___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, September 6, 2015

Goncangan Oktober 2015: Imam Semar vs Theo Tumion



Bagian II: Sebagian Dampaknya
Pada bagaian sebelumnya kita membahas mengenai kemungkinan adanya goncangan ekonomi. Menurut Theo Tumion datangnya dari masuknya yuan kedalam SDR (Special Drawing Right, suatu mata uang devisa super dari IMF). Disaat itu, menurut Theo, US dollar akan terpuruk.
Tetapi menurut EOWI, hasil akhir yang terjadi bukan US dollar yang terpuruk, tetapi US dollar akan mengalami penguatan, menuju target EOWI, yaitu rp 17,000 per US dollar. Berbalikan dengan ramalan Theo. Penyebabnya adalah effek domino yang disebabkan jatuhnya harga minyak di level $30an per bbl.
Kejatuhan harga minyak menembus level $40/bbl beberapa minggu lalu, kedepannya mempunyai implikasi yang sangat penting. Secara teknikal minyak mentah akan rebound dulu mendekati $50/bbl. Kemudian ia akan kembali pada trend utamanya, yaitu turun. EOWI perkirakan antara akhir tahun 2015 ini dan 2016 semester I, kemungkinan harga minyak sudah kembali ke level $30an per bbl.
Dalam sejarah selama saya hidup, saya menyaksikan bahwa kejatuhan harga minyak akan menimbulkan resesi dunia. Saya tidak tahu apakah lemahnya ekonomi dunia menyebabkan jatuhnya harga minyak atau sebaliknya. Yang pasti antara ekonomi dan harga minyak berjalan secara paralel.
Kejatuhan harga minyak tahun 1980, 1982-1983, 1991, 2001, 2008 dibarengi dengan resesi di US dan perlambatan ekonomi dunia. Kejatuhan harga minyak antara tahun 1996 – 1998, memang tidak menyebabkan US resesi, tetapi saat itu berbarengan dengan krisis moneter Asia. Pertanyaan apakah kejatuhan harga minyak menyebabkan perlambatan ekonomi atau sebaliknya, mungkin kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dan saling menguatkan. Lemahnya ekonomi akan menyeret harga minyak turun, dan turunnya harga minyak akan melambatkan ekonomi.

Perlambatan Ekonomi Mengancam Wilayah Penghasil Minyak dan Komoditi
Konsekwensi logis dari merosotnya harga minyak adalah perlambatan ekonomi di wilayah yang ekonominya berbasis minyak. Dengan jatuhnya harga minyak, wilayah US Texas dan Montana, wilayah Canada Alberta dan Saskatchewan, UK, Aberdeen akan mengalami perlambatan ekonomi. Itu belum termasuk yang disebut negara, dimana banyak yang budget pemerintahnya sangat bergantung pada pendapatan minyak. Hal ini pernah disinggung pada bagian I. Venezuela sudah rontok sejak harga minyak di level $100/bbl. Demikian juga Libya, rontok sejak tahun 2008, pada gelombang pertama gempa yaitu bubble subprime. Saat ini Russia mengalami pendarahan pada cadangan devisanya. Dari tahun 2013, Russia telah kehilangan 30% dari cadangan devisanya. Dampaknya terasa juga di nilai tukar mata uang rubel. Walaupun Russia mau memberlakukan mata uang selain US dollar di perdagangan antar negara ex-Uni Soviet, tetapi menurut pandangan EOWI, tidak akan berpengaruh pada US dollar. Dollar yang beredar terlalu banyak untuk bisa terasa dampak tindakan Russia dan negara-negara ex-Uni Soviet. Seperti menggarami air laut. Malah, kalau Rusia tidak berhati-hari dalam mengelola pengeluaran negaranya menjelang akhir secular commodity bear market, sekitar 2025 – 2030, Rusia akan mengalami krisis yang lebih besar lagi. Di saat itu, sejarah akan kembali ke suasananya tahun 1990, yang berakhir dengan keruntuhan Uni Soviet.
Mari kita fokus di US saja dulu, karena menurut radar EOWI, diperkirakan bahwa crash yang akan datang berasal dari US. Lebih spesifik lagi, sektor minyak/gas shale. Memang pukulan telak pertama terhadap ekonomi global datangnya dari Cina, meletusnya bubble bursa saham Shanghai. Pada saat ekonomi global masih terhuyung-huyung terkena ledakan bubble bursa Cina, sektor minyak mengakhiri permainan dengan pukulan yang membuat OK.
 Pada bulan Oktober 2015 nanti, kreditur akan meneropong lebih teliti mengenai kelayakan agunan hutang-hutang di sektor frac. Dan dapat dipastikan bahwa hutang-hutang tersebut menjadi makanan basi. Credit line untuk sektor itu kemungkinan putus. Dan resiko gagal bayar menjadi tinggi. Dan konsekwensinya bond di sektor ini yang dikategorikan sebagai junk bond akan jatuh. Junk bond yang bunganya sudah di atas 7% ini, akan naik lagi. Tetapi tidak berarti bond pemerintah US akan jatuh juga (bunganya akan naik). Kreditur juga akan berpikir-pikir lagi untuk mengucurkan kredit ke sektor frac dan oil/gas shale. Kita akan melihat banyak perusahaan di sektor ini akan bergelimpangan.
Sebagai contoh, tidak kah anda tahu, dua perusahaan batubara US tersungkur bangkrut saat ini akibat jatuhnya harga batubara? Mereka adalah Alpha Natural Resources dan Patriot Coal, menyusul Walter Energy (July 15), JW Resources (Juni 30), and Xinergy (April 6). Dan akan menyusul Peabody dan Arch Coal. Silahkan google search. Nasib sektor minyak bisa diramalkan mengikuti nasib batubara.
Gelombang PHK akan melanda wilayah Texas, Montana dan North Dakota yang sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Tetapi nanti akan mengalami percepatan. Perlambatan ekonomi di wilayah ini akan merambat ke sektor real estate. Kantor banyak ditutup dan pekerja yang di PHK akan pindah ke tempat yang biaya hidup lebih murah.
Sampai disini, apakah anda yakin the Fed akan menaikkan suku bunganya? Atau mau mencoba QE jilid 4? Silahkan pilih.

