___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, April 27, 2008

POLIGAMI, MONOGAMI, ORGY DAN PRILAKU SEX

Hari Kartini baru saja berlalu. Manusia adalah makhluk yang sudah diberi akal dan kecerdasan tetapi jarang menggunakannya. Kartini yang umurnya hanya sampai awal 20an, dengan pendidikan hanya sampai tingkat sekolah dasar, bagaimana bisa dijadikan teladan? Bagaimana mungkin seorang yang berumur 20 tahunan dengan pendidikan sekolah dasar menelorkan ide-ide yang cemerlang. Apalagi dia (Kartini) dipingit (diisolasi). Kalau tidak percaya, bandingkan ide-ide Kartini dengan intelektual nenek atau orang tua anda. Saya yakin mereka lebih cerdas dari Kartini.

Figur Kartini adalah produk ikonisasi yang diperlukan untuk mempromosikan suatu ide dan norma, yaitu (katanya) kesetaraan dan anti poligami. Kalimat terakhir ini saya beri tambahan “(katanya)”, karena slogan kesetaraan adalah taktik yang deceptive untuk mencapai mencapai tujuan-tujuan politik. Kartini menjadi ikon bukan karena dia pantas menjadi ikon dan teladan.

Kali ini kita tidak membahas mengenai Kartini sebagai ikon, tetapi norma yang menunggangi Kartini, yaitu poligami, monogami dan diperluas ke prilaku seksual manusia.

Bagi manusia, apakah poligami pada manusia adalah kodrat yang memiliki nilai kebenaran? Pertanyaan itu jarang sekali, bahkan mungkin tidak pernah anda dengar. Karena tinjauan masalah poligami, monogami, homosexual, seks bebas selalu dari sudut pandang norma, selera, hak azasi manusia, “keadilan” dan kesetaraan. Kata “keadilan” sengaja saya beri tanda kutip, karena kemungkinan definisi masyarakat dan orang waras berbeda. Karena tolok ukur yang digunakan dasarnya adalah perasaan, emosi atau dasar-dasar non-rasio lainnya maka perdebatan monogami, poligami, free-sex, orgy tidak akan titik temu.

Alam tidak perduli dengan opini masyarakat. Alam mempunyai hukum dan aturan yang harus ditaati. Alam akan menghukum pelanggar hukumnya, walaupun tidak selalu seketika. Bagi orang waras yang rasionil jalan/norma keselamatan ditentukan dengan akal. Akal adalah alat utama untuk menentukan norma dan aturan-aturan hidupnya, bukan perasaan. Penentuan masalah poligami, monogami, prilaku seksual adalah masalah akal. Yang menarik kalau anda beragama Islam, adalah adanya ayat Quran mengenai akal dan perasaan yang berbunyi:

“.....dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” [Q 10:100]

Andai kata kebenaran itu menuruti perasaan hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” [Q 23:71]

Ayat pertama menunjukkan betapa Islam mengagungkan menggunaan akal. Dan ayat ke dua menunjukkan bahwa jika norma dan hukum-hukum (termasuk hukum alam) dilandasi perasaan, dan dorongan nafsu (impulse), maka alam ini akan kacau. Anda bisa merenungkannya. Kalau hal ini berkaitan dengan ilmu alam, secara matematik, tidak akan ada singularity. Renungkanlah.

Tentang akal, tidak ada satu ayatpun di Quran yang mengatakan bahwa akal bisa menyesatkan. Bahkan tidak ada kata-kata yang berarti “mentuhankan akal”. Jadi bisa disimpulkan bahwa kalau ada ulama muslim yang menuduh kami terlalu mentuhankan akal, maka dia harus diingatkan bahwa di Quran tidak ada konsep dan istilah mentuhankan akal. Sedang untuk istilah mentuhankan perasaan nafsu, bisa dijumpai banyak, misalnya Q 45:23.

Ayat yang terakhir [Q 23:71] adalah peringatan kalau manusia dan masyarakat dikendalikan oleh perasaan, norma-normanya tanpa dilandasi oleh akal. Tulisan kali ini adalah pembahasan rasionil mengenai sebuah norma perilaku seksual dan keluarga.

Kalau saat ini masyarakat tidak bisa menggunakan metode empiris untuk menetapkan norma, maka sekarang sudah waktunya kita melakukannya.


Mana Yang Jantan/Betina?
Dibawah ini ada beberapa foto primata (homo sapiens sapiens, orang utan, siamang dan gorilla) berpasangan, jantan-betina. Coba terka yang mana yang jantan dan yang mana yang betina.

Kalau untuk Gibbon/Siamang anda mengalami kesulitan menerka jenis kelaminnya, anda tidak perlu berkecil hati. Walaupun saya beri 2 foto siamang, tidak akan membantu.

Kecuali gambar homo sapiens, pada semua foto ini, yang betina ada di sebelah kiri. Dan dalam kaitannya dengan poligami/monogami, orang utan dan gorilla adalah hewan poligami sedang siamang monogami sehidup semati sampai tua.




Nah sekarang, apakah anda sudah bisa menentukan apakah homosapiens adalah makhluk monogami atau poligami atau makhluk free-sex.


Corak Keluarga
Gorilla jantan yang beratnya kira-kira 150 kg, besarnya kira-kira 2 kali betinanya. Disamping badannya yang lebih besar, gorilla jantan mudah dikenali karena bulu punggungnya berberwarna ke-perak-perakan. Oleh karena itu gorilla jantan dewasa (yang dominan, kepala keluarga) disebut silver back. Gorilla hidup berkelompok secara poligami. Seekor (eh...gorilla tidak punya ekor), jadi kita sebut saja sekera gorilla jantan mempunyai 5-10 harem yang hidup dan membesarkan anak-anaknya secara bersama-sama. Seperti A’a Gym (hanya saja A’a Gym punya istri-harem- dua), atau kelompok Darul Arqam, yang semua istri-istri dan anaknya tinggal serumah membentuk one happy family. Anak-anak mereka dibesarkan bersama. (Asyik juga ya).



Sama halnya dengan orang utan. Ukuran jantannya bisa mencapai dua (2) kali ukuran betinanya. Mukanya lebar, sehingga mudah dikenali. Corak keluarga orang utan lebih mirip dengan Hamzah Has atau Sukarno. Hamzah Haz mempunyai istri (kalau tidak salah) di Cinere, Jonggol, dan beberapa tempat lainnya. Juga Sukarno semasa hidupnya. Inggit di Bandung, Hartini di Bogor, Fatmawati di Kebayoran, Dewi di Wisma Yaso, Haryati di Menteng, jalan Madiun.

Sekera (seekor) orang utan jantan memiliki 5-10 harem. Tetapi harem-harem ini tidak hidup bersama membentuk satu kesatuan big happy family dalam membesarkan anak-anaknya. Mereka hidup agak terpencar disebuah lingkungan yang dikuasai si jantan. Secara periodik, si jantan menggilir (menengok secara bergilir) para haremnya. Tanggung jawab membesarkan anak-anak mereka diserahkan sepenuhnya kepada betinanya.

Kalau pada keluarga gorilla, kesempatan selingkuh bagi betinanya hampir tidak ada, karena silver-back sebagai kepala keluarga selalu berada di dekat keluarganya. Untuk orang utan, walaupun si orang utan jantan tidak selalu dekat, tetapi kesetiaan para harem dijamin. Jika ada seekor jantan lain peceroboh datang mendekat untuk mengajak berselingkuh atau memperkosa, biasanya si harem yang bersangkutan akan berteriak-teriak memanggil suaminya dan secara bersama-sama mengusir penceroboh. Selingkuh? No way!


Siamang dan keluarga gibbon lainnya, bentuk dan ukuran badan antara betina dan jantannya mirip. Sulit untuk dibedakan, kecuali dengan melihat alat kelaminnya langsung. Siamang dan keluarga gibbon lainnya adalah makhluk monogami murni, hidup berdua membesarkan anak-anak mereka dan setia sampai mati. Tidak ada istilah cerai. Kalau satu mati, yang lain menyusul tidak lama kemudian. Oooh romantisnya.

Manusia, homo sapiens, jantannya berkumis dan punya bulu dimukanya. Sedang betinanya mempunyai kelenjar susu yang menyolok besarnya dibanding jantannya. Biasanya, ukuran rata-rata jantannya sedikit lebih besar dari betinanya. Kalau ada makhluk dari luar angkasa mempelajari kehidupan primata, maka ia bisa menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk poligami ringan, artinya haremnya antara 1-6 saja.


Ukuran Badan Dan Ukuran Poligami
Ada korelasi antara perbandingan besar-badan jantan:betina dengan besarnya poligami. Misal gibbon yang ukuran badan betina dan jantannya sama, mereka adalah makhluk monogami. Lain hanlnya dengan gorilla silver back (jantan) berat mempunyai berat 150-180 kg sedang betinanya hanya 70-100 kg saja. Besarnya poligami adalah betina:jantan antara 5-10. Sekarang bandingkan dengan gajah laut (elephant seal), yang jantanya rata-rata berukuran 2.3 ton sedang betinanya hanya 650 kg. Gajah laut jantan bisa mempunyai harem 40-50 ekor!!!

Besar badan dan kekuatan sangat menentukan jumlah harem yang bisa dimiliki olehnya. Semakin kuat maka semakin banyak harem yang bisa dipertahankan. Ini diturunkan dari hipotesa bahwa telur yang diproduksi betina pada mamalia dan primata adalah langka. Seekor primata (atau mamalia umumnya) hanya memproduksi kurang lebih satu (1) sampai beberapa telur selama 1 siklusnya yang bisa mencapai beberapa bulan. Sedang sperma bukan barang langka. Sekali ejakulasi, bisa jutaan bahkan milyaran sperma dilepaskan. Untuk bisa survive, sperma harus berkompetisi memperebutkan telur. Tidak hanya sperma itu sendiri yang saling berkompetisi memperebutkan telur, tetapi produsen sperma (jantan) juga harus bersaing dengan jantan lain untuk memperebutkan produsen telur (betina). Intinya sebenarnya bukan semata-mata ukuran/besar badan, tetapi kemampuan untuk berkompetisi memperebutkan harem dan mempertahankannya. Pada manusia (homo sapiens) didapati banyak poligami pada jantan yang mempunyai kekuasaan dan karisma. Raja-raja, bangsawan dan orang kaya biasanya punya istri banyak. Dalam hal ini si jantan tidak perlu berbadan besar untuk memperebutkan dan mempertahankan haremnya, tetapi cukup mengupah orang lain atau mempertahankan haremnya denga karismanya. Jadi jangan heran kalau orang terkenal, punya karisma atau/dan punya power seperti A’a Gym, Sukarno, Hamzah Haz berpoligami walaupun harus melawan arus masyarakat.

