___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, March 24, 2015

Ramalan Untuk Tahun Kambing 4713 (III)



Gejolak 2014 – 2020: Sepuluh Potensi Pemicu Krisis (Dollar Bull Market)

Penghembusan Bubble US Dollar

Ada pembaca EOWI bertanya, kenapa emas tidak melambung harganya ketika terjadi krisis yang dinamakan EOWI sebagai Gejolak 2014 – 2020?. Dan ini sudah terasa. Harga emas tertekan, lebih-lebih ketika US dollar mengalami rally.
Ada baiknya pembaca EOWI kembali membaca laman Gejolak 2014 – 2020 lagi dan mencoba mencerna isinya. Perlu diperhatikan bahwa krisis kali ini adalah bagian dari siklus yang rentangnya seumur manusia. Kalau umur rata-rata manusia saat ini adalah 71 tahun, maka rentang siklus ini adalah 71 tahun. Oleh sebab itu krisis ini hanya dialami oleh seseorang sekali seumur hidupnya, kecuali ia berumur panjang seperti nabi Nuh, yang konon umurnya mencapai 900 tahun. Dalam sejarah keuangan, uang kertas, termasuk US dollar, selalu berakhir ke nilai interinsiknya, yaitu nol, tetapi pada krisis ini US dollar belum akan menjadi nol. Memang hal ini sulit dicerna karena beberapa tahun lalu, tahun 2000 – 2010, masyarakat terpelajar dijejali doktrin bahwa US dollar akan menjadi nol nilainya. Banyak buku-buku terbit pada periode ini bertemakan US dollar menjadi nol. Tetapi sekali lagi EOWI katakan, US dollar akan menjadi nol nilainya pada suatu masa nanti, tetapi saat ini belum masanya.
Sayangnya untuk studi kasus, analogi tidak bisa diambil, karena untuk menengok ke belakang sajarah masa lalu, memang sepengetahuan EOWI belum pernah terjadi krisis deflationary di dalam sistem uang fiat. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi halangan bagi EOWI untuk mengkajinya, melakukan analisa dan menyimpulkan outcome nya. Bagi pembaca yang masih penasaran mengenai mekanisme krisis dan kenapa emas bukan safe-haven pada krisis kali ini, silahkan baca kembali laman Gejolak 2014 – 2020.
US dollar sudah mengalami rally sejak tahun 2011, ketika secular bull market di sektor komoditi berakhir. Tetapi pemerintah, para pelaku pasar dan bisnis di Indonesia baru tersadar ketika rally dollar mengalami percepatan di tahun 2014. Segala macam komentar serta opini pakar di media membeokan apa yang disiarkan di media US. Dollar menguat karena the Fed mau menaikkan suku bunga.  Entah sejak kapan issue the Fed mau menaikkan suku bunga. Terlalu lama untuk diingat, kata kuncinya “mau”, dan sampai sekarang kata “mau” masih digunakan. Dan entah kapan kata “mau” diganti menjadi “sudah”. Dari 8 poin hasil rapat komite the Fed yang keluar minggu lalu (20 Maret 2015), belum nampak kapan kata “mau” diganti dengan “sudah” dalam kaitannya dengan menaikkan suku bunga. Inilah poin-poin yang dimaksud dan artinya:


