Klik Chart untuk memperbesar.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
5 comments:
Trims dan selamat, IS! Tulisan ttg emas dan Bakrie ini sangat menarik, menyeluruh dan berbobot! Barusan saya print.
menurut perkiraaan EOWI, kapan kah kondisi pasar akan pulih?
dan butuh waktu berapa lama untuk setidaknya kembali ke posisi yang minimal sama sebelum mulai resesi?
@FEY
kapan kah kondisi pasar akan pulih?
dan butuh waktu berapa lama untuk setidaknya kembali ke posisi yang minimal sama sebelum mulai resesi?
Giy:
Sebelum Pak IS menjawab. Mohon Disini saya ingin juga berkomentar dengan harapan Pak IS entar juga ikut komentar.
Pertanyaan mengenai kapan? ibarat bertanya pada Ahli Gempa, 'dimana' dan 'kapan' gemba akan terjadi dan berakhir? Yang jelas satu-satunya jawaban idalah, semua itu tidak pasti! Kita hanya cuma bisa mengira-ngira.
Menurut perkiraan saya. Itu semua tergantung pada si pemompa balon (baca: pemeritah) yaitu para birokrat2 global. Selama mereka, melalui IMF, G7, dan the Fed terus menggelontorkan dana palsunya ke pasar, maka hal yang demikian akan memperlama gelembung 'ilusi kemakmuran'. Dan juga akan memperlama/memperparah depresi.
Dan semua itu hanya bisa berakhir ketika masa pembalasan telah tiba. Yaitu ketika inflasi telah menjadi parah, dan Barang-barang seolah-olah naik sebegitu hebatnya, kemudian barulah kita memulai perekonomian dari nol lagi. Banyak orang kaya mulai mendadak miskin. Dan muncul orang-orang kaya baru---semoga saja Pak IS,he2---. Karena kemampuannya memanfaatkan situasi.
Jadi asal-usulnya berasal dari kebijakan goblok pemerintah, dengan mengorbankan masyarakat banyak melalui inflasi. Perkiraan urutan-urutannya yaitu: 2001-2008 ialah masa gelembung diiringi dengan deflasi---kemudian sekarang kita melihat usaha reflasi dalam usaha mengatasi deflasi---maka nanti akan terjadi gelembung lagi (2009-2010)--- Setelah itu tiba masa-masa pembalasan yaitu depresi (201?). Baru setelah kondisi tidak dapat diatasi....maka semua memulainya dari nol lagi...
Barangkali perkiraan tsb terlalu umum...semoga Pak IS bisa mengkritisi ataupun menambahinya...
Salam
@fey,
Kalau dilihat dari ukurannya, sulit mengetahui kapan ekonomi US akan pulih. Paling cepat (10% chance probability) adalah tahun 2010 - akhir 2009. Tetapi bisa juga seperti Jepang, 18 tahun masih berkutat. Index Nikkei Jepang saat ini sama dengan 2 dekade lalu. Kalau saya lihat distribusi probability nya agak luas. Dengan bahasa yang mudah dicerna: paling cepat akhir 2009 dan paling lama tahun 2025.
Begini saja. Indonesia sudah 10 tahun belum pulih seperti dulu sebelum krismon. Jumlah pengangguran sebelum krismon lebih rendah dari tahun lalu. Dari 2 contoh itulah kira-kira gambarannya.
Harus diingat, debt/hutang yang ada di US dalam kasus sekarang ini hampir 360% GDP melebihi level di tahun 1929/30 (280% dari GDP). Depressi tahun 30 itu makan waktu yang lama, walaupun ada perang dunia II untuk menciptakan lapangan kerja. US baru keluar dari K-Winter kira-kira tahun 45 - 50, yang dikenal sebagai masa kelahiran baby boomer.
Harapan saya sih tahun 2010 sudah selesai. Tetapi...., peluangnya kecil. Ini adalah ramalan untuk tahun depan.
- Asia akan kena dampaknya karena eksportnya kering. Mesin produksi Cina terancam. Eksport komoditi Indonesia, Brazil, Malaysia.... turun. Mesin produksi Jepang, Malaysia, Korea, Taiwan juga tersungkur.
- Eropa perbankannya masih terbenam oleh masalah sistemik.
- Spanyol, Inggris, Iralandia, lebih parah dari US dalam subprime morgage.
..... akhirnya saya pikir sulit untuk ada recovery 1 tahun mendatang secara global. Mungkin saja stock market sampai bottomnya di tahun 2009 atau 2010, sebelum resesi selesai.
Usaha-usaha reflasi kemungkinan besar menelorkan hyperinflasi. Tetapi ini bukan jaminan. Lain kali akan kita bahas.
Post a Comment