KERANCUAN POLA PIKIRKatanya, “power tends to corrupt”, kekuasaan cenderung korup. Maka untuk menghindari banyak koruptor, solusinya, menurut para ahli politik, adalah sistem demokrasi (termasuk otonomi daerah), kekuasaan dibagi-bagi kebanyak tangan orang. Bagi orang yang pernah mempelajari ilmu logika akan bingung dengan solusi ‘pakar’ ilmu politik. Kalau kekuasaan cenderung korup, maka semakin banyak orang yang punya kekuasaan maka semakin banyak peluang untuk melahirkan koruptor. Itu menurut logika.
Mungkin di fakultas ilmu sosial dan politik tidak pernah diajarkan ilmu logika. Sehingga semua terbalik-balik. Mungkin juga di fakultas ilmu politik, buku cerita silat Koo Ping Hoo dijadikan buku wajib. Di situ anda bisa temukan banyak ajaran-ajaran yang kontradiktif. Racun dilawan dengan racun misalnya. Tentu saja kalau anda praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka anda akan lebih cepat mati. Kalau anda digigit ular tanah yang racunnya berjenis hemotoxic kemudian untuk menangkalnya anda gunakan racun ular kobra yang neurotoxic, saya pastikan penderitaan anda akan cepat selesai. Anda lebih cepat sampai ke akhirat, tanpa merasakan betapa sakitnya daging anda mencair dirusak racun hemotoxin dari ular tanah.
Di Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI), kami percaya bahwa anarchy (a = tidak, narchy = penguasa) adalah jalan terbaik. Anehnya kata anarchy mempunyai konotasi yang buruk dan identik dengan chaos, huru-hara. Pengertian anarchy seperti ini salah. Huru-hara terjadi karena banyak orang yang punya kuasa seperti para jawara dan saling memaksakan kehendaknya. Jadi chaos dan huru-hara sebenarnya perwujudan dari demokrasi total, demokrasi penuh.
Bukankah lebih baik kalau tidak ada jawara, tidak ada GAM, tidak ada OPM, tidak ada Fretilin, tidak ada penguasa, tidak ada orang yang
bully, yang memaksakan kehendaknya? Itulah sebenarnya anarchy. Tanpa penguasa, tanpa jawara.
Minggu lalu di koran Republika ada berita tentang presiden SBY yang meresmikan monumen Dwikora dan Trikora [
link] . Saya tidak tahu apakah dia akan mencanangkan Caturkora dan Pancakora atau kora-kora lainnya. Sebabnya, dalam kesempatan itu presiden SBY mengatakan bahwa: Kalau kita ingin damai, kita harus siap berperang, manakala ada kekuatan lain yang mengancam kedaulatan dan keutuhan negara kita.''
Kita tidak ingin membahas niat pak presiden yang tersembunyi, tetapi cuma sekedar melihat kerancuan pola pikir pak presiden SBY. Pak presiden punya pola berpikir yang rancu. Yang dia maksud tidak ada kaitannya dengan niat damai, tetapi lebih pada keutuhan negara. Pak presiden sebenarnya tidak perduli terhadap “damai”. Ini jelas kalau kita penggal kalimat pak presiden menjadi: “kita harus siap berperang, manakala ada kekuatan lain yang mengancam kedaulatan dan keutuhan negara kita.''. Ini adalah arti sesungguhnya.
Kata “
Kalau kita ingin damai” adalah tipuan, yang diletakkan di depan kalimat supaya nampak tegas, sehingga secara keseluruhan kalimatnya bisa ditelan. Tentu saja bukan oleh orang yang waras dan waspada.
Bagi Sukarno, urusan kedaulatan dan keutuhan negara adalah urusan belakang. Dwikora adalah pernyataan perang Indonesia terhadap pembentukan negara federal Malaysia, tidak ada kaitannya dengan kedaulatan dan keutuhan negara Indonesia. Rancu bukan?
Bagaimana dengan krisis ekonomi saat ini. Apa banyak kerancuan pola pikir? Kalau para pakar ekonomi yang mengurus negara (umumnya bermazhab Keynesian) ditanya: “apa yang menjadi penyebab kekisruhan ekonomi saat ini?”
Jawabnya: “Konsumsi dan pengeluaran rumah tangga yang berlebihan dan di luar kemampuan. Hal ini dimungkinkan karena ditunjang oleh kredit untuk menutupi defisit rumah tangga.”
Tanya kembali: “Apa solusinya?”
