EOWI mengundang komentar dari pembaca.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
2 comments:
urun pendapat pak IS,
Rubel Russia memang dalam kondisi tertekan,
menurut pendapat saya ada beberapa faktor yang menyebabkan ini
1. Sanksi ekonomi
Akibat dari perseteruan Russia dan ukraina maka AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi bagi russia yang berakibat pada tertekannya ekonomi Russia.
Efek sanksi ekonomi sangat berpengaruh bagi ekonomi Russia terutama terkait aktifitas ekonomi dengan Uni Eropa.
2. Turunnya harga minyak
sepanjang pertengahan 2014 ini harga minyak dunia turun sampai di bawah US$ 80 per barrel. Russia yang sebagian ekspornya didominasi oil and gas jelas sangat terpukul.
Isu penggunaan gas (yang dipasok oleh Russia) sebagai bahan bakar di beberapa negara Eropa jelas mengalami penurunan daya tawar politik.
3. Faktor Putin
Bukan rahasia lagi kalo pemerintahan autokrasi putin selama beberapa tahun terakhir ini mulai membuat gerah beberapa negara. Isu chauvinisme yg didengungkan putin dikuatirkan berpotensi mengacaukan konstelasi global saat ini.
4. Hal-hal diatas, menurut pendapat saya telah menggerakkan beberapa hedge fund global atau big boy forex trader untuk berspekulasi disini
"Short Rubble"
apalagi cadangan devisa Russia yang berasal dari penjualan oil and gas tidak sebesar RRC, ini akan memicu reaksi berantai antar trader jika melihat upaya ini sukses.
Saya rasa mungkin penurunan nilai rubel akan terus berlanjut sampai Putin turun.
Salam
Bisaa aja rupiah ambrol kalau prabowo yg naik tempo hari/membuat kekacauan
Post a Comment