia, juga mengalami ancaman gagal bayar surat hutang negara. Uuup, ternyata bukan Russia saja tetapi Hongaria, Ukrania, Belarus, Romania, seperti yang dilaporkan the Telegraph. [link]
By Ambrose Evans-Pritchard
Last Updated: 5:50PM BST 24 Oct 2008
Russia's financial crisis is escalating with lightning speed as foreigners pull funds from the country and the debt markets start to price a serious risk of sovereign default.
The cost of insuring Russian bonds against bankruptcy rocketed to extreme levels yesterday. Spreads on credit default swaps (CDS) reached 1,123, higher than Iceland's debt before it sought a rescue from the International Monetary Fund.
Moves by Hungary, Ukraine and Belarus to seek emergency loans from the IMF have now set off a dangerous chain reaction across Eastern Europe.
Romania had to raise overnight interest rates to 900pc on Wednesday to stem capital flight, recalling the wild episodes of Europe's ERM crisis in 1992. The CDS spreads on Ukraine's debt have topped 2,800, signalling total revulsion by investors.
Rating agency Standard & Poor's issued a downgrade alert on Russian bonds yesterday, warning that a series of state rescue packages worth $200bn (£124bn) could start to erode the credit-worthiness of the state.
EOWI punya plesetan untuk Surat Utang Negara, SUN menjadi Sita Untuk Negara. Dari tahun ke tahun demikian lah kenyataannya.
EOWI tidak akan heran kalau Australia juga akan mengalami hal yang sama dengan Argentina, Iceland atau Russia. Bagaimana dengan Indonesia. Kalau sudah ada contoh Argentina, Russia, Iceland, apa yang membuat Indonesia terbebas dari terjangan tsunami ekonomi 2008 ini? Persamaan Indonesia dengan Russia dan Argentina ialah ketiganya selama 4 tahun ini ekonominya tumbuh karena naiknya harga komoditi. Kalau Russia dan Argentina tersungkur karena jatuhnya harga komoditi, maka Indonesia akan punya resiko yang tinggi. EOWI menganjurkan agar pembaca berhati-hati. Krisis datang dengan tiba-tiba. Musim panas tahun 1997 (Juni?), saya pindah ke Inggris. Di Indonesia masih baik-baik saja. Deru mesin ekonomi yang mau lepas landas masih nyaring (dekade 90 dicanangkan pemerintah sebagai dekade ekonomi lepas landas. Kemudian dilanjutkan dengan nyungsep - kata EOWI). Kemudian ketika musim gugur (Oktober), ekonomi Indonesia nyungsep. Cepat bukan? Untuk kali ini, mungkin bisa terjadi kembali, mungkin juga tidak. Yang pasti, tidak ada salahnya bersiap-siap. Apa yang terjadi tahun 1997-1998, bisa (tetapi tidak harus) terjadi kembali. Anda harus mempertanyakan, apakah tabungan dan asset anda sudah diamankan? Itu sebabnya EOWI kali ini menurunkan subjek emas, uang tanpa tanda tangan penguasa.
USAHA REFLASI
Uang hanya berharga kalau jumlahnya terbatas. Itu kata kunci untuk topik ini.
The Fed sudah mengeluarkan usaha yang maksimal unuk menggelontorkan liquiditas. Minggu lalu the Fed mengumumkan pinjaman tak terbatas, tidak salah baca: tak terbatas [link]
Release Date: October 13, 2008
For release at 2:00 a.m. EDT
In order to provide broad access to liquidity and funding to financial institutions, the Bank of England (BoE), the European Central Bank (ECB), the Federal Reserve, the Bank of Japan, and the Swiss National Bank (SNB) are jointly announcing further measures to improve liquidity in short-term U.S. dollar funding markets.
The BoE, ECB, and SNB will conduct tenders of U.S. dollar funding at 7-day, 28-day, and 84-day maturities at fixed interest rates for full allotment. Funds will be provided at a fixed interest rate, set in advance of each operation. Counterparties in these operations will be able to borrow any amount they wish against the appropriate collateral in each jurisdiction. Accordingly, sizes of the reciprocal currency arrangements (swap lines) between the Federal Reserve and the BoE, the ECB, and the SNB will be increased to accommodate whatever quantity of U.S. dollar funding is demanded. The Bank of Japan will be considering the introduction of similar measures.
Central banks will continue to work together and are prepared to take whatever measures are necessary to provide sufficient liquidity in short-term funding markets.
Federal Reserve Actions
To assist in the expansion of these operations, the Federal Open Market Committee has authorized increases in the sizes of its temporary swap facilities with the BoE, the ECB, and the SNB, so that these central banks can provide U.S. dollar funding in quantities sufficient to meet demand.
These arrangements have been authorized through April 30, 2009.
Tidak hanya itu, the Fed dan Dept. Keuangan US menodong bank-bank komersial supaya mau menerima bantuan liquiditas dan menyalurkannya. Ini beritanya di New York Times [link] demi melancarkan penyaluran kreditnya.
Drama Behind a $250 Billion Banking Deal
The chairman of JPMorgan Chase, Jamie Dimon, was receptive, saying he thought the deal looked pretty good once he ran the numbers through his head. The chairman of Wells Fargo, Richard M. Kovacevich, protested strongly that, unlike his New York rivals, his bank was not in trouble because of investments in exotic mortgages, and did not need a bailout, according to people briefed on the meeting.
