___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, October 31, 2016

Ahok vs Al Maidah 51



Andaikata Ahok ikut pemilihan gubernur Jakarta antara tahun 2006 – 20011, kasus yang menimpa Ahok (didemo habis-habisan oleh organisasi massa Islam) mungkin tidak terjadi. Sebabnya.....ekonomi.
"It's the economy, stupid" ucapan James Carville yang dijadikan retorik kampanye Bill Clinton's pada pemilihan presiden US tahun 1992. Salahkan semua kepada ekonomi. Itu lah kebenaran yang hakiki. Kalau tidak percaya, akan EOWI perlihatkan buktikan.
Kendati pemerintah mengatakan bahwa GDP Indonesia tumbuh, kenyataannya turun. Mau lihat buktinya. Lihat tuh grafik di bawah. Kurvanya nukik ke bawah dari tahun 2012 sampai 2015 (data terakhirnya).
GDP Indonesia yang katanya naik sampai 5% per tahun, nyatanya turun.
Walaupun ini grafik dari the Fed Amerika Serikat, datanya dari Bank Dunia. Dari tahun 2012, GDP Indonesia turun. Walaupun mungkin tingkat pengangguran tidak beranjak, harus diingat bahwa kaum PHKwan, barisan orang-orang yang kena PHK banting stir dari pengangguran ke supir Uber, supir Gojek dan sejenisnya, sehingga tidak dianggap sebagai pengangguran. Tentu saja sektor ini menjadi penuh. Uang yang beredar harus dibagikan kepada lebih banyak orang sehingga penghasilan pemain lama menjadi turun.
Pengangguran juga tidak bisa nampak secara resmi, karena didesign oleh pemerintah demikian. Kalau anda disuruh mengisi kolom “pekerjaan” pada formulir-formulir pemerintah, seperti data KTP, tidak ada yang menulis “pengangguran”. Walaupun pada hakekatnya benar-benar pengangguran karena PHK. Imam Semar juga termasuk dalam barisan orang-orang kena PHK tetapi harus menulis “swasta” sebagai pekerjaannya.
Kalau hidup semakin susah, penghasilan sebagian masyarakat mendadak nol, jangan heran kalau banyak orang jadi sensi (bahasa gaul untuk sensitif perasaannya, gampang tersinggung). Mungkin tidak termasuk Habib Rizieq. Habib Rizieq bisa dikategorikan sebagai pengangguran, karena tidak punya pekerjaan per-se, walaupun ia naik Jeep Wrangler Rubicon yang harganya cukup mahal berplat nomor B 1 FPI. Saya tidak tahu apakah rejekinya Habib Rizieq juga terkena dampak ekonomi yang menurun (baca kontraksi). Indikator naik-turunnya sensi nampak tidak berlaku untuknya. Dari dulu juga seperti itu. Tetapi....., pendengarnya yang makin sensi.
Kalau saja ekonomi tidak turun, banyak orang masih bisa kerja dan cari duit, issue ras dan agama mungkin tidak setajam sekarang. Sayangnya ekonomi sedang turun, pelan tapi pasti. Masyarakat menjadi terkotak-kotak dan jadi lebih fanatik dan militan. Walaupun belum terlalu ekstrim (tunggu nanti tahun 2025 – 2030, akan lebih ekstrim lagi) tetapi cukup terlihat peningkatannya.
Dimulai dari kubu anti Ahok (baca: anti Cina), mengobarkan semangat ke Islamannya dengan dalil al Maidah 51 untuk membujuk umat Islam supaya tidak memilih Ahok. Kemudian pada pidatonya di pulau Seribu Ahok pun membalas dengan mengatakan:
"Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja,".
FPI, HTI, kelompok-kelompok Islam dan tokoh-tokoh Islam non-NU kemudian membalasnya lagi dengan pernyataan protes dan tuntutan. Ini membuat keadaan semakin memanas, sampai-sampai Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan memerintahkan tembak di tempat bagi provokator sara.
Kalau kejadian Ahok ini terjadi pada periode 2006 – 20011, sekalipun Habib Rizieq berkoar sampai putus tali suaranya, tidak banyak yang mendengarkannya. Paling-paling yang fanatik saja yang mau dengar. Seperti pada Kasus Ahmadiyah dan Syiah dulu, Habib Rizieq juga berkoar-koar, tetapi tanggapan masyarakat tidak ramai, karena orang punya pekerjaan. Dan pekerjaan yang menghasilkan duit itu lebih penting dari pada demo. Sekarang, gayung tuduhan Habib Rizieq disambut oleh banyak orang yang menghabiskan waktunya main WA dan sosmed lainnya. Terlepas apakah tuduhan Habib Rizieq itu benar atau salah, mereka menyambutnya.
Islam itu merupakan pilihan untuk saya. Artinya, saya lebih ringan untuk pindah kewarganegaraan dari pada pindah agama, karena pemilihan Islam sebagai agama yang saya anut melalui proses penyelidikan selama lebih dari 25 tahun. Sedangkan pemilihan kewarganegaraan Indonesia, sekedar karena convenience saja. Malas pindah menjadi warga-negara lain, kalaupun mau pindah, biayanya akan mahal. Keuntungannya belum tentu lebih besar dari manfaatnya.
Dan sebagai orang Islam saya juga harus adil dan objektif. Itu ajaran agama Islam. Oleh sebab itu kasusnya harus ditelaah secara objektif. Dan berikut ini ada beberapa pertanyaan untuk menjernihkan persoalan yang sudah terlanjur diperkeruh oleh provokator dan para penganggur yang aktif di WhatsApp Group, alias WAG dan sosmed.
  1. Ayat al Maidah 51 itu apa isinya dan konteksnya?
  2. Apakah Ahok memang menghina Quran/Islam?
  3. Apakah reaksi Habib Rizieq sudah sesuai dengan ajaran Islam?

