(Sebuah catatan dari Gospel John)
PENGANTAR
Seperti yang dikatakan beberapa minggu lalu bahwa topik yang dibawakan di EOWI akan lebih bervariasi. Apa yang akan dijadikan bahan diskusi terkadang berseberangan dengan pendapat populer. Tetapi jangan dikira EOWI sekedar tampil-beda dengan opini mainstream (jalur utama). EOWI tetap berpegang pada logika dan objektif. Andaikata terdapat hal-hal yang bersifat opini, EOWI akan menyebutkannya sebagai opini.
Minggu lalu EOWI menampilkan topik kontroversial Poligami, Monogami dan Prilaku Seks ditinjau dari sudut antropologi fisik. Jelas EOWI tidak melandasi tesisnya berdasarkan hasil lamunan, seperti hak azasi manusia, kebebasan dan persamaan hak. Konsep-konsep hak azasi manusia, kebebasan berpendapat, persamaan hak adalah konsep yang tidak ada landasannya kecuali ide dari impian seseorang yang kemudian dipakai dan dijadikan sumber mata pencarian para aktivis LSM. Menurut kami, hal semacam itu terlalu merendahkan intelektual manusia. EOWI berdasarkan pengamatan di lapangan.
Kali ini EOWI akan mengetengahkan hal yang kontroversial, yaitu tentang salah satu kepercayaan agama Nasrani. EOWI melihat ada perbedaan antara kepercayaan jalur utama umat Kristiani dengan Bible. Lebih spesifik lagi Perjanjian Baru, Gospel (John, Johannes).
Andaikata anda beragama Nasrani dan tidak toleran terhadap hal-hal yang berbeda dengan kepercayaan jalur utama, maka saya anjurkan supaya anda tidak melanjutkan membaca tulisan ini.
Saya tegaskan bahwa bagian terpenting dari kesimpulan akhir tulisan ini adalah pernyataan Gospel, bukan pernyataan saya sebagai pengelola blog EOWI.
Selamat membaca bagi ingin tahu lebih lanjut.
HARI PASKAH/WAFATNYA ISA AL-MASIH
Seminggu menjelang hari kebangkitan Isa al-Masih, minggu lalu, ada orang yang mengirimkan file elektronik kitab Gospel Johannes (John) kepada saya. Mungkin maksudnya sebagai pertanyaan pancingan bahwa apakah saya percaya pada kematian Jesus di tiang salib dan naiknya Jesus.
Kalau ditanya apakah saya percaya bahwa apakah Jesus mati di tiang salib, jawaban saya ialah “tidak tahu”. Jadi bukan masalah percaya atau tidak, melainkan tahu atau tidak tahu. Oleh sebab itu yang akan kita bahas kali ini bukan opini saya, melainkan apa yang tertulis di kitab Gospel.
Setelah membaca kiriman Gospel John itu, saya menyimpulkan bahwa menurut Bible, dalam hal ini kitab Gospel John, Jesus tidak mati di tiang salib sebagaimana yang dipercayai umat Kristiani. Hal ini saya ceritakan kepada teman saya itu.
Kemudian saya mendapat jawaban berupa sangkalan, karena dalam John 19:31 sampai John 19:38 banyak digunakan kata mayat dan mati. Itu yang dijadikan pijakan untuk menyakini kematian Jesus di tiang salib. Kasus ini saya bawakan ke blog EOWI dengan maksud untuk bisa memperoleh tanggapan pembaca dan juga sebagai pertukaran informasi.
GOSPEL
Sebelum kita membahas topik utama, akan diterangkan dulu, apa itu Bible dan Gospel. Ini akan memudahkan untuk mengerti dalam membaca Bible.
Bible adalah kumpulan 66 kitab-kitab yang berasal dari jaman yang berbeda-beda. Dimulai dari Taurat (4 kitab pertama) yang asalnya dari jaman Musa, dan dilanjutkan dengan kitab-kitab agama Yahudi yang membentuk kitab Perjanjian Lama yang berasal dari jaman antara Musa dan Jesus. Bagian berikutnya adalah Perjanjian Baru, yang dimulai dengan 4 Gospel yang diakui gereja, kemudian kitab-kitab yang berasal dari jaman setelah Jesus.
Untuk mengerti isi Gospel, maka kita akan bahas mengenai sumber asal-muasal Gospel dan struktur Gospel. Ada 4 Gospel yang saat ini yang diakui oleh gereja, Gospel Matthew (Mathius), Mark (Markus), Luke (Lukas) dan John (Johannes). Sering kali Gospel disalah-tafsirkan dan dirancukan sebagai Injil. Kata Injil adalah dari bahasa Arab dan disebutkan di Quran sebagai wahyu dari Tuhan kepada nabi Isa al-Masih (Jesus). Di dalam ke 4 Gospel yang resmi, tidak ada satu kata Injil pun. Keempat Gospel yang ada juga tidak pernah mengaku bernama Injil. Dengan kata lain, penyamaan Gospel dengan Injil adalah tafsiran saja.
Kedua, Gospel adalah catatan sejarah mengenai Jesus. Ini ditegaskan oleh Gospel itu sendiri.
Luke pasal 1, ayat 1-4
(1) Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita
(2) seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
(3) Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu
(4) supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
Pada Luke 1:3 jelas disebutkan bahwa Gospel tulisan Luke adalah laporan hasil penyelidikannya tentang Jesus. Dan laporan ini diperuntukan kepada Teofilus. Hal yang sama juga ditemui di bagian akhir dari Gospel John yaitu [20:30] dan [21:25]. Disini secara eksplisit John (nara sumber) mengatakan bahwa dia, John, yang menentukan apa-apa yang menjadikan isi Gospel yang ditulisnya.
[John 20:30] Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
[John 21:25] Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Bahwa Gospel adalah biografi, akan menjadi jelas jika dibandingkan dengan kitab Jeremiah yang mengaku sebagai wahyu/firman Tuhan:
Jeremiah pasal 1, ayat 1-4:
1) Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin
(2) Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.
(3) Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima
(4) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: ................ (dan seterusnya.)
Kitab Jeremiah jelas secara eksplisit menyatakan bahwa kitabnya ini adalah firman Tuhan (dengan bahasa Jeremiah). Sedangkan Gospel, lebih spesifik Luke adalah catatan sejarah (biografi Jesus) hasil riset penulisnya. Bahkan menurut John [20:30] dan [21:25], bahwa sebenarnya masih banyak kisah tentang Jesus yang tidak dituliskan.
Dengan mengetahui bentuk dan struktur kitab Gospel, nantinya kita bisa membedakan hal-hal berikut:
1. Persepsi nara sumber Gospel
3. Pengamatan nara sumber Gospel
2. Pernyataan Jesus yang dikutip oleh nara sumber Gospel dan penulis Gospel (John, Luke, Matthew dan Mark)
MENINGGALNYA JESUS DI TIANG SALIB
Di bawah ini adalah kutipan kitab Gospel John (yang saya cut & paste dari file yang dikirim ke saya) yang berkisah tentang bagian menjelang akhir dari penyaliban Jesus. Gospel John bercerita lebih detail dari 3 Gospel lainnya mengenai saat-saat penyaliban dan setelah penyaliban.
