Topik kali ini:
KETIKA INFLASI MEMUKUL KEBUTUHAN PRIMER
CRASH BERIKUTNYA
GEMPA SUSULAN
TARUHAN MELAWAN WARREN BUFFET
TIDAK ADA SHORT SQUEEZE DI MINGGU KE 3 JUNI 2008
CATATAN AKHIR DAN RENUNGAN
Minggu lalu market review terpaksa ditiadakan. Komputer saya kena banyak virus. Canggih pula, sehingga anti virus Kaspersky (legal dan bukan bajakan)saya tidak berdaya. Terpaksa harddisk diformat lagi. Saya pikir ada baiknya para pembuat virus komputer dihukum mati. Hukuman mati, kata mertua saya, tidak akan menjadikan deterrance, menjadikan pencegah untuk suatu kejahatan. Tetapi argumen saya: Memang betul hukuman mati tidak ampuh sebagai usaha mencegah kejahatan, tetapi untuk setiap kematian pelaku tindak kriminal maka satu orang yang berpotensi melakukan kejahatan berkurang. Kalau hukuman mati ini diberlakukan terus, maka tidak ada lagi akumulasi pelaku tindak kriminal di masyarakat dan konsekwensinya tidak kriminal berkurang. Anda bisa buktikan secara matematis.
Seperti biasanya, kita akan membuka market review dengan melihat keadaan ekonomi dunia, dan kemudian dilanjutkan dengan peluang investasi.
KETIKA INFLASI MEMUKUL KEBUTUHAN PRIMER
(KETIDAK-BIJAKASANAAN PEMERINTAH)
Subjek ekonomi bukanlah sains tetapi terkadang hanyalah gagasan, kadang gagasan penipuan. Seorang ekonom terkenal – penggagas aliran moneterisme – John Maynard Keynes mengatakan:
“The best way to destroy the capitalist system is to debauch the currency. By a continuing process of inflation governments can confiscate, secretly and unobserved, an important part of the wealth of their citizens”
Pernyataan ini jelas merupakan suatu jurus penipuan, resep John Maynard Keynes bagi politikus yang mau mencuri/menyita asset dan kekayaan warga negaranya secara halus dan tidak nampak. Jangan heran kalau pertumbuhan uang dicetak dibanyak negara saat ini tinggi. Pembaca (Ekonomi Orang Waras dan Investasi) EOWI mungkin sudah bosan mendengar Imam Semar mengatakan hal ini.
Zimbabwe : 1000,000% (entah berapa pokoknya tinggi banget deh)
Russia : 47.5%
China : 18%
India : 17.5%
USA : 17%
Indonesia: 17%
Euro: 11.4%
Inflasi – ekspansi moneter kalau menyentuh barang sekunder, seperti tanah, rumah, saham disebut appresiasi asset dan investasi serta membuat orang senang. Tetapi tunggu dulu, pada akhirnya inflasi akan merambat ke kebutuhan pokok, seperti makanan dan bahan bakar. Ini baru disebut inflasi. Mazhab Keynesian menganjurkan adanya inflasi. Aneh bukan mazhab Keynesian? Sayangnya ekspansi moneter bisa punya dua nama dan dua rasa. Sayangnya rasa pahit, getir dan bikin sakit muncul terakhir. Harga saham dan rumah turun; disaat yang sama harga bahan pokok naik. Erosi pemiskinan berganda. Tapi jangan kuwatir, Indonesia belum terlalu parah. Pameran komputer dan alat komunikasi di Balai Sidang Senayan pada bulan Juni 2008 ini penuh dikunjungi sampai tempat parkir Senayan penuh dengan motor dan mobil.
Minyak mentah naik parabolik selama 1.5 setahun ini. Tetapi selama beberapa bulan, hal ini belum diikuti oleh produk minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan BBM melanda banyak negara, terutama negara dimana harga bensin ditetapkan/diatur oleh pemerintah. Refinery dan retail minyak mengalami tekanan karena harga bahan baku (minyak mentah naik dari $50/bbl sampai menembus $100/bbl, sedangkan harga produknya (BBM) masih belum beranjak. Akibatnya Exxon berniat keluar dari bisnis retail karena marginnya kecil [link]. Di Cina, kelangkaan BBM juga melanda karena Sinopec, Petro China enggan memproduksi BBM. Indonesia juga, Pertamina juga “tidak mau rugi banyak”. Bahkan PLN yang menggunakan BBM dan batu bara juga melakukan pemadaman untuk mengurangi kerugian (catatan: PLN dan Pertamina tidak boleh mengatakan bahwa mereka “tidak mau rugi”. Banyak dalih yang disodorkan sebagai alasan, tetapi dalih itu lemah dan tidak bisa dijadikan alasan). Baru pada akhir bulan February 2008, bensin mulai merangkak naik (Chart-1).
Chart 1 (Klik gambar untuk memperbesar)
Bulan Juni 2008 ini di US bensin menembus level psykologis $4/gallon (Rp 9,800/ltr). Ini belum apa-apa dibandingkan Jerman $11/gallon (Rp 27,000/ltr). Inggris $8.3/gal (Rp 20,000/ltr) . Di Malaysia harga minyak minggu lalu naik 40%. Harga barang lainnya sudah naik dalam mengantisipasi kenaikkan harga minyak. Tetapi, katanya inflasi masih 3%, tetapi money supply (M2) naik 17%. Harga bensin dan BBM naik dimana-mana, dan menekan hidup orang banyak.
Demonstrasi untuk memprotes kenaikan harga minyak berkobar dimana-mana di dunia, di Afrika, di Asia, di Eropa. Dengan google search untuk “fuel protest”, bisa diperoleh dimana saja di dunia ini ada protes kenaikan BBM. Di Eropa (Spanyol) seperti diberitakan oleh This is London.CO.UK (21 Juni 2008), sampai terjadi pembakaran truk besar [link].
“Violence has flared across Europe as hauliers, fishermen and taxi drivers protest against rising fuel prices they say are crippling their industries.
Some of the worst outbreaks were seen in Spain where prime minister José Luis Rodriguez pledged 'zero tolerance' of any disruption by 90,000 striking lorry drivers.
His warning came after a driver breaking the strike was burned when his lorry was set on fire.”
Di negara-negara yang harga BBM dikontrol oleh undang-undang, terpaksa harus dinaikkan pemerintah, karena pemerintah tidak sanggup lagi menanggung “subsidi” (Maksudnya, uang pajak tidak boleh terlalu banyak kembali kepada pembayar pajak. Bagian untuk politikus dan birokrat tidak boleh berkurang). Protes kenaikan harga bahan bakar merebak dimana-mana, di India, Filipina, Thailand, Indonesia (kecil saja tetapi ada mahasiswa pengunjuk sara yang mati), Nicaragua. Di Malaysia, protes ini adalah aksi protes yang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Malaysia dan diikuti oleh 24 ribu pengunjuk rasa. Perdana mentri Badawi bisa dipastikan akan turun tidak lama lagi. Hanya itu yang bisa diterima oleh rakyat Malaysia.