Indonesia dan Negara Berkembang
Kartu domino yang berikutnya akan jatuh adalah junk bond lainnya di US, merambat ke junk bond negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (ekonominya berbasis komoditi), Nigeria, Iran, Angola, Congo, Azerbaijan, sampai ke Russia kalau Russia bisa dikategorikan sebagai negara berkembang.
Sell-off (junk) bond pemerintah negara-negara ini diwujudkan dalam bentuk keluarnya dana asing, hot money dari negara-negara ini. Ingat, di Indonesia di awal tahun 2015 ada sekitar $ 350 milyar hot money di bursa saham dan pasar bond, sedangkan cadangan devisa sebesar $110 milyar. Pada pertandingan tinju dimana ada ketimpangan pemainnya seperti ini, hot money petinju dengan bobot 350 lb melawan BI yang bobotnya 100 lb, bisa dipastikan siapa yang menang dan dengan kemenangan seperti apa. Ibaratnya seperti raksasanya Mike Tyson melawan Samsul Harahap. Beda kelas dan beda arena. K.O. tentunya.
Jadi besar peluangnya, setelah Oktober 2015, terjadi pelemahan rupiah, melorotnya IHSG dan SUN (surat utang negara) akan mengalami percepatan.
Bisa saja krisis junk bond ini merambat, meluas ke junk bond negara-negara berkembang yang berbasis non-komoditi. Kalau hal ini terjadi, makin serulah huru-hara ini.
Beberapa negara seperti Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, kelihatannya bisa lebih tahan dari pada yang lain. Mereka punya jaring pengaman yang lebih kuat dari yang lainnya. Cadangan devisa mereka cukup besar. Jadi mereka punya waktu untuk bebenah sebelum cadangan mereka habis.
Kita tunggu dan kita lihat. Yang pasti bencana ini tidak ada kaitannya dengan nubuat blood moon.

