Gejolak 2014 – 2020: Tahun Kambing Kayu Mengecewakan
Menurut zodiak Cina, kambing
dipandang sebagai hewan yang diasosiasikan kepada kesuksesan. Tahun 4713 pada
penanggalan Cina adalah tahun kambing kayu. Bagi Kepercayaan Cina, tahun 4713
akan membawa harapan dan kemakmuran. Apalagi hujan turut mengawali tahun baru
4713 ini, harapan kemakmuran di tahun ini semakin besar.
Bagi sebagian yang percaya
pada zodiak Cina ini mungkin akan kecewa, kecuali mereka yang punya posisi long US dollar, baik itu sebagai cash, kontrak perjanjian atau piutang,
serta posisi short rupiah dan
asset-asset tradisionil. Hal ini disebabkan karena tahun kambing 4713, yang
katanya penuh harapan dan kemakmuran, ternyata penuh dengan penderitaan bagi
yang tidak siap dan salah langkah memegang asset-asset tradisional seperti
tabungan/deposito rupiah, emas dan saham, serta properti.
Pada mulanya, untuk tahun kambing
4713 ini, saya tidak akan dan tidak ingin membuat suatu ramalan mengenai
ekonomi. Cukup tercakup dalam ramalan jangka panjang yakni ramalan 5 tahunan yang
EOWI tuangkan dalam laman Gejolak 2014 – 2020. Pengalaman lalu menunjukkan
ramalan jangka pendek sangat sulit untuk bisa tepat, karena ekonomi bukanlah science. Tetapi dalam beberapa minggu
ini, ekonomi menampakkan beberapa gejala yang bisa diterjemahkan sebagai awal
dari petaka. Lebih tepatnya awal dari shock-wave,
gelombang pasang yang merupakan bagian terpenting dari Gejolak 2014 – 2020.
Dengan kata lain, prahara 2014 – 2020 kemungkinan dimulai tahun 2015 ini dan
berlanjut sampai tahun 2020. Artinya tahun kambing kayu 4713 ini bukan sekedar
pengkondisian atau pengumpulan momentum krisis saja, tetapi angin prahara itu
sudah berhembus dengan kecepatan yang (mulai) meningkat.
Kami akan memulai tulisan ini
dengan sitiran ucapan beberapa pejabat penting, yang menurut EOWI, akan
terbukti salah di tahun kambing kayu 4713 ini. Ucapan-ucapan para pejabat ini
penuh dengan kontradiksi yang bisa mempunya dua arti. Arti pertama didasari
bahwa mereka ini orang baik (tidak berbohong), dan ucapan mereka keluar dari
hati yang bersih. Dengan asumsi ini ucapan-ucapan mereka yang kontradiktif
menunjukkan ketidak mampuan mereka membaca situasi. Asumsi yang berikutnya
adalah bahwa mereka tidak jujur. Dengan asumsi ini, kata-kata mereka punya arti
bahwa mereka telah bohong dan menyembunyikan sesuatu kondisi yang tidak
menyenangkan dan ucapan mereka bertujuan untuk menyesatkan.
Kemudian dongeng ini
dilanjutkan dengan ramalan 4713. Dalam ramalan tahun kambing kayu 4713 ini, EOWI
akan menampilkan serangkaian kinerja dari beberapa mata uang yang dikaitkan
dengan US dollar. Dan tulisan ini diakhiri dengan ramalan EOWI mengenai rupiah.
Tulisan ini akan dilanjutkan
dengan tulisan berikutnya, minggu depan (insya Allah). Di bagian ke dua ini
akan diramalkan kejadian-kejadian apa yang bisa (tetapi tidak harus)
berlangsung di tahun kambing kayu 4713 ini.
Seperti biasanya, uraian EOWI
kali ini, nampaknya agak ngalor-ngidhul,
kumpulan topik yang beraneka ragam, diuntai menjadi suatu cerita yang enak di
baca.
Seperti biasanya juga, EOWI
ingin mengelak dari segala kesalahan. Ramalan ini bisa salah atau tidak tepat. Karena
kami tidak memperoleh wahyu dari Allah. Lagi pula, ramalan nabi Yusuf pun tidak
mencantumkan timing (waktu) dan detail (rincian) kejadian 7 tahun masa
subur dan 7 tahun masa paceklik. Nampaknya Allah masih ingin meng-claim bagian timing dan detail dari
suatu ramalan dan peristiwa sebagai haknya yang mutlak dan hanya Dia yang
mengetahui hal tersebut.
Terlepas dari ketepatan dan
akurasi, tujuan ramalan ini agar bisa dimanfaatnya sebagai persiapan untuk
menyongsong tahun kambing kayu 4713 dan 2 – 3 tahun ke depan. Moga-moga tulisan
ini bermanfaat. Sekiranya anda pikir cukup bermanfaat, alangkah baiknya jika
tulisan ini anda rekomendasikan kepada teman dan saudara anda, semoga mereka
juga memperoleh manfaatnya.
Baiklah kita mulai saja.