Protes bahan bakar minyak di Spanyol (Klik gambar untuk memperbesar)
Protes bahan bakar minyak di Filipina (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest bahan bakar minyak di India (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest BBM di Malaysia (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest bahan bakar minyak di Thailand (Klik gambar untuk memperbesar)
Persepsi masyarakat awam, bahwa kenaikkan harga minyak akan menaikkan tingkat kemiskinan. Tetapi keponakan saya punya opini lain dengan argumennya. Kata keponakan saya kenaikan harga BBM dan pangan membuat rakyat miskin berkurang. Argumennya begini: bus yang biasanya tenang-tenang saja, sekarang suka ngebut mengejar storan. Penumpangnya bertambah karena yang biasanya naik mobil dan taxi harus menghemat naik bus. Ketika turun, bus yang biasanya langsam nya 3 km/jam, sekarang 15 km/jam. Jadi banyak penumpang jatuh dan mati. Kalau tidak mati di jalan, maka mati di rumah sakit karena terkejut jantungan melihat tagihan perawatan yang tinggi. Bagi yang biasanya makan 1 hari sekali, sekarang harus 3 hari sekali, dan akhirnya mati karena gizi buruk. Tentu saja opini keponakan saya ini hanyalah sebuah sarkasme.
Dampak inflasi di US sudah menjalar kemana-mana. Di samping harga pangan yang naik, juga rekening listrik, air, telepon, gas pemanas, cicilan rumah, cicilan mobil dan cicilan lainnya. Di tambah harga rumah turun dan tidak kuat bayar cicilan akhirnya stress. Kalau sekedar stress saja, paling-paling menjadi pemurung dan gampang marah. Kalau tidak kuat bisa bunuh diri seperti yang dilakukan Manimaren Sinvasan, orang kaya debitor BLBI. Harian Palm Beach Post [link] memberitakan:
Friday, June 13, 2008
A local hot line has seen a dramatic spike in suicide calls from people in Palm Beach County who are facing foreclosure and can't pay their bills, according to numbers released today.
Since the start of the year, 256 people in the county told operators at the 211 hot line that they were thinking about suicide. Of those, 44 told operators that their main reason was that they had lost a job, were facing foreclosure, couldn't afford to pay their bills or were homeless.
Kalau saya, dari pada bunuh diri untuk mengakhiri penderitaan, lebih baik bunuh orang yang bertanggung jawab atas segala keruwetan ini. Dari sejarah, biasanya, kalau penderitaan sudah tak tertahankan lagi maka orang akan mencari sasaran untuk melampiaskan kemarahannya. Kejadian seperti yang dialami oleh Luis XVI dan Maria Antoinnette, Charles I, atau raja-raja di Sumatra Utara dan Aceh di tahun 1947 bisa terulang kembali (anda harus membaca sejarah untuk mengetahui hal ini). Kesengsaraan bisa juga memicu kemunculan fasisme seperti Hitler, Mussolini, Fidel Castro dan Lennin. Kekuasaan mereka ini lahir karena penderitaan hidup.
Entahlah, sulit membayangkan bagaimana US bisa berubah menjadi berantakan seperti Uni-Soviet. Pembrontakan. Entah bisa entah tidak. Tetapi hal semacam ini bukan mustahil. Yang pasti di US sudah muncul kebudayaan baru, kota tenda. Ada berita dari US mengenai pertumbuhan kota tenda di Daily Bulletin 02/15/2008 [link. Ternyata bukan Sudan dan negara-negara Afrika saja yang punya kota tenda.
“ONTARIO - Nobody knows the exact population of Tent City, but the area has swelled beyond expectations. The dusty, undeveloped city-owned parcel at Cucamonga Avenue and Jefferson Street is filled with tents, campers and makeshift shelters.”
"It's growing and it's growing," said Carlos Villalobos, a Tent City resident the past four months. "And I haven't seen nobody leave."
Kota Tenda di US bukan di Sudan (Klik gambar untuk memperbesar)
Ini bukan piknik atau rekreasi (Klik gambar untuk memperbesar)
Hidup di US semakin tidak enak. Itu yang selama 10 tahun ini saya katakan kepada istri saya yang adiknya berimigrasi ke US. Kasihan juga ipar saya itu. Semoga dia bisa pindah ke tempat lain. Swiss mungkin.
CRASH BERIKUTNYA:
LEHMAN BROTHERS = BEAR STEARNS II; CITI GROUP = SHITTY GROUP
Telegraph.co.uk (19/06/2008) memberitakan bahwa Royal Bank of Scotland memberi peringatan kepada clientnya akan adanya crash di pasar modal global dalam 3 bulan mendatang akibat inflasi yang tinggi [link]:
The Royal Bank of Scotland has advised clients to brace for a full-fledged crash in global stock and credit markets over the next three months as inflation paralyses the major central banks.
"A very nasty period is soon to be upon us - be prepared," said Bob Janjuah, the bank's credit strategist.
A report by the bank's research team warns that the S&P 500 index of Wall Street equities is likely to fall by more than 300 points to around 1050 by September as "all the chickens come home to roost" from the excesses of the global boom, with contagion spreading across Europe and emerging markets.
Bob Janjuah, analis Royal Bank of Scotland melanjutkan:
RBS expects Wall Street to rally a little further into early July before short-lived momentum from America's fiscal boost begins to fizzle out, and the delayed effects of the oil spike inflict their damage.
Saya tidak tahu apakah ramalan Bob Janjuah akan terwujud atau tidak, tetapi EOWI punya ramalan sendiri yang mirip. Sudah meramalkan EOWI bahwa krisis kali ini akan cukup lama dan tidak akan selesai sebelum tahun 2011. Lihat seri Monitoring Krisis Ekonomi I [link], pada bulan Agustus 2007. Chart-2 ini saya ambil dari artikel itu. Sampai Desember 2011, jumlah Adjustable Rate Mortgage (ARM) yang beralih dari “teaser rate” (bunga penggoda yang rendah) ke bunga mengambang yang mengikuti pasar, masih tetap banyak jumlahnya. Dengan adanya inflasi yang meningkat, otomatis bunga mengambang juga naik.
Chart 2 (Klik gambar untuk memperbesar)
Pada lingkungan yang sifatnya krisis, cash is the king dan ongkos untuk meminjam uang menjadi mahal (kata lain untuk bunga pinjaman mahal). Debitur perumahan yang tadinya disebut sebagai “prime borrower” bisa berubah karakteristiknya menjadi sub-prime. Pengangguran meningkat, bunga pinjaman naik, harga barang pokok naik, gaji tetap (itu masih untung kalau tidak di PHK). Gagal bayar akan meningkat. Harga rumah akan jatuh. Ini akan berlaku secara global. Siapkan uang anda untuk menampung rumah dan apartemen murah.
Sejarah mengatakan bahwa krisis seperti sekarang ini, kita akan melihat banyak bank dan lembaga keuangan yang bangkrut dan kapitalnya tergerus. Seperti krimon di Indonesia dulu. Kalau kita tidak waspada, tabungan kitapun ikut tergerus nilainya, karena pemerintah akan membuat ketidak-bijaksanaan untuk menolong para bankir dengan mengencerkan/ menghancurkan nilai uang. Lehman Brothers (LEH) saya perkirakan akan menjadi Bear Stearns II karena model bisnisnya mirip dengan Bear Stearns. LEH dengan leverage bisnisnya 31 kali equitinya, akan memerlukan injeksi kapital setiapkali asset busuknya menjadi tak tertahankan lagi baunya. Citi Group akan menjadi Shitty Group. Ambia (MBI) kata orang Jawa akan ambyar nggak karuan. Saham LEN, MBI dan LEH nasibnya akan terus terdilusi karena mereka memerlukan injeksi dana yang akan diperoleh dari penerbitan saham baru. LEH dan MBI yang leveragenya tinggi, kerugian sedikit akan menghabiskan kapitalnya. Oleh sebab itu nasib saham LEH dan MBI masih akan terus terpuruk seperti Bear Stearns.
