___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, November 30, 2015

Adam (Menurut Quran): Bukan Manusia Pertama

Tidak seperti biasanya, magrib itu anak saya minta supaya kami sholat bersama. Rupanya dia besoknya ada ulangan pelajaran agama dan salah satu materi yang diujikan adalah mengenai ritual setelah sholat. Oleh sebab itu dia minta supaya dia diperbolehkan untuk membaca beberapa “bacaan” setelah sholat.
Ketika dia melafaskan “bacaan” setelah sholat, saya menyadari bahwa yang sedang dilakukannya adalah ritual sufi. Setelah dia selesai, saya menerangkan bahwa kami adalah penganut mazhab Wahabi atau salafi atau Muhammadiyah. Setidaknya dekat dengan ketiganya yang sangat tidak suka kepada tahayul, bidah dan khurafat (ejaan lama churafat) yang sering disingkat TBC. Perbedaannya dengan ketiga golongan tersebut, kami anti juga pada kepada tafsir non-sense, tafsir israiliyat.
Dalam pendidikan agama, untuk ranah TBC, saya suruh anak saya mengkonfrontir menanyakan langsung ke guru agamanya, tetapi untuk tafsir israiliyat, saya akan menanganinya secara langsung, karena tidak banyak yang mengerti mengenai hal ini. Bahkan golongan rasionil dan terpelajar seperti Muhammadiyah masih banyak yang percaya pada tafsir non-sense, kecuali mereka yang punya pendidikan tinggi.
Tuhan yang menyebut dirinya sebagai al Haq (the ultimate reality) adalah merupakan realitas yang objektif. Tetapi persepsi kita tentang Tuhan (sering kali) subjektif. Persepsi manusia tentang Tuhan adalah hasil dari otak kita mengolah pengalaman dan imajinasi kita yang mencoba menproyeksikan realitas Tuhan atau firman Tuhan. Itu subjektif.
Dan ada lagi hal yang EOWI mau namakan sebagai "subjek yang tidak riil". Hal seperti ini adalah hasil imajinasi manusia saja tanpa didasari dan deduksi dari pengalaman dan pengamatan. Subjek yang tidak riil tentu saja bukan berasal dari Tuhan, bahkan tidak mengandung kebenaran. Serta banyak tercampur ke dalam agama.
EOWI kali ini akan mengupas salah satu subjek yang tidak riil (tidak benar) dengan gaya humor EOWI. Kami harap tidak ada pembaca yang tersinggung. Kami menganjurkan untuk merenungkannya. Siapa tahu anda juga memperoleh pencerahan dari kisah humor sardonik ini.

Kisah Ringkas Adam, Hawa dan Anak-Anaknya
Bagian dari pendidikan agama anak saya adalah mengenalkannya kepada kisah nabi-nabi yang buku-bukunya dapat dibeli di toko-toko buku. Selain itu juga dia, anak saya disekolahkan di sekolah yang berbasis agama (Islam). Sehingga jika saya berdiskusi dan membuat analisa mengenai suatu persoalan agama, bisa nyambung. Jadi mengenai Adam dan Hawa, dia (anak saya) tahu sekali kisahnya.
Beginilah ringkasan kisah Adam dan Hawa.
Tuhan menciptakan Adam sebagai manusia pertama dari tanah liat seperti seorang pematung membuat patung porselen keramik. Kemudian Adam dihidupkan. Di Quran disebutkan bahwa, sebelum penciptaan Adam ada dialog antara Tuhan dan malaikat, yang intinya keraguan malaikat terhadap inisiatif Tuhan, karena mahluk yang akan diciptakanNya hanyalah akan membuat pertumpahan darah dan kerusakan di muka bumi. Hal ini dibantah oleh Tuhan.
Ketika Adam sudah tercipta, maka malaikat disuruh Tuhan untuk hormat kepada Adam. Dan semuanya patuh kecuali Iblis (Lucifer dalam Kristen). Akibatnya Iblis dikutuk Tuhan.
Adam hidup di surga yang semuanya tersedia. Ketika Adam tertidur, Tuhan mengambil satu tulang rusuk Adam untuk dijadikan Hawa, pasangan Adam.
Adam dan Hawa hidup nyaman di sorga. Mereka diperbolehkan makan semua buah yang ada di sorga, kecuali ada satu buah yang disebut buah terlarang.
Semua berjalan dengan baik, sampai pada suatu hari Hawa bertemu dengan ular-Iblis. Hawa mungkin sangat naif, sehingga dia tidak takut pada ular, setan, atau Iblis. Bahkan diajak ngobrol dan bergossip. Kalau hal itu terjadi pada istri saya…, dia akan lari terbirit-birit. Prempuan mana sih yang tidak takut melihat setan, ular.
Hawa juga bukan orang Cina (sorry joke rasis nih). Kalau dia orang Cina, ular itu langsung diparang dan dibuat cap-cay (dan Adam dan Hawa tidak pernah dibuang ke bumi dan tidak ada dosa asal). Ternyata Hawa bukan manusia biasa. Dia bukan juga seorang penakut. Dengan setan dan ularpun tidak takut.
Pada kesempatan itu Iblis menawarkan buah terlarang. Katanya, buah tersebut bisa membuat manusia tahu segalanya. Dan dengan tenangnya Hawa menerima, bahkan menawarkannya kepada Adam.



Hawa sedang bergossip dengan ular Iblis
Akhirnya perbuatan (dosa) Adam dan Hawa ketahuan Tuhan dan keduanya dibuang ke bumi, yang tentu saja pada masa itu bumi masih liar. Mereka diperbolehkan makan hewan apa saja. Ular dikutuk sehingga berjalan dengan perutnya dan makan debu sepanjang hidupnya.
Di bumi, hidup, katanya, tidak seenak di sorga. Mereka punya anak. Diantaranya bernama Kabil (Cain, Qayin, Qabil) sebagai anak pertama dan Habil (Abel, Hevel) anak ke dua Adam dan Hawa.
Pada suatu hari Habil yang petani dan Kabil yang peternak membuat persembahan atau qurban kepada Tuhan. Rupanya Tuhan suka kepada Habil, sehingga qurbannya diterima sedang Kabil tidak. Hal ini membuat Kabil tidak suka. Maka dia membuat rencana untuk membunuh Habil.

Kabil membunuh Habil
Ternyata persoalan Kabil tidak selesai setelah berhasil membunuh Habil. Pertanyaan yang menjadi persoalan Kabil adalah: mau diapakan mayat Habil dan bagaimana menyembunyikan kejahatannya. Dipercayai bahwa pembunuhan ini adalah pembunuhan pertama dan kematian pertama sehingga Kabil tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Rupanya setan membantu Kabil dengan memperlihatkan seekor gagak yang berhasil membunuh temannya, kemudian ia menguburkan bangkai temannya yang mati itu. Kejadian ini menginspirasi Kabil untuk mengubur adiknya, Habil.
Demikian kisah Adam, Hawa dan anaknya. Saat ini ada mesjid di perbukitan barat wilayah Damaskus yang diberi nama mesjid Habil, karena dipercaya bahwa disitulah Habil dikuburkan. Mesjid yang didirikan oleh gubernur Ottoman di Damaskus Ahmad Pasha di tahun 1599 ini banyak dikunjungi peziarah.

