Gejolak 2014 - 2020 (The Crash: Mini atau Major?)
Bayangkan anda berada di dalam
pesawat terbang. Kemudian ada seorang penumpang yang memperingatkan bahwa
pesawatnya sedang dalam kesulitan dan mengalami kerusakan mesin. Dipihak lain
pilot dan awak pesawat tidak memberitahu apa-apa, mungkin mereka menyembunyikan
persoalan ini. Reputasi perlu dijaga. Lebih baik diam-diam saja sambil mencoba
memperbaiki kerusakan, dan berdoa moga-moga berhasil. Dengan demikian persoalan
tidak pernah diungkap/keluar ke publik dan nama tetap terjaga. Itu adalah
pemikiran orang yang lebih mementingkan citra diri dibandingkan keselamatan
orang yang menjadi tanggung jawabnya.
Bayangkan bagaimana
menyebalkannya penumpang yang memperingatkan terus-menerus kepada penumpang
lain bahwa pesawat akan jatuh. Itulah EOWI. Menyebalkan. Tetapi......., ketika
pesawat mengalami goncangan-goncangan kuat dalam waktu yang cukup lama, maka
mulai banyak penumpang lain yang mendengarkan ocehan si cerewet menyebalkan
itu. Dan ketika dia meneriakkan:
“Brace, brace, brace for the
crash, brace for the crash!!!!!!”
Sebagian mungkin akan
mengikutinya.......mm...mmm...., mungkin semuanya tergantung pada guncangan
pesawat waktu itu. Kalau pesawatnya anteng-anteng
saja, mungkin orang ini dianggap edan dan akan disingkirkan/diamankan oleh para
awak pesawat.
Sudah 2 tahun ini EOWI
memperingatkan pembacanya akan datangnya krisis dan gejolak ekonomi, sosial dan
keamanan, yang disebabkan oleh kondisi krisis ekonomi. Sebagian dari pembaca baru mungkin berpikir
bahwa Ekonomi Orang Waras, masih kurang cukup waras. Tetapi dengan beberapa
goncangan di bursa saham dan di mata uang rupiah membuat pembaca yang skeptis
berpikir kembali. Mungkin Ekonomi Orang Waras, cukup waras, dan sebenarnya
memperoleh wangsit dari Atas, serta apa yang dikatakannya merupakan nubuat.
Nubuat atau bukan tidaklah
penting. Yang penting itu isinya. Sekarang EOWI meneriakkan:
“Brace, brace, brace for the
crash, brace for the crash!!!!!!”
Jangan ditertawakan. Mungkin
crash sudah dimulai. Jangan seperti kaum Nuh, yang mentertawakan Nuh ketika
membuat bahtera di daratan kemudian menyuruh kaumnya masuk ke dalam bahteranya.
Mungkin crash kali ini benar-benar
terjadi.
Bagi yang mengenal
anggota-anggota EOWI secara dekat, kami selalu memperingatkan bahwa harga
minyak akan masuk ke level $30an per bbl. Mungkin sampai $20an. Dan ketika
tulisan ini dibuat....., sudah mencapai $38an per bbl. Implikasinya akan besar
terhadap ekonomi US dan ekonomi negara berbasis ekonomi komoditi.
Bursa Cina Sudah Crash
Secara teknikal, bursa Cina
sudah crash. Ada 2 lower high dan yang low sudah memiliki lower low (Chart-1). Formasi ini sudah dipastikan bahwa bear Cina
sudah datang. Targetnya harus lihat Chart-2........yaitu 1500.
Chart- 1
Wow...., EOWI kejam sekali,
targetnya 1500, jadi masih 1700 lagi dari 3200 ketika tulisan ini dibuat.
Chart- 2
Disebut crash karena dari 5200 ke 1500 artinya anjlok 71%. Sisanya 29%
saja. Miskin deh kalau portofolio tabungan hari tua kena kejatuhan seperti ini.
Peluang untuk rebound cukup
besar saat ini, lebih-lebih kalau resistance di 3100 disentuh. Tetapi mungkin
bulan Oktober 2015 nanti crash akan dilanjutkan, karena Oktober adalah jinx month.
