___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, November 2, 2015

Pemerintah – Sebuah Liability?


Dulu ada seorang teman sering mensitir sebuah ungkapan berasal dari buku yang dibacanya. Bunyi ungkapan itu adalah sebagai berikut:
Asset adalah sesuatu yang mendatangkan pemasukkan (income), sedangkan lawannya adalah liability yaitu sesuatu jika kita miliki, maka akan menjadi beban, uang kita keluar terus
Suatu definisi yang bagus sekali. Saya kira teman saya itu mengutip ungkapan dari Robert Kiyosaki, pengarang buku yang terkenal.
Saat ini pemilihan kepada daerah (pilkada) akan dilakukan secara serentak di Indonesia. Buat EOWI, pemilihan-pemilihan politik ini membosankan. Karena ujung-ujungnya beban yang akan ditanggung rakyat semakin berat. Imbalan yang diperoleh dari pemerintah semakin tidak memadai dibandingkan yang (akan/harus) dibayarnya. Oleh sebab itu EOWI cenderung untuk mengatakan pemerintah dan negara sebagai liability, bukan sebagai asset. Kecenderungan meningkatnya beban itu membuat siklus jatuh bangunnya sebuah pemerintahan atau negara. Penyebab jatuhnya negara lebih banyak datangnya dari dalam dibandingkan yang dari luar. Emperium yang relatif modern seperti Inggris Raya, Turki Ottoman, Belanda (dengan Hindia Belanda dan Suriname), Uni Soviet, punya persamaan dalam hal kejatuhannya, yaitu semua dari dalam. Tidak ada tentara asing yang masuk dan menggulingkan pemerintahan emperium tersebut. Pada saat beban penderitaan rakyat sudah terlalu berat, dengan sedikit agitasi, proses penggulingan pemerintah/negara bergulir, mengalami peningkatan dan akhirnya berhasil.
Sejarah berulang. Pada jaman modern dengan sistem demokrasinya, aturan permainan berubah. Politikus mencalonkan diri untuk dipilih untuk menduduki suatu posisi kekuasaan. Untuk bisa dipilih mereka melakukan manuver-manuver, menarik simpati pemilih, mengumbar janji yang enak didengar. Dan demi sebuah posisi kekuasaan ini mereka mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tidak hanya itu, biayanya semakin tinggi dengan berjalannya waktu.
Beberapa waktu lalu di majalah Times ada sebuah reportase mengenai meningkatnya biaya kampanye politik di Amerika Serikat. Saya pikir hal yang sama terjadi juga di Indonesia. Biaya kampanye politik di Indonesia dalam era reformasi ini meningkat drastis. Trend dunia demokrasi arahnya sama saja.
Berikut ini adalah chart dari majalah Times sekitar setahun lalu (23 Oktober 2014)

Dari tahun 1984 sampai 2012, pengeluaran untuk kampanye politik naik 550%. Dibandingkan dengan GDP hanya 300%. Penghasilan rakyat US naik 120%. Dan biaya kesehatan 420%.
Bahwa biaya kampanye politik mengalami kenaikan 550% selama 18 tahun (dalam US dollar tentunya) dan tertinggi dibandingkan pertumbuhan GDP dan pertumbuhan pendapatan, merupakan suatu ironi.
Apa arti yang terkandung dalam chart di atas?
Pertama, data statistik ini bisa diterjemahkan bahwa semakin lama dunia politik dikuasai oleh orang-orang kaya saja. Setidaknya orang yang mampu menggalang dana yang besar. Kalau orang yang kurang kaya atau tidak mampu menggalang dana, maka jangan harap akan terpilih atau masuk ke statistik di atas.
Kedua, orang makin berani mempertaruhkan hartanya untuk mengejar lowongan kerja yang gajinya secara nominal kecil. Artinya, dia akan mengejar sesuatu yang lebih besar dan itu ada diluar gajinya. Apakah itu uang atau status. Apapun yang dikejarnya, akhirnya harus dibayar oleh pembayar pajak.
Ketiga, semakin lama janji-janji para calon pemegang posisi kekuasaan, semakin tidak dipercaya. Orang makin lama makin skeptis terhadap omongan pejabat pemerintah dan politikus. Oleh sebab itu diperlukan dana lebih banyak lagi untuk menyakinkan para pemilih. Dan tentu saja, para pemilih harus membayarnya kembali melalui pajak. Dan masalah pajak yang semakin meningkat ini tidak pernah disinggung dalam kampanye.
Saya tidak percaya ucapan klise, “berbakti untuk bangsa dan negara”. Persoalannya adalah kalau dia mau sekedar berbakti untuk negara dan bangsa, masyarakat, maka tidak perlu mereka menjadi anggota DPR, presiden atau wakil presiden. Pekerja sosial seperti mendiang madam Teresa, atau mendiang Albert Schweitzer lebih mengenai sasaran dari pada menjadi politikus. Jadi......, aksi mengeluarkan uang yang banyak untuk kampaye patut diduga bermotif mencari keuntungan dan kekuasaan (yang akhirnya bermuara di harta). Artinya yang menjadi tujuan politikus dalam menjalankan pemerintahannya bukan semata-mata memakmurkan rakyat, melainkan......., ambisi pribadi. Dengan kata lain, kalau yang mereka keluarkan semakin banyak, maka pikiran yang mereka curahkan untuk kalian...., para pembaca EOWI, voters, semakin merosot dibandingkan pendahulunya.
 Coba bayangkan, untuk seorang anggota senat diperlukan biaya $10.4 juta dan untuk anggota parlemen perlu $1.6 juta (chart di bawah berikut).