Jawab: “Stimulasi oleh pemerintah, yaitu pemerintah harus melakukan peningkatan aktifitas dan perbanyak belanja.”
Tanya: “Bukankah defisit belanja negara makin besar? “
Jawab: “Jangan kuatir, bikin hutang. Defisit itu ditutup oleh hutang”.
Apakah cerita ini masuk akal? Penyebab kekisruhan ekonomi ini adalah konsumsi dan pengeluaran rumah tangga yang berlebihan (di US, di Eropa dan di belahan dunia lainnya), dan defisit belanja rumah tangga ini ditutup oleh hutang. Apakah kemudian solusinya adalah pemerintah melakukan hal yang sama yang lebih besar skalanya? Bukankah persoalannya akan menjadi lebih besar? Anda akan lihat Jepang dimasa yang akan datang, mungkin tidak lama lagi.
OBAMA SANG ORATORHitler, Sukarno, Gamal Abdul Nasser, JF Kennedy adalah orator yang ulung. Obama nampaknya demikian. Orator punya kemampuan untuk memikat pendengarnya dan menghipnotis massa sehingga massa tidak lagi menggunakan akal sehatnya untuk mencerna omongannya. Hitler bisa menghipnotis bangsa Jerman untuk dijerumuskan dalam kancah perang dunia II. Sukarno membawa bangsa Indonesia ke jurang kehancuran ekonomi 1965 melalui Dwikora, Trikora, Berdikari, Manipol Usdek, dan sederet lagi program politiknya. JF Kennedy menjerumuskan remaja-remaja US ke neraka Vietnam. Jadi bagaimana dengan Obama?
Awalnya ketika baru saja dilantik, Obama merencanakan $780 milyar, untuk paket stimulus. Kelihatannya rencana ini tidak berumur panjang karena sekarang sudah menjadi, hampir $ 4 trilliun. Beritanya cukup menarik karena banyak kata-kata yang saling berkontradiksi.
Obama sending Congress 'hard choices' budget [
link]
Deficit total is roughly equivalent to $12,000 for every U.S. taxpayer
NBC News and news services
Feb. 26, 2009
WASHINGTON - Pledging "a new era of responsibility," President Barack Obama unveiled a multi-trillion-dollar spending plan Thursday that would boost taxes on the wealthy, curtail Medicare, lay the groundwork for universal health care and leave a string of deficits dwarfing any in the nation's history.
In addition to sending Congress his $3.55 trillion budget plan for 2010, Obama proposed more immediate changes that would push spending to $3.94 trillion in the current year. That would result in a record deficit Obama projects will hit $1.75 trillion, reflecting the massive spending being undertaken to battle a severe recession and the worst financial crisis in seven decades.
Katanya, janjinya masa ini mau disebut “
a new era of responsibility”. Ironisnya,
era of responsibility ditandai dengan defisit $12,000 yang harus ditanggung
setiap pembayar pajak. Dimana
responsibilitynya? Defisit semakin membengkak, jumlah dana untuk penyelamatan perusahaan-perusahaan yang bangkrut semakin besar dari rencana awal. Apakah itu
responsible? Lebih cocok kalau disebut
era of irresponsibility.
Misalnya lagi, AIG dalam triwulan terakhir 2008, mengalami kerugian $22.95 per saham. Sedangkan harga sahamnya hanya $ 0.42. Setelah ditolong dengan suntikan dana $ 150 milyar pada bulan November 2008, sekarang bulan Maret 2009, AIG minta tambahan lagi $30 milyar. Memberikan tambahan $30 milyar lagi kepada AIG, tidak bisa disebut menumbuhkan budaya responsibility, budaya tanggung jawab. Harga saham AIG ssaja tidak bisa menutupi kerugiannya, untuk apa diselamatkan. Biarkan bangkrut. Itu sikap yang bertanggung jawab atas penggunaan dana masyarakat, pembayar pajak serta dana hutang negara.
Investor sudah melihat
era of irresponsibility ini. Premi untuk mengasuransikan US Treasury bonds terhadap gagal bayar, atau dikenal sebagai
credit default swap (CDS), sudah naik berlipat-lipat. Tahun lalu untuk mengasuransi US Treasury bonds senilai $10,000,000 untuk masa 5 tahun, biayanya $5,000. Sekarang sudah naik menjadi $100,000. Naik 20 kali lipat. Asuransi mempresepsikan bahwa peluang US untuk menggagal bayarkan alias ngemplang hutang cukup tinggi. Dibandingkan dengan premi untuk mengasuransikan hutang-hutang kelas AA atau A+, mengasuransikan US Treasury bonds lebih mahal. Dengan kata lain US Treasury bonds lebih beresiko dari pada AA atau A+ bond yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta seperti MacDonald atau Pepsi. Itu menurut presepsi pasar CDS.