Cina Menyeret Emerging Market
Indeks saham Jakarta (IHSG) juga
sudah dipastikan (kemungkinan besaaaar sekali) memasuki masa bearish, alias crash. IHSG sudah menembus koridor trend naiknya (Chart-3) dengan
sangat menyakinkan. Entah crash atau
masa bearish, apa bedanya bagi
investor? Crash secara definisi (kalau
mau didefinisikan) adalah kejatuhan yang cepat dan besar. Misalnya menguapnya
50% - 80% dari nilai asset dalam waktu 1 tahun. Kurang lebih seperti itu. Kalau
anda mau bikin definisi sendiri, silahkan.
Chart- 3
Sedangkan disebut masa secular bearish jika berlangsung cukup
lama dan menyakitkan. Karena, sebagian investor sering mengira bahwa sudah
saatnya masuk ke pasar lagi, tetapi......, kemudian nilai asset itu jatuh
pelan-pelan. Siksaannya seperti kematian dengan hukuman picis (1000 cuts). Kulitnya disileti, mati
perlahan-lahan karena luka-luka kecil yang menyiksa. Tersiksa sekali.
Kalau dilihat dari sudut Idot
wave, IHSG wave C corrective biasanya
akan berakhir di sekitar 1000, yaitu wave 4 pada wave utamanya. Saat ini sedang
berlangsung wave A corrective. Kemudian
wave B naik lagi, yang besarnya bisa ditebak-tebak kalau wave A sudah selesai. Mungkin
IHSG akan rebound ke level di dekat 5000, sebelum melanjutkan wave C nya ke
1000.
Ada hal yang menarik. Bahwa
pemerintah, c.q. Jokowi melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar IHSG tidak
jatuh lebih jauh lagi dengan:
- memerintahkan agar BUMN membeli kembali (buy-back) saham-sahamnya
- Melarang short-selling
- Investor besar (misalnya dana pensiun) tidak menjual portofolionya.
Bukankah hal yang sama terjadi
dengan bursa Cina? Apa hasilnya.....? Indeks Shanghai terjun ke level 3400an,
dan ketika langkah-langkah tersebut diambil, maka indeks Shanghai rebound ke
level sekitar 4200. Kesempatan bagi investor yang terjepit untuk melepas portofolionya.
Rebound ini hanya bertahan dalam bilangan minggu saja. Kemudian bursa Shanghai
kembali pada trend crashnya.
Untuk IHSG, hal yang sama
punya peluang besar terjadi. Jadi....., investor yang tidak sempat melepas
portofolionya, masih ada kesempatan berikutnya. Bulan September 2015 ini kah? Waullahualam. Sayangnya bulan September
adalah bulan yang secara statistik, rata-rata returnnya paling negatif. Jangan terlalu berharap bulan September
ini membaik.
Seperti perintah bapak
presiden Jokowi, katanya mau buy-back. Omongannya
seperti lagunya Johnny Mandel, Suicide is Painless, yang dinyanyikan oleh Marily
Manson. Coba dengar lagu Johnny Mandel ini (yang asli).
Kemudian yang dinyanyikan oleh
Manic Street Preacher
Dan Marilyn Manson suaranya
mirip dengan suara-suara dari kabinet:
Kenapa saya bilang bahwa
omongan Jokowi seperti lagunya Marilyn Manson, karena omong kosong semua.
Mari kita buat hitung-hitungan:
Kapitalisasi pasar ketika di puncaknya adalah sekitar US$ 420 milyar di awal
tahun 2015 dan asing memegang sekitar US$250 milyar (60%). Kemudian pasar SUN,
katakanlah US$350 milyar dan asing memegang US$140 milyar (40%). Sehingga total
adalah US$390 milyar. Duitnya dari mana? BI Cuma punya cadangan devisa US$ 110
milyar? BUMN punya duit sebesar itu? Kalau didengarkan baik-baik, omongan
Jokowi persis seperti lagunya Johnny Mandel yang dibawakan oleh Marilyn
Manson...., freaky dan absurd.
Pemerintah mau membeli semua
saham? Saya anjurkan anda meminjam ucapan Clint Eastwood yang melegenda dalam
film Sudden Impact: Go ahead. Make my day.
Wajar doong, kalau EOWI
mentargetkan level 1000 untuk IHSG. Suara EOWI tidak terlalu buruk seperti
nyanyian Marilyn Manson.
Pemerintah mau melakukan bail-out IHSG, rupiah dan pasar hutang?