But by 6:30, all nine chief executives had signed — setting in motion the largest government intervention in the American banking system since the Depression and retreating from the rescue plan Mr. Paulson had fought so hard to get through Congress only two weeks earlier.
What happened during those three and a half hours is a story of high drama and brief conflict, followed by acquiescence by the bankers, who felt they had little choice but to go along with the Treasury plan to inject $250 billion of capital into thousands of banks — starting with theirs.
Mr. Paulson announced the plan Tuesday, saying “we regret having to take these actions.” Pouring billions in public money into the banks, he said, was “objectionable,” but unavoidable to restore confidence in the markets and persuade the banks to start lending again.
In addition to the capital infusions, which will be made this week, the government said it would temporarily guarantee $1.5 trillion in new senior debt issued by banks, as well as insure $500 billion in deposits in noninterest-bearing accounts, mainly used by businesses.
All told, the potential cost to the government of the latest bailout package comes to $2.25 trillion, triple the size of the original $700 billion rescue package, which centered on buying distressed assets from banks. The latest show of government firepower is an abrupt about-face for Mr. Paulson, who just days earlier was discouraging the idea of capital injections for banks.
Analysts say the United States was forced to shift policy in part because Britain and other European countries announced plans to recapitalize their banks and backstop bank lending. But unlike in Britain, the Treasury secretary presented his plan as an offer the banks could not refuse.
“It was a take it or take it offer,” said one person who was briefed on the meeting, speaking on condition of anonymity because the discussions were private. “Everyone knew there was only one answer.”
Usaha-usaha reflasi the Fed sangat jelas, kalau dilihat dari datanya (Chari-6 dan Chart-7). Tahun 2008 ini kenaikan monetary base mendekati 40%!!!! Bagi orang awam, tidak perlu dipikirkan terlalu jauh mengenai arti monetary base, singkatnya adalah jumlah uang yang diciptakan. Tidak perlu dipikirkan bagaimana cara menciptakannya, apakah the Fed mencetak lembaran $100,000, atau $10 atau Cuma catatan elektronik. Yang pasti jumlah uang di ekonomi bertambah. Dan ini bukan hanya US tetapi juga Uni Eropa, Argentina, Russia dan negara-negara lain.
Kalau demikian pertambahan uang di ekonomi maka dollar akan melemah karena jumlahnya bertambah. Secara teoritis benar, dan secara teoritis juga mengatakan bahwa untuk pelemahan dollar memerlukan waktu. Usaha-usaha reflasi the Fed dan bank-bank sentral di dunia masih dalam tahap awal. Untuk kasus sekarang dan di US berbeda dengan krisis Asia dan krisis di negara selain US. Saat ini secara bersamaan dengan krisis, terjadi juga deleveraging carry trade. Artinya, banyak orang/investor berinvestasi dengan leverage yang besar dengan cara pinjam uang untuk dimainkannya. Uang yang dipinjamnya biasanya Yen. Bermainnya di saham dan bursa komoditi. Jadi ketika investor ini keluar, maka harga saham dan komoditi tertekan dan dollar naik. Kemudian oleh investor, uang dollarnya dikembalikan ke banknya sebagai Yen Jepang. Itu sebabnya Yen Jepang juga menguat.
Sebelum kami bercerita mengenai emas, kita lihat perkembangan dan perambatan krisis 2007 dan panik 2008. Dalam minggu ini, krisis yang dimulai dari subprime, berkembang menjadi credit crunch, dan sekarang terka? Emerging economy melt down. Belum sih...., tetapi sudah ada gejala ke sana. Seperti Argentina akan menyita dana pensiun untuk membiayai pengeluaran negara [link].
Oct. 22 (Bloomberg) -- Argentine stocks had their biggest two-day drop since 1990 and dollar bond yields topped 30 percent as a planned takeover of pension funds heightened concern the government is headed for its second default this decade.
The benchmark Merval stock index sank as much as 18 percent on speculation President Cristina Fernandez de Kirchner plans to use the funds' $29 billion to meet financing needs that have swelled as prices on the country's commodity exports tumbled. Argentina hasn't had access to international debt markets since its 2001 default and demand for its local bonds has dried up on concern the government is underreporting inflation.
Surat hutang negara Argentina terancam gagal bayar. Seperti tahun 2001.
Tidak hanya Argentina, tetapi juga negara pencetak billioner terbesar selama dekade ini yaitu Russia, juga mengalami ancaman gagal bayar surat hutang negara. Uuup, ternyata bukan Russia saja tetapi Hongaria, Ukrania, Belarus, Romania, seperti yang dilaporkan the Telegraph. [link]
By Ambrose Evans-Pritchard
Last Updated: 5:50PM BST 24 Oct 2008
Russia's financial crisis is escalating with lightning speed as foreigners pull funds from the country and the debt markets start to price a serious risk of sovereign default.
The cost of insuring Russian bonds against bankruptcy rocketed to extreme levels yesterday. Spreads on credit default swaps (CDS) reached 1,123, higher than Iceland's debt before it sought a rescue from the International Monetary Fund.