Jokowi (dan JK): “Saya Tidak Tahu Apa yang Terjadi”
Ada artikel di Tempo online
bertanggal 10 Agustus 2014, judulnya:
Presiden terpilih Joko Widodo mengkritik anggota Dewan
Perwakilan Rakyat atas melemahnya kurs rupiah akhir-akhir ini. Menurut Jokowi,
gonjang-ganjing politik akibat manuver anggota DPR menyebabkan rupiah
terperosok. "Apa yang dilakukan mereka
menjadi sorotan investor," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu,
8 Oktober 2014.
Salah satu ulah
anggota parlemen yang disoroti Jokowi adalah tindakan mereka dalam pemilihan
pimpinan DPR dan MPR. Jokowi mengatakan pasar menanggapi negatif ulah para
politikus Senayan. Dampak tanggapan ini terasa di bursa saham dan pasar uang.
Kita lihat di berita ini bahwa
menurut Jokowi, rupiah melemah karena ulah para politikus di DPR. Tetapi
kemudian ada berita lain untuk subjek yang sama, yaitu pelemahan rupiah, tetapi,
penjelasan Jokowi lain lagi di Detik Finance (16 Desmber 2014).
Pagi ini, nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, bahkan dolar sempat nyaris Rp 13.000.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal kondisi tersebut.
Menurut Jokowi, seluruh
negara mengalami pelemahan mata uang terhadap dolar.
Jadi...., mana yang benar
mengenai sebab pelemahan rupiah: ulah anggota DPR atau memang semua mata uang
dunia mengalami pelemahan? Anak saya bilang: Semua anggota DPR (parlemen) di dunia berulah, sehingga semua mata uang
di dunia melemah.
Pembaca EOWI akan setuju
dengan pendapat itu karena memang semua politikus dimanapun di dunia (dan
akherat), kelakuannya seperti itu.
Jokowi melanjutkan:
"..........
Tapi dengan melihat fundamental kita, dengan
perbaikan ruang fiskal kita di Indonesia, itu tidak akan berjalan lama,"
kata Jokowi usai menghadiri penutupan Rapat Kerja Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Otak usil EOWI akan
mempertanyakan: Memangnya ada perbaikan ruang fiskal Indonesia. Apalagi dengan
jebolnya andalan ekspor Indonesia yaitu harga bahan komoditi dunia akhir-akhir
ini. Lalu kenapa pemerintah mengejar-ngejar pembayar pajak demi menaikkan
perolehan pajak? Perlu lebih banyak duit kah?
Memanfaatkan
kondisi pelemahan rupiah ini, Jokowi mengatakan, Indonesia harus bisa mendorong
industri untuk menggenjot ekspor. Kemudian impor akan dikurangi sehingga
mengurangi kebutuhan dolar.
Mulut usil EOWI akan bertanya
lagi: Lha...., siapa yang mau membeli ekspor Indonesia, kalau (kata Jokowi) semua
negara mengalami pelemahan mata uangnya dan semuanya mau meningkatkan
ekspornya? Nah kalau pelemahan rupiah hanya sementara (kata Jokowi), dan mata
uang lainnya masih berlanjut pelemahannya, apakah Indonesia masih bisa
meningkatkan ekspor? Kontradiksi bukan?
Lanjut Jokowi lagi:
"Memang
jalan yang paling baik adalah itu (meningkatkan ekspor). Meskipun sudah ada intervensi dari BI (Bank
Indonesia) dalam beberapa waktu terakhir," jelas Jokowi.
Jokowi bilang BI sudah
intervensi. Tetapi, kata wakilnya – Jusuf Kalla lain lagi.
Wakil Presiden
Jusuf Kalla pun mengatakan penurunan nilai tukar mata uang Rupiah masih lebih
baik daripada mata uang negara lain.
"Kita masih
lumayan justru. Dari Januari ke Desember hanya bergerak empat persen. Tapi
kalau Jepang malah 40 persen. Malaysia lebih lagi," kata JK di Jakarta
Convention Center (JCC), Selasa (16/12).
Menguatnya mata
uang dollar, menurutnya, tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga menguat di
seluruh negara di Asia. JK
mengatakan, Bank Indonesia pun tak akan melakukan intervensi terkait melemahnya
nilai mata uang rupiah.
Kalau Jokowi tanggal 16
Desembar 2014 lalu bilang bahwa BI sudah intervensi sedang wakilnya, yaitu
Yusuf Kalla pada tanggal yang sama bilang BI tidak mengintervensi....., artinya
salah satu pasti bohong. Dan mereka tidak koordinasi dulu sebelum bohong.
JK kemudian melanjutkan:
Lebih lanjut,
melemahnya mata uang rupiah pun akan membuat masyarakat yang mengkonsumsi
barang impor menjadi lebih berhati-hati. Namun, bagi warga yang menghasilkan
barang ekspor, justru akan mendapatkan manfaat dari kondisi ini.
"Yang tanam
kopi, cokelat, karet. Tidak semua
masyarakat yang susah. Banyak juga yang senang," kata JK.
JK benar, bahwa tidak semua
masyarakat susah. Imam Semar dan kawan-kawan yang ngeshort rupiah juga bergembira ria. Dan akan lebih bergembira
kalau rupiah semakin nyungsep. Karena
investasinya yang berleverage berhasil.
Dan ada satu lagi yang harus dianjurkankan JK menghadapi rupiah. Kalau ekspor,
banyak resikonya. Apalagi jual kopi, coklat, karet yang harganya juga turun.
Memanfaatkan kejatuhan rupiah versi EOWI adalah ngeshort rupiah! Pinjam rupiah dan dibelikan dollar. Itu buat yang
berani dan punya keterampilan ngeshort.