Saya lihat-lihat, besarnya kira-kira sama dengan ongkos di Indonesia untuk mejadi anggota DPRD. Setidaknya itu yang dikatakan pemilik bangkel mobil langganan saya dulu, yang sekarang sudah beralih ke politik sehingga bengkelnya tutup (bangkrut?). Mungkin juga di Indonesia lebih mahal lagi.
Dulu para politikus punya kiat-kiat untuk menarik uang dari kantong anda. Pajak, dari mulai pajak penhasilan, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak bumi dan bangunan (bahkan anjungan yang tidak di atas tanah melainkan di atas lautpun kena pajak bumi dan bangunan), sampai ke bea meterai. Kemudian inflasi. Di banyak negara punya target 2%. Di Indonesia, pada jaman Sukarno bisa 100%. Pada jaman Suharto, inflasi riil sampai 25% per tahunnya. Jaman SBY, inflasi riil versi EOWI sampai 15%. Sekarang ketika inflasi tidak bisa stimulasi pemerintah. Mesin-mesin pemerintah tumpul untuk membuat inflasi, maka diciptakan teknik baru. Mau tahu bagaimana?
  1. Bikin negative interest rate. Artinya, pemerintah pinjam ke masyarakat, dan masyarakat sebagai kreditur pemerintah harus berterima kasih dan diwajibkan membayar bunga kepada pemerintah karena pemerintah sudah mau menjadi debitur.
Biasanya, kreditur memperoleh bunga dari uang yang dipinjamkan ke debitur, tetapi jaman edan, jaman deflasi, dimana mesin-mesin inflasi pemerintah sudah tumpul, maka dipakai mesin baru dicobakan. Namanya NIRP (negative interest rate policy). Bank sentral Swedia, Eropa, Swiss, Denmark, mengenakan biaya nasabah-nasabah besarnya yang mendepositkan uangnya.
Untuk nasabah-nasabah kecil, bank-bank komersial akan mengenakan biaya yang besarnya lebih besar dari bunya. Jadi secara keseluruhan, mendepositokan uang ke bank, nasabah harus mengeluarkan uang.
  1. Untuk nasabah-nasabah besar, seperti perusahaan perusahaan besar, tidak ada pilihan lain. Kembali ke sistem transaksi cash akan merepotkan. Tetapi bagi rumah tangga, lebih baik menyimpan uang di bawah bantal (kiasan saja). Ide yang bagus untuk menghindari kiat-kiat pemerintah memelaratkan rakyatnya, bukan?
Nampaknya pemerintah sudah siap menghadapi counter measures dari rakyatnya. Aturan baru sudah didesign. Bahkan di Swedia sudah diterapkan. Transaksi cash dibikin illegal!!! Di Swedia, mesin-mesin ATM secara perlahan-lahan dikurangi dan akan dihapuskan. Semua transaksi harus secara elektronik dan tentu saja tercatat. Tidak ada tempat bersembunyi lagi untuk semua transaksi. Bagi mereka yang protes, sudah disiapkan argumennya: “Kalau semuanya legal, kenapa mesti takut terbuka, tercatat?
Persoalannya bukan legal atau illegal. Setiap orang punya ruang privacy yang bukan untuk dibagikan dengan orang lain. Ruang privacy ini adalah suatu yang bukan untuk berbagi dengan orang lain. Bahkan mungkin termasuk dengan istri atau anak sendiri. Kita tidak suka mereka tahu. Kalau dengan anak/istri ada hal-hal yang kita enggan berbagi, apalagi dengan pemerintah, pasti lebih banyak lagi. Pemaksaan untuk membuka semua hal termasuk hal-hal yang sifatnya pribadi adalah invasi terhadap kemerdekaan seseorang. Kalau masalah privacy sudah dimasuki pemerintah, hak dan kebebasan hak individu menjadi terinjak-injak.
Yang paling terpukul dengan adanya NIRP adalah para pensiunan. Ketika mereka masih muda, mereka dipajaki. Mereka berusaha bekerja lebih keras agar supaya bisa menabung dan jumlah tabungannya cukup untuk hidup layak dihari tuanya dengan fixed income investment, yang biasanya dari bunga bank atau bunga bond.
Sekarang apa yang terjadi?
Bunga bank negatif. Jadi lupakan saja bunga tabungan. Mau beli surat obligasi pemerintah, ….bunganya juga negatif. Kalau begitu simpan cash dibawah bantal yang bunganya NOL. Itupun dibikin illegal. Nantinya bisa masuk penjara.
Malang nian nasiiib kalian……, hak diinjak-injak, privacy diinvasi, sudah pensiun masih diperas dan ketika mau menghindar dari sudah disiapkan hukuman……, nasiib.
Sekian dulu, jaga kesehatan anda baik-baik. Juga tabungan anda…….., bagaimana yaaa….selama masih ada liability yang besar ini.
 

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

81 comments:

denmas said...

tulisan yg bagus bung, syukurlah masih tertarik kembali ke khittahnya yg filosofis.. "turut tersenyum pahit" atas penderitaan yg sama.. perbudakan oleh sistem & penguasa.. sejarah mmg selalu berulang seperti juga kemakmuran & kemelaratan.. walau kemerdekaan dulunya "didengungkan" demi kesetaraan kedudukan & kemakmuran.. nyatanya yg ttp terjadi adalah kebohongan demi kebohongan.. asing dimanjakan dgn karpet merah investasi, tax holiday dkk.. wn-nya sendiri tetap saja jd perahan pajak & pungutan2 lain & semuanya sama di seluruh dunia.. artinya negara2 yg "baik" pun pelan2 mengikuti arah negara2 yg "memburuk".. jd indonesia stay aj spt kmrn2, nanti jg akan kesusul "keburukannya".. cm tyt indonesia jg pgn ikut2 jd lbh buruk bagi wn-nya.. ga buruk ga enak (bagi penguasa).. swedia aj tyt bisa ikut2an... :D

Akhir Zaman said...

Sebuah ulasan menarik, bagi kamu-kamu bisa menyimak kajian tentang uang kertas, yang saat ini sudah akan bergerak menuju full elektronik, maka silahkan pergi ke www.imranhosein.org, di sana ada banyak buku dan video tentang kondisi ini.

Jaga baik-baik uang asli Anda, dan jaga kesehatan bagus-bagus. Welcome to the akhir zaman.

Anonymous said...

anda terkena hate speach...:D ini juga jurus baru...:D

Anonymous said...

assalamu'alaikum pak is,
semoga pak is dan keluarga sehat. terimakasih atas ilmu2 yang dibagi dalam blog ini. semoga menambah bekal pak is ke akhirat.amin.
Pada artikel ini saya setuju dan tidak setuju dengan pendapat EOWI.saya setuju atas kiat-kiat pemerintah memiskinkan rakyatnya. tapi saya tidak setuju bahwa semua politisi busuk. mungkin pak is belum mendapat informasinya saja. harapan itu masih ada.itu keyakinan saya pribadi. karena saya tahu segelintir politisi yang tidak busuk.saran saya, selamat mencari yang segelintir tadi hehehe.....
vivi

Anonymous said...

Kembali ke emas dan perak sebagai uang. Sejak tahun 2011 Utah negara pertama Usa Yang mempelopori penggunaan emas dan perak sebagai uang, yang diikuti oleh missouri,south carolina,montana,colorado,idaho,indiana,new hampshire,georgia,washington,minnesota,tennesee,virginia, dan baru2 ini texas.Jadi gold as money not currency 1 troStrict Colbyyus gold senilai $50, udah 14 state country use gold as money dalam beberapa tahun mendatang jumlahnya terus bertambah, negara yang telah siap dengan emas akan menjadi negara terdepan dalam menghadapi goncangan ekonomi dunia.
US$ dulu tertulis in GOLD we trust lalu berubah in GOD we trustkarena apa? karena ketidak cukupan emas, saat tahun 1933 dolar tidak dapat ditukar emas. Jaman telah berubah emas mulai menantang the fed, keadilan vs ketidakadilan,akankah keadilan akan menang? Hanya waktu yang bisa menjawab, perlu diketahui emas dari Indonesia diangkut ke USA setiap tahunnya, kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menjadi bangsa yang besar dan makmur, dimulai dari system finansial negara kita, kembali ke emas dan perak beranilah pemimpin Indonesia menerapkan? salam sejahtera bagi para pembaca eowi, dan salam waras

Unknown said...

Jadi sistem apa nih pak IS utk melahirkan pemimpin yang baik dan amanah?..kl trnyata demokrasi cm jd alat kapitalis..sementara sistem kapital ..sistem rente...aduh puyeng

Andre said...

@imam semar

>"Buat EOWI, pemilihan-pemilihan politik ini membosankan. Karena ujung-ujungnya beban yang akan ditanggung rakyat semakin berat. Imbalan yang diperoleh dari pemerintah semakin tidak memadai dibandingkan yang (akan/harus) dibayarnya. Oleh sebab itu EOWI cenderung untuk mengatakan pemerintah dan negara sebagai liability, bukan sebagai asset. "

analogi anda mengenqi aset dan liabilitas tidak tepat, jika memgatakan rakyat adalah pemilik negara maka pemerintah tidak bisa disebut liabilitas, karena aset/liabilitas adalah harta dan kewajiban sedangkan pem dalam analogi anda adalah perusahaan yang mengelolah negara bukan harta ato kewajiban rakyat.

Perusahaan memiliki neraca akutansi yang berisi aset dan liabilitas, aset adalah harta yang memberikan pemasukan seperti tanah yang disewakan, sedqngkan liabilitas adalah yang harta yang mengeluarkan biaya misal tanah pemerintah yang tidak tersewa tiap tahun membayar pbb ke kas negara, tiap tahun mengeluarkan biaya ganti rugi kepada penghuni2 liar yang hidup di tanah tersebut dan biaya2 lain yang mengergoti kas negara.