Gospel John
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
19:38. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Nara sumber Gospel John mengatakan bahwa Jesus telah mati, setelah minum anggur [John 19:30]. Di ayat lain [John 19:34] dikatakan bahwa darah dan air mengalir keluar dari luka tusukan ketika prajurit menusukkan tombaknya ke badan Jesus. Pada orang yang sudah mati, darah tidak akan muncrat keluar. Keluarnya darah dari luka karena adanya perbedaan tekanan antara darah yang ada di pembuluh darah dengan atmosfir. Ini bisa terjadi kalau jantung yang memompa darah masih bekerja. Oleh sebab itu, jika Jesus masih bisa mengeluarkan darah ketika ditusuk, artinya jantungnya masih memompa darah. Masih bekerja dan Jesus belum mati.
Kata-kata mati, mayat yang mengacu kepada Jesus pada riwayat Gospel John 19, kemungkinan bisa diartikan sebagai persepsi nara sumber Gospel. Kemungkinan nara sumber tidak mengecek deyut nadi Jesus untuk memastikan kematian Jesus. Dan nara sumber tidak mengetahui bahwa orang mati tidak berdarah ketika dilukai.
Ada bukti yang lebih menyakinkan lagi yang mengindikasikan bahwa Jesus belum/tidak mati di tiang salib. Yaitu pernyataan Jesus itu sendiri.
Pada John 20 diceritakan bahwa sehari setelah penyalibannya, pagi-pagi sekali ketika hari masih gelap, seorang murid Jesus, Maria Magdalena pergi ketempat Jesus dikuburkan. Didapatinya batu penutup kuburan Jesus sudah digeser dari pintu kubur. (Catatan: kemungkinan kuburan di masa itu hanya lubang yang ditutup dengan batu, dan tidak diurug sehingga orang masih bisa tinggal di dalamnya tanpa tertimbun tanah). Jesus pun sudah tidak ada. Maka dia menangis. Ketika itu datang seseorang yang ternyata Jesus. Tentu saja hal ini membuat Maria Magdalena terkejut. Lalu Jesus berkata:
[John: 20:17] Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
(Untuk cerita lengkapnya silahkan baca ayat sebelumnya).
Pada ayat ini Jesus menggunakan kata: Aku belum pergi kepada Bapa yang artinya “Aku belum mati”. Andaikata Jesus sudah mati dan hidup kembali maka kalimat yang tepat: “Aku baru saja kembali dari Bapa”. Pernyataan Jesus ini kuat sekali untuk menyimpulkan bahwa Jesus tidak mati di tiang salib karena tidak ada yang lebih tahu tentang keadaan Jesus di tiang salib kecuali dirinya sendiri.
Jadi kalau diurutkan maka
PENGANTAR
Seperti yang dikatakan beberapa minggu lalu bahwa topik yang dibawakan di EOWI akan lebih bervariasi. Apa yang akan dijadikan bahan diskusi terkadang berseberangan dengan pendapat populer. Tetapi jangan dikira EOWI sekedar tampil-beda dengan opini mainstream (jalur utama). EOWI tetap berpegang pada logika dan objektif. Andaikata terdapat hal-hal yang bersifat opini, EOWI akan menyebutkannya sebagai opini.
Minggu lalu EOWI menampilkan topik kontroversial Poligami, Monogami dan Prilaku Seks ditinjau dari sudut antropologi fisik. Jelas EOWI tidak melandasi tesisnya berdasarkan hasil lamunan, seperti hak azasi manusia, kebebasan dan persamaan hak. Konsep-konsep hak azasi manusia, kebebasan berpendapat, persamaan hak adalah konsep yang tidak ada landasannya kecuali ide dari impian seseorang yang kemudian dipakai dan dijadikan sumber mata pencarian para aktivis LSM. Menurut kami, hal semacam itu terlalu merendahkan intelektual manusia. EOWI berdasarkan pengamatan di lapangan.
Kali ini EOWI akan mengetengahkan hal yang kontroversial, yaitu tentang salah satu kepercayaan agama Nasrani. EOWI melihat ada perbedaan antara kepercayaan jalur utama umat Kristiani dengan Bible. Lebih spesifik lagi Perjanjian Baru, Gospel (John, Johannes).
Andaikata anda beragama Nasrani dan tidak toleran terhadap hal-hal yang berbeda dengan kepercayaan jalur utama, maka saya anjurkan supaya anda tidak melanjutkan membaca tulisan ini.
Saya tegaskan bahwa bagian terpenting dari kesimpulan akhir tulisan ini adalah pernyataan Gospel, bukan pernyataan saya sebagai pengelola blog EOWI.
Selamat membaca bagi ingin tahu lebih lanjut.
HARI PASKAH/WAFATNYA ISA AL-MASIH
Seminggu menjelang hari kebangkitan Isa al-Masih, minggu lalu, ada orang yang mengirimkan file elektronik kitab Gospel Johannes (John) kepada saya. Mungkin maksudnya sebagai pertanyaan pancingan bahwa apakah saya percaya pada kematian Jesus di tiang salib dan naiknya Jesus.
Kalau ditanya apakah saya percaya bahwa apakah Jesus mati di tiang salib, jawaban saya ialah “tidak tahu”. Jadi bukan masalah percaya atau tidak, melainkan tahu atau tidak tahu. Oleh sebab itu yang akan kita bahas kali ini bukan opini saya, melainkan apa yang tertulis di kitab Gospel.
Setelah membaca kiriman Gospel John itu, saya menyimpulkan bahwa menurut Bible, dalam hal ini kitab Gospel John, Jesus tidak mati di tiang salib sebagaimana yang dipercayai umat Kristiani. Hal ini saya ceritakan kepada teman saya itu.
Kemudian saya mendapat jawaban berupa sangkalan, karena dalam John 19:31 sampai John 19:38 banyak digunakan kata mayat dan mati. Itu yang dijadikan pijakan untuk menyakini kematian Jesus di tiang salib. Kasus ini saya bawakan ke blog EOWI dengan maksud untuk bisa memperoleh tanggapan pembaca dan juga sebagai pertukaran informasi.
GOSPEL
Sebelum kita membahas topik utama, akan diterangkan dulu, apa itu Bible dan Gospel. Ini akan memudahkan untuk mengerti dalam membaca Bible.
Bible adalah kumpulan 66 kitab-kitab yang berasal dari jaman yang berbeda-beda. Dimulai dari Taurat (4 kitab pertama) yang asalnya dari jaman Musa, dan dilanjutkan dengan kitab-kitab agama Yahudi yang membentuk kitab Perjanjian Lama yang berasal dari jaman antara Musa dan Jesus. Bagian berikutnya adalah Perjanjian Baru, yang dimulai dengan 4 Gospel yang diakui gereja, kemudian kitab-kitab yang berasal dari jaman setelah Jesus.