Kalau tidak punya keduanya, maka cukup dengan numpuk dollar saja.
Berita di bawah ini, tentang
JK, yang membuat semakin banyak kontradiksinya. Penomoran, EOWI yang memberikan
sebagai tanda untuk memudahkan bagi pembaca melihat kontradiksinya.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah
merespons positif melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab, di
saat yang sama, rupiah justru menguat
terhadap yen Jepang, ringgit Malaysia, won Korea, dan rubel Rusia. [A]
Wakil Presiden
Jusuf Kalla mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar bukan
disebabkan perekonomian Indonesia yang memburuk. Tetapi, karena ekonomi Amerika
yang membaik. Sehingga, JK menilai, hal itu tidak menjadi masalah.
"Ini
sebenarnya peluang, ekonomi kita akan tumbuh lebih baik,"[B] ujarnya dalam konferensi pers usai menggelar
rapat terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Rabu (17/12).
Ia mengaku
optimistis kondisi ini justru akan membuat ekonomi Indonesia menguat. JK
menjelaskan, saat dolar tinggi, maka impor akan menurun.
Sebaliknya,
ekspor ke negara-negara yang menggunakan dolar akan semakin banyak. [C]. Sehingga, pelaku
ekspor akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Lebih lanjut, JK
menambahkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga dapat memicu
peningkatan investasi. Karena nilai rupiah turun, maka biaya investasi akan
lebih murah sehingga investor asing akan lebih tertarik menanamkan dananya di
Indonesia. [D]
"Dengan
kondisi seperti sekarang ini, investasi asing akan lebih mudah ditarik karena
semua dihitung dolar. Tinggal bagaimana kita cepat maju perbaiki prosedur
investasi dan berikan insentif seperti tax holiday bagi investor," ucap
dia. [E]
Berikut ini adalah
kontradiksi, setidaknya bisa disebut kerancuan berpikir JK. Kontradiksi
pertama:
Pernyataan JK & Jokowi
sebelumnya: Kalau rupiah melemah maka Indonesia bisa meningkatkan ekspor
[A] rupiah menguat terhadap yen
Jepang, ringgit Malaysia, won Korea, dan rubel Rusia.
maka
Ekspor ke Jepang, Malaysia,
Korea, Rusia dan negara-negara lain akan turun.
[C] ......ekspor ke negara-negara yang menggunakan
dolar akan semakin banyak.
Reality check: Memangnya ada berapa negara yang
menggunakan dollar? Cuma US saja ‘kan?.......kecuali kalau yang dimaksud dollar
adalah dollar Singapore, Australia, Canada,.....dan Zimbabwe. Boleh dong
Zimbabwe....., ‘kan mata uangnya juga dollar.
[D] Dengan melemahnya rupiah
terhadap dollar maka biaya investasi semakin murah.
Reality check: rupiah makin murah terhadap mata uang
apa? Katanya yen, rubel, won atau ringgit yang kata JK lebih parah terpuruknya
dari pada rupiah?
Dari ucapan-ucapan para
petinggi Indonesia ini, apa yang bisa anda baca (read between the lines). Mungkin mereka tidak kompeten dalam
menjalankan pemerintahan. Atau mereka bohong dan menutupi sesuatu yang besar
yang akan terjadi dalam waktu dekat ini. Apapun pilihannya, kedua-duanya akan
berbuntut tidak enak.
Kerancuan lain dari ucapan JK
adalah: karena
ekonomi Amerika yang membaik. Andaikata
JK benar maka konsumsi di negara konsumen terbesar di dunia yaitu US juga akan
naik, dan harga bahan komoditi juga naik. Kenyataannya harga minyak turun,
harga tembaga turun, harga bijih besi turun.......permintaan untuk konsumsi
tidak naik. Jadi dimana membaiknya.
Dari kesemua itu, ini lah yang
mereka (Jokowi dan JK) katakan (baca baik-baik): “Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya juka tidak tahu apa
akibatnya dimasa datang, jadi solusinya juga pemerintah tidak tahu. Pemerintah tahunya hanya kebutuhan
uang semakin banyak, oleh sebab itu pajak akan digenjot. Yang nakal akan
disandra, dipaksa....kalau perlu disiksa.......”. ‘Kan pajak adalah iuran
yang memaksa seperti kata UUD 45 yang sontoloyo itu. Pemerintah akan melindungi
begal motor secara hukum, tetapi akan mengancam, menyandra, memaksa dan
memenjarakan orang yang berusaha menyembunyikan hasil kerja keringatnya
sendiri. Itu UUD 45!
Rupiah Menantang Presiden
Itu tadi adalah ucapan-ucapan
Jokowi dan JK yang dicatat di media massa menjelang dan di awal tahun 2015 M
dan tahun kambing kayu 4713 mengenai rupiah dan ekonomi. Seperti halnya
mengenai kenaikan BBM, dimana yang belum lama setelah dinaikkan kemudian
diturunkan lagi karena harga minyak mentah dunia turun. Ini menunjukkan bahwa
jajaran pemerintah tidak tahu seujung
tahi kering pun mengenai apa yang terjadi di dunia ini (silahkan baca:
Terlambat dan Menyengsarakan).
