___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, December 21, 2008

PEMERINTAH INDONESIA PENGHISAP DARAH RAKYAT

Di Ekomoni Orang Waras dan Investasi (EOWI) kami punya dalil umum:

Democracy is a government by the people, of the people, to fool the people.

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dari rakyat untuk membodohi, menipu rakyat.

Sejarah mengatakan demikian. Kali ini EOWI mau menunjukkan bahwa pemerintahan SBY telah melakukan penggorokan leher rakyatnya dan menyengsarakan rakyat.

Harga minyak bumi turun drastis dari $147 per bbl ke $33 per bbl (tanggal 18 Desember 2008). Dengan turunnya harga minyak bumi, maka harga barang-barang turunannya juga turun. Bensin dan LPG sudah turun harganya dengan drastis. Kita akan lihat pada ulasan berikut ini.

Harga bensin tanpa timbal di NYMEX saat ini sudah mencapai $ 0.969 per gallon, turun dari level tertingginya $3.60 per gallon di bulan Juni lalu (Chart-1). Penurunan 73%. Di Indonesia, bensin hanya turun 10% dari Rp 5500 per liter ke Rp 5000 per liter. Pertanyaannya, kenapa hanya 10% saja. Apakah pemerintah masih mensubsidi bensin? Kenapa tidak turun 70% atau 80%. Ini pertanyaan yang wajar dari orang waras.

Pembaca yang waras sekalian, dengan harga bensin Rp 5000 per liter, pemerintah saat ini untung hampir 80%. Jangan salahkan EOWI kalau menyebut politikus itu penipu. Dan kalau berdagang lebih buruk dari lintah darat. Kenapa lebih buruk? Pertama, pemerintah tidak membolehkan pedagang lain untuk ikut bermain, tidak mau disaingi. Pemerintah memonopoli perdagangan, dengan alasan untuk kesejahteraan rakyat. Ternyata kemudian keuntungan diambil dengan seenaknya. Kalau ada saingan harga pasti bersaing.

Harga bensin tanpa timbal (unleaded gasoline) di pasar New York Mercentile Exchange (NYMEX) saat ini (tanggal 19 Desember 2008) adalah $ 0.969 per gallon atau Rp 2800 per liter. Berarti pemerintah melalui Pertamina telah mengambil untung sebesar Rp 2200 per liter atau hampir 80%. Hanya ada satu kata untuk pedagang yang dengan kekuasaan menyingkirkan pedagang lain kemudian mengambil untung sedemikian besarnya, - penghisap darah. Apakah pembaca punya nama yang lebih tepat?


Chart 1

Bensin masih belum apa-apa dibandingkan dengan gas LPG. Harga di NYMEX adalah $ 0.653 per gallon atau Rp 2400 per kg. Pada saat yang sama, harga eceran di depot Pertamina (pompa bensin Pertamina) untuk tabung ukuran 12 kg adalah Rp 65000. Dengan pemerintah telah mengambil untung 126%!!!! Wow.... edan!!!

Katanya harga eceran kemasan yang lebih besar yang dipakai untuk restoran dan hotel lebih mahal lagi. Dari harga bulan Agustus 2008, perbedaan antara LPG 12 kg dengan LPG 50 ada perbedaan 26%. LPG kemasan 50 kg lebih mahal 26% dari pada kemasan 12 kg atau Rp 7225 per kg. Ini namanya penggorokan. Berarti ada perbedaan 200% antara harga ritel Indonesia dengan pasar NYMEX.

Harga eceran gas LPG yang katanya disubsidi saya perkirakan masih di Rp 4250 per kilo atau Rp 13000 per kemasan tabung 3 kg. Itu yang saya peroleh dari surat kabar, tidak melihat langsung di pasar. Kalau dugaan saya benar, maka rakyat miskin telah memsubsidi pemerintah!!! Besarnya hampir 50% dari LPG yang dibelinya. Wow!!!!


Chart 2


RENUNGAN
Sekali lagi EOWI benar. Sebabnya sederhana saja. EOWI melihat data dan menyimpulkannya. Kami tidak percaya pada gagasan-gagasan indah tanpa data. Kami berpendapat punya motto lain:

Tuhan memberikan mata untuk melihat dan memperhatikan kejadian-kejadian yang berlangsung serta tidak mengabaikannya. Mata jangan sampai digunakan untuk menangisi dan menyesali atas kejadian dimasa lalu karena kita tidak mau menggunakan mata (yang kita enggan melihatnya).