Untuk mengerti isi Gospel, maka kita akan bahas mengenai sumber asal-muasal Gospel dan struktur Gospel. Ada 4 Gospel yang saat ini yang diakui oleh gereja, Gospel Matthew (Mathius), Mark (Markus), Luke (Lukas) dan John (Johannes). Sering kali Gospel disalah-tafsirkan dan dirancukan sebagai Injil. Kata Injil adalah dari bahasa Arab dan disebutkan di Quran sebagai wahyu dari Tuhan kepada nabi Isa al-Masih (Jesus). Di dalam ke 4 Gospel yang resmi, tidak ada satu kata Injil pun. Keempat Gospel yang ada juga tidak pernah mengaku bernama Injil. Dengan kata lain, penyamaan Gospel dengan Injil adalah tafsiran saja.
Kedua, Gospel adalah catatan sejarah mengenai Jesus. Ini ditegaskan oleh Gospel itu sendiri.
Luke pasal 1, ayat 1-4
(1) Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita
(2) seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
(3) Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu
(4) supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
Pada Luke 1:3 jelas disebutkan bahwa Gospel tulisan Luke adalah laporan hasil penyelidikannya tentang Jesus. Dan laporan ini diperuntukan kepada Teofilus. Hal yang sama juga ditemui di bagian akhir dari Gospel John yaitu [20:30] dan [21:25]. Disini secara eksplisit John (nara sumber) mengatakan bahwa dia, John, yang menentukan apa-apa yang menjadikan isi Gospel yang ditulisnya.
[John 20:30] Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
[John 21:25] Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Bahwa Gospel adalah biografi, akan menjadi jelas jika dibandingkan dengan kitab Jeremiah yang mengaku sebagai wahyu/firman Tuhan:
Jeremiah pasal 1, ayat 1-4:
1) Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin
(2) Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.
(3) Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima
(4) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: ................ (dan seterusnya.)
Kitab Jeremiah jelas secara eksplisit menyatakan bahwa kitabnya ini adalah firman Tuhan (dengan bahasa Jeremiah). Sedangkan Gospel, lebih spesifik Luke adalah catatan sejarah (biografi Jesus) hasil riset penulisnya. Bahkan menurut John [20:30] dan [21:25], bahwa sebenarnya masih banyak kisah tentang Jesus yang tidak dituliskan.
Dengan mengetahui bentuk dan struktur kitab Gospel, nantinya kita bisa membedakan hal-hal berikut:
1. Persepsi nara sumber Gospel
3. Pengamatan nara sumber Gospel
2. Pernyataan Jesus yang dikutip oleh nara sumber Gospel dan penulis Gospel (John, Luke, Matthew dan Mark)
MENINGGALNYA JESUS DI TIANG SALIB
Di bawah ini adalah kutipan kitab Gospel John (yang saya cut & paste dari file yang dikirim ke saya) yang berkisah tentang bagian menjelang akhir dari penyaliban Jesus. Gospel John bercerita lebih detail dari 3 Gospel lainnya mengenai saat-saat penyaliban dan setelah penyaliban.
Gospel John
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
19:38. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Nara sumber Gospel John mengatakan bahwa Jesus telah mati, setelah minum anggur [John 19:30]. Di ayat lain [John 19:34] dikatakan bahwa darah dan air mengalir keluar dari luka tusukan ketika prajurit menusukkan tombaknya ke badan Jesus. Pada orang yang sudah mati, darah tidak akan muncrat keluar. Keluarnya darah dari luka karena adanya perbedaan tekanan antara darah yang ada di pembuluh darah dengan atmosfir. Ini bisa terjadi kalau jantung yang memompa darah masih bekerja. Oleh sebab itu, jika Jesus masih bisa mengeluarkan darah ketika ditusuk, artinya jantungnya masih memompa darah. Masih bekerja dan Jesus belum mati.
Kata-kata mati, mayat yang mengacu kepada Jesus pada riwayat Gospel John 19, kemungkinan bisa diartikan sebagai persepsi nara sumber Gospel. Kemungkinan nara sumber tidak mengecek deyut nadi Jesus untuk memastikan kematian Jesus. Dan nara sumber tidak mengetahui bahwa orang mati tidak berdarah ketika dilukai.
Ada bukti yang lebih menyakinkan lagi yang mengindikasikan bahwa Jesus belum/tidak mati di tiang salib. Yaitu pernyataan Jesus itu sendiri.
Pada John 20 diceritakan bahwa sehari setelah penyalibannya, pagi-pagi sekali ketika hari masih gelap, seorang murid Jesus, Maria Magdalena pergi ketempat Jesus dikuburkan. Didapatinya batu penutup kuburan Jesus sudah digeser dari pintu kubur. (Catatan: kemungkinan kuburan di masa itu hanya lubang yang ditutup dengan batu, dan tidak diurug sehingga orang masih bisa tinggal di dalamnya tanpa tertimbun tanah). Jesus pun sudah tidak ada. Maka dia menangis. Ketika itu datang seseorang yang ternyata Jesus. Tentu saja hal ini membuat Maria Magdalena terkejut. Lalu Jesus berkata:
[John: 20:17] Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
(Untuk cerita lengkapnya silahkan baca ayat sebelumnya).
Pada ayat ini Jesus menggunakan kata: Aku belum pergi kepada Bapa yang artinya “Aku belum mati”. Andaikata Jesus sudah mati dan hidup kembali maka kalimat yang tepat: “Aku baru saja kembali dari Bapa”. Pernyataan Jesus ini kuat sekali untuk menyimpulkan bahwa Jesus tidak mati di tiang salib karena tidak ada yang lebih tahu tentang keadaan Jesus di tiang salib kecuali dirinya sendiri.
Jadi kalau diurutkan maka
- Nara sumber Gospel John menggunakan kata mayat dan mati untuk merujuk ke Jesus
- Dilaporkan bahwa ketika Jesus ditusuk tombak oleh tentara Romawi, darah mengucur
dari lukanya, menunjukkan bahwa jantung Jesus masih bekerja - Jesus mengaku belum/tidak meninggal di tiang salib, sebagaimana dikutip oleh nara sumber Gospel
Ketiga point di atas bukan opini penulis, melainkan point-point yang dinyatakan oleh Gospel John. Apa yang anda percayai terserah anda. Dan penulis tidak bermaksud untuk mencapuri apa yang anda percayai atau menghina suatu kepercayaan apapun.
Bagi yang bukan beragama Nasrani dan tertarik untuk mengetahui Gospel dan Bible lebih lanjut, bisa anda kunjungi situs http://alkitab.otak.info/. Anda akan bisa lebih mengerti tentang tuisan ini jika anda membaca Gospel secara lengkap.