Moves by Hungary, Ukraine and Belarus to seek emergency loans from the IMF have now set off a dangerous chain reaction across Eastern Europe.
Romania had to raise overnight interest rates to 900pc on Wednesday to stem capital flight, recalling the wild episodes of Europe's ERM crisis in 1992. The CDS spreads on Ukraine's debt have topped 2,800, signalling total revulsion by investors.
Rating agency Standard & Poor's issued a downgrade alert on Russian bonds yesterday, warning that a series of state rescue packages worth $200bn (£124bn) could start to erode the credit-worthiness of the state.
EOWI punya plesetan untuk Surat Utang Negara, SUN menjadi Sita Untuk Negara. Dari tahun ke tahun demikian lah kenyataannya.
EOWI tidak akan heran kalau Australia juga akan mengalami hal yang sama dengan Argentina, Iceland atau Russia. Bagaimana dengan Indonesia. Kalau sudah ada contoh Argentina, Russia, Iceland, apa yang membuat Indonesia terbebas dari terjangan tsunami ekonomi 2008 ini? Persamaan Indonesia dengan Russia dan Argentina ialah ketiganya selama 4 tahun ini ekonominya tumbuh karena naiknya harga komoditi. Kalau Russia dan Argentina tersungkur karena jatuhnya harga komoditi, maka Indonesia akan punya resiko yang tinggi. EOWI menganjurkan agar pembaca berhati-hati. Krisis datang dengan tiba-tiba. Musim panas tahun 1997 (Juni?), saya pindah ke Inggris. Di Indonesia masih baik-baik saja. Deru mesin ekonomi yang mau lepas landas masih nyaring (dekade 90 dicanangkan pemerintah sebagai dekade ekonomi lepas landas. Kemudian dilanjutkan dengan nyungsep - kata EOWI). Kemudian ketika musim gugur (Oktober), ekonomi Indonesia nyungsep. Cepat bukan? Untuk kali ini, mungkin bisa terjadi kembali, mungkin juga tidak. Yang pasti, tidak ada salahnya bersiap-siap. Apa yang terjadi tahun 1997-1998, bisa (tetapi tidak harus) terjadi kembali. Anda harus mempertanyakan, apakah tabungan dan asset anda sudah diamankan? Itu sebabnya EOWI kali ini menurunkan subjek emas, uang tanpa tanda tangan penguasa.
USAHA REFLASI
Uang hanya berharga kalau jumlahnya terbatas. Itu kata kunci untuk topik ini.
The Fed sudah mengeluarkan usaha yang maksimal unuk menggelontorkan liquiditas. Minggu lalu the Fed mengumumkan pinjaman tak terbatas, tidak salah baca: tak terbatas [link]
Release Date: October 13, 2008
For release at 2:00 a.m. EDT
In order to provide broad access to liquidity and funding to financial institutions, the Bank of England (BoE), the European Central Bank (ECB), the Federal Reserve, the Bank of Japan, and the Swiss National Bank (SNB) are jointly announcing further measures to improve liquidity in short-term U.S. dollar funding markets.
The BoE, ECB, and SNB will conduct tenders of U.S. dollar funding at 7-day, 28-day, and 84-day maturities at fixed interest rates for full allotment. Funds will be provided at a fixed interest rate, set in advance of each operation. Counterparties in these operations will be able to borrow any amount they wish against the appropriate collateral in each jurisdiction. Accordingly, sizes of the reciprocal currency arrangements (swap lines) between the Federal Reserve and the BoE, the ECB, and the SNB will be increased to accommodate whatever quantity of U.S. dollar funding is demanded. The Bank of Japan will be considering the introduction of similar measures.
Central banks will continue to work together and are prepared to take whatever measures are necessary to provide sufficient liquidity in short-term funding markets.
Federal Reserve Actions
To assist in the expansion of these operations, the Federal Open Market Committee has authorized increases in the sizes of its temporary swap facilities with the BoE, the ECB, and the SNB, so that these central banks can provide U.S. dollar funding in quantities sufficient to meet demand.
These arrangements have been authorized through April 30, 2009.
Tidak hanya itu, the Fed dan Dept. Keuangan US menodong bank-bank komersial supaya mau menerima bantuan liquiditas dan menyalurkannya. Ini beritanya di New York Times [link] demi melancarkan penyaluran kreditnya.
Drama Behind a $250 Billion Banking Deal
The chairman of JPMorgan Chase, Jamie Dimon, was receptive, saying he thought the deal looked pretty good once he ran the numbers through his head. The chairman of Wells Fargo, Richard M. Kovacevich, protested strongly that, unlike his New York rivals, his bank was not in trouble because of investments in exotic mortgages, and did not need a bailout, according to people briefed on the meeting.
But by 6:30, all nine chief executives had signed — setting in motion the largest government intervention in the American banking system since the Depression and retreating from the rescue plan Mr. Paulson had fought so hard to get through Congress only two weeks earlier.
What happened during those three and a half hours is a story of high drama and brief conflict, followed by acquiescence by the bankers, who felt they had little choice but to go along with the Treasury plan to inject $250 billion of capital into thousands of banks — starting with theirs.
Mr. Paulson announced the plan Tuesday, saying “we regret having to take these actions.” Pouring billions in public money into the banks, he said, was “objectionable,” but unavoidable to restore confidence in the markets and persuade the banks to start lending again.
