(KETIKA PEMIMPIN DAN RAKYAT MENJADI GILA III)
Malam ini waktu Indonesia, Obama akan meletakkan tangannya di atas Bible dan kemudian berbohong. Hal ini disaksikan oleh jutaan manusia baik langsung dan melalui televisi. Tugas pertama Obama melakukan hal yang (mungkin) tidak ada, bahkan dilarang dalam konstitusi negara yang akan (katanya) dipimpinnya. Mencari CEO (chief executive officer, general manager) bagi bank-bank yang telah dan akan dinasionalisasi, perusahaan asuransi, dan institusi keuangan yang akan dinasionalisasi, perusahaan otomotif yang dinasionalisasi, perusahaan distribusi penjualan kendaraan motor yang dinasionalisasi, dan lain-lain. Change – perubahan – yang menjadi thema kampanye dan pidato kemenangannya mungkin akan terwujud. Negara USA, sedang bermetamorfosa menjadi USBSA, United Socialist Banana States of America. Semuanya dimiliki oleh negara. Saya tidak tahu apakah konstitusi USA membolehkan pemerintahnya menjadi agen penjualan kendaraan bermotor, agen real-estate, jadi lintah darat (tengkulak), penjual pizza dan lain sejenisnya.
Ada yang mengatakan bahwa situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) adalah situsnya orang-orang yang menganut negatifisme. Saya pikir negatifisme itu suatu aliran filsafat tertentu. Saya cari di kamus online, ternyata artinya sebagai berikut:
Negativism, nega·tiv·ism (neg′ə tiv iz′əm, noun):
an attitude or system of thought characterized by doubt and question, rather than approval and acceptance.
Psychology: an attitude characterized by ignoring, resisting, or opposing suggestions or orders coming from other people.
Jadi negativism atau negatifisme adalah kata kerja yang berarti sikap atau cara berpikir yang punya berciri keraguan, selalu mempertanyakan solusi bukannya selalu menerima saja. Dalam istilah psikologi berarti sikap yang dicirikan dengan pengabaian, penolakan dan perlawanan terhadap usulan dan perintah dari orang lain.
Kalau anda seorang muslim, apalagi seorang mualaf, maka anda sejalan dengan EOWI. Anda seorang yang mempunyai negatifisme tinggi. Pada saat anda mengucapkan syahadat, pernyataan keimanan seorang muslim, dimulai dengan kalimat benada negatif: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan.......,”. Seorang muslim memulai keimanannya dengan ketidak percayaan. Ketidak percayaan menjadi titik mula dari riset. Karena untuk percaya, diperlukan verifikasi.
Beberapa waktu belakangan ini saya membaca banyak analis yang mengatakan bahwa titik nadir dari bear market 2007, sudah dilalui, yaitu pada bulan November 2008. EOWI yang punya sifat negatifisme tinggi, tidak mau menelan mentah-mentah.
APAKAH HARGA SAHAM SUDAH MURAH?
Untuk mengatakan bahwa harga saham sudah mencapai titik terendahnya, titik nadirnya, maka cara yang terbaik ialah melihat valuasinya. Ini adalah metoda yang sangat fundamental. Harga saham bisa naik dan bear market sudah selesai kalau (a) valuasinya sudah bagus dan harga saham sudah cukup rendah, dan (b) banjir likquiditas sehingga banyak spekulator bermain. Kita lupakan tesis kedua, karena saat ini liquiditas masih beku. Dengan demikian area riset kita terbatas pada masalah valuasi saja. Tetapi masalah spekulasi tidak akan kita tinggalkan sepenuhnya.
Beberapa minggu lalu ada artikel yang ditulis John Mauldin, judulnya “Annus Horribilis” - terjemahan versi EOWI adalah “Tahun yang Membuat Muntah” http://www.investorsinsight.com/blogs/thoughts_from_the_frontline/archive/2009/01/02/2008-annus-horribilis-rip.aspx . Kata Annus Horribilis ini dipopulerkan oleh ratu Elizabeth II ketika menggunakannya dalam pidato ulang tahun ke 40 jabatan keratuannya di bulan November 1992. Pada tahun ini banyak hal-hal yang tidak diinginkan menimpa keluarga kerajaan Inggris.