Mesjid Habil di perbukitan di barat Damaskus Syria, dipercayai Habil anak Adam dikubur disini

Dilema Kisah Manusia Pertama
Kita tinggalkan gambaran Adam di surga, dan langsung pada episode Adam dan Hawa sudah diusir dari surga dan jatuh ke dunia.
Perubahan hidup dari surga ke bumi, bisa dibayangkan bak perubahan hidup di kota besar di masa kini ke hutan belantara. Seperti digambarkan pada program-progam TV kabel Naked and Afraid. Untuk bisa survive, diperlukan keterampilan. Dan keterampilan tersebut diperoleh dari pengalaman hidup. Menyemplungkan Adam dan Hawa ke dunia, seperti menyemplungkan 2 orang kota yang  biasa hidup nyaman ke hutan belantara. Absurd.
Sejak lama konsep manusia pertama atau sepasang manusia pertama sangat mengganggu pikiran banyak orang sehingga mereka menjadi agnostik atau atheis. Pertanyaan yang paling mendasar adalah: bisakah pasangan ini hidup menghadapi semua kesulitan hidup, menghadapi bahaya, mencari makan dan minum. Ketika Adam dan Hawa tidak lagi hidup di surga, terlalu naif jika membayangkan bahwa dunia itu seperti kebun raya atau..., kebun binatang dimana ada yang merawat. Kalau mau makan, tinggal memetik saja buah-buah yang bergantungan di dahan yang rendah tanpa harus memanjat. Rumput-rumput secara berkala dipotong, rapi, tidak ada alang-alang dan semak belukar dan penuh duri. Banyak binatang-binatang herbivora (pemakan tumbuhan) seperti kijang, kambing liar, jinak-jinak, mudah ditangkap untuk disantap. Tidak perlu disembelih (Adam tidak punya pisau untuk menyembelih). Dagingnya pun tidak perlu dimasak (Adam tidak bisa membuat api, karena Tuhan tidak membekalinya korek api). Jadi kalau mau makan daging...., mungkin harus seperti harimau atau singa. Kijang yang malang harus digigiti hidup-hidup. Mungkin akan meronta-ronta. Kasihan…, sadis juga Adam itu ya.
Kalau anda masih ngotot bahwa kondisi di dunia dulu berbeda dengan di dunia dalam hal buah-buahan dan ketersediaan makanan. Apakah di dunia ini tidak ada binatang pemangsa seperti harimau, singa, serigala, hyena, beruang (pembaca bisa sebutkan sisanya yang lain)? Bagaimana mempertahankan diri dari binatang buas. Tuhan tidak membekali Adam dengan parang, senapan berserta pelurunya, atau panah untuk berburu. Untuk membuat perangkap binatang pun akan sangat sulit tanpa alat yang memadai.
Bagaimana dengan nyamuk, lalat, lintah, pacet, agas, sederet serangga yang menjadi pengganggu dan pembawa penyakit? Kulit Hawa (dan Adam) akan penuh dengan bekas gigitan nyamuk, bentol-bentol dan kalau digaruk terlalu banyak akan berubah menjadi gudig. Silahkan pergi ke Bintuni, Papua Barat, kalau mau coba rasanya hidup dengan agas. Pulang-pulang anda penuh gudig, dan kalau nasib kurang beruntung, anda juga membawa pulang malaria. Masih untung kalau di Papua, kalau di Amerika Selatan, ada yang namanya botfly yang larvanya masuk ke bawah kulit dan hidup di bawah kulit memakan daging anda. Atau di Afrika dengan lalat tsetse dengan penyakit tidur yang membuat anda tidur selamanya. Belum lagi nyamuk pembawa cacing filaria. Dokter bisa membuat daftar yang panjang mengenai penyakit yang ditularkan melalui serangga.
Dan untuk Hawa yang naif dan tidak takut kepada ular atau binatang buas, kalau seandainya bertemu dengan seekor harimau, mungkin bukannya lari, tetapi malah memanggil harimau itu: “Hallo kitty, kitty…., come here kitty, come to mama….cudly kitty” Dia pikir harimau enak untuk dipeluk dan dielus-elus. Umur Hawa niscaya akan pendek karena kenaifannya. Kalau umur Hawa pendek…., maka manusia tidak bisa beranak pinak. Diperlukan 2 jenis kelamin atau 1 wanita (untuk perkembang-biakan partenogenesis) untuk bisa beranak pinak.
Ada yang beragumen bahwa hewan-hewan pemangsa seperti harimau pada masa itu masih naif juga, karena sebelumnya mereka tidak makan daging melainkan pemakan tumbuh-tumbuhan seperti sapi. Sehingga Hawa akan dicuekin aja. Persoalannya, dari penggalian arkeologi dibuktikan bahwa binatang pemangsa sudah ada jauh sebelum manusia ada. Umur fossil manusia homosapiens tertua yang pernah ditemukan saat ini, adalah 160,000 tahun.  Fossil itu dari Herto, Ethiopia. Sedangkan T-Rex binatang pemangsa yang terkenal itu sudah ada 67 juta tahun lalu. Jadi hewan pemangsa bukan hal yang baru dan tidak akan mencuekin Hawa yang gemuk, empuk dan lezat.
Lalu bayangkan salah satu dari Adam dan/atau Hawa terluka karena duri belukar. Atau karena luka garukan karena gatal bekas digigit serangga, atau karena tidak mandi berhari-hari. Luka itu menjadi gangrene (membusuk seperti luka pada orang kena diabetes). Ini juga akan membawa kematian.
Adam dan Hawa yang tidak punya alat untuk membuat api. Pada malam hari mereka akan kedinginan…., bisa mati karena hypothermia. Setidaknya terkena masuk angin. Lalu tidak bisa cari makan dan akhirnya mati kelaparan.
Andaikata Adam dan Hawa tidak kena hypothermia atau heatstroke, dehidrasi, tidak disantap harimau, tidak terkena malaria, gangrene, bisa melewati melewati minggu-minggu pertama dengan susah payah, bisa memperoleh makan dari udang, siput, di sungai-sungai. Minum juga dari sungai. Amankah sumber hidup dari sungai? Tanpa dimasak, siput, kepiting kecil dan udang kecil, crustacea lainnya dari sungai punya resiko membawa parasit seperti cacing nematoda, paragonimus, dan dokter masih bisa membuat daftar yang panjang. Belum lagi kolera dan desentri dari air minum yang tidak dimasak.
Peluang Adam dan Hawa untuk bisa hidup sangat kecil. Apa lagi di minggu-minggu pertama. Kalau anda tidak percaya, silahkan mencobanya. Pergi ke hutan, tanpa membawa pisau/parang, panci, tenda, kail, korek api, senapan, ......bahkan kalau perlu tanpa busana. Kalau bisa hidup lebih dari 1 bulan, anda hebat sekali. Dan beruntung sekali jika anda pulang tanpa membawa “oleh-oleh” dari hutan.
Mungkin anda tidak perlu mencobanya sendiri. Di TV kabel ada beberapa program, salah satunya adalah Naked and Afraid yang menceritakan bagaimana sulitnyanya hidup di alam liar. Dalam Naked and Afraid, peserta masih dibekali alat pembuat api (sejenis korek api), parang dan tas. Kadang-kadang kelambu. Alat-alat itu memudahkan peserta untuk membuat shelter (tempat berteduh dan tidur) dan api. Kedua alat tersebut sangat essensial untuk survival, berjuang untuk hidup di belantara. Bayangkan hidup di hutan tanpa peralatan itu.
Sampai sejauh ini, pertanyaan bagaimana Adam dan Hawa bisa hidup lama di belantara masih belum bisa terjawab. Tidak perlu bertanya berapa jumlah anak Adam. Itu terlalu jauh. Lalu tentang Adam dan Hawa sebagai manusia pertama…….kesimpulannya……, silahkan ditarik sendiri.

Dilema Kisah Persembahan Qurban Habil dan Kabil (Abel dan Cain)
Kisah Habil dan Kabil punya persoalan tersendiri dengan hasil penggalian arkeologi dan kajian antropologi. Berikut ini daftar ketidak konsistenannya dengan hasil penggalian arkeologi:
-         Habil dan Kabil yang telah menguasai teknik pertanian dan peternakan
-         pembunuhan Kabil sebagai pembunuhan pertama.
-         cikal bakal mengubur mayat sebagai kultur manusia
Fossil tertua manusia species homosapiens seperti manusia modern sekarang berasal dari 160,000 tahun yang lalu ditemukan di Herto, Ethiopia. Jadi, homosapiens sudah ada sebelum itu. Sedangkan budaya pertanian baru muncul sekitar 12 ribu tahun lalu, 10,000 Sebelum Masehi (SM). Selama 1500 abad (bukan 1500 tahun lho), kemana saja Habil dan Kabil? Apakah Hawa mengandung Habil dan Kabil selama 150,000 tahun?
Silahkan dipikirkan bagaimana menerangkan jurang waktu ini. Yang pasti EOWI menyerah dan tidak bisa menjelaskannya.