Lehman Brothers (LEH), tanggal 9 Juni 2008 lalu melakukan penjualan saham baru senilai $4 milyar di harga $28 dan Mandatory Convertible Preferred Stock senilai $2 milyar. Beberapa hari kemudian pada tanggal 12 Juni 2009 saham LEH ini terjun ke $23 (sempat menyentuh $21.17) karena pengumuman dicopotnya 2 petinggi LEH, Chief Financial Officer Erin Callan and Chief Operating Officer Joseph Gregory.
Bagaimana rasanya para pengambil keputusan di dana pensiun New Jersey yang membeli common stock LEH sebanyak $120 juta diharga $28 dan $60 juta preferred stock. Juga Kevin Cronin dari Putnam mutual fund yang merupakan pemegang saham LEH terbesar ke 16.
GEMPA SUSULAN
Krisis moneter sekarang ini saya perkirakan masih menyisakan 2 atau 3 gempa susulan; yaitu sekitar awal tahun 2009, antara awal dan pertengahan tahun 2010 dan di tahun 2011 (lihat Chart-2). Seperti gempa bumi, gempa susulan (after-shock) biasanya lebih menghancurkan walaupun daya pukulnya tidak sekuat yang pertama. Hal ini disebabkan struktur bangunan-bangunan sudah lemah dihantam gelombang pertama. Sama juga dengan ekonomi. Sendi-sendi ekonomi sudah rapuh pada saat gelombang ke II, III dan IV. Harga-harga sudah naik. Bank-bank sentral punya dua piihan: menaikkan suku bunganya, dengan kata lain meaikkan “cost of borrowing” atau menghancurkan nilai mata uangnya. Kedua-duanya sama-sama tidak bagus bagi ekonomi. Bank sentral Europa, Trichet nampaknya sudah bersiap-siap menaikkan suku bunganya. Bagi Trichet, keputusan ini tidak mudah. Kenaikan suku bunga ECB tidak akan berpengaruh banyak ke pada Jerman. Tetapi bagi Itali, Spanyol, Portugal, negara Eropa selatan, kenaikan suku bunga ini akan memukul perekonomian mereka yang memang sudah payah. Bulan Maret lalu seperti yang dikutip oleh Telegraph.co.uk (27/03/2008) Trichet mengatakan [link]:
"I wouldn't say the worst is behind us," the ECB president told European Union lawmakers in Brussels.
"If we don't learn the lessons of the past we will find ourselves faced with the same problems that we encountered during the first oil crisis."
He said countries then had responded to higher prices by raising wages and salaries which had fuelled an inflation spiral, choking off growth and causing widespread, stubborn unemployment that dogged Europe for decades.
"Never forget, mass unemployment in Europe started with the very bad reaction after the first oil shock in 1973. We had no mass unemployment in Europe before the first oil shock. We were at full employment in practically all the economies in Europe."
He also stressed the importance of full transparency by financial institutions regarding US sub-prime mortgage losses, saying: "In the Asian crisis, transparency appeared to be absolutely necessary to avoid the contagion from one emerging country in Asia to the other emerging economies in Asia, and we observe exactly the same in the present episode."
However, Mr Trichet rejected calls for an interest-rate cut after a surprise rise in German business confidence this month, insisting that fighting inflation is his priority.
Bagi US, dampaknya sudah jelas. Gambarannya seperti yang dijelaskan Trichet. Tantangan yang dihadapi Ben Bernanke ialah dari jajaran gubernur bank sentral US itu sendiri. Perpecahanan diantara gubernur bank sentral US ini sudah menelorkan beberapa gubernur menundurkan diri. Terakhir adalah Mishkin yang mundur pada akhir May 2008 lalu. Sebelumnya William Poole pensiun dan Susan Schmidt Bies mundur karena kekecewaannya terhadap lambatnya revisi pembuatan standarisasi kapital untuk perbankan. Jadi saat ini dari 7 kursi gubernur bank sentral US, yang terisi hanya 4: Ben Bernanke (Chairman), Donald Kohn (Vice Chairman), Kevin Warsh, Randall Kroszner
Kepemimpinan Ben Bernanke nampaknya meragukan. Apa yang anda harapkan? Tentu saja persoalan ekonomi global tidak bisa diselesaikan the Fed. Campur tangan the Fed akan membuat keadaan semakin parah. Tetapi jangan kuatir, persoalan ini akan terselesaikan dengan sendirinya karena misallokasi kapital dan disequilibrium akan kembali normal pada garis keseimbangannya dengan sendirinya secara alamiah.
TARUHAN MELAWAN WARREN BUFFET
Majalah Fortune (9 Juni 2008) memberitakan bahwa Warren Buffett, the CEO of Berkshire Hathaway dan Protégé Partners LLC, a New York City mengadakan taruhan. Pada dasarnya Buffet tidak percaya bahwa Protégé bisa memberikan keuntungan kepada investor reksadananya yang lebih baik dari S&P500. Kombinasi biaya managemen dan juga “hukum rata-rata” membuat investor reksadana Protégé tidak bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik dari S&P500 selama 10 tahun mendatang. Buffet dan Protégé membeli 10-year zero coupon Treasury bond masing-masing sebesar $320,000 (total $640,000). Dana ini akan menjadi $1 juta 10 tahun yang akan datang dan akan diberikan ke yayasan yang ditunjuk pemenang taruhan [link]
It's between Buffett (not Berkshire) and Protégé (the firm, not its funds). And there's serious money at stake. Each side put up roughly $320,000. The total funds of about $640,000 were used to buy a zero-coupon Treasury bond that will be worth $1 million at the bet's conclusion.
That $1 million will then go to charity. If Protégé wins, it has asked that the money be given to Absolute Return for Kids (ARK), an international philanthropy based in London. If Buffett wins, the intended recipient is Girls Inc. of Omaha, whose board includes his daughter, Susan Buffett.
Komentar Imam Semar: nilai riil dari uang taruhan yang $640,000, tidak akan menjadi $ 1 juta uang 2008, bahkan juga lebih rendah dari $640,000 uang 2008. Karena inflasi. Dari pada uang ini diinvestasikan sebagai bond, lebih baik sebagai perak yang kata Buffet dulu, tidak memberikan deviden dan pertumbuhan. Perak, minyak, emas dan tembaga dan asset riil lainnya memang tidak tumbuh karena mengikuti hukum kekekalan massa. Tetapi asset riil bisa mempertahankan nilai riilnya. Sedangkan asset kertas, akhirnya akan kembali ke nilai interinsiknya yaitu NOL.
Apa yang dimaksud oleh Buffet ialah dalam 10 tahun mendatang, investasi akan sulit memperoleh untung, sampai-sampai komisi untuk membayar fpengelola dana (fund manager) menjadi porsi yang cukup berarti dari keuntungan kapital yang diperoleh. Apalagi kalau inflasi ikut diperhitungkan. Harga bahan baku dan gaji pegawai akan meningkat. Bunga pinjaman naik. Semua ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Dalam 3 tahun mendatang, kebangkrutan akan meningkat.