Kalau anda masih ragu tentang adanya korelasi antara ukuran relatif antara jantan vs betina, kita bisa ambil contoh lain, yaitu laba-laba dimana jantannya jauh lebih kecil (1/3) dari betinanya. Dalam kasus laba-laba, biasanya si jantan dimakan betinanya setelah berhubungan seks. Oh sadis. Dan si betina bisa menerima jantan baru dikemudian hari.


Chimpanzee, Orgy, Promiscuity dan Ukuran Testikel
Orgy atau pesta sex bukanlah hal yang mustahil di alam ini. Primata yang melakukan orgy adalah chimpanzee. Struktur “keluarga” chimpanzee terdiri dari kelompok betina bersama dengan anak-anaknya dan dipimpin oleh seekor (tetapi tidak punya ekor) betina matriak. Jantan dewasa membentuk klub bujang dan hidup di sekitar keluarga matriak tadi. Jantan-jantan dewasa ini tidak punya keterikatan apa-apa dengan keluarga matriak. Bila ada diantara betina yang receptive (birahi), siap kawin, siap melakukan kopulasi, maka klub bujang ini berpesta orgy. Si betina akan diantri bergantian oleh para anggota klub bujang. Hanya chimpanzee dan Bonobo (saudara dekat chimpanzee) menjalami hidup yang promiscous (berpasangan seks bebas).


Anatomi chimpanzee dan bonobo menunjukkan bahwa mereka adalah hewan yang hidup dengan norma promiscuity, artinya betina dan jantan dalam masyarakatnya boleh berhubungan tanpa mengenal arti pasangan tetap. Chimpanzee jantan mempunyai testikel (buah zakar) yang sangat besar dibandingkan dengan ukuran badannya. Seekor chimp jantan yang beratnya 60 kg mempunyai testikel sebesar bola tenis. Jika dibandingkan dengan manusia (homo sapiens), maka manusia bukan apa-apanya. Testikel homo sapiens hanya sebesar bakso biasa!!!

Besarnya testikel chimp juga ada kaitannya dengan persaingan dalam mengembangkan gen nya. Jantan yang bisa sukses menurunkan gen nya dengan membuahi telur adalah jantan yang bisa menyemburkan sperma sebanyak-banyaknya. Testikel yang besar adalah untuk menghasilkan sperma yang banyak.


Kejantanan dan Prilaku Sex Homo Sapiens
Kalau kejantanan diukur dengan besarnya nyali (testikel) maka anda jangan merasa macho dibandingkan dengan chimp. Anda harus merasa rendah diri. Ukuran nyali (testikel) anda tidak ada apa-apanya. Tetapi jika anda berhadapan dengan gorilla yang sangar atau orang utan, anda boleh berbangga. Gorilla punya hanya separo atau sepertiga punya anda!!! Harus diingat bahwa baik gorilla atau orang utan hanya melakukan kopulasi (hubungan seks) paling sering setahun sekali. Dan anda....., seminggu 2-5 kali. Mereka tidak perlu barang yang besar.

Kalau ukuran penis dijadikan tolok ukur kejantanan, maka kita perlu berbangga. Untuk ukuran berat 60 kg – 90 kg (saya anggap yang lebih dari 100 kg adalah obese) senjata kita bisa sampai 15 – 20 cm. Dibandingkan dengan punya gorilla (berat seekor silver back adalah 150 kg) hanya 5 – 10 cm, sebesar kelingking. Kalau senjata kita hanya sebesar punya gorilla, jangan harap ada wanita yang mau dengan kita. Tidak bisa memuaskan.!!


Bagi homo sapiens (manusia) seks bukan saja sebagai sarana reproduksi, mungkin juga untuk hiburan dan mempererat hubungan suami-istri. Manusia melakukan kopulasi (hubungan seks) tidak selalu dengan betina yang sedang receptive (diIndonesiakan menjadi reseptif). Bahkan betinanya sendiri sudah tidak mewartakan prihal kondisi reseptifnya lagi.

Saya akan terangkan perihal “mewartakan kondisi reseptif”. Pada hewan mamalia, bila betinanya pada kondisi reseptif (siap melakukan kopulasi karena telurnya sudah matang), maka secara fisik akan mewartakan pada jantannya. Pada beberapa monyet dan kera, pewartaan itu berupa membengkaknya alat kelamin betinanya sampai ke pantat. Warnanya menjadi merah menyolok. Kalau anda ke kebun binatang melihat baboon atau kera lain mempunyai pantat merah dan bengkak, maka betina itu sedang masa reseptif. Pada hewan lain, pewartaan ini dilakukan dengan aroma yang khas. Hal ini akan disambut jantan dengan gembira. Biasanya akan membuat jantan menjadi sangat bernafsu dan tidak bisa mengendalikan diri lagi.

Pada homo sapiens (betina), memampuan mewartakan masa reseptif sudah hilang. Suksesnya homo sapiens dalam menguasai bumi ini salah satunya dikarenakan hilangnya pewartaan masa reseptif. Kerja sama antar anggota kelompok dalam masyarakat homo sapien menjadi sangat effektif, paling effektif diantara semua makhluk di dunia. Hal ini mustahil tercapai jika pewartaan masa reseptif betina homo sapien masih ada.

Misalnya kasus seorang wanita bernama Wulan dan bersuamikan Dani. Seperti semua wanita dalam hipotesa ini, jika ia mengalami masa reseptif hidungnya berubah menjadi merah, dada dan bodynya menjadi sangat seksi. Sangat sangat sangat merangsang lawan jenisnya. Ia tidak perlu goyang bor ala Inul atau goyang gergaji ala Dewi Persik. Ketika dia akan berangkat ke kantor, suaminya, Dani, cemas kalau-kalau hal ini membuat pria lain mencoba mengejar-ngejar istrinya dan menodainya. Ketika tiba dikantor Dani menjadi resah memikirkan hal ini.

Betul juga, ketika Wulan sampai dikantor, kolega prianya, Joni, Maman, Anton, Johan tidak bisa mengendalikan diri lagi dan mulai mengejar-ngejar Wulan dengan mata nanar. Warna hidung yang merah, body yang seksi adalah undangan untuk melakukan hubungan seks. Tentu saja semua pria jadi tidak tahan. Suasana kantor menjadi kacau. Tidak hanya itu, di tempat lain Dani akhirnya tidak tahan lagi, kemudian dia menyusul ke kantor Wulan dan mendapati istrinya sedang dikejar-kejar kolega prianya. Dani menjadi marah......., akhirnya terjadi perkelahian.

Sukses homo sapiens dalam mengarungi hidup ini, dibanding dengan species lain, antara lain, karena kerja sama sesama anggota masyarakat. Dan ini tidak bisa tercapai kalau sifat pewartaan masa reseptif pada wanita masih ada. Pewartaan masa reseptif atau undangan melakukan seks dalam masyarakat harus ditekan untuk keharmonisan kerja sama manusia.

Hilangnya sifat pewartaan masa reseptif pada homo sapiens betina berarti homo sapiens jantan tidak lagi bisa mengetahui kapan saat terbaik untuk berkopulasi. (Catatan: tidak hanya homo sapiens jantan yang tidak tahu masa reseptif betinanya, tetapi juga betina itu sendiri juga tidak tahu jika hanya mengandalkan tanda-tanda fisik, kecuali dengan melakukan perhitungan siklus mensturasi. Kemampuan menghitung ini berkembang setelah ilmu pengetahuan berkembang). Akhirnya homo sapiens berevolusi sebagai makhluk yang beraktifitas seksual yang lebih intense. Tidak seperti hewan lainnya yang hanya aktif pada masa kawin (setahun sekali), homo sapiens melakukan hubungan seks lebih rutin, ini untuk memperbesar peluang terjadinya pembuahan.


Catatan Akhir
Secara deduksi manusia (homo sapiens) adalah makhluk poligami.Yang menarik adalah ayat Quran tentang hal ini:

“...kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja...” [Q 4:3]


Anjuran kawin bukan dimulai dengan satu, tetapi dua!! Anjuran poligami? Kemungkinan besar, karena sejalan dengan hukum alam.

Homo sapiens bukan makhluk promiscuos. Alam telah membuat pagarnya. Bagi pelaku tindak promiscous telah disediakan oleh alam berbagai penyakit. Dulu syphilis, kemudian Vietnam rose (gonorrhea yang tahan antibiotik), kemudian Herpes dan sekarang AIDS. Oleh alam, manusia yang berprilaku promiscous dikurangi peluangnya untuk melanjutkan keturunannya, bahkan juga umurnya. Pelacur dan pelanggannya tidak perlu diberi simpati, karena alampun tidak bersimpati. Andaikata masyarakat promiscous punah, karena alam tidak sejalan dengan mereka. Walaupun seks adalah juga hiburan bagi manusia (dan juga bagi chimpanzee dan bonobo), tetapi promiscuity bukan jalan hidup manusia. Testikel manusia kecil untuk mengambil jalur promiscuity. Lagi pula pagar penyakit juga menghadang. Kalau anda memilih sebagai pecundang, silahkan, lawanlah alam. Atau anda bisa berdoa supaya anda jadi chimpanzee atau bonobo. Mereka tidak mengenal AIDS atau penyakit kelamin lainnya yang mematikan. Tetapi saya jamin doa anda tidak akan terkabul. Alam tidak mau didikte nafsu perasaan anda.

Dalam subjek berbusana, di masyarakat ada dua kubu. Kubu yang berjibab dan kubu porno grafi, Iniul dan Dewi Persik. Memang sensitifitas dan respons terhadap rangsangan seksual pada homo sapiens jantan telah berkurang, tetapi rangsangan seksual (melalui pengelihatan) pada homo sapiens jantan bisa menimbulkan agresifitas dan kekacauan. Kasus Wulan, Dani Anton, Joni, yang diceritakan di atas, peluangnya hampir tidak ada. Tetapi kenyataan bahwa kesuksesan homo sapiens di alam ini karena kerja sama yang baik, kalau hal ini masih mau dipertahankan maka chastity, wanita harus dipertahankan. Seorang suami tidak perlu memberi istrinya chastity belt, seperti bangsawan Eropa pada jaman dulu sebelum mereka pergi ke medan perang. (Chastity belt adalah sabuk pengaman daerah terlarang, yang dikenakan wanita ketika suaminya harus pergi jauh untuk waktu yang lama). Cukup lah mereka (wanita) menggunakan pakaian yang tertutup.