Jakarta 9 Mei, 2008
24 comments:
Hallo Pak Imam,
Saya sering membaca tulisan-tulisan Pak Imam di blog ini karena sangat informatif.Saya tertarik untuk menambah info untuk tulisan Pak Imam yang ini. infonya ada di link berikut ini :
http://www.gotquestions.org/Indonesia/mengapa-percaya-kebangkitan.html
salam kenal, novi.
sekedar memberikan visi yg lain
1. Tubuh Yesus masih tergantung di atas kayu salib ketika tentara romawi itu menusukkan tombaknya ke lambung Yesus. Tentu tidak butuh jantung utk memberikan beda tekanan, cukup dari gravitasi saja sudah bisa. Selain itu dinyatakan bahwa yg keluar tidak hanya darah, tetapi juga air. Ini sangat masuk akal, karena memang itulah isinya lambung yg adalah tempat transitnya apa2 yg masuk dari mulut. Memang tidak tertulis di gospel itu tentang mana yg lebih banyak antara air atau darah yg tercurah dari lubang lambung itu.Tubuh manusia yg sudah lama tergantung akan membuat banyak cairan mengumpul ke arah bawah, justru karena memang jantung sudah berhenti berdenyut utk memompakan darah ke seluruh tubuh. Silahkan datang ke pasar daging jika tidak percaya......
2. Ucapan Yesus :AKU BELUM PERGI KEPADA BAPA diakui di dalam iman kristen bahwa Yesus mati di atas kayu salib, TURUN KE DALAM KERAJAAN MAUT (=dunianya orang mati), bangkit dari antara orang mati, naik ke surga, dst....
Jadi ucapan Yesus tersebut memang logis karena memang Dia belum naik ke surga melainkan turun ke dalam dunia orang mati.
anyway,....terima kasih kepada pak Imam Semar atas pandangannya. Lebih banyak lagi pandangan orang2 lain yg lebih susah untuk dijawab, sehingga terpaksa orang kristiani hanya kembali kepada imannya utk tetap memegang teguh kepercayaannya.
Bacaan : Yohanes 6:32-40
Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, "Ibu telah melayani kaum miskin di Kolkata, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa
masih ada jauh lebih banyak lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa gagal?" Ibu Teresa menjawab, "Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia ...."
Setiap pelayan Tuhan di mana pun dan dalam peran apa pun, tidak dipanggil untuk berhasil. Sebab jika panggilannya adalah keberhasilan, ia akan sangat riskan jatuh pada kesombongan atau penghalalan segala cara. Pelayan Tuhan dipanggil untuk setia. Melakukan tugas pelayanannya dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Semampunya, bukan semaunya.
Itulah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus. Menurut ukuran dunia, Tuhan Yesus bisa dibilang tidak berhasil semasa hidup-Nya. Betapa tidak, Dia harus menjalani hukuman salib. Satu murid-Nya mengkhianati-Nya. Satu murid lagi menyangkali-Nya. Dan, para murid-Nya yang lain kocar-kacir meninggalkan-Nya dan bersembunyi. Tiga tahun berkarya, ujung-ujungnya hanya begitu. Namun, Dia toh tetap setia menjalankan tugas pelayanan-Nya; melaksanakan kehendak Bapa, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yohanes 4:34).
Dia tidak undur sedikit pun. Itu sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia (ayat 9). Kesetiaan-Nya membuahkan keselamatan manusia.
Dalam melayani, bisa saja kita melihat bahwa apa yang kita lakukan seolah-olah tidak ada hasilnya. Bila kita menghadapi situasi demikian, jangan undur. Tetaplah setia. Kesetiaan kita dalam melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
Memang susah jika kita berbicara mengenai masalah ke-iman-an. Mana yang benar dan mana yang salah didasarkan pada buku/kitab suci yang dibaca oleh yang mempercayainya. Jika nasrani maka yang dibaca adalah alkitab. Umat muslim membaca alquran. Ini adalah titik tolak yang berbeda, dan tidak akan ketemu. Diperdebatkan juga tidak akan ada titik temunya, karena dasarnya sudah berbeda.
Masing - masing bisa menyangkal bahwa kita atau anda membaca secara parsial. Atau alasan lainnya, diartikan secara subyektif. Lalu bagaimana ?
Kembali ke Iman...lalu dimanakah letak logika dan pikiran orang waras ? Gampang...Kita memang bisa tahu tentang beberapa hal, tetapi kita tidak tahu mengenai semua hal. Karena manusia terbatas ! Ada hal yang bisa diterima oleh logika...banyak hal yang tidak bisa diterima oleh rasio. Dan inilah yang dinamakan dengan iman ! Bukan Imam semar ^-^'
iya setuju mr anonomous, yang kasihan itu orang yahudi yang di zaman nabi yeremia atau yesaya saya lupa tuh udah di nubuatkan akan datang anak Allah,yang menjadi manusia dan kemudian akan mati disalibkan untuk menebus dosa manusia (wkt itu bagi israel), tapi mereka sendiri tidak mempercayainya dan hingga kini masih menunggu siapakah mesias itu. Padahal jelas itu yesus atau yang di al-quran disebut Yesua/Isa Almasih
Kalau umat kristiani sekarang cuma pegang perjanjian baru maka kitab suci mereka tidak lebih dari sebuah biografi. Bukankah sebuah kitab suci harus memiliki firman Tuhan di dalamnya? Pertanyaannya, jika saya membaca sebuah buku biografi seseorang, apakah saya harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan di dalam buku itu?
Sudah saya duga sebelumnya bahwa posting kali ini akan banyak mendapat response. Sayangnya beberapa response menyimpang dari topik.
Komentar no.2, adalah komentar yang paling bagus karena masih dalam jalur diskusi. Saya katakan bagus karena:
1. Ajakannya membuktikan secara eksperimen bahwa "orang mati tidak berdarah" yang menjadi premis (asumsi dasar) dari kesimpulan bahwa Jesus belum meninggal ketika ditusuk tentara Romawi.
2.Memberikan competing argument bahwa John 20:17 bisa ditafsirkan sebagai Jesus belum ke sorga tetapi sudah meninggal ketika di tiang salib. Good competing argument.
Pemberi komentar no.2, anda sudah cukup skeptis dan kritis. Tinggal dilanjutkan dengan riset berikutnya sebagai follow up. Mungkin anda bisa bertanya kepada dokter forensik apakah mayat akan mengucurkan darah jika dilukai.
Komentar no.6, agak jauh kedepan. Gospel (menurut Luke 1 ayat 1-4) adalah biografi Jesus. Jesus sendiri mengatakan bahwa Dia menyampaikan firman/ajaran Bapa. Jadi kalau Gospel itu cukup akurat dalam me-record perjalanan hidup Jesus, maka perbuatan dan perkataan Jesus adalah firman Tuhan.
Pertanyaan bahwa apakah seseorang harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan di dalam buku itu? Bagi orang yang pragmatis nilai kebenaran suatu ajaran lebih penting daripada sumbernya itu sendiri.
Catatan: saya peribadi menilai ucapan-ucapan Jesus mempunyai nilai-nilai ajaran kebenaran, walaupun penafsirannya berbeda dengan mainstream Christianity.