Tinjauan Quran: Adam Bukan Manusia Pertama
Harus diakui bahwa dalam banyak hal EOWI berbeda dengan para mufassir (ahli tafsir) Quran. Kami di EOWI tidak suka mentafsir-tafsirkan Quran karena kemungkinan salah besar sekali. Yang kami lakukan adalah mencari terjemahannya, melihat sains dan melakukan deduksi. Perbedaan yang mendasar antara deduksi (menurunkan) dan mentafsirkan adalah, bahwa yang pertama hanya memerlukan necessary conditions dan yang kedua memerlukan cukup satu sufficient condition. Maaf karena menggunakan jargon logika dan matematik.
Banyak para ulama agama Islam yang beropini bahwa Quran hanya mengangkat masalah yang umum dan merupakan garis besar saja. Opini semacam itu dibantah oleh Quran dan salah satunya di ayat berikut ini:
[6:114] Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (al Quran) kepadamu dengan jelas sekali (dan terperinci)? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quraan itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
[6:115] Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Pengarang Quran memilih setiap kata yang digunakan dengan sangat cermat dan pesannya sempurna. Tentu saja arti sempurna adalah tidak perlu tambahan atau asessori lain untuk bisa dimengerti. Apa yang tertulis mencerminkan hal yang sesungguhnya, bukan metaphor. Tafsir tanpa pengamatan, kaidah ilmu akan salah.
Mari saya tunjukkan contohnya.Contoh ini untuk menunjukkan kesalahan tafsir dan bagaimana deskriptif nya kata-kata yang digunakan oleh pengarang Quran.
Dalam tafsir (terjemahan) Quran yang banyak beredar saat ini, mengenai penciptaan manusia, ada kata alaqa. Manusia berasal dari alaqa ( علق). Kata alaqa kalau anda lihat di google-translate atau  kamus Arab-Indonesia, berarti lintah (Inggris: leech) atau sesuatu yang menggantung/menempel (seperti lintah, Inggris: leech-like, hang, dangle, cling). Tetapi kata alaqa diterjemahkan sebagai “segumpal darah“. Ini tidak terjadi pada terjemahan bahasa Indonesia saja, tetapi juga bahasa lainnya seperti Inggris, yaitu “blood-cloth“ yang artinya sama dengan “segumpal darah“.
Saya tidak tahu kenapa para mufassir klasik menterjemahkan alaqa sebagai “segumpal darah“. Mungkin karena pandangan di masa lalu bahwa terjadinya manusia adalah akibat percampuran antara darah mensturasi dan sperma. Sperma membuat darah mensturasi menggumpal dan selanjutnya menjadi janin. Tentu saja pandangan tersebut hanyalah spekulasi (hipotesa tanpa pengamatan ilmiah) dan salah.
Saya berani mengatakan bahwa terjemahan kata alaqa salah, pertama karena dari segi bahasa tidak cocok (silahkan gunakan google translate untuk mengeceknya) dan yang ke dua, tidak ada perwujudan embryo yang seperti gumpalan darah. Yang ada adalah perwujudan embryo yang mirip lintah, yaitu tahapan Carnegie ke 10 - 11 pada hari ke 26 - 30 setelah konsepsi. Untuk jelasnya anda bisa baca topik mengenai human embryology di google atau Wikipedia.
Walau tidak bisa disebut banyak, ada terjemahan Quran yang punya problem seperti ini. Dan salah satunya adalah tentang Adam. Penafsiran ayat-ayat tentang Adam, banyak yang dibelokkan ke arah kisah Adam dan Hawa di masa itu (seperti halnya terjemahan kata alaqa).


