Minggu lalu seorang pembaca Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) yang setia mengirimkan surat kepada moderator. Bunyinya sebagai berikut:
Saat ini kan harga emas sudah tinggi.. saya tergoda banget untuk melepasnya dan memasukkannya ke dalam deposito, karena akhir-akhir ini saya denger berita bahwa inflasi mulai melambat kira-kira bagaimana saran bapak?
Terus kalau sebagian saya masukkan ke dalam Reksadana, kira-kira prospeknya bagaimana?
Terima Kasih... dan mohon tanggapannya.....
LPU-Bali
Saat ini kan harga emas sudah tinggi.. saya tergoda banget untuk melepasnya dan memasukkannya ke dalam deposito, karena akhir-akhir ini saya denger berita bahwa inflasi mulai melambat kira-kira bagaimana saran bapak?
Terus kalau sebagian saya masukkan ke dalam Reksadana, kira-kira prospeknya bagaimana?
Terima Kasih... dan mohon tanggapannya.....
LPU-Bali
Kalau rekan LPU mengatakan bahwa harga emas sudah tinggi, maka dianjurkan untuk pergi ke pasar dan membandingkannya dengan harga kambing. Ukuran mahal-murah dan bagaimana bermain dengan emas telah dibahas beberapa bulan lalu di http://ekonomiorangwarasdaninvestasi.blogspot.com/2008/10/depressi-1929-bakrie-group-dan-emas-ii.html
EOWI pantang memberi saran kepada pembacanya secara langsung. Karena seringkali tidak perlu dijawab. Dan kali ini EOWI tidak perlu menjawab karena emas dan saham itu sendiri telah/akan menjawabnya. Harga emas tembus Rp 350 ribu per gram dan .... bursa saham juga sudah memberi tanggapan. Deposito? Bank? Berita-berita di Kompas ini mungkin bisa menjawabnya [link]
Korban Century Bermain Biola Sebelum Tewas
Sabtu, 14 Februari 2009 19:04 WIB
JAMBI, SABTU-Kasus penyelewengan dana nasabah di Bank Century tidak lagi sekadar meninggalkan rasa cemas, khawatir, dan gelisah bagi para korban. Tidak adanya kepastian dari pemerintah apakah dana nasabah itu bisa kembali atau tidak akhirnya menelan korban jiwa.
Sayuti Michael alias Amin (47), tewas setelah jatuh dari lantai tujuh Hotel Abadi, Jalan Gatot Subroto, Kota Jambi, Jumat (13/2). Amin diduga bunuh diri karena stres memikirkan nasib dananya di Bank Century sebesar Rp 125 juta.
Hore... LPS Janji Bayar Korban Century [link]
Rabu, 11 Februari 2009 11:31 WIB
JAKARTA, RABU — Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menenangkan nasabah Bank Century yang terjerumus berinvestasi di reksadana terbitan PT Antaboga Delta Sekuritas. LPS berjanji akan membayar uang nasabah, dengan syarat hasil audit memperlihatkan hasil penjualan reksadana tercatat sebagai dana nasabah.
Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani mengatakan, Bank Century pasti akan mengembalikan dana yang berstatus milik nasabah bank. "Namun, utang bank di luar dana pihak ketiga tentu merupakan kewajiban manajemen Bank Century," tutur Firdaus. (EOWI: mengelak nih yee, bagaimana depositor yang bunganya di atas 10%? - untuk pembaca, lihat uraian selanjutnya)
Terima kasih kepada emas, terima kasih Kompas...., telah membantu EOWI menjawab pertanyaan rekan LPU dari Bali. Tetapi apa yang dikatakan kepala LPS Firdaus Djaelani tidak 100% benar. Untuk bisa memperoleh penggantian dari LPS ada syarat-syarat lain. Banyak deposito dan tabungan tidak memenuhi persyaratan ini. Tidak heran kalau Sayuti Michael alias Amin bunuh diri karena frustrasi tidak dapat penggantian. Walaupun dia protes dengan bunuh diri, EOWI tidak yakin LPS tergerak hatinya untuk mengganti. (Apa LPS masih punya hati?).