Saat ini banyak masalah yang berkaitan dengan keluarga dan seks. Perceraian meningkat (tinggi), disfungsional ereksi, ejakulasi dini. Bukan tidak mungkin persoalan ini timbul karena masyarakat telah mengambil jalur monogami yang seharusnya poligami. Kalau suami anda mempunyai problem ejakulasi dini, saya anjurkan anda mendukung dia memiliki istri lagi. Mungkin itu obatnya. Juga kalau anda dan suami anda sudah diambang cerai, istri kedua dan ketiga bagi suami anda mungkin solusinya. Monogami tidak berarti keluarga bahagia. Kalau memang monogami identik dengan keluarga bahagia, maka di negara pelopor kesetaraan gender, pelopor monogami seperti US dan negara-negara Eropa barat, perceraian akan sedikit. Nyatanya lebih banyak dibanding negara-negara dimana poligami menjadi hal yang biasa. Meningkatnya perceraian di Indonesia, bisa diasosiasikan dengan ikon Kartini, pemaksaan kearah kultur monogami oleh negara dan masyarakat dan penekanan poligami. Masyarakat yang melawan kodrat alam, maka akan menerima akibatnya. Sayangnya alam tidak bisa tunduk terhadap kemauan manusia, tetapi sebaliknya. Manusialah yang harus menyesuaikan diri dengan alam.

Poligami bukan monopoli konsep dari timur. Di barat (US) praktek poligami masih berlangsung, terutama di Utah. Foto di bawah ini adalah foto keluarga "plural family" dengan 3 istri dan 21 anak yang hidup se atap. Cerita dan pengakuan mereka bisa dilihat di link ini.


Akhirnya untuk menutup tulisan ini ada suatu pertanyaan, kenapa kelenjar susu (mamae) pada homo sapiens sangat besar dibandingkan dengan primata lainnya (lihat foto di bawah). Apakah fungsinya hanya sekedar sebagai alat untuk menyusui anak-anaknya atau ada lagi fungsi yang lain.




Jakarta 27 April 2008

50 comments:

Anonymous said...

Barangkali karena kelenjar susu mamae homo sapiens (dulu) sering dibuat mainan si jantan, jadi kelenjar susunya membesar, ato bisa jadi, karena dibuat maianan sendiri oleh mamae ketika dia masih muda,he2....

Kris Budi S Halim said...

Premis Anda dimulai dari alam bukan? Mari kita tanyakan sekali pada alam dengan melakukan pembuktian terbalik. Mengapa populasi pria dan wanita manusia berimbang?
50% laki2 dan 50% perempuan ...
silakan lihat datanya dari PBB di sini
http://www.geohive.com/earth/pop_gender.aspx
(mungkinkah data ini ditutupi seperti halnya alur money supply :D ... untuk tujuan apa?? militer? bukankah teknologi perang memungkinkan mesin yang mengatur invasi tanpa troops yang kebanyakan pria?)

Jikalau alam mengatur poligami, maka bagaimanapun pasti komposisi jenis kelaminnya akan mencerminkan hal itu ...

Justru di negara2 penganut poligami seperti di Arab, penduduk pria jumlahnya lebih banyak ... ? Rasio laki2:wanita
Qatar 203:100
Kuwait 150:100
Saudi Arabia 122:100
aneh bukan?

pantas saja banyak TKI perempuan jadi bulan2an di sana ... tidak mengherankan menurut saya ...
Dan itu resiko yang sudah ada di depan mata kalau Indonesia tetap ngotot ekspor TKI ke Arab.

Kalau jenis kelamin ditentukan oleh alam (meskipun teknologi memungkinkan pemilihan jenis kelamin - tetapi dilarang di beberapa negara maju : http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3257893.stm )
maka jawaban alam pasti mencerminkan yang seharusnya. Masuk akal kan?

selain itu untuk alasan apa kira2 hanya diciptakan satu Hawa? mengapa tidak sekalian 7 orang perempuan untuk seorang Adam? Kalau manusia bisa memiliki tujuan2 dalam hidup (purposiveness), maka causa primanya (PenciptaNya) pasti sosok yang sangat memiliki Tujuan (ultimately purposive).

Manusia lebih dari sekedar hormon. Itulah mengapa peradaban simpanse, gibbon, siamang, orangutan tidak pernah berkembang.

Anonymous said...

Intinya bukan pada rasio kuantitas, tapi karakteristik perilaku dari laki2 dan perempuan.

masalahnya, kebanyakan lelaki kalo lihat perempuan itu suka ngibul (bohong), dan kebanyakan perempuan itu mudah percaya (ato mau dikibulin) jadi mengapa poligami itu hukum alam, ialah dari perbedaan sifat dari kedua makhluk tersebut.

Bukankah keduanya memang sudah ditakdirkan memiliki sifat dan bentuk fisik yang berbeda?

salam
Giy

Imam Semar said...

KBH:Premis Anda dimulai dari alam bukan? Mari kita tanyakan sekali pada alam dengan melakukan pembuktian terbalik. Mengapa populasi pria dan wanita manusia berimbang? 50% laki2 dan 50% perempuan ...

IS:Kalau ini dijadikan hipotesa bahwa manusia monogami, maka alam harus mempunyai dalil bahwa: "setiap jantan/betina mempunyai hak mating, menurunkan gen yang sama.

Kenyataannya, dalam mamalia dan primata, ambil contoh, baboon atau kera macaque, hanya beberapa jantan yang berhasil mating dalam hidupnya. Di alam ini ada hukum lain untuk mempertahankan kelangsungan makhluk hidup, yaitu seleksi alam. Alam didesign agar ada kompetisi. Yang paling bisa beradaptasi (kuat) yang akan muncul sebagai pemenang.

Perbandingan 50:50 gagal dijadikan dasar hipotesa bahwa homo sapiens adalah monogami, karena bertentangan dengan prinsip kompetisi. Sperma (dan produsennya, jantan) harus berkompetisi membuahi telur.

Tidak perlu heran kalau pada homo sapiens jantan, tidak dapat menemukan pasangan tetapnya. Kalaupun bisa menurunkan gen nya, caranya dengan hit & run (mencuri-curi). Ini juga terjadi di masyarakat baboon, macaque dan primata yang berkelompok.....Itulah hukum alam.

Tentang negara-negara Arab-Kaya populasi jantan lebih besar secara menyolok, karena banyaknya pekerja migran yang datang. Harus diingat, ketimpangan yang menyolok ini hanya terjadi di negara arab kaya, bukan yang miskin seperti Mesir. Para buruh migran kebanyakan laki laki. Di Saudi, sekretaris adalah laki-laki!

Blue said...

Mas IS, kalau biasanya saya setuju dengan analisa2 anda, kali ini saya mengambil posisi opponent. Sebenarnya jika mas IS jeli, alam sebenarnya sudah memberikan signal kaum betina itu sesungguhnya adalah yang memberikan kehidupan dengan menyediakan telur, memelihara kehidupan dalam rahimnya maupun mengerami telurnya, menyusui bayi2nya, mengemong sampai anak2nya tumbuh dewasa. Sedangkan kaum jantan cuma jadi sponsor saja, setelah menyemburkan spermanya dia kebanyakan sudah tidak mau tahu. Jika dianalisa dalam kaitan kelanjutan generasi, maka dengan jumlah milyaran sperma sekali semprot menandakan bahwa kaum jantan ini tidak ada potensi. Kalau hebat ya cukup satu sperma saja. Dari perkembangan teknologi kemungkinan besar dunia sudah tidak lagi perlu kaum jantan, kita hanya perlu satu jantan yang berkualitas, simpan milyaran spermanya di bank sperma dan kita gunakan hanya satu saja pada saat membutuhkan. Kaum jantan yang lain lebih baik dimakan saja seperti laba2 tadi, toh tidak diperlukan dan hitung2 menambah nutrisi untung bayinya sendiri. Sebaliknya kamu betina masih terus diperlukan karena setiap betina hanya menyumbang satu telur. Lho, bagaimana dengan hiburan, kenikmatan sex dsb ? Kan kaum jantan homo sapiens sendiri sudah menyiapkan alat2 penggantinya, mau yang getar ada, bentuk dan ukuran bisa dipilih, termasuk materialnya dari karet, kayu, besi dsb. Kalu bosan ya dibuang saja, ganti baru. Dari ukuran testikelnya sendiri yang sebesar bakso, jelas bahwa alat kaum jantan homo sapiens tidak dirancang untuk poligami. Bagaimana mau poligami, lha wong kekuatannya saja diragukan, buktinya mereka sendiri menciptakan obat2 penguat, viagra, cialis dsb.

Imam Semar said...

Komentar Blue: Mas IS, kalau biasanya saya setuju dengan analisa2 anda, kali ini saya mengambil posisi opponent.

Komentar IS: Artinya anda sudah tergolong orang yang cerdas dan berusaha cerdas. Tidak menelan pandangan orang lain.

Bantahan Blue: Dari ukuran testikelnya sendiri yang sebesar bakso, jelas bahwa alat kaum jantan homo sapiens tidak dirancang untuk poligami.

Jawaban IS: Ukuran poligami bukan dari testikelnya, tetapi dari kemampuan mempertahankan haremnya. Gorilla yang besarnya 2 kali manusia dan haremnya sampai 8-10, mempunyai testikel sebesar telur burung pipit hanya separoh dari testikel homo sapiens.

Blue: Dari perkembangan teknologi kemungkinan besar dunia sudah tidak lagi perlu kaum jantan, kita hanya perlu satu jantan yang berkualitas, simpan milyaran spermanya di bank sperma dan kita gunakan hanya satu saja pada saat membutuhkan.

IS: Akibat dari teknologi ini adalah akan munculnya generasi yang dengan karakter/sifat tertentu. Jantan yang tidak perduli akan keturunannya dan betina yang lebih mandiri. Bahkan mungkin menjadi species yang partenogenesis. Perubahan yang mungkin menyakitkan.

Blue: Bagaimana mau poligami, lha wong kekuatannya saja diragukan, buktinya mereka sendiri menciptakan obat2 penguat, viagra, cialis dsb.

IS: Apakah kemampuan sex jantan homo sapiens sudah menurun? Kalau betul......, celaka, evolusi berubah arah. Atau homo sapiens sekarang lebih tertarik pada tema sex for pleasure, bukan fertilisasi lagi......... Biarkan waktu yang akan membuktikan kemana manusia akan berevolusi......

Thanks for the comments

vividtrader said...

wahhhh.... kerenz artikelnya.... saya tidak pro/kontra poligami... mau istri satu gak papa, istri 2 juga gak papa...
btw.. mas IS istrinya berapa?

Anonymous said...

Wow mantap nih artikelnya ...

Saya setuju 90% dengan tulisan Bos IS, bukan berarti saya kurang cerdas kan? He3x

Poligami (ayam) or monogami (merpati) tidak ada hubungan dengan ukuran tubuh. Merpati jantan mempunyai ukuran tubuh bisa 2x ukuran merpati betina.

Pernah ada yang menulis di majalah Tarbawi bahwa Soekarno dan Muhammad (the last moslem prophet) melakukan poligami adalah karena mereka adalah pemimpin, yang punya nyali besar dan kemampuan orator/leadership luar biasa. Kehebatan di Medan Perang mereka memerlukan sarana untuk meredamnya dengan jalur medan (maaf) ranjang.

Monogami, buat saya ide paling bodoh buat manusia. Meskipun saya setuju bahwa orang miskin (yang kekar sekalipun) tidak berhak poligami, mau kasih makan apa sama anak2nya?