Di dalam Quran, kata Adam disebutkan sebanyak 25 kali. Dan tidak satupun mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama misalnya sebagai awwalun insan, atau awwalun naas, awwalun basyiran. Jadi tidak ada penyataan secara eksplisit di Quran yang mengatakan Adam sebagai manusia pertama. Seperti pernyataan Quran Q 6:114-115, bahwa ayat-ayat Quran jelas dan sempurna. Maka, seandainya Adam adalah manusia pertama, seharusnya akan disebutkan secara jelas, supaya tidak ada keragu-raguan lagi. Demikian pula jika ada yang disebut sebagai manusia pertama, siapapun dia, akan disebutkan sebagai manusia pertama dengan kata-kata yang jelas, yaitu manusia pertama.
Tentang Adam, deskripsi yang ada adalah bani Adam yang artinya anak/cucu/keturunan Adam.
Para mufassir klasik menterjemahkan (lebih tepatnya mentafsirkan) kata bani Adam ini bahwa Adam adalah manusia pertama. Kalau umat manusia saat ini disebut bani Adam yang artinya anak-cucu (keturunan) Adam maka Adam adalah moyang manusia. Saya akan tunjukkan bahwa kata bani Adam yang merujuk pada umat manusia tidak serta-merta bisa diartikan sebagai Adam adalah manusia pertama.
Tafsir kata bani Adam untuk Adam sebagai manusia pertama, tidak mempunyai kondisi cukup (sufficient condition). Sebagai contohnya adalah: saya dan sepupu saya dari pihak ayah saya termasuk keluarga besar bani Sayidi. Eyang Sayidi punya 12 anak dan 11 diantaranya menikah dan punya suami/istri. Sehingga eyang Sayidi setidaknya punya 11 pasang besan. Salah satunya adalah eyang saya dari pihak ibu yaitu eyang Hamidi.
Hal yang sama berlaku untuk Adam dan Hawa. Adam punya besan. Dengan kata lain: ada manusia lain selain Adam yang hidup dimasa yang sama dan berinteraksi dengan Adam. Setidaknya menjadi besannya.
Kalau seluruh umat manusia yang sekarang disebut anak-cucu Adam, tidak juga serta merta membuat Adam sebagai manusia pertama. Misalnya saja, anak-anak dan cucu-cucu Adam, sebut saja klan Adam, doyan kawin dan beranak pinak serta semua keturunannya mempunyai gen yang baik sehingga bisa survive. Mereka ini akan menyusupkan gen mereka (gen Adam) ke semua  keluarga yang sedang hidup di dunia ini. Akibatnya semua yang lahir ke dunia ini menjadi klan Adam, atau secara genetik membawa gen Adam.
Dengan kata lain, secara singkat, bahwa kata bani Adam tidak punya kondisi yang cukup untuk bisa ditafsirkan bahwa Adam sebagai manusia pertama.
Kemudian mufassir mentafsirkan rangkaian ayat berikut untuk bisa menyimpulkan bahwa Adam adalah manusia pertama. Tetapi pada ayat-ayat tersebut justru punya pengertian ketidak-mungkinan kesimpulan bahwa Adam sebagai manusia pertama.
[2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mengagungkan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Di surah ke 2, al Baqarah, ayat 30 - 39 adalah kisah penciptaan Adam, kedengkian Iblis terhadap Adam sampai Adam berbuat dosa dan seterusnya. Kemudian kisah seperti ini juga ada di surah al Hijr ayat 25 – 45.
Untuk mengklaim Q 2:30 – 39 sebagai episode penciptaan manusia pertama ada beberapa problem. Pertama, Adam tidak pernah disebutkan sebagai manusia pertama dan Hawa tidak disebutkan dari rusuk Adam seperti pada dongeng-dongeng tentang Adam dan Hawa.
Kedua, Adam disebut sebagai khalifah. Kalau anda tanyakan apakah seorang khalifah hidup sendirian? Pertanyaan itu sama saja dengan pertanyaan “apakah seorang pemimpin klan hidup sendirian”. Seseorang tidak bisa disebut pemimpin atau khalifah kalau tidak ada yang dipimpin atau diatur. Ketika Adam diciptakan, sudah seharusnya bersama dengan orang-orang yang akan dipimpinnya. Adam bukan akan dijadikan khalifah monyet.
Ketiga, malaikat sudah tahu bahwa seorang khalifah punya kecenderungan untuk menumpahkan darah baik secara langsung atau melalui tangan orang lain, serta membuat kerusakan dimuka bumi. Untuk bisa mnengatakan bahwa seorang khalifah adalah pembuat kerusakan dan pembuat pertumpahan darah di bumi, tentunya Khalifah bukan hal yang baru bagi malaikat. sebelum Adam sudah ada khalifah lain dan Adam bukan khalifah pertama di muka bumi. Sebelumnya sudah khalifah ada lain dan malaikat sudah pernah melihat prilakunya.
Ada yang tetap bersikukuh bahwa Adam adalah manusia pertama karena Adam terbuat dari tanah, yaitu pada ayat berikut ini. Al Hijr 25 – 45, bercerita suatu episode yang mirip dengan al Baqarah 30 – 39. Sehingga godaan untuk menganggap kedua potongan surah bercerita hal yang sama.
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Arab: insaana) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur yang diberi bentuk.
[15:28] Dan, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia (Arab: basyiran) dari tanah liat kering dari lumpur yang diberi bentuk“.
Pertanyaannya adalah apakah manusia (basyiran atau/dan insaan) pada kedua ayat ini merujuk kepada Adam? Mungkin juga bukan. Kalau kata-kata “diberi bentuk“ diinterpretasikan dan dipresepsikan seperti seperti seorang seniman membuat patung keramik dari tanah liat, lalu bagaimana dengan ayat di bawah yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dari air? 
[25:54] Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Mufassir akan menterwakan kalau ada yang mengatakan bahwa manusia diciptakan seperti pemahat es membuat patung es. Dan ketika patung es tersebut kena panas akan meleleh. Ini tafsir yang mentertawakan. Tetapi, mereka mungkin bisa menerima kenyataan bahwa sel yang membentuk manusia terdiri dari kurang lebih 80% air.
Selanjutnya, kita tidak sulit jika mentafsirkan bahwa manusia memang mengandung unsur tanah, mineral, baik itu pada tulangnya, darahnya, dan bagian-bagian lainnya. Proses terbentuknya manusia dari tanah (dan air) melalui proses yang panjang. Dari mulai mineral yang diserap oleh tumbuhan, kemudian dimakan oleh manusia dan hewan. Hewan kemudian dimakan manusia juga yang akhirnya digunakan untuk tumbuh dewasa dan berkembang biak. Dengan kata lain penciptaan dari tanah bukan monopoli Adam. Sampai sekarangpun penciptaan manusia bisa dikatakan dari unsur-unsur tanah, mineral (dan air).
Ada juga argumen lain yang digunakan untuk mendukung konsep creation dari Adam, sebagai manusia pertama. Yaitu kelahiran/penciptaan Adam istimewa. Ayat berikutnya tentang penciptaan Adam kadang dijadikan rujukan bahwa penciptaan Adam adalah istimewa.
[3:59] Sesungguhnya kemiripan/kesamaan (penciptaan) 'Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakannya dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka jadilah dia.
Pada ayat ini, dikatakan bahwa penciptaan Adam adalah istimewa, tetapi tidak unik. Setidaknya Isa diciptakan dengan cara yang sama. Ayat ini malah menunjukkan bahwa Adam bukan manusia pertama seperti halnya Isa yang bukan manusia pertama. Isa punya ibu. Yang tidak dimilikinya adalah bapak. Kalau penciptaan Adam sama dengan penciptaan Isa, maka Adam masih punya ibu. Sama seperti Isa. (Catatan: Isa juga punya komponen dari tanah seperti Adam). Dengan kata lain, ayat ini mengatakan bahwa Adam tidak bapak tetapi punya ibu. Adam tetap produk procreation, bukan creation.
Para pendukung konsep manusia pertama (creation) yang masih ngotot biasanya mengajukan lagi ayat-ayat Quran yang lain yang mengatakan bahwa manusia berasal dari 1 orang yang disebut nafsin wahidatin (Q 4:1; Q 6:98; Q 7:189; Q 31:29; Q 39:6). Contohnya adalah ayat berikut ini.
[4:1] Hai sekalian manusia (teks Arabnya: naas), bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (teks Arabnya: nafsin wahidatin – bentuk feminin), dan dari padanya (dari nafsin wahidatin itu) Allah menciptakan pasangannya (teks Arabnya: zaujaha, - bentuk maskulin, artinya suami); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki (rijaal) dan perempuan (arhama) yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Para mufassir ini menterjemahkan kata nafsin wahidatin sebagai Adam dan zaujaha sebagai istrinya. Mungkin karena mufassir ini laki-laki dan tafsir-tafsir mereka masih kental dengan nuansa male-chauvinist. Mengenai nuansa male-chauvinist dalam tafsir, saya tidak terlalu heran kalau banyak tafsir Quran yang isinya mengatakan bahwa nanti di sorga semua akan memperoleh istri-istri yang cantik atau bidadari yang bermata besar. (Bagaimana dengan wanita? Harus ber-lesbiankah?)
Mari kita lihat struktur kata-kata pada ayat di atas. Kata pertama yang berarti manusia adalah naas (bentuk maskulin plural) walaupun bentuknya maskulin plural, naas digunakan untuk mewakili non-gender (semua, baik laki-laki dan prempuan). Tetapi kemudian ketika mengacu pada manusia-asal/induk manusia/cikal bakal manusia, digunakan kata nafsin wahidatin yang morphologi katanya adalah feminin-singular. Oleh mufassir kata ini menterjemahkan sebagai Adam (yang jelas-jelas maskulin). Kemudian pasangannya, zaujaha, yang bentuk morphologinya maskulin-singular, diterjemahkan sebagai istrinya (Hawa?). Dari sinilah para mufassir kemudian mengatakan bahwa Hawa berasal dari (tulang rusuk) Adam, setelah gendernya dibalik-balik.
Kalau mau jujur pada morphologi kata, maka seharusnya zaujaha (Adam yang laki-laki) berasal dari nafsin wahidatin (Hawa yang prempuan). Adam berasal dari Hawa. Saya sendiri tidak mau mentafsirkan nafsin wahidatin sebagai Hawa dan zaujaha sebagai Adam. Karena peluang bahwa Adam hidup di jaman yang sama dengan nafsin wahidatin sangat kecil. Saya cenderung untuk mengatakan bahwa nafsin wahidatin punya keturunan secara partenogenesis yang aseksual seperti Maryam (bunda Isa).  Dan dari sini prokreasi berlanjut secara seksual.
Skenario seperti mudah dicerna oleh sains modern. Partenogenesis (perkembang-biakan tanpa pembuahan, reproduksi aseksual) sangat umum terjadi pada invertebrata seperti serangga, lebah, dan cukup umum terjadi pada binatang bertulang belakang seperti beberapa species reptil, kadal, termasuk komodo. Pada mamalia, riset-penelitian laboratorium mengenai subjek ini masih berjalan. Tahun 1936, Gregory Goodwin Pincus melaporkan bahwa ia berhasil memicu kelinci untuk melakukan partenogenesis. Tahun 2004, ilmuwan di Tokyo University of Agriculture menciptakan tikus-tanpa bapak dengan cara partenogenesis. Usaha-usaha untuk melakukannya pada manusia juga ada tetapi terbentur oleh masalah etika.
 Hasil dari partenogenesis bisa jantan dan bisa juga betina. Jadi bukan tidak mungkin proses partenogenesis terpicu secara alamiah pada nafsin wahidatin, ketika sekelompok wanita terisolasi karena suatu kejadian alam atau karena tersesat. Dari proses partenogenesis ini, dimulailah kelompok masyarakat baru yang lengkap, laki-laki dan prempuan seperti yang dijelaskan pada Quran surah an Nisa ayat 1. Tidak hanya itu, mereka ini mampu beranak pinak yang banyak seperti dikatakan dalam ayat ini.
Kalau anda ingin mendalami hal-hal ilmiah seperti partenogesis, genetic mapping, dan lainnya yang didiskusikan di atas, bisa melihatnya di internet.