EOWI mengatakan dalam ‘Untuk direnungkan’:
Undang-Undang Penjaminan Simpanan/Deposit
Pernyataan di LPS: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, sejak tanggal 13 Oktober 2008, nilai Simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling banyak Rp2.000.000.000,- (dua miliar rupiah).
Kesimpulan:
1. Pemerintah tidak menjamin nilai riil uang anda agar supaya tetap. Hanya nominalnya saja yang tetap.
2. Pemerintah tidak mengatakan bahwa deposit anda tidak akan dibekukan. Uang anda akan utuh di bank tetapi tidak bisa diambil kalau pemerintah memutuskan untuk dibekukan.
Bagaimana bisa menanggung Rp 268.6 trilliun deposit nasabah yang ada kalau modalnya kurang dari 3%?
Kita tidak tahu berapa banyak bank yang punya posisi seperti bank Century yang rontok itu. Bank Indonesia (BI) dan pemerintah akan menutupi borok-borok bank. Menurut Kompas, BI sudah mengetahui aktifitas bank Century sejak tahun 2005 [link].
BI Tahu Kasus Bank Century sejak 2005
Rabu, 11 Februari 2009 08:16 WIB
JAKARTA, RABU — Kasus penyelewengan dana nasabah Bank Century dan Sarijaya Permana Sekuritas karena kelalaian dan lemahnya pengawasan Bank Indonesia serta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Dua lembaga itu sebenarnya telah mengetahui adanya penjualan reksa dana fiktif di Bank Cenury sejak 2005, tetapi tidak mengambil tindakan apa pun.
Demikian terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XI DPR dengan BI, Bapepam-LK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa
Pada dasarnya LPS tidak serius untuk melindungi deposit nasabah bank secara sepenuhnya karena tidak mampu. Di samping batasan Rp 2 milyar, ada lagi batasan lain yang jarang dibicarakan yaitu batasan bunga. Mungkin sengaja tidak terlalu diekspos supaya tidak menimbulkan keributan. LPS hanya menjamin deposit yang bunganya terbatas (batasnya ditentukan oleh LPS). Dan saat ini adalah 9%, turun dari 9.5%. Beritanya di Viva News [link]:
LPS, Dana nasabah di bank yang mendapat bunga di atas 9% tidak akan dijamin lembaga ini.
Kamis, 12 Februari 2009, 16:15 WIBUmi Kalsum
VIVAnews - Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan memutuskan menurunkan suku bunga penjaminan. LPS menetapkan tingkat bunga yang wajar untuk simpanan rupiah di bank umum sebesar 9 persen dan dalam bentuk dolar AS sebesar tiga persen.
Sebelumnya suku bunga yang dianggap wajar mencapai 9,5 persen.
Sementara suku bunga bunga yang dianggap wajar untuk Bank Perkreditan Rakyat sebesar 12,5 persen, turun dari ketentuan sebelumnya 13 persen.
Batasan bunga 9% atau 12.5% untuk BPR, adalah dagelan. Disebut dagelan karena bank-bank komersial banyak yang bersedia memberikan bunga yang lebih tinggi dan resiko menyimpan di bank semakin besar. Kalau bank-bank komersial mau memberikan bunga yang lebih tinggi, apa salahnya? Bunga itupun masih kalah cepat dengan inflasi versai EOWI yaitu pertumbuhan uang, yang besarnya 17% - 20%. Jelas nasabah/depositor bank semakin tinggi menanggung resiko.
Pertama resiko kredit macet. Ini sudah dibahas di ‘MENGUKUR KEKUATAN BOM KRISIS EKONOMI INDONESIA 2009 - KRISIS $40 MILYAR, $70 MILYAR ATAU $100 MILYAR’ [link] dan di ‘MENERKA – KAPAN MELETUSNYA KRISIS MONETER INDONESIA 2009’ [link]. Kalau bank anda sempat bernasib seperti bank Century, maka uang anda bernasib sama dengan uang nasabah bank Century. Kasus bank Century berpeluang cukup besar untuk terulang kembali.