In addition to the capital infusions, which will be made this week, the government said it would temporarily guarantee $1.5 trillion in new senior debt issued by banks, as well as insure $500 billion in deposits in noninterest-bearing accounts, mainly used by businesses.
All told, the potential cost to the government of the latest bailout package comes to $2.25 trillion, triple the size of the original $700 billion rescue package, which centered on buying distressed assets from banks. The latest show of government firepower is an abrupt about-face for Mr. Paulson, who just days earlier was discouraging the idea of capital injections for banks.
Analysts say the United States was forced to shift policy in part because Britain and other European countries announced plans to recapitalize their banks and backstop bank lending. But unlike in Britain, the Treasury secretary presented his plan as an offer the banks could not refuse.
“It was a take it or take it offer,” said one person who was briefed on the meeting, speaking on condition of anonymity because the discussions were private. “Everyone knew there was only one answer.”
Usaha-usaha reflasi the Fed sangat jelas, kalau dilihat dari datanya (Chari-6 dan Chart-7). Tahun 2008 ini kenaikan monetary base mendekati 40%!!!! Bagi orang awam, tidak perlu dipikirkan terlalu jauh mengenai arti monetary base, singkatnya adalah jumlah uang yang diciptakan. Tidak perlu dipikirkan bagaimana cara menciptakannya, apakah the Fed mencetak lembaran $100,000, atau $10 atau Cuma catatan elektronik. Yang pasti jumlah uang di ekonomi bertambah. Dan ini bukan hanya US tetapi juga Uni Eropa, Argentina, Russia dan negara-negara lain.
Kalau demikian pertambahan uang di ekonomi maka dollar akan melemah karena jumlahnya bertambah. Secara teoritis benar, dan secara teoritis juga mengatakan bahwa untuk pelemahan dollar memerlukan waktu. Usaha-usaha reflasi the Fed dan bank-bank sentral di dunia masih dalam tahap awal. Untuk kasus sekarang dan di US berbeda dengan krisis Asia dan krisis di negara selain US. Saat ini secara bersamaan dengan krisis, terjadi juga deleveraging carry trade. Artinya, banyak orang/investor berinvestasi dengan leverage yang besar dengan cara pinjam uang untuk dimainkannya. Uang yang dipinjamnya biasanya Yen. Bermainnya di saham dan bursa komoditi. Jadi ketika investor ini keluar, maka harga saham dan komoditi tertekan dan dollar naik. Kemudian oleh investor, uang dollarnya dikembalikan ke banknya sebagai Yen Jepang. Itu sebabnya Yen Jepang juga menguat.
Chart 6 (Klik untuk memperbesar)
Chart 7 (Klik untuk memperbesar)
BUBBLE DI US-TREASURY
Saat ini (tahun 2008) budget pengeluaran pemerintah federal US adalah $2.9 triliun. Dibandingkan dengan anggaran penyelamatan krisis liquiditas saat ini yang $700 milyar, dan bisa-bisa mencapai $ 2 triliun, akan membuat US berhutang banyak. Saat ini hutang pemerintah federal US mencapai sekitar $ 10 triliun. Dan harus menservis bunganya 4% atau kira-kira $ 400 milyar. Atau 13.8% dari pengeluarannya. Saya yakin 2-3 tahun mendatang bisa mencapai di atas 15% dari budgetnya. Dengan penurunan ekonomi, maka perolehan pajak akan menurun, dan defisit semakin besar (tentunya akan ditutup dengan hutang). Kami kadang bertanya, sampai kapan US bisa mengelakkan diri dari gagal bayar? Dengan kata lain, apakah layak US treasury yeild di bawah 4%? Apakah resiko surat hutang negara US sangat jauh resikonya dibandingkan dengan surat hutang Russia? Kalau mau cerita yang pesimistik mengenai hutang dan budget pemerintah US bisa dibaca di sini [link].
Brand dan image, itulah yang dipunyai US. Itu yang membuat surat obligasi negaranya sangat dipercaya. Sampai berapa lamakah image ini bisa bertahan. Kami punya suatu skenario bagaimana yang bisa meruntuhkan kepercayaan US kredit. Skenario ini bisa terjadi, mungkin juga tidak. Ini hanyalah andai-andaian EOWI.
Krisis moneter saat ini akan menghantam negara-negara pemegang surat obligasi pemerintah US seperti Cina, Petro Dollar, Russia, Jepang dan Asia. Dengan himpitan ekonomi, negara-negara akan berusaha menggairahkan perekonomiannya menggunakan tabungannya untuk membiayai pembangunan-pembangunan infrastrukturnya. Ini merupakan projek pemerintah. Artinya mereka akan melepas US treasury mereka. Ini akan membuat yieldnya naik. Atau harga surat obligasi itu turun. Apakah kemudian terjadi crash seperti bursa saham? Mungkin tidak. Tetapi yang pasti, untuk mengeluarkan surat hutang yang baru untuk membiayai defisitnya, US akan mengalami kesulitan. Untuk membayar surat hutang yang jatuh tempo juga sulit. Maka yang terjadi adalah gagal bayar. Pada saat itu investor bond pemerintah akan panik. Panik 2012 barangkali. Kapitalnya kemudian akan lari kemana? US dollar akan hancur seperti rupiah di tahun 1997-1998.