Ayat al Maida 51 itu apa isinya dan konteksnya?
Suatu pertanyaan penting adalah: Ayat al Maidah 51 itu apa isinya dan konteksnya?
Jangan-jangan seperti GDP. Katanya tumbuh 4% - 5%, tetapi kenyataannya malah turun. Kan itu namanya kemakan sama kebohongan. Jadi harus diteliti dari sumbernya yaitu al Quran.
Bunyi ayat al Maida 51 adalah sebagai berikut:
[5:51] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-wali(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Kuncinya ada pada kata wali. Di atas saya tidak akan menterjemahkannya. Kata wali itu adalah bahasa Arab. Tentang artinya saya serahkan pada pembaca. Walaupun demikian pembaca tidak perlu kuatir karena akan saya beri data-datanya supaya mengerti.
Kata wali banyak digunakan dalam bahasa Indonesia dan belum mengalami perubahan arti. Misalnya: wali murid, wali kelas, wali mempelai wanita, walikota, wali negara. Kira-kira artinya adalah orang yang dipercaya untuk suatu urusan kesejahteraan.
Penggunaan lain yang punya arti lain adalah santo, orang suci seperti pada wali songo. Tetapi kata ini bukan 100% asli dari Arab, tetapi masuk ke Indonesia setelah melalui Turki, veli yang artinya santo. Kuburan kramat juga bisa disebut wali di Turki dan Palestina. Jadi wali dalam pengertian santo, saint adalah yang melalui Turki dalam kaitannya dengan sufiisme, tidak ada kaitannya dengan ayat al Maida 51.
Jadi kalau wali punya nuansa seperti wali-kelas, wali-kota, wali-negri (presiden, perdana menteri, pejabat sementara presiden, dsb) maka gubernur adalah wali-provinsi. Artinya jelas. Kalau ada kyai dan ustadz yang masih mempersoalkannya, maka patut diduga ada agenda lain di belakangnya.

Apakah Ahok Telah Menodai Islam dan Quran?
Pertanyaan berikutnya: Apakah Ahok Telah Menodai Islam dan Quran?
Mari kita simak potongan pidato Ahok di kepulauan Seribu itu:
........ Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak, ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi dengan surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak, ibu.
Ahok berpidato dengan bahasa percakapan, kalimatnya tidak lengkap, dalam artian ada subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Jika kalimat itu dilengkapi maka akan menjadi:
........ Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak, ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi oleh lawan politikku/kyai/ustadz dengan surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak, ibu.
Kalimat Ahok tidak punya pelengkap pelaku. Ini umum, karena yang namanya pelengkap artinya tidak harus ada untuk membuat kalimat itu dimengerti. Tetapi untuk lebih jelasnya ada bagian yang harus ditambahkan dalam hal ini adalah pelengkap pelaku yaitu lawan politik Ahok atau/dan kyai atau/dan ustadz yang tidak disebutkan secara implisit oleh Ahok. Yang dilakukan oleh pelengkap pelaku inilah yang berbohong dengan menggunakan surat al Maidah 51. Dengan kata lain Ahok menuduh si pelengkap pelaku ini telah berbohong bukan Quran cq al Maidah 51.
Jadi jelas bahwa Ahok tidak menjelekkan Quran dengan mengatakan bahwa Quran berisi kebohongan. Yang dihina adalah lawan politiknya atau kaki tangannya, apakah itu kyai atau ustadz atau habib, termasuk saya.
Saya termasuk yang dikatakan Ahok berbohong, karena saya termasuk yang selalu mengatakan bahwa muslim dilarang memilih non-muslim sebagai walinya.
Fatwa MUI yang mengatakan bahwa Ahok telah menghina Islam juga salah. Bahwa fatwa MUI salah, itu biasa. Saya tidak heran. Kalau fatwa habib-habib salah, saya juga tidak heran. Islam tidak mengenal kelembagaan spiritual, seperti gereja Katholik.
Jadi kesimpulannya bahwa yang dihina oleh Ahok adalah lawan politiknya dan kyai, ustadz dan saya yang memberi penerangan kepada umat Islam tentang surat al Maidah 51.