Pertama pada bulan Maret 1992, anaknya, Duke of York, akan berpisah dengan istrinya Sarah. Di akhir tahun foto Sarah yang telanjang dada terpampang di majalah tabloid Inggris sedang berciuman dengan kekasih gelapnya, John Bryan.
Kejadian berikutnya ialah perceraian anaknya Putri Anne dengan Kapten Mark Phillips, pada bulan April 1992.
Kemudian beberapa hari sebelum perayaan ulang tahun keratuannya, di bulan November puri Windsor terbakar. Banyak barang sejarah yang hilang, rusak dan musnah.
Pada bulan Desember 1992, putri Diana dan suaminya pangeran Charles diumumkan berpisah, untuk kemudian bercerai. Itulah cerita tentang kata Annus Horribilis, Horrible Year, tahun yang membuat muntah.
Kembali pada artikel John Mauldin. John Mauldin melaporkan perkiraan S&P 500 earning seperti pada tabel di bawah. Perkiraan S&P500 earning terus turun selama tahun 2008. Dan perkiraan pada bulan Januari 2009, earning S&P 500 adalah $42. Dan pada saat artikel ini ditulis (Sabtu 17 Januari 2009) indeks S&P 500 ada pada level 850. Dengan demikian price to earning ratio (PER) nya adalah 20. Dengan PER seperti itu, saham masih tergolong mahal. Wajarnya adalah 12 – 15.
(Klik tabel untuk memperbesar)
(Klik tabel untuk memperbesar)
Malam ini waktu Indonesia, Obama akan meletakkan tangannya di atas Bible dan kemudian berbohong. Hal ini disaksikan oleh jutaan manusia baik langsung dan melalui televisi. Tugas pertama Obama melakukan hal yang (mungkin) tidak ada, bahkan dilarang dalam konstitusi negara yang akan (katanya) dipimpinnya. Mencari CEO (chief executive officer, general manager) bagi bank-bank yang telah dan akan dinasionalisasi, perusahaan asuransi, dan institusi keuangan yang akan dinasionalisasi, perusahaan otomotif yang dinasionalisasi, perusahaan distribusi penjualan kendaraan motor yang dinasionalisasi, dan lain-lain. Change – perubahan – yang menjadi thema kampanye dan pidato kemenangannya mungkin akan terwujud. Negara USA, sedang bermetamorfosa menjadi USBSA, United Socialist Banana States of America. Semuanya dimiliki oleh negara. Saya tidak tahu apakah konstitusi USA membolehkan pemerintahnya menjadi agen penjualan kendaraan bermotor, agen real-estate, jadi lintah darat (tengkulak), penjual pizza dan lain sejenisnya.
Ada yang mengatakan bahwa situs Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI) adalah situsnya orang-orang yang menganut negatifisme. Saya pikir negatifisme itu suatu aliran filsafat tertentu. Saya cari di kamus online, ternyata artinya sebagai berikut:
Negativism, nega·tiv·ism (neg′ə tiv iz′əm, noun):
an attitude or system of thought characterized by doubt and question, rather than approval and acceptance.
Psychology: an attitude characterized by ignoring, resisting, or opposing suggestions or orders coming from other people.
Jadi negativism atau negatifisme adalah kata kerja yang berarti sikap atau cara berpikir yang punya berciri keraguan, selalu mempertanyakan solusi bukannya selalu menerima saja. Dalam istilah psikologi berarti sikap yang dicirikan dengan pengabaian, penolakan dan perlawanan terhadap usulan dan perintah dari orang lain.
Kalau anda seorang muslim, apalagi seorang mualaf, maka anda sejalan dengan EOWI. Anda seorang yang mempunyai negatifisme tinggi. Pada saat anda mengucapkan syahadat, pernyataan keimanan seorang muslim, dimulai dengan kalimat benada negatif: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan.......,”. Seorang muslim memulai keimanannya dengan ketidak percayaan. Ketidak percayaan menjadi titik mula dari riset. Karena untuk percaya, diperlukan verifikasi.