Haaah itu hanya mimpi saya saja......., tetapi siapa tahu akan terjadi.
KEBUTUHAN EMAS
Kebutuhan emas dari tahun ke tahun terus naik. Lihat Chart-8. Sejak tahun 2000, kebutuhan emas untuk perhiasan sebenarnya turun tetapi kebutuhan emas untuk investasi justru meningkat. Produksinya tidak pernah bisa mengimbang kebutuhannya (Chart-9).
Kebutuhan total meningkat 3.1% per tahunnya. Ini sejalan dengan jumlah emas yang diproduksi.
Untuk keperluan investasi dari tahun 2000-2007 kebutuhan mengalami peningkatan 16% per tahun. Ini cukup besar, mengingat jumlah cadangan emas di muka bumi ini terbatas. Terlihat kenaikan kebutuhan emas total kenaikannya tidak berubah, 3.1% tahun, yang berubah adalah sebagian porsi untuk perhiasan diambil oleh peruntukan investasi. Bersamaan dengan itu, terjadi juga kenaikan harga emas. Gejala ini bisa ditafsirkan bahwa investor bisa lebih berani memberikan harga dari pada pengguna perhiasan. Nah sekarang bisa dibayangkan kalau trend ini bisa berlangsung terus. Harga emas akan terdongkrak. Apalagi kalau sedikit saja investor lari dari pasar hutang (bond) karena adanya krisis di pasar bond. Tidak perlu banyak kapital yang segar masuk untuk membuat harga emas terbang, karena kapitalisasi pasar emas kecil. Selama berpuluh-puluh tahun, produksi emas hanya 3% per tahun. Sedangkan uang ......, hanya Tuhan yang tahu, karena bisa dicetak seenak udel para politikus. Wajar kalau sebagian kecil kapital yang tersebar dimana-mana (terutama di bond pemerintah) itu mengalir ke pasar emas akan membuat harga emas terbang. Waktunya kapan...., entahlah. Kemungkinan pada saat krisis keperacayaan pada bond pemerintah. Bond market crash.
Chart 8 (Klik untuk memperbesar)
Chart 9 (Klik untuk memperbesar)
EMAS MURAH DAN EMAS MAHAL – “MARK TO KAMBING”
Emas seperti halnya objek investasi lainnya seperti anthorium, ikan lohan, saham BUMI, bisa murah dan bisa bubble. Pada puncaknya harga ikan lohan bisa Rp 30 juta per ekor beberapa tahun lalu. Demikian juga pohon anthorium, valuasinya dilakukan dengan menghitung berapa lembar jumlah daunnya dan 1 lembar daun nilainya Rp 500,000. Jadi harga sebuah pohon athorium dengan 5 daun adalah Rp 2,500,000. Itu pada titik bubble nya. Pada titik normalnya, seekor ikan lohan paling-paling saat ini Rp 10,000 – Rp 50,000 demikian juga pohon anthorium. Karena dalam investasi emas juga terdapat unsur bubble, istri saya dan teman-teman saya menanyakan apakah pada saat ini emas sudah pada level bubble ataukah belum.
Valuasi emas yang paling mudah adalah dengan membandingkannya dengan kambing. Harga kambing sepanjang sejarah, rata-rata adalah ekivalen dengan 3 gram emas. Pada jaman Romawi, jaman Jesus, jaman nabi Muhammad, ...... sampai jaman modern, nilai tukar kambing terhadap emas kurang lebih 1 ekor kambing ukuran rata-rata = 3 gram emas. Jadi valuasi ini bisa dipakai untuk menentukan murah atau mahalnya emas.
Lima tahun lalu, ketika pertama kali kami menganjurkan untuk membeli emas, harga kambing adalah Rp 500,000 dan harga emas adalah Rp 100,000. Jadi 1 ekor kambing = 5 gram emas. Pada kondisi seperti ini harga kambing mahal terhadap emas. Atau dengan kata lain harga emas murah.
Saat ini, tahun 2008, harga seekor kambing adalah Rp 1,000,000 dan harga emas adalah Rp 260,000 per gram. Atau kira-kira 1 ekor kambing = 4 gram emas. Jadi harga emas masih murah.
Jadi investasi di emas sangatlah mudah. Beli pada saat emas di nilai tukar 1 kambing lebih dari 3 gr emas. Simpan, dan dalam jangka waktu yang lama maka harganya akan naik sehingga 1 ekor kambing dihargai dengan kurang dari 3 gr emas. Bisa saja emas mengalami bubble seperti di tahun awal dekade 80an. Pada saat itu diperkirakan harga kambing hanya 0.5 – 1 gram emas saja.
Mengingat kemungkinan besar akan terjadi bubble dan mania di sektor emas dalam dekade mendatang, kami akan mengajarkan bagaimana seorang professional berinvestasi dan memaksimalkan keuntungan. Kalau harga wajar emas adalah 1 kambing = 3 gram emas, kenapa kita harus menjual emas di level tersebut. Kalau harga emas naik lagi, bagaimana? Bagaimana strategi untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan resiko kecil.
Kalau harga emas masih di level: 1 ekor kambing harganya lebih mahal dari 3 gram emas, maka saat itu bagus untuk membeli emas.