Apakah reaksi Habib Rizieq sudah sesuai dengan ajaran Islam?
Yang paling bereaksi terhadap pernyataan Ahok adalah Habib Rizieq: “Penghinaan dan penistaan agama!! Ahok menghina agama Islam!!”. Kemudian issue penghinaan dan penistaan agama Islam menjalar kemana-mana seperti tak terkendali. MUI pun ikut-ikutan membuat fatwa. Mereka menuntut agar Ahok diproses secara hukum. Maksudnya dipidanakan dan dihukum seperti Arswendo (1990) karena jajak pendapatnya di majalah Monitor yang melibatkan nama nabi Muhammad dan hasilnya bahwa dirinya lebih populer dari pada nabi Muhammad. Atau yang terakhir Rusgiani (2012) seorang wanita Kristen yang dipenjara 18 bulan karena komentarnya tentang canang (tempat sesajen) yang kotor dan membuat Tuhan tidak akan datang ke rumah tersebut.
Reaksi Habib Rizieq masih berlanjut. Ia menyerukan demo besar-besaran pada tanggal 4 November ini dengan tuntutan agar Ahok diadili (baca: dihukum penjara!).  
Menurut Quran apakah hukuman penjara bagi menghina agama adil? Apakah hukuman 5 tahun penjara atas Arswendo adil? Atau hukuman penjara bagi Rusgiani itu adil menurut Quran. Saya tekankan pada kata menurut Quran karena untuk menilai sikap keislaman Habib Rizieq.
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa Ahok tidak menghina Quran, tetapi orang-orang yang menggunakan ayat al Maidah 51. Tetapi bagi orang yang tidak bisa berpikir atau bodoh, boleh jadi pernyataan Ahok dianggap sebagai penistaan agama Islam. Kita akan gunakan asumsi ini, yaitu Habib Rizieq cukup bodoh atau cukup panas hatinya sehingga tidak bisa mengerti secara objektif apa yang dikatakan Ahok. Lalu apakah reaksinya terhadap pelecehan Quran (anggap aja sebagai pelecehan Quran) sesuai dengan ajaran Quran?
Jawabnya ada di surat an An'aam
[6:68] Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
Perintahnya cuma disuruh menyingkir dari orang-orang yang mengolok-olokkan Quran. Ayat ini bukan satu-satunya ayat yang berbunyi demikian. Masih ada lagi yang lain yang nanti akan disitir.
Menuntut Ahok diadili (baca: akhirnya dipenjara) seperti Arswendo bukan tindakan yang sesuai dengan ajaran Quran. Perintah di Quran hanya menyingkir dari kumpulan orang seperti itu. Dengan kata lain MUI dan FPI telah melewati batas-batas yang diajarkan Quran.
EOWI bisa mengerti kenapa MUI dan Habib Rizieq menuntut diadilinya Ahok, karena ada kata "adil" pada kata pengadilan. Padahal track-record menunjukkan bahwa yang namanya pengadilan tidak ada kaitannnya dengan adil. Yang paling menyolok ketika pengadilan menjatuhkan ganti rugi Rp 1 trilliun (banyak sekali) terhadap penghinaan kepada Suharto. Menghina kok dibalas dengan Rp 1 trilliun. Untung banget yang dihina. Mungkin MUI dan Habib tidak tahu pengadilan tidak ada kaitannya dengan ADIL. Ilmu (informasi) itu yang harus dimiliki MUI dan Habib.

 
Renungan
Di EOWI, kami sebisa mungkin mendudukkan persoalan seperti semestinya. EOWI tidak memihak kepada siapapun, kecuali kebenaran. Quran memerintahkan:
[4:135] Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
EOWI berkomitmen untuk menjadi saksi yang adil, berkomentar yang adil, bertindak yang adil.
Jelas bahwa:
  1. Adalah benar bahwa al Maidah 51 berarti pengharaman bagi umat Islam untuk memilih wali-provinsi dari kalangan selain Islam.
  2. Ahok tidak menista Quran, melainkan mengejek orang-orang yang menggunakan al Maidah 51 untuk menjegal pencalonannya sebagai gubernur.
  3. Habib Rizieq, MUI dan kelompok pendukungnya telah melampaui batas-batas yang ditetapkan Quran dalam bereaksi menghadapi orang-orang yang menghina agama (dengan asumsi bahwa Ahok menghina Quran).
Banyak pendakwah entertainers yang moderat seperti AA Gym berapa pada posisi di belakang Habib Rizieq dan MUI. Tetapi tidak semua. Ulama yang bertuhan pada demokrasi dan toleransi bisa dipastikan tidak termasuk yang bersama Habib Rizieq.
Bagi EOWI sudah jelas. Bagi pembaca EOWI yang mengaku muslim tetapi masih bertuhan kepada demokrasi dan toleransi, mungkin perlu merenungkan ayat-ayat ini:
[4:138] Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
[4:139] (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi wali-wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
[4:140] Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,
[4:144] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?
[4:145] Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
[5:52] Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (kafir), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan, atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Ini tidak berarti EOWI menyarankan untuk memilih Anis Baswedan yang keturunan Arab atau Agus. EOWI tidak mengenal mereka. Mereka tidak punya track-records yang memenuhi standard EOWI. Jangn-jangan seperti Jokowi......., berjanji muluk, kemudian bikin tax amnesty yang ujung-ujungnya merampok 2% dari harta rakyatnya yang punya duit.
Fenomena Habib Rizieq dan Ahok adalah yang nampak dipermukaan. Yang lebih mendasar sering kali tidak nampak. Untuk mengakhiri tulisan ini ada baiknya kita merenungkan dan mempertanyakan beberapa hal yang mungkin menjadi latarbelakang dan tidak nampak.
Apakah peningkatan ketengangan SARA ini karena tekanan ekonomi? Ahok vs Rizieq bukan satu-satunya kasus. Beberapa hari lalu di Irian (Papua) terjadi perkelahian antara suku Papua vs Makasar di Manokwari yang menyebabkan kematian. Kemudian demonstrasi di Manado yang menuntut pembongkaran masjid.
SARA atau tekanan ekonomi yang susah 4 tahun ini merosot? (lihat grafik di awal tulisan ini). Apakah perampokan 2% harta simpanan melalui tax amnesty juga ikut mempunyai andil dalam kesengsaraan dan selanjutnya ketidak-puasan ekonomi?. Apakah demo tanggal 4 November mendatang akan berekor terus ke Jokowi dan akhirnya Tuhan mengabulkan doa EOWI:

