___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, March 17, 2015

Brazil (Nyaris) Rusuh


Update Gejolak 2014 - 2020


Demonstrasi besar-besaran terjadi di salah satu anggota the Fragile Five (Indonesia, Brazil, Afrika Selatan, India dan Turki), Brazil seperti yang dilangsir Bloomberg. Menurut judul beritanya, lebih dari sejuta pengunjuk rasa turun ke jalan (More Than a Million Hit Brazil Streets to Protest Rousseff)

(Bloomberg) -- Brazil’s government will present a package of anti-corruption measures after more than 1 million people, some of them calling for President Dilma Rousseff’s impeachment, took to the nation’s streets Sunday.
Rousseff will deliver the package within days, Secretary General Miguel Rossetto and Justice Minister Jose Eduardo Cardozo said to reporters in Brasilia after meeting with the president. Cardozo said the government is open to dialogue. He added that Brazil needs “political reform” including a ban on corporate finance of electoral campaigns.
Higher taxes and increased prices for government-regulated items like gasoline are rankling Brazilians as the biggest corruption scandal in the nation’s history ensnares elected and appointed officials. The approval rating of Rousseff’s government has plummeted since she won a close re-election last October. Yesterday’s protests were bigger than the June 2013 demonstrations in which more than a million people decried deficient public services and demanded an end to corruption.
Selanjutnya disebutkan juga berapa besar demonstrasi itu, yaitu 1 juta orang di San Paulo, 100 ribu di Porto Alegre dan 45 ribu di Brasilia, serta di kota-kota lainnya.
The largest protest occurred in Sao Paulo, with 1 million people as of 3:40 p.m. local time, according to its military police. Protests occurred in cities of 16 states and the federal capital, according to newspaper O Globo’s website. Its TV network reported 100,000 protesters in Porto Alegre and 45,000 in Brasilia, citing the military police of those cities.
Satu juta orang dan demonstrasi di beberapa kota secara serentak bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Penyebabnya juga mungkin sesuatu yang serius.  Beberapa waktu lalu, Brazil sempat disebutkan dalam salah satu artikel EOWI (Ramalan Untuk TahunKambing 4713)