Beberapa waktu belakangan ini saya membaca banyak analis yang mengatakan bahwa titik nadir dari bear market 2007, sudah dilalui, yaitu pada bulan November 2008. EOWI yang punya sifat negatifisme tinggi, tidak mau menelan mentah-mentah.
APAKAH HARGA SAHAM SUDAH MURAH?
Untuk mengatakan bahwa harga saham sudah mencapai titik terendahnya, titik nadirnya, maka cara yang terbaik ialah melihat valuasinya. Ini adalah metoda yang sangat fundamental. Harga saham bisa naik dan bear market sudah selesai kalau (a) valuasinya sudah bagus dan harga saham sudah cukup rendah, dan (b) banjir likquiditas sehingga banyak spekulator bermain. Kita lupakan tesis kedua, karena saat ini liquiditas masih beku. Dengan demikian area riset kita terbatas pada masalah valuasi saja. Tetapi masalah spekulasi tidak akan kita tinggalkan sepenuhnya.
Beberapa minggu lalu ada artikel yang ditulis John Mauldin, judulnya “Annus Horribilis” - terjemahan versi EOWI adalah “Tahun yang Membuat Muntah” http://www.investorsinsight.com/blogs/thoughts_from_the_frontline/archive/2009/01/02/2008-annus-horribilis-rip.aspx . Kata Annus Horribilis ini dipopulerkan oleh ratu Elizabeth II ketika menggunakannya dalam pidato ulang tahun ke 40 jabatan keratuannya di bulan November 1992. Pada tahun ini banyak hal-hal yang tidak diinginkan menimpa keluarga kerajaan Inggris.
Pertama pada bulan Maret 1992, anaknya, Duke of York, akan berpisah dengan istrinya Sarah. Di akhir tahun foto Sarah yang telanjang dada terpampang di majalah tabloid Inggris sedang berciuman dengan kekasih gelapnya, John Bryan.
Kejadian berikutnya ialah perceraian anaknya Putri Anne dengan Kapten Mark Phillips, pada bulan April 1992.
Kemudian beberapa hari sebelum perayaan ulang tahun keratuannya, di bulan November puri Windsor terbakar. Banyak barang sejarah yang hilang, rusak dan musnah.
Pada bulan Desember 1992, putri Diana dan suaminya pangeran Charles diumumkan berpisah, untuk kemudian bercerai. Itulah cerita tentang kata Annus Horribilis, Horrible Year, tahun yang membuat muntah.
Kembali pada artikel John Mauldin. John Mauldin melaporkan perkiraan S&P 500 earning seperti pada tabel di bawah. Perkiraan S&P500 earning terus turun selama tahun 2008. Dan perkiraan pada bulan Januari 2009, earning S&P 500 adalah $42. Dan pada saat artikel ini ditulis (Sabtu 17 Januari 2009) indeks S&P 500 ada pada level 850. Dengan demikian price to earning ratio (PER) nya adalah 20. Dengan PER seperti itu, saham masih tergolong mahal. Wajarnya adalah 12 – 15.
(Klik tabel untuk memperbesar)
(Klik tabel untuk memperbesar)
Ke depan diperkirakan earning masih akan menurun. Krisis di US saat ini kalau dibandingkan dengan resesi di US tahun 2001, lebih dalam. Kalau dilihat untuk resesi tahun 2001, earning S&P 500 bisa mencapai 24.69 (12 bulan earning), seperti yang tertera pada tabel di bawah. Dan yang menarik lagi bahwa earning mencapai bottom pada bulan Desember 2001 dan indeks S&P 500 baru mencapai bottom 9 bulan kemudian. Bukan tidak mungkin bahwa earning S&P 500 akan turun sampai level $20.