  1. The Committee continues to see the risks to the outlook for economic activity and the labor market as nearly balanced.
Maknanya: kalau sudah mencapai keseimbangan, artinya bisa njomplang lagi ke kiri atau ke kanan. Kalau dipaku secara kokoh, baru tidak bisa njomplang.
  1. The Committee continues to monitor inflation developments closely.
Maknanya: The Fed masih belum tahu apa yang terjadi dan tidak bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi.  Kalau sudah tahu, tentunya punya rencana dan bertindak.
  1. The Committee judges that an increase in the target range for the federal funds rate remains unlikely at the April FOMC meeting.
Maknanya: The Committee (Fed) tidak tahu apa yang terjadi, maka jangan harap the Fed akan mengambil tindakan apa-apa. Tunggu saja sampai kami (the Fed) tahu apa yang terjadi.
  1. Just because we removed the word “patient” from the statement doesn’t mean we are going to be impatient.
Maknanya: Walaupun the Fed sudah menghilangkan kata “patient” (“sabar”) bukan berarti menjadi tidak sabar dalam menaikkan suku bunga. Dikira-kira sendiri saja lah...
  1. While it is still the case that we consider it unlikely that economic conditions will warrant an increase in the target range at the April meeting, such an increase could be warranted at any later meeting, depending on how the economy evolves.
Maknanya: Walaupun the Fed tidak akan menaikkan suku bunga sampai April, bukan berarti setelah itu akan menaikkan suku bunga. Dikira-kira saja sendiri saja lah...
  1.  Well, when an economy is operating at the so-called zero lower bound, it creates a situation where there are asymmetric risks. It is possible if the economy proves stronger than is expected to respond to that by tightening policy. If there are adverse shocks to demand that tend to push inflation and economic performance in an adverse direction it's not possible to lower rates.
Maknanya: Kami (the Fed) tahu kalau ekonomi masih sontoloyo, walaupun suku bunga sudah nol. Oleh sebab itu, mungkin kami (the Fed) akan menaikkan suku bunga, sehingga nantinya bisa kita turunkan lagi. Dengan demikian kami (the Fed) kelihatannya bekerja.
  1. In some corporate debt markets, we do see evidence of unusually low spreads.
Maknanya: Siapa sih yang begitu tolol membeli corporate bond dengan yield seperti treasury bond, hanya 5%?
  1. The global experience shows that giving central banks independence to make monetary policy decisions that they think are in the best interest of the country and consistent with their mandates leads to lower inflation and more stable macroeconomic outcomes.
Maknanya: Bank-bank sentral di dunia ini hebat, terutama dengan perannya membuat bubble dan membuat siklus boom & bust makin hebat sampai hampir menghancurkan sistem finansial global dan memberikan impresi bahwa dunia masih memerlukan bank sentral dan kami (bank sentral) punya pekerjaan yang penting.
Dari pernyataan-pernyataan the Fed pada rapat tanggal 17 – 18 Maret 2015, nampaknya the Fed sedang mengkondisikan pelaku pasar agar siap terhadap kenaikkan suku bunga. Pasalnya, kalau tidak dinaikkan maka the Fed tidak punya kerja. Dengan suku bunya yang nyaris nol, the Fed tidak punya kerja dan nampak sepertinya impoten, tidak punya kekuatan lagi untuk memperbaiki ekonomi. Oleh sebab itu the Fed suku bunga akan dinaikkan supaya ada ruang untuk menurunkannya kembali. Jadi the Fed nampak punya kerja....sibuk dan bukan kelihatan nganggur. 

Teknikal dan Target Rally Dollar

Apakah the Fed mau menaikkan suku bunga atau tidak, bukanlah hal yang penting dan tidak menjadi urusan EOWI. Ekonomi sudah berjalan dengan auto-pilot. Ketiadaan bank sentral sebenarnya lebih baik. Oleh sebab itu, EOWI tidak merasa perlu melihat keputusan the Fed. Teknikal dari US dollar akan punya peran dalam mendikte gerak US dollar.
Berikut ini adalah traded US dollar index (simbol DXY) sebut saja US dollar indeks walaupun ada beberapa jenis US dollar index. Tetapi yang akan digunakan adalah traded US dollar index. Chart ini saya ambil dari situs Trading Economic. Terlihat adanya bentuk formasi bullish falling wedge yang sangat besar (jangka lama) dari tahun 1980 dan US dollar indeks berhasil menembusnya ke atas pada tahun 2014. Saat ini US dollar index di sekitar 100 (antara 96 – 100).
 
