___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saturday, August 15, 2015

Bantu Membantu Pembaca EOWI



Ada beberapa perkembangan yang bisa dijadikan topik bahasan di EOWI. Pertama adalah mengenai SDR, masuknya Yuan ke dalam SDR, mata uang super (super currency) yang dikeluarkan oleh IMF. Yang menarik untuk dibahas bukan masalah masuknya, tetapi kenapa kami di EOWI cuek banget, mengenai hal ini. Seakan tidak akan ada dampaknya apa-apa. Padahal topik ini cukup ramai dibicarakan (di-beo-kan) oleh yang mengaku pakar ekonomi.
Topik kedua adalah lanjutan kisah tentang rupiah: naik turunnya rupiah, mungkin lebih tepat, jebloknya dan tererosinya rupiah sepanjang jaman. Memang rupiah dalam 1 dasawarsa (10 tahun), tidak pernah menguat....., trendnya turun atau stabil terhadap US dollar. Bukannya ngenyek tetapi kenyataannya begitu.
Topik ke tiga adalah mengenai pasar modal. Menurut perkiraan EOWI, crash yang EOWI ramalkan sudah dalam fase permulaan.
Topik ke empat mengenai harga minyak yang sempat menembus supportnya $42 per bbl, walaupun bisa rebound, tetapi level ini akan dicoba untuk ditembus lagi. Apa implikasinya jika harga minyak terhadap negara-negara penghasil minyak, OPEC dan non-OPEC.
Topik berikutnya adalah menjawab pertanyaan2 pembaca EOWI. Ada beberapa pertanyaan pembaca yang mudah untuk dijawab. Dan sekarang akan kami jawab.
Beberapa pembaca mengatakan bahwa EOWI sudah berselingkuh dan tidak lagi cinta terhadap asset riil. Bukannya kami tidak cinta terhadap asset riil, tetapi asset riil saat ini harganya sudah mem-bubble. Properti, emas, perak......bukan lagi asset riil tetapi asset bubble yang siap meledak (atau dalam proses peledakan). Jangan pegang petasan yang sumbunya menyala!!! Tangan kalian akan terluka. Itu sebabnya EOWI berubah menjadi pemandu sorak US dollar, bukan emas, perak, properti yang sudah mem-bubble. Pada masanya nanti, EOWI akan kembali ke asset riil yang asli, bukan asset real-bubble.
Itu untuk pembaca yang masih belum mengerti alasan EOWI berpindah group, dari pemandu sorak asset riil (asset riil yang disoraki sampai-sampai berubah menjadi asset bubble).
Disamping itu banyak pembaca EOWI yang berkecimpung di bidang minyak dan komoditi pertambangan yang mengirim email atau komentar di EOWI, meminta saran, apa yang sebaiknya dilakukan menghadapi secular bear market di sektor komoditi.
Kami di EOWI tidak mendalami bidang finansial personal, bidang yang mengelola dana pribadi dan keluarga, separti Suze Orman. Pengalaman kami melewati masa secular bear market sektor komoditi hanya sekali yaitu tahun 1980 – 2000. Pada waktu itu kami hanya go-with-the-flow saja. Tanpa ada perencanaan. Saat ini kami memang punya rencana, tetapi apakah rencana ini baik atau tidak, kami tidak tahu.
Mungkin diantara pembaca EOWI ada yang berkecimpung di bidang yang mirip dengan Size Orman mau memberi saran. Berikut ini ada beberapa pembaca EOWI yang membutuhkan bantuan. Termasuk saya.
Berikut ini email/komentarnya:
A.     Untu:
Bung imam,
Saya pekerja Migas yang terkena PHK dengan job market yang sulit saat ini, terutama di sektor Migas, keliatannya agak sulit untuk kembali bekerja uang pesangon apa sebaiknya untuk pelunasan KPR rumah (dengan 100 persen pesangon) atau di belikan dengan dolar dengan harapan nilainya akan naik dan mencukupi untuk membayar cicilan KPR?
Mohon tips2nya bagi kami kami para pekerja Migas yang sudah terkena lay off saat ini, untuk survive di era bearish komoditas ini.
Salam,
Untu