Klik tabel untuk memperbesar
Bulan lalu, ISM manufacturing survey, - suatu survey opini para executives mengenai produksi dan pengadaan barang di masa datang, menunjukkan penurunan yang drastis. Survey yang sejenis untuk negara-negara lain juga menunjukkan adanya ramalan akan adanya penurunan produksi dan pengadaan barang yang cukup drastis. ISM indeks, bisa disebut leading indicator, untuk memperkirakan keadaan ekonomi beberapa bulan ke depan. Dengan kata lain, dengan menurunnya indeks ISM ini, diperkirakan earning perusahaan masih akan turun di bulan-bulan mendatang.
Katakanlah earning S&P 500 bisa jatuh sampai $24. Anda bisa hitung sendiri berapa harga S&P 500 yang pantas. Secara historis target PER S&P 500 akan naik sejalan dengan kegilaan bull market. Kenaikan PER ini berkaitan dengan optimisme pelaku pasar. Mereka melonggarkan kriteria valuasi saham dengan menerima PER yang lebih tinggi. Dan puncak dari kegilaan ini terjadi pada puncak sekular bull market 1978 – 2000, yang bisa mencapai di atas 45 (lihat Chart-1). Kemudian pada sekular bear market, PER ini akan turun. Pessimisme pelaku pasar membuat mereka membeli saham dengan kriteria yang ketat. Pada akhir sekular bear market, PER bisa mencapai 6 saja. Tabel di bawah ini, kita bisa memperkirakan berapa kisaran target S&P 500 pada titik nadir bear market ini, dengan asumsi earning 25 – 30. Bukan gambaran yang indah. Apakah PER 5, 10, 15 atau 20 yang akan dicapai di akhir resesi ini, kita tunggu saja.
Bulan lalu, ISM manufacturing survey, - suatu survey opini para executives mengenai produksi dan pengadaan barang di masa datang, menunjukkan penurunan yang drastis. Survey yang sejenis untuk negara-negara lain juga menunjukkan adanya ramalan akan adanya penurunan produksi dan pengadaan barang yang cukup drastis. ISM indeks, bisa disebut leading indicator, untuk memperkirakan keadaan ekonomi beberapa bulan ke depan. Dengan kata lain, dengan menurunnya indeks ISM ini, diperkirakan earning perusahaan masih akan turun di bulan-bulan mendatang.
Katakanlah earning S&P 500 bisa jatuh sampai $24. Anda bisa hitung sendiri berapa harga S&P 500 yang pantas. Secara historis target PER S&P 500 akan naik sejalan dengan kegilaan bull market. Kenaikan PER ini berkaitan dengan optimisme pelaku pasar. Mereka melonggarkan kriteria valuasi saham dengan menerima PER yang lebih tinggi. Dan puncak dari kegilaan ini terjadi pada puncak sekular bull market 1978 – 2000, yang bisa mencapai di atas 45 (lihat Chart-1). Kemudian pada sekular bear market, PER ini akan turun. Pessimisme pelaku pasar membuat mereka membeli saham dengan kriteria yang ketat. Pada akhir sekular bear market, PER bisa mencapai 6 saja. Tabel di bawah ini, kita bisa memperkirakan berapa kisaran target S&P 500 pada titik nadir bear market ini, dengan asumsi earning 25 – 30. Bukan gambaran yang indah. Apakah PER 5, 10, 15 atau 20 yang akan dicapai di akhir resesi ini, kita tunggu saja.
PARADOKS BERHEMAT
Mau melihat akhir resesi dari sudut hasil stimulasi pemerintah dan bank-bank sentral? Para nahkoda ekonomi dunia adalah jebolan dari sekolah mazhab Keynesian. Teori John Maynard Keynes belum teruji di lautan deflasi. Oleh sebab itu para nahkoda ekonomi dunia tidak punya jurus-jurus praktis yang teruji. Yang ada hanyalah teori. Salah satu aspeknya dikenal dengan nama paradoks berhemat.
Apa yang dilakukan orang ketika menghadapi krisis ekonomi? Berhemat! Berhemat karena takut di PHK (PHK = pemutusan hubungan kerja), berhemat untuk mempersiapkan kalau kemalangan menimpa dirinya. Nah kalau pelaku ekonomi berhemat, apa akibatnya? Ekonomi melesu. Kalau ekonomi melesu, apa akibatnya? Banyak PHK. Jadi serba salah. Kalau orang mulai berhemat, maka akan membuat ekonomi melesu, dan ini akan menjadi umpan balik yang memperparah kelesuan ekonomi.