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.


Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Sekian dulu......, sampai nanti.



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

42 comments:

Anonymous said...

Mantab ulasannya bung IS.. Satu2nya jalan spy doa Bung IS terkabul ya NKRI ganti haluan.. maka keberadaan pajak untuk pembangunan (kekayaan pejabat - aparat) bisa hilang..
Coba ulasannya ditambah sedikit lagi Bung IS, apa ada kemiripan kondisi saat ini dgn 1966 * 1998? skg yg bikin heran, seruan jihad anti ahok kok jg byk keluar dari bpk2 usia di atas 50an yg ex pegawai - pengusaha -pensiunan - pengangguran.. mahasiswa/pelajar justru kok cdrg diam..

Anonymous said...

Saya membaca tulisan bung is tentang ancaman chaos di 2025-2030 jadi teringat perkataan saya sendiri.

Beberapa tahun yang lalu setelah parade tauhid yang dihadiri ormas2 semacam HTI hingga ratusan ribu orang saya langsung berkata mereka ini ancaman nyata buat NKRI.

Perkataan saya diketawain teman saya yang mengatakan saya penakut, wong parade tauhid HTI pengikutnya aja anak2 baru berumur 12-15 tahun saja kok ditakutin. Ormas anak bau kencur tuh HTI kata teman saya.

Kemudian saya berkata di tahun 2025 saat jokowi lengser itu anak bau kencur akan berusia 25-30 tahun dan mereka akan menjadi pasukan berani mati yang sudah dicuci otaknya sejak anak2.

Memang kamu bisa lawan ratusan ribu pasukan itu ?

Mereka semua langsung terdiam tetapi tetap menganggap tidak mungkin itu terjadi.

Menurut saya ancaman itu semakin nyata ditambah krisis ekonomi saat inj.

Anonymous said...

Turut prihatin sudah menjadi salah satu korban PHK ya Bung IS.. smg tetap sehat & berkarya..

Anonymous said...

Berarti ISIS benar donk memperjuangkan islam, ajaran mereka benar kan, semua tertulis seperti itu kan? jadi ganti haluan aja ini negara jadi negara seperti ISIS? :D lama lama bingung ini waras apa ngak yang nulis yah? :D jangan campur adukan agama dengan politik itu namanya kawin dengan dunia, dan itu disebut pelacur , karena sesungguhnya agama itu semestinya murni tidak mengurusin hal hal dunia....

Anto said...

Nabi Muhammad tidak Pernah Menolak Abu Thalib, Seorang Pemimpin Non Muslim yang pernah Menjadi Pemimpinnya.

http://www.indoheadlinenews.com/2016/09/nabi-muhammad-tidak-pernah-menolak-abu.html

Imam Semar said...

Anto,
Ketua clan tidak dipilih, tetapi bedasarkan aturan clan.

Netral said...

Amat disayangkan ulama2, ustad2 yang bukannya mengajarkan dan mencontohkan kasih dan memaafkan (itu pun kalau si ahok salah)
Tp malah membuat keadaan makin panas alias jadi kompor penikmat kerusuhan padahal si ahok pun udah minta maaf, sangat mencoreng agama kelakuannya seperti anak kecil
Kalau pemuka agama aja seperti ini bagaimana dengan pengikut... Ambruk deh

emas said...

Koreksi : quote :
Jawabnya ada di surat an Nisa
[6:68] Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).


Itu yang benar di Surah Al An'aam (yg bawah sudah benar QS 6 ayat 68) pak bro....thanks...ulasan yang sip...

Unknown said...

Pilih pemimpin ya lihat kapabilitas pribadi aja. Jangan terpengaruh orang yang ngaku nabi dan bikin ayat2 sesuai tendensi dan kepentingan si nabi.

Pusing said...

Kalau pilihannya
1. Golput = membiarkan keadaan(buruk) tetap berlangsung
2. Pilih Muslim = tp gak yakin dgn tokoh + konco ny (bakalan zalim)
3. Pilih ahok yg dirasa adil, anti korupsi(implikasi dpt memakmurkan negara,membantu orang2 susah) tapi non Muslim dan gk sesuai Quran
Bagaimana itu pak IS pendapat Anda, mana yang didulukan antara berbuat baik atau menuruti Quran?