Chart- 1

Seorang analis teknikal biasanya tahu target pattern falling wedge ini. Jika antara tahun 1980 sampai 1984 rally membawa US dollar indeks dari 82 ke 162 (naik 80 poin atau hampir 100%), maka rebound kali ini akan sebesar 80 poin dihitung dari resistance nya (di 90). Oleh sebab itu 170 adalah target rebound dari pattern falling wedge besar ini.
Kalau anda ingin tahu lebih lanjut mengenai falling wedge, kami anjurkan untuk mencarinya di internet.
Situs http://www.forex-tribe.com/Falling-Wedge.php menyajikan beberapa data statistik dari falling wedge.
  1. Ada 92% peluang untuk menembus resistance nya dan rebound ke arah target.
  2. Jika resistance nya sudah tertembus, maka peluangnya mencapai target adalah 63%.
  3. Ada peluang sebesar 27% akan terjadinya false breakout.
  4. Target rebound panjangnya sama dengan rally pertama di pattern falling wedge. Untuk kasus DXY (US dollar indeks), besarnya adalah 80 poin. Oleh sebab itu target rally US dollar indeks adalah 170. Artinya kalau sekarang DXY ada di kisaran 96 – 100, maka kenaikan harga dollar akan mencapai 70%.
Mungkin pembaca mengatakan bahwa US dollar tidak mungkin rally sebesar itu. Pembaca yang skeptis harus menengok 34 ke belakang, tahun 1980 – 1984. Indeks 82 sampai 162. Kenapa sekarang tidak bisa. Bahkan kalau sekarang seharusnya bisa lebih banyak lagi.
Jika US dollar bisa menguat 70% lagi (indeksnya rally dari 100 ke 170), maka dalam rupiah, US dollar bisa rally dari Rp 13,000 ke Rp 22,000. Seperti perkiraan kasar EOWI tentang target US dollar rally beberapa waktu lalu yaitu antara Rp 17,000 sampai Rp 25,000, sekarang secara teknikal bisa dijelaskan.
Apakah benar US dollar akan mencapai Rp 22,000......tinggal tunggu waktunya saja. Dengan waktu, akan dibuktikan apakah EOWI isinya hanyalah crackpot yang suka teler dan menghayal atau target Rp 22,000 sesuatu yang akan menjadi keniscayaan.
Hallo, Imam Semar bangun!!.......Indonesia sudah dikeluarkan dari the fragile five lho!!!
Pembaca EOWI yang setia, krisis kali ini adalah krisis yang belum pernah dilihat oleh manusia yang masih hidup saat ini yang juga masih belum bau tanah. Keluar dari the fragile five tidak berarti lepas dari keterikatan terhadap US dollar dan keterkaitan dengan ekonomi dunia. Norwegia yang bukan anggota the fragile five juga bisa jatuh mata uangnya.

Opsi Long US Dollar

Ada pembaca yang menanyakan bagaimana cara menyimpan US dollar cash? Perlu EOWI tekankan kembali, dimasa krisis deflationary, US dollar cash is the king, bukan US dollar kredit. Karena kredit diciptakan oleh bank-bank dari kenihilan. Istilahnya kredit adalah creatio ex nihilo. Oleh sebab itu ketika ada krisis (deflationary), kredit akan menguap, puffff....hilang menjadi nihil lagi. Oleh sebab itu yang harus kita miliki adalah cash, yaitu uang yang bisa dipegang, dilipat, dimasukkan dompet,.......
Bagaimana cara menyimpannya, karena semua akan mengincar cash anda, apa lagi perampok.  Begitulah pertanyaan banyak orang.
Bagi yang melakukan investasi di emas pada dekade 2000an (2000 – 2011), tentunya tahu bagaimana menyimpan asset tangible seperti  emas. Mereka ini tentunya sudah punya jawaban bagaimana menyimpan US dollar cash. Bahkan untuk US dollar, opsinya lebih banyak dari pada emas batangan. Mari kita lihat satu persatu.