TIDAK ADA SHORT SQUEEZE DI MINGGU KE 3 JUNI 2008
Saham-saham finansial seperti LEH, MBI, JPM, dan ETF fiansial yang sering menjadi sasaran empuk shorting, pada minggu option expiry, akan cenderung jadi sasaran short squeeze. Sejak Tanggal 13 Juni lalu posisi short saya di sektor finansial sudah bersih. Saya masih punya posisi short di LEN (Lennar), saham real estate. Ternyata yang saya tunggu tidak datang. Indeks DJIA turun menembus level psikologis 12,000. Saat ini pasar sudah hampir oversold. Support DJIA di 1170-1175 (Chart-3) mungkin bisa dijadikan target yang bisa dicapai minggu depan setelah itu terjadi relief rally, untuk menghilangkan oversold.
Chart 3 (Klik gambar untuk memperbesar)
Bullish percentage sektor finansial (BPFINA) juga sudah menunjukkan sangat bearish (Chart-4). Angka BPFINA = 21 berarti bull hanya tinggal 21% saja. Perubahan sedikit saja bisa membuat arah pasar berbalik. Perkiraan saya minggu depan pasar punya peluang 75% untuk bisa rebound. Pada saatnya, posisi short bisa dimasuki lagi. Tetapi untuk saat ini, posisi long di sektor saham emas dan ETF emas adalah lebih baik.
Chart 4 (Klik gambar untuk memperbesar)
CATATAN AKHIR DAN RENUNGAN
Harga minyak, batu bara, bahan-bahan pokok lainnya naik. Dipihak lain credit crunch menghantui bank-bank komersial. Bila terjadi hal seperti ini, pemerintah akan mengulangi kembali sejarah masa lalu. Mereka akan membela bank. Mereka tidak akan membiarkan bank menjadi bangkrut. Menolong bank-bank yang mengalami krisis kredit berarti mendilusi, menghancurkan nilai riil mata uang. Berhati-hatilah dengan tabungan anda.
Banyak orang yang tidak tahu bahwa inflasi sesungguhnya ciptaan pemerintah, bank sentral untuk lebih tepatnya, bukan gejala ekonomi. Kenaikan harga akibat inflasi (ekspansi moneter) sering dikacaukan dengan kenaikan harga karena mekanisme pasar permintaan dan penawaran. Ketidak tahuan ini sering digunakan para politikus untuk memindahkan, menimpakan kesalahan yang dibuatnya ke golongan produktif menghasilkan barang dan jasa. Spekulan, tuan-tanah, kapitalis penghisap, Yahudi, konglomerat hitam dan sebutan-sebutan yang menyudutkan lainnya.
Dalam bernegara yang demokrasi “bread & circus”, makanan dan tontonan/sandiwara, merupakan elemen yang penting. Pemerintah/politikus untuk mempertahankan kekuasaannya harus memuaskan bisa rakyat. Rakyat yang lapar bisa menimbulkan pemberontakan jika ada yang menyulut. Untuk memuaskan rakyat dan diri sendiri, perlu biaya. Pajak sangat tidak populer karena sangat menyolok dan sifatnya langsung (tapi pemerintah sekarang sedang giat-giatnya mengejar pajak. Nanti tahu rasa akibatnya). Kalau pajak tidak mencukupi, maka nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing adalah agenda berikutnya. Ini sirkusnya, pemerintah bersandiwara seakan-akan menjadi pahlawan penolong. Rusia, Bolivia dan Venezuela yang sudah terang-terangan menasionalisasi perusahaan minyak asing yang beroperasi di negara tersebut. US, Indonesia dan banyak negara pun akan melakukan hal yang serupa, windfall tax (pajak rejeki nomplok). Ini yang disebut perampokan dan pemalakan.
Tindakan pemerintah yang seperti ini akan memperparah keadaan. Keuntungan yang berlebih seharusnya bisa digunakan untuk melakukan eksplorasi; dan melakukan peremajaan sumur dan lapangan untuk meningkatkan produksi, malah diambil oleh pemerintah sebagai windfall tax untuk konsumsi. Bagaimana mungkin produksi minyak bisa ditingkatkan? Untuk Indonesia, tidak ada perusahaan besar minyak yang menandatangani kontrak-kontrak baru. Bagi perusahaan besar yang pengalaman, perjanjian bagi-hasil (KPS) tidak menarik lagi. Kebanyakan yang menanda-tangani blok-blok eksplorasi baru di Indonesia adalah perusahaan-perusahaan minyak yang kecil, baru dan tidak berpengalaman. Mereka tidak tahu bahwa hasil bagi yang berlaku sejak tahun 2008 ini penuh umpan dan resiko. Walaupun pembagian keuntungan nampak lebih besar, tetapi ini adalah umpan pemanis. Di dalamnya penuh jebakan. Ring-fencing, penciutan jumlah investasi yang dimasukkan dalam kategori OPEX (Operating Expenditure) yang bisa cepat di-recover, amortalisasi kapital selama 10 tahun (sebelumnya 5 tahun), dihapuskannya capital-cost insentive semuanya membuat perusahaan minyak beresiko tidak bisa me-recover capital yang ditamamkannya selama beroperasi, walaupun hasil baginya 85%-15% atau 60%-40%. Banyak resiko yang tersembunyi yang harus ditanggung kontraktor bagi hasil. Saya tidak yakin produksi minyak Indonesia bisa melewati 1 juta BBL per hari pada tahun 2008 ini, seperti target pemerintah.
Saya sempat membaca sebuah blog, Embun Pagi namanya. Ada sitiran di blog itu yang cukup menarik:
“Semua orang ingin hidup di atas biaya negara. Mereka lupa: negara ingin hidup di atas biaya semua orang.” –Claude Frederic Bastiat
Rakyat yang malas ingin agar mereka diurusi pemerintah. Dikasih makan, perumahan, gaji (kalau perlu tanpa kerja), layanan kesehatan gratis. Tetapi mereka lupa bahwa negara (politikus) juga ingin hidup mewah di atas biaya semua orang.
Bread & Circus itu yang diminta rakyat. “Jadi..... beri saja” kata para politikus. Ambil saja dari para kapitalis, spekulan, tuan tanah, perusahaan asing. Nasionalisasi semua perusahaan. Bumi, air dan kekayaannya dikuasai pemerintah untuk kepentingan rakyat. Bread & Circus diperoleh dengan menghukum mereka ini dengan pajak yang tinggi, penyitaan dan nasionalisasi. Makanan dan tindakan kepahlawanan.
Pembaca sekalian, saya yakin anda mau berpikir. Kalau para kapitalis, spekulan, tuan tanah yang nota bene adalah kelompok masyarakat yang produktif, yang mengeluarkan kekayaan alam ini dari bumi, dihukum dengan pajak yang tinggi disita kapitalnya, lalu siapa yang akan mengeluarkan kekayaan alam ini dari bumi? Pemerintah? Atau...para kapitalis busuk? Silahkan jawab.
Pembaca......, orang-orang yang ada di DPR, di kabinet, di pemerintahan tidak tahu dan tidak mau bagaimana mengeluarkan kekayaan bumi ini untuk dimanfaatkan. Apalagi sekarang banyak artis, agamawan, budayawan, sosilog yang masuk jadi politikus. Apakah anda kira mereka mempunyai intelektual yang cukup untuk membuat negara ini makmur? Saya meragukan.