Salam
kayak nya akan ada Davinci code ke 2 nih....heheheh
Mas IS, Sekali lagi saya harus mengambil posisi opponent. Bagi saya tulisan mas IS ini adalah opini, karena pengumpulan datanya tidak lengkap. Menurut sejarah bangsa-bangsa yang saya baca, pada jaman Jesus berlaku aturan mengenai hukuman mati di kayu salib. Ada 2 kemungkinan tata cara hukuman mati : 1. Pada hari biasa terhukum disalibkan pada a pagi hari dan ditunggu sampai kapanpun sampai ybs mati, bisa berhari2. 2. Khusus pada hari Jumat berlaku aturan yang berbeda, ini disebabkan keesokan harinya rakyat akan merayakan hari Sabat, hari Tuhan, yang jatuh pada hari Sabtu. Pada hari Sabat semua orang tidak bekerja tetapi mempersembahkan seluruh kegiatannya untuk Tuhan termasuk berkunjung ke sinagoga dan membakar persembahan2. Nah, karena itu khusus hukuman mati yang jatuh pada hari Jumat berlaku aturan sebagai berikut : Terhukum di salibkan pada pagi hari, dan ditunggu sampai sore hari sebelum matahari terbenam lau para serdadu memeriksa kondisi terhukum. Kondisi 1 : Apabila terhukum mati, maka ya sudah, mayat diturunkan dan dikubur. Dalam kasus Jesus, para serdadu telah melihat kondisi Jesus dalam keadaan wafat, kepala menggelantung kebawah. Untuk memastikannya para serdadu menusukkan tombak kelambung Jesus. Karena lambung berisi cairan, maka mengalirlah cairan dari dalam lambung beserta darah. Mengenai darah ini bisa jadi karena Jesus menjalani siksaan dan dipukul berulang sehingga luka dalam dan terjadi pendarahan dibagian dalam dan darah terkumpul dalam lambung. Atau cairan lambung itu membilas darah yang timbul akibat luka robek karena tusukan tombak. Dalam Injil tidak dijelaskan jumlah darah yang keluar. Seandainya Jesus belum wafat, tentu di Injil akan ditulis bahwa setelah tombak ditusukkan maka menjeritlah Jesus karena kesakitan dan Dia wafat. Tulisan seperti itu tidak ada ma IS. Lalu kondisi 2 : apabila Jumat sore itu terhukum ternyata belum mati, maka berlaku aturan kedua kakinya dipatahkan dan mereka dibebaskan. Ini yang terjadi pada kedua penjahat yang disalibkan disebelah Jesus. Kenapa begitu ? Karena besok adalah hari Sabat, hari suci, rakyat tidak bekerja dan tidak mau mengotori tangan mereka dengan menurunkan mayat dan menguburkannya.
Mengenai ucapan Jesus bahwa Dia belum pergi ke rumah Bapa, Dia bermaksud memberitahu murid2nya bahwa Dia dalam bentuk Roh masih akan tinggal bersama2 mereka sampai hari kenaikan Jesus ke surga. Jesus juga mengatakan janganlah takut karena setelah Jesus naik ke surga, akan datang penggantiNya yaitu entity ketiga Roh Kudus yang akan menemani kita semua sampai akhir jaman.
Kalau mau lebih jelas, mas IS bisa membaca buku2 teologi terutama Kristologi, ilmu yang mempelajari Jesus Kristus. Jadi jelas tulisan itu bukan fakta, itu opini. Dan siapapun bebas membuat opini.
Dalam keterbatasan pikiran manusia, masih ada juga yang berusaha menyelami misteri Tuhan. Lha wong menyelami misteri emas saja aku masih bingung mas IS, aku accumulate di USD 650, 720, 740, 850, 880 per troy oz, dan ternyata sekarang aku kehilangan kesempatan jual di US$ 1033 sebab masih menunggu parabolic run. Semoga bisa ke US$ 1200. bagaimana mas IS, bisa nggak ? Setiap hari aku ke www.alexa.com, kok nggak ada panic buying ya… Hit 0.1 ?
Kembali ke masalah isi Pernjanjian Baru yang dianggap biografi yang tidak harus selalu diikuti, tapi telah disanggah oleh IS bahwa walaupun biografi tapi tetap harus diikuti karena kata Yesus bahwa ucapannya adalah ajaran dari Bapa di Surga, saya ingin bertanya: Kenapa dalam perjanjian baru, bahkan dari semua kitab suci yang diakui saat ini, "kenapa sejarah hidup Yesus dari umur 14-29 tahun tidak ada / tidak terekam ?". Ini tidak main-main lho Pak IS, karena selang waktu tersebut lebih dari separo lamanya hidup Yesus! Bagaimana mungkin kitab suci sampai tidak lengkap seperti ini? ataukah memang sengaja dihilangkan karena alasan tertentu...?
Deedat:Kenapa dalam perjanjian baru, bahkan dari semua kitab suci yang diakui saat ini, "kenapa sejarah hidup Yesus dari umur 14-29 tahun tidak ada / tidak terekam ?". Ini tidak main-main lho Pak IS, karena selang waktu tersebut lebih dari separo lamanya hidup Yesus! Bagaimana mungkin kitab suci sampai tidak lengkap seperti ini? ataukah memang sengaja dihilangkan karena alasan tertentu...?
IS: Tuduhan tanpa dasar. Andaikata ada alasannya, hanya berupa spekulasi. Saya bisa berspekulasi bahwa antara 14-29 tahun memang tidak banyak moment yang perlu dicatat dan diceritakan.
Maksud saya kalau ternyata kitab-kitab perjanjian baru itu cuma biografi, maka isinya menjelaskan kehidupan Yesus. Ini topik yang global sekali. Bagaimana membedakan antara firman Tuhan yang asli dan perkataan Yesus secara pribadi? Apalagi Gospel sendiri menjelaskan kalau ada perbuatan yang tidak bisa dituliskan di kitab tersebut. Berarti ada ajaran Yesus yang hilang (dan mungkin penting untuk diketahui). Satu lagi, biografi itu dibuat oleh manusia bukan oleh Tuhan langsung, artinya isinya tergantung dari yang menulisnya, dan sudah terdiri dari berbagai macam kepentingan.
Tanggapan/Jawaban untuk komentar May 20, 2008 7:31 AM:
Koreksi: Perjanjian Baru tidak hanya berisi biografi Jesus tetapi juga surat-surat St. Paul (Paulus), Kisah Murid-Murid Jesus dan lainnya. Gospel secara khusus mengisahkan tentang Jesus (saya anjurkan anda membaca secara lengkap isi Perjanjian Baru, kemudian kita bisa melanjutkan diskusi).
Apakah ada ajaran Jesus yang hilang? Bisa saja. Tetapi ajaran yang paling penting tentunya sangat sulit hilang, karena Jesus semasa hidupnya akan terus menerus menekankan ajaran yang terpenting ini kepada murid-muridnya. Jadi... untuk hilang peluangnya kecil.
Bagaimana membedakan firman Tuhan dengan yang bukan? Tuhan sebagai entity yang sempurna kalau mengarang buku tentu akan memperkenalkan diri sebagai Tuhan. Pada saat anda membaca buku itu, seakan-akan pengarangnya bercakap-cakap dengan pembacanya. Dan pengarangnya (Tuhan) juga harus menghilangkan keraguan pembacanya mengenai devine origin dari buku itu.