Catatan Akhir
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana terjadinya manusia, mungkin masih perlu perjalanan yang panjang. Mungkin juga tidak dalam arti sains saat ini sudah punya jawabannya, hanya saja umat Islam enggan melihatnya. Tetapi untuk mengatakan bahwa dulunya hanya ada 1 manusia, umat manusia dimulai dengan hanya 1 manusia, laki-laki sebagai manusia pertama, sulit untuk bisa diterima. Quranpun tidak pernah mengatakan “manusia pertama“, hanya para penafsir (mufassir) saja yang mengatakan demikian. Quran hanya mengatakan bahwa manusia berasal dari 1 sumber keturunan, yaitu nafsin wahidatin (kata ini pun gendernya feminin), yang artinya (prempuan) hidup yang satu. Yang kedua bahwa Adam adalah bapak umat manusia.
Dengan prinsip razor oxam, hipotesa yang bisa ditarik bahwa baik Adam dan nafsin wahidatin hidup bersama dengan klannya dan bangsanya masing-masing. Kemungkinan Adam dan nafsin wahidatin hidup pada masa yang berbeda. Dan nafsin wahidatin lebih tua dari Adam. Untuk nafsin wahidatin, kemungkinan skenarionya adalah bahwa dari manusia-manusia yang hidup dimasanya hanya keturunannya saja yang bisa survive sampai saat ini karena punya kemampuan bereproduksi secara cepat untuk menghasilkan keturunan yang kuat sehingga banyak keturunannya yang bisa terus berkembang biak.
Sedangkan untuk Adam, skenario yang masuk akal bisa ada beberapa skenario, yaitu: Skenario pertama, bahwa hanya keturunan Adam saja yang bisa survive sampai saat ini, atau skenario kedua, anak turun Adam yang laki-laki mendominasi dunia dan mengawini banyak (semua) wanita yang ada. Ini ciri khas khalifah, raja, kepala suku, yang kecenderungannya punya istri banyak.
Hipotesa ini mempunyai implikasi bahwa pada mitochondria (informasi genetik yang diturunkan dari ibu) ada genetic marker yang sama yang dimiliki oleh semua orang di dunia ini, laki-laki atau prempuan. Dan genetic marker ini mengarah ke satu individu dimasa lalu. Yaitu nafsin wahidatin.
Implikasi ke dua, ialah bahwa pada chromosom Y, ada genetic marker yang dimiliki semua laki-laki. Dan genetic marker ini adalah sisa-sisa informasi genetik dari masa lalu (Adam) yang belum mengalami mutasi. Silahkan cari informasi tentang genetic marker ini dengan google untuk mengkonfirmasi hipotesa EOWI ini.
Sekian dulu...., jaga kesehatan anda baik-baik. Semuga anda bisa hidup panjang umur seperti Nuh dan sehat, kuat serta tidak membebani anak cucu.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

59 comments:

Asuransi said...

Wahhh...

Pastur yg selalu warning soal kedatangan yesus & reader yg ngeluarin ide bumi itu flat mesti comment nih di topic ini

gw belom bisa comment, belom banyak baca soal topics ini

Anonymous said...

sebelum bumi ini ada bumi lain yang lebih tua, bumi tersebut sama seperti bumi ini tapi tidak berbentuk seperti bumi ini, dan bumi itu telah dihakimi. Makanya ada fosil mahluk hidup lainnya. setelah bumi dihakimi barulah dibuat bumi baru. itu mulai dari kejadian pasal 1 ayat 2.Baru setelah penghakiman bumi yang lama diciptakan semua lagi dari mula. Dan setelah semua penciptaan sampai ujungnya di hari keenam barulah diciptakan manusia. Jadi manusia sekarang semua turunan dari ciptaan manusia pada hari keenam itu. Adam dan hawa tidak memakan daging, bahkan sampai pada kain dan habel, manusia tidak memakan daging. Pernakah berfikir kenapa persembahan habel yang diterima bukannya kain? Kain berprofesi sebagai petani , dalam budaya sekarang berarti dia seperti orang yang mengusahakan uang, sedangkan habel berprofesi sebagai peternak (dimana pada jaman tersebut manusia tidak boleh memakan daging). maka usaha habel seperti usaha orang gila, tapi apapun hasil yang didapat habel diberikan kepada Tuhan karena dia tidak memakan daging. sedangkan habel hasil taninya dimakan dia dan diberikan kepada Tuhan sebagian. Manakah yang lebih tulus?

Anonymous said...

Sayang sekali ulama dan mufassir kita kebanyakan tidak berpikiran terbuka (atau bisa disebut tidak waras!?!? He he). Jarang dari mereka yang berani mengkonfrontir tafsir ayat Quran yang sudah ada. Sedihnya lagi mereka melakukan kesalahan mendasar yang sama dengan para pendahulunya.

Bagaimanapun juga ide atau pemahaman yang telah ditanamkan ke milyaran kepala orang melalui tafsir para mufassir akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Semoga artikel semacam ini dapat membuka fikiran mereka. Maju terus dengan artikel2 nya pakde is!

Historica said...

Sayang sekali kalau forum ini mulai condong ke agama tertentu, akan lebih bijak segala permasalahan sain dipecahkan dan didasarkan pada obyektifitas dan bukan pada kalimat kalimat kitab yang multi tafsir, terbukti perlu tafsir untuk mengerti sesuatu.Sangat menyesatkan kalo buku agama dipakai sebagai Kitab multi dimensi yang dijadikan acuan untuk semua permasalahan monggo dipakai untuk sesuatu yang berbau moral atau etika bahkan hukum tapi itu juga dipakai untuk golongannya saja kalo dipaksakan akan repot bisa pecah NKRI.

Anonymous said...

Apabila urusan diserahkan bukan pada ahlinya, tunggulah kehancurannya. Sy tdk sependapat dg pak Is. Pak Is bukan ahli agama. Kl ada kesalahan, mampukah pak Is mempertanggung jawabkan dihadapan Allah? Sebaiknya membahas ttg ekonomi dan investasi saja

Anonymous said...

Pak IS...saya takut kalo ada kesalahan pemahaman ttg tulisan tersebut...semoga kita termasuk dalam hamba2Nya yg beruntung di akhirat kelak

Muhammad bin Abdul Wahab said...

Baru kali ini saya menemui ada seorang salafi yang sekaligus seorang kapitalis, liberalis, dan evolusionis, di Indonesia.

Unknown said...

Artikel ini bagus kok..siapa bilang salah..artikel ini ga bikin kita jd murtad..
Ini malah membuat pemikiran baru...siapa kita ..dari mana ...dan mau kemana?
Jangan taqlid buta pada tafsiran tertentu...
Ijtihad boleh...dlm islam....

Anonymous said...

sebenarnya sederhana saja..jika adam dan hawa adalah manusia pertama, maka pertanyaannya adalah..siapa istri dan suami si kain dan habil? kok bisa beranak pinak..bingung khan jawabnya. Saya dari dulu tidak pernah percaya tuh.

Anonymous said...

Sebaiknya sblm menulis artikel ini pak is berdiskusi dulu dg ulama ahli tafsir.. mempelajari ilmu tsb butuh waktu dan pemikiran yg panjang.. saya melihat anda menafsirkan ayat alqur'an scr dangkal..

Jay-Z said...

Wkwk,, mantaaap pa is..
Saya sependapat, bahwa ulama mungkin salah,
Sekaliber syatfii aja mungkin salah.
Saya heran, orang2 tu mengultuskan ulama seperti orang suci.
Pengultusan tu bukan ajaran agama islam yang jelas mah..

Tapi saya lebih suka bahasan ekonomi ala eowi sih ketimbang bahasan ginian. Hehe

Reader said...

Menurut Jordan Maxwell: Abraham, Yesus, dan Muhammad tidak pernah eksis. Ini semua kisah fiksi.

Agama penting bagi penguasa dan orang kaya utk mempertahankan status quo. Bila semua orang tidak percaya agama, semua orang bisa seenaknya merampok orang kaya.

Jordan Maxwell belum tentu benar, tetapi tampaknya dia menghabiskan jauh lebih waktu dibanding kita2 utk studi topik ini.

Sesuatu utk dipikirkan mungkin..........

Kalau setelah pikir2 bpk ibu tetap percaya tokoh2 suci tersebut, ya bagus la. Saya ikut berbahagia utk bpk ibu.

Anonymous said...

Ulama memang bukan orang suci dan tdk dikultuskan,dlm qur an semua manusia sama derajadnya..tapi ilmu tafsir adalah ilmu terspesialisasi sprti cabang2 ilmu yg lain..seorang dokter spsialis jantung tentu lbh ahli di banding orang perminyakan masalah jantung..bgt juga ulama ahli tafsir tentu lebih ahli maslah tafsir di banding orang awam..bro is mengomentari isi kitab suci tdk berdasarkan ilmu yg mendalam.. fokus sj pada ekonomi makro yg anda lebih pahami..

Anonymous said...

Reader <<< Selamat anda memang orang aneh :D :D setelah bumi datar :D :D :D

Aditya said...

Orang awam berani menantang tafsir2 yang sudah masyhur selama krg lebih 1200 tahun, ada2 saja, heheheh.