Anonymous said...

Pemuka agama yg berideologi islam garis keraslah gan yg ujung2nya jihad suriah ngomporin orang awam biar jadi bidak oleh oknum yg ingin negara lain porak poranda seperti libya gan rip al marhum khadafi

coklatlezat said...

Bung is ga merasa kemarahan umat islam sengaja dipancing utk ditunggangi dan pengalihan isu sejak 2014?#bom bawah pohon,pembunuhan santoso,mulut toilet, dll.liat siapa yg dpt untung dr aksi muslim yg reaksioner dan suka gaduh?. Bung is blm hubungkan renc aksi gaduh itu dgn agenda besar internasional terdekat di sini.deadline buung,ga da tempt lg bahas itu di tv n medsos. Atau agenda besar dunia itu dgn org2 kaya mantan penguasa yg lg menyelamatkn diri? ditunggu ulasannya yg tajam dan tidak biasa#global reset#general cleaning

Unknown said...

Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Jadi Kalau Ahok disetujui sama Tuhan monggo, Anies monggo,Agus Monggo, Donald Trump monggo, Hilary monggo

APhing said...

Bung IS mengatakan bahwa sudah menyelidiki ajaran yang dianut selama 25 tahun, apakah bung IS sudah menyelidiki tuk ajaran agama yang lain terutama agama buddha - , mungkin ajaran ini lebih cocok untuk bung IS yang orangnya analitis dan kritis.

Imam Semar said...

Buddha saya pelajari secara intensive thn 1975-1976. Kristen, Katholik thn 1982-1985, juga Yahudi. Islam thn 1984....., berlajut on and off sampai sekarang, dimana tools nya seperti kamus online, digital hadith, dsb semakin tersedia.

Selain Islam juga masih sering saya baca on and off.

Anonymous said...

Bang IS ini ada pertanyaan sulit, saya sampai sekarang masih belum terpikir oleh saya ....... Ayat Matthew 16 : 16

…17Jesus replied, “Blessed are you, Simon son of Jonah! For this was not revealed to you by flesh and blood, but by My Father in heaven. 18And I tell you that you are Peter, and on this rock I will build My church, and the gates of Hades will not prevail against it. 19I will give you the keys of the kingdom of heaven. Whatever you bind on earth will be bound in heaven, and whatever you loose on earth will be loosed in heaven.”…

Bahwa Jesus memberi kuasa untuk memdirikan dan membangun gereja dan kuasa pintu surga ke Peter, dan ditulis CHUCH ( satu ), jadi Jesus hanya mendirikan SATU gereja/umat dan kita tahu sendiri Peter adalah Paus pertama. Jesus jelas bukan manusia, karena manusia tidak bisa bangkit dan membuat mukjizat, jadi Jesus adalah anak Allah....... Nah beberapa abad kemudian, Allah memberikan kuasa ke Nabi Muhammad untuk membuat agama Islam...... Nah mengapa Allah tidak membuat hanya satu agama saja ? sehingga manusia hanya memeluk satu agama saja.....

NyleQit said...

SAHIH INTERNATIONAL
O you who have believed, do not take the Jews and the Christians as allies. They are [in fact] allies of one another. And whoever is an ally to them among you - then indeed, he is [one] of them. Indeed, Allah guides not the wrongdoing people.

Terjemahan internasional adalah allies, artinya sekutu, hanya di Indonesia diterjemahakan sebagai pemimpin,wali.

Mengapa bs berbeda terjemahan bhs indonesia engan terjemahan internasional? Tentu saja karena untuk kep gol koruptor yang melihat mayoritas muslim di indonesia masih mudah dibohongi oleh hal2 yang dianggap "sakral"..

Mengapa pd ayat tersebut tidak boleh bersekutu, jika anda muslim yang pintar setiap ayat jika dipenggal dan berdiri sendiri akan bermakna berbeda, keseluruhan ayat almaidah mengisahkab peristiwa perang, dalam sejarahpun beberapa kali ada perang antar umat agama, jika sedang berperang berteman dengan pihak lawan mmg dilarang..

Tidak hanya alquran, dlm alkitab jg bnyk kisah2 perang, yg isinya sudah tidak toleran jika diterapkan di masa sekarang yg majemuk dan berkembang jauh dr jaman perang. Dan mmg pd jaman dahulu salah satu cara membentuk pasukan yang masif dan menaikan moral perajurit adalah agama, dan tentu saja agama membuat semua terkotak2, dan mudah dihasut untuk kepentingan golongan penguasa yaitu kelompok 1%.

Jika agama membuatmu membeda-bedakan sesamamu karena berbeda, mudah menghakimi sesama, membenci sesamamu, apalah gunanya memeluk agama? Hanya menanamkan bom waktu buat digunakan kaum kapitalis..

Anonymous said...