Pengarangnya Gospel pak, bukan Tuhan. Masa anda tidak bisa bedakan firman Tuhan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dengan kisah hidup Yesus dan yang lain-lain itu?
Yang terpenting adalah ajarannya itu sendiri, kebenaran itu sendiri. Harus diakui ada kesalahan (ketidak akuratan)pada beberapa pernyataan Jesus, tetapi hal ini tidak merubah ajaran/ajakan ke arah kebaikan secara keseluruhan. Misalnya:
[MATIUS 13:31-32] Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
Perhatikan kata yang saya tebalkan. Kata Jesus bahwa biji sesawi (mustard) adalah yang paling kecil diantara semua biji. Kita tahu bahwa biji anggrek dan vanilla lebih kecil lagi, kalau bukan yang terkecil. Kalau Jesus sebagai Tuhan atau ayat itu sebagai firman Tuhan maka tidak bisa di tolerir, karena Tuhan harus bisa akurat. Tetapi kalau dilihat kembali ayat-ayat selanjutnya (silahkan baca sendiri), secara keseluruhan pasal itu mengandung ajaran kebenaran/kebaikan......, hanya tidak akurat.
Dengan kata lain bahwa ajaran Jesus masih mengandung ajaran dan petunjuk bagi manusia, tetapi tidak bisa disebut firman Tuhan kata per kata, huruf per huruf.
Saya anjurkan anda mempelajari 66 buku yang ada di Bible (memerlukan waktu 1-3 tahun), secara teliti dan objektif. Katakan kepada saya ajaran Jesus yang mana yang menyimpang dari jalan kebenaran. Saya tegaskan lagi, fokusnya adalah ajaran Jesus bukan ajaran gereja.
Kalau anda menenukannya, bisa anda emailkan ke email saya di Imam_Semar@Yahoo.com. Saya akan senang ber-email-an dgn anda, kalau saya ada waktu luang.
Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak kecil yang percaya ini"
(Yak 5:1-6; Mrk 9:41-50)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum
secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak
akan kehilangan upahnya." "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari
anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah
batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam
laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena
lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari
pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam
api yang tak terpadamkan; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati,
dan apinya tidak akan padam.] Dan jika kakimu menyesatkan engkau,
penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan
timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam
neraka; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak
akan padam.] Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena
lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu
dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana
ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap
orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika
garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah
kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai
yang seorang dengan yang lain." (Mrk 9:41-50),
Saya tidak meragukan kalau ajaran Yesus tidak menyimpang dari ajaran kebenaran. Hanya saja saya ragukan tingkat keakuratannya dan keasliannya ,karena yang menulis & menyusun adalah seorang manusia. Padahal ajaran Tuhan seharusnya dijalankan semuanya kan. Bagaimana mau menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh Tuhan kalau perintah-perintahnya/ajaran-ajarannya ada yang hilang, dan bisa jadi yang hilang itu malah penting. Satu lagi, apakah Gospel juga memuat kehidupan Yesus setelah disalib? Padahal logikanya kalau Yesus sudah bangkit/tidak mati disalib, bukankah ia bisa melanjutkan perjuangannya yang tertunda?
Dear Imam Semar..
Kalo Argumentasi anda yang menyatakan Yesus belum mati dengan alasan:
1. Segera keluar darah dan air dari lambung yang ditusuk. Darah yang muncrat pasti dari jantung yang masih memompa.
Pertanyaan saya:
Dari mana anda tau kalo itu keluarnya muncrat? Dan apakah anda tidak memperhatikan kata 'air' di situ? Jadi bukanlah hanya darah yang keluar.. tetapi air jg.. yang berarti sudah kehabisan darah.. sehingga air saja bisa terlihat.. tidak bercampur dengan darah.. padahal darah itu 92% dari air.. tetapi kalo dengan kasat mata bisa dibedakan.. coba saja anda eksperimen pada binatang.. contohnya ayam yang dipotong kepalanya setelah darahnya mengucur habis.. tusuk bagian lambungnya maka yang keluar adalah darah dan air... (Sebagai catatan ditusuk tidak lama setelah mati.. sama seperti kasus Yesus)
Pertanyaan saya yang kedua:
Anda tau hukuman cambuk sebelum disalib seperti apa? Cambuknya menggunakan bola besi yang berduri.. bukan cambuk kuda.. cambuk semacam ini kalo mengenai kulit / daging, lgs hancur dan darah muncrat!! Sebetulnya Yesus sudah bisa mati sebelum disalib!
Pertanyaan saya yang ketiga:
Manusia mana setelah dicambuk 49kali dan dipaku tepat di nadi tangan dan kakinya, serta ditusuk lambungnya dengan tombak romawi yang dapat bertahan hidup??? Coba tolong dijawab..
Pertanyaan yang keempat:
Manusia mana yang bisa hidup atau bisa pulih secara cepat setelah 3 hari disiksa demikian rupa? Yesus menampakkan diriNya pada murid2Nya, setelah itu.. diperlihatkan tangan dan kakiNya serta lambungNya.. Yesus tidak ditolong dan bisa berjalan sendiri lho menampakkan diriNya?
Bisa dibilang seperti manusia hidup tapi bolong di tangan, kaki dan lambung.. Coba tolong dijelaskan.. Apakah ada manusia seperti itu di dunia ini?
Pertanyaan yang kelima:
Yesus diturunkan dan dirempah-rempahi menurut adat org Yahudi. Apakah anda tau seperti apa itu? Cuma sekadar informasi, dibalsem satu badan dengan rempah2 yang membuat awet jenazah hingga berbentuk kotak / peti sehingga tidak ada udara ataupun kontak luar dengan jenasah.
Apakah org hidup sekalipun bisa bertahan hidup?
Pertanyaan saya yang keenam:
Apakah kuburan Yesus tidak dijaga oleh org romawi? Dijagai dan disegel oleh segel Kerajaan Romawi! Siapa yang berani membukanya? Kuburannya juga bukan kuburan tanah yang digali! Kuburannya adalah model gua ditutup dengan batu besar! Pertanyaan saya, apakah ada org yang sanggup membukanya dengan luka yang demikian dashat?? Orang sehatpun perlu bbrp org utk membukanya / mendorongnya.
2. Alasan anda perkataan Yesus: sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Berarti Yesus belum mati.
Pertanyaan saya yang ketujuh:
Apakah mati lgs menghadap Bapa? Kalo Imam mau belajar lebih dalam lagi.. Coba dilihat status Yesus waktu disalib itu sebagai apa? Orang berdosa! (LIhat Yesaya 53:3-19) Orang yang benar tapi disalahkan! Sampai2 Bapa sendiri tidak ingin melihatNya! Pada saat Dia disalibkan itu! Makanya Yesus berkata: Eli.. Eli lama sabakhtani? Artinya: Allahku Allahku kenapa kau meninggalkan / memalingkan wajahMu? Yesus turun ke dunia alam maut! Untuk apa mengambil kunci alam maut yang sudah diambil dari adam! Adamlah yang membuat dosa masuk ke dunia, dan semua org berdosa. Tetapi Adam kedua (Yesus) datang supaya semua dibenarkan!