Bos IS paling juga istri satu ... Keinginan (sex) besar, Nyali (menghadapi masyarakat) kecil

Salam,
Bang Mandor

http://bangsabodoh.wordpress.com/
http://beritaheboh.wordpress.com/

Anonymous said...

Wow mantap nih artikelnya ...

Saya setuju 90% dengan tulisan Bos IS, bukan berarti saya kurang cerdas kan? He3x

Poligami (ayam) or monogami (merpati) tidak ada hubungan dengan ukuran tubuh. Merpati jantan mempunyai ukuran tubuh bisa 2x ukuran merpati betina.

Pernah ada yang menulis di majalah Tarbawi bahwa Soekarno dan Muhammad (the last moslem prophet) melakukan poligami adalah karena mereka adalah pemimpin, yang punya nyali besar dan kemampuan orator/leadership luar biasa. Kehebatan di Medan Perang mereka memerlukan sarana untuk meredamnya dengan jalur medan (maaf) ranjang.

Monogami, buat saya ide paling bodoh buat manusia. Meskipun saya setuju bahwa orang miskin (yang kekar sekalipun) tidak berhak poligami, mau kasih makan apa sama anak2nya?

Bos IS paling juga istri satu ... Keinginan (sex) besar, Nyali (menghadapi masyarakat) kecil

Salam,
Bang Mandor

http://bangsabodoh.wordpress.com/
http://beritaheboh.wordpress.com/

Imam Semar said...

Keluarga merpati adalah monogami. Ukuran badan betina vs jantannya sama. Bahkan untuk burung tekukur dan puter sulit bagi orang awam untuk membedakan mana yang jantan dan betina kecuali pada saat si jantan mem"bekur" (bunyi). Sama juga dengan merpati. Apalagi merpati liar. orang awam hanya bisa membedakannya pada saat si jantan mem-"bekur". Ukuran badan sama. Silahkan timbang dan bikin statistik, kalau tidak percaya.

Dalam kasus ini harus dilihat secara rata-rata, atau dengan verietas yang sama. Orang Jerman prempuan lebih besar dari laki-laki Indonesia. Bukan seperti ini cara membandingkannya. Tetapi diambil rata-ratanya.

Unknown said...

Salam kenal,
Artikelnya muenuarik sekali, beneran...
Saya ketawa ketiwi bacanya, tapi kalau kemudian ditarik menjadi perkara bahwa Islam membolehkan poligami, saya kok nggak yakin yaa....
Saya memang orang Islam, tapi jarang baca Quran, hehehehe
Tapi saya kadang kadang baca sejarah Islam dan beberapa buku gak penting yang tidak saling berhubungan, hahaha. Tapi kalau menurut saya, bagaimana kalau kita membandingkan pendekatan Muhammad dalam menyikapi poligami (di arab waktu itu) seperti saat Muhammad menyikapi Tuak???
Atau kalau anda bisa membaca arab gundul, mungkin bisa diantar kesana dengan mempelajari Ibn Rusyd terlebih dahulu....
Kalau saya sih penggemar Rock, jadi saya lebih suka arab gondrong....

salam gondrong

mail sukribo

Imam Semar said...

@mail sukribo

Anda tidak yakin bahwa Islam membolehkan poligami, silahkan baca Quran surah an Nisaa 3:

".....maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.....

Coba lihat mulainya saja dengan dua (bukan satu), tiga, empat... Apa itu masih kurang tegas menyatakan bahwa Islam menganjurkan poligami. Di ayat itu dimulai dengan 2 dan bukan 1, serta tidak dibatasi hanya 4.

Berbeda dengan pendapat para ulama, Quran tidak pernah melarang orang untuk punya istri lima atau lebih. Tidak ada ayatnya yang secara eksplisit melarang beristri 5 atau lebih. Jadi lima istri atau lebih boleh menurut Quran.

Nabi Muhammad SAW, setahu saya, sudah punya istri 4 pada saat menikahi Zainab binti Jahsy, sehingga kemudian menjadi 5.

Silahka cari di Quran.....

Unknown said...

Anda betul.....
Islam memang membolehkan poligami....
duluuuu........
Tapi, saya kalau disuruh membaca Quran, paling ampun deh.... terbata bata....hehehehe

Tapi meskipun terbata - bata, sudah saya coba, dan kesimpulan saya masih sama, bahwa Islam tidak pernah "menganjurkan" poligami seperti mbah Semar sebutkan (maafkan kalau saya kurang teliti, maklum bukan kiai)....
Saya belum menemukan Allah memuji tindakan poligami (..saya tidak sering khatam Quran, jadi lagi lagi harap maklum) dan apalagi sampai mengganjarnya dengan pahala khusus, seperti halnya Shalat malam, puasa ataupun sodaqoh....

Tapi, kalau boleh saya mengajak (tapi kalau nggak sibuk lho yaaa) untuk selain membuka Quran di tangan kanan, bukalah juga asbabun nuzul di tangan kiri, persis di depan bolehlah segelas kopi....

"Robbi zidni ilma…”

salamkopi

mail sukribo, hehehe

Unknown said...

mmaf mas, tapi untuk masalah poligami ini
saya harap anda tidak ikut2an kebiasaan orang2 yang gemar memutarbalikkan ayat alquran demi kepentingan mereka

masalah ayat 4:3, apakah anda sudah menuliskan ayat itu secara penuh?
mohon lihat kembali alquran dan harap jangan memotong ayat alquran seenak udel
sikap ini sama saja dengan sikap orang yang menjual agama demi kepentingan mereka sendiri

alquran hanya membolehkan poligami yang dilakukan dengan niat yang benar dan terhadap wanita yatim
selain dari ini, poligami yang dilakukan tidak mendapat legalisasi dari alquran
ini berarti mereka boleh2 saja berpoligami apabila norma masyarakat di tempat mereka membolehkan hal ini
tapi apabila tidak, maka mereka harus mengikuti ketentuan yang berlaku di tempat itu sebagai misal adalah monogami

masalah jumlah pria dan wanita yang berimbang dan anda katakan itu berarti alam tidak mendukung monogami poligami maka anda salah besar
alam diatur oleh Tuhan dan apabila pada saat sekarang jumlah pria dan wanita berimbang, maka ini berarti tanda bagi kaum laki2 zaman sekarang supaya tahu diri dengan tidak mengambil jatah laki2 lain agar dapat menjadi suami, menjadi ayah atau mengikuti sunah rasulullah

apabila rasio ini berubah, maka berarti tanda alam berubah dan ketentuan monogami pada saat itu sudah tidak tepat dan layak untuk diubah
tapi pada zaman sekarang dimana rasio wanita dan laki2 hampir sama, hukum yang berlaku adalah lebih cenderung monogami dan bukan poligami

Unknown said...

...dan kenapa saya sarankan untuk membaca tulisan Ibn Rusydi adalah...
..salah satu syarat utama poligami adalah anda harus bisa berbuat adil....
dan Allah telah berfirman, bahwa sesungguhnya kamu manusia, tidak bisa berlaku adil... meskipun kamu ingin..!!!!

Yaaaa, kalau malas baca arab gundul, baca aristoteles juga bolehlah... Si Mas Aris itu menyitir Ibn Rusyd juga kok...

Imam Semar said...

Holmes: masalah ayat 4:3, apakah anda sudah menuliskan ayat itu secara penuh? mohon lihat kembali alquran dan harap jangan memotong ayat alquran seenak udel.

I.S.: Memang betul ayat itu diawali dengan anak yatim.... bukan dengan perimbangan jumlah jantan dan betina 'kan?

Jadi jangan ditambahi syarat: "kalau jumlah jantan dan betina sama, maka harus monogami".

Berapa banyak laki-laki (juga prempuan) sontoloyo? Kalau monogami jadi acuan dan jumlah prempuan & pria sama maka, panti asuhan kosong. Hallo..., siapa yang mau kawin dengan janda apa lagi dengan anak 5. Beban. Islam mengajarkan mengawini janda sebagai sunah. Istri nabi kebanyakan janda. Kecuali beberapa seperti Aisyah dan Maria the Coptic.

@Mail,
Dengan rendah hati saya mohon diberi petunjuk dimana di Quran ada ayat yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa berbuat adil. (Apa lagi termasuk para nabi... he he he he...., mereka termasuk manusia juga 'kan?)

Ttg Ibn Rusyd, dia bisa salah....

Imam Semar said...

@Holmes,

Ini ada hadist yang secara implisit tidak menganjurkan adanya monogami karena jumlah pria & wanita sama.

Bukhari Volume 6, Book 60, Number 139:
Narrated Abdullah:
We used to participate in the holy wars carried on by the Prophet and we had no women (wives) with us. So we said (to the Prophet ). "Shall we castrate ourselves?" But the Prophet forbade us to do that and thenceforth he allowed us to marry a woman (temporarily) by giving her even a garment, and then he recited: "O you who believe! Do not make unlawful the good things which Allah has made lawful for you."


Kalau nabi menganjurkan pembagian istri yang merata maka Dia akan bilang: "Ya sudah Abdullah, ini istriku ku kasihkan kamu"

Atau: "Hai Umar, tolong kasih satu istrimu ke Abdullah. Dia tidak punya istri nih".

Istri bukan barang yang gampang dipindah tangankan... dan harus dibagi rata.

Unknown said...

ngomong2 pak, saya tidak bilang alquran melarang poligami
saya hanya bilang, alquran tidak melegalkan poligami yang anda maksudkan itu, PAHAM
saya katakan, alquran hanya melegalkan poligami terhadap wanita yang tidak mampu mengurus dirinya sendiri dan dilakukan dengan niat yang tepat
janganlah sentimen anda membutakan otak anda
selain itu, alquran tidak mendukung atau melegalkan jenis poligami manapun, itu tergantung keadaan di masyarakat
tolong baca kembali komentar saya sebelumnya

masalah hadits anda yang anda anggap mendukung poligami
itu karena masyarakat arab pada waktu itu memang sudah biasa berpoligami, jadi ini bukan masalah
tapi hadits anda tidak akan punya kekuatan melawan alquran
apabila alquran bilang taati ulil amri dan ulil amri bilang dilarang poligami, maka TAATI ITU
kecuali anda mau menikahi wanita yang memang tidak mampu menolong dirinya sendiri dan niat anda memang benar2 ikhlas untuk menolong dia bukan cuma menjadikannya pelampiasan seks
dalam hal ini apabila niat anda beanr, maka anda berada di jalan Allah
tapi kalau niat anda tidak seperti ini, anda sama saja membela hawa nafsu anda

Imam Semar said...

@Holmes,
Saya tidak punya sentimen apa-apa. Kalau kesimpulan saya berdasarkan sentimen maka uraiannya akan panjang. Ini typical tafsir. Sedangkan yang saya ajukan adalah turunan logis. Maksudnya, ada dalil, data, fakta, dan menyimpulkan nya melalui tahapan pikiran yang runut. Kalau saya tidak runut pemikirannya atau tidak dilandasi data, mohon dikasih tahu, dimana?