INDONESIA PUTUS ASA, BINGUNG ATAU APA?
Krisis ekonomi dan pemilu membuat pejabat tidak bisa konsisten dalam berbohong. Karena mereka bersaing untuk pemilih nanti. Wakil presiden Jusuf Kalla (JK), bergerilya mendekati tokoh-tokoh nasional. Nampaknya Megawati akan menjadi calon pasangannya.
JK rupanya tidak puas dengan sekedar jadi pengangguran dibayar/digaji sebagai wakil presiden. Kita di EOWI, menganggap bahwa jabatan wakil presiden (atau wakil gubernur, wakil bupati, atau wakil apapun lainnya) itu tidak perlu. Buktinya pada periode-periode berikut ini Indonesia tidak punya wakil presiden (yang di dalam kurung adalah presidennya)
19 Desember 1948 - 13 Juli 1949 (Syafruddin Prawiranegara)
27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950 (Assaat)
1 Desember 1956 - 22 Februari 1967 (10 tahun presiden Sukarno tidak punya wakil)
22 Februari 1967 - 27 Maret 1968 (Soeharto)
Perhatikan dari tahun 1956 sampai 1967 yang lama ini tidak ada wakil presiden. Sukarno tidak merasa kehilangan dengan tidak adanya wakilnya. Hal ini disebabkan karena jabatan wakil presiden hanya berfungsi ketika presiden mati. Jadi pekerjaan wakil presiden selama presidennya ada, paling bagus adalah berdoa dan berupaya supaya presidennya mati atau sakit. EOWI tidak heran kalau Gus Dur sering jengkel kepada Megawati atau presiden SBY sering jengkel terhadap Jusuf Kalla. (Kalau Hamzah Haz, kami pikir, selama jadi wakil presiden sangat sibuk dengan istri-istrinya sehingga tidak membuat jengkel Megawati. Mungkin). Jadi jabatan wakil presiden adalah pemborosan uang pajak.
Merasa posisinya terancam, presiden SBY bingung, atau sengaja pura-pura bingung. Presiden SBY mengatakan bahwa Indonesia bangkrut [
Detik Finance link]
Selasa, 10/03/2009 16:13 WIB
SBY: Government is Broke
Jakarta - Korban krisis global bukan saja kalangan pengusaha nasional, tapi juga pemerintah. Bahkan sesungguhnya pemerintah adalah korban pertama dan yang terparah.
Hal ini disampaikan Presiden SBY dalam sambutannya membuka sidang dewan pleno I HIPMI. Acara siang ini, Selasa (10/3/2009), berlangsung di Shangri-La, Jakarta.
"Government is broke. Penerimaan pemerintah berkurang karena pajak yang masuk berkurang," kata SBY.
Menurut presiden, situasi demikian tidak terhindarkan dalam suasana krisis ekonomi. Sebab tugas utama pemerintah adalah terus menjaga roda perekomian nasional tetap bergerak."Di masa krisis ekonomi sulit bisa win-win, tapi win-loose. Pemerintah yang pertama loose, saudara juga pendapatannya menurun sedikit. Tapi yang penting rakyat kita win. Setelah krisis ini kita lalui, semua akan win kembali," ujarnya.
Tapi saat penerimaan berkurang, justru pengeluaran negara bertambah tinggi. Berbagai pos subsidi, anggaran untuk pembangunan dan keperluan jaring pengaman sosial ditambah demi mencegah memburuknya keadaan.
Oleh sebab itu pemerintah harus cari hutang. Sayangnya orang semakin tidak percaya, bukan perkara bangkrut atau tidaknya, tetapi lainnya. Motifnya apa? Krediturpun minta bunga yang tinggi, hampir 12%.
RI Lepas Global MTN US$ 3 Miliar [
link]
Nurul Qomariyah - detikFinance
Reuters Hong Kong - Pemerintah Indonesia melepas Global Medium Term Notes (Global MTN) sebesar US$ 3 miliar. Global MTN itu terbagi atas surat utang berjangka 5 tahun sebesar US$ 1 miliar dan 10 tahun sebesar US$ 2 Miliar.