Jakarta 21 Juni 2008
KETIKA INFLASI MEMUKUL KEBUTUHAN PRIMER
CRASH BERIKUTNYA
GEMPA SUSULAN
TARUHAN MELAWAN WARREN BUFFET
TIDAK ADA SHORT SQUEEZE DI MINGGU KE 3 JUNI 2008
CATATAN AKHIR DAN RENUNGAN
Minggu lalu market review terpaksa ditiadakan. Komputer saya kena banyak virus. Canggih pula, sehingga anti virus Kaspersky (legal dan bukan bajakan)saya tidak berdaya. Terpaksa harddisk diformat lagi. Saya pikir ada baiknya para pembuat virus komputer dihukum mati. Hukuman mati, kata mertua saya, tidak akan menjadikan deterrance, menjadikan pencegah untuk suatu kejahatan. Tetapi argumen saya: Memang betul hukuman mati tidak ampuh sebagai usaha mencegah kejahatan, tetapi untuk setiap kematian pelaku tindak kriminal maka satu orang yang berpotensi melakukan kejahatan berkurang. Kalau hukuman mati ini diberlakukan terus, maka tidak ada lagi akumulasi pelaku tindak kriminal di masyarakat dan konsekwensinya tidak kriminal berkurang. Anda bisa buktikan secara matematis.
Seperti biasanya, kita akan membuka market review dengan melihat keadaan ekonomi dunia, dan kemudian dilanjutkan dengan peluang investasi.
KETIKA INFLASI MEMUKUL KEBUTUHAN PRIMER
(KETIDAK-BIJAKASANAAN PEMERINTAH)
Subjek ekonomi bukanlah sains tetapi terkadang hanyalah gagasan, kadang gagasan penipuan. Seorang ekonom terkenal – penggagas aliran moneterisme – John Maynard Keynes mengatakan:
“The best way to destroy the capitalist system is to debauch the currency. By a continuing process of inflation governments can confiscate, secretly and unobserved, an important part of the wealth of their citizens”
Pernyataan ini jelas merupakan suatu jurus penipuan, resep John Maynard Keynes bagi politikus yang mau mencuri/menyita asset dan kekayaan warga negaranya secara halus dan tidak nampak. Jangan heran kalau pertumbuhan uang dicetak dibanyak negara saat ini tinggi. Pembaca (Ekonomi Orang Waras dan Investasi) EOWI mungkin sudah bosan mendengar Imam Semar mengatakan hal ini.
Zimbabwe : 1000,000% (entah berapa pokoknya tinggi banget deh)
Russia : 47.5%
China : 18%
India : 17.5%
USA : 17%
Indonesia: 17%
Euro: 11.4%
Inflasi – ekspansi moneter kalau menyentuh barang sekunder, seperti tanah, rumah, saham disebut appresiasi asset dan investasi serta membuat orang senang. Tetapi tunggu dulu, pada akhirnya inflasi akan merambat ke kebutuhan pokok, seperti makanan dan bahan bakar. Ini baru disebut inflasi. Mazhab Keynesian menganjurkan adanya inflasi. Aneh bukan mazhab Keynesian? Sayangnya ekspansi moneter bisa punya dua nama dan dua rasa. Sayangnya rasa pahit, getir dan bikin sakit muncul terakhir. Harga saham dan rumah turun; disaat yang sama harga bahan pokok naik. Erosi pemiskinan berganda. Tapi jangan kuwatir, Indonesia belum terlalu parah. Pameran komputer dan alat komunikasi di Balai Sidang Senayan pada bulan Juni 2008 ini penuh dikunjungi sampai tempat parkir Senayan penuh dengan motor dan mobil.
Minyak mentah naik parabolik selama 1.5 setahun ini. Tetapi selama beberapa bulan, hal ini belum diikuti oleh produk minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan BBM melanda banyak negara, terutama negara dimana harga bensin ditetapkan/diatur oleh pemerintah. Refinery dan retail minyak mengalami tekanan karena harga bahan baku (minyak mentah naik dari $50/bbl sampai menembus $100/bbl, sedangkan harga produknya (BBM) masih belum beranjak. Akibatnya Exxon berniat keluar dari bisnis retail karena marginnya kecil [link]. Di Cina, kelangkaan BBM juga melanda karena Sinopec, Petro China enggan memproduksi BBM. Indonesia juga, Pertamina juga “tidak mau rugi banyak”. Bahkan PLN yang menggunakan BBM dan batu bara juga melakukan pemadaman untuk mengurangi kerugian (catatan: PLN dan Pertamina tidak boleh mengatakan bahwa mereka “tidak mau rugi”. Banyak dalih yang disodorkan sebagai alasan, tetapi dalih itu lemah dan tidak bisa dijadikan alasan). Baru pada akhir bulan February 2008, bensin mulai merangkak naik (Chart-1).
Chart 1 (Klik gambar untuk memperbesar)
Bulan Juni 2008 ini di US bensin menembus level psykologis $4/gallon (Rp 9,800/ltr). Ini belum apa-apa dibandingkan Jerman $11/gallon (Rp 27,000/ltr). Inggris $8.3/gal (Rp 20,000/ltr) . Di Malaysia harga minyak minggu lalu naik 40%. Harga barang lainnya sudah naik dalam mengantisipasi kenaikkan harga minyak. Tetapi, katanya inflasi masih 3%, tetapi money supply (M2) naik 17%. Harga bensin dan BBM naik dimana-mana, dan menekan hidup orang banyak.
Demonstrasi untuk memprotes kenaikan harga minyak berkobar dimana-mana di dunia, di Afrika, di Asia, di Eropa. Dengan google search untuk “fuel protest”, bisa diperoleh dimana saja di dunia ini ada protes kenaikan BBM. Di Eropa (Spanyol) seperti diberitakan oleh This is London.CO.UK (21 Juni 2008), sampai terjadi pembakaran truk besar [link].
“Violence has flared across Europe as hauliers, fishermen and taxi drivers protest against rising fuel prices they say are crippling their industries.
Some of the worst outbreaks were seen in Spain where prime minister José Luis Rodriguez pledged 'zero tolerance' of any disruption by 90,000 striking lorry drivers.
His warning came after a driver breaking the strike was burned when his lorry was set on fire.”
Di negara-negara yang harga BBM dikontrol oleh undang-undang, terpaksa harus dinaikkan pemerintah, karena pemerintah tidak sanggup lagi menanggung “subsidi” (Maksudnya, uang pajak tidak boleh terlalu banyak kembali kepada pembayar pajak. Bagian untuk politikus dan birokrat tidak boleh berkurang). Protes kenaikan harga bahan bakar merebak dimana-mana, di India, Filipina, Thailand, Indonesia (kecil saja tetapi ada mahasiswa pengunjuk sara yang mati), Nicaragua. Di Malaysia, protes ini adalah aksi protes yang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Malaysia dan diikuti oleh 24 ribu pengunjuk rasa. Perdana mentri Badawi bisa dipastikan akan turun tidak lama lagi. Hanya itu yang bisa diterima oleh rakyat Malaysia.
Protes bahan bakar minyak di Spanyol (Klik gambar untuk memperbesar)
Protes bahan bakar minyak di Filipina (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest bahan bakar minyak di India (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest BBM di Malaysia (Klik gambar untuk memperbesar)
Protest bahan bakar minyak di Thailand (Klik gambar untuk memperbesar)
Persepsi masyarakat awam, bahwa kenaikkan harga minyak akan menaikkan tingkat kemiskinan. Tetapi keponakan saya punya opini lain dengan argumennya. Kata keponakan saya kenaikan harga BBM dan pangan membuat rakyat miskin berkurang. Argumennya begini: bus yang biasanya tenang-tenang saja, sekarang suka ngebut mengejar storan. Penumpangnya bertambah karena yang biasanya naik mobil dan taxi harus menghemat naik bus. Ketika turun, bus yang biasanya langsam nya 3 km/jam, sekarang 15 km/jam. Jadi banyak penumpang jatuh dan mati. Kalau tidak mati di jalan, maka mati di rumah sakit karena terkejut jantungan melihat tagihan perawatan yang tinggi. Bagi yang biasanya makan 1 hari sekali, sekarang harus 3 hari sekali, dan akhirnya mati karena gizi buruk. Tentu saja opini keponakan saya ini hanyalah sebuah sarkasme.