B.     Anony July 26
Hi Pak IS,
Saya mempunyai pertanyaan yang mirip2 dengan bapak diatas.
Saya seorang pekerja di jakarta. baru kerja 5 tahun dari sejak lulus kuliah. ada kepikiran untuk membeli mobil atau rumah.
Jadi saya berpikir nya begini. Akan lebih untung jika saya membeli rumah & Mobil dengan cara kredit dengan jangka waktu yang panjang daripada dibeli dengan cash. jadi uang cash & monthly salary yang saya miliki sekarang lebih baik di simpen di USD  dan sebagian bayar kredit.
Gak tahu itu pikiran waras apa bego?
Anony July 26
Kami persilahkan pembaca untuk ikut memberi saran kepada rekan-rekan yang berkecimpung di sektor komoditi ini.
Saran saya cuma satu: Jangan percaya pada investasi yang too good to be true. Pada secular bear market sektor komoditi 1980 – 2000, ada tiga gelombang PHK yang sifatnya global, yaitu tahun 1985/85, tahun 1992/93 dan 1999/2000. Pada masa ini banyak para PHKwan dengan duit setumpuk dan tidak tahu harus berbuat apa. Ketika muncul proposal investasi, mereka berbondong-bondong menceburkan diri kesana dan tenggelam. Tahun 1992/93 ada bisnis susu fermentasi {(No.12)- PENIPU, PENIPU ULUNG, POLITIKUS DAN CUT ZAHARA FONNA} dan bisnis peternakan cacing {(No.14) - PENIPU, PENIPU ULUNG, POLITIKUSDAN CUT ZAHARA FONNA}. Untuk tahun 1999/2000, muncul Ramly Araby dengan Q-SAR nya {(No.13) - PENIPU, PENIPU ULUNG, POLITIKUSDAN CUT ZAHARA FONNA}. Untuk gelombang PHK tahun 1985-1986, jika ada kemunculan penipu, saya tidak tahu, karena saya baru kembali dari Canada.
Sekali lagi, kami persilahkan pembaca untuk ikut memberi saran kepada rekan-rekan yang berkecimpung di sektor komoditi ini.
Salam, moga-moga akhir pekan yang panjang ini EOWI bisa menerbitkan beberapa artikel.
 



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

21 comments:

Anonymous said...

kalau menurut saya sangat sulit dimasa resesi global ini contohnya saja emas logo berdiri dan menyamping aja dijadikan masalah properti anda bakal dikerjain di legal dan tarif pajak dollar juga sami mawon lha wong pedagang sapi aja di tangkap-2x i kaya pelaku kriminal gara-2x ga mau jual sapinya saran saya sih di split aja mas setok gula aqua dan gas kecil-2xan aja sebab menurut saya sektor recehan tersebut yang paling aman emang ribet juga sih sebenarnya atau sampeyan kalo punya nyali simpan aja di paypal dollarnya kalo di bank ngeri mas bro klo sewaktu-2x di freeze mampus deh kalo pegang cash dibawah bantal juga ngeri takut di sweeping ente jangan bilang paranoid ya sekarang uda terbukti pedagang sapi aja udadi jadikan kriminal

Hendy said...

selamat pagi,

ijinkan saya membagi pendapat saja :
1. untuk pak Untu, sebaiknya kalau bisa dilunasi akan lebih baik dikarenakan saat ini yang pasti adalah KPR anda akan terus berjalan bunga dan pokok cicilannya. sedangkan jika dibelikan dollar dengan harapan (berarti adanya ekspektasi) merupakan sesuatu yang tidak pasti, bisa saja naik, bisa saja turun nilai dollarnya, tidak ada yang tahu. tetapi kembali lagi kepada pak Untu apakah itu merupakan pilihan yang tepat untuk menyimpan dollar dikarenakan saat ini belum mempunyai pekerjaan, berbeda jika mungkin ada pekerjaan karena penghasilannya masih bisa digunakan untuk menutup pengeluaran berupa bunga dan pinjaman dari KPR. semoga membantu.