Anda mengatakan bahwa:alquran hanya melegalkan poligami terhadap wanita yang tidak mampu mengurus dirinya sendiri.

Kalau anda benar maka nabi Muhammad tidak akan menikahi Aisyah (juga Mary the Coptic). Aisyah masih muda dan ayahnya kaya. Mary the Coptic bisa saja dibebaskan seperti saudaranya. Apakah nabi Muhammad melakukan hal yang illegal?.

Tentang Quran mengatakan bahwa poligami itu illegal, pernyataan itu tidak ada di Quran. Tunjukkan kepada saya. Kesimpulan anda tentang quran mengatakan poligami itu illegal, adalah tidak berdasarkan quran. Silahkan cari ayat pendukung nya.

Saya bisa mencarikan ayat quran dan hadis yang mengatakan bahwa perkawinan adalah untuk bersenang-senang dan mencari kebahagiaan bagi yang menjalankannya. Ayatnya nanti saja.

Jadi, kalau anda mau menarik kesimpulan, harus ada dasarnya yang sahih, bukan opini dan perasaan.

Imam Semar said...

@Holmes,

Ini hadisnya.

Muslim Book 008, Number 3236:
Anas (Allah be pleased with him) reported that some of the Companions of Allah's Apostle (may peace be upon him) asked his (the Prophet's) wives about the acts that he performed in private. Someone among them (among his Companions) said: I will not marry women; someone among them said: I will not eat meat; and someone among them said: I will not lie down in bed. He (the Holy Prophet) praised Allah and glorified Him, and said: What has happened to these people that they say so and so, whereas I observe prayer and sleep too; I observe fast and suspend observing them; I marry women (I.S.: plural, jamak) also? And he who turns away from my Sunnah, he has no relation with Me.

Ini ayat Quran yang menarik karena mematahkan opini anda.

Al Baqarah 187:
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Beberapa penekanan yang saya buat untuk mempertegas perbedaan opini anda dengan Quran.

1. Suami adalah pakaian (sesuatu yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesenangan) bagi istri-istrinya dan sebaliknnya

2. Manusia sulit menahan nafsunya oleh sebab itu Allah memberi jalan yang legal, melalui perkawinan.

Ada hadis lain yang menganjurkan untuk kawin bagi yang muda dengan yang muda untuk mereka bisa bersenang-senang. Kawin itu untuk bersenang-senang dan menyalurkan nafsu di jalan yang legal bagi semua pelakunya.

Unknown said...

tolong beritahu dan kutip tulisan saya yang anda pahami bahwa saya menyatakan alquran melarang segala jenis poligami
dari tadi anda selalu menyalahkan saya mengenai hal ini
tolong tunjukkan!!!
dan harap pahami tulisan saya sebelum2nya atau akan saya tuduh anda goblok

masalah poligami tanpa batasan anak yatim di zaman rasul itu karena budaya pada saat itu melegalkan hal itu
dan karena keadaan pada saat itu dimana jumlah wanita lebih banyak dsb, maka poligami pada saat itu dibolehkan oleh rasul
DAN BUKAN KARENA DIPERINTAH ATAU DIBOLEHKAN OLEH ALQURAN

supaya anda tahu, ada sahabat yang dilarang berpoligami pada saat itu yaitu ali bin abi talib, dan alasan rasul adalah karena tindakan itu akan menyakiti hati putrinya
dan anda tahu, ali tidak pernah berpoligami selama fatimah masih hidup

oh ya, jadi kalau menurut pendapat anda kebenaran seperti itu, silakan saja
silakan saja berpoligami seenak udel anda
dan anda bisa yakinkan bahwa apabila anda tidak berlaku adil, maka anda akan menanggung akibat perbuatan anda sendiri di akhirat nanti

masalah bacotan anda mengenai ayat alquran tadi
anda bisa melihat ayat itu bicara mengenai apa? ayat itu bicara mengenai kebolehan berhubungan di malam bulan ramadhan
tidak ada urusan yang berkata bahwa wanita adalah untuk pemuas nafsu laki2
anda malah dengan piciknya berkata bahwa ayat itu melegalkan manusia untuk menikah dengan dasar urusan seks semata (senang2)
omong kosong macam apa itu

dan masalah makna pakaian, lagi2 anda salah besar
fungsi pakaian adalah untuk menutupi aurat
dan bukan untuk kesenangan
dan bicara masalah suami dan istri, pakaian ini berarti masing2 suami istri harus menutupi keburukan pasangannya
mungkin ada makna lain, tapi makna paling utama adalah hal ini

pernikahan bukang urusan main2 dalam islam
ada ketentuan sangat ketat yang harus ditaati
seperti keikhlasan wanita, dilandasi niat yang benar, dsb
dan apabila anda tidak memenuhi ketentuan ini, berarti pernikahan anda tidak sah dimata Tuhan
dan pernikahan yang tidak sah di mata Tuhan, maka segala bentuk hubungan didalamnya adalah zina

Imam Semar said...

@Holmes,

Dalam masalah poligami, anda terkesan mendua. Bahkan meletakkan adat setempat diatas sunah nabi. Kata legal; halal tidak mempunyai gradasi. Artinya ada legal dan ada illegal (tidak legal). Ditengahnya tidak ada.

Ini pernyataan anda yang mendua dan penekanannya saya tebalkan.

alquran hanya membolehkan poligami yang dilakukan dengan niat yang benar dan terhadap wanita yatim selain dari ini, poligami yang dilakukan tidak mendapat legalisasi dari alquran ini berarti mereka boleh2 saja berpoligami apabila norma masyarakat di tempat mereka membolehkan hal ini tapi apabila tidak, maka mereka harus mengikuti ketentuan yang berlaku di tempat itu sebagai misal adalah monogami.

Kontradiksi anda dengan sunnah Rasul SAW.
1. Kalau poligami hanya dalam kaitannya dengan anak yatim dan janda, apakah rasul saw mengawini Aisyah termasuk melanggar perintah Quran? Juga ketika mengawini Maria the Coptic?

2. Kalau masalah kawin-mawin (poligami dsb) harus ikut adat setempat pada masa itu, nabi saw tidak akan mengawini janda Zaid (anak angkat nabi).

Catatan:
Suami dari putri-putri nabi (yaitu Ali r.a dan Uthman r.a.) tidak berpoligami selama mereka masih terikat tali perkawinan dengan putri-putri nabi. Uthman yang menikah dengan 2 putri nabi saw, juga monogami selama dalam pernikahan itu. Tetapi, baik Ali r.a. dan Uthman r.a., melakukan poligami setelah wafatnya putri-putri nabi istri mereka. Untuk Uthman, kalau tidak salah, nabi masih hidup ketika Uthman melakukan poligami.

Apakah Uthman melakukan set-back. Kalau benar maka nabi akan memperingatkan.

Apakah Ali r.a. juga melanggar larangan nabi saw ketika poligami setelah Fatimah r.a. wafat?

Kita bisa menerka-nerka kenapa Ali r.a. dan Uthman r.a. tidak berpoligami ketika terikat perkawinan dengan putri-putri nabi. Sungkan mungkin? Mungkin juga sudah bahagia dengan 1 istri yang putri nabi. Entahlah.Itu hanya terkaan saja.

Salaam,

Unknown said...

Pak IS,

Maaf, rada telat nih baru ikutan. He2..

Klo soal poligami, di Quran sebenarnya sudah jelas. Coba Pak IS baca ulang ayat yang bapak kutip, QS. 4:3, An Nisaa

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Penekanannya ada pada kata 'adil', kalo mau berpoligami. Bisa ga berlaku adil, Alloh (yang bapak sebut sebagai pengarang Quran) langsung menjawabnya di Q.S. 4:129, An Nisaa

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jadi, klo merasa bisa berlaku adil dengan istri2 yang dimiliki, silahkan punya dua, tiga atau bahkan empat istri. Tapi Alloh sendiri langsung bilang bahwa sekali-kali manusia tidak bisa berlaku adil, bahkan kalo manusia itu sangat ingin berlaku demikian. Berarti kesimpulannya yang Alloh dengan kata lain bilang bahwa kamu manusia homo sapiens tidak diperbolehkan punya istri lebih dari satu karena kamu manusia homo sapiens sekali-kali tidak akan berlaku adil yang adalah persyaratan utama dari Aku Alloh membolehkanmu untuk berpoligami.

Sementara, untuk Nabi, dalam Quran sudah dijelaskan di Q.S. 33:50-52, Al Ahzab. Dengan turunnya ayat 52 tsb, Alloh telah memberikan 'larangan' kepada Nabi untuk menambah istri.

Jadi, kesimpulannya?

Unknown said...

hal itu benar, tidak ada sisi lain antara legal dan ilegal
tapi kesalahan anda adalah menyamakan A yang ilegal dengan kepastian berarti bahwa B adalah legal, padahal keduanya (A dan B) dalam kasus ini bukanlah entitas yang bertolak 180 derajat, mengerti atau tidak?

poligami jenis tertentu legal menurut alquran, poligami jenis lain tidak ada hukumnya, SELESAI
mengapa? karena alquran tidak membicarakan jenis poligami yang lain itu
ini berarti hukum poligami jenis lain itu tergantung keadaan yang ada, norma, kebiasaan, dsb, MENGERTI?
heran saya, susah sekali anda mengerti prinsip yang sederhana ini
anda malah kemudian meluaskan pernyataan itu menjadi larangan poligami oleh alquran

masalah sunnah, anda sekarang mau berkata bahwa segala jenis poligami itu adalah SUNNAH? omong kosong macam apa itu

masalah sahabat yang tidak berpoligami terhadap anak rasulullah, anda benar, karena mereka merasa malu terhadap rasulullah
tapi coba gunakan logika anda, kalau poligami adalah sunah dan hak laki2, maka apakah rasulullah berhak untuk melarang menantunya untuk berpoligami? jelas tidak mungkin bukan?
larangan rasulullah terhadap ali karena ia mau mempoligami fatimah dengan wanita lain yang hidupnya sudah ada yang menanggung
kalau masalah usman, ia memang seorang pemalu

mengenai masalah kontradiksi anda, saya katakan satu hal,
kelihatannya anda terlalu sering berpikir terbalik, sehingga sesuatu yang sebenarnya tidak kontradiksi menjadi kontradiksi menurut otak anda
nasehat saya, cobalah untuk menjauhi internet dan blog anda selama beberapa saat, atau tulislah hal2 lain yang tidak bicara masalah kontradiksi
setelah 1-2 bulan, saya yakin anda akan memahami maksud saya sebelumnya

Unknown said...

A'udzubillahi minasysyaithaanirrajiim.