Anonymous said...

islam belum seperti kristen yang sering di bombardir oleh serangan2 kritik oleh kaum intelektual,sains dan atheis,islam masih kritik fobia,penganutnya kebanyakan bungkam alias tdk boleh mempertanyakan sesuatu,islam masih seperti eropa sblm renaissance
Ajarannya yg beberapa(bahkan banyak) tdk relevan tdk boleh di pertanyakan..
Kalau boleh diibaratkan islam,ajaranya dan pengikutnya itu kayak katak dalam tempurung..yg konyol adalah penganutnya yang kebakaran jenggot kayak setan aja kalau agamanya di pertanyakan...gk kebayang dunia semandek apa jika orang2nya bertipikal seperti ini
tentu jg orang2 dan aliran spt ini akan bertolak belakang dgn prinsip libertarian pak is

Anonymous said...

Pak Is, mohon fokus di berita ekonomi aja dong, biar gak campur aduk sama masalah agama, makasih

Anonymous said...

Wew koq infonya melenceng dari topik blog...??

Sederhana penjelasannya manusia pertama itu bukan Adam, tp bangsa KERA.. Gak perlu tersinggung, terima aja. Itu sudah!



Imam Semar said...

Ini bunyi pernyataan di bagian atas blog Ekonomi Orang waras dan Investasi

Kalau anda merasa kurang nyaman dengan ilmu sejarah, AGAMA, ekonomi, sosial dan politik yang diajarkan di sekolah, dan ingin mencari jawaban yang objektif, maka disinilah tempatnya. Blog ini membahas masalah makro ekonomi, politik dan investasi dari sisi pandangan orang waras dan yang berjiwa merdeka. Fokus Utama: Saham, Emas, Mata Uang, Bond, Perundang-Undangan, Ke(tidak)bijaksanaan Pemerintah, Politik, Ekonomi Makro

Anonymous said...

yang islam baca aja al qurannya sampai khatam, itu soal iman, bukan soal otak

Unknown said...

Saya percaya dengan paparan pak is, pak Is pernah baca bukunya fahmi basya yang penomenal itu, dia juga membahas ttg penciptaan Adam dan penciptaan Isa sebagai koreksi pemahaman umat manusia bahwa Adam adalah manusia pertama adalah keliru.... hehe, dari situ saya tercerahkan sejak 25 tahun yang lalu...

Anonymous said...

Saya setuju dengan pendapat pak Is....pertama saya tahu ttg penciptaan Adam dari pak fahmi basya 25 tahun yang lalu dalam bukunya yang fenomenal itu, dari situ saya tercerahkan, datangnya Isa untuk mengkoreksi pemahaman manusia ttg siapa manusia pertama.

Doyan Baca said...

Banyak sisi pandang sih, manusia sekian banyaknya pasti banyak perbedaan pendapat. Mungkin bisa dibilang kitab suci itu adalah panduan cara hidup manusia, di dalamnya banyak cerita2 yang menjadi panduan manusia, mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Soal Adam & Hawa mungkin salah satu cerita mengenai manusia hidup itu berpasang2an berbeda jenis kelamin (mungkin pada jaman itu marak yang namanya pasangan sejenis). Soal Hawa yang menyebabkan mereka berdua diusir dari surga, selama ini sih belom pernah baca kalau Adam komplain keras ke Hawa, mungkin menggambarkan kesabaran suami istri dalam menempuh apapun cobaan dalam hidup.

Soal Kabil & Habil mungkin menunjukkan dahsyatnya perasaan iri hati sehingga terjadi pembunuhan.

Semua agama inti ajarannya sama cuma beda apa aja yang jadi panduannya (larangan/haram). Cara memberikan panduan agar mudah dicerna otak manusia dengan menggunakan cerita.

Salam untuk Indonesia yang luar biasa.

Unknown said...

, maaf buat yang menghina islam,, al qur'an adalah kalamullah,, makanya segalanya dalam al qur'an sudah sangat jelas mana yang haq dan mana yang batil,, mana yang benar mana yang salah,, mana yang halal mana yang haram,,
, makanya ada petunjuk untuk hal-hal tertentu yang diluar jangkauan pemikiran manusia kerjakan saja dan jangan banyak bertanya,, sami'na wa ato'na,,
, karena kemampuan manusia terbatas,,, sangat tidak mungkin otak manusia mempu menembus dimensi sang khaliq,, karena hubungannya antara manusia dengan Tuhan maka yang digunakan adalah logika KEIMANAN bukan akal manusia semata yang kemampuannya sangat terbatas,, sudah sifat manusia dapet ilmu sedikit trus sombong dan melampuai batas,, padahal ilmu manusia tiada setitik dibangingkan ilmu sang Khaliq,,
, artikel bung is menarik, namun bung is masih terlalu melihat sisi nabi adam itu dari kacamata manusia biasa,,
, ingat nabi adam adalah seorang nabi, jadi bedalah dengan kita sbg manusia biasa,,
, begitu berbuat salah, seorang nabi langsung mendapat petunjuk dari Allah,, begitupun hal-hal yang terjadi dalam hidupnya, selalu mendapat teguran / bimbingan langsung dari sang Pencipta,, kelasnya seorang wali / syeh saja banyak kelebihan yang diluar akal sehat,, apalagi seorang nabi dan rasul..
, demikina pendapat awam saya,, waallahua'lam bissawaab,, semoga Allah mengampuni kita,,

Anonymous said...

Is orangnya open mind..keep going bro..

Anonymous said...

“Do not believe in anything simply because you have heard it. Do not believe in anything simply because it is spoken and rumored by many. Do not believe in anything simply because it is found written in your religious books. Do not believe in anything merely on the authority of your teachers and elders. Do not believe in traditions because they have been handed down for many generations. But after observation and analysis, when you find that anything agrees with reason and is conducive to the good and benefit of one and all, then accept it and live up to it.”
Buddha quotes (Hindu Prince Gautama Siddharta, the founder of Buddhism, 563-483 B.C.)

Tampaknya Budhism paling relevan utk masa skrg ini

Imam Semar said...

@Ghaisan Nadhif

Kalau umat Islam menyebut Adam dengan gelar nabi, yaitu nabi Adam, tentunya nabi Adam diutus untuk kaumnya.

Kalau nabi Adam orang pertama di bumi....., namanya bukan nabi, karena tidak punya kaum dan pengikut.

Harus diingat, tidak ada nabi diutus untuk monyet. Semuanya untuk manusia.

Salaam

Imam Semar said...

@ Anony December 3, 2015 at 7:22 AM

Q[10:100] Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

Anonymous said...

Ada Tuhan yang menciptakan manusia,ada Tuhan yang diciptakan oleh manusia..jangan percaya pada ajaran apapun hanya karena anda diajari orang lain,kalau dlm kristen yg paulus katakan

1 Tesalonika 5:21 (TB)
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Anonymous said...

Fakta sesungguhnya Quran itu menyadur dr Taurat Yahudi dan Alkitab(suka gak suka itu tak terbantahkan walaupn dlm islam dikatakan diturunkan langsung oleh Allah),dan bukan hanya menyadur,tp juga di copass edit di Quran
Di kitab kedua Agama tsb jg ada Adam,tp di Quran entah kenapa semua di kelompokkan sbg Nabi,alhasil terciptalah perdebatan ini

Anonymous said...

Mulai saling serang antar agama. Kacau ini blog, kabur...

Imam Semar said...

Oom Anony December 3, 2015 at 11:42 PM,

Apakah anda pembaca EOWI baru yah?

Pembaca EOWI punya kultur akan mengechek dulu opininya dengan Google. Rupanya kultur mengecek data belum anda punyai.

Terjemahan Bible yang pertama dalam bahasa Arab adalah dari tahun 867. Sekitar 200 tahun setelah Quran muncul. Bagian dari kultur EOWI memberikan jalan dimana mencari datanya.