Sebuah sumber yang dikutip Reuters, Jumat (27/2/2009) mengungkapkan, untuk global MTN berjangka 5 tahun sebesar US$ 1 miliar dijual pada harga 99,455 dengan kupon 10,375% dan yield 10,50%.
Sementara untuk Global MTN berjangka 10 tahun senilai US$ 2 miliar, dijual pada harga 99,276 dengan kupon 11,625% dan yield 11,75%. Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia terkait penerbitan obligasi global ini.
Menurut dokumen yang diperoleh Reuters, pemesanan untuk global bond yang berjangka 10 tahun lebih dari US$ 3 miliar, sementara yang berjangka 5 tahun mencapai US$ 1,5 miliar.
Dari pernyataan SBY, banyak bohongnya. Pertama bahwa pembayar pajak selalu pada posisi loose dan kedua pemerintah tidak bangkrut. Hal kedua itu kemudian dibantah mentri Keuangan Sri Mulyani seperti yang diberitakan Detik Finance.
Komentar EOWI: yang namanya bohong, sulit konsisten. Dan di EOWI, kami selalu mengatakan: “Ada penipu kecil, penipu ulung, politikus dan Cut Zahara Fonna”. Ini berita bantahan mentri keuangan.
Rabu, 11/03/2009 17:45 WIB [
link]
Menkeu Bantah Government is Broke
Wahyu Daniel - detikFinance
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa 'government is broke'. Namun pernyataan itu langsung dibantah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Usulan EOWI kepada pak presiden dan jajaran kabinetnya, kalau mau bohong,... ya harus ada koordinasi dulu, supaya jangan cepat ketahuan. Bangkrut kok cari utang untuk membengkakkan budget belanja negara untuk ‘stimulus’ dan menaikkan gaji pegawai negri. Kalau bangkrut seharusnya lebih berhemat. Hapuskan semua jabatan wakil, kurangi anggota DPR dan pegawai negri dan bekukan semua kenaikan gaji. Itu cara berpikir yang waras.
Catatan: paket stimulus ekonomi tidak menjadikan rakyat pembayar pajak pada posisi winner seperti kata pak presiden SBY. Buktinya, pegawai pemerintah dapat kenaikkan gaji 12% - 13% ditengah buruh swasta di kehilangan pekerjaan. Lain kali akan dibahas masalah ini.
EKONOMI US MENGKERUT -6.2%Berita menjadi tidak mempunyai nilai berita kalau semua orang sudah bisa memperkirakan. Semua orang juga sudah bisa memperkirakan bahwa ekonomi US mengalami pengkerutan. Besar pula. Jadi berita seperti di bawah ini menjadi tidak punya nilai berita kecuali buat bahan olok-olokan di EOWI.
GDP Contracts 6.2% with Analysts Divided Over a Recovery [
link]
By Jason Simpkins
Managing Editor
Money Morning
U.S. gross domestic product (GDP) contracted at a 6.2% annual pace in the fourth quarter of 2008, the most since 1982, the Commerce Department said Friday.
The government last month estimated the drop in fourth-quarter GDP at 3.8%. Friday’s 2.4 percentage-point revision was almost five times as large as the average adjustment.
“Most of the major components contributed to the much larger decrease in real GDP in the fourth quarter than in the third,” the Commerce Department said. “The largest contributors were a downturn in exports and a much larger decrease in equipment and software.”
EKONOMI DUNIA KE 8 TERANCAM KOLAPS
Arnold Schwarzenegger, sebagai gubernur ekonomi dunia ke 8, membuktikan bahwa pernyataan presiden SBY, bahwa rakyat pembayar pajak akan diuntungkan selama resesi/depresi adalah salah.
California Eyes IOUs for Second Time Since Depression (Update1) [
link]
By Michael B. Marois and William Selway
Dec. 5 (Bloomberg) -- California, the world’s eighth-largest economy, may pay vendors with IOUs for only the second time since the Great Depression, State Finance Director Mike Genest said.
In a letter to legislative leaders Dec. 1, Genest said the state “will begin delaying payments or paying in registered warrants in March” unless an $11.2 billion deficit is closed or reduced. California, which approved its budget less than three months ago, may run out of cash by March, state officials say.
Governor Arnold Schwarzenegger warned that the state may issue the warrants, which are a promise to pay with interest, to suppliers and contractors as the seizure in credit markets may make it too costly to borrow.