Dunia sedang menghadapi depresi ekonomi. Para politikus, pejabat negara rajin ngomong di media massa mengenai persiapan dan penaggulangan krisis ekonomi ini dan mendatang di tahun 2009. Kalau dilihat datanya, mereka ini munafik. Antara perbuatan dan perkataan tidak sama. Kalau mereka mau membantu ekonomi, membantu industri, membantu rakyat kecil, maka cukup untuk tidak membebani mereka dengan keuntungan yang berlipat ganda dari BBM. Pemerintah mengambil untung yang besar dari perbedaan penjualan ritel LPG ke perhotelan dan restoran dengan harga pasar NYMEX. Berarti pemeritah mempercepat kematian hindustri hotel dan restoran. Ini juga berarti mempercepat PHK karyawannya.

Harga diesel di NYMEX ekivalen dengan Rp 4300 per liter, harga jual Pertamina adalah Rp 8100 per liter. Ini yang membuat industri cepat bangkrut. Karyawan cepat diPHK.


Foto diambil dari Kompas. Ibu-ibu di Koja sedang masak dengan kayu karena LPG mahal.

Yang menyedihkan ialah kelangkaan LPG kemasan 3 kg karena LPG kemasan ini digunakan oleh pedagang-pedagang kecil seperti tukang bakso, mie ayam dan pedagang gorengan. Mereka kalang kabut mencari LPG ini. Keuntungan mereka juga berkurang. Hidup mereka makin sengsara.

Inikah kerja para politikus di DPR, kabinet dan birokrat kantor di departemen-departemen? Inikah kerja Pertamina? Kita tahu, Pertamina memang payah. Umurnya jauh lebih tua dari Petronas Carigali atau Petronas Dagangan (ritel). Yang pasti Carigali sudah mengoprasikan ladang minyak lepas pantai sejak lama, paling tidak 15 tahun lalu. Mereka yang membuatnya dan mengoperasikannya. Bagaimana dengan Pertamina? Takut atau tidak mampu. Demikian juga minyak lumas Syntium 5000, tak tertandingkan oleh minyak lumas Pertamina. Kenapa kita tidak membuka pasar BBM agar Pertamina bisa tersaingi. Bukankah lebih baik kalau mereka ada saingan. Disini mereka akan mati atau maju. Tetapi konsumen memperoleh keuntungan.

Catatan: Harga-harga BBM yang saya sitir adalah harga di NYMEX yang biasanya lebih murah dari harga ritel. Akan ada perbedaan untuk biaya distribusi dan keuntungan perusahaan. Tetapi kalau perbedaan itu sangat menyolok artinya perusahaan (Pertamina dalam hal ini, atau pemerintah) mau merobek kantong rakyat.

Tidak lama lagi Indonesia akan mengadakan pemilihan umum. Seperti yang anda lihat, tidak ada satu partaipun perduli dengan perbedaan yang menyolok antara harga BBM di pasar dan harga ritel Indonesia (bukan harga ritel di tempat lain lho). Apa itu PDIP yang katanya partainya wong cilik, atau PKB partainya bapak bangsa Gus Dur, atau PAN yang pendirinya (Amin Rais) adalah motor reformasi, atau partai Demokrat yang bossnya jadi presiden, atau Golkar yang bossnya jadi wakil presiden dan berkeinginan jadi presiden, atau PKS yang menggunakan kata sejahtera (siapa yang sejahtera nih, rakyat atau ente?). Atau partai-partai gurem lainnya. Tidak ada yang perduli. Tanpa mereka di DPR atau pemerintahan lebih baik. Paling tidak kita tidak harus bayar gaji mereka.

Saya pikir lebih baik tidak usah memilih mereka. Andaikata 80% penduduk yang punya hak pilih tidak ikut pemilu, alias memilih KURSI KOSONG, legitimasi partai politik di DPR dan MPR tidak kuat. Kita bisa mengejek mereka: “Lu kalah sama kursi kosong, kok berani-beraninya bilang wakil rakyat. Siapa yang pilih lu?”

PILIH KURSI KOSONG DALAM PEMILU.

Jelaskan cerita dan pesan ini kepada teman, sanak saudara, tetangga serta semua kenalan anda. Terangkan arti demokrasi. Sampai jumpa, kalau anda mau tabungan dan investasi anda selamat, pilih kursi kosong dan kampanyekan calon unggulan EOWI yaitu KURSI KOSONG. Gunakanlah mata anda untuk melihat kenyataan, bukan untuk menangis menyesali ketidak perdulian terhadap kenyataan.

Jakarta 21 Desember 2008.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

12 comments:

Timoteus H said...

Mas Imam Semar.

Yang saya dengar dari Om saya, di LA petrol yang dijual di pompa bensin, octan nya paling rendah 92. Kalau octannya Nymex itu 92 juga, maka perbandingannya bukan dengan premium tapi denagn pertamax yang harga per liternya Rp. 6,500.-
Wuiih, perbedaanya tambah besar.

Salam
teha

Imam Semar said...

Thanks Moty,

Jadi pemerintah mengambil untungnya lebih banyak yah?

On Coffee Talk said...