Kalau harga emas di level: 1 ekor kambing = 3 gram emas, level adalah level netral.
Kalau harga emas di level: 1 ekor kambing perlu emas kurang dari 3 gram kita bisa terapkan sistem hold, ambil untung sebagian dan trailing stop.
Kami biasanya akan melakukan aksi ambil untung sebagian (50%), ketika keuntungan mencapai 100%. Kalau misalnya harga emas mencapai level 1 kambing = 1.5 gr emas, maka 50% dari emas di portfolio diliquidasi. Dan sisanya, yang berupa keuntungan murni dibiarkan terus mengarungi keuntungan yang lebih tinggi. Liquidasi sebesar 50% ini adalah untuk memastikan bahwa kapital kita utuh.
Sisa emas yang tinggal 50% ini tetap dihold dalam portfolio dengan trailing stop. Yang dimaksud dengan trailing stop adalah sebagai berikut. Untuk memudahkannya kita anggap harga kambing tidak berfluktuasi selama setahun (anggap harga Iedul Adha diabaikan). Misalnya trailing stop = 30%. Harga kambing Rp 1,500,000 per ekor. Liquidasi pertama kita pada saat harga emas di Rp 1,000,000 yaitu 1 kambing = 1.5 gr emas. Pada saat ini trailing stop kita adalah 70% dari Rp 1,000,000. Atau Rp 700,000. Artinya jika harga emas turun melampaui Rp 700,000, maka kita akan meliquidasi semua emas kita. Dan permainan selesai.
Tetapi jika kemudian harga emas naik misalnya ke Rp 1,400,000 per gram. Maka trailing stop kita ada di 70% dari 1,400,000 yaitu Rp 980,000. Artinya jika kemudian harga emas turun menembus level Rp 980,000 maka semua emas akan diliquidasi, dan permainan selesai. Jadi trailing stop mengikuti harga emas dan dipatok dari harga tertinggi yang pernah dicapai.
Misalnya ternyata kemudian harga emas naik lagi ke level Rp 2,000,000 per gram kita akan liquidasi lagi 50% dari sisa emas yang ada atau 25% dari investasi mula. Trailing stop juga sudah di naikkan ke Rp 1,400,000. Dan seterusnya.
Singkatnya, liquidasi dilakukan pada keuntungan 100%, 200%, 300% dari nilai wajar emas (1 kambing = 3 gram emas). Trailing stop selalu naik mengikuti harga tertinggi yang pernah dicapai. Tentang trailing stop, angka 30% bisa disesuaikan dengan kemampuan anda menerima resiko. Kami tidak sarankan di bawah 30 karena volatility emas sangat tinggi pada saat bubble. Sehingga kalau terlalu rendah, kita bisa gagal mengikuti rally yang lebih tinggi.
RENUNGAN
Emas pernah mengalami masa bubble, yaitu diawal dekade 80an. Mania emas dipicu oleh pemutusan hubungan dollar dengan emas oleh Nixon pada tahun 1973. Hampir 10 tahun harga emas naik, dan dari ketidak percayaan terhadap US dollar kemudian berubah menjadi mania dan bubble. Bersamaan dengan akhir masa mania emas, ada sebuah lagu yang populer dinyanyikan oleh Bruce Cockburn judulnya If I had a rocket launcher. Lagunya enak didengar dan liriknya juga bagus. Saya anjurkan anda untuk mencoba menikmatinya.
If I Had A Rocket Launcher
Here comes the helicopter, second time today
Everybody scatters and hopes it goes away
How many kids they've murdered only God can say
If I had a rocket launcher...I'd make somebody pay
I don't believe in guarded borders and I don't believe in hate
I don't believe in generals or their stinking torture states
And when I talk with the survivors of things too sickening to relate
If I had a rocket launcher...I would retaliate
On the Rio Lacantun, one hundred thousand wait
To fall down from starvation, or some less humane fate
Cry for guatemala, with a corpse in every gate
If I had a rocket launcher...I would not hesitate
I want to raise every voice, at least I've got to try
Every time I think about it water rises to my eyes.
Situation desperate, echoes of the victims cry
If I had a rocket launcher...Some son of a bitch would die
Lagu yang dirilis di tahun 1983 ini, punya lirik mencerminkan ketidak sukaan terhadap penguasa yang menimbulkan kesengsaraan. Kesengsaraan bukan hanya penyiksaan tetapi juga penipuan, ketidak adilan dan pengekangan. Pajak, inflasi, penetapan nilai jual objek pajak (NJOP), penetapan upah minimum, perlindungan TKW/TKI perlu dipertanyakan. Bea masuk atau pajak eksport, kenapa pajak semacam ini harus ada? Jasa dan andil apa yang pemerintah berikan kepada pelaku ekonomi di bidang import dan eksport barang sehingga ada kita harus membayar? Juga pajak penjualan, apa jasa pemerintah pada bisnis jual beli ini sehingga pemerintah meminta bagian? Kenapa di airport Sukarno Hatta ada jalur khusus TKI? Apa bedanya TKI dengan CEO dan manager Indofood, atau TKI professional Apa karena TKI terpelajar, CEO dan manager Indofood tahu hukum dan terpelajar, sedangkan TKI/TKW-buruh kasar, tidak. Catatan: saya lama menjadi TKI di Saudi dan Malaysia, tetapi kalau pulang tidak pernah lewat jalur itu. Dan petugas tidak berani memaksa saya, karena saya tampak terpelajar. Jadi tidak tahu apa yang ada disana. Tetapi, pada suatu masa Depnaker membuat peraturan bahwa setiap TKI yang cuti pulang, harus lapor ke depnaker dan membayar $25 untuk servis/jasa yang tidak jelas - yaitu memberi ijin TKI berangkat lagi ke Timur Tengah. Teman saya yang punya rate $ 1000 per hari harus kehilangan penghasilan yang $1000 per hari di samping $25. Gila!! memangnya TKI ini budak milik pemerintah?. (Sekarang aturan ini sudah dihapuskan).