Resiko kedua menurunan nilai rupiah. Selama 6 bulan ini nilai rupiah melorot terhadap US dollar dan uang sejati – emas. Dari Rp 9,2000 per dollar menjadi Rp 12,000. Atau dalam uang sejati dari Rp 265,000 per gram (emas) 6 bulan lalu menjadi Rp 380,000 per gram tanggal 14 Februari 2009. (Komentar EOWI: investasi di emas bisa menghasilkan 43% per 6 bulan, deposito tidak artinya apa-apa).
Pemerintah tidak menginginkan masyarakat menarik dananya dari bank karena hal ini mereka pikir akan merontokkan ekonomi yang didasari oleh fractional reserves, yang merupakan landasan yang korup dan labil. Pemerintah tidak suka kalau ada kebobokan perbankan terungkap. Misalnya seperti Erick Jazier Adriansyah analis sekuritas Bahana yang memperingatkan kliennya akan adanya bank-bank yang kemungkinan sakit, ia terpaksa masuk penjara. Beritanya di Kompas lagi [link].
Erick, Broker Cari Untung?
Senin, 17 November 2008 07:04 WIB
SALAH satu sales dan broker pialang di PT Bahana Securities Erick Jazier Adriansyah (38) ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penyebar berita bohong. Ia menyebut lima bank di Indonesia mengalami masalah likuiditas dan kegagalan dalam menyelesaikan transaksi antar bank. Informasi itu ia sebar lewat email atau surat elektronik.
Dosa (pahala lebih tepat) Erick adalah memberi peringatan kepada kliennya supaya bertindak prudent, hati-hati. Menurut pemerintah itu adalah dosa besar!! Norma pemerintah berbeda dengan EOWI. Selingkuh, menerima suap, korupsi, bohong merupakan dosa besar menurut EOWI. Tetapi memperingatkan klien agar bertindak hati-hati adalah perbuatan baik. Kalau kondisinya seperti ini, haruskah kita percaya pada pemerintah? Pembaca EOWI yang pandai dan waras, sudah menjadi dalil EOWI bahwa:
‘Democracy is a government by the people, of the people, to fool the people’
‘Ada penipu kecil, penipu ulung, politikus dan Cut Zahara Fonna’
Ada cerita kecil tentang norma. Bohong, menyembunyikan kebohongan dan keboborokan adalah dosa menurut EOWI. Bagi politikus tidak. Mungkin buktinya bisa dicari kalau anda nonton TV. Ada iklan kampanye partai Demokrat. Katanya..., pemerintah telah menurunkan harga BBM sekian kali, menurunkan harga ini dan itu.
Pembaca yang cerdas.., turunnya harga minyak dunia tidak diatur oleh partai Demokrat atau pemerintah. Kalau partai Demokrat atau pemerintah bisa mengatur harga minyak, apakah harga minyak yang $147 per barrel beberapa bulan sebelumnya yang sangat menyengsarakan rakyat itu juga atas kemauan pemerintah? Alangkah kejamnya pemerintah!!!
Pembaca EOWI yang terpelajar, pemilik iklan itu harus memilih apakah pemerintah yang presidennya dari partai Demokrat itu kejam, atau kampanye itu bohong (penyesatan). Pilihlah dua hal yang secara moral buruk. Tetapi, di EOWI percaya bahwa harga barang bukan pemerintah yang mengatur, tetapi pasar. Pemerintah hanya mampu menaikkan, bukan menurunkan. Sebab bersamaan dengan menaikkan harga barang yang dimonopoli untuk dijual ke masyarakat, pemerintah mengantongi untung. Andaikata pemerintah melakukan menjual minyak (atau lainnya) di bawah harga pasar, artinya perbedaan antara harga jual pemerintah dengan harga pasar anda bayar melalui pajak. Pemerintah, partai Golkar, PDIP, PKS dan partai Demokrat tidak mengeluarkan uang untuk menomboki, mensubsidi minyak. Dana subsidi minyak itu berasal dari masyarakat juga, bukan partai atau pemerintah.