Ini hasil dari google search, yang sampai ke Wikipedia:

One of the oldest Arabic bibles was discovered in the 19th century at Saint Catherine's Monastery. The manuscript called Mt. Sinai Arabic Codex 151, was created in AD 867. It includes the biblical text, marginal comments, lectionary notes, and glosses, as found in the manuscript.[1] Most Arabic translations have translated Yahweh (יהוה), the Hebrew name of God (LORD or Jehovah in English / Kyrios in Greek), as Allāh or Rabb. These are also the most frequent appellations made by Muslims as per Classical Arabic. The Aramaic Mār / Mōr (teacher or lord) is translated as Rabb or Sa‘īd. There are many cases where an etymological root exists between an Arabic word and the original Hebrew or Aramaic text, yet it is translated into a colloquial or a commonly used word instead.

Jadi kalau Quran adalah saduran Bible maka terjemahan bible harus sudah ada sebelum tahun 632.

Mari kita adopsi kultur EOWI yang mengecek dulu, dipikirkan secara waras dan runut baru diungkapkan.

Imam Semar said...

https://en.wikipedia.org/wiki/Bible_translations_into_Arabic

Anonymous said...

Sudahlah pak Is, balik ke finance... Itu the fed kira2 jadi naikin rate ngga bln ini?

Imam Semar said...

The fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunganya. Tetapi....., mungkin hanya sekali ini saja, sebelum menurunkannya lagi.

Buat saya, the fed mau menaikkan atau tidak, bedanya cuma mempercepat target Rp17,000 - Rp25,000 per dollar saja. Soal waktu saja.

Pada artikel berikutnya mungkin akan dibahas mengenai Maroef Samsudin, Freeport, Setya Novanto, defisit belanja, Rizal Ramli, Sigit Priadi Pramudito, Rupiah di masa depan...

Pemasar Tangguh said...

Pak Imam Semar, mohon sesekali bisa membahas mengenai komunitas keuangan semacam skema piramida yg makin marak di Indonesia. Saya ingin tahu pandangan Pak IS. Terimakasih.

Anonymous said...

Mas IS, apakah bisa dipercaya google dll, soalnya ada juga fakta2 yg diputar balikkan atau dikacaukan oleh Jew Khazar, penguasa keuangan dunia dan Amerika. Meraka ini yg membuat agama terpecah2 dan membuat agama macam2, termasuk membuat teroris juga.

Anonymous said...

mohon maaf menurut saya tidak di translatekan bukan berarti tidak di tiru,baiklah kita pandang dari segi sekular saja,dan komentar ini bukan mau mewakili mewakili agama tertentu:

1.Quran dan Bible maupun sejarah yahudi sangat mirip bahkan beberapa kisah bisa dikatakan sama
2.Islam,Yahudi,Kristen memiliki kesamaan yaitu penganut monotheisme
3.banyak tokoh dan nabi di Quran adalah orang yahudi
4.judaism dan kristen lahir terlebih dahulu jauh sebelum Islam lahir
5.banyak kisah di Quran yang tidak klop dengan sejarah

coba baca disini untuk menambah pengetahuan:
https://islaminlightofhistory.wordpress.com/2011/03/24/bagian-i-%E2%80%93-qur%E2%80%99an-yang-tak-dapat-dipertanggungjawabkan-dan-para-penulis-hadis-menurut-sejarah/

maaf kalau dari sudut pandang sekular,semua kejadian ada penyebab,semua ada asal usul dan penelusurannya,maaf untuk umat Muslim kadang kritik memang menyakitkan,dan zaman dimana informasi serba terbuka semua bebas di bicarakan termasuk hal hal sensitif seperti ini

Anonymous said...

Bagaimana dgn ini..
http://slayersalibis9.blogspot.co.id/2013/03/penelitian-74-pakar-alkitab-82-ayat.html?m=1
Hanya 18% yg firman Tuhan.. sisanya karangan

Anonymous said...

Oya Pak IS..Yuan sdh resmi masuk keranjang SDR...bgmn menrt Pak IS...

Anonymous said...

Pak IS , apa implikasi dari QE eropa dan kemungkinan besar naiknya fed rate terhadap rupiah ? Thanks

Anonymous said...

Saya mengikuti blog EOWI sejak th 2006/07. Saya senang sekali kalo kali ini pak IS mengangkat topik spt ini sehingga pembaca yg ingin menanggapi /berkomentar/berdebat/berkotbah ttg masalah2 dan keyakinan mereka bisa dibatasi di halaman ini saja. Untuk selanjutnya berilah komentar dan pertanyaan yang relevan saja dengan setiap topik pembicaraan, atau buatlah blog Anda sendiri. Saya kira kalau tulisan tulisan Anda cukup waras, saya juga akan mengikutinya.

Anonymous said...

Pak IS, bikin blog agar kita selalu sadar buat jujur dan menguji kebenarnya.

Anonymous said...

Hamba-Nya.
Shalom Sdr/i terkasih..,

Kembali saya hadir di tengah-tengah
perbedaan pemahanan ini untuk meluruskan yg berkelok-kelok dan yg berlekuk-lekuk atas pemahaman yg keliru dan memang sengaja dibelokkan utk kepentingan golongan dan politik (penaklukan musuh).

Sebelumnya saya sudah berjanji bahwa tulisan sata ttg pesan Kedatangan Tuhan Yesus Kristus yg terakhir... jadi pd tulisan saya kali ini hanya terkait dgn asal muasal penciptaan manusia pertama sebagaimana dijelaskan pak IS dari sudut pandang yg Beliau percayai.

Perlu saya luruskan, pd commentator pertama di atas mengatakan saya aadalah Pastur... Anda salah.

Saya adlh seorang hambaNya.
Hamba tdk punya kuasa apapun dlm diri saya, semuanya atas kasih karunia Tuhan.

Saya bukan seorang pastor/pendeta, bukan seorang missioneris bukan juga seorg lulusan Theologia.

Saya seorg hamba yg punya hasrat yg besar utk belajar apa saja baik terkait sejarah, ekonomi, agama dan asal-usulnya dan juga ttg politik. Dan yg terakhir saya sedang memberi perhatian yg besar ttg Pesan Kedatangan Messias dari berbagai sumber yg berbeda tentu dpt diandalkan dan diuji dari lsndasan Firman Tuhan di Alkitab.

Demikian pembukaan tulisan saya pertama dari beberapa seri berikutnya..
Saya berharap semoga pak IS berbaik hati utk menampilkan tulisan saya berikutnya karena tulisan saya ini utk memberikan TERANG bagi semua org teelepas kita berbeda keyakinan.

Salam.,
Hamba-Nya

Ibnu Saud said...

@Muhammad bin Abdul Wahab

Salaf, Kapitalis, Liberalis, Evolusionis :)))

kayaknya Imam Semar bakal punya lebih banyak pengikut kalo tinggal dan jadi warga negara kami, United Saudi of America, eh United States of Arabia :)

Anonymous said...

Menarik untuk pembahasan selanjutnya pak IS,krn sektor riil mulai resah dgn tindak tanduk pemerintah dengan pemerasan pajaknya

Anonymous said...

Hamba-Nya ............seri-2

Sebelum membahas terkait topik "penciptaan nanusia pertama"
Apakah Adam manusia pertama dan satu-satunya diciptakan Tuhan?
#
Dalam tulisan saya ini, saya hendak meluruskan dan menegaskan fakta yg sebenarnya ttg sejarah munculnya 3 agama Samawi.
Jauh hari sebelumnya sya sudah pernah menuliskan dan menjelaskan persamaan kepercayaan Yahudi dengan Nasrani (pengikut Kristus).

Salah seorang Anonymous berkata:
# "Fakta sesungguhnya Quran itu menyadur dari Taurat Yahudi dan Alkitab (suka tdk suka itu tak terbantahkan walaupun dlm Islam dikatakan diturunkan dari allah), bukan hanya menyadur tapi dikopi paste dan diedit.

Tanggapan saya pernyataan di atas adalah ITU BENAR.

# Nabi-nabi yang diceritakan di Quram adalah org-org Yahudi.

Yabggapan saya: ITU SANGAT BENAR DAN BISA DIBUKTIKAN.

Bagaimna cara membuktikannya?
Coba Sdr dari kalangan Muslim cek dan pelajari dengan saksama bahwa di dalam kitab Yahudi dan Nasrani tidak ada seorang pun nabi dari kalangan org-org Arab ditulis dan diakui sebagai utusan Tuhan, akan tetapi semua sebagian besar nabi yg ditulis di Quran adalah org-org Yahudi bahkan ada nabi versi Quran diaebut sebagai nabi Isa Almasih (sang penyelamat) adalah seorang Messias yaitu Yesus Kristus dlm kepercayaan umat Nasrani sebagai juru s'lamat.
Dan tanpa disadari oleh penulis (apalah saat itu Muhammad ikut terlibat dlm penulisan naskah kita Quran saat itu) mengatakan bahwa Isa Almasih akan datang kedunia pada akhir zaman utk mengadili manusia.