Real Brazil jatuh sebesar 22%, lebih baik dari Norwegia. Tetapi, tidak seperti mata uang Norwegia, mata uang real Brazil telah terdepresiasi sebesar hampir 46% (lebih dalam) semenjak tahun 2011, akhir dari comodity secular bull market. Kejatuhan real Brazil ini tidak terlalu mengherankan. Brazil dikenal sebagai salah satu the fragile five (Brazil, Afrika Selatan, Indonesia, Turki, dan India) adalah negara yang dipersepsikan sebagai negara yang mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga mengalami aliran masuk modal yang cukup besar selama comodity secular bull market 2000 – 2011. Dan ketika modal ini keluar, alirannya relatif akan lebih deras dari negara-negara lain Nigeria atau Angola. Dengan demikian Brazil akan mengalami penderitaan lebih parah dari yang lain.
Brazil terlalu jauh dari Indonesia. Dan dampak gonjang-ganjing disana, kecil kemungkinannya akan sampai ke Indonesia. Terlepas apakah kondisi di Brazil bisa meningkat dari nyaris rusuh ke rusuh parah, ada beberapa hal yang bisa diambil hikmahnya dari kasus Brazil. Indonesia punya banyak persamaan dengan Brazil. Berikut ini adalah poin-poin persamaan Indonesia dengan Brazil.
  1. Termasuk the Fragile Five artinya mata uangnya punya posisi yang sama-sama lemah atau berpotensi lemah (sudah sering dibahas EOWI).
  2. Ekonominya berbasis komoditi yang harganya sedang jatuh (sudah sering dibahas EOWI).
  3. Politikus dibiayai oleh pengusaha-pengusaha besar. Seperti Surya Paloh (Media Indonesia dan Metro TV), Bakri (group Bakri), Jusuf Kalla dan sederet lagi.
  4. Kenaikan pajak di tengah melemahnya daya beli. Indonesia baru mulai mempertimbangkan untuk menaikkan cukai rokok, pajak jalan tol dan entah apalagi sampai yang terkonyol adalah pengenaan biaya meterai untuk semua pembelian di atas Rp 250 ribu (beli daging 3 kilo akan kena biaya meterai!!). Belum lagi wacana memajaki rumah dengan kriteria tertentu sebagai rumah-mewah (orang kok tidak boleh menikmati kemakmuran hasil keringatnya?). Ini tidak termasuk mengejar-ngejar wajib pajak. Komentar EOWI adalah: Tuhannya orang Islam yang memberi rizki dan kehidupan yang memberikan udara secara gratis hanya minta 2.5% dari penghasilan. Tuhannya orang Kristen minta lebih banyak yaitu 10%. Tetapi ini masih kecil dibandingkan dengan pemerintah NKRI yang minta 30% dari penghasilan.
  5. Korupsi dan kebobrokan sistem peradilan dan penegakan hukum. Mungkin hukum dan prosedur hukum yang konyol bisa dimasukkan dalam kategori ini.
  6. Pemerintah menaikkan harga kebutuhan yang peredarannya dan harganya diregulasi pemerintah (BBM, listrik, pangan.....)
Ada 3 pertanyaan dari EOWI yang tidak perlu dijawab, Cuma untuk direnungkan saja:
a)    Apakah situasi di Brazil bisa meningkat dari nyaris rusuh ke rusuh parah?
b)    Apakah Indonesia bisa seperti Brazil dan berlajut menjadi parah?
c)    Dan yang terakhir, yang sepertinya tidak ada kaitannya: Apakah nilai tukar US dollar-Rupiah bisa ke Rp 15,000 dan berlanjut ke kisaran Rp 17,000 sampai Rp 25,000 dalam 1 – 3 tahun mendatang? Dan bagaimana effeknya terhadap kondisi sosial-politik Indonesia?
Untuk pertanyaan (c) pemerintah sudah mencanangkan beberapa hal konyol bagi sekelompok masyarakat yang mencari uangnya secara jujur dan halal – pengusaha hotel. Yaitu, pemerintah ingin agar hotel-hotel di daerah wisata menggunakan tarif dalam rupiah bukan dollar. Kalau saya jadi wartawan, akan bertanya: “Bagaimana penggunaan tarif kamar dalam rupiah bisa mencegah merosotnya nilai rupiah?“. Yang ada adalah, kerugian bagi pemilik hotel dan keuntungan bagi bank dan money changer. Lain halnya jika ada permintaan yang luaaaaaar biasa atas produk Indonesia, dan permintaan itu demikian kuatnya, tidak ada barang subsitusi lainnya, kemudian....., pemerintah minta transaksinya dalam rupiah. Disini permintaan untuk rupiah meningkat dan nilai rupiah akan terdongkrak. Kenyataannya adalah sebaliknya......, surat obligasi Indonesia banyak dilepas (asing) akhir-akhir ini. Boro-boro mau meningkatkan penjualan barang, kenyataannya malah orang mau melepas produk NKRI.

Kalau melihat kasus Brazil, ada suatu hikmah yang bisa dituangkan dalam satu kalimat pendek: (orang-orang) pemerintah dipilih rakyat kemudian jadi penindas rakyat dan akhirnya menjadi musuh rakyat sampai rakyat benci dan berusaha menggulingkannya kembali. EOWI tidak menganjurkan anda menjadi musuh pemerintah, melainkan hanya memanfaatkan situasi dan ketidak-bijaksanaan pemerintah dan menghindari penindasan pemerintah dengan aturan main pemerintah sendiri.
Sekian dulu.....moga-moga US dollar bisa ke Rp 15,000 dan berlanjut ke Rp17,000 dan terus ke Rp 25,000 tanpa ada kerusuhan. EOWI cinta damai.
  

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

4 comments:

Anonymous said...

Mas Imam, saya simpan U$ dalam bentuk deposito di bank asing dan sebagian bank pemerintah ? Apa bijaksana, kalau pegang cash takut dirampok dan tidak dapat bunga. Terima kasih. Atau ada saran lain ?

Anonymous said...

Pak,kenapa rupiah melemah tp kok ihsg malah naik dan terus terusan mencetak rekor ya?,gimana tanggapan bpk ttg anomali ini?

Anonymous said...

Pak, saya ingin bertanya, bukan kah ketika terjadi krisi ekonomi baik deflasi di Amerika maupun Hyperinflasi di jerman, orang yang memegang emas bisa bertahan, lalu apa perbedaannya dengan krisis yang akan dihadapi sekarang ini ?

hendra said...

Di jerman sudah rusuh

Gara gara ECB bikin gedung di jerman.

http://www.bbc.com/news/world-europe-31938592


Orang di negara maju ternyata tidak suka dengan Bank Sentral