Sehingga kalau mereka (Jokowi) mengatakan: ".......... Tapi dengan melihat fundamental kita, dengan
perbaikan ruang fiskal kita di Indonesia, itu tidak akan berjalan
lama,". Ucapan Jokowi ini akan dipermalukan oleh kinerja rupiah
di tahun kambing kayu 4713, yang menurut hasil terawangan EOWI, per US
dollarnya akan mendekati level Rp 15,000. Berhati-hatilah, tahun kambing kayu
4713 dan jangan percaya kepada pemerintah.
Ucapan-ucapan pejabat tersebut
di atas dikeluarkan pada bulan Januari 2015 atau beberapa minggu sebelumnya.
Ketika rupiah melemah lagi di bulan February ini, akhirnya Jokowi mengelak
dengan mengatakan: "Tapi ini kan memerlukan waktu. Saya ini baru tiga
bulan lebih dikit lho (jadi presiden)," katanya.
Akhirnya...., tidak semua
ucapan pemerintah (Jokowi dan JK) tidak dipercayai EOWI. Ada beberapa hal yang
setengah dipercayai oleh EOWI. Yaitu: EOWI percaya bahwa pemerintah berusaha
memperbaiki ruang fiskal, budget pemerintah agar tidak defisit. Buktinya
kemarin istana banjir karena PLN kekurangan dana untuk menyalakan listrik untuk
menggerakkan pompa air di waduk Sunter. Akibatnya istana negara dan banyak
tempat-tempat, kawasan pergudangan dan industri Jakarta kebanjiran. Tadi
katakan sebagai setengah percaya, karena hasilnya mungkin bukan perbaikan ruang
fiskal atau/dan perbaikan budget negara, tetapi sebaliknya, Karena kerusakan
akibat banjir perlu pengeluaran biaya untuk perbaikan. Sangat ironis. Mau hemat
malah jadi boros. Jangan heran sekarang pemerintah mengejar-ngejar pajak.
Signal Dari Tembaga
Tembaga adalah bahan yang
banyak dipakai untuk pembangunan rumah (untuk perpipaan dan kabel listrik),
perangkat rumah tangga dan automobil. Dengan kata lain ekonomi secara
keseluruhan. Sehat/sakitnya ekonomi bisa dilihat dari naik-turunnya permintaan
tembaga. Awal tahun 2015 ini tiba-tiba harga tembaga meluruk jatuh dari $3.2
per lb di pertengahan 2014 ke $2.5 atau sekitar 22% dalam kurun waktu sekitar
dari 6 bulan dan menembus dua (2) support pentingnya. Salah satunya adalah
harga terendah selama 5 tahun. Dengan kata lain harga tembaga jatuh di level
terendah selama 5 tahun terakhir ini.
Dilihat dari besarannya dan
pola jatuhnya, maka sulit untuk bisa recovery
ke level semula. Artinya penurunan harga tembaga cukup serius dan akan
berlanjut. Penyebabnya kemungkinan besar adalah fundamental, bukan sekedar
teknikal.
Chart - 1 Harga tembaga
Jatuhnya harga tembaga juga bukan
sekedar teknikal dalam arti latah karena jatuhnya harga minyak mentah. Artinya
keduanya bisa mempunyai sebab yang sama atau ada effek domino dari jatuhnya
harga minyak.
Untuk mengerti apa yang
terjadi, bagi yang tidak punya access
terhadap data, bisa membuat beberapa hipotesa yang berkaitan dengan pemicu
kejatuhan harga tembaga tersebut. Pertama, investor dan spekulator melihat akan
adanya perlambatan (slow-down) ekonomi
Cina. Tidak ada kemungkinan lain, selain Ekonomi Cina karena Cina adalah motor pertumbuhan
ekonomi global pada periode paska krisis subprime.
Dan ekonomi Cina adalah perekonomian yang bisa mempertahankan harga bahan
komoditi pada level yang cukup bagus. Nampaknya saat ini harus menyerah.
Hipotesa alternatif kedua, bahwa
investor dan spekulator tembaga menjadi nervous ketika melihat harga minyak
jatuh. Sehingga mereka lari dari pasar. Dari kedua hipotesa itu dampak akhirnya
akan sama. Hanya saja hipotesa ke dua perjalanan waktu untuk mencapai titik
kolaps akan lebih lama dari mekanisme pertama. Hal ini akan kita bahas.
Pola pertumbuhan ekonomi Cina
adalah melalui pertumbuhan investasi yang berfokus pada ekspor dan tidak
diimbangi oleh pertumbuhan sisi konsumsi dalam negrinya. Dengan kata lain
mereka membuat pabrik, infrastruktur dan sistemnya tetapi tidak dimbangi dengan
pembelinya di dalam negri. Sektor investasi ke dua di Cina adalah sektor
properti. Properti di Cina sudah menjadi ajang spekulasi. Dengan perekonomian
Eropa dan Jepang yang masih lambat, serta US juga belum bisa diandalkan,
kosumen produk Cina yang bisa tumbuh hanyalah konsumen dari negara berkembang
yang ekonominya mengandalkan sumber alam, bahan komoditi. Dengan kata lain,
roda ekonomi hanya berputar dari negara berkembang (dan negara penghasil
komoditi) sebagai pemasok bahan baku ke Cina dan kemudian diolah di Cina untuk
kemudian dijual lagi ke negara-negara berkembang dan negara berbasis komoditi
ini.