Jadi jawaban dari semua pertanyaan saya adalah karena Dia bangkit! Dia betul2 mati dan bangkit! Secara historology, kronologis, kesaksian dan akal pikiranpun bisa mencernanya! Heran kan? Memang demikian adanya!
@Budi Sugiarto
Saya akan menjawab sanggahan anda satu persatu secara urut.
Dear Imam Semar.
Kalo Argumentasi anda yang menyatakan Yesus belum mati dengan alasan:
1. Segera keluar darah dan air dari lambung yang ditusuk. Darah yang muncrat pasti dari jantung yang masih memompa.
Pertanyaan saya:
Dari mana anda tau kalo itu keluarnya muncrat? Dan apakah anda tidak memperhatikan kata 'air' di situ? Jadi bukanlah hanya darah yang keluar, tetapi air juga yang berarti sudah kehabisan darah sehingga air saja bisa terlihat.. tidak bercampur dengan darah.. padahal darah itu 92% dari air.. tetapi kalo dengan kasat mata bisa dibedakan.. coba saja anda eksperimen pada binatang.. contohnya ayam yang dipotong kepalanya setelah darahnya mengucur habis. tusuk bagian lambungnya maka yang keluar adalah darah dan air... (Sebagai catatan ditusuk tidak lama setelah mati.. sama seperti kasus Yesus)
J: Saya menganjurkan anda untuk bereksperimen. Ini akan menghilangkan keraguan kita. Karena saya sering berkerja di dapur dan di jagal, saya melihat hal ini. Sangat sedikit darah bisa keluar dari karkas (hewan yang sudah mati) sehingga bisa terlihat dari jarak yang agak jauh.
Pertanyaan saya yang kedua:
Anda tau hukuman cambuk sebelum disalib seperti apa? Cambuknya menggunakan bola besi yang berduri.. bukan cambuk kuda.. cambuk semacam ini kalo mengenai kulit / daging, lgs hancur dan darah muncrat!! Sebetulnya Yesus sudah bisa mati sebelum disalib!
J: Lihat jawaban berikutnya.
Pertanyaan saya yang ketiga:
Manusia mana setelah dicambuk 49kali dan dipaku tepat di nadi tangan dan kakinya, serta ditusuk lambungnya dengan tombak romawi yang dapat bertahan hidup? Coba tolong dijawab.
Pertanyaan yang keempat:
Manusia mana yang bisa hidup atau bisa pulih secara cepat setelah 3 hari disiksa demikian rupa? Yesus menampakkan diriNya pada murid2Nya, setelah itu.. diperlihatkan tangan dan kakiNya serta lambungNya.. Yesus tidak ditolong dan bisa berjalan sendiri lho menampakkan diriNya?
Bisa dibilang seperti manusia hidup tapi bolong di tangan, kaki dan lambung. Coba tolong dijelaskan. Apakah ada manusia seperti itu di dunia ini?
J: Di Filipina dan beberapa negara yang yang mayoritas penduduknya beragama Katholik, sering melakukan re-enactment dari prosessi penyaliban Jesus; dicambuki, disalib dan mereka tidak mati.
Pertanyaan yang kelima:
Yesus diturunkan dan dirempah-rempahi menurut adat org Yahudi. Apakah anda tau seperti apa itu? Cuma sekadar informasi, dibalsem satu badan dengan rempah2 yang membuat awet jenazah hingga berbentuk kotak / peti sehingga tidak ada udara ataupun kontak luar dengan jenasah.
J: Harus diingat bahwa John, Mark, Luke dan Matthew sebagai penulis Gospel tidak menyaksikan sendiri kejadian yang sebenarnya secara penuh. Untuk kain linen dan rempah-rempah itu, hanya Yusuf Arimatea atau/dan Nikodemus bersama pembantunya yang tahu. Apakah rempah-rempah itu untuk mengawetkan mayat atau obat? Mereka melakukannyalah yang tahu. Dan tentu saja mereka tidak akan memberi tahu kepada orang ramai karena bisa dihukum. Apapun yang terjadi di kuburan itu haruslah rahasia dan sembunyi-sembunyi.(Lihat John 19:38 – 19:39).
Bukan tidak mungkin semua sudah direncanakan. Joseph adalah orang yang cukup dekat dengan pemerintahan (Pilate). Dan sebenarnya Pilate tidak terlalu antusias menghukum Jesus. Kemungkinan Pilate juga berpihak pada Joseph Arimatea dan bisa diajak kong-kali-kong untuk menyelamatkan Jesus. Ini ayatya John 19-10 s/d 12 mengenai hubungan Pilate-Jesus:
(10) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
(11) Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
(12) Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."
Bukan tidak mungkin Pilate juga ikut membantu malakukan penyelamatan Jesus secara sembunyi-sembunyi.
Apakah org hidup sekalipun bisa bertahan hidup?
Pertanyaan saya yang keenam:
Apakah kuburan Yesus tidak dijaga oleh org romawi? Dijagai dan disegel oleh segel Kerajaan Romawi! Siapa yang berani membukanya? Kuburannya juga bukan kuburan tanah yang digali! Kuburannya adalah model gua ditutup dengan batu besar! Pertanyaan saya, apakah ada org yang sanggup membukanya dengan luka yang demikian dashat?? Orang sehatpun perlu bbrp org utk membukanya / mendorongnya.
Joseph Arimatea sudah minta ijin Pilate untuk mengambil badan Jesus. Ini ayatnya:
19:38. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
2. Alasan anda perkataan Yesus: sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Berarti Yesus belum mati.
Pertanyaan saya yang ketujuh:
Apakah mati lgs menghadap Bapa? Kalo Imam mau belajar lebih dalam lagi. Coba dilihat status Yesus waktu disalib itu sebagai apa? Orang berdosa! (LIhat Yesaya 53:3-19) Orang yang benar tapi disalahkan! Sampai2 Bapa sendiri tidak ingin melihatNya! Pada saat Dia disalibkan itu! Makanya Yesus berkata: Eli.. Eli lama sabakhtani? Artinya: Allahku Allahku kenapa kau meninggalkan / memalingkan wajahMu? Yesus turun ke dunia alam maut! Untuk apa mengambil kunci alam maut yang sudah diambil dari adam! Adamlah yang membuat dosa masuk ke dunia, dan semua org berdosa. Tetapi Adam kedua (Yesus) datang supaya semua dibenarkan!
Jadi jawaban dari semua pertanyaan saya adalah karena Dia bangkit! Dia betul2 mati dan bangkit! Secara historology, kronologis, kesaksian dan akal pikiranpun bisa mencernanya! Heran kan? Memang demikian adanya!