Jika anda memggap pemerintah adalah beban, anda harus mencari tahu apa akibat sebuah negara tanpa pemerintah,yg mengatur hukum, aturan, dan undang2? Yg salah bukan pemerintah, tp orang2 di dalamnya yang menjalankan roda pemerintahan. Jadi jangan menyalahkan pemerintah tp salahkan pejabat yang menyeleweng dari tugasnya

>"data statistik ini bisa diterjemahkan bahwa semakin lama dunia politik dikuasai oleh orang-orang kaya saja. Setidaknya orang yang mampu menggalang dana yang besar."

tidak dipungkiri bahwa dari jaman dulu rakyat sudah muak dengan obral janji dari para pejabat yg mencalonkan diri dengan biaya2 yg bombastis tp berakhir janji2 manis saja, tp jaman sudah berubah.
Berterimakasihlah pada perkembangan teknologi yg membuat nitizen lebih mudah mengakses informasi apapun,sehingga nitizen tidak lagi mudah dibodoh2i seoerti jaman dulu.

ingatkah anda saat pilpres 2015 jokowi mendapat dukungan dari rakyat yg bergerak tanpa dibekali "nasi bungkus" alias tanpa dibayar,suka rela. Yg menuntun jokowi menjadi pres.

Gebrakan yang baru akan terjadi dan semoga bisa memberikan inspirasi dan perubahan di sistem politik negri ini yaitu ahok yang akan maju tanpa parpol alias independen.

Karena konstribusi dan kemampuannya ahok dalam membenahi jakarta Ga sampe jual rumah buat ngumpulin ktp dukungan,org2 jakarta sendiri yg rela menyisihkan waktu dan biaya untuk membentuk gerakan teman ahok, warga sipil medatangi pos2 tersebut untuk memberikan ktpnya secara gratis tanpa "nasi bungkus".

Jika ahok berhasil menjadi pemenang, maka ini adalah sejarah baru sebagai pertanda bahwa ahok melalui jalur independen yg didukung oleh rakyat jak dapt menggancurkan tirani yg selama ini menggemukan diri di atas kekuasaanya yg diperoleh melalui dana2 kotornya. Dan jg mengancurkan pendapat skeptik anda.

Karena karakter da max,saya akan menanggapi nanti mengenai negative rate, selamat membaca dan memahami pemikiran saya di atas, silakan menanggapi kalo ada yg kurang berkenan.

kripik singkong said...

Yang jadi pertanyaan, kl jadi diterapkan NIRP Bagaimana dengan nasib perbankan? Kalo Zero rates & rame-2x simpen di bawah bantal bukankah bank akan kolaps? Kalau untuk sweping uang cash door to door kayanya sih ga mungkin. Menurut pak IS kira-2x bagaimana strateginya? Thx

Palokiev said...

yang dibutuhkan rakyat dari pemerintah cuma satu, yaitu : jaminan keamanan untuk melangsungkan aktivitas sehari-hari

ketika pemerintah memberikan "servis" di luar hal itu, masalah akan muncul. karena :
- pemerintah tidak lebih dari sekedar calo-legal dalam pengerjaan suatu proyek sehingga akan terjadi inefisiensi biaya
- inefisiensi biaya itu akan dibebankan kepada pembayar pajak

Anonymous said...

Tentang NIRP nih pak IS.
Apakah hal tsb hanya berlaku satu sisi saja (buat Deposan)?
Bagaimana dengan Debiturnya, Misal kita pinjam 1M NIRP 2% jadi kita tinggal bayar 980K?
Enak donk kalo gitu kita pinjam yang banyak toh walaupun uang nya cuma ngendon dibawah bantal kita PASTI untung (0% Risk)
Hehe ...

Andre said...

>"Saya tidak percaya ucapan klise, “berbakti untuk bangsa dan negara”. Persoalannya adalah kalau dia mau sekedar berbakti untuk negara dan bangsa, masyarakat, maka tidak perlu mereka menjadi anggota DPR, presiden atau wakil presiden. Pekerja sosial seperti mendiang madam Teresa, atau mendiang Albert Schweitzer lebih mengenai sasaran dari pada menjadi politikus. "

Kita realistis saja, permasalahan di dalam pem kita sangat komples dan banyak, kita membutuhkan seorang yg profesional intuk mengorbankan sebagian beaar waktunya, pikiran dan tenaganya 100% dalam pem, dan karena usaha 100% itu kita rela membayar dia untuk membiayai kehidupan keluarganya, asal sesuai dengan kewajibanya.

Di dunia yang realistis ini adakah orang yang secara cuma2, tanpa mengharapkan apapun terjun ke dalam pemerinthan tanpa perlu dibayar?

Lihat saja kemana tu batang hidungnya si gubernur tandingan yang katanya bekerja tanpa mengharapkan dibyr untuk kep rakyat jakarta,

emang ada apa yg kerja berat tapi ga dapat apa2? Nonsense. Yang ada banyak tu ga kerja tp pengennya dapat banyak, tipe kyk gini yg harus dicegah duduk di pem.

Jika anda pemuda indonesia, sebagai calon penerus bidang apapun di.bangsa ini menganut paham "bakti pada negara adalah hal yang klise" siapa yang akan meneruskan bangsa ini?

Setiap hal selalu ada regenerasi, tanpa regenerasi bahkan tim, perusahaan,negara yg kuat sekalipun akan tumbang oleh kemajuan jaman yang hanya dikuasai oleh generasi baru.

Jika anda menyebarkan ide tak perlu berbakti pada negara, anda hanya menyebarkan kebencian, pesimisme, nasionalisme rendah gampang terbecah belah, berhati2lah menyebarkan paham negatif dan pesimisme.

dan jangan heran kalo yg duduk di pem adalah org2 itu saja dan tidak akan ada perubahan dalam hidup anda.

>negaative interest rate
Dalam investasi hukum paling dasar adalah high risk high gain.
Resiko kecil pendapatan kecil. Kenapa menabung di bank kita mendapat bunga kecil? Karena menyimpan uang dalam jmlah banyak memiliki resiko.
1. Inflasi
2. Keamanan

Jika anda menyimpan uang di rumah, anda menangggung 2 resiko tersebut tapi anda punya kebeasan penuh atas uang anda, tp jika anda tidak bisa mengatasi 2 resiko tersebut anda akan menaruh uang di bank.

2 resiko tersebut diahlikan ke bank, anda hampir tidak punya resiko apapun. Bank harus bekerja dan menghadapi resiko tambahan untuk memutar uang agar tidak rugi termakan inflasi.

Bank harus mengeluarkan biaya untuk menjaga keamanan uang anda, membangun sistwm alarm, brankas yang sulit dibobol, satpam yang terlatih dan semuanya ada biayanya.

Walopun sudah ada biaya admin tiap bulannya, pelayanan dan fasilitas bank lebih mahal dr biaya admin yang kita bayarkan, contoh 1 bulan admin anda 10rb bayangkan anda menyimpan uang di rumah kemudian harus mengirim uang ke luar kota, lebih murah mana bayar admin ayau ongkos dan resiko yg kita tanggung untuk mengirim uang ke luar kota?

Jadi yang benar mana bank membuat kita melarat atau simbiosis mutualisme alias sama2 diuntungkan, fair enough?

Justru berhati2lah jika bunga dari bank tinggi melebihi standart bunga bank resmi, drmana biaya seluruh fasilitas dan pelyanan yg kita dapat?

Jika anda anggap bank pemelarat rakyat anda coba hidup tanpa fasilitas bank.saya yakin di era serna cepat ini aset anda justru lebih bocor dan anda selalu tidak tenang ketika meninggalkan uang anda.

Untuk sistem cash yg akan di ilegalkan akan saya bahas berikutnya.

Anonymous said...

Efeknya ke usdidr dalam waktu dekat apa nih... Bull apa bear?

Akhir Zaman said...

@ andre, kamu bisa membikin blog sendiri jika mempunyai artikel yang bagus-bagus?, tampaknya kamu juga seorang analis atau prediktor. :D

@all : jangan lupa siapkan uang asli anda juga yakni emas, siapkan diri menghadapi badai prahara.

Sang Penanya said...

Sabar Banget ya Mbah Imam Semar, kl liat2 postingan 2009-2010 Mbah Imam sudah mulai beralih dari emas ke dolar. Ada pengkritiknya yang luar biasa, toh di approve komennya dan tidak dihapus sampai sekarang.