Dlm kepercayaan Nasrani sebagai inti dari iman kami bahwa Tuhan Yesus sudah berjanji akan menjemput umatNya yg setiap di akhir zaman. Dan Kedatangan Yesus juga sama dlm pandangan Yahudi bahwa Messiah akan segera datang. Walaupun sebagian kepercyaan Yahudi menyangkal Yesus sbgai Messiah, namun banyak dari mereka sudah bertobat bahkan ada beberpa Rabbi terpandang bernam Itzhak Kaduri dan Rabbi Chaim Kanievsky telah berjpa dgn Messiah yaitu Yehoahua Hamashiach = Yesus.


Anonymous said...

Hamba-Nya. .............. seri-3

Baik Yahudi dan Nasrani memiliki akar iman yg sama dan bagi umat Nasrani menggunakan kitab perjanjian lama yg juga dipalai oleh agama Yahudi.
Penyebaran kabar baik (injil) pertama sekali adlh org2 Yahudi murid Yesus.

Pada tulisan saya sebelumnya dijelaskan bahwa Tuhan yg disembah oleh org Yahudi dan Nasrani afalah sama yaitu Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub (org2 Yahudi skrg) yaitu Tuhan Yang Esa.
Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Segalanya, Sang Pencipta Alam semesta.
Orang Muslim sering bertanya dan mengarah pada pengejekan, kenapa Tuhan nya org Nasrani ada 3?

Itu pertanyaan yg keliru. Org Nasrani menyembah hanya pada Tuhan Yang Esa. Akan tetapi dlm menyatakan diriNya kpda manusia, Tuhan hadir atau bermanifestasi agar manusia mengenal Tuhan itu lebih dekat yaitu sebagai Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Kita sepakat mengatakan Tuhan adlh Maha Kuasa, tentu dlm Kemahakuasan-Nya DIA hadir ditengah-tengah manusia (menjelma menjdi manusia) utk menjembatani hubungan manusia yg sudah terputus akibat dosa sehingga atas kehendak Tuhan, Anak manusia harus mati disalibkan (berkorban/ disembelih) utk menebus dosa manusia.
Itu pula sebabnya, upacara kurban dgn menyembelih hewan ternak sudah tidak ada lagi karna Yesus sendiri menggenapinya.

Sampai saat ini umat kepercayaan Yahudi yg belum mengakui Yesus sebagai Tuhan masih melakukam tradisi upacara keagamaan potong hewan kurban pada hari Paskah.
Menjadi pertanyaan, umat Muslim jg ilut-ikutan melakukan ritual yg sama sampai sekarang. (Lbh parahnya lagi, byk para perampok / koruptor di negara ini berkurban dgn uang hasil rampokannya dan berhrap dosanya dihapuskan lwt kurban tadi) astagahvirulloh, tega amat sih.

Sampai sini, saya berharap rekan2 agama Muslim dpt memahami asal muasalnya ritual korban menyembelih hewan.

Satu hal perlu diluruskan, dlm kitab Quran anak Abraham bernama Ismael disebut hendak disembelih sebagai kurban kpd Tuhan, fakta sebenarnya adalah anaknya Ishak. Ismael diusir dari rumah dan dari keturunan Ishak lah muncul para nabi-nabi keturunan Israel.


Ryo Kusumo said...

Saya penggemar EOWI..tulen, jadi pliss balik lagi ke ekonomi, dah asik2 sambil ngopi eeehh kok malah bahas agama, enek sing ribut pula..walah, angkat sarung mawon mending turu

Ayo cak, EOWI bahas keuangan lagi, tuntas tas tas..

Anonymous said...

@Ryo Kusumo

Topik yang dibahas pak IS mengenai "Penciptaan manusia pertama selain Adam".

Blog pak IS ini kan bukan hanya membahas tentang ekonomi,
Sebenarnya topik lain seperti masalah agama, politik dan sejarah itu juga terkait atau dapat mempengaruhi trend ekonomi sebuah bangsa dan negara.

Itu sebabnya pak IS juga membahas tentang topik tersebut, sehingga orang yang belum "waras" makin waras dalam mensiasati keadaan sehingga waras pula dalam mengambil keputusan terkait rencan finansial dan bisnis.

Saya senang dengan open mind dari pak IS.

Salam,
Hamba-Nya

sigit san said...

Saya pernah jadi penggemar BERAT blog ekonomi ini... Tapi sekaligus saya pernah kecewa BERAT ketika pak IS membahas masalah sains dikaitkan dengan Quran dan kesimpulannya masih mungkin... Seperti kali ini kesimpulan Adam kemungkinan bukan manusia pertama (atau sebaliknya Adam mungkin manusia pertama ?)... BTW blog ini tulisan hiburan yang mengutip fakta yg telah terjadi dan memberikan kesimpulan yang mungkin akan terjadi. Saya masih bisa terima hal ini dan sediit menepis kekecewaan saya. Saran buat bung IS, kenapa terjemah bahasa arab kenapa harus dgn google translate ? untuk Al Quran yang murni bahasa Arab akan banyak salah pemahaman ketika diterjemahkan dengan google. Kalimat Iqomah "qad qaa matish shala" kalo diterjemahkan dengan google "semoga doa". Naif kalo Alquran yang sempurna dari sang pencipta masih dianggap "mengambang" menurut sains. hehehe...

Anonymous said...

@ mas sigit dkk..
Dinikmati & dikritisi aj tulisannya Bung IS (emang dy orangnya gitu.. :D, padahal butuh effort yg lumayan.. thanx 4 that), saya melihat tulisan2nya itu sekadar salah satu "pemandangan" di sepanjang jalan kehidupan kita.. pastinya di depan jalan yg bakal kita tempuh itu banyak yg belum kita bayangkan sebelumnya, kadang2 ketemu "pemandangan2" yg berbeda dgn "pemandangan" yg telah kita "lihat/dengar/rasakan" sebelumnya.. dan begitulah Tuhan mengajarkan kepada makhluknya.. itulah juga gunanya kita hidup sekian lama, kalau diibaratkan sebagai tulisan sekian panjang/berlembar2 halaman.. bakal menempuh banyak lagi "pemandangan" lain dari pengajaranNYA, sampai tiba di ujungnya (ajal)... wallahu a'lam..

Andi said...

Semar, masa kamu tidak bisa membedakan antara nabi dengan rasul? Itu kan pelajaran anak SD

Imam Semar said...

Andi,

Kata nabi punya akar kata yang sama dengan nubuat, dalam bahawa Inggris berarti prophesy, kabar dan peringatan tentang masa akan datang. Jadi nabi artinya pembawa kabar, peringatan mengenai masa datang. Yusuf membawa peringatan mengenai 7 tahun masa subur dan 7 tahun masa paceklik. Luth mengenai penjungkir balikan sodom dan gomorah, Salih mengenai badai, Nuh mengenai banjir besar.....dst.

Sedang kata rasul punya akar kata yang sama dengan risalah (susah untuk menterjemahkan) ajaran agama beserta ritual-ritualnya.

Saya tidak tahu apakah di SD tempat anda sekolah diajarkan etimulogi seperti ini.

Cheers.....

Unknown said...

Pak IS saya mau Quran yang translate murni dong hehe

moh yudas iskariot said...

Kayanya itu kritikan buat bibel.
Mengapa? Karena tuhan mengutuk ular makan debu dan tanah itu dlm bibel bukan quran.dan ternyata kutukannya gagal karena tdk ada ular yg makan debu.

Hawa berbicara dng ularpun dalam bibel bukan quran,dlm quran hawa berbicara dng setan.jd campur racun nih

Anonymous said...

Lucu juga baca komentarnya... alih2 skeptis, malah pragmatis :D

Ignorance is bliss...

Unknown said...

Sosialis campur kapitalis/sekuker jdi dk nyambung

Anonymous said...

mungkin ini iblis yg allah katakan..
musuh nyata umat manusia..

khafir.