Perputaran semacam ini mempunyai
effek feed-back penguatan. Antara
Cina dan mitra dagangnya ada saling kebergantungan. Pada awalnya memang memberikan
feed-back positif. Yang menjadi
persoalan ialah jika sistem sudah menjadi jenuh atau/dan umpan baliknya
negatif, maka terjadi penguatan yang bersifat negatif tersebut. Dengan jatuhnya
harga minyak, maka negara-negara pengekspor minyak akan melambat ekonominya. Russia,
negara-negara OPEC, tidak bisa menghindari perlambatan ekonomi. Ketika mitra
dagang Cina ekonominya melambat, Cina akan kehilangan sebagian konsumen barang
ekspornya. Selanjutnya Cina akan melambat juga.
Demikian berlaku sebaliknya.
Jika entah karena alasan apapun, ekonomi Cina melambat, berarti harga bahan
komoditi dan minyak akan jatuh. Selanjutnya akan merambat ke ekonomi
negara-negara yang berbasis komoditi dan minyak. Jadi hasil akhirnya akan sama
saja.
Hasil akhir dari skenario ini
salah satunya adalah keluarnya modal dari negara-negara berbasis komoditi.
Pemodal tidak melihat lagi adanya peluang untuk mencari keuntungan di
negara-negara berbasis komoditi ini.
Kemana larinya uang ini?
Biasanya ke US dollar sebagai tempat parkir yang aman bagi modal. Hal ini bisa
dilihat dari melemahnya mata uang negara-negara berbasis komoditi seperti
Canada, Australia, Brazil, Russia terhadap US dollar.
Negara Maju yang Babak Belur
Kalau kita mendengar kata
negara maju, maka dalam benak kita tergambar suatu bentuk negara yang stabil
ekonominya. Nilai mata uangnya stabil. Mungkin pada masa Gejolak 2014 – 2020,
gambaran itu harus dihapus, karena ada data yang menunjukkan sebaliknya.
Norway adalah negara yang
makmur dan maju, tanah kelahiran artis Alice Norin yang membintangi film Ketika Cinta Bertasbih. Norwegia atau
Norway makmur bukan karena Alice Norin lahir di situ, tetapi memang sudah
makmur jauh sebelum orang tua Alice Norin saling berjumpa.
Sulit dipercaya kalau mata
uang negara maju seperti Norway ini dalam 3 kwartal 20014 lalu mengalami
kejatuhan sebesar 25% terhadap US dollar (Chart-2). Angka 25% ini banyak. Tetapi
jika dihitung balik sejak tahun 2011 (4 tahun lalu), kejatuhan Krone Norway hampir
mencapai 34%! Jadi kalau seorang Norwegian menukar tabungan Krone nya dan
membeli 10 yr US Treasury Bond (surat obligasi pemerintah US) 5 tahun lalu,
maka assetnya sudah naik 45% lebih! Investasi yang cukup baik. Kita juga bisa
mengatakan: “Bencana apa yang menimpa Norwegia?”
Kenyataannya, tidak ada
bencana apa-apa. Hanya saja dana investasi keluar dari negara yang berbasis
minyak ini. Mungkin ada juga pengaruh kesemrawutan
zone Euro (negara-negara bermata uang euro). Tetapi itu hanya kemungkinan,
karena pound tidak banyak bergeming walaupun Inggris (UK) juga berada di Eropa
dan termasuk Uni Eropa (Norwegia tidak masuk Uni Eropa). Jadi, penyebab
langsungnya bukan kesemrawutan zone Euro, tetapi kejatuhan harga minyak (dan
bahan komoditi).
Chart - 2 Nilai tukar krone Norwegia terhadap US dollar
Norwegia bukanlah satu-satunya
negara yang mata uangnya jatuh terhadap US dollar. Australia, yang berada dalam
group yang sama sebagai negara berbasis komoditi, mata uangnya juga mengalami
kejatuhan. Negara penghasil mobil Holden dan penghasil daging steak yang
lumayan ini memang tidak separah Norway, tetapi cukup lumayan. Mata uang dollar
Aussie jatuh 17% dalam 3 kwartal terakhir ini (Chart-3). Tetapi jika dihitung
dari tahun 2011 (akhir dari comodity secular
bull market) kejatuhan Aussie dollar mencapai 27%. Agak lumayan dan tidak
terlalu parah dibandingkan dengan krone Norwegia.
Chart - 3 Nilai
tukar dollar Australia
terhadap US
dollar
Yang agak lumayan adalah
Canada (Chart-4). Negara tetangga US yang berbasis komoditi tambang ini, nilai
tukar mata uangnya, loonie, terhadap US dollar mengalami penurunan sekitar 16%
selama 3 kwartal terakhir ini dan
sedikit lebih dari 25% dari puncaknya di tahun 2011 (akhir dari comodity secular bull market). Dalam
jangka 5 tahunan, antara Aussie dollar dan loonie, mengalami depresiasi yang
kurang lebih sama terhadap US dollar.
Chart - 4 Nilai tukar dollar
Canada terhadap US dollar
Jadi, kita sudah melihat bahwa
dalam periode Gejolak 2014-2020, prahara moneter tidak hanya menimpa
negara-negara berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Norway,
Australia dan Canada, Jepang, tidak ada kekecualian.