2. untuk Anony, saat ini bunga pinjaman cukup tinggi, akan tetapi jika ingin menggunakan kombinasi seperti yang dikatakan bisa saja merupakan alternatif yang baik. kalau rumah mungkin sementara bisa menggunakan cicilan 15-20 tahun (dengan asumsi apabila ada dana lebih segera lunasi atau lunasi sebagian). sedangkan cicilan mobil idealnya 3 tahun, walaupun banyak yang sudah memberikan pinjaman hingga 5 tahun. perbedaannya adalah pada nilai, nilai rumah "MUNGKIN" bisa naik dalam waktu dekat, atau setelah lunas, tetapi nilai mobil akan selalu turun. oleh karena itu, akan kurang bijak apabila terlalu lama dalam mengambil angsuran karena secara nilai mobil akan selalu turun, berbeda dengan properti (tergantung lokasi).
semoga membantu

Anonymous said...

Ketika krisis 1998 terjadi, dolar naik 6x lipat, bunga kredit rupiah naik 86 % (bank swasta terkenal), usaha banyak yg bangkrut, banyak yang harus jual rumah/mobil untuk bayar bunga dll. Teman2 saya banyak yg terpaksa jual rumah, ada yg asetnya negatif karena hutangnya dalam dolar dll. Maka :

-jangan punya hutang karena bunga akan naik tinggi agar rupiah tidak terlalu jatuh, kecuali hutang flat rate, karena pakai bunga flat/fix, contoh cicilan mobil, kpr fixed rate dll
-harga property akan jatuh, susah uang tapi byk yg butuh cash, cash is the king.
-kualitas hidup pasti turun, segalanya akan mahal.
-dll

Unknown said...

Krisis yang akan datang merupakan sambungan dari tahun 2008 , yang tidak tertuntaskan akibat adanya QE dari US, Bersiaplah sekarang, Cash is the KING,

Apakah eowi ada saran yg lebih bagus ?

falconhunter said...

Pak IS,

Untuk uang tabungan di bank apa harus di cash kan dan di simpan di bawah bantal??

thx

Anonymous said...

Tadi ke bank dapet info dari teller, mulai bulan kemarin katanya klo ambil cash dollar dari tabungan tapa alasan yg jelas akan di convert ke rupiah, aturan baru BI katanya. udah saya tegasin beneran gak? dia ragu jawab

coba cari juga info di internet tapi belum nemu soal peraturan baru ini. klo ada pembaca EOWI yg tahu info nya lebih detail tolong di share ya

Buat mas IS terimakasih sebelum nya udah masukin pertanyaan saya diatas. sering tanya tapi baru kali ini di respon :p

Ada hal positif yg saya rasakan langsung dari blog ini. keinginan hedon beli ini beli itu secara alam bawah sadar hilang sendiri. hehehe..

untuk mas2 diatas yg sudah comment terimakasih banget udah kasih masukannya

Comment "jangan punya hutang karena bunga akan naik tinggi agar rupiah tidak terlalu jatuh, kecuali hutang flat rate"

Saya sedit banyak setuju dengan pendapat ini. jika krisis terjadi eskalasi bunga pinjaman naik seperti krisis 98 yg punya hutang pasti default :o jadi klo mau mau kridit mesti disaptikan suku bunga adalah FIX bukan floating

mungkin yg terbaik mungkin ya. tetap sabar ngumpul dollar cash. ketika krisis terjadi dan semua orang butuh cash. disaat itu kita beli beli barang yg banyak diskon nya

Anonymous said...

Buat @falconhunter simpan bawah bantal bro..

di awal juga gw aneh baca blog ini suruh simpen uang bawa bantal. ketika gw cerita ke temen2 juga diketawain

tapi coba deh baca pelan2 semua postingan blog ini. pelan2 juga loe akan ngerti.

Anonymous said...

Nih Peraturan baru

"BI mengubah pengetatan transaksi valuta asing yang harus memakai underlying aset dari batas semula minimum US$ 100.000 per bulan menjadi US$ 25.000 per bulan."

Source: http://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-terkena-efek-aturan-baru-bi

Emang paling bener simpet duit bawah bantai :)

Yunus said...