Jawabannya jelas: Go ahead. Make my day. Saya jamin akan terjadi
huru-hara. Bukan karena EOWI yang menggalang huru-hara, tetapi dampak dari
prilaku tidak bijaksana pemerintah. Ketidak-bijaksanaan pemerintah. Saya akan
pinjam kata-kata Clint Eastwood: you've
got to ask yourself one question: 'Do I feel lucky?'... Well, do ya, punk? Go
ahead. Make my day.
Di dunia ini, Tuhan akan
bersama orang-orang yang saleh. Tuhan akan mewariskan dunia ini kepada
orang-orang yang saleh.
[Q 21:105] Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hambaKu yang saleh.
Dunia ini untuk hamba-hamba yang saleh, effektif, kalau bekerja akan berhasil-guna. Kalau mau akhirat, harus ditambah beriman. Jelas bukan?
Dalam konteks seperti sekarang ini adalah orang yang memposisikan diri pada cash. Cash is the king. Dalam konteks nabi Nuh, adalah orang-orang yang bersama nabi Nuh lari kedalam bahtera/kapal, ketika tanda-tanda datangnya banjir tiba. Walaupun mungkin Cuma tanda-tanda palsu, crash kecil bukan major crash, tetapi ketika tsunami crash besaar datang, waktunya berjalan sangat cepat. Anda hanya punya sedikit waktu untuk menyelamatkan diri. Mungkin tidak punya waktu lagi. Di saat itu pintu taubat sudah ditutup. Artikan sendiri kata pintu taubat dalam kontaks krisis ekonomi/moneter.
[Q 21:105] Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hambaKu yang saleh.
Dunia ini untuk hamba-hamba yang saleh, effektif, kalau bekerja akan berhasil-guna. Kalau mau akhirat, harus ditambah beriman. Jelas bukan?
Dalam konteks seperti sekarang ini adalah orang yang memposisikan diri pada cash. Cash is the king. Dalam konteks nabi Nuh, adalah orang-orang yang bersama nabi Nuh lari kedalam bahtera/kapal, ketika tanda-tanda datangnya banjir tiba. Walaupun mungkin Cuma tanda-tanda palsu, crash kecil bukan major crash, tetapi ketika tsunami crash besaar datang, waktunya berjalan sangat cepat. Anda hanya punya sedikit waktu untuk menyelamatkan diri. Mungkin tidak punya waktu lagi. Di saat itu pintu taubat sudah ditutup. Artikan sendiri kata pintu taubat dalam kontaks krisis ekonomi/moneter.
Bursa Cina tidak hanya
menyeret bursa Indonesia, tetapi juga bursa-bursa emerging market lainnya, seperti Brazil (Chart – 4).
Chart- 4
Mungkin untuk bursa Brazil
tidak bisa disebut crash, tetapi
lebih tepat disebut bearish, karena
penurunan indeks sahamnya yang sangat volatile
sudah terjadi sejak tahun 2011 (4 tahun lalu). Tetapi kalau ada yang mau
menyebutnya sebagai crash, dengan
alasan bahwa dalam 3 bulan saham kehilangan nilainya sebesar 30%, silahkan
juga.
Indeks MSCI emerging market
juga telah keluar dari pola sideways nya (Chart-5)
Chart- 5
Bursa Saham Negara Maju Terseret Juga
Ternyata bukan hanya bursa emerging market yang terkena imbasnya,
tetapi juga bursa-bursa negara maju.
Indeks Dow Industrial di US,
pada hari senen lalu (24 Agustus 2015), melorot sampai 1089 poin, walaupun
akhirnya sebagian bisa kembali dan ditutup jatuh 588 poin. Walaupun
bagaimanapun melorot 1089 poin akan membuat investor panas-dingin. Dan kejadian
seperti ini kalau mau disebut crash,....terserah
saja. Nama menjadi tidak penting. Tetapi dampak psikologisnya yang membuat
badan gemetaran dan panas dingin, itu lebih penting. Apalagi volumenya
meningkat......., makin membuat panas dingin.
Chart- 6
Berapa target Dow? Mungkin crash tidak terjadi kali ini. Bursa bisa
rebound dan membuat rekor tertinggi terbaru lagi, tetapi EOWI tetap mentargetkan
5000 – 6000 jika terjadi crash yang
sesungguhnya.
Tidak hanya bursa US, tetapi
juga bursa Jerman, Inggris dan Eropa lainnya (Chart–7 dan Chart-8).