  1. Deposito berjangka US dollar: cara ini punya kelemahan, yaitu ketika krisis mulai mengalami eskalasi (percepatan), dan depositonya belum jatuh tempo, maka asset kita tertahan di bank. Hal yang demikian membuat tabungan menjadi rentan terhadap segala ketidak-bijakan pemerintah (pembekuan asset, konversi paksa ke rupiah dengan nilai tukar yang buruk, dll) serta jika bank bangkrut maka milik kita ikut menguap bersamanya. Sedangkan keuntungannya adalah perolehan bunga deposito. Deposito berjangka hanya bagus kalau kita tahu bahwa krisis masih lama meletusnya.
  2. Tabungan US dollar: Resiko dan keuntungannya hampir sama dengan deposito berjangka. Tetapi tabungan US dollar mempunyai keunggulan bahwa asset ini bisa dicairkan lebih cepat tanpa kena penalty. Sehingga pada saat krisis mengalami eskalasi, asset kita di bank kemungkinan besar bisa cair. Harus diingat bahwa kita tidak boleh terlambat. Pengalaman tahun 1997, beberapa bulan sebelum krismon 1998, saya akan pindah ke Scotland dan mengalami kesulitan menukarkan uang rupiah saya ke poundsterling di money changer.  Tetapi tidak sulit membuat demand draft poundsterling.
  3. Cash di safe deposit box (SDB): anda bisa menyewa safe deposit box di bank sebuah bank untuk menyimpan cash di sana. Bagi yang pernah berinvestasi di emas pada dekade 2000an, cara ini adalah cara yang aman untuk menyimpan dan bertransaksi emas. Saya dulu biasanya melakukan transaksi emas di bank. Bank dengan safe deposit box (SDB) digunakan sebagai tempat rendezvous dan bertransaksi. Emas langsung dimasukkan ke SDB dan transfer pembayaran dilakukan ditempat yang sama.
Untuk US dollar cash, kita bisa ambil di bank counter kemudian dimasukkan ke SDB. Resiko dirampok menjadi kecil. Cara ini aman dan sederhana. Mungkin tidak sesederhana itu. Setidaknya saya masih punya pertanyaannya:
a.      Pada masa krisis dan bank kena rush, apakah SDBnya masih buka dan uang yang kita simpan disana masih bisa di-access (diambil)?
b.      jika banknya bangkrut, apakah SDBnya akan ditutup sampai proses peleburan dsb selesai?
Kedua pertanyaan ini saya tidak bisa menjawabnya, karena pada masa krismon 1997 – 1998, walaupun saya mempunyai SDB di bank Bumi Daya di Jakarta, tetapi saya tinggal di Scotland. SDB saya yang berisi perhiasan istri tidak pernah dibuka sampai kami kembali ke Jakarta tahun 2000.
  1. Deposit Box/Brankas (di rumah): Cara yang paling sederhana untuk menyimpan US dollar cash atau barang-barang berharga lainnya adalah dalam brankas atau lemari (kotak) besi. Hanya saja, cara ini rentan terhadap perampokan. Apa lagi jika banyak orang keluar-masuk rumah kita (domestic helpers) yang kurang kita percayai. Terkadang otak kejahatan adalah orang dalam. Resiko dari cara ini akan berkurang jika tidak ada yang tahu bahwa anda punya brankas di rumah.
Ada baiknya anda membuat rencana bagaimana cara menyimpan asset-asset anda sebelum krisis, menjelang krisis dan di masa krisis. Masing-masing punya resiko yang berbeda sehingga cocok untuk saat yang berbeda. Ketika krisis masih jauh, menyimpan uang US dollar sebagai deposito adalah yang terbaik. Semakin dekat ke arah krisis, berangsur-angsur deposito dikonversikan ke (ditukar dengan) tabungan/giro, selanjutnya ke SDB atau brankas.Diskusi dan buat rencana dengan pasangan anda. Apakah meminta saran dan adivs dari konsultan investment anda adalah hal baik? Saya tidak tahu. Sebab opsi no.4, sebaiknya tidak banyak orang yang tahu.
Suatu hal yang perlu diingat, bahwa pada puncak krisis moneter, cash bisa lebih berharga dari pada kredit. Pada saat ATM tutup, bank tutup (tidak bisa bertransaksi), kartu kredit/debit tidak laku, orang-orang kaya mau ke luar-negri,  maka harga/nilai lembaran dollar bisa lebih tinggi dari pada dollar digital elektronik. Itu pernah terjadi baru-baru ini di Venezuela, Argentina, Ukraina bahkan dulu juga pernah terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu punya cash di tangan berarti punya peluang untuk memperoleh keuntungan.