Ada dua pandangan mengenai konsep berhemat, menabung, kredit dan konsumsi di mazhab ekonomi. Mazhab yang satu berpandangan bahwa menabung adalah sebagai usaha akumulasi kapital dan memperkuat konsumsi dimasa datang. Sedang mazhab yang lain berpendapat bahwa konsumsi bisa dilakukan dengan kredit dan konsumsi bisa menstimulir ekonomi, serta menabung adalah buruk. Kita di EOWI, mengatakan bahwa konsumsi atas dasar kredit bagaikan mobil tanpa rem bisa dengan mudah melaju melampaui batas kemampuan ekonomi seseorang tanpa bisa direm. Sehingga konsumsi atas dasar kredit akan membuat ekonomi tidak stabil. Remnya ialah ketika sudah terjadi gagal bayar, ibaratnya mobil, remnya ini adalah pohon. Setelah menabrak pohon baru berhenti. Sedangkan konsumsi atas dasar tabungan, memuat konsumsi ada remnya, yaitu kemampuan berproduksi individu itu sendiri. Oleh sebab itu konsumsi atas dasar kredit, yang dianjurkan mazhab gila Keynesian, akan mengakibatkan ada orang yang menderita karena kreditnya tidak dibayar, karena lawannya (debitur) gagal bayar.
Disini persoalannya, para nahkoda kapal ekonomi dunia, adalah Keynesian. Mereka akan mencoba untuk menstimulir konsumsi. Dan sampai sekarang tidak berhasil. Orang yang sudah tenggelam atau hampir tenggelam di dalam hutang, umur di atas 50 tahun, mau pensiun, tabungannya dalam bentuk saham dan properti real-estate turun, melihat krisis, reaksi mereka adalah berhemat. Jadi buruk bagi bisnis. Buruk bagi kesempatan kerja. Buruk bagi keuntungan perusahaan.
GAJI TURUN
Pada masa depresi deflasi, gaji dan penghasilan perorangan (pekerja) juga mengalami penurunan. Bisa dalam bentuk menurunan gaji, pengurangan jam kerja (waktu kerja), atau dirumahkan dengan pemotongan gaji. Semuanya seharusnya berjalan dengan spontan kecuali di negara yang ada departmen tenaga kerjanya yang selalu membuat peraturan upah minimum. Adanya peraturan negara semacam ini membuat proses penyeimbangan menjadi terhambat. Bahkan perlu anjuran, himbauan dulu sebelum pencabutan peraturan tersebut. Bagi buruh, karena merasa memperoleh perlindungan undang-undang, maka biasanya enggan menerima kenyataan bahwa gajinya harus turun. Perusahaan terlalu lama sakit sampai modal menjadi terkuras dan akhirnya bangkrut. Perusahaan yang mau melakukan hibernasi, pengurangan aktifitas, supaya bisa melewati masa paceklik menjadi sulit bahkan tidak bisa.
Politikus di pemerintahan ada yang tahu bahwa gaji semua pekerja harus diturunkan. Juga pegawai negri karena pemerimaan pajak akan turun. Tetapi politikus mana sih yang mau gajinya turun. Pemerintah yang waras akan memberi contoh, bukan asal menganjurkan hidup sederhana, tetapi si penganjurnya tidak mau. Pemerintah negara bagian Ohio, katanya punya ide yang genius. Pemerintah negara bagian Ohio US, menganjurkan para pekerja dan serikat pekerja untuk mau menerima penurunan gaji [link].
Opener, 16 Jan., 2008. State employees stunned by request for $250 million in concessions
COLUMBUS -- The state has asked workers in its largest labor union to accept a 5 percent across-the-board pay cut, a shorter work week and unpaid holidays to help balance the state's troubled budget, according to a document obtained by The Plain Dealer.