Chart- 7
Chart- 8
Apakah kejatuhan seperti ini
bisa disebut crash, atau masih harus
dilanjutkan agar bisa disebut crash.
Nanti akan dijawab dibagian akhir.
Harga Minyak Memasuki Target EOWI
Ternyata tidak hanya bursa
yang terkena. Minyak mentah juga terkena sapuan badai dari gurun Gobi. Harga minyak
WTI jatuh di level 30an. Suatu level yang diramalkan oleh EOWI dalam laman
Gejolak 2014 – 2020. Silahkan baca lagi laman EOWI ini, supaya pembaca ingat
pesan-pesan EOWI.
Chart- 9
Pasar High Yield Bond US Terpapar Resiko US$ 1 Trilliun
Implikasi dari jatuhnya harga
minyak di level $30 per bbl, adalah rentanya pasar bond. Ada sekitar US$ 1
trilliun high yield bond yang berkaitan dengan fracking (teknologi yang dipakai di shale oil dan shale gas).
Lapangan-lapangan minyak/gas shale,
yang ongkos produksinya mencapai $60/bbl, akan mengalami gagal bayar terhadap
hutang-hutangnya. Dampaknya baru akan terasa di tahun depan. Kita akan lihat
tahun depan. Bayangkan jika krisis sub-prime ditimbulkan oleh hutang sebesar
$600 milyar berdampak seperti yang anda lihat di tahun 2008, sekarang bagaimana
krisis yang diakibatkan oleh US$ 1 trilliun fµcking
freaking fracking (3F) credit. Tentunya dampaknya 1,5 - 2 kali lebih besar.
Bursa Arab Terjerembab
Kita tidak perlu menunggu
kredit 3F meledak. Jebolnya harga minyak sudah membuat bursa saham
negara-negara penghasil minyak yang kaya seperti Saudi Arabia sekalipun sudah crash (Chart-10 dan Chart-11).
Chart- 10
Chart- 11
Saat ini mungkin sudah
mencapai 42% dari perjalanan indeks TASI ke level 4000. Jadi masih agak jauh.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya orang-orang Saudi yang membeli
saham di bursa Saudi di tahun 2006, dikala indeks TASI mencapai 21000 dan
sekarang menjadi 7000 saja. Kemudian nanti 4000 saja. Memang dengan bubble, investor yang benga, bisa terbabat sampai 80% - 90%
dari investasinya.
Oktober = Jinx Month
Tidak ada orang yang tahu
kapan hari perhitungan tiba. Jesus mengatakan:
(Matius 24:36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Jesus) pun tidak,
hanya Bapa sendiri."
Tetapi kita diberi inspirasi
lewat data-data mengenai masa lalu. Statistik. Ingat ungkapan:
“Sell in May and go away?”
Secara statistik, catatan data
dari 75 tahun lalu, antara bulan May sampai bulan September, return bursa saham
adalah negatif (Chart-12). Dan yang terburuk adalah bulan September. Kalau
bulan Agustus bisa dibilang bulan ke-2 terburuk. Jadi crash yang buruk ini yang
terjadi di bulan Agustus ini, secara statistik bukan yang terburuk. Orang yang
percaya kepada statistik, akan mengantisipasi bahwa yang terburuk akan datang
lagi di bulan September.
Chart- 12
Jadi bagi yang punya strategi buy on dip, akan saya ingatkan pada
ungkapan Clint Eastwood: you've got to
ask yourself one question: 'Do I feel lucky?'... Well, do ya, punk?
Anda bisa kegorok!
Oktober adalah jinx month, bulan terkutuk. Menurut
kepercayaan, kebanyakan crash terjadi di bulan Oktober. Jangan katakan bahwa
setelah nyungsep di bulan Agustus dan September, pasar menjadi overbought dan akan rebound di bulan
Oktober. Ingat: datangnya hari perhitungan tidak ada yang tahu, bahkan malaikat
sekalipun.
Berikut ini adalah statistik
mengenai crash bursa dari tahun 1929.
Berhati-hatilah sampai Desember nanti.
That’s a wrap folks, walaupun pertanyaan apakan crash ini adalah mini crash atau masih berlanjut menjadi major crash belum terjawab. Tetapi apakah itu penting? Ada baiknya kita akhiri dongeng ini
dengan mendengarkan lagu Iron Maiden: Run
to the Hill, run for your life.....
Lebih enak demikian (mendengarkan lagunya Iron Maiden).
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.