Kali ini the Fed Tidak Bisa Membantu
Persoalan utama, saat ini the Fed sudah kehabisan amunisi untuk melawan bubble junk bond yang mengempis ini......mungkin. Suku bunga sudah nol...., mau diturunkan seberapa lagi. Bahkan bisa dianggap negatif. Jika biaya administrasi dimasukkan dalam pembelian bond, mungkin suku bunganya sudah negatif. Saya tidak pernah menghitung atau punya selera untuk menghitungnya.
Mungkin the Fed bisa membeli saham seperti bank sentral  Jepang atau pemerintah Cina untuk mendongkrak harga saham. Tetapi realitanya, sekali bubble meletus, hampir mustahil untuk ditahan.
Ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan dan pernah dilakukan oleh pemerintah Cina atau/dan bank sentral Jepang:
  1. Melarang short sell.
  2. Membeli (atau menyuruh institusi pemerintah/semi pemerintah untuk membeli saham.
  3. Mendevaluasi mata uang (US$ mau didevaluasi terhadap mata uang apa?).
  4. Mengendorkan pembatasan kredit.
  5. Menurunkan suku bunga (the Fed sudah tidak bisa lagi).
Lihatlah bursa Shanghai dan Nikkei. Campur tangan pemerintah tidak bisa mencegah bubble bursa saham untuk tidak mengempis.

Apakah the Fed/pemerintah US akan melakukan apa yang dilakukan Jepang dan Cina? QE jilid 4?
Entah lah....., tetapi biasanya tindakan the Fed dan pemerintah datangnya terlambat.

Tindakan Pencegahan Pemerintah NKRI
Ini yang sudah dilakukan oleh BI dan pemerintah:
  1. Menyuruh BUMN untuk melakukan buy-back saham-sahamnya.
  2. Memperketat pembelian US dollar oleh publik, dari bebas membeli, kemudian $100 ribu dan sekarang hanya $25 ribu per bulannya.
  3. Semua transaksi harus dalam rupiah
  4. Batas bawah auto-rejection perdagangan saham adalah 10% (25/8/2015) dari 20%-30% (tergantung harga sahamnya). Artinya saham boleh naik tetapi kalau turun harus dicegah.
  5. Larangan short selling saham.
Pembatasan-pembatasan ini merugikan investor retail dan pemain-pemain non institusi. Penurunan harga saham dan rupiah tidak akan bisa dibendung. Dan yang dirugikan adalah pemain-pemain non-institusi. Subjek ini akan kita bahas lain kali.
Sekian dulu......, jaga investasi dan kesehatan anda baik-baik.......
 


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

46 comments:

Unknown said...

Kali ini makin seru pak is...!..

pengelanakehidupan said...

pertanyaannya negara mana paling tahan terhadap krisis.klo dolar 15 rebu akan ada huru hara diindonesia

Anonymous said...

Abis baca2 artikel EOWI di tahun 2008. clicks refresh eh ada artikel baru.

Judul artikel nya klo bisa di bedakan dengan artikel sebelum nya pak. biar gak bingung

Buat pembaca EOWI yang masih bingung & ragu antara taruh deposito dollar, cash or tabungan di komentar sebelum nya.

menurut saya. coba sediain waktu baca2 artikel Mas IS di tahun2 or bulan2 sebelum nya biar tambah yakin. atau jika perlu main2 di forum atau situs yg bahas soal ekonomi juga. trus bandingin kewarasan nya sama blog ini :p

mas IS masih baek kasih target Rp anjlok 17.000 di artikel luaran sana udah ada yg prediksi bakal 30.000 di akhir tahun. ahahaha...

BUat Mas IS. bantu kita2 buat komunitas EOWI dong. klo saya yang ajak susah jadinya

pengelanakehidupan said...

kalau qe4 dilakukan apakah gold akan terbang lagi bang is?

Anonymous said...

ya gak harus huru hara, biasa aja,

Imam Semar said...

Secara siklus, krisis kali ini tidak ada huru-hara.

Dijaman Orba, tahun 1980an di awal-awal commodity secular bear market, berkali-kali rupiah didevaluasi, tetapi tidak ada huru-hara. Masyarakat masih punya tabungan dari masa boom sebelumnya. Tetapi, di akhir secular commodity bear market, ceritanya lain, seperti tahun 1965 dan 1997.

Jadi, kalau ada krisis ekonomi di tahun 2025 - 2030, perlu diwaspadai.

Masa itu masih lama.......

Imam Semar said...

Gold bubble sedang dalam masa pengempisan....., jangan harap terlalu banyak bisa bangkit, walaupun ada QE4

wong keren said...

di bisnis real udah banyak yg koit pak is.
krisis kali ini udah makan banyak korban.

wong keren said...

ini ada lagi teori konspirasi yg cukup masuk akal yg berpengaruh terhadap rupiah.

http://www.kompasiana.com/agustulastyo/bom-kelima-meletus-di-china-ini-dampak-yang-harus-kita-takuti_55ea72e58e7e612a11d172cc

wong keren said...

ada fenomena aneh dikalau mata uang lain melemah yen japan menguat , kenapa itu bang is?

falconhunter said...