Dampak inflasi di US sudah menjalar kemana-mana. Di samping harga pangan yang naik, juga rekening listrik, air, telepon, gas pemanas, cicilan rumah, cicilan mobil dan cicilan lainnya. Di tambah harga rumah turun dan tidak kuat bayar cicilan akhirnya stress. Kalau sekedar stress saja, paling-paling menjadi pemurung dan gampang marah. Kalau tidak kuat bisa bunuh diri seperti yang dilakukan Manimaren Sinvasan, orang kaya debitor BLBI. Harian Palm Beach Post [link] memberitakan:
Friday, June 13, 2008
A local hot line has seen a dramatic spike in suicide calls from people in Palm Beach County who are facing foreclosure and can't pay their bills, according to numbers released today.
Since the start of the year, 256 people in the county told operators at the 211 hot line that they were thinking about suicide. Of those, 44 told operators that their main reason was that they had lost a job, were facing foreclosure, couldn't afford to pay their bills or were homeless.
Kalau saya, dari pada bunuh diri untuk mengakhiri penderitaan, lebih baik bunuh orang yang bertanggung jawab atas segala keruwetan ini. Dari sejarah, biasanya, kalau penderitaan sudah tak tertahankan lagi maka orang akan mencari sasaran untuk melampiaskan kemarahannya. Kejadian seperti yang dialami oleh Luis XVI dan Maria Antoinnette, Charles I, atau raja-raja di Sumatra Utara dan Aceh di tahun 1947 bisa terulang kembali (anda harus membaca sejarah untuk mengetahui hal ini). Kesengsaraan bisa juga memicu kemunculan fasisme seperti Hitler, Mussolini, Fidel Castro dan Lennin. Kekuasaan mereka ini lahir karena penderitaan hidup.
Entahlah, sulit membayangkan bagaimana US bisa berubah menjadi berantakan seperti Uni-Soviet. Pembrontakan. Entah bisa entah tidak. Tetapi hal semacam ini bukan mustahil. Yang pasti di US sudah muncul kebudayaan baru, kota tenda. Ada berita dari US mengenai pertumbuhan kota tenda di Daily Bulletin 02/15/2008 [link. Ternyata bukan Sudan dan negara-negara Afrika saja yang punya kota tenda.
“ONTARIO - Nobody knows the exact population of Tent City, but the area has swelled beyond expectations. The dusty, undeveloped city-owned parcel at Cucamonga Avenue and Jefferson Street is filled with tents, campers and makeshift shelters.”
"It's growing and it's growing," said Carlos Villalobos, a Tent City resident the past four months. "And I haven't seen nobody leave."
Kota Tenda di US bukan di Sudan (Klik gambar untuk memperbesar)
Ini bukan piknik atau rekreasi (Klik gambar untuk memperbesar)
Hidup di US semakin tidak enak. Itu yang selama 10 tahun ini saya katakan kepada istri saya yang adiknya berimigrasi ke US. Kasihan juga ipar saya itu. Semoga dia bisa pindah ke tempat lain. Swiss mungkin.
CRASH BERIKUTNYA:
LEHMAN BROTHERS = BEAR STEARNS II; CITI GROUP = SHITTY GROUP
Telegraph.co.uk (19/06/2008) memberitakan bahwa Royal Bank of Scotland memberi peringatan kepada clientnya akan adanya crash di pasar modal global dalam 3 bulan mendatang akibat inflasi yang tinggi [link]:
The Royal Bank of Scotland has advised clients to brace for a full-fledged crash in global stock and credit markets over the next three months as inflation paralyses the major central banks.
"A very nasty period is soon to be upon us - be prepared," said Bob Janjuah, the bank's credit strategist.
A report by the bank's research team warns that the S&P 500 index of Wall Street equities is likely to fall by more than 300 points to around 1050 by September as "all the chickens come home to roost" from the excesses of the global boom, with contagion spreading across Europe and emerging markets.
Bob Janjuah, analis Royal Bank of Scotland melanjutkan:
RBS expects Wall Street to rally a little further into early July before short-lived momentum from America's fiscal boost begins to fizzle out, and the delayed effects of the oil spike inflict their damage.
Saya tidak tahu apakah ramalan Bob Janjuah akan terwujud atau tidak, tetapi EOWI punya ramalan sendiri yang mirip. Sudah meramalkan EOWI bahwa krisis kali ini akan cukup lama dan tidak akan selesai sebelum tahun 2011. Lihat seri Monitoring Krisis Ekonomi I [link], pada bulan Agustus 2007. Chart-2 ini saya ambil dari artikel itu. Sampai Desember 2011, jumlah Adjustable Rate Mortgage (ARM) yang beralih dari “teaser rate” (bunga penggoda yang rendah) ke bunga mengambang yang mengikuti pasar, masih tetap banyak jumlahnya. Dengan adanya inflasi yang meningkat, otomatis bunga mengambang juga naik.
Chart 2 (Klik gambar untuk memperbesar)
Pada lingkungan yang sifatnya krisis, cash is the king dan ongkos untuk meminjam uang menjadi mahal (kata lain untuk bunga pinjaman mahal). Debitur perumahan yang tadinya disebut sebagai “prime borrower” bisa berubah karakteristiknya menjadi sub-prime. Pengangguran meningkat, bunga pinjaman naik, harga barang pokok naik, gaji tetap (itu masih untung kalau tidak di PHK). Gagal bayar akan meningkat. Harga rumah akan jatuh. Ini akan berlaku secara global. Siapkan uang anda untuk menampung rumah dan apartemen murah.
Sejarah mengatakan bahwa krisis seperti sekarang ini, kita akan melihat banyak bank dan lembaga keuangan yang bangkrut dan kapitalnya tergerus. Seperti krimon di Indonesia dulu. Kalau kita tidak waspada, tabungan kitapun ikut tergerus nilainya, karena pemerintah akan membuat ketidak-bijaksanaan untuk menolong para bankir dengan mengencerkan/ menghancurkan nilai uang. Lehman Brothers (LEH) saya perkirakan akan menjadi Bear Stearns II karena model bisnisnya mirip dengan Bear Stearns. LEH dengan leverage bisnisnya 31 kali equitinya, akan memerlukan injeksi kapital setiapkali asset busuknya menjadi tak tertahankan lagi baunya. Citi Group akan menjadi Shitty Group. Ambia (MBI) kata orang Jawa akan ambyar nggak karuan. Saham LEN, MBI dan LEH nasibnya akan terus terdilusi karena mereka memerlukan injeksi dana yang akan diperoleh dari penerbitan saham baru. LEH dan MBI yang leveragenya tinggi, kerugian sedikit akan menghabiskan kapitalnya. Oleh sebab itu nasib saham LEH dan MBI masih akan terus terpuruk seperti Bear Stearns.