Negara Berkembang yang Berbasis Komoditi (No Comment)
Ada negara-negara berkembang
yang berbasis komoditi yang mata uangnya mengalami depresiasi tidak sebanyak
yang diperkirakan orang. Misalnya Nigeria. Bagi banyak orang data nilai tukar
mata uang Nigeria akan sangat mengejutkan, karena data ini seakan mencerminkan
bahwa naira Nigeria cukup kuat dan ekonomi Nigeria cukup stabil. Padahal
Nigeria dipersepsikan sebagai negara yang terbelakang dengan tingkat kriminalistas
tinggi. Nigeria sebagai negara berbasis minyak dan kondisi negaranya yang
dicitrakan sebagai negara yang korup serta dalam hal keamanan sangat rendah,
tetapi mata uangnya hampir tidak bergeming disaat banyak negara mengalami
depresiasi nilai mata uangnya terhadap US dollar. Naira (mata uang Nigeria)
hanya terdepresiasi sebesar 24% selama 3 kwartal terakhir ini. Padahal Norwegia
sampai 25%. Buat EOWI hal ini merupakan fenomena yang menarik, karena untuk
negara seperti Nigeria angka 30% - 50% lebih pantas. Setidaknya sama dengan
Brazil.
Chart - 5 Nilai tukar naira Nigeria terhadap US dollar
Tetapi Nigeria tidak sendiri. Kalau kita dengar kata
Angola, maka bayangan kita adalah negara Afrika yang hancur karena perang
saudara atau sejenisnya. Walaupun minyak menyumbang banyak pada
perekonomiannya, tetapi mata uangnya tidak banyak berubah dengan kejatuhan
harga minyak. Hanya 30% saja sejak krisis subprime 2008 lalu. Tidak terlalu
buruk dibandingkan dengan krone Norwegia yang kehilangan nilai tukarnya sebesar
34%.
Chart - 6 Nilai
tukar kwanza Angola terhadap
US
dollar
Berikutnya adalah Brazil
dengan real sebagai mata uangnya. Real Brazil jatuh sebesar 22%, lebih baik
dari Norwegia. Tetapi, tidak seperti mata uang Norwegia, mata uang real Brazil
telah terdepresiasi sebesar hampir 46% (lebih dalam) semenjak tahun 2011, akhir
dari comodity secular bull market. Kejatuhan
real Brazil ini tidak terlalu mengherankan. Brazil dikenal sebagai salah satu
the fragile five (Brazil, Afrika
Selatan, Indonesia, Turki, dan India) adalah negara yang dipersepsikan sebagai
negara yang mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga mengalami aliran masuk
modal yang cukup besar selama comodity
secular bull market 2000 – 2011. Dan ketika modal ini keluar, alirannya
relatif akan lebih deras dari negara-negara lain Negeria atau Angola. Dengan
demikian Brazil akan mengalami penderitaan lebih parah dari yang lain.
Chart - 7
Nilai tukar real Brazil terhadap US dollar
Iran yang Nyungsep
Saya tidak tahu apakah Tuhan
telah menimpakan azab kepada negara mullah ini. Kalau benar, sebabnya apa? Jika
Tuhan telah mengazab Iran, sebabnya apakah aliran Syiah ini sesat atau
penduduknya adalah kaum yang munafik sehingga membuat marah Tuhan. Mungkin juga
ada sebab lainnya. Itu pandangan dari sudut pandang spritual, dimana EOWI tidak
akan mendasarkan analisanya pada sudut pandang ini.
Real Iran mengalami
pembantaian. Itulah yang bisa disimpulkan dari Chart-8 di bawah. Setahun
setelah berakhirnya comodity secular bull
market 2000 – 2011, Iran mungkin berusaha menahan laju depresiasi mata uang
realnya dengan mematok nilai tukarnya di level IRR 12300 per US dollarnya.
Tetapi hal ini hanya bisa bertahan tidak lebih dari 2 tahun. Ketika real Iran
dilepas nilai IRR terjun bebas, dan nilainya terus tergerus.
Iran, budget pemerintahnya yang
sosialistis sangat bergantung pada pemasukan dari minyak. Dan titik breakeven belanja dan pemasukan
negaranya ada pada harga minyak mentah $130 per bbl. Dengan kejatuhan harga
minyak dari level $100/bbl ke $50/bbl, tidak hanya membuat Iran jatuh tetapi bisa
disebut nyungsep.
Chart - 8 Nilai tukar real
Iran terhadap US
dollar
Real Iran terdepresiasi sekitar
50% dalam 13 bulan terakhir ini. Kejatuhan semacam itu bisa disebut
pembantaian.
Russia: Rubel in Trouble
Rubel Russia adalah salah satu
mata uang yang mengalami kejatuhan paling parah
selama 1.5 tahun terakhir ini. Tentu saja jangan dibandingkan dengan hryvnia
Ukraina, yang negaranya mengalami perang dengan separatis Ukraina Timur
(Semenanjung Crimea). Kejatuhan rubel tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
kejatuhan hryvnia Ukraina.
Chart - 9
Rubel in Trouble. Nilai tukar rubel Russia
terhadap US dollar
Selain karena kejatuhan harga
bahan komoditi yang merupakan basis perekonomian Russia, kejatuhan rubel Russia
juga karena adanya perang di negara tetangganya, yaitu pemisahan diri di
Ukraina.