“It’s getting worse very quickly,” Schwarzenegger, a 61- year-old Republican, told reporters Dec. 1 after declaring a fiscal emergency and ordering the Legislature into a special session to find ways to close the deficit. “It’s like an avalanche in that it gains momentum. And that’s what we’re in right now, so it’s a real crisis.” Negara bagian California tidak bisa lagi membayar secara tunai para supplier dan kontraktornya. Pembayaran akan dilakukan dengan surat hutang. Hutang dulu lah..... Kalau saya jadi krediturnya, saya akan berhati-hati. Pemerintah kalau menggagal bayarkan hutangnya, para kreditur bisa gigit jari. Siapa berani lawan pemerintah?
GDP JEPANG ANJLOK -12.7% DAN EXPORT MELOROT 46%Kalau ekonomi no.1 dunia yaitu US babak belur dengan GDPnya anjlok 6.2%, maka ekonomi no.2 dunia nyungsep, -12.7% dan eksportnya anjlok 45.7%. Stimulus bagi Jepang sudah tertutup. Di Jepang selama hampir 20 tahun pemerintah melakukan stimulus dengan membangun jalan-jalan yang tidak pernah dilalui mobil, jembatan yang megah di tempat jin buang anak dan proyek mubazir lainnya. Tetapi pertumbuhan ekonomi Jepang selama 2 dekade ini payah. Jadi bagaimana dong keadaan ekonomi dunia? Di EOWI suka short saham saja.
Ini beritanya tentang Jepang. Lain kali kita akan bahas mengenai ekonomi Jepang secara lebih detail. Dengan hutang pemerintahnya sudah mencapai hampir 300% dari GDPnya, mungkin Jepang adalah negara yang secara resmi akan bangkrut. Secara tidak resmi sudah bangkrut.
Japan's economy shrinks 12.7% annualized [
link]
Contraction is the sharpest since mid-1970s oil crisis
By Chris Oliver, MarketWatch Feb. 16, 2009
HONG KONG (MarketWatch) -- Japan's economy contracted at its sharpest pace since 1974 in its fiscal third quarter, raising the prospect the Bank of Japan may unveil additional stimulus measures this week to combat a darkening economic outlook in the world's second-biggest economy.
The economy shrank 12.7% on an annualized basis in the October-to-December period, or 3.3% from the previous quarter, according to preliminary data released Monday by the Cabinet Office.
The decline was the biggest since a 13.1% annualized contraction in the January-to-March period in 1974.
"The Japanese economy is deteriorating quite rapidly, and such deterioration is penetrating into households," said Barclays Capital economist Kyohei Morita in Tokyo.
Economists polled by Dow Jones Newswires had expected an 11.7% contraction.
Japan exports drop 46% in January [
link]
Japan's exports plunged 45.7% in January compared with a year ago to hit the lowest figure in 10 years, official figures have shown.
Imports exceeded exports by 952.6bn yen ($9.9bn; £6.8bn). It is the largest gap since records began in 1980........AUSTRIA TERANCAM KOLLAPS DAN MENJADI ICELAND BERIKUTNYATidak hanya Jepang dan US yang babak belur. Eropa Barat, seperti Inggris, Jerman juga babak belur. Tetapi ini masih ronde-ronde awal. Krisis lanjutan berikutnya, kemungkinan berasal dari Eropa.
Pembaca EOWI ada baiknya membaca berita berikut ini, walaupun sudah agak basi. Tetapi masih punya nilai berita. Intinya adalah akumulasi kredit di Eropa Timur yang berbasis Euro, Swiss Frank dan mata uang Eropa Barat. Besarnya kredit ini 5 kali lebih besar dari eksposure bank-bank di US dan Jepang dan leveragenya 50% lebih besar (Uuups). Dengan kejatuhan nilai mata negara-negara Eropa Timur, mata hutang-hutang ini terancam gagal bayar. Jerman yang diperkirakan mengalami kontraksi GDP -8.4%, tentunya tidak dalam posisi sebaga dewa penolong. Demikian juga IMF yang duitnya semakin menipis.
Failure to save East Europe will lead to worldwide meltdown [
link]
The unfolding debt drama in Russia, Ukraine, and the EU states of Eastern Europe has reached acute danger point.
By Ambrose Evans-Pritchard
Last Updated: 2:05AM GMT 15 Feb 2009
If mishandled by the world policy establishment, this debacle is big enough to shatter the fragile banking systems of Western Europe and set off round two of our financial Götterdämmerung.