Buat temans2 semua. Berhentilah berpolemik. Coba kembalikan lagi ke Quran. Klo soal poligami, tolong baca benar2 ayat2 berikut, jangan sepotong-sepotong yah.

Q.S. 4:3, An Nisaa
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."

Jadi, dari ayat ini boleh bagi kamu manusia homo sapiens untuk poligami. Tapi ada syarat yang musti dipenuhi, yakni harus mampu berlaku adil! Itu Alloh sendiri lho yang bilang di ayat ini.

Lalu, pertanyaannya, apakah manusia mampu untuk berlaku adil? Mari kita lihat apa yang Alloh bilang dalam firmannya berikut ini.

Q.S. 4:129, An Nisaa
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Apa yang Alloh bilang? Sekali-kali kamu manusia homo sapiens tidak dapat berlaku adil!

Silahkan simpulkan sendiri, apakah poligami boleh atau tidak. Karena sudah jelas sekali tho, Alloh lewat Quran telah menyampaikannya dengan gamblang dan logis, seperti Pak IS yang bilang bahwa Quran adalah logis. Betul tidak?

Sementara, untuk Nabi, silahkan baca Q.S. 33:50-52, Al Ahzab. Dengan turunnya ayat 52 surat Al Ahzab, Alloh melarang Nabi untuk menikah lagi.

Jadi, kesimpulannya?

Wa Allahu a'lam.

Unknown said...

Alhamdulillah, akhirnya ada juga yang menjelaskan dengan cara yang sangat mudah kepada mbah Semar, apa maksud posting saya sebelumnya. Jazakallahu bung Kiev (saya pikir mbah Semar perlu berterimakasih juga deh pada nung Kiev, hehehehe, kalau nggak gengsi… tapi kalau gengsi yaa nggak usah aja, kalau nggak iklas kan nggak ada gunanya..)

Sebenarnya saya sudah ingin membahas postingan anda :
“…@Mail,
Dengan rendah hati saya mohon diberi petunjuk dimana di Quran ada ayat yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa berbuat adil. (Apa lagi termasuk para nabi... he he he he...., mereka termasuk manusia juga 'kan?)..”

Sukurlah bung Kiev sudah menunjukkan, saya dari posting saya yang terakhir berharap bahwa waktu akan membantu saya maupun anda untuk belajar lebih banyak lagi, sehingga apabila saya memang telah salah mengutip Qur’an maka saya akan minta maaf, sehingga saya pun menahan diri untuk tidak membahas jawaban anda.

Sebelumnya saya sampaikan dulu bahwa ini komentar terakhir saya, semoga Allah mengabulkan doa saya pada akhir komentar saya yang pertama…. Amin.

1. Mail : “Tapi kalau menurut saya, bagaimana kalau kita membandingkan pendekatan Muhammad dalam menyikapi poligami (di arab waktu itu) seperti saat Muhammad menyikapi Tuak???”

Maksud saya begini mBah Semar, Islam tidak secara frontal melarang Tuak. Larangan minum tuak dilakukan secara bertahap, larangan minum tuak secara total baru turun sekian tahun setelah Nabi hijrah ke Madinah.
Kemudian itu pula yang terjadi dengan larangan poligami. Poligami sudah jadi budaya, tidak saja orang Arab… orang barbar di eropa pun demikian.
Maka larangan poligami juga dilakukan secara bertahap, dari boleh beristri lebih dari satu, tapi hanya sampai angka empat… hingga kemudian akhirnya dilarang, hingga Nabi pun melaksanakan perintah itu dengan menceraikan istri istrinya, tinggal Aisyah seorang.
Kenapa pelarangan poligami mesti bertahap..?? Karena manusia itu emang paling susah kalau disuruh ngatur sahwat.. Iya nggak??? (lihat postingan anda sendiri December 19, 2008 12:11 AM) Kalau sahwatnya udah kemana mana, biar sudah disuruh monogami, ya dia cari cari alasan apapun, bahkan sampai melintir hukum kesana kemari biar bisa melampiaskan sahwat, lebih parah dari anggota DPR yang melintir kesana kemari buat korupsi.
Makanya dalam fiqh ada kaidah dakwah “DARÂ'UL MAFAASID MUQADDAMUN ÂALA JALBIL MASHALIH”

2. Imam Semar : “…silahkan baca Quran surah an Nisaa 3:
".....maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.....
Coba lihat mulainya saja dengan dua (bukan satu), tiga, empat... Apa itu masih kurang tegas menyatakan bahwa Islam menganjurkan poligami. Di ayat itu dimulai dengan 2 dan bukan 1, serta tidak dibatasi hanya 4….”

Saya menggaris bawahi tulisan mbah Semar bahwa Islam menganjurkan poligami. Sudah ditegaskan oleh Allah, bahwa Al Quran diturunkan untuk kamu agar kamu berpikir… maka berpikirlah!!!! Dimana letak Islam menganjurkan poligami??? TIDAK ADA..!!! saya sudah sampaikan di posting lama, bahwa Islam tidak ada memuji tindakan poligami, seperti halnya puasa, sodaqoh ataupun sholat malam misalnya. Apa kah ada Allah menjanjikan pahala untuk tindakan poligami??? TIDAK ADA

3. Imam Semar: “…Suami adalah pakaian (sesuatu yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesenangan) bagi istri-istrinya dan sebaliknnya..”
Dalam beberapa kitab yang pernah saya baca, saya tidak menemukan terjemahan yang materiil sekali seperti yang anda sebut diatas. Sepanjang saya ngaji sama kiai kampung sekalipun, arti dari pakaian adalah penutup aurat, suami jadi penutup aib istrinya demikian sebaliknya. Makanya meskipun anda bukan orang NU (saya juga bukan Nadhliyin) sekali kali bacalah kitab kuning. Saya yang penggemar gondrong rock n roll aja mau baca kitab gundul kok!
Soal kawin adalah untuk bersenang senang adalah hal yang benar, tapi sekali lagi ‘berpikirlah’ (itu perintah Allah lho, bukan saya memerintah anda, mosok makmum berani memerintah orang yang mengangkat dirinya sebagai IMAM…), bersenang senang adalah bagian kecil dari perintah menikah, yang terpenting adalah mencegah kerusakan…. (saya ngajinya baru sedikit, jadi kepentingan lainnya lagi dari perkawinan belum begitu hapal, mohon dimaklumi). Hal ini secara detil sudah dibahas oleh bung Holmes.

4. Imam Semar to Holmes : “…Dalam masalah poligami, anda terkesan mendua. Bahkan meletakkan adat setempat diatas sunah nabi. Kata legal; halal tidak mempunyai gradasi. Artinya ada legal dan ada illegal (tidak legal). Ditengahnya tidak ada…”

Bung Holmes, dalam hal ini saya setuju bahwa bahwa ada kesan anda agak mendua. Saya berani bilang secara tegas, bahwa Islam tegas melarang poligami.

5. Imam Semar to Holmes : “…apakah rasul saw mengawini Aisyah termasuk melanggar perintah Quran? Juga ketika mengawini Maria the Coptic?"

Jawabannya adalah tidak melanggar..!!! Rasulullah tidak melanggar karena aturannya belum turun mBah… Makanya awal sekali saya menyarankan anda baca juga asbabun nuzul, juga teori Ibn Rusyd..!!! Jangan hanya mencupliki terjemahan Quran dari situs universitas Amerika biar dapat yang bahasa inggris doang.. ngejar keren???
Malah anda langsung bilang bahwa Ibn Rusyd bisa saja salah, (memang bisa salah, namanya juga manusia) lha kalau salah telak, kenapa teorinya jadi panduan ilmu hukum di seluruh dunia? Berarti seluruh dunia salah semua dong, hahaha.

6. Imam Semar : "@Mail, Dengan rendah hati saya mohon diberi petunjuk dimana di Quran ada ayat yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa berbuat adil. (Apa lagi termasuk para nabi... he he he he...., mereka termasuk manusia juga 'kan?)"

Pertanyaan anda semuanya sudah dijawab oleh bung Kiev. Semoga amal bung Kiev mendapat pahala sepantasnya dari Allah swt, amin.
Penjelasannya sudah sangat gamblang mBah, kecuali kalau sebenarnya tujuan anda menulis semua hal di atas sebenarnya untuk menjelekkan Islam, itu sudah perkara lain. Silahkan.
Tapi kalau anda memang orang Islam, ayat itu sudah jelas menunjukkan, bahwa ayat 149 ditujukan untuk Muhammad..!!! Muhammad saja dalam hal beristri disangsikan keadilannya oleh Allah, apalagi saya..???
Soal petunjuk yang anda minta, sebenarnya anda tidak perlu pusing membolak balik halaman Quran untuk mencari jawab atas pertanyaan anda diatas. Jawabannya ada dalam surat yang sama dengan ayat yang terus menerus jadi andalan anda (Q.S. 4:3), makanya saya ingin sekali langsung menjawab posting tersebut waktu itu, karena itu sebenarnya hal yang lucu sekali sekaligus memalukan. Anda yang pengetahuannya luas, dari soal investasi, ekonomi makro (saya sering membaca analisa anda, terimakasih) hingga Quran, ternyata membaca An Nisa Cuma sampai ayat 3 saja, padahal anda hanya akan membuang waktu 1 jam untuk menyelesaikan satu surat itu utuh.
Cobalah sekali waktu….

7. Untuk semua saudaraku, yang sudah menemani berdiskusi, jazakumullah khairan Katsiroo. Terutama untuk mbah Semar, terimakasih, analisa analisa anda selalu memberi saya 2nd opinion terbaik dalam berinvestasi, semoga anda bisa menjadi Imam yang baik, Amin.
Mohon maaf apabila ada tulisan saya yang kurang berkenan, itu karena keterbatasan ilmu saya semata.
Semoga kita bisa bertemu lagi dengan bekal ilmu yang lebih bermanfaat. Amin.

Banyak Tabik Banyak Salam

Mail

Unknown said...

walau bagaimanapun saya setuju dengan pak imam semar... "berbuat Adil" 100% hanya Allah saja yang mampu. munkin analoqnya begini Setiap orang tua yang mempunyai anak pasti ada anak yang sangat ia cintai( seperti kisahnya nabi yusuf dengan bapaknya nabi ya'kub) diantara anak2 yang lain. apakh hal tersebut tidak adil? yaa secara hati tetapi apakah kita dilarang untuk punya anak banyak.......tidakkan... secara harta, manusia yang bijak mampu berbagi dan berbuat adil...
bagaimana dengan istri2... secara badaniah dan harta, saya rasa manusia sanggup berbagi merata tetapi secara bhatiniah hati/perasaan , saya rasa manusi taakan mampu berbagi merata pasti ada kecendrungan untuk melebihkan sayang atau cinta kepada salah satu istrinya. tetapi jangan sampai kecendrungan itu malah menzalimi istri2 yang lain ... naah itulah yang dilarang. Jadi jika bapak mail itu punya istri satu kemudian beristri lagi kemudian istri yang pertama di tinggalkan dan dicuekin naah itu lah yang dilarang.

sebenarnya lebih enak di praktekkan daripada didiskusikan

Imam Semar said...