Pertanyaan saya,

Mengapa harga bensin Petronas dan Shell juga segitu-gitu, Nggak ikutan tren turunnya NYMEX ? Apakah kalo mereka ikutan turun (apalagi lebih murah dari Pom bensin warna merah) bakal ditendang dari RI?

Anggara Adhinugraha said...

Entahlah mengenai harga jual BBM di negara kita, karena Pemerintah, khususnya Pertamina tidak pernah transparan mengenai hal ini. Susah cari datanya dari mereka. Yang jelas informasi yang saya tahu adalah, di dunia ini standar BBM bebas timbal dengan Research Octane Number (RON) terendah adalah 92 setara Pertamax, karena masalah global warming. Premium yang diproduksi Pertamina memiliki RON 88 dan masih mengandung timbal. Namun karena Pertamina tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri 100%, maka sisanya 30% masih impor. Konon yang diimpor adalah RON 92 dan bebas timbal (karena RON 88 dan bertimbal sudah tidak diproduksi lagi oleh dunia) yang kemudian dipasarkan di Indonesia khusus Jabodetabek dengan nama Premium. Karena itu informasi yang saya dapatkan dari bengkel resmi ATPM, jika mobil anda menggunakan Catalytic Converter, maka tetap aman menggunakan Premium selama masih di Jabodetabek karena Premiumnya bebas timbal.

Imam Semar said...

@On Coffee Talk

Setahu saya untuk ritel di Indonesia, Petronas, Shell atau lainnya kalau ada, barus beli bahan bakunya (distilat fraksi gasoline) dari Pertamina. Tata niaga BBM masih dikuasai oleh Pertamina (sesuai dengan pasal 33 UUD 45).

Shell dan Petronas hanya menambahkan additive untuk mencapai spec yang mereka inginkan. Disini dan di biaya delivery/pergudangan lah mereka boleh bersaing.

Kalau Petronas dan Shell diberi ijin mengekspor sendiri dari luar distilat untuk bensin dan diesel, kita akan lihat ada terminal penampungan BBM Petronas/Shell yang besar.

Blogger said...

Sampaikan yang hak walaupun pahit, ini mungkin bagian dari bentuk perjuangan yang dipersembahkan untuk rakyat agar bisa lebih "melek".Yang kesinggung gak perlu panas kuping trus mencari aktor EOWI yang bisa disepadankan dengan Erik Ardiansyah yang dinilai sebagai penyebar fitnah. Ini fakta, penjelasan pemerintah terkait hal ini tidak cukup memadai. Pemerintah mungkin sedang menyelamatkan defisit, dimana kalau harga minyak diturunkan defisitnya akan semakin parah, sehingga dari pada hutang lagi, ya lebih baik minta bantuan rakyat pemilihnya he..he..

Finance said...

Bung IS yang budiman, memilih bangku kosong itu hukumnya haram, makanya ga boleh, kalo saya biar adil saya akan pilih semuanya (mencoba untuk berbuat bijak, qqq).
Semoga bung IS dikaruniakan kesehatan yang melimpah beserta keluarga...Amin

Alberth Chen said...

Bagaimanapun suatu negara harus ada pemimpinnya... mana bisa kursi kosong?

Anonymous said...

Setuju dengan RevShark. Negara tanpa pemimpin? Mau jadi apa negara kita? Negara super chaos?
Bukannya berniat mendukung calon pemimpin yang mostly udah bernama buruk, cm berusaha agar chaos tidak melanda negeri ini.

san said...

ikutan daftar milih kursi kosong!!! lebih baik ga punya pemimpin n hidup bebas daripada terkekang oleh aturan ga jelas arah. pasti akan kisruh.. namun dalam keadaan seperti itu dululah.. terpilih pahlawan2 sejarah indonesia jaman baheulakan? (kalo ga salah nangkep sejarah)

@kuroisuzaku
kalo udah tau pemimpin itu buruk.. ngapain milih dia? mengutip omongan bonyok dirumah... "itu sih namanya guru dungu murid goblok"

Anonymous said...

lho, apa bedanya dg pengusaha yg tujuannya "keuntungan" ?

yg duduk di pemerintahan itu kan orang juga, untuk memiliki motif (mencari keuntungan) seperti pedagang n pengusaha juga mungkin ada.

pelakunya sama2 manusia, lucu jadinya.

susah untuk tetap waras :(

imam semar said...

@anony,
Bedanya antara pelaku ekonomi (pengusaha) dengan pemerintah ialah transaksi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi (bisnis), harga ditetapkan oleh pasar - tanpa paksaan. Jasa/barang yang diterima sesuai dengan permintaan, dan harganya juga sesuai dengan persetujuan.

Sedangkan pemerintah, ada unsur paksaan yang kerennya disebut undang-undang. Anda bayar pajak penghasilan, jasa apa yang anda terima dari pemerintah? Bea cukai, untuk barang/jasa apa?

Itu perbedaanya.....