The state has requested that workers in it's largest labor union to take $250 million concessions to help with the budget crisis. Cuts and changes asked for by Gov. Ted Strickland's administration include a 5 pecent pay cut across-the-board and unpaid holidays.
The list of cuts and changes Gov. Ted Strickland's administration has asked the workers to accept, which also includes mandatory furloughs and paying more for their health insurance, would amount to $250 million in concessions, according to a members-only e-mail from Ohio Civil Service Employees Association president Eddie L. Parks.
Seharusnya hal ini (penurunan gaji) dimulai dari dirinya sendiri. Kemudian baru menganjurkan ke orang lain.
Itu di USA, negara yang paling demokratis. Untuk negara yang kurang demokratis dan sering menerapkan ISA (Internal Security Act, Undang-undang keamanan dalam negri) seperti Singapura dan Malaysia, budayanya berbeda. Penurunan gaji dimulai dan dicontohkan oleh para pejabat yang sudah kaya. Baru-baru ini pemerintah Singapura dan Malaysia menurunkan gaji pegawai negrinya. Wajar saja dong. Kalau gagal dalam tugas menaikkan kemakmuran maka gaji dipotong, kedua negara ini agak kurang demokratis bukan? [link]
Singapore Cuts Government Salaries as Slump
By Shamim Adam
Jan. 19, 2009 (Bloomberg) -- Singapore’s government said it will cut the salaries of its top public workers and ministers as a “sharp” recession threatens to increase job losses and hurt lending this year.
The top government salaries will fall 12 percent to 20 percent in 2009 and “may be subject to further adjustments given the volatility of the economy,” Teo Chee Hean, the defense minister who’s also in charge of the civil service, said in parliament today. The reductions are deeper than the pay cuts the government said it was planning in November.
[link]
Rabu, 11/06/2008 18:56 WIB
Indonesia Takkan Tiru Malaysia Potong Gaji Menteri
Luhur Hertanto - detikFinance
Hatta Rajasa (fiq) Jakarta - Pemerintah Malaysia memotong gaji para menteri dan deputinya sebagai salah satu upaya mengatasi krisis pangan dan energi. Sejauh ini Indonesia belum akan menempuh langkah serupa demi menghemat APBN.
Hal tersebut disampaikan Mensesneg Hatta Rajasa menjawab pertanyaan para wartawan di Kantor Sesneg, Jalan Majapahit, Jakarta, Rabu (11/6/2008).
Catatan Indonesia yang lebih demokratis dibanding Malaysia dan Singapura, menyatakan tidak akan memotong gaji para politikus dan pegawai negri, walaupun untuk pegawai jarang masuk, seperti kebanyakan anggota DPR.
Kami di EOWI jadi ingat tentang presiden RI yang punya gelar ketua partainya wong cilik. Beliau menanda-tangani Keputusan Presiden tentang bonus perumahan sebesar Rp 20 milyar (waktu itu senilai 200 kilogram emas). Maksudnya memberi bonus pada dirinya sendiri. Padahal waktu itu ekonomi Indonesia masih sempoyongan.
Politikus Indonesia mencontoh dewanya di US. Mereka adalah konsumen terakhir dimasa krisis. Kalau rakyatnya sudah tidak bisa lagi membeli, maka politikus dan pejabat-pejabat negara harus bisa terus makan dan mengkonsumsi untuk mempertahankan ekonomi. Tanpa mereka konsumsi mandeg dan mesin produksi yang berhenti. Mereka ini pertahanan terakhir untuk benteng ekonomi Indonesia.
Pembaca yang waras, EOWI tidak yakin bahwa perut para politikus seperti Obama, Bush atau pengagumnya di Indonesia mampu mengkonsumsi sedemikian besarnya sehingga permintaan barang masih tinggi untuk mempertahankan mesin-mesin produksi. EOWI berpendapat, trend gaji yang menurun akan menjadi pupuk untuk penghematan. Hemat. Hemat. Kecuali politikus dan pejabat negara Indonesia. Itu yang akan terjadi dibeberapa bulan mendatang.