Sektor oil n gas di indonesia gimana prediksi nya nih pak IS??
Saya dan istri kerja di oil company soale:(..

Rumahlaku Situs Jual Beli Properti Cepat Laku said...

Gk seperti negara barat atau indonesia,china punya cadangan devisa yg besar sekali,bisakah china menahan kejatuhan ekonominya dengan kekuatan cadangan devisanya?

Imam Semar said...

Wah USD sudah lewat Rp 14,250

Anonymous said...

Kalo pembelian usd dibatesi , kenapa gak beli currency yg di peg ke usd aja? Hkd misalnya?

Imam Semar said...

Mau beli Honky juga dibatasi, Swiss Frank juga dibatasi......, yang dibesut aturan oleh pemerintah adalah melarang dan membatasi rakyatnya. Kalau ada aturan yang menyuruh..., paling-paling memnyuruh bayar...., bukan menyuruh ambil duit di BI.

Imam Semar said...

besut=sebut

Anonymous said...

Semua currency asing dibatasi ekuivalen 25 ribu dolar, jadi samimawon beli hkd atau cny juga dibatasi. Mau short rupiah di mana yah ? ngga ada usd/idr pair di mana2.

Imam Semar said...

Coba money changer........

Kakau begini caranya pemerintah, dollar fisik tidak akan pernah kembali ke bank. Tinggal di brankas dan pindah dari brankas ke brankas saja......

Imam Semar said...

Bank bisa kena cornering...

andi said...

malam pak is....dolar 17.000 itu sampai kpn pak.....thn dpn yaa........

Unknown said...

Ada ekonom di merdeka.com nyalahin masyarakat knp ga beli SBN ..skrg jd dikuasai asing deh..kl asing mau keluar goncang ..ya gimana?
Lg pula masyarakat cekak duitnya...kecuali koruptor ya...
Masyarakat jg masih keteter sandang pangan papan...ga kepikiraan beli obligasi SBN dll..memang ga waras ekonom tuh..kambing hitamnya masyarakat..hadeeh..

Echalbjb said...

Sebenarnya masyrakat lebih bnyak kurang memahami tentang SBN. Selain itu juga ribet. Saya yg awam tentang SBN pernah coba tanya2 hampir 1 tahun yang lalu tntang mrkanismenya,brp harganya,dll di salah satu bank BUMN. Malah oleh CS-nya terkesan meremehkan seolah saya tidak akan bisa paham (atau mungkin dia kurang begitu paham) hingga akhirnya saya dsuruh meninggalkan no kontak katanya nanti akan dhub untuk lebih lanjutnya yg smpai hari ini tidak ada d hubungi.

Imam Semar said...

Bank permata dan mandiri sering menawari saya SUN dan sejenisnya. Mungkin cabang tsb memang tidak punya orang yg competent. Cabang2 besar biasanya ada orang yg tahu. Atau...jadi nasabah priority walaupun tidak jaminan.

Anonymous said...

Pak IS, kalau pegang USD nanti kita dibilang tidak nasionalis nich pak. Bagaimana donk pak.

Anonymous said...

Nasionalis tidak hanya diukur kita pegang USD or IDR, yg penting kita tidak jadi koruptor yg menghancurkan bangsa ini.kalau kita baca berita2 ttg para koruptor itu,byk juga yg suap maunya pakai USD msh ingat khan istilah apel malang dan apel wsahington.
Sudahlah jgn mau ditipu lagi oleh para pengelola negara itu.Kalau berani coba mrk duluan yg melepas USD nya yg pastinya lebih byk dari rakyat biasamyg terkadang beli hanya utk sebagai hedging utk kebutuhan naik haji.

Anonymous said...

Masih mending loe dibilang gak nasionalis. Gw dibilang berdosa pegang USD wtf..

Anonymous said...

Beli SUN banyak yg takut, pernah ada kejadian yg beli dipanggil pajak, karena ketahuan dari potongan bunga Sun,maka ketahuanlah jumlah SUN yg dibeli dan ditanya uang dari mana dll.

Anonymous said...

Nasionalisme adalah liability kata Pak IS.

Unknown said...