Terbukti siapa yang benar. yang liat pedesss tapi beliaunya tenang2 saja.

Ini ada lagi yang ga suka orang pegang dolar. Ya saya yang baca rada panas, dalam hati kok GUOBLOKE cara berpikirnya. Tapi disatu sisi, ya mereka masih belajar. Walaupun tulisanya keliatan "berisi" tapi tidak ada dasarnya.

Biarlah mereka belajar, biar waktu yang membuktikan seperti 2009-2010.

Anonymous said...

Yth Andre.

Seperti saran dari Akhir Zaman said...
@ andre, kamu bisa membikin blog sendiri jika mempunyai artikel yang bagus-bagus?, tampaknya kamu juga seorang analis atau prediktor. :D


Benar bro Andre, pusing kami baca tulisan Anda.
Anda perlu banyak belajar bagaimana menulis suatu artikel dan mesti ada data-data pendukung, kemudian dari sana Anda dapat mengalaisa dan menjelaskan kedepannya seperi apa.

Penjelasan Anda di atas kayak obrolan di kedai tuak, persis kayak orang-orang yang sering ngomong di "Layer Club", yang ngak jelas tuh apa yang mereka bicarakan, asal bunyi doank.

Banyak-banyaklah belajar dan jadilah pribadi yang humble dan mau menerima pandangan orang lain.

Saya pikir banyak orang-orang pintar dan berwawasan luas yang ikut membaca blog pak IS, jadi Anda jangan "sok" tahu. Geli baca tulisan Anda bro.

Gitu aja sih, masukan ke-dua kali dari saya.

Btw, sejauh ini saya lihat sudah ada sedikit perbaikan dengan tulisan Anda, spasi dan paragraf dan penggunaan huruf besar atau kecil dan titik, koma. Mulailah dengan hal-hal kecil demikian.

Salam,

Andre said...

>perlu dicata suku bunga negatif belum pernah diterapkan di indonesia dan sangat kecil hampir tidak mgkn terjadi di indonesia, NIRP baru pertama dilakukan di eropa.

NIRP sendiri tidak bertujuan untuk memelaratkan rakyatnya justru kebijakan nirp untuk mengatasi kelebihan likuiditas,contoh kasus nyata di swiss, akibat chaos ek rusia yang membuat rubel jatuh, investor rusia menyerbu bank swis yg dianggap memiliki ketahanam fiskal plg tinggi, sehingga atas kelebihan ini swiis menerapkan biaya kepada investor tetsebut atas keaman dan ketahan dr swiss dan investor tersebut tdk keberatan, lebih bbaik membayar NIRP YG hanya -0 25% drpd bertahan di kejatuhan rubel.

NIRP membuat bank2 lokal tidak menepatkan uangnya di bank central, sehingga bank lokal lebih memilih meminjamkan uangnya kepada pengusaha, atau investasi lainnya, dan pada faktanya bank2 lokal tidak memerpakan NIRP pd masyarakatnya karena takut kehilangan klien2 berharganya, jd bank lebih memilih mempermudah dan mengecilkan bunga pinjaman saat itu untuk mengurangi likuiditas berlebihan.

Dr kej tsb indonesia hampir tidak mgkn terjadi NIRP.

Bunga bank kita tidak akan negatif, justru yang menyimpan di rumah uang tidak berbunga makin tergerus oleh inflasi secara langsung.

Jd selain penjelasan saya sebelumnya, bank tdk bisa dikatakan melaratkan rakyatnya

>sistem berbayar elektronik, no cash

Sekali lagi di indonesia sistem ini belum diterapkan, dan mgkn beberapa taun kedepan ada kemgknan bisa diterapkan.

Ada beberapa keuntungan yg bs didapat drpd kerugiannya dgn sistem pembyaran elektronik, bahwa semuanya bisa dideteksi, dikontrol, dan dilacak.

Bahkan ngkn anda pernah dgr bahwa sistem pembyran menggunakan chip disangkut pautkan dengan aliran sesat dan akhir jaman.

Akan saya bahas, dr 2 sisi yg berbeda di pembahans berikutnya



Andre said...

"Banyak-banyaklah belajar dan jadilah pribadi yang humble dan mau menerima pandangan orang lain.

Saya pikir banyak orang-orang pintar dan berwawasan luas yang ikut membaca blog pak IS, jadi Anda jangan "sok" tahu. Geli baca tulisan Anda bro."

Ada orng kasih pandangan dibilang sok tau, katanya saya harus humbel dan menrima pandangan orang lain, tp saya nanggapin aja situ kok sewot sendiri kek org baper? Kalo orang nulis ga mau ditanggapi ya jgn nulis. Kalo pandangan saya menurut anda ga ada bener ya ga usa dimasukin perasaan, jadinya sensi sendiri kan, main ma perasaan si..

Benerin dulu kelakuan anda drpd benerin cara nulis pentingan kelakuan alias mental jd saran anda tidak relevan buat saya. Kalo da bener baru cari2 kesalhan orang, itu si saran dari saya untuk anda.

Sama kalo nulis ga perlu yth2an, andre aja cukup, atasnya yth isinya ga mencerminkan,.

christian said...

Coba ke bank mas andre...bilang saya mau nabung usd...maka akan dijelaskan bahwa anda kena biaya administrasi yg lebih besar dari bunganya...dan kalo mau ambil maximal 10K usd per bulan lebih dari itu kena fee...mau bank note transfer maximal 50k per bulan lebih dari itu kena fee...jadi sebelum ngomong cobalah ke bank cek dulu

Andre said...

@sang penanya

des1995
$1= rp 2248, beras 1kg= rp 850
Rp 2248 bisa dapat 2,6 kg

Nov 2015
$1=rp 13600, beras 1 kg= rp 7300
Rp 13.600 bisa dapat 1,8 kg

Data:
Wikipedia.com
bulog.co.id

Tradisi menukar rupiah dengan dollar adalah salah satu faktor yang menekan nilai tukar rupiah terhadap benda riil (seperti beras), sehingga kekuatan tukar rupiah makin melemah dari tahun ke tahun.

Dari data diatas menyimpan dollar selama 20 tahun memang secara angka dikurskan rupiah bertambah signifikan.

tp dibalik itu kekuatan riil nilai tukar rupiah anda berkurang signifikan.

20 tahun yg lalu anggap anda menabung $1, belinya seharga rp 2245.
Lalu tahun 2015 dollar naik banyak,wow!

Kemudian anda tukar dengan rupiah jd rp 13.500, lalu anda pergi ke pasar untuk dibelanjakan ternyata hanya dapat 1,8kg??

Sebenarnya tabungan dollar anda bertambah atau menyusut?

Masih merasa pintar menukar rupiah anda dengan dollar?

Anonymous said...

Bukannya sekarang sudah negative interest ?
Dalam praktek uang di bank + bunga yg dikasi ga bakal menang lawan inflasi :D

Ujang said...

Memang si Andre ini ngasih analoginya keliatan banget rada2 gimanaaa gitcu...
Coba si Andre simpan Rp dr 20 thn yg lalu..berapa buanyak terdepresiasinya?

Andre said...

@chtistian
Kalo biaya admin biayanya fix, kalo bunga tergantung banyaknya tabungan anda, kalo bunganya 1% nabung 1jt dapetnya 10rb, kalo 10 jt dapetnya 100rb. Kalo tabungannya banyak ga perlu bingung kepotong admin

Yang dibahas adalah negative interest rate policy, ga usa dipotong fee dan admin da minus tabunganya..

bukan tentang tabungan dollar yang admin dan feenya mahal, pernyataan anda sebenarnya ga nyambung, jadi sebelum ngomong coba pahami dulu konteks bahasannya

Anonymous said...

tukang ngetroll nongol trus

bapak andre, anda kan kayanya pintar nih, coba bikin blog yg khusus memuat tulisan anda

jng kerjaannya ngetroll aja diblog orang lain

anda bilang pegang dollar dr tahun 1995 sampai 2015 rugi? trus gmna mereka yg megangin rupiah?