BANK MASIH BELUM MAU MENYALURKAN KREDIT KARENA SAKIT
Banyak bank dan institusi keuangan sebagai kreditur (boleh dikatakan demikian), telah menjadi sakit, tertimpa kesulitan liquiditas. Seperti biasanya bank-bank sentral seperti the Fed, ECB, BoJ, BoE memompakan liquiditas ke bank-bank yang sakit. Hanya kali ini besarnya mencapai rekor. Kurang puas dengan tindakan itu, bank-bank sakit kemudian dinasionalisasi. Fannie dan Freddie (kreditur, bukan bank komersial), dinasionalisasi. Northern Rock. Sebabnya karena, walaupun sudah diinjeksi liquiditas ternyata bank-bank komerisal masih belum mau menyalurkan kredit. Dengan dinasionalisasi, diharapkan pemerintah bisa memotong hambatan-hambatan untuk menyalurkan kredit.
Seperti Royal Bank of Scotland (RBS), yang sebelumnya menelan bank ANZ yang beracun, terpaksa harus ditolong pemerintah Inggris. Kalau pemerintah menghendaki RBS mengucurkan kredit lagi, maka harus dinasionalisasi [link]
RBS Will Be Guinea Pig for ‘Creeping Nationalization’
By Jon Menon and Andrew MacAskill
Jan. 20 (Bloomberg) -- Royal Bank of Scotland Group Plc, facing the biggest loss in British history, promised to make 6 billion pounds ($8.7 billion) available to U.K. borrowers as the lender took another step toward full government control....
In exchange for government guarantees on losses from toxic debt, the bank will have to sign a binding agreement with the Treasury on how much it will lend and on what terms. Auditors will move in to check the bank is following the government directive.
“We’ll be one of the first guinea pigs,” RBS Chief Executive Officer Stephen Hester told reporters on a conference call yesterday. The Edinburgh-based company is in talks with the Treasury about terms of the agreement. Loans will only be made “on commercial terms and to creditworthy people,” he said.
RBS’s shares tumbled 67 percent in London trading yesterday, the most in two decades, on speculation the government may take full control of the bank. The loans agreement marks the government’s most direct intervention in the management of U.K. banks since the credit crisis started. Prime Minister Gordon Brown said yesterday he is “angry” banks are rationing credit, pushing the economy deeper into its worst recession since World War II.
“The government wants to take control, dictate lending policies, dictate banks’ views of their assets, and generally interfere with what are private companies,” the U.K. Shareholders Association said in a statement, describing Brown’s plan as “creeping nationalization.” The lobby group represents individual investors.
Tidak hanya RBS, juga Bank of America. Bank of America sakit setelah menelan bank beracun Merrill Lynch dan Countrywide. Bank of America (BoA) minta tambahan liquiditas, maksudnya mungkin minta dinasionalisasi [link]. EOWI pernah mengatakan bahwa BoA yang menelan Merrill Lynch dan Countrywide yang keracunan subprime, akan menjadi ikut keracunan. Lucunya di tv CNBC, obrolan mengenai berita ini, ada yang mengatakan bahwa pada pengambil alihan Merrill Lynch, tidak dilakukan due dilligent sama sekali.
Masih ada lagi bank besar yang bangkrut belum lama ini, yaitu Irish Bank [link]
BBC,Monday, 19 January 2009
Irish bank shares plunge in value
Last week, Finance Minister Brian Lenihan announced plans for a government takeover of Anglo Irish, and its shares were suspended.
Shares in the Dublin-based bank had fallen 98% over the past year on the back of bad debts and corporate scandal.
The government had previously proposed taking a 75% stake in Anglo Irish at a cost of 1.5bn euros (£1.36bn; $1.97bn).
Kalau mau mengkoleksi cerita tentang bank yang bangkrut atau mengalami kesulitan liquiditas, maka artikel ini akan menjadi panjang. Yang penting, masih banyak lagi bank yang akan mengalami kesulitan liquiditas. Ini tidak menutup bank tempat anda menyimpan uang anda. Kondisi seperti ini, tidak memungkinan bagi bank untuk menyalurkan kredit. Jangan ditanya apakah konsumennya mau mengambil kredit. Satu lagi teori dan jurus Keynesian yang gagal.