@Holmes, Kiev, BMT Ukhuwah,Mail...,

sukron untuk komentar, rebuttal, dll. Saya pikir ada baiknya kalau issue ini saya bawa ke meja design lagi, terutama untuk terjemahan ayat-ayat yang oom Mail dan BMT bawakan. Dalam ayat-ayat ini ada kontrodiksi. Dari pengalaman lalu, jika ada kontradiksi seperti ini biasanya ada kesalahan penterjemahan. Catatan: Saya tidak suka tafsir, karena tafsir sering membengkokkan terjemah dan akhirnya salah.

Anyway...., saya akan bawa dulu persoalan ini ke forum bahasa Arab untuk memperoleh terjemahan yang benar. Sayang sekali, saat ini saya sudah kehilangan banyak rekan-rekan yang jago bahasa Arab dan hafis quran. Tidak seperti 15 tahun lalu, kalau ada persoalan seperti ini saya dapat dengan mudah menanyakannya pada yang ahli.

Anonymous said...

Melihat serangkaian diskusi di topik ini, hemat saya Imam Semar tidak berkompeten membahas poligami dengan baik. Apalagi kekonyolannya membaca surat An Nisa. Ada baiknya bila tujuannya sekedar hiburan tidak menyangkut agama efeknya dapat membahayakan akidah. Bila hiburan di investasi atau pun politik, mau menggunakan logika dibolak-balik (dan dianggap benar pula) tidak terlalu masalah.

Yosef Chandra said...

sesudah saya baca artikel ini penuh dengan "asal copy paste" ideologi

naluri hewan dihubungkan dengan hukum alam,hukum alam dihubungkan dgn manusia
pada akhirnya yg anda maksud naluri hewan = naluri manusia kah?,saya sudah sering membaca artikel anda,dan setelah diamati,walau tampaknya pintar,namun anda sering menyimpulkan dari pemikiran anda sendiri dan hanya dari 1 sisi

yah,kita kembali ke topic poligami
kalau poligami adalah legal karena alasan naluri alami,tentu saja membunuh juga legal dan halal,krn naluri manusia memang cenderung untuk mempertahankan diri,egois,serta offensif
tentu saja serakah juga halal dan legal,krn sifat manusia tidak pernah puas?,dan masih banyak lagi.
sedangkan saya yakin di Alquran jelas mengHARAMkan hal2 tsb
apa ada yg salah dgn pernyataan ini?

mengapa Tuhan tidak memilih hewan,lantas memilih Manusia untuk menjadi alatNya?
sudah jelas kalau Tuhan memilih Manusia karena manusia bertindak dgn berpikir,dan tidak sebatas mengandalkan naluriah dan emosi belaka
kalau anda hanya ingin "enaknya saja" sebagai manusia(sebagai makhluk tertinggi diantara makhluk lain di Bumi)
lalu ingin yg "enaknya" juga sebagai hewan(yg bertindak dengan naluri)
maka anda adalah manusia setengah hewan alias Siluman
apa saya salah?,dan lebih baik anda tentukan mau menjadi apa anda

saya berani bertaruh 99% walau bagaimanapun pada akhirnya poligami tidak dapat menerapkan asas keadilan

kalaupun ada 1% orang yg bisa menerapkan keadilan,kemana yg 99%?,apa mungkin Tuhan menciptakan ketidakadilan lebih dominan ketimbang keadilan?

Anonymous said...

Yosef Chandra
yosep_muxz@hotmail.com

sesudah saya baca artikel ini penuh dengan "asal copy paste" ideologi

naluri hewan dihubungkan dengan hukum alam,hukum alam dihubungkan dgn manusia
pada akhirnya yg anda maksud naluri hewan = naluri manusia kah?,saya sudah sering membaca artikel anda,dan setelah diamati,walau tampaknya pintar,namun anda sering menyimpulkan dari pemikiran anda sendiri dan hanya dari 1 sisi

yah,kita kembali ke topic poligami
kalau poligami adalah legal karena alasan naluri alami,tentu saja membunuh juga legal dan halal,krn naluri manusia memang cenderung untuk mempertahankan diri,egois,serta offensif
tentu saja serakah juga halal dan legal,krn sifat manusia tidak pernah puas?,dan masih banyak lagi.
sedangkan saya yakin di Alquran jelas mengHARAMkan hal2 tsb
apa ada yg salah dgn pernyataan ini?

mengapa Tuhan tidak memilih hewan,lantas memilih Manusia untuk menjadi alatNya?
sudah jelas kalau Tuhan memilih Manusia karena manusia bertindak dgn berpikir,dan tidak sebatas mengandalkan naluriah dan emosi belaka
kalau anda hanya ingin "enaknya saja" sebagai manusia(sebagai makhluk tertinggi diantara makhluk lain di Bumi)
lalu ingin yg "enaknya" juga sebagai hewan(yg bertindak dengan naluri)
maka anda adalah manusia setengah hewan alias Siluman
apa saya salah?,dan lebih baik anda tentukan mau menjadi apa anda

saya berani bertaruh 99% walau bagaimanapun pada akhirnya poligami tidak dapat menerapkan asas keadilan

kalaupun ada 1% orang yg bisa menerapkan keadilan,kemana yg 99%?,apa mungkin Tuhan menciptakan ketidakadilan lebih dominan ketimbang keadilan?


Yosef Chandra

Imam Semar said...
This comment has been removed by the author.
Imam Semar said...

@Yoseph,

Penyataan anda berikut ini salah,

kalau poligami adalah legal karena alasan naluri alami,tentu saja membunuh juga legal dan halal,krn naluri manusia memang cenderung untuk mempertahankan diri.

Kalau hal ini benar, naluri manusia bukan untuk saling membunuh maka populasi manusia tidak akan berkembang sekarang ini.

Juga hewan, nalurinya juga tidak saling membunuh. Saran saya: Sering-sering nonton kabel tv national geography, supaya tambah ilmu.

Kalau pernyataan anda berikut ini benar:

kalaupun ada 1% orang yg bisa menerapkan keadilan,kemana yg 99%?,apa mungkin Tuhan menciptakan ketidakadilan lebih dominan ketimbang keadilan?Untuk apa Tuhan menyuruh manusia berbuat adil? Kecuali tuhan yang konyol yang membuat manusia tidak bisa adil kemudian menyuruhnya berbuat adil.

Imam Semar said...
This comment has been removed by the author.
Imam Semar said...

@ Yoseph,

Sekedar komentar terhadap pernyataan anda:

saya sudah sering membaca artikel anda,dan setelah diamati,walau tampaknya pintar,namun anda sering menyimpulkan dari pemikiran anda sendiri dan hanya dari 1 sisiMemang tulisan di blog ini adalah tulisan Imam Semar (beramai-ramai). Karena Imam Semar sebenarnya ada beberapa individu. Dan pandangannya hanya dari satu sisi, yaitu sisi yang bisa dilihat. Kalau tidak bisa dilihat dan diamati(dengan percobaan, pengamatan, atau dengan alat) langsung atau tidak langsung maka kesimpulannya adalah spekulasi dan hayalan saja.

Kami berusaha menghindari hayalan. Karena penghayal bagi kami sama dengan pencandu halusinogen.

Anonymous said...

Yosef
reply
@Imam Semar
(i)Kalau hal ini benar, naluri manusia bukan untuk saling membunuh maka populasi manusia tidak akan berkembang sekarang ini.

Juga hewan, nalurinya juga tidak saling membunuh. Saran saya: Sering-sering nonton kabel tv national geography, supaya tambah ilmu(i)


dalam hal ini tentu saja bergantung pada "kebutuhan" manusia itu sendiri,kalau kebutuhan itu sendiri tidak terpenuhi maka akan terjadi aksi offensif,sama juga kasusnya dengan hewan
contohnya simple nya aja kasus kerusuhan Mei 98 di Indonesia

yang jadi pertanyaan :
memang hal diatas adalah hukum alam
tp manusia sebagai makhluk pilihan Tuhan tidaklah hanya berbuat berdasarkan naluri toh?,kalau naluri alamiah tidak dapat ditekan dan dilawan,untuk apa Alquran mengajarkan orang jangan membunuh?,berarti yg Tuhan tuliskan itu adalah sesuatu yg tidk dapat dilakukan?!,jadi buat apa Tuhan menulis dan buat apa juga kita turuti isi nya?,begitukah?


(i)Untuk apa Tuhan menyuruh manusia berbuat adil? Kecuali tuhan yang konyol yang membuat manusia tidak bisa adil kemudian menyuruhnya berbuat adil.(i)

nah,dengan kata lain berarti Tuhan anda konyol dong,kalau menyuruh manusia jangan serakah
jangan membunuh(lihat kasus diatas)
jangan berdusta(mustahil ada manusia yg tidak pernah berdusta?)
jangan berzinah(termasuk di pikiran)?
jadi untuk apa Tuhan menyuruh begitu kalau sudah pasti manusia tdk akan bisa mencapai hal itu?

Anonymous said...

keterangan (i)=Imam Semar

tag HTML nya tidak jalan

beasiswa said...

Kalo menurut saya, al Quran kan diciptakan pada tahun 600an. Sekarang sudah tahun 2009. Dulukan tidak ada yang namanya HAM. Yang namanya perempuan pada zaman dulu harus tunduk pada laki-laki. Apalagi Nabi SAW yang menyebarkan agama Islam (masa gak tunduk ???). Kalo sekarang yang ada malah suami yang takut ama istri. Suami nyeleweng minta cerai lalu minta harta gono-gini. Zaman sekarang wanita sudah mulai pada pintar. Kecuali yang muncul di Nah Ini Dia nya POSKOTA. Jadi menurut saya banyak aturan pada zaman dahulu yang sudah tidak bisa berlaku lagi pada zaman sekarang. Seperti Agama lain ( saya ambil contoh Kristen. Mereka saja terpecah menjadi ada agama Katolik karena perbedaan pendapat padahal Tuhan mereka sama. Mungkin saja Islam nantinya akan terpecah menjadi yang setuju dengan bolehnya poligami dengan yang tidak memperbolehkan poligami.)

Jadi untuk urusan poligami yah itu mah tergantung pada individu masing-masing saja. Kalo mereka mao jadi Aa Gym yah silahkan saja. Yang jelas Aa Gym tidaklah lagi populer lagi karena kasus poligaminya. Itu bukti bahwa poligami tidaklah diterima dalam culture budaya Indonesia. Atau mau jadi bang Rhoma juga boleh punya istri banyak karena kebelet napsu tapi teriak2 UU antipornografi (tidak tahu malu!!!)