Pembaca EOWI dan investor yang prudent, kami di EOWI tidak mau menganjurkan apa-apa. Kami hanya memberi pandangan, cerita, data dan hiburan. Apakah anda mau percaya pada bank dan mendepositokan uang anda, itu bukan urusan EOWI karena uang yang akan disimpan atau didepositokan di bank milik kami. Ini termasuk juga hal-hal mengenai emas dan saham. Contohnya sudah banyak. Kalau hidup anda menderita dan mau punya alasan untuk bunuh diri seperti Sayuti Michael alias Amin, nasabah bank Century....., silahkan percaya 100% pada bank.
SELAMAT...., HARGA EMAS TEMBUS RP 350 RIBU PER GR
Dalam kaitannya dengan harga emas yang menembus Rp 350 ribu per gram tanggal 12 Februari 2009 bahkan hari hari berikutnya Rp 360 ribu, Rp 370 ribu kemudian Rp 380 ribu. EOWI menerima banyak email yang menanyakan apakah masih layak untuk membeli emas, apa tidak kemahalan.
Kalau mau teliti, EOWI telah menerangkan di beberapa artikel lalu bahwa emas punya siklus tahunan. Antara bulan Maret sampai Agustus/September adalah peride konsolidasi dan koreksi. Pada saat itulah waktu yang terbaik untuk membeli, karena emas sedang turun. Dan untuk bulan September sampai Februari/Maret tahun berikutnya adalah masa rally. Dan saat ini adalah saat rally. Harga emas biasanya pada posisi puncaknya, untuk siklus itu. Jadi bukan waktu yang baik untuk membeli.
Sayangnya banyak pembaca yang tidak menyimak. Pada saat harga sedang rally, banyak email yang EOWI terima, menanyakan apakah saat yang baik untuk membeli emas atau tidak.
Menurut perkiraan EOWI harga emas punya peluang untuk terkoreksi sampai $925 - $950. Kemudian rally akan berlanjut untuk menguji resistance $1000 per oz. Peluangnya untuk berhasil adalah 75%, karena saat ini masih bull market untuk emas. Dan berikutnya adalah ke $1200.
Rally emas punya peluang untuk berlanjut terus melewati Maret-April. Tetapi ini hanya 40% saja. Lebih besar peluang untuk turun dan terkoreksi. Sekali lagi, peluangnya lebih besar ke arah koreksi dan konsolidasi. Oleh sebab itu pikirkanlah strategi untuk Maret – Agustus mendatang.
Peluang rally emas untuk berlanjut lebih besar dari pada biasanya, karena emas diserbu para investor dan fund manager yang sudah terbuka matanya, dan menjadi waras serta waspada. Tetapi emas masih belum menarik perhatian orang-orang dari masyarakat umum yang ikut-ikutan latah. Kenapa sekarang makin banyak investor dan manager investasi mulai mengejar emas dibanding kan beberapa tahun silam? Ini sebabnya.
Pemerintah-pemerintah di dunia beramai-ramai mau menstimulir ekonomi. Budgetnya besar-besaran. US bisa lebih $1 triliun, Indonesia Rp 78 triliun, Cina $ 600 milyar. Dari mana duitnya? Cara pemerintah memperoleh dana hanya ada 2 cara. Pertama dengan menarik pajak. Kedua dengan berhutang atau mencetak duit. Yang pertama sudah jelas akan turun karena......, siapa yang bisa dipajaki? Pengangguran yang semakin meningkat? Atau perusahaan yang untungnya sudah turun, mungkin juga sudah hampir bangkrut? Jadi cuma ada satu cara yaitu dengan mencetak duit atau dengan hutang. Keduanya sama saja. Dan akibatnya......inflasi yang berarti penambahan uang ke dalam ekonomi. Memang kredit menyurut, karena bank takut memberikan kredit, dan depositor bank mencairkan tabungannya karena takut banknya rontok sehingga bank semakin sulit untuk memberikan kredit.