RUPIAH itu sampah, mau anda promosikan kya apapun tetap aja WORTH LESS and soon will become WORTHLESS

#kodechi

Anonymous said...

@ Andre.
Numpang bicara,
Kalau pada tahun 1995 saya pilih simpan uang dalam bentuk Rupiah ( senilai 1 US $ = Rp 2248,- ) ,maka sekarang Nov 2015 saya hanya bisa membeli/mendapatkan beras sejumlah 0.3 kg saja.
Begitu kah mas Andre ?

Salam dan Terima kasih pada EOWI.

Haris Gunawan said...

20 tahun yg lalu anggap anda menabung $1, belinya seharga rp 2245.
Lalu tahun 2015 dollar naik banyak,wow!

Kemudian anda tukar dengan rupiah jd rp 13.500, lalu anda pergi ke pasar untuk dibelanjakan ternyata hanya dapat 1,8kg??

Sebenarnya tabungan dollar anda bertambah atau menyusut?

Masih merasa pintar menukar rupiah anda dengan dollar?

==========================================================
20 tahun lalu menabung 10,000, beli beras dapat 11.7 kg
sekarang 10,000 beli beras 1.4 kg

Haris Gunawan said...

des1995
$1= rp 2248, beras 1kg= rp 850
Rp 2248 bisa dapat 2,6 kg

Nov 2015
$1=rp 13600, beras 1 kg= rp 7300
Rp 13.600 bisa dapat 1,8 kg

=================================
des1995
$1= rp 2248, beras 1kg= rp 850
Rp 10,000 bisa dapat 11.7 kg

Nov 2015
$1=rp 13600, beras 1 kg= rp 7300
Rp 10,000 bisa dapat 1,4 kg

Anonymous said...

Saya jadi mahasiswa di usia tidak muda. Ada ucapan klise yang seperti mas IS bilang seperti berbakti kepada nusa dan bangsa . Ucapan ini sering bikin heran bagaimana caranya melakukannya .

waras tenan said...

SIMPAN USD

des1995
$1= rp 2248, beras 1kg= rp 850
Rp 2248 bisa dapat 2,6 kg

Nov 2015
$1=rp 13600, beras 1 kg= rp 7300
Rp 13.600 bisa dapat 1,8 kg

------------------------------

SIMPAN RUPIAH

des1995
$1= rp 2248, beras 1kg= rp 850
Rp 2248 bisa dapat 2,6 kg

Nov 2015
$1=rp 13600, beras 1 kg= rp 7300
Rp 2248 CUMA bisa dapat 0,31 kg

Pertanyaannnya:
pilih simpan usd atau rupiah?

Jawabannya:
pasti mayoritas pilih simpan USD saja.nah itu jawaban yang salah juga..karena pegang usd pun value uang anda tetap menyusut dibandingkan harga beras.berarti jawaban yang benar...eng ing eng... Simpan beras saja.hahaha..(just kidding).kalo ada pilihan yang lebih menguntungkan,jangan pilih keduanya. carilah yang bisa melindungi value dari uang anda.apakah instrumen yang dimaksud itu?
kalo pertanyaan yang ini saya juga belum tahu jawabannya.hehe....Pak Is atau Andre tolong bantu pencerahan dan solusinya dong

Anonymous said...

Bagi teman2 yg membandingkan RP vs USD.. nilai intrinsiknya sbg kertas? sdh byk diketahui.. nilai nominalnya? selalu bisa diutak atik/dipermainkan penguasanya.. pegang produk derivatifnya pun (reksadana, saham, obligasi dkk).. tetap tidak terhindar dari kedua hal tsb.. orang2 yg sering disebut sbg financial planner itu mirip2 sj pikiran & kepentingannya spt para "politikus" cdrg demi "pekerjaan & penghasilannya sendiri/kelompoknya".. kmrn2 byk orang kaya yg menjadi "kaya" atau terlihat "kaya" yg dicerminkan dari properti (aset tanah & bangunan), melebihi pencerminan dari penguasaan uang & derivatifnya (saat ini & ke depan, entahlah tp kyknya ada koreksi atas itu).. pertanyaan singkatnya jadi mau bgm untuk sekedar mempertahankan aset?? sy ikuti tulisan2nya Bung IS, arahnya lebih ke situ.. mgk dy sadar, untuk "berpenghasilan/produktif" ada batasnya, namun "pengeluaran hidup" tidak ada batasnya hingga akhir hayat.. mending kita fokus sesuatu yg lebih riil & filosofis.. selalu ada pendukung & pengkritik bagi setiap rezim pemerintahan.. cuma sejarah mengajarkan kl semua itu hanya bersifat temporer.. kembali ke masing2, yg jadi pembela diri anda2 senyatanya tetap diri sendiri.. jadi usahakan "mati2an" untuk menjaga kesehatan & tabungan anda.. itu yg selalu diutarakan Bung IS kan.. dari situ sj sdh ketahuan profilenya...

Anonymous said...

@ Imam semar, @ Andre dan lainya, pertanyaannya adalah Rupiah sekarang overvalue atau under value dibanding dengan US$
Kita gunakan data harga beras diatas, setahu saya menabung US$ bunganya hampir tidak ada, sedangkan rupiah jaman tahun 95 bunga deposito 24% pertahun, tahun 1998 pernah 70% pertahun kemudian turun sekarang 7% pertahun, kita kalau bandingkan jangan apel dengan apel aja tetapi bandingkan juga dengan faktor majemuk yaitu interest, inflasi suatu negara.
Perhitungan kasar saya kalau uang tersebut didepostikon tidak diambil2 rp 10.000 tahun 1995 sekarang setidaknya minimal udah rp 80.000 delapan kali lipatnya
usd$ 1 tahun1995 disimpan tahun 2015 setidaknya jadi usd$ 1.3,
tahun 1995 uang rp 10.000 , 1 kg rp 850 dapat beli beras 11.76 kg
tahun 1995 uang rp 10.000 diconvert ke usd dapat $4.44 beli beras 11.76 kg.
uang tersebut tidak mungkin disimpan dibawah bantal karena uang tersebut zero nilainya alias nggak laku, kecuali edisi khusus dibeli ama kolektor
uang tersebut didepositokan dibank, didapat hasil
tahun 2015uang rp 10.000 menjadi 80.000, harga beras 1kg 7.300 didapat hasil minimal 10.95 kg
tahun 2015 usd yang tadi jumlahnya $ 1.3 dikonversikan ke rupiah , 1 usd = rp 13.600 menjadi rp 17.680 dibelikan beras menjadi 2.4 kg.
kesimpulan Usd$ undervalue dibanding Rp, jadi untuk mendapat beras yang sama dg hasil deposito nilai 4.5 kali nilai usd sekarang, jadi 1 US$ = Rp 61.200 ini baru sepadan dengan hasil beli beras, terima kasih tolong direnungkan uang tak mungkin di taruh dibawah bantal dan dilihat setiap mau tidur tetapi disimpan di bank, usd sekarang udah terlalu murah dibanding 1995 , jadi rupiah udah menguat luar biasa.





Ujang said...

Nunggu jawaban ngeles dr si Andre 😁😁😁

Andre said...

Apakah pernah saya suruh pegang rupiah, simpan di celengan? Anak sd skrg aja da dapat pelajaran apa itu inflasi.

Uang kertas apapun itu bukanlah investasi hanya alat tukar yang tergerus inflasi, kalo pengetahuan anda ttg investasi sebatas uang dollar(yg justru memberikan efek penurunan mata uang yg anda pakai sehari2), barang2 pada naik akibat rupiah yg terus tergerus, marah2 ma pemerintah demo sana sini, abis demo trus beli dollar lagi, pulang kerumah liat tagihan tambah tahun tambah tinggi, bikin postingan kritik pem tp ga sadar diri,apa itu yang namanya waras??