Tapi saya agak sedikit bingung juga dengan ajaran agama Islam yang memperbolehkan poligami walaupun untuk menolong janda ataupun anak yatim. Maksud saya masa untuk menolong janda atau anak yatim masa harus dikawini?? Seharusnya kalian umat Islam bisa menolong mereka tanpa harus mengawini mereka bukan ??

Kalau soal teori dalam kitab suci masing-masing agama pastilah ada kontradiksi, saya berpikir bahwa apa yang ada di agama tidaklah bisa digabungkan dengan realita. Tentu saja agama Kristen marah dengan teori Charles Darwin. Charles Darwin mengatakan bahwa dulunya manusia adalah Kera. Sedangkan dalam ajaran Kristen manusia diciptakan menurut rupa Tuhan. Anda mengerti maksud saya kan??? Bukannya saya mao menghina Tuhan. Maksud saya adalah terkadang teori logika tidaklah bisa digabungkan dengan teori keyakinan beragama. Tinggal seberapa kuat iman kita percaya. Kalau tidak lagi percaya maka orang tersebut ya menjadi ateis. Kalau saya tetap yakin bahwa rupa Tuhan adalah menyerupai manusia.

Reoly Novwan said...

@ Beasiswa : Kalo menurut saya, al Quran kan diciptakan pada tahun 600an. Sekarang sudah tahun 2009. Dulukan tidak ada yang namanya HAM.
Hehehe anda sedang bermimpi ya mas? Dimana letaknya agama Islam itu tidak perduli HAM? Anda tahu gak kenapa Clasius Clay (Muhammad Ali-Petinju) masuk agama Islam? karena Islam tidak pernah membeda-bedakan ras/agama/jenis kelamin/golongan/budaya...Di sisi lain Marthen Luther King berjuang untuk dapat hidup sejajar dengan warga kulit Putih sebagaimana Nelson MAndela di Afrika Selatan. Di negara Eropa dan Amerika (yang katanya sangat membela HAM)yang sangat perduli HAM bahkan di abad 21 ini sangat melanggar HAM...Halloooo kemana aja gak pernah baca Koran/nonton TV ya?

@Beasiswa: Yang namanya perempuan pada zaman dulu harus tunduk pada laki-laki
Hehehe anda betul2 jarang membaca buku ya? Coba baca buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" Karya Kartini..Di situ RA Kartini menulis surat kepada Nyonya Abendanon (istri pejabat Kolonial, teman dekat Kartini) dengan isi : "Saya kira hanya di negeri saya saja seorang wanita tidak memiliki hak-hak yang sama terhadap lelaki, ternyata di negeri anda yang modern pun saya menjumpai hal yang serupa"

Reoly Novwan said...

@Beasiswa : Apalagi Nabi SAW yang menyebarkan agama Islam (masa gak tunduk ???)
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku"(Kitab Lukas pasal 19 ayat 11)....
Yesus berkata:
"Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya. Dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya" (Kitab Matius pasal 10 ayat 34,35,36)...Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan jangan ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai. (1Samuel 15:1-3)..
Samaria harus dihukum karena memberontak melawan Aku. Rakyatnya akan tewas dalam pertempuran; anak-anak bayinya akan digilas, dan wanita-wanita hamil dibelah perutnya(Kitab Hosea pasal 14 ayat 1)

@Beasiswa : Yang jelas Aa Gym tidaklah lagi populer lagi karena kasus poligaminya. Itu bukti bahwa poligami tidaklah diterima dalam culture budaya Indonesia. Atau mau jadi bang Rhoma juga boleh punya istri banyak karena kebelet napsu tapi teriak2 UU antipornografi (tidak tahu malu!!!)
"Lebih baik berlindung pada YAHWEH dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada YAHWEH dari pada percaya kepada para bangsawan"(Mazmur 118:8-9)
Pilih mana? Penilaian manusia atau Yahweh?

Reoly Novwan said...

@Beasiswa : Tapi saya agak sedikit bingung juga dengan ajaran agama Islam yang memperbolehkan poligami walaupun untuk menolong janda ataupun anak yatim.
Sampai saat ini saya tidak mau mengutip ayat-ayat al-qur'an atau Al-Kitab karena anda pasti menutup mata, tetapi karena anda menyinggung agama Islam, maka saya terpaksa sedikit mengutip di dalam Alkitab (untuk anda kaji)di antaranya :
Sedang Nabi-Nabi dalam Alkitab semua beristri lebih dari satu lihat :
Kata Rahel: "Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia
melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai
keturunan."
[Kejadian 30:4] Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi
isterinya dan Yakub menghampiri budak itu. Masih kurang? Ini lagi [II Samuel 5:13] Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari
Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi
anak-anak lelaki dan perempuan.
...[I Raja Raja] 11:1. Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di
samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon
dan Het,
...[11:3] Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus
gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN
...Ups salah, orang biasa pun punya banyak istri [Kejadian 36:2] Esau mengambil perempuan-perempuan Kanaan menjadi isterinya,
yakni Ada, anak Elon orang Het, dan Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang
Hewi,...[II Tawarikh 11:21] Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari
pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri dan enam
puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam
puluh anak perempuan....[Kejadian 4:19] Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada,
yang lain Zila...[Ulangan 21:15] "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang
dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak
lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai,
dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai...[Keluaran 21:10] Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh
mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia...[I Tawarikh 4:5] Asyur, bapa Tekoa, mempunyai dua isteri, yakni Hela dan
Naara...[I Samuel 1:2] Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan
yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak....[I Tawarikh 8:8] Saharaim mendapat anak di daerah Moab, sesudah diusirnya
Husim dan Baara, isteri-isterinya....Kalau anda memang pengikut Jesus maka anda seharusnya tidak menikah sebagaimana yang dicontohkan oleh Paulus Lihat : [1 Korintus 7:1 ]Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,

Reoly Novwan said...

@Beasiswa : Maksud saya masa untuk menolong janda atau anak yatim masa harus dikawini?? Seharusnya kalian umat Islam bisa menolong mereka tanpa harus mengawini mereka bukan ??
Itulah keindahan agama Islam dan pikiran yang jangka panjang yang tidak dimiliki sebagian besar orang yang membenci ISLAM. Anda kira wanita hanya membutuhkan roti dan mobil mewah saja (berarti anda menganggap wanita seperti benda mati), OMG wanita juga punya nafsu Mas...selain itu dengan menikahinya kehormatan janda itu akan terpelihara dari para si Hidung Belang...Anda kira di zaman sekarang tidak mengerikan dibanding zaman dahulu? Lihat saja berapa banyak janda kembang yang jadi sasaran empuk oleh para hidung belang karena ketiadaan imam (lelaki) di sisi mereka. Wanita juga butuh kasih sayang mas hehehehe...kalau soal anak yatim harus dirawat sebagaimana dalam Al-Quran (bukan dikawinin--saya mengerti apa maksud anda) : “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim..."(QS. Al-Maa’uun :1-7)...Sabda Nabi SAW. "Saya dan orang-orang yang merawat anak yatim akan berada di Surga " (HR. Bukhari)...
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah : Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan.”(QS. Al-Baqarah [2] : 220)...“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (adh-Dhuha:9)...“Sebaik-baik rumah kaum muslimin, ialah rumah yang ada anak yatim diasuh dengan baik, dan sejahat-jahat rumah kaum muslimin, ialah yang ada anak yatim, yang selalu diganggu dan disakiti hatinya”. (HR. Ibnu Majah)...”Bahwa saya dan orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah”. (HR. Muslim)...”Pengasuh anak yatim, baik kemenakannya sendiri maupun anak orang lain, akan bersama saya di surga, bagaikan jari telunjuk dengan jari tengah”. (HR. Muslim).

Anonymous said...

Hukum dalam al-Quran itu pada intinya adalah Kewajiban, Larangan, dan Pembolehan. Poligami bukan kewajiban karena tiada dosa bagi yang tidak melaksanakan, Poligami juga bukan larangan karena tiada hukuman bagi yang melaksanakan. Jadi sudah jelas Poligami adalah PEMBOLEHAN. Kalau Tuhan sudah mengizinkan, kenapa manusia melarang/menentang?? gitu aja ko repot :)

Anonymous said...

buat yg atas, setuju banget

alfianabdi said...

Q.S. 4:3, An Nisaa
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."


Q.S. 4:129, An Nisaa
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."


Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.’ Katakanlah: ‘Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan (kedustaan) terhadap Allah?’ Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.” (QS. Yūnus [10]: 59-60)


Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, ‘Ini halal dan ini haram,’ untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung.” (QS. An-Nahl [16]: 116)


Sesungguhnya yang paling besar dosa dan kejahatannya dari kaum muslimin adalah orang yang bertanya tentang hal yang tidak diharamkan, lantas hal tersebut menjadi diharamkan karena pertanyaannya tadi.” (Riwayat al-Bukhāri: VI/2658/6859.)

suprapto said...

nice artikel..... mo nanya ne ma admin.
1. mungkin gak hukum alam beubah? dalam hal ini karena proses evolusi misalnya. misal: awal nya "kera" poligami, tapi karena wabah betina populasi berkurang. lalu anak2 banyk yang betina. mungkinkah kera2 itu jadi polyandri?
2. manusia punya " akal" sehingga hal ini menjadikan manusia " mahluk yg unik". menyamakan manusia dg "kera" dari segi biologis semata saya rasa kurang memuaskan. alam memang cermin kita untuk belajar dan memahami diri sendiri, tapi "keunikan manusia" saya rasa harus juga di " hargai"
3. apakah pada dasarnya " manusia" ber-polygami? bagaimana kemudian dengan wanita amazon? ( memang sebuah pengecualian). tp bagaimana jika trend berubah menjadi polyandri. wanita sekarang punya potensi untuk itu.
trims...... untuk admin: artikel yang bagus dan membuka wacana. maju trussssss

Anonymous said...

Anda itu konyol, anda kurang sependapat tentang islam, mengapa pakai dalil ayat2 al quran? Kenapa ga coba pakai al kitab?? kitab yg masing2 aliran isinya beda2. Kitab yg isinya ada crita sexnya.. isshhh

Imam Semar said...

Anony May 16, 2014 at 12:41 AM

Mungkin anda bisa menunjukkan dimana letak ketidak sependapatan saya dgn Islam. Sebab sampai saat ini saya tetap sependapat dgn Quran.

Mungkin yang anda maksud adalah ketidak sepakatan saya dengan beberapa opini orang yang mengaku Islam. Itu bisa dipastikan. Apalagi yang sudah menyimpang dari Quran.

Stratocaster said...

Thanks artikelnya mas Imam, jenius, ilmiah, dalilnya jg kuat. kalo yg mendebat itu kebanyakan cuma emosional, perasaan.. hehe, memang cuma beberapa orang aja sih yg bisa 'nyampe' pemikiran mas Imam. Bisa dibilang ketinggian utk orang2 awam.

ALMIDA said...

Sayangnya sudah berhenti komeng2nya