Terus aq kudu piye... saran aja nih ya... klo bsa terakhir tulisan kasih SARAN apa yg hrsnya dilakukan pemerintah dan seterusnya... biar pembaca lbh yakin... klo cma nyalahkan atau nakut2i mah gampang... hehe

Anonymous said...

Pak Is,boleh tau Pak Is biasa baca blog/buku apa bisa pintar begitu..kasih refrensi dong artikel/buku apa yang biasa Pak Is Baca. terima kasih

Imam Semar said...

Beberapa buku yg ada kaitannya dgn Murray N. Rothbard, Ludwig von Mises.....juga okey. Tetapi....., yg sarat dg humor sadonic Bill Bonner saya lebih suka. Hati2, buku2 ini cenderung ke arah penggunaan emas sbg currency, dan tidak terlalu cocok dgn situasi 4-5 thn kedepan

Anonymous said...

Jangankan megang usd....msh "berniat utk"....sdh divonis haram dan ga nasionalis lho...mati gaya

Unknown said...

Wah cadangan devisa china turun usd 93 milyar dollar...agustus ini..setara devisa RI..semuanya..
Akibat intervensi yuan..kebakar deh cadangan devisanya..

Anonymous said...

megapolitan.kompas.com/read/2015/09/02/21360271/Ahok.Kalau.Boleh.Sesumbar.Saya.Mau.Hilangkan.50.Persen.PNS.DKI?utm_source=news&utm_medium=mobile&utm_campaign=related&

Gmn mnrt EOWI ttg Gubernur Jkt?

steve said...

K-winter nya kena efek el-nino pak IS. Saham dunia malah menghijau semua. Mohon ramalan cuaca selanjutnya. (Duduk manis nunggu berita terkini)

Anonymous said...

Pak IS, saya lihat performance SGD minggu ini lebih dari USD. Apakah SGD bisa diandalkan? Jarang sekali sptnya yang bahas ttg SGD ini, padahal banyak juga dipakai oleh orang-orang sbg safe haven versi lokal

Reader said...

Singapura itu Swiss-nya Asia. Tempat orang2 kaya Asia parkir uang mereka. Keknya SGD boleh juga bro. Tahun 1998 SGD juga ciamik performancenya.

:)

Imam Semar said...

Sing$ dan Swiss frank adalah safe heaven selain usd. Singapore adalah tempat parkirnya dana dari asia (tenggara). Seingat saya tidak ada bNk singapore yg pernah pailit. Do your own research sebelum invest.

Disclosure: saya ada 10%-15% dlm sing$.

Sang Penanya said...

Walaupun uang saya ga byk2 amat, masih kisaran 20-30k USD saya pengen coba nih buka tabungan di SG. Just in case pemerintah kita aneh2.

lumayan kalau butuh uang cash masih bisa narik dari atm indo.
gmn Pak Is dgn ide ini?

Anonymous said...

Good adv,.. tks buat bro reader dan pak IS. Satu hal yg bagus bila bicara banknote SGD ini ga kena potongan liar kalo fisiknya lecek ataw seri lama... di money changer tentunya (ga tau deh kalo di bank )

Anonymous said...

Hongkong Dollar (HKD) gak masuk nih pak. currency nya kan di pegged to USD

Sebenarnya TKI kita yang kerja di Hongkong, Dubai (UAE) & saudi arabia bisa dapet tambahan berkah USD melambung karena, HKD, AED & SAR pegged to USD

Tapi karena Minyak lagi lemah munkin kali ya AED & SAR di devaluasi

Unknown said...

Dulu tahun 2005 1 Kuwait dinar = 30000 rupiah, sekarang 1 kwd = 47.250 rupiah, dulu 2005 1 kwfd = 3.36 $, sekarang jadi 1kwd = 3.31 $..... kami para tki ngak paham ini anugrah apa musibah... kalau prediksi tahun depan ekonomi negara penghasil miyak akan turuun.. siap siap niih

Imam Semar said...

Posisi USD-Rp hari ini pada Rp14,400......, wow.....

Anonymous said...

Udah 14.550 do BCA pak

Anonymous said...

14.550 pasti nanya di counter.. =D

SGD pada umumnya bergerak mengikuti USD sih...

Anonymous said...

Pakde IS mohon pendapatnya soal comex yg kata pr analis goldbug bkl default, krn cadangan emas mereka makin menipis

#kodechi