Apa yang keluar dari mulut itu adalah bukti bukan buah pikiran anda Ahok tidak menghina Al Qur'an melaikan lawan politik ulama Kiyai yg tidak di sebutkan namanya kata anda, jika tidak di sebutkan berarti anda telah menuduh semua ulama dan kiyai di dunia. Sama seperti Ahok yang bilang "di bohongi surat Al Maidah, macem macem itu", sama saja menuduh Al Qur'an secara keseluruhan bohong. Ingat saja kasus salman rushdie yang mengina Al Qur'an secara keseluruhan sampai sekarang masih di ancam. Kalau orang orang yang berdemo nanti kebanyakan dari mereka karena ekonomi (PHK), wow ekonomi dunia memang sekarang lagi Stagnan, termasuk indonesia dan di hajar dengan Tax I'am Nasty. Mungkin saja gak sebegitu besar demo 4 Nov mendatang di bandingkan demo tahun 97/98.

Bagus said...

master, minta link nya gdp indonesia dong, yang itu

Unknown said...

keren Pak IS artikelnya, saya juga beberapa hari ini sering dialog panas dengan mereka yang mau demo, tapi ya mending ditinggalin aja, debat beberapa lama ternyata muter2, gak jawab pertanyaan saya dan lebih banyak melibatkan emosi, sayang Pak IS, buang-buang energi aja.

Anonymous said...

Jawaban yang buat diatas:
Tuhan tidak pernah membuat agama, semua agama hanya ciptaan manusia. Tuhan hanya meminta manusia datang kepadaNya dan menikmati diriNya. tetapi banyak manusia tersesat dengan datang kepada Tuhan tanpa pernah menikmati diriNya, tanpa pernah menjamahNya, tanpa pernah benar benar berbicara kepadaNya. Mereka semua terjebak dalam rutinitas dan dokrin dan segala tata cara yang dipercaya bisa membuat mereka datang kepadaNya.jadi jika membaca sesuatu, mengerjakan segala macam tata cara tetapi sepertinya masih kosong dan tidak mendapatkan sesuatu, yang didapatkan hanya pengetahuan dan kesombongan, itu artinya mereka tidak pernah datang kepada Tuhan.

Imam Semar said...

Link GDP Indon...
https://fred.stlouisfed.org/series/MKTGDPIDA646NWDB

Imam Semar said...

@nyeleqit,
Baca saja text arabnya dan terjemahkan sendiri pakai bantuan kamus. Kesalahan terjemah sering terjadi.

Kata yg diperdebatkan adalah awliya, jamak dari wali. Dan kata WALI...., artinya ya WALI, seperti di WALIKOTA, WALI NEGRI, WALI MURID, WALI MEMEPELAI WANITA,......

Kalau saya bilang WALI PROVINSI apa maksudnya?

NyleQit said...

@imam semar
Kita anggap sahih internasional salah, kita pakai saja logika tafsiran anda, Awliya adalah wali atau wakil, jg bisa diartikan juga sebagai teman dekat..(walaupun seperti kata nusron wahid yang benar2 mengerti tafsiran sebenarnya adalah pencipta ayat tersebut)

jika anda memang mau menjalanakan ayat tersebut di era saat ini jangan setengah2, (walaupun konteks garis besar pd surat almaidah sedang berperang) coba cek disekitar hidup anda jangan sampai anda memilih bekerja di perushaan milik non muslim karena pasti wali2 atau org yang mewakili perushan alias pemimpinnya,rekan kerja anda bisa2 nonmuslim kan dosa mending pilih lowongan kerja cari yang pemiliknya sesama muslim biar jauh dari dosa, jangan sampai pilih sekolah nonmuslim apalagi yang standart internasional bisa2 wali sekolah,kelasnya nonmuslim kan mengantarkan anak kejurang dosa walaupun bisa jadi lebih pintar, mgkn perlu ditanyakan juga apakah membeli atau memakai barang milik orang yahudi dan christiani,mata uang misalnya karena dollar bisa disebut mewakili negara yahudi,christiani dan bau2 nonmuslim, itu halal atau haram...

Sebisa mungkin sebelum memilih hub yg melibatkan orang lain pertama kali tanya dulu agamanya muslim ato nonmuslim biar ga jatuh dalam dosa..

Imam Semar said...

Nyeleqit,
Saya tidak hidup setengah setengah. Anda tidak lihat bukan?

Dan nusron salah.

maleo said...

Yah gpp pake ayat alquran buat kepentingan politik.

Tapi kalau orang yang anda serang terus pake ayat(ahok) itu boleh dong bereaksi kepada yang menyerangnya.

Seperti kata bung is reaksi ahok pun tidak menista alquran.

Dan kalaupun ahok menista alquran ga perlu mereka bereaksi seperti cacing kebakaran jenggot. Malah mempertontonkan betapa rendahnya kualitas iman mereka.

Anonymous said...

Mau tau pendapat pak is, kalau dr segi prestasi dan kejujuran mnrt pak is mana yg lebih baik dari ketiganya?

NyleQit said...

@imam semar
https://www.kemenag.go.id/berita/417806/soal-terjemahan-awliy-sebagai-teman-setia-ini-penjelasan-kemenag

Kementrian agama ri lebih kredible daripada masyarakat biasa dalam menafsirkan ayat.