Tahukah anda apa bedanya Zimbabwe dan US dan negara barat lainnya. Zimbabwe ekspansi kredit nyaris NOL. Bank tidak memberikan kredit dan masyarakat tidak punya tabungan dan pemerintahan mencetak uang. Sedangkan negara seperti US, bank memberikan kredit, masyarakat punya tabungan (yang semakin menipis). Inflasi ala Zimbabwe belum bisa terjadi di US atau Indonesia, selama kredit masih ada. Pengempesan kredit berpacu dengan pencetakan uang (moneter). Setelah kredit kollaps – habis tandas, peluang di tangan hiperinflasi ala Zimbabwe, atau ala Indonesia 1998, 1967.... akan terjadi. Hiperinflasi kali ini akan bersifat global........., bersiaplah.
Catatan:
Bursa saham US telah berhasil menembus titik nadir yang terbentuk pada bulan November 2008. Pertahanan para bull rontok dan bursa saham akan meneruskan perjalanan, meluncur, turun gunungnya. Kita akan bahas minggu ini. Moga-moga EOWI punya waktu untuk membahasnya.
Jakarta 21 Februari 2009
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
11 comments:
, bisa juga bos imam, saya menunggu dengan tenang ada yang menyaingi kepopuleran Doktor Gideon Gono kalau begitu : Dr. Boediono dan Mr Big Ben, hehe.
embah... harga kambing yang mana yang jadi patokan.. dibawah contoh harga dari penjual aqeqahan
Kelas Harga Kambing
Mentah/Hidup
A Rp 500.000
B Rp 550.000
C Rp 650.000
D Rp 750.000
E Rp 850.000
IstimewaRp 1.000.000
Super Rp 1.200.000
apa pakai patokan harga laen...
thanks embah
Ambil yang Rp 1,200,000. Patokan saya adalah hadist (riwayat nabi Muhammad), maka kambing yang digunakan adalah yang seukuran dengan kambing Arab yang relatif besar.
Jadi saat ini emas sudah mencapai fair value nya. Tidak seperti 3-4 tahun lalu ketika kami mulai mempromosikan emas.
Kami sih sedang menunggu fase mania dan hedging terhadap money printing policy.
Untuk pembaca yang ada di Inggris, syukur anda sudah untung 30% dalam waktu beberapa bulan. Kami pikir Euro dan British Pound akan mengalami penurunan nilai. Emas adalah yang terbaik untuk hedging thd inflasi.
Fase mania terjadi kalau hits di situs2 emas meningkat tajam. Kalau di Indonesia hit ke EQWI naik parabolik :). Grafik membentuk cup and handle. Target US$ 2300 per troy ounce. Mungkinkah terjadi Mas IS ? Jadi sekarang yang pegang cash lebih baik dijadikan US$, tungu sampai pullback US$ 925 beli emas. Pegang rupiah nanti gak terkejar. Hiks
sy jd puyeng... apa si hub antara stock, gold dan USD?... setau saya ma buy stock = sell gold (v.versa)
klo dah dicampur USD jd bingung.... mohon pencerahannnya mas Imam...
wassalam...
1. $:top Gold:down Stock:up
2. $:down Gold:bottom Stock:up
3. $:down Gold:up Stock:top
4. $:bottom Gold:up Stock:down
5. $:up Gold:top Stock:down
6. $:up Gold:down Stock:bottom
7. kembali ke fase 1.
nah skrg market ada di fase 5...
bener gak si hubungannya kaya begitu thx...
USD kelihatannya mau jatuh tuh..., lihat artikel berikutnya.
im sorry TOP or BOTTOM diganti dengan FLAT/trendless
klu flat berarti trend kemungkinan akan berbalik arah atau juga tetap melanjutkan trend sebelumnya...
apakah emas sudah memasuki fase mania dan mulai turun?
karena dilihat chart-nya turun mulu dari hari kehari..
atau masih normal karena siklus tahunannya?
menurut anda hold emas untuk waktu minimum berapa lama?
eqew
Post a Comment