Belajarlah lebih banyak lagi anda masih jauh dr kata pintar..


Akhir Zaman said...

Tampaknya kamu, andre, sekali lagi, bisa membuat blog sendiri, kemudian membuat artikel-artikel sekelas bro EOWI. Bung EOWI sudah memberikan disclaimer, sehingga sebenarnya tidak ada perdebatan dalam hal ini. Intinya tulisan-tulisan di sini hanya sebagai hiburan saja. Tapi kamu, andre, bisa berkomentar sepuasnya, namun, tetap slow, tanpa luapan esmosi. Baca sekali lagi disclaimer.

Jaga hasil jerih payah kamu, jaga kesehatan kamu, yang terjadi akan terjadi dengan izin Alloh ta'aala Yang Maha Tinggi, Al-Akbar. Sekian dulu. :D

Palokiev said...

intinya, disini tidak ada bung2 yang cukup waras untuk menyimpan rupiah dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang kan?
jadi tidak perlu berdebat. kita sepakat rupiah akan merugikan kita. sejarah jadi saksi kekejaman rupiah ( dan pemerintah ) terhadap bangsa ini.

Anonymous said...

@andre
Anda yakin anak SD memahami arti inflasi?

Anonymous said...

Betul simpen beras aja intinya. 20 tahun lg tuker ke dolar apalagi rupiah lu olang pasti untung besar..hahaha

Andre said...

Saya hadir disini sebagai penyeimbang saja.

Silakan baca kembali teks saya, adakah luapan emosi yg sering kali ditandai dengan teks huruf besar semua, tanda seru dan kata2 kasar?

Dan teks tidak ada intonasi. Teks dibaca dengan intonasi sesuai timgkat emosi pembaca, berbeda imtonasi bisa berbeda makna. Jika anda mengganggap teks saya ada luapan emosi, itu karena anda membaca dalam keadan yang emosi bukan saya. Karena saya sedang menyerang pemahaman2 yang menurut saya tidak tepat.

Disclaimer bukan berarti tidak boleh ditanggapi, yg tidak boleh adalah dipercaya 100% walopun isi konten kadang ada yang benar dan yang salah, untuk mengetahuinya sangat wajar bila ada yg mempertanyakan kebenaran informasinya.

Andre said...

@waras tenan

"jangan pilih keduanya. carilah yang bisa melindungi value dari uang anda"

Sepertinya anda satu2nya orang yg memiliki tingkat penalaran di atas rata2 perespon lain yg lebih merespon karena emosinya. Karena kemampuan nalar yang tinggi pasti disertai kemampuan mengontrol emosi hingga titik terendah.

Investasi adalah hal yang sangat kompleks, tidak mudah dan selalu diwarnai dengan kegagalan2, dan kegagalan dalam dunia investasi pasti sangat mahal harganya, karena itu tdk semua org bisa menjadi kaya, dan tidak semua orang bisa masuk ke dalam dunia ini walopun semua orang membicarakannya.dan di dalam dunia investasi yang mayoritas pasti salah, jgn ikuti apa yg kebanyakan org lakukan dan disinilah kemampuan nalarmu akan bermanfaat.

Tp sebelum memasuki dunia investasi belajarlah dulu dunia bisnis. Sebelum memasuki dunia bisnis pahami dulu apa itu bisnis, tentunya dari orang2 yg memiliki rekam jejak nyata dalam dunia bisnis dan sukses bukan sekedar teori.

Setelah anda jatuh bangun dan sukses dalam dunia bisnis anda akan paham betul apa itu nilai2 investasi yang benar.

Pergunakan kemampuan nalar anda trus belajar, berusaha dan berdoa.

See u on top!





Akhir Zaman said...

Slow saja andre, di sini tidak ada serang menyerang, tepat dan tidak tepat adalah nisbi. Pembaca EOWI bisa melakukan apa yang mereka mau, bebas-bebas saja, mau nyimpen rupi atau beras atau apalah terserah.

Maka akan sangat bagus jika kamu bikin blog, sehingga kita-kita bisa membaca artikel kamu sebagai informasi yang menarik. Barang kali saja di sana nanti juga bisa berdiskusi dengan santai, slow. Apalagi sekarang ini blogspot masih gratis. Wait for your articles.

@bung IS, lanjutkan artikel-artikel menarik lainnya.... Perlu juga dibahas detail mengenai uang elektronik kraton indo ini, mereka-mereka bank-bank sudah gencar menawarkan e-uang. Kemudian hubungannya dengan perjalanan USD menjadi nol/sampah. Maka diucapkan selamat datang ke dunia uang cloud, semua transaksi diawasi.kwkwkw. kraton dagelan, dan saya kira uang elektronik ini tidak akan berjaya lama.

Edy said...

Om IS, tentang NIRP nih..
Apakah itu cuma berlaku satu sisi saja (buat Deposan) atau semuanya kena (Debitur juga)..?

Misal, saya pinjam ke Bank 1M dengan NIRP 2%, berarti saya nanti cuma bayar pinjaman 980K?!
Kalo gitu kita bisa pinjam sebanyak2 nya toh walaupun Uang nya ngendon di bawah bantal kita juga pasti untung 2%..
heheh ....

Murid Kwik said...

Lama tak berkunjung ke Blog nya IS, ternyata makin rame saja. Entah apa karena banyak nya investor/spekulan yang ikut omongan IS atau karena banyak orang-orang yang mau menyelamatkan hasil keringat nya, pastinya salah satu dari mereka ada disini.

Banyak sekali yang ingin saya komentari dari tulisan IS akhir-akhir ini, tapi nanti saja.

Saya sekarang ingin menanggapi komentar dari salah satu pembaca EOWI yang kelihatannya "fanatik akut".

Jika ada orang yang mengatakan bahwa mata uang Rp performance dan value nya lebih baik dari USD sebenarnya dia sedang menghibur diri atau mungkin mau menghibur orang lain, kecuali ada Major change dari struktur ekonomi Global serta Geopolitik bisa saja yang dikatakannya itu benar. Tapi kenyataanya sekarang status quo tidak (masih belum) berubah.

Mengenai Nilai Rp vs USD vs Nasi Beras (bisa juga diganti nasi aking, dll) saya ingin memakai Analogi anda diatas.

1995 : USD 1 = 2.6 kg Beras
2015 : USD 1 = 1.8 kg Beras

1995 : Rp 2248 = 2.6 kg Beras
2015 : Rp 2248 = @#$%^&? Beras, hehehe

Jadi pertanyaan nya jika anda disuruh memilih menyimpan uang selama 20 th, anda akan memilih yang mana? Silakan dijawab sendiri. hehehe .

Begini pak Andre, jika kita akan membandingkan "mata uang" tentang resistensi nya thd inflasi, maka urutan nya : Emas, Dolar, Rupiah.
Kecuali anda bisa menemukan beberapa Grasberg per tahun, mungkin saja urutan nya berubah.


Imam Semar said...

@Edy,

Sayangnya NIRP hanya berlaku satu arah. Kalau nasabah pinjam kredit, maka dia harus bayar bunga. Kalau dia deposit uang, dia juga harus bayar.....ha ha....ha....

Kecuali si debitur itu pintar cari asset yg sedang inflating, membubble, dia bisa untung dgn berhutang.

Anonymous said...

pak is bener .... andre salah. itungan usd vs beras dan rp vs beras 20tahun yg lalu itu jaman secullar bull commodiy.. makanya baca artikel fullnya pak is dari dulu beliau ngajarin cara selamat diri tiap perubahan ekonomi...kadang lari ke emas kadang lari ke dolar... tergantung situasi ekonomi bakal kearah mana... klo bottle cap besok lebih laku mungkin bakal lari ke sana... juga....itu pendapat ane lo..

Hashirama said...