EOWI mengatakan bahwa eskalasi rally dollar akan memicu krisis, karena......, bayangkan para dollar carry traderers mulai menyadari bahwa meminjam US dollar untuk diinvestasikan kedalam mata uang emerging market untuk memperoleh selisih bunga ternyata sudah tidak menguntungkan lagi, karena tergerus oleh depresiasi mata uang negara emerging market, maka kemudian mereka keluar. Sebagai akibatnya terjadi akselerasi appresiasi dollar. Hal ini bisa diperparah jika spekulan ikut masuk ke posisi long dollar dengan leverage. Maka US dollar akan naik secara parabolik. Ini akan membuat debitur dollar kelabakan karena beban hutangnya semakin berat. Selanjutnya bisa terjadi gagal bayar, yang kemudian dilanjutkan dengan tertutupnya aliran kredit.
EOWI menempatkan appresiasi dollar sebagai pencetus krisis nomor 2, karena proses appresiasi dollar sudah berjalan. Hanya menunggu terjadinya akselerasi sehingga membuat para dollar carry traders panik masuk kandang, spekulan ikut terjun meramaikan pesta dan akhirnya para debitur (yang berdenominasi US dollar) yang akan terbantai tidak bisa bayar hutang, dan selanjutnya kran kredit tertutup.
Sekian dulu sampai kisah lanjutannya.

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

3 comments:

Anonymous said...

Artikel ini....... cash bakalan diperketat

http://theeconomiccollapseblog.com/archives/they-are-slowly-making-cash-illegal

Unknown said...

Pak imam semar membaca berita bahwa 5 bank bisa kolaps bila kurs rupiah mencapai 15ribu saya teringat dengan cerita dosen saya di mata kuliah ekonomi moneter, pada tahun 2013 kemarin beliau membuat simulasi kesehatan perbankan dan menemukan bahwa ketika dollar mencapai 17ribu banyak bank yang akan bangkrut, dan ketika 20ribu semua bank akan bangkrut secara teoritis,
Menurut anda bagaimana perhitungan dosen saya ini? Apa yang kita harus lakukan untuk mengamankan tabungan kita?

Imam Semar said...


Dear Sinatrya, Perhitungan dosen anda mungkin ada benarnya. Karena saat ini banyak bank tidak boleh me-write-off NPL yang ada di buku mereka.

Pemerintah perlu uang banyak. Semua-semua dipajaki. Kalau bank-bank dibolehkan me-write-off NPL mereka maka NPL yang di-write-off akan muncul sebagai kerugian, sehingga pajak mereka menjadi rendah. Pemasukkan ke pemerintah turun. Ini kata salah seorang country manager Citibank.

Mereka masih sengketa mengenai masalah $ 20 juta dgn pemerintah. Hati-hati saja. Kinerja bank-bank tidak seindah laporan mereka. Dan beban mereka tinggi karena harus bayar pajak yang seharusnya tidak perlu dibayarkan.

Oleh sebab itu sekedar jaga-jaga, cash is the king. Itu opini EOWI.