Pasar ekspor gas Russia adalah
ke negara-negara Eropa. Dan pipa-pipa gas Russia ke pasar Eropa melewati
Ukraina. Coba bayangkan, di suatu negara yang sedang mengalami kesulitan,
kemudian di depan matanya ada barang
nganggur (gas dari Russia) yang dibutuhkan dan bisa diambil semudah membuka
kran saja. Tidak perlu imaginasi terlalu jauh untuk membayangkan bahwa gas
Russia ini dicuri oleh (rakyat) Ukraina, dalam arti kran dibuka tetapi tidak
mau bayar. Jadi Russia harus tekor
alias merugi. Pemasukan dari gas tidak hanya berkurang karena turunnya harga
gas, tetapi juga karena volume penjualannya turun. Angka-angka bisa dilihat
lebih detail di Currency Wars : The
Dollar Strikes Back
Rupiah: 15,000 Alasan US Dollar Akan Menguat
Kenapa Norwegia tidak
dikatakan sebagai fragile, padahal
mata uangnya juga babak belur. Bahkan krone lebih babak belur dibandingkan
dengan rupiah. Mungkin hanya sekedar pilih kasih dari para wartawan dan
pengamat ekonomi. Kalau seorang penulis menjuluki dan memberi label salah satu
negara maju, seperti Norwegia sebagai fragile, maka ia mempertaruhkan
reputasinya sebagai analis/penulis. Secara umum penulis/analis akan mencari
aman.
US dollar akan terus menguat
karena Rp 15,000 alasan. Kenapa namanya 15,000 alasan......, itu cuma penamaan
EOWI saja. Kita akan bahas mengenai rupiah di akhir tulisan ini. Penempatan ini
sekedar untuk membuat pembaca penasaran. Apalagi dengan judul 15,000 alasan.
Masih Pilihan Menarik: Bond Pemerintah US
Menurut EOWI saat ini treasury bond US dollar adalah sektor
investasi yang baik dan aman.
Banyak orang; analis, pejabat pemerintah, politikus dan komentator TV
mengatakan bahwa penguatan US dollar karena the Fed akan menghentikan QE (Quantitative
Easing dan/atau ekonomi Amerika Serikat membaik. Sebagai implikasi lanjutannya
adalah bahwa the Fed (bank sentral US) akan menaikkan suku bunganya. Dan ini
akan mengimbas ke yield surat
obligasi pemerintah US. Artinya yieldnya
akan naik dan artinya nilai bond ini turun.
Entah siapa yang memulai ide
atau konsep/opini ini Tetapi nampaknya ada seseorang yang memulainya (mengatakannya),
kemudian di-beo-kan oleh yang lain, termasuk oleh presiden dan wakil kita.
Pendapat EOWI, suku bunga US
tidak akan banyak naik, bahkan cenderung turun untuk jangka waktu yang cukup
lama, setidaknya untuk tahun 2015 - 2016. Apakah the Fed akan menghentikan
pembelian surat obligasi pemerintah US, entahlah....., itu suka-suka mereka. Tetapi hal ini tidak harus membuat suku bunga di
US naik. Yield (suku bunga) surat
obligasi pemerintah masih akan terus tertekan untuk jangka waktu yang lama. Itu
adalah opini EOWI. Tentang ekonomi US membaik....., EOWI tidak percaya. Opini
EOWI, di atas kertas (statistik resmi) ekonomi US membaik. Tingkat pengangguran
menurun katanya, tetapi sebenarnya tidak. Statistik pemerintah yang disiarkan
ke media masa adalah yang angka yang sudah dikasih makeup. Yang disebut tingkat pengangguran menurun adalah
pengangguran dari work force (orang
yang dianggap bisa bekerja) di dalam populasi warga berumur kerja (working age,
17 – 70 tahun) dan bisa berkerja. Di luar kategori itu, tidak dianggap work force, misalnya sudah lama
menganggur, pensiun, dinyatakan tidak bisa kerja (misalnya karena sakit
punggung, sakit pinggang, sakit aspal –
asli tapi palsu) yang notabene meningkat semenjak krisis subprime 2008 lalu. Kenyataan yang sebenarnya tingkat orang yang
berkerja dibandingkan dengan populasi tetap rendah. Singkatnya, ekonomi US
tidak kemana-mana.
Jadi apa yang membuat US
dollar menguat? Sebagai illustrasi, berikut ini adalah chart yield dari surat obligasi pemerintah yang
negara-negara Eropa, Jepang dan US. Kita pilih saja bond pemerintah 10 tahun.
Chart - 10
Perbandingan yield US treasury dengan bond
pemerintah negara maju lainnya
Yield (bunga) 10 yr
TB US masih di atas 2%, sedang yang lainnya 1% atau lebih rendah lagi. Kalau di
anggap bahwa negara-negara Prancis, Jerman, Swiss ini cukup dipercaya tidak
akan ngemplang, maka pilihan para investor
fixed income, tentunya akan jatuh
pada US 10 treasury bond. US treasury bond lebih menarik bagi investor karena
bunganya lebih tinggi. Itu saja alasannya
Kecuali Yunani, yield bond-bond pemerintah Euro pinggiran seperti Itali, Spanyol
dan Portugal kurang lebih sama dengan Yield
US T-bond (Chart-11). Padahal dalam segi resiko, US Treasury dianggap lebih
tidak/kurang beresiko. Investor yang prudent
(waras dan berhati-hati) akan memilih US trasury dibandingkan dengan bond
pemerintah Spanyol atau Portugal atau Yunani. Saya sendiri akan lebih
menghargai bond pemerintah Indonesia yang yieldnya
bisa mencapai 7% dibandingkan dengan bond pemerintah euro pinggiran ini. Patut diduga tertekannya yield bond pemerintah euro
pinggiran ini karena bank sentral Eropa membeli secara terus menerus bond
pemerintah euro pinggiran. Istilahnya
pasar bond Eropa digoreng oleh bank
sentral Eropa. Bubble di sektor bond ini sewaktu-waktu akan pecah.