Austria's finance minister Josef Pröll made frantic efforts last week to put together a €150bn rescue for the ex-Soviet bloc. Well he might. His banks have lent €230bn to the region, equal to 70pc of Austria's GDP.
"A failure rate of 10pc would lead to the collapse of the Austrian financial sector," reported Der Standard in Vienna. Unfortunately, that is about to happen.
The European Bank for Reconstruction and Development (EBRD) says bad debts will top 10pc and may reach 20pc. The Vienna press said Bank Austria and its Italian owner Unicredit face a "monetary Stalingrad" in the East.
Stephen Jen, currency chief at Morgan Stanley, said Eastern Europe has borrowed $1.7 trillion abroad, much on short-term maturities. It must repay – or roll over – $400bn this year, equal to a third of the region's GDP. Good luck. The credit window has slammed shut.
Almost all East bloc debts are owed to West Europe, especially Austrian, Swedish, Greek, Italian, and Belgian banks. En plus, Europeans account for an astonishing 74pc of the entire $4.9 trillion portfolio of loans to emerging markets.
They are five times more exposed to this latest bust than American or Japanese banks, and they are 50pc more leveraged (IMF data).
The sums needed are beyond the limits of the IMF, which has already bailed out Hungary, Ukraine, Latvia, Belarus, Iceland, and Pakistan – and Turkey next – and is fast exhausting its own $200bn (€155bn) reserve. We are nearing the point where the IMF may have to print money for the world, using arcane powers to issue Special Drawing Rights.
"This is much worse than the East Asia crisis in the 1990s," said Lars Christensen, at Danske Bank.
"There are accidents waiting to happen across the region, but the EU institutions don't have any framework for dealing with this. The day they decide not to save one of these one countries will be the trigger for a massive crisis with contagion spreading into the EU."
Europe is already in deeper trouble than the ECB or EU leaders ever expected. Germany contracted at an annual rate of 8.4pc in the fourth quarter.
If Deutsche Bank is correct, the economy will have shrunk by nearly 9pc before the end of this year. This is the sort of level that stokes popular revolt.
Saya anjurkan anda membaca beritanya secara penuh untuk memberikan wawasan mengenai tsunami berikutnya. Short UBS, short CS (Credit Suisse), DB (Deutsche Bank)? Mungkin.
RENUNGANMinggu lalu bursa saham rally. EOWI tidak percaya bahwa bursa sudah mencapai titik nadirnya dan rally ini menandai kembalinya mr. Bull dan pulihnya ekonomi. EOWI bahkan juga tidak percaya bahwa rally ini bersifat rally jangka menengah. Yang kami percaya adalah rally short squeeze menjelang option expiry date yaitu tanggal 19 – 20 Maret 2009. Sehingga rally sewaktu-waktu bisa berhenti dan berbalik arah. Oleh sebab itu EOWI akan siap-siap meliquidasi secara bertahap semua posisi long dan kembali ke posisi short.
Beberapa minggu lagi Indonesia akan memilih – entah apa yang dipilih, EOWI sudah menetapkan untuk memilih kursi kosong, golongan putih yang suci. Dari periode ke periode rakyat Indonesia melakukan hal yang sama, melaksanakan pemilu, memilih wakil-wakilnya dan pemimpinnya. Selama sekian lama juga kemakmuran yang diimpikan tidak pernah tercapai. Hanya orang gila saja mengharapkan adanya perubahan dengan melakukan hal yang sama dari tahun ke tahun. Bangsa Indonesia adalah kumpulan orang gila, dan kami di EOWI tidak mau mengikutinya. Contoh yang paling jelas adalah masalah wakil presiden. Selama 10 tahun, terbukti bahwa tanpa wakil presiden pun Indonesia tetap jalan. Kenapa sekarang posisi itu tetap ada, padahal uang diperlukan untuk gaji wakil presiden, staffnya, pengawalnya, kantornya, kegiatannya yang bisa dipastikan tidak produktif dan fasilitas-fasilitasnya. Kenapa posisi itu masih ada? Kenapa anggota DPR(D) semakin banyak. Apakah Indonesia semakin makmur dangan bertambahnya anggota DPR(D), gubernur (dan wakilnya), bupati (dan wakilnya)? Anda bisa menjawabnya sendiri.
Sekian dulu, mungkin minggu ini kita punya tambahan artikel tentang ekonomi. Sampai nanti, jaga kesehatan anda, tabungan anda dan pekerjaan anda.
Jakarta 14 Maret 2009
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.