Di bidang moneter, dengan ketidak-bijakan inflasi terkontrol nya,..... hey, kenapa nilai uang harus turunkan? Kenapa tidak dipertahankan saja. Kenapa, dalam jangka panjang nilai uang terus turun?
Di EOWI, kita banyak menampilkan data sejarah bahwa pemerintah tidak bisa dipercaya. Apalagi kalau dalam kondisi terjepit. Mereka bisa memberi janji. Kalau ditagih, dikasih janji. Sampai akhirnya kita lupa. Kalau anda tinggal di jalan Ampera, arti Ampera adalah Amanat Penderitaan Rakyat. Ampera ini berkaitan dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang salah satu adalah turunkan harga. Angkatan 66 yang beberapa tokoh-tokohnya adalah Akbar Tanjung, Kosmas Batubara, mengaku pejuang Ampera dengan Trituranya. Mereka menjadi pejabat penting di pemerintahan selama beberapa dekade. Selama mereka menjabat tarif bus umum naik dari Rp 15 di akhir dekade 60 menjadi Rp 1500, ketika orde reformasi lahir.
Belum lama ini menaikkan harga bensin premium ketika harga minyak berada di kisaran $ 140an. Katanya karena harga minyak mentah naik. Tetapi, ketika harga minyak turun dari $147 ke $65, pemerintah belum menurunkan harga bensin premium.
Pemerintah menetapkan untuk menaikkan tabungan di bank yang dijamin dari Rp 100 juta ke Rp 2 milyar. Alasannya supaya kepercayaan terhadap bank dan rupiah terjaga. Apakah ini pancingan supaya orang memegang rupiah, sehingga bisa digrogoti nilainya dengan inflasinya? Kami memilih tidak percaya pada pemerintah karena sejarah. Oleh sebab itu kami memilih asset yang tidak ada tanda tangan pejabat pemerintah. Salah satunya emas. Harga emas bisa turun dalam waktu dekat ini karena pengaruh proses deleveraging. Bisa juga naik karena faktor inflasi lebih kuat dari deleveraging. Tetapi dampak penciptaan kredit baru untuk mengatasi kebekuan kredit, cepat atau lambat akan berdampak pada nilai uang, nilai tabungan kita. Hati-hati. Selama ekor kambing lebih mahal dari 3 gram emas, kami memilih membeli emas.
Jaga kesehatan, investasi dan tabungan anda baik-baik..... dan terima kasih bagi yang telah mengirimkan email, msm dan telepon serta mendoakan saya supaya cepat sehat.
Jakarta 25 Oktober 2008
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
11 comments:
1. Selama orang-orang masih menggunakan dolar untuk ekspor-impor minyak, selama itu pula surat hutang Amerika masih tetap dicari. Jadi kalau anda tanya kapan US dollar hancur, yaitu ketika dollar tidak dipakai lagi untuk kebutuhan ekspor-impor minyak.
2. Kapan bond-bond US gagal bayar? Menurut saya sih relatif masih lama, karena untuk membayar bond-bond US yang jatuh tempo, pemerintah US cukup menulis surat hutang yang baru lagi. Toh negara-negara lain masih butuh untuk kebutuhan ekspor-impor minyaknya.
@mandrivalover,
Saya setuju dengan anda. Gagal bayar bond mungkin bisa lama. Argumen anda valid/sahih. Selama US dollar masih digunakan sebagai alat bayar dunia, maka US bond sulit mengalami default. Peralihan mata uang dunia, dalam sejarah, berlangsung secara gradual. Pound Sterling dulunya adalah mata uang dunia, bahkan sampai akhir perang dunia II. Secara gradual digantikan oleh US dollar.
Walaupun selama ini berlaku secara gradual, tetapi tidak menutup kemungkinan kesulitan US menuliskan surat hutang baru. Tahun 70an - krisis dollar, suku bunga di US mencapai 17%. Artinya kalau US mau minta pinjaman harus memberi bunga 17%. Pada saat itu US masih merupakan negara kreditur bukan debitur seperti saat ini. Industrinya masih nomer satu di dunia. Sekarang Cina bisa memproduksi lebih murah. Tahun 70an, produksi minyak US masih berada dipuncaknya - importnya kecil saja. Sekarang 68% dari konsumsinya adalah import. Banyak hal yang membuat US lebih vurnerable dibanding tahun 70an. Itu yang mendasari pemikiran resiko default menjadi naik.
Sayangnya juga, US saat ini tidak punya konco kaya yang dekat seperti Inggris selama perang dunia I & II. Itu yang membuat resiko semakin meningkat.