Chart - 11 Perbandingan yield US
treasury dengan bond pemerintah euro pinggiran
Untuk tahun kambing kayu 4713
ini, bond pemerintah US masih dianggap
baik untuk dikoleksi. Investor akan memindahkan portfolio bond nya ke US
treasury, sehingga permintaah US dollar akan tetap bisa dipertahankan.
Selanjutnya diharapkan US dollar masih akan terus menguat.
The Fragile Five dan 15,000 Alasan
Rupiah, dibandingkan dengan
mata uang the fragile five, termasuk
yang alot dan kedot. Depresiasi rupiah terhadap US dollar dihitung sejak tahun
2011 (akhir dari comodity secular bull
market) tidak separah mata uang the
fragile five. Tetapi, kalau dilihat lebih cermat, tidak ada yang istimewa
dari Indonesia, dibandingkan dengan the
fragile five.
Rupiah hanya terdepresiasi
sebesar 34% saja terhadap US dollar (Chart – 12). Dibandingkan dengan real
Brazil (46%), rand Afrika Selatan (45%) dan lira Turki (40%), depresiasi rupiah
yang hanya 34% ini termasuk kecil. Apakah ekonomi Indonesia sedemikian kuatnya?
Lalu kenapa ada yang menamakan dan mengkategorikan Indonesia ke dalam the fragile five? Ataukah pemerintah
sedang berusaha mati-matian mempertahankan nilai rupiah dan sampai saat ini
masih punya tenaga untuk mempertahankannya?
Chart - 12 Rupiah yang kedot dan alot
EOWI tidak tahu jawaban yang
sebenarnya. Tetapi jika pemerintah dengan sengaja mempertahankan rupiah, maka
ini tindakan yang tolol (kecuali ada tujuan-tujuan yang dilatar belakangi oleh
nepotisme, yakni menguntungkan konco-konco di sektor bisnis dengan biaya
pembayar pajak).
Ukuran besar atau kecil adalah
relatif. Oleh sebab itu, pembanding depresiasi rupiah harus ada. Untuk itu, silahkan
renungkan pertanyaan ini:
“Apakah Indonesia lebih mirip dengan Norwegia
(depresiasi sebesar 34% dalam 5 tahun ini), atau Australia (27%), atau Canada
(25%), atau Iran (63%) atau Russia (55.%) atau Brazil dan Afrika Selatan (45%)?”
Menurut EOWI, Indonesia secara
ekonomi mirip dengan Afrika Selatan dan Brazil, yaitu lebih bergantung pada
sektor komoditi dan pertambangan, serta dipersepsikan sebagai negara dengan
laju pertumbuhan yang tinggi (mukjizat) selama dekade 2000an. Dana asing
meluruk ke negara-negara ini mencari peluang bisnis. Tetapi harus diingat, ketika
arus balik melanda negara-negara ini, seharusnya depresiasi rupiah akan
mempunyai alur jalan yang sama dengan real Brazil dan rand Afrika Selatan,
yaitu depresiasi sebesar 45%, pada saat ini. Artinya saat ini rupiah yang masih
bertengger di level Rp 12,800 per US dollar masih over-value. Nilai tukar Rp15,500 per US dollar adalah nilai wajar
saat ini. Sehingga ada jurang selebar 18% yang harus ditutup. Oleh sebab itu
EOWI meramalkan dalam tahun kambing kayu 4713 gap ini akan tertutup dan nilai
tukar rupiah akan ke Rp 15,500 per US dollar.
Chart - 13 Rand Afrika Selatan yang menyaingi real Brazil
Memang hambatan ada faktor
psikologis yang harus ditembus di benak kalangan pemerintah dan juga investor.
Level Rp 14,000 Rp 15,000 adalah level yang dikaitkan dengan trauma sejarah
krismon tahun 1998, yang memakan korban jiwa, harta, penderitaan dan
kesengsaraan dimana siapapun enggan untuk kembali ke masa itu. Level ini akan
menjadi resistan yang kuat. Dikalangan otoritas keuangan dan pemerintah, akan
berpikir bahwa level ini harus dijaga sebab kalau bisa tertembus maka
kepercayaan rakyat akan hilang. Sedangkan di kalangan investor ada kepercayaan
bahwa level ini akan dijaga oleh pemerintah sampai titik darah penghabisan.
Tetapi alam akan berjalan mengikuti jalurnya. Tidak ada yang bisa membendung
prahara dan tsunami 2014 – 2020. Menahannya untuk sementara mungkin bisa.
Tetapi untuk membendungnya untuk selamanya........sangat meragukan. Bahkan
hanya membuang-buang resources saja.
Pada akhirnya level ini akan tembus dan pada saat itu Imam Semar bergembira
ria.
Sekian dulu......, sampai lain kali. Jaga kesehatan dan tabungan anda
baik-baik.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.