Jelas dikatakan awliyah artinya teman setia, bukan wali bukan pemimpin, sama halnya sahih internasional menafsirkan sebagai allies yg artinya juga sama sekutu atau teman..

Tp saya yakin tipe orang aeperti anda, akan tetap teguh pada paham anda sendiri, memilih pemimpin harus muslim, bukan lihat kualitas meimpinnya, dan mengaggap kementrian agama ri, sahih internasional, nusron yang salah..

Sesuai kata nusron, kebanyakan muslim garis keras, kalo ga salah paham, pahamnya salah.. karena ormas muslim lebih banyak meemntingkan dapurnya ngebul daripada menciptakan kedamaian dengan sesamanya dan menebarkan paham2 ekstrim untuk kepentingannya sendiri.

jd wajar kalo ahok bilang "dibohongi ORANG pakai ayat surat almaidah" karena mudah sekali masyarakat memiliki paham yang sama dengna paham2 ormas islam radikal

dengan atribut arabnya,setiap kata2nya dibenarkan,tanpa mempertanyakan keabsahannya..

Anonymous said...

Islam sekarang sangat melekat dengan kesan kekerasan, intolerir , dan mudah tersinggung
Itulah faktanya dan terus menerus di perkuat kesan tsb oleh pengikut dan pemuka agamanya

Ibnu said...

"Jadi kesimpulannya bahwa yang dihina oleh Ahok adalah lawan politiknya dan kyai, ustadz dan saya yang memberi penerangan kepada umat Islam tentang surat al Maidah 51."

Bung IS, dgn logika sederhana saya, jadi siapapun yang memberi penerangan kepada umat Islam tentang surat al Maidah 51 dan menafsirkan kata wali sesuai apa yg bung IS sampaikan seperti Wali Provinsi, maka mereka itu jg termaksud yg dihina oleh Ahok dong. Tak peduli mereka itu lawan politik atau bukan (kiayi, ustadz atau siapapun yang punya pemahaman arti "Wali" seperti pemahaman bung IS). Kesimpulan lain yg bisa ditarik, Ahok tidak menghina Al Quran, tapi menghina orang2 yang memahami Al Quran tidak seperti yg dia pahami. Padahal kata teman Ahok (Nusron, red) yang bisa memahami Al Quran itu pencipta ayat itu. Secara ga sadar, Ahok sdh memaksakan pemahaman Al Quran sesuai dengan pemahamannya sendiri dan menghina orang lain yang ga sepaham dengan dia.

Imam Semar said...

Kesimpulannya bahwa yang dituduh melakukan pembohongan publik/dihina oleh Ahok adalah lawan politiknya dan/ATAU kyai,dan/ATAU ustadz.

Anonymous said...

ah, semuanya juga dibuat oleh amelika(Khazar yg ngaku yahudi), mereka yg punya kuasa nyetak duit melalui FED, jadi mau apa juga bisa, bikin perang di Suriah, Timur tengah dll. Jahat sekali......itulah amelika

Yudi said...

pak is tidak memili wali selain org muslim berarti pak is memang org yg taat beragama. "janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-wali(mu)" . Hanya saya agak sedikit bingung dg kesimpulan pak is utk tdk memilih wali dr non muslim. Ada kasus kalau dia org yahudi tp beragama muslim? itu bgm pak is pilih ga? Terus atas dasar apa pak is menyimpulkan sural almaidah itu tidak memilih wali dr kalangan non muslim? kalau agama lain hindu atau budha tp bukan org yahudi, menurut pak is dilarang juga krn non muslim, dasarnya pakai ayat mana?

Anonymous said...

jadi ahok emg susah,meleset sedikiiitttttt aje langsung jadi bulan bulanan
politikus jujur banyak musuhnya.setuju pak is?

Anonymous said...

Pak, dr tulisan doa terakhir bapak mohon dipertimbangkan lagi, kalau jkw lengser bisa jadi indo malah kacau kayak suriah timteng lhoo, kalau kt gk sk sm pemerintah lbh baik cari jalan yang lebih soft aja utk perubahan

Anonymous said...

Menafsirkan ayat haruslah sesuai konteks nya cb pak is pelajari ini
https://youtu.be/bJALO9fILX0

ZWEI said...

Mungkin dg mengubah istilah pemilihan Kepala Daerah mjd pemilihan Kepala Pelayan Daerah bisa mjd solusi spy tdk bertentangan dg keyakinan yg ada. Krn dgn demikian kita tidak memilih wali ataupun pemimpin/kepala, tetapi pada dasarnya memilih pelayan utk memenuhi kebutuhan rakyat secara konsensus (keamanan,administrasi,public service,...dll,dll)

Anonymous said...

Ya tuhan jauhkanlah negeri ini dari kekacauan seperti timur tengah.amiin.
Bangsa in masih begitu mudah di pecah belah

Anonymous said...

Ada yg salah ini. Dari segi tingkat intelektual dan pengalaman hidup Imam Semar (melihat, belajar dan dapat nafkah dari negara2 maju), artikel ini sepertinya tidak ditulis oleh dia, atau mungkin kepribadian nya sedang labil.