Sy setuju dgn pak anonim diatas utk stok ato usaha toko smbako + gas 3kg aja. Klo aqu* ada brg substitusinya air isi ulang yg lbh murah. Saat hrg melambung org pst cr substitusi yg lbh murah. Jaman krismon 98 muncul byk brg edisi krismon.. Sabun krismon, ikan krismon, minyak goreng krismon dll. Ga pentinglah itu sabun kandungannya apa, ikan kecil2 ada merkurinya apa gmn, minyak brp kali penyaringan yg penting bs buat hidup. Sembako beras, gula, garam, minyak, dll yg pokok aja. Gas juga uda ga bs diganti minyak tnh ato ky bakar lg. Sekalian usaha warung dirumah yg dikelola istri, anda bs jadi bagian ojek online yg lg hits. Tp yg namanya hits/trend ga bs jd solusi jangka panjang maka hrs ditopang jg dgn toko kelontong yg bebas dr pajak. Warung sayur jg boleh tp klo ga laku bs busuk

Unknown said...

Bro jadinya ambil usdnya gimana ya? Bisa dalam USD atau ttp harus konversi? Itu bank apa ya? Soalnya saya jg ada rekening usd

Sang Penanya said...

Ini nih berita lengkapnya tidak boleh beli 25rb dolar sebulan :
http://finance.detik.com/read/2015/08/20/065554/2996135/6/2/dolar-as-tembus-rp-13850-beli-valas-dibatasi

1. Oh ya mau tanya, yg dimaksud beli dolar itu konversi dari rupiah ke USD kan?
2. kl misal bayaran kita dalam dolar dan ditransfer ke bank di indonesia dalam bentuk dolar harusnya tidak kena aturan diatas?
3. Yang jadi masalah lanjutan pertanyaan nomer 2 adalah jika punya dolar banyak dan ingin tarik dari tabungan dolar apa termasuk yang kena larangan penarikan (25rb USD juga) ?

Anonymous said...

terima kasih bung imam smapai dibuatkan artikel sendiri menjawab pertanyaan saya..semenjak lay off (2 bulan lalu)hinga sekarang saya maih wait and see dengan posisi pesangon konvert dalam USD.Sambil menunggu revisi aturan pencairan jamsostek.Taoi jujur sampai saat ini saya bingung ,uang pesangon untuk pelunasan KPR (ciclan fix rate) seperti menurut bung hendry ,simpan USD karena cash will be king, atau seperti menurut bung anony August 15, 2015 at 6:29 PM dan bung yunus untuk bisnis kebutuhan dasar. semoga ada masukan yang mnecerahkan..

salam,

untu

Imam Semar said...

Tenang bros...,

Pemerintah memang membuat larangan, banyak dari kita tertimpa kesulitan dan makin dipersulit oleh pemerintah....., tetapi tenang. Pikirkan dengan kepala dingin, pasti ada jalan keluarnya. Dulu-dulu juga rakyat/penabung punya jalan keluar dari kekangan dan larangan-larangan pemerintah......, kenapa sekaranga tidak.

Mari kita berbagi saran......

BTW, harga minyak sudah menyentuh $40.XX per bbl.



Anonymous said...

hmm harga emas cenderung naik, padahal harga minyak dan komoditas lain turun, ada apa ya? apa orang orang yang keluar bursa di cina, jepang kembali membeli emas?

Anonymous said...

mslh tarik $ pernah kejadian dulu boss kejadiannya ky gini jd simpanan valas klo mau di tarik cash $ dianggapnya kita jual beli lagi pd kurs hari itu misalnya saldo agan $1000 jd $nya di rupiahin dl pd kurs hari itu baru dibeliin $ lg ajaib bkn aturannya? aneh tp nyata & pasti bakal terulang lagi lha wong penimbun daging sapi aja dikenakan pasal terorisme baca detik.com deh. saran sy cb bk akun bank di Singapore bank Ocxc kan ada cabangnya jg tuh di indo tp inget bknya 2 akun yg 1 pk Id singapore bs minta tlg anak/saudara hbs itu parkir $ agan yg di akun Id singapore ingat walaupun 1 bank tp scr institusi beda krn yg cabang indon mau ga mau ya hrs ikut aturan main BI ini gunanya 2 akun utk memudahkan monitor dana aja adm feenya ya lumayan tp ga masalah drpd kena freeze ky yg di yunani atau klo ngga pk paypal

Anonymous said...

Dolar AS Sentuh Rp 13.947, Begini Lonjakannya

Source : http://finance.detik.com/read/2015/08/20/163607/2996882/6/dolar-as-sentuh-rp-13947-begini-lonjakannya

Ahahahaha

denmas said...