Lehman Brothers (LEH), tanggal 9 Juni 2008 lalu melakukan penjualan saham baru senilai $4 milyar di harga $28 dan Mandatory Convertible Preferred Stock senilai $2 milyar. Beberapa hari kemudian pada tanggal 12 Juni 2009 saham LEH ini terjun ke $23 (sempat menyentuh $21.17) karena pengumuman dicopotnya 2 petinggi LEH, Chief Financial Officer Erin Callan and Chief Operating Officer Joseph Gregory.
Bagaimana rasanya para pengambil keputusan di dana pensiun New Jersey yang membeli common stock LEH sebanyak $120 juta diharga $28 dan $60 juta preferred stock. Juga Kevin Cronin dari Putnam mutual fund yang merupakan pemegang saham LEH terbesar ke 16.
GEMPA SUSULAN
Krisis moneter sekarang ini saya perkirakan masih menyisakan 2 atau 3 gempa susulan; yaitu sekitar awal tahun 2009, antara awal dan pertengahan tahun 2010 dan di tahun 2011 (lihat Chart-2). Seperti gempa bumi, gempa susulan (after-shock) biasanya lebih menghancurkan walaupun daya pukulnya tidak sekuat yang pertama. Hal ini disebabkan struktur bangunan-bangunan sudah lemah dihantam gelombang pertama. Sama juga dengan ekonomi. Sendi-sendi ekonomi sudah rapuh pada saat gelombang ke II, III dan IV. Harga-harga sudah naik. Bank-bank sentral punya dua piihan: menaikkan suku bunganya, dengan kata lain meaikkan “cost of borrowing” atau menghancurkan nilai mata uangnya. Kedua-duanya sama-sama tidak bagus bagi ekonomi. Bank sentral Europa, Trichet nampaknya sudah bersiap-siap menaikkan suku bunganya. Bagi Trichet, keputusan ini tidak mudah. Kenaikan suku bunga ECB tidak akan berpengaruh banyak ke pada Jerman. Tetapi bagi Itali, Spanyol, Portugal, negara Eropa selatan, kenaikan suku bunga ini akan memukul perekonomian mereka yang memang sudah payah. Bulan Maret lalu seperti yang dikutip oleh Telegraph.co.uk (27/03/2008) Trichet mengatakan [link]:
"I wouldn't say the worst is behind us," the ECB president told European Union lawmakers in Brussels.
"If we don't learn the lessons of the past we will find ourselves faced with the same problems that we encountered during the first oil crisis."
He said countries then had responded to higher prices by raising wages and salaries which had fuelled an inflation spiral, choking off growth and causing widespread, stubborn unemployment that dogged Europe for decades.
"Never forget, mass unemployment in Europe started with the very bad reaction after the first oil shock in 1973. We had no mass unemployment in Europe before the first oil shock. We were at full employment in practically all the economies in Europe."
He also stressed the importance of full transparency by financial institutions regarding US sub-prime mortgage losses, saying: "In the Asian crisis, transparency appeared to be absolutely necessary to avoid the contagion from one emerging country in Asia to the other emerging economies in Asia, and we observe exactly the same in the present episode."
However, Mr Trichet rejected calls for an interest-rate cut after a surprise rise in German business confidence this month, insisting that fighting inflation is his priority.
Bagi US, dampaknya sudah jelas. Gambarannya seperti yang dijelaskan Trichet. Tantangan yang dihadapi Ben Bernanke ialah dari jajaran gubernur bank sentral US itu sendiri. Perpecahanan diantara gubernur bank sentral US ini sudah menelorkan beberapa gubernur menundurkan diri. Terakhir adalah Mishkin yang mundur pada akhir May 2008 lalu. Sebelumnya William Poole pensiun dan Susan Schmidt Bies mundur karena kekecewaannya terhadap lambatnya revisi pembuatan standarisasi kapital untuk perbankan. Jadi saat ini dari 7 kursi gubernur bank sentral US, yang terisi hanya 4: Ben Bernanke (Chairman), Donald Kohn (Vice Chairman), Kevin Warsh, Randall Kroszner
Kepemimpinan Ben Bernanke nampaknya meragukan. Apa yang anda harapkan? Tentu saja persoalan ekonomi global tidak bisa diselesaikan the Fed. Campur tangan the Fed akan membuat keadaan semakin parah. Tetapi jangan kuatir, persoalan ini akan terselesaikan dengan sendirinya karena misallokasi kapital dan disequilibrium akan kembali normal pada garis keseimbangannya dengan sendirinya secara alamiah.
TARUHAN MELAWAN WARREN BUFFET
Majalah Fortune (9 Juni 2008) memberitakan bahwa Warren Buffett, the CEO of Berkshire Hathaway dan Protégé Partners LLC, a New York City mengadakan taruhan. Pada dasarnya Buffet tidak percaya bahwa Protégé bisa memberikan keuntungan kepada investor reksadananya yang lebih baik dari S&P500. Kombinasi biaya managemen dan juga “hukum rata-rata” membuat investor reksadana Protégé tidak bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik dari S&P500 selama 10 tahun mendatang. Buffet dan Protégé membeli 10-year zero coupon Treasury bond masing-masing sebesar $320,000 (total $640,000). Dana ini akan menjadi $1 juta 10 tahun yang akan datang dan akan diberikan ke yayasan yang ditunjuk pemenang taruhan [link]
It's between Buffett (not Berkshire) and Protégé (the firm, not its funds). And there's serious money at stake. Each side put up roughly $320,000. The total funds of about $640,000 were used to buy a zero-coupon Treasury bond that will be worth $1 million at the bet's conclusion.
That $1 million will then go to charity. If Protégé wins, it has asked that the money be given to Absolute Return for Kids (ARK), an international philanthropy based in London. If Buffett wins, the intended recipient is Girls Inc. of Omaha, whose board includes his daughter, Susan Buffett.
Komentar Imam Semar: nilai riil dari uang taruhan yang $640,000, tidak akan menjadi $ 1 juta uang 2008, bahkan juga lebih rendah dari $640,000 uang 2008. Karena inflasi. Dari pada uang ini diinvestasikan sebagai bond, lebih baik sebagai perak yang kata Buffet dulu, tidak memberikan deviden dan pertumbuhan. Perak, minyak, emas dan tembaga dan asset riil lainnya memang tidak tumbuh karena mengikuti hukum kekekalan massa. Tetapi asset riil bisa mempertahankan nilai riilnya. Sedangkan asset kertas, akhirnya akan kembali ke nilai interinsiknya yaitu NOL.
Apa yang dimaksud oleh Buffet ialah dalam 10 tahun mendatang, investasi akan sulit memperoleh untung, sampai-sampai komisi untuk membayar fpengelola dana (fund manager) menjadi porsi yang cukup berarti dari keuntungan kapital yang diperoleh. Apalagi kalau inflasi ikut diperhitungkan. Harga bahan baku dan gaji pegawai akan meningkat. Bunga pinjaman naik. Semua ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Dalam 3 tahun mendatang, kebangkrutan akan meningkat.
TIDAK ADA SHORT SQUEEZE DI MINGGU KE 3 JUNI 2008
Saham-saham finansial seperti LEH, MBI, JPM, dan ETF fiansial yang sering menjadi sasaran empuk shorting, pada minggu option expiry, akan cenderung jadi sasaran short squeeze. Sejak Tanggal 13 Juni lalu posisi short saya di sektor finansial sudah bersih. Saya masih punya posisi short di LEN (Lennar), saham real estate. Ternyata yang saya tunggu tidak datang. Indeks DJIA turun menembus level psikologis 12,000. Saat ini pasar sudah hampir oversold. Support DJIA di 1170-1175 (Chart-3) mungkin bisa dijadikan target yang bisa dicapai minggu depan setelah itu terjadi relief rally, untuk menghilangkan oversold.