EKONOMI DUNIA BERLAYAR DILAUTAN TANPA PETA
Kami tidak bermaksud berlebihan dengan mengatakan bahwa ekonomi dunia berlayar dilautan tanpa peta. Bayangkan headline di Bloomberg di atas yang berjudul: RBS Will Be Guinea Pig for ‘Creeping Nationalization’ – Nasionalisasi Royal Bank disamakan dengan kelinci percobaan? Mazhab Keynesian muncul setelah krisis depresi-deflasi 1930an. Krisis seperti ini tidak pernah ada lagi sampai munculnya krisis yang dimulai tahun 2007 ini. Katanya jurus-jurus Keynesian-Monetary adalah jurus-jurus untuk menangkal krisis depresi-deflasi. Tentu saja masih teori dan belum pernah dicoba.
Untuk menstimulus ekonomi, the Fed telah kehilangan keampuhan satu senjatanya, yaitu suku bunga the Fed. Sekarang sudah mencapai nol. Mungkin harus negatif. Pemerintah US sudah dan akan mengeluarkan US$8.5 trilliun [link]. Pemerintah di dunia juga melakukan hal yang sama, tetapi ekonomi masih menurun.
Sekarang jurus baru, yaitu nasionalisasi bank dan lembaga-lembaga kredit. EOWI meragukan effektifitas jurus reflasi ini [link]. Alasannya, pemerintah boleh menasionalisasi bank, tetapi tidak bisa memaksa orang untuk mengambil kredit. Bagaimana kalau pemerintah juga menasionalisasi industri otomotif, apakah konsumen akan lebih bergairah membeli mobil? Dalam kondisi dimana pengangguran terus bertambah, hutang sudah menumpuk, tabungan pensiun tidak cukup untuk hidup yang layak dikemudian hari, apakah konsumen akan meningkatkan level konsumsinya? Saya pikir tidak. Itu hanya opini kami di EOWI.
Jadi apakah anda pikir bahwa krisis telah melewati titik nadirnya? Kami pikir belum. (EOWI terlalu bersikap negatif – negatifismenya besar). Apa lagi untuk Indonesia. Sikap untuk mengatasi krisis dari politikus tidak nampak, atau nampak setengah hati, misalnya dalam hal mengurangi defisit APBN dengan memotong gaji pejabat, politikus dan pegawai negri. Jangankan untuk memotong gaji para politikus; apalagi perampingan. Mana mau. Misalnya kita ambil contoh lembaga pembuat undang-undang. Anggota DPR selama 5 tahun ini, yang selalu hadir hanya 115 orang [link].
Anggota yang Selalu Hadir Hanya 116 Orang
Sabtu, 10 Januari 2009 07:37 WIB
JAKARTA, SABTU — Kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009 memprihatinkan. Pada masa sidang II, 24 November-19 Desember 2008, anggota Dewan yang selalu hadir dalam lima kali rapat paripurna hanya 116 orang dari total 550 anggota.
Selebihnya, berdasarkan data yang dihimpun Kompas, 434 orang pernah sekali hingga lima kali tidak menghadiri rapat paripurna dengan alasan izin, sakit, atau tanpa keterangan.
Artinya untuk membuat undang-undang dan lain-lain tugas DPR hanya perlu 116 orang. Ini mungkin sudah termasuk yang tidur ketika rapat. Kalau 116 sudah cukup, kenapa harus ada 550 orang. DPR bisa dirampingkan sampai 116 orang saja, DPRD pasti juga bisa dirampingkan atau bahkan digabung untuk beberapa daerah menjadi satu (kebalikan pemekaran). Dengan perampingan ini pajak bisa turun, defisit APBN turun dan ekonomi bisa membaik.
Sekian dulu, jaga kesehatan, pekerjaan, tabungan dan investasi anda. Semoga di tahun kerbau tanah anda memperoleh keberuntungan.
Jakarta 20 Januari, 2008
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
No comments:
Post a Comment