Liability itu juga di perlukan di dunia ini,cth kalau kita sudah capek kerja seharian(mencari aset),trus kita traveling(mengeluarkan liability)
Keduanya seperti sebuah timbangan,dan yg terbaik itu adalah seimbang / jalan tengah
Manusia itu memiliki segi liability nya emang udh ada dari sana nya,anda tidak bs berharap tidak perlu ada polisi atau akuntan jika saja manusia itu jujur

Maka dari itu yang perlu kita jaga adalah keseimbangannya saja

falconhunter said...

btw om IS, usd index break up resisten line nya,,
ada efek nya ga ya..
kemarin ihsg naik tajam dan RP sempat ke 13400an/USD

akhtarist said...

cantik ini

akhtarist said...

cantik juga

akhtarist said...

ini cantik

Racist said...

"Don't try to save the goy. Don't educate and argue with them. They are simply not worth the time or trouble."

Anonymous said...

Di forum sebelah, ada istilah "offline" bagi ekonomi indonesia & RP (dulunya sih ga percaya, krn karakteristik indonesia tdk sekuat iran/kuba, tapi soal nasionalisme cdrg lbh sempit & mudah sekali tersinggung, tp sblmnya emg dibiarin/ga dijaga beneran).. ternyata itu terbukti sekarang2 ini.. perjalanan RP akhir2 ini cdrg sdh tdk sejalan dgn kondisi currencies lain di dunia (major - minor currencies).. dlm hal ini jelas ada plus minusnya.. plusnya ekonomi domestik lbh stabil, minusnya, apakah tidak makin banyak orang yg jd tidak nyaman dgn sulitnya memprediksi perjalanan RP.. jgn smpi ini jd senjata makan tuan.. krn thd sesuatu yg cdrg anomali, seberapa byk sih yg ttp berani count on it/pegang banyak2/mempercayakan asetnya di atasnya.. itu jg membuktikan kl perjalanan ekonomi indonesia ke depan bisa ???? (menguat atw melemah, yg jelas pem sdh lebih adem ayem).. silakan dianalisa... bagi yg punya analisa/prediksi mari saling berbagi/didiskusikan..

Anonymous said...

2 big boss ekonomi indonesia yg punya perangkat analisis & data yg segudang (termutakhir), sudah test the water/blak2an kl mulai pening (lagi) & itu diumbar ke luar jd berita resmi/open market.. gayanya mirip2 berita bulan Juli - September kmrn2.. so prepare for the worst things... (ayo dilihat siapa yg benar.. bung andre dkk atau bung IS dkk..) keep smiling/adem :)

http://finance.detik.com/read/2015/11/05/094345/3062607/4/ini-kondisi-keuangan-negara-yang-bikin-jokowi-khawatir

http://finance.detik.com/read/2015/10/30/164224/3058109/6/ada-isu-bunga-the-fed-naik-agus-marto-siap-siap-dolar-as-menguat

Imam Semar said...

Dollar Indeks menembus 98.....:D

Anonymous said...

Pak Is berapa lama IDR dapat bertahan di level 13.500 an sekarang, rasanya IDR kok seperti mata uang ajaib, bahkan mendag Thomas Lembong mengatakan cadev kita tidak AMAN, seharusnya US$ udah nyasar ke IDR 15.000, USD index naik pengaruhnya tak kelihatan , negeri jiran ringgit melemahnya lebih besar padahal persentase cadev dibanding PDB ,negeri tsb 2 kali lipat Indonesia kok bisa ya?

Imam Semar said...

Minggu depan baru bisa dipastikan apa sebabnya Rp agak mengalami anomaly.

Anonymous said...

Pak Is, mungkin ga sih.. the fed bukannya naikin malah nurunin rate? Kl nirp di us efeknya apa unt rupiah?

kumbayamylord said...

Goy ...goy... emang situ yahudi?

kumbayamylord said...

Ditunggu Pak...

Anonymous said...

http://www.reuters.com/article/2015/11/04/usa-fed-yellen-rates-idUSN9N0X501620151104#8KOzlQRMqkKHCVIz.97
kata Yelen NIRP dimungkinkan. menurut pak Is gimana?

Anonymous said...

Pak IS...
Sepertinya tekanan thd Rp sdh menurun.. sy amati isu2 fed termasuk index dolar jg tdk berpengaruh...
Apakah ini pertanda Rp sdh mencapai titik kesetimbangan barunya?
Mhn penjelasn...
#ucok

Anonymous said...

Pak IS...
Sepertinya tekanan thd Rp sdh menurun.. sy amati isu2 fed termasuk index dolar jg tdk berpengaruh...
Apakah ini pertanda Rp sdh mencapai titik kesetimbangan barunya?
Mhn penjelasn...
#ucok

Anonymous said...

Cadev bulan october sebesar US$ 100.7 billion, penurunannya relatif kecil hanya US$ 1 billion, padahal penurunan nilai Usd$ terhadap IDR 1000 point lebih, berarti IDR termasuk mata uang sakti, believe it or not, mohon penjelasan ditopik berikutnya Pak IS

Anonymous said...

Cadev oktober turun mjd $100.7M dr 101.7M di september..

Asuransi said...

Turun, cadev akhir Oktober US$ 100,7 miliar
http://nasional.kontan.co.id/news/turun-cadev-akhir-oktober-us-1007-miliar

Gw pikir tinggal 50 Milyar ahahaha..

Anonymous said...

Cad devisa turun $ 1M selama oktober mjd 100.7M.

Anonymous said...

http://www.bloomberg.com/news/articles/2015-11-06/dollar-rises-as-u-s-jobs-report-gives-fed-scope-to-boost-rates
Index dolar naik tajam tembus 99.35...
Cad devisa BI trun jd 100.7M....

Unknown said...

Minggu Depan Rupiah Sudah Ambles
Minggu Depan Dollar Meroket

Seperti Comment Saya Di Deflasi, Depressi dan Devaluasi (1 Nov)
Rupiah Menguat Di Oktober Cuma Karena Dana Hedge Fund Masuk Indonesia :
Aberdeen Asset Management Plc.
BlackRock Asset Management
Franklin Templeton Investments
BNP Paribas SA
Pacific Investment Co. (PIMCO)
Dll

Anonymous said...

Apakah NOV tidak mungkin hedge fund lain masuk? Emang jokowi ke amerika cuma dolan?

Anonymous said...

kl dana asing rame2 masuk, knp cadev malah turun $1M (pake doang)... rasanya ada "yg gelap2 dari BI" nih.. Oktober Magic of RP..

Anonymous said...

kalaupun naik paling mpok yellen kasih naik 0,25%. naik gede ntar di 2016 kuartal 2. Oya, ntr klu dah mpok naikin kalian boleh salahin mpok krn rupiah nyenggol 15 rebu.

newbie said...

Pak imam,kenapa ya kemarin pas fomc meeting rate nya gak jadi naik tp respon market tetep up?

Imam Semar said...

Newbe,

Naiknya USD karena secara teknikal sudah selesai wave 4. Sekarang wave 5, idiot wave

Unknown said...

Awal November Dana Asing yang Masuk Indonesia Dan Terekspos Media,
Antara Lain Dari Citigroup & Morgan Stanley

http://www.beritasatu.com/saham/319379-lagi-morgan-stanley-cetak-nilai-perdagangan-terbesar.html
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/319106-morgan-stanley-catat-nilai-perdagangan-terbesar-pertengahan-sesi-ii.html
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/319909-citigrop-securities-broker-dengan-nilai-perdagangan-terbesar.html

Kekayaan Indonesia vs Citibank vs Morgan Stanley :
Indonesia
GDP US$ 889 Milyar Dollar
Cadangan Devisa US$ 101,7 Miliar

Citibank
Total Asset: US$ 1,842,530,000,000 (Lebih Dari 1.8 Trilyun dollar)
Total Exposure To Derivatives: US$ 59,951,603,000,000 (Lebih Dari 59 Trilyun dollar)

Morgan Stanley
Total Asset: US$ 801,382,000,000 (Kurang Dari 1 Trilyun dollar)
Total Exposure To Derivatives: US$ 38,546,879,000,000 (Lebih Dari 38 Trilyun dollar)

List Hedge Fund Masuk Indonesia Gue Tambahin :
Citibank
Morgan Stanley
Aberdeen Asset Management Plc.
BlackRock Asset Management
Franklin Templeton Investments
BNP Paribas SA
Pacific Investment Co. (PIMCO)
Dll

Anonymous said...