Pak Imam, apa benar dulu cadangan devisa kita adalah emas?
Mohon dijelaskan juga dong bgm cara-cara investasi di emas, terutama di Indonasia. Karena saya cuma tau dg cara jual beli fisik emasnya.
Terima kasih. Semoga tetap semangat dan sehat selalu.
@Yustika,
Indonesia tidak pernah menggunakan sistem quasi-emas (uangnya di tunjang dengan cadangan emas).
Anda bisa baca di sini:
http://ekonomiorangwarasdaninvestasi.blogspot.com/2007/06/visi-2030-kemakmuran-atau-ilusi-gdp.html
Kalau anda bukan investor canggih, jangan bermain selain fisik emas. Ada juga yang agak advanced yaitu sertifikat emas (gold certificate) dikeluarkan oleh Perth Mint, EverBank, dan beberapa lagi. Disini, secara kontrak, sertifikat anda didukung oleh emas yang disimpan di vault (gudang) mereka dan sewaktu-waktu, jika anda mau, bisa diambil fisiknya. Coba anda cari di internet, Perth Mint dan Everbank. Dulu sih Perth Mint punya agan di Indonesia dan Singapore. Sekarang harus langsung ke US dan Australia.
Kalau Anda pegang emas physical, harga terendah yang bisa Anda jual adalah harga di Comex. Tapi bisa juga dijual lebih tinggi, tergangung apa Anda bisa menemukan pembeli itu. Coba check di ebay, 1 ounce bisa dijual lebih dari US$900, cukup jauh di atas harga Comex.
Tapi kalau yang Anda pegang adalah paper gold, Anda tidak bisa jual lagi di market lain, hanya penjual paper gold itu yang akan membeli dari Anda kembali (kalau dia belum bangkrut).
@Pustaka Pohon Bodhi,
Anda benar. Yang ada di bloomberg atau internet adalah paper market yang harganya lebih murah - bahkan jauh, dari pada emas fisik. Kalau anda minta delivery dari paper market, sering lama baru dapat. Ada semacam kelangkaan barang di pasar paper.
Oleh sebab itu saya pribadi banyak pegang fisik dari pada paper.
Oooo begitu ya. Ternyata lebih menguntungkan kalo pegang fisik emas. Terima kasih atas tanggapannya. Saya ini memang baru calon investor canggih. Tulisan-tulisan di EOWI sangat membantu saya. Terima kasih sekali lagi.
Btw, ada 1 hal lagi yg ingin saya tanyakan kepada Pak Imam. Mengenai valuasi emas dg cara membandingkan dg harga kambing, bisakah Pak Imam menjelaskan dg bukti-bukti yg dpt dipercaya. Bgm bapak tau bahwa dari jaman dulu harga kambis setara 3 gram emas? Saya sempat berdebat dg teman mengenai masalah ini.
@Yustika Chandra,
Tentang harga kambing = 3 gram emas, setahu saya di hadith tidak ada, di Quran tidak ada juga. Saya dulu pernah baca di buku2 mengenai dinar, Islamic gold dinar (lupa judul2nya). Di buku-buku yang meng-endorse gold dinar biasanya menerangkan hal ini. Tentang sumber mereka kemungkinan riwayat hidup nabi Muhammad atau sahabatnya. Kebetulan kami tidak mendalami riwayat hidup nabi. Jadi tidak bisa merujuk buku apa. Setahu kami, buku riwayat hidup Muhammad oleh Haykal juga tidak ada.
Jadi kalau mau cari harus yang lebih klasik dari itu.
1 dinar = 3.YY gram emas. Itu dasarnya.
Btw harga 1 kambing pada zaman rasulullah saw adalah 1 dinar bisa dilihat pada hadist ini:
”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi S.A.W memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)
Koreksi dikit, 1 dinar itu sama dengan 4.25 gram emas 22 karat.
@ mandrivalover,
Terima kasih atas petunjuknya dan koreksinya.
Rupanya anda banyak tahu tentang hadith. Saya ada projek riset yang tertunda salama 10 tahun (masih jalan tapi pelan-pelan). Themanya adalah "kapan saja nabi saw dan sahabat melakukan umrah dan haji".
Setahu saya nabi saw melakukan 5 kali "umrah" dan 1 kali haji lengkap. Umrah dilakukan pada bulan Dzulhijjah dan Dhulqaidah. Sayangnya informasi ini saya dapatkan dari seerah bukan hadith. Kalau anda bisa bantu menunjukkan hadithnya, niscaya Allah akan memberikan pahala untuk amal jariah anda. Saya harap hasil riset saya merupakan suatu amal jariah, amal yang terus-menerus berguna.
Salam,
selalu saja memberikan rujukan yg telat,kini emas sudah berada di 1200an baru mulai ada indikasi beli,kemarin waktu emas masih diharga 900 - 1000 indikasinya selalu emas turun...cape lah...
selalu menyarankan orang buy pd angka yg tinggi dan sell di angka yg rendah...cape lah....
alhasil tabungan2 pengekor blog ini turun 70% sampai ada salah satu pembaca yg terus2an memaki blog ini dan sy kira itu wajar,karena karena rujukan blog ini tabungannya tergerus 70%
Post a Comment