Chart 3 (Klik gambar untuk memperbesar)
Bullish percentage sektor finansial (BPFINA) juga sudah menunjukkan sangat bearish (Chart-4). Angka BPFINA = 21 berarti bull hanya tinggal 21% saja. Perubahan sedikit saja bisa membuat arah pasar berbalik. Perkiraan saya minggu depan pasar punya peluang 75% untuk bisa rebound. Pada saatnya, posisi short bisa dimasuki lagi. Tetapi untuk saat ini, posisi long di sektor saham emas dan ETF emas adalah lebih baik.
Chart 4 (Klik gambar untuk memperbesar)
CATATAN AKHIR DAN RENUNGAN
Harga minyak, batu bara, bahan-bahan pokok lainnya naik. Dipihak lain credit crunch menghantui bank-bank komersial. Bila terjadi hal seperti ini, pemerintah akan mengulangi kembali sejarah masa lalu. Mereka akan membela bank. Mereka tidak akan membiarkan bank menjadi bangkrut. Menolong bank-bank yang mengalami krisis kredit berarti mendilusi, menghancurkan nilai riil mata uang. Berhati-hatilah dengan tabungan anda.
Banyak orang yang tidak tahu bahwa inflasi sesungguhnya ciptaan pemerintah, bank sentral untuk lebih tepatnya, bukan gejala ekonomi. Kenaikan harga akibat inflasi (ekspansi moneter) sering dikacaukan dengan kenaikan harga karena mekanisme pasar permintaan dan penawaran. Ketidak tahuan ini sering digunakan para politikus untuk memindahkan, menimpakan kesalahan yang dibuatnya ke golongan produktif menghasilkan barang dan jasa. Spekulan, tuan-tanah, kapitalis penghisap, Yahudi, konglomerat hitam dan sebutan-sebutan yang menyudutkan lainnya.
Dalam bernegara yang demokrasi “bread & circus”, makanan dan tontonan/sandiwara, merupakan elemen yang penting. Pemerintah/politikus untuk mempertahankan kekuasaannya harus memuaskan bisa rakyat. Rakyat yang lapar bisa menimbulkan pemberontakan jika ada yang menyulut. Untuk memuaskan rakyat dan diri sendiri, perlu biaya. Pajak sangat tidak populer karena sangat menyolok dan sifatnya langsung (tapi pemerintah sekarang sedang giat-giatnya mengejar pajak. Nanti tahu rasa akibatnya). Kalau pajak tidak mencukupi, maka nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing adalah agenda berikutnya. Ini sirkusnya, pemerintah bersandiwara seakan-akan menjadi pahlawan penolong. Rusia, Bolivia dan Venezuela yang sudah terang-terangan menasionalisasi perusahaan minyak asing yang beroperasi di negara tersebut. US, Indonesia dan banyak negara pun akan melakukan hal yang serupa, windfall tax (pajak rejeki nomplok). Ini yang disebut perampokan dan pemalakan.
Tindakan pemerintah yang seperti ini akan memperparah keadaan. Keuntungan yang berlebih seharusnya bisa digunakan untuk melakukan eksplorasi; dan melakukan peremajaan sumur dan lapangan untuk meningkatkan produksi, malah diambil oleh pemerintah sebagai windfall tax untuk konsumsi. Bagaimana mungkin produksi minyak bisa ditingkatkan? Untuk Indonesia, tidak ada perusahaan besar minyak yang menandatangani kontrak-kontrak baru. Bagi perusahaan besar yang pengalaman, perjanjian bagi-hasil (KPS) tidak menarik lagi. Kebanyakan yang menanda-tangani blok-blok eksplorasi baru di Indonesia adalah perusahaan-perusahaan minyak yang kecil, baru dan tidak berpengalaman. Mereka tidak tahu bahwa hasil bagi yang berlaku sejak tahun 2008 ini penuh umpan dan resiko. Walaupun pembagian keuntungan nampak lebih besar, tetapi ini adalah umpan pemanis. Di dalamnya penuh jebakan. Ring-fencing, penciutan jumlah investasi yang dimasukkan dalam kategori OPEX (Operating Expenditure) yang bisa cepat di-recover, amortalisasi kapital selama 10 tahun (sebelumnya 5 tahun), dihapuskannya capital-cost insentive semuanya membuat perusahaan minyak beresiko tidak bisa me-recover capital yang ditamamkannya selama beroperasi, walaupun hasil baginya 85%-15% atau 60%-40%. Banyak resiko yang tersembunyi yang harus ditanggung kontraktor bagi hasil. Saya tidak yakin produksi minyak Indonesia bisa melewati 1 juta BBL per hari pada tahun 2008 ini, seperti target pemerintah.
Saya sempat membaca sebuah blog, Embun Pagi namanya. Ada sitiran di blog itu yang cukup menarik:
“Semua orang ingin hidup di atas biaya negara. Mereka lupa: negara ingin hidup di atas biaya semua orang.” –Claude Frederic Bastiat
Rakyat yang malas ingin agar mereka diurusi pemerintah. Dikasih makan, perumahan, gaji (kalau perlu tanpa kerja), layanan kesehatan gratis. Tetapi mereka lupa bahwa negara (politikus) juga ingin hidup mewah di atas biaya semua orang.
Bread & Circus itu yang diminta rakyat. “Jadi..... beri saja” kata para politikus. Ambil saja dari para kapitalis, spekulan, tuan tanah, perusahaan asing. Nasionalisasi semua perusahaan. Bumi, air dan kekayaannya dikuasai pemerintah untuk kepentingan rakyat. Bread & Circus diperoleh dengan menghukum mereka ini dengan pajak yang tinggi, penyitaan dan nasionalisasi. Makanan dan tindakan kepahlawanan.
Pembaca sekalian, saya yakin anda mau berpikir. Kalau para kapitalis, spekulan, tuan tanah yang nota bene adalah kelompok masyarakat yang produktif, yang mengeluarkan kekayaan alam ini dari bumi, dihukum dengan pajak yang tinggi disita kapitalnya, lalu siapa yang akan mengeluarkan kekayaan alam ini dari bumi? Pemerintah? Atau...para kapitalis busuk? Silahkan jawab.
Pembaca......, orang-orang yang ada di DPR, di kabinet, di pemerintahan tidak tahu dan tidak mau bagaimana mengeluarkan kekayaan bumi ini untuk dimanfaatkan. Apalagi sekarang banyak artis, agamawan, budayawan, sosilog yang masuk jadi politikus. Apakah anda kira mereka mempunyai intelektual yang cukup untuk membuat negara ini makmur? Saya meragukan.
Jakarta 21 Juni 2008
2 comments:
Hmmm, tulisan mas IS ini masih konsisten dengan tulisan2 terdahulu. Tampaknya emas uang sejati masih pilihan yang terbaik. Mari bersama2 kita tunggu gempa berikutnya juga parabolic run dari harga emas. Pada titik tertinggi emas kita tukar dengan property yang sedang di obral habis. Kemudian menunggu lagi siklus berikutnya property bubbles lagi ? Belum tentu ya mas IS. The future is not ours to see. Manusia berusaha, Tuhan menentukan .. Salam untuk mas IS dan keluarga.
Menurut Anda, apakah indonesia,inc. adalah bentuk yang ideal? Daripada melakukan confiscated untuk biaya hidupnya?
Post a Comment