Kl simpan USD di bank2 indonesia pasti lgsg dikenakan aturan nilai tukar artinya jual beli dgn Rp, ga pernah bisa tarik dlm bentuk USD, sudah dari dulu begitu, jadi memang harus dlm bentuk USD kertas. karena itu salah satu core bisnisnya si bank.. bisnis nilai tukar.. jadinya kl ditabung dlm USD, lebih rugi, bunga kecil, ga bisa ambil dlm bentuk USD, spread/rentang kurs yg tidak adil, kena kurs beli yg rendah, jual yg tinggi.

Tolong diangkat mengenai kekuatan finansial/moneter perbankan jg bung IS, karena dampaknya akan jauh lebih besar spt gelombang krismon dulu 1998..

kumbayamylord said...

Inget dulu pernah ngobrol ama istrinya eks bos bank swasta terbesar di Indo cabang kota gw...katanya kalo udah ada bau2 krismon nasabah langsung ambil cash terus sewa safe deposit box gitu.... tapi kalo udah parah kyk di Yunani... safe deposit boxnya juga dibekuin ya.... satu2nya cara ya bikin safe deposit sendiri di tempat rahasia...gimana lah caranya ciptain teknologi yg tahan rampok&bencana alam....pake kepinteran yg bisa bikin lu lu pade kerja di petusahaan minyak asing& maen saham... seenggaknya kalo ilang/kerampokan karena kesalahan kita sendiri.... bukan karena dibekukan pihak lain...

kumbayamylord said...

Sebenernya bisnis properti di Indo masih cerah2 aja.. sepanjang yg kita beli itu landed house/ruko SHM ya... jangan apartemen... apartemen kan ada umurnya... soalnya kebutuhan perumahan masih lebih tinggi dibanding supply... tetus bahan2 bikin rumah seperti batu,kayu,semen, semua SDA dalam negeri...paling baja ringan yg impor...keramik, genteng Roman juga buatan dalam negeri...granit Indogress, dll... Apalagi kalo propertinya kos2an deket kampus yg rame atau perkantoran... kagak ada matinye...(kecuali kalo kampus/kantornya pindah).

denmas said...

@ bung kumbayamylord..

Kl benar yg diutarakan o/ Bung IS dlm tulisan2nya ttg tren properti tahun2 kmrn.. sy cdrg yakin kl bisnis properti akan cdrg stagnan ke depan, alasannya.. spt yg diutarakan o bung IS, bahkan di Eropa & US saja, anak2 mudanya sudah mulai berkecenderungan untuk tinggal terus dgn ortunya & ortunya jg lbh suka yg demikian.. kecuali untuk keluarga besar mungkin.. tren bisnis akan cdrg SOHO (small office home office), krn serba online, karena bisa menekan cost operasional jg lebih banyak waktu yg bisa dibagi dgn keluarga.. produksi2 akan terkonsentrasi lintas negara.. untuk menekan cost & bermain di kuantitas.. Indonesia sudah terbukti jadi salah satu incaran untuk dijadikan negara produsen, karena SDAnya masih cdrg banyak, faktor kesuburan tanah (keunggulan SDA terbarukan), iklim serta kecenderungannya untuk jauh dari bencana alam spt banjir/topan dkk.. menguntungkan dlm jangka panjang.. sejarah berulang.. bahan pangan/rempah2 tumbuh subur di Indonesia, ingat zaman VOC dulu..

Yunus said...

Harga properti sdh bublenya bukan main. Org seenaknya aja nawarin rmh. Jgnkan komplek/perum, rmh di area kampung aja uda ga kejangkau. Kreditur akhirnya nekat ambil kpr krn ada keyakinan ambil rumah walopun mahal ga rugi krn hrg selalu naik. Akhirnya ngosngosan ngejar bunga kpr yg nanjak trs. Padahal mereka kredit rmh buat ditempati sendiri bukan investasi jualbeli. Emang demandnya msh besar tp klo nasabahnya uda ga mampu bayar jg akan jd sumbu bagi bisnis properti. Heran jg ya, apa pemerintah ga bs ambil kebijakan yg bikin batas atas hrg rmh. Klo beli kost2an dekat pabrik/kampus msh oke lah tp beli cash ya. Berdoa aja pabriknya ga bangkrut, penghuninya ga kena kasus jd kamarnya ga kena segel or sumthing, dll