Biasanya tulisan dia tidak dangkal, kritis, tidak terdoktrin tokoh atau ajaran manapun (bahkan cenderung anti doktrin), disini dia terlihat submitted pada satu doktrin, biasanya dia hanya submitted pada analisa logis (yang cukup memukau).

Kevin said...

apa saya salah lihat..aftermarket 10 Nov UDSIDR=13500 ? wow keliatannya ramalan IS USD ke 17000 bisa cepat menjadi kenyataan,tapi bukan krn faktor ekonomi tapi karena faktor Ahok! saya heran dgn Muslim Indonesia, apa sebegitu parahnya mereka menderita inferiority complex hingga begitu ada tokoh politik non-Muslim populer sampai perlu menerbar fitnah dan bila perlu sampai menyeret negara ini ke dalam jurang kehancuran spt Suriah.. apakah di sekolah jaman dulu tidak pernah diajarkan "mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segala kepentingan suku, agama dan golongan" ...

kalau kaum muslim tidak boleh memilih pemimpin non-muslim, bagaimana dengan muslim yang tinggal di negara2 Eropa atau Amerika Serikat?apa mereka harus mengabaikan hak pilihnya?


ingat dulu kaum muslim jaman Muhammad SAW pernah berlindung dan bersekutu di bawah raja nasrani, tetapi aliansi ini pecah dan timbul peperangan antara muslim dan nasrani makanya dalam kondisi perang diterbitkanlah surat al-maidah...semenjak itu Al-Quran tidak pernah diupdate lagi ..dan dianggaplah Al-Quran menjadi sakral dan tidak boleh diamendemen utk mengikuti perkembangan jaman .. semenjak itu juga kaum muslim menjadi kaum terpinggirkan dalam kancah global karena pemikirannya juga tidak boleh diupdate...
berbeda dengan Kristen yang berusaha selalu memperbarui pemikirannya ..Katolik dulu percaya bumi sbg pusat galaksi dan pemikiran terkebelakang ini dipertahankan gereja hingga disebut sebagai abad kegelapan ..akhirnya kebenaran bahwa matahari yg menjadi pusatnya tidak bisa terbendung dan pemikiran Katolik terpaksa diupdate dan semenjak itu munculah abad pencerahan renaissance yang membawa kemajuan teknologi bagi seluruh umat dunia.. sementara kaum muslim masih berkutat dengan pemikiran2 terkebelakangnya karena Al-Quran tidak boleh diupdate.. bertambah parah lagi kaum Wahabi yang masuk satu dekade terakhir ini ingin mengembalikan Indonesia ke zaman nabi2 ..alih2 masuk abad pencerahana kelihatannya Indonesia akan masuk dalam abad peng-onta-an?alias kembali ke zaman onta hilir mudik di jalan ? apakah kaum Wahabi ini ada andil dan pernah ikut berjuang dalam mendirikan Republik Indonesia ?

Kalau Marwah Daud bisa ditipu oleh Taat Pribdi, mungkin ini bisa jadi patokan tingkat keterbelakangan intelektualitas anggota LSM semacam MUI yang katanya punya wewenang menerbitkan fatwa, apa orang2 MUI ini punya surat kuasa dari Allah SWT bercap stempel Surga?

Anonymous said...

Pak IS, bahasa arabnya walikota apa? apakah ada WALI nya?

Anonymous said...

perlu diketahui ternyata hanya muslim Indonesia (atau hanya MUI) yang terkebelakang, lembaga fatwa Mesir yg notabene lembaga fatwa tertua diakui secara internasional ternyata sudah pernah mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan kaum muslim memilih pemimpin wanita dan non-muslim .

http://eng.dar-alifta.org/foreign/ViewFatwa.aspx?ID=6809

The concept of a ruler has changed in today's modern state and has become a set of systems and institutions (such as the constitution, laws, houses of parliament, government and the
judiciary). The person who heads these systems and institutions is incapable of contradicting them whether he is a king, president, emperor or the like. Based on this, a person who occupies this position is like an employee who is charged with specific tasks; he is governed by the general system from which the other systems and institutions spring. Choosing a Muslim, non-Muslim, or woman for this position does not contradict the rulings of the shari'ah (Islamic law). This is because the ruler has become a set of legal entities and not an individual entity.

Di medsos beberapa hari ini banyak berseliweran isu revoulusioner, kelihatannya event organizer demo mendatang yg katanya 25 Nov sedang berusaha merekrut perwira2 TNI ambisius utk mendukung mereka (baca: angkat senjata) ... sampai2 Panglima TNI harus melakukan klarifikasi di ILC , bisa ditebak jika terjadi kekisruhan akhir nov maka kambing hitamnya adalah Ahok, dan kalau akhir november matahari sampai terbit di barat dan terbenam di timur itu juga salahnya Ahok.. saya juga punya sedikit simpanan dollar tapi saya tidak akan bersenang2 melihat USD 17K bila bayarannya adalah kekacauany di negara ini, barangkali bila kaum Wahabi HTI benar2 bisa berkuasa di sebagian NKRI saja , maka utk ke Bali atau Raja Ampat kita semua harus mempersiapkan paspor dan visa... apakah sebanding dengan USD 17K?