J:
(John 20:17) Kata Jesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Pertama kata “pergi/pulang ke bapa” juga berarti mati di hampir semua bahasa di dunia. Kedua ketika bertemu, orang yang sangat dekat tentunya akan salaman atau berpelukan. Ini tradisi Timur Tengah. Kenapa Jesus minta untuk tidak dipegang? Karena masih sakit kalau dipegang. Kalau murid-murid Jesus percaya bahwa Jesus sudah meninggal, maka mereka tidak akan mau memegang roh, yang pasti tidak bisa dipegang. Bahwa mereka percaya Jesus belum meninggal itulah yang mendasari kenapa mereka mau memegang (menyalami, memeluk) Jesus.
Tentang dosa turunan, anda harus memback up argumen anda dengan ayat Bible (asal jangan dengan pernyataan st. Paul yang saya lihat sering membatalkan hukum dan tradisi Jesus).Yang saya temukan di Ezekiel 18:
(19) Tetapi mungkin ada orang yang bertanya mengapa anak itu tidak ikut menanggung akibat dosa-dosa ayahnya. Jawabnya ialah, karena anak itu baik dan jujur. Ia taat kepada hukum-hukum-Ku dan melakukannya dengan setia, maka ia tetap hidup.
(20) Orang yang berbuat dosa, dialah yang akan mati. Anak tidak harus menanggung akibat dari kesalahan ayahnya; sebaliknya, ayah pun tidak harus menanggung akibat dari dosa-dosa anaknya. Orang yang baik akan mendapat ganjaran yang baik karena perbuatannya yang baik. Dan orang yang jahat akan menderita akibat dari kejahatannya.
Lagi pula doktrin Tuhan melakukan penebusan dosa adalah sebuah paradoks. Bagi yang bukan penganut Kristiani,perlu saya jelaskan sedikit. Salah satu doktrin penting bagi jalur utama (main stream) Kristen adalah doktrin penebusan dosa. Yaitu: Adam melakukan dosa yang sangat besar sehingga anak turunnya memperoleh dosa itu yang disebut dosa asal atau dosa bawaan. Dosa ini tidak bisa diampuni kecuali dengan pengorbanan (sacrifice) yang sempurna, yaitu pengorbanan (sacrifice) Tuhan itu sendiri. Karena kasih Tuhan kepada manusia maka Tuhan menjelma menjadi manusia, yaitu Jesus. Jesus kemudian dikorbankan di tiang salib.
Ini paradoksnya:
1. Siapa yang mati ditiang salib, apakah Jesus sebagai Tuhan atau Jesus sebagai manusia?
Kalau Jesus sebagai Tuhan mati, lho kok alam semesta ini masih utuh. Apa alam semesta ini tidak perlu Tuhan (walaupun hanya sesaat, 1 hari atau 3 hari)?
2. Apakah Tuhan bisa berubah? – Pertanyaan ini kalau anda tanyakan ke filosof Kristen, mereka akan menjawab bahwa Tuhan tidak bisa berubah. Kalau Tuhan berubah, maka Dia bisa merubah semua aturan-aturan yang ada. Bahkan aturan bahwa dosa Adam harus ditebus dengan pengorbanan yang sempurna bisa diubahnya.
Kesimpulan dari paradoks ini adalah:
a. Tidak ada pengorbanan yang sempurna
b. Jesus bukan Tuhan
Mungkin pembaca bertanya-tanya, kok IS tahu banyak tentang agama Kristen. Saya memang dulu pernah mempelajari agama Kristen, Buddha dan Islam. Di samping itu di sanak keluarga saya banyak yang beragama Kristen dan Katholik.
maaf pak imam,
saya hanya meneruskan sebuah email ternyata isi link nya tidak sesuai dg emailnya...
mohon dihapus komen saya yg berisi link (mediafire)sebelumnya.. maaf...
Pembelaan yang sempurna terhadap Nabi Isa !!!.
Mas imam, sebelum menyimpulkan coba dipertimbangkan juga: selain bisa atau tidak, ada juga kehendak Tuhan. Dia pasti bisa melakukan apapun, setuju? tetapi belom tentu Dia berkehendak begitu
menarik sekali pembahasannya Pak Imam Semar.
saya teringat dengan penjelasan Syaikh Imran Hosein yang mengatakan bahwa Yesus tidak mati, karena Allah menjadikan "seolah-olah" Yesus telah mati ( dimata prajurit, orang-orang ).
lalu beliau menyampaikan istilah mati/kematian adalah peristiwa dimana ruh meninggalkan jasad dan tidak kembali lagi ke jasad.
Yang menarik adalah beliau menyebut sebuah ayat dari Al quran yang menyebutkan bahwa pada kondisi tidur, nyawa / ruh digenggam oleh Allah, dan ketika ia akan bangun, ruh dikembalikan ke tubuh lagi. Beliau menyampaikan bahwa tidur adalah peristiwa ruh keluar dari jasad, dan bangun adalah peristiwa ruh kembali ke jasad ( hidup lagi ).
.
namun apakah dengan demikian Yesus "ditidurkan" oleh Allah ?
sehingga orang-orang menyangka bahwa ia telah meninggal ?
mungkin pengertian "tidur" bisa kita perluas menjadi pengertian yang lain.
.
entah mengapa saya teringat dengan kata "operasi".
ya, manakala operasi bedah, seseorang dalam keadaan mirip tertidur. namun kinerja paru-paru dan pernafasan, berbeda dengan orang tertidur. demikian juga kita tidak pernah mendengar bahwa dalam keadaan bius total, ia "mendengkur" ( mendengkur adalah salah satu ciri-ciri "tidur" ).
tekanan darah juga kalau tidak salah diturunkan, mengingat tidak mungkin dalam operasi bedah, darah dibiarkan mengucur deras. itu artinya denyut jantung juga perlu dibuat lebih lambat dari biasanya ( cukup dalam ritme untuk membuat sel-sel tubuh tidak mati ).
dalam kondisi bius total, menurut pengakuan orang yang pernah mengalaminya seakan -akan ia "melayang", dan dalam kondisi seperti dalam mimpi.
perasaan "melayang" ini juga kita temui pada bius lokal, yaitu hanya sebagian tubuh saja yang dibius, sehingga apapun perlakuan terhadap bagian tubuh tersebut, tidak akan terasa sakit.
namun mata dan telinga tetap bisa melihat dan mendengar ( contoh saat kita sunat, kita masih bisa melihat dokter/mantri menyunat kita ).
walaupun pada bius lokal kesadaran kita masih ada ( tidak dalam kondisi seperti "tidur" ), namun perasaan seperti "melayang" tetap terjadi.
.
mungkin kondisi dibius, mendekati kondisi Yesus.
hal ini juga menjawab sanggahan dari komentar yang menyatakan bahwa Saat Yesus ditusuk dengan tombak ( padahal ia belum meninggal ), maka ia akan menjerit
he... he... udah pernah denger orang dibius total menjerit ketika obat bius sudah 100% bekerja ?
kalau ya... tentu yang kaget bukan saja si pasien... tapi juga dokter dan perawatnya
lho kok bisa... sudah dibius tapi kok menjerit kesakitan ?
Post a Comment