Berarti mereka masuk pd saat harga di diskon ya

Anonymous said...

ada yg aneh kl mrk msh tertarik masuk ke pasar saham indo (kbykn major companies rapotnya kyknya berlanjut merah & blm smpi bottomnya, tahun depan bakal makin berat kl org2 tajir sdh pada menata portofolionya, gatau lg kl mrk tertarik dgn serapan APBN di akhir tahun, tapi dgn kondisi APBN lg kurang sehat gitu apa mgk?).. kl ke pasar uang/obligasi dst sih msh mungkin.. morgan stanley itu sdh berbadan hukum indonesia (PT), pastinya sudah ada sejak bertahun2 yl, bkn cm 1-2 bulan kmrn.. mgk skdr agensi penampung & penyalur.. RP emg ajaib..

Unknown said...

Iya Masuk Saat Harga Diskon
Kapitalisasi IHSG Maret 2015 USD 424.871,9
Kapitalisasi IHSG September 2015 USD 300.102,4

Contoh Right Issue Sampoerna :
- Kurs Rupiah Tanggal 2 Oktober Rp 14.699/Dollar
- Masa Perdagangan, Pembayaran dan Pelaksanaan Saham Baru Sampoerna di BEI mulai 5 Oktober - 9 Oktober
- Harga Rights Issue Sampoerna Rp 77.000/Saham
- Harga Saham Per 30 September Rp 75.424/Saham
- Tembus Rp 100.675/Saham Hari Ini

Kalau Rupiah Dari Tgl 12 Okt Sampai Hari Ini,
Cuma Muter Muter Rp 13.400/Dollar - Rp 13.600/Dollar
Dollar Menunggu "Tombol Meroket" Ditekan

Unknown said...

Iya Masuk Saat Harga Diskon
Kapitalisasi IHSG Maret 2015 USD 424 Juta
Kapitalisasi IHSG September 2015 USD 300 Juta

Contoh Right Issue Sampoerna :
- Kurs Rupiah Tanggal 2 Oktober Rp 14.699/Dollar
- Masa Perdagangan, Pembayaran dan Pelaksanaan Saham Baru Sampoerna di BEI mulai 5 Oktober - 9 Oktober
- Harga Rights Issue Sampoerna Rp 77.000/Saham
- Harga Saham Per 30 September Rp 75.424/Saham
- Tembus Rp 100.675/Saham Hari Ini

Kalau Rupiah Dari Tgl 12 Okt Sampai Hari Ini Cuma Muter Muter Rp 13.400/Dollar - Rp 13.600/Dollar
Dollar Menunggu "Tombol Meroket" Ditekan

Unknown said...

Iya Masuk Saat Harga Diskon
Kapitalisasi IHSG Maret 2015 USD 424 Miliar (Maaf Koreksi 2x)
Kapitalisasi IHSG September 2015 USD 300 Miliar

Contoh Right Issue Sampoerna :
- Kurs Rupiah Tanggal 2 Oktober Rp 14.699/Dollar
- Masa Perdagangan, Pembayaran dan Pelaksanaan Saham Baru Sampoerna di BEI mulai 5 Oktober - 9 Oktober
- Harga Rights Issue Sampoerna Rp 77.000/Saham
- Harga Saham Per 30 September Rp 75.424/Saham
- Tembus Rp 100.675/Saham Hari Ini

Kalau Rupiah Dari Tgl 12 Okt Sampai Hari Ini Cuma Muter Muter Rp 13.400/Dollar - Rp 13.600/Dollar
Dollar Menunggu "Tombol Meroket" Ditekan

Anonymous said...

Mau menggenjot pajak boleh2 saja...tapi apakah para pemimpin trias politik sdh memberikan contoh yg baik???? ....apakah mereka dg sejujurnya telah melaporkan semua penghasilan mereka dlm spt pribadinya????
Apakah mereka sbg pemimpin sdh pernah diperiksa pajaknya dan di umumkan ke publik hasilnya????
Mereka kan wajib pajak juga statusnya...
Enak saja mereka mau mahal on pedagang dan masyarakat..tapi mereka tdk memberikan contoh..

Info Ringkas Tapi Padat said...

Apa itu Uang...??

ada yg katakan sebagai belenggu kehidupan...!!

dewi.poedjiastuti said...

Pak IS.. Saya pegawai yg sudah bekerja selama 36 thn dan sudah pensiun.. Membaca artikel bpk sedikit agak khawatir karena tabungan saya yg tdk seberapa ini hrs membiayai kehidupan yg makin meroket... Kondisi harga sekarang sdh melompat.. Pemikiran saya yg sederhana ini adlh pertanyaan2... Pemerintah hrs membayar kenaikan tunjangan pegawai2nya yg meroket.. Krn sekarang menteri2 dan gubernur DKI semua menaikkan tunjangan karyawan .. waktu saya bekerja bila tunjangan mau dinaikkan maka produksi hrs ditingkatkan ... Biaya ditekan.. pertanyaan pertama adlh kenaikan tunjangan yg berbeda masing2 departemen dan DKI itu biaya dari siapa ?.. Dari mana?..dan apa yg ditingkatkan produksinya ?.. Apakah kenaikan itu jg menyebabkan harga2 dan pajak yg melompat.. ternyata jadi pegawai departemen dan DKI itu lebih jaya dari pegawai non departemen/DKI... Pertanyaan kedua tabungan pensiunan yang jumlahnya tdk seberapa ini hrs diapakan ya pa IS .. Sepertinya sulit menghidupi apbl saya hidup 20 tahun lagi... Sementara harga2 yg terus meroket... Terima kasih untuk nasehat pak IS agar pensiunan jaga kesehatan dan jaga tabungan... Yg penting mungkin hanya minta pertolongan Yang Maha Kuasa dalam melangkah kedepan di masa tua ini... Tolong dijawab pertanyaan saya pa... Terima kasih..

dewi.poedjiastuti said...

Pak IS.. Saya pegawai yg sudah bekerja selama 36 thn dan sudah pensiun.. Membaca artikel bpk sedikit agak khawatir karena tabungan saya yg tdk seberapa ini hrs membiayai kehidupan yg makin meroket... Kondisi harga sekarang sdh melompat.. Pemikiran saya yg sederhana ini adlh pertanyaan2... Pemerintah hrs membayar kenaikan tunjangan pegawai2nya yg meroket.. Krn sekarang menteri2 dan gubernur DKI semua menaikkan tunjangan karyawan .. waktu saya bekerja bila tunjangan mau dinaikkan maka produksi hrs ditingkatkan ... Biaya ditekan.. pertanyaan pertama adlh kenaikan tunjangan yg berbeda masing2 departemen dan DKI itu biaya dari siapa ?.. Dari mana?..dan apa yg ditingkatkan produksinya ?.. Apakah kenaikan itu jg menyebabkan harga2 dan pajak yg melompat.. ternyata jadi pegawai departemen dan DKI itu lebih jaya dari pegawai non departemen/DKI... Pertanyaan kedua tabungan pensiunan yang jumlahnya tdk seberapa ini hrs diapakan ya pa IS .. Sepertinya sulit menghidupi apbl saya hidup 20 tahun lagi... Sementara harga2 yg terus meroket... Terima kasih untuk nasehat pak IS agar pensiunan jaga kesehatan dan jaga tabungan... Yg penting mungkin hanya minta pertolongan Yang Maha Kuasa dalam melangkah kedepan di masa tua ini... Tolong dijawab pertanyaan saya pa... Terima kasih..