Ireland badly Stunned
Greece to Demise,
Italy getting Ugly
Spain full of Pains
Portugal into a Debt Hell
German under a Shotgun
France with a Little Chance
Saya tidak tahu apakah bahasa Inggris saya cukup bagus untuk menulis sajak (rhyme) di atas. Hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk membuat suatu rangkaian kata yang mempunyai harmoni yang enak juga didengar. Tentang isinya, mungkin akan benar-benar terjadi, mungkin juga tidak. Nampaknya Eropa sedang menuju ke arah tersebut.
Saya tidak yakin Euro to zero. Mungkin nilainya akan jatuh. Dan nasibnya tidak jelas. Beberapa negara mungkin harus (terpaksa) meninggalkan Euro. Bahkan mungkin mata uang Euro akan punah. Yunani, Portugal, Italy, Spanyol dan Irlandia tidak bisa punya mata uang yang sama dengan Jerman. Itu kata perwakilan Inggris di parlemen Eropa. Nanti kita lihat videonya.
Ireland badly stunned. Setelah terkena krisis, Irlandia masih tenger-tenger, seperti petinju setelah terkena pukulan yang membuatnya knock down. Ia, Irlandia, sudah tidak menjadi pusat berita lagi. Tetapi ibarat petinju masing tenger-tenger.
Greece to demise – Yunani menjadi nol, juga saya tidak yakin. Mungkin hanya mengerdil dalam arti tabungan, gaji pegawai, GDP, ukuran pemerintahannya. Makan, minum dan jatah minyak mungkin harus diketatkan. Nanti kita simak berita-berita tentang Yunani lebih lanjut.
Sedangkan Italiy getting ugly, sangat mungkin. Itali akan menjadi pusat perhatian, dengan spot-light peliputan berita. Hutangnya yang harus diroll-over akan menjadi berita. Turunnya perdana menteri Berlusconi, hanyalah awal dari peralihan pusat pemberitaan dari Yunani ke Itali.
Demikian juga Spain full of Pain. Spanyol punya problem hutang yang bersarnya 9 kali Yunani seperti yang pernah EOWI ceritakan http://ekonomiorangwarasdaninvestasi.blogspot.com/2011/11/koreksi-besar-global-ala-amerika-ala.html.
German under a Shotgun, pembayar pajak di Jerman disandera oleh sebagian dari politikus mereka. Itu kenyataan. Sebagian politikus Jerman masih beranggapan bahwa Jerman harus ikut menyelamatkan Yunani, Itali, dan negara-negara Uni Eropa Pinggiran. Itu adalah yang diucapkan oleh para politikus konyol. Maksud yang sebenarnya adalah, para politikus mau menolong para pemilik bank-bank Jerman yang sakit keras karena bank-bank itu telah menelan surat-surat hutang pemerintah Yunani, Itali dan negara-negara Uni Eropa Pinggiran. Persekongkolan jahat antara bankir dan politikus bukan hal yang asing di dalam sejarah. Indonesia mengalaminya. Persoalan Bank Century tidak pernah terbuka sampai sekarang. Bukan begitu?
France with no Chance, untuk menghindarkan diri dari belitan persoalan hutang Eropa. Bank-banknya juga telah menelan surat hutang pemerintah negara yang (hampir secara defakto) bangkrut.
Euro to Zero
Hari ini secara tidak sengaja istri saya meletakkan kaleng tempat meletakkan koin-koin uang kecil ketika kami hidup di Eropa 10-15 tahun lalu. Setiap tahun kami jalan-jalan keliling negara-negara Eropa, seperti budaya Eropa yang suka keliling-keliling. Uang itu kami kumpulkan dan karena denominasinya kecil maka tidak kami tukarkan kembali ke British Pound, negara tempat kami tinggal waktu itu.
Sudah lama juga kami meninggalkan Eropa. Waktu itu tidak ada yang namanya Euro. Koin-koin yang ada di kaleng itu ada Francs Prancis. Untuk koin 5 francs terbitan 1972 tertera inskripsi: “Liberte - Egalite – Fraternite, Kemerdekaan, Persamaan, Persaudaraan. Ada lagi 5 Francs Belgia terbitan tahun 1994 dengan inskripsi Albert II. Ada juga 1 G Belanda terbitan tahun 1980 dengan inskripsi Juliana Koninginder Nederlanden. Ada juga uang Lira Turki dan Lira Itali. Kalau mau diceritakan akan panjang sekali.
Euro umurnya baru satu dekade lebih. Mulai beredar tahun 2002, dua tahun setelah kami meninggalkan Eropa dan pada saat yang sama ketika saya meninggalkan Saudi Arabia untuk pindah ke Malaysia. Karena selama ini saya sibuk sekali, kami belum pernah kembali keliling Eropa lagi. Lebih sering ke Timur, seperti Cina dan ....., negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapore dan Cina. Oleh sebab itu saya tidak punya koin-koin Euro.
Saya tidak tahu apakah saya akan sempat mempunyai koin-koin Euro atau tidak. Karena saya meragukan kelangsungan hidup Euro. Euro adalah eksperimen yang pertama mengenai unitisasi mata uang tanpa unitisasi fiskal dari beberapa negara.
Mata uang mencerminkan bangsa dan karakter politikusnya. Zimbabwe misalnya yang pernah punya mata uang pecahan Z$ 10 sampai Z$100,000,000,000,000 dalam satu dekade, tentunya punya karakter bangsa dan politikus yang berbeda dengan Inggris yang punya pecahan tertingginya £ 100 sampai berpuluh-puluh tahun. Yunani, Itali dan Spanyol yang santai tentunya sangat dengan Jerman yang selalu tepat waktu dan perfeksionis. Tidak mengherankan dari 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa, hanya 17 saja yang mau mengadopsi Euro sebagai mata uangnya. Selebihnya, 20 negara lagi tetap bertahan dengan mata uangnya sendiri. Saya masih ingat bagaimana rakyat Inggris, Scotland, Irandia Utara dan Wales yang tergabung dalam United Kingdom, menolak Euro dan tetap mencintai Poundsterling. Saya mengambil contoh Inggris (baca: UK), karena anggota parlemen Eropa dari Inggris Nigel Farage adalah yang paling kritis terhadap ketidak-bijaksaanan Uni Eropa. Tahun 2010 dia sudah mengatakan bahwa Euro sudah habis. Inilah videonya:
Inti dari pidato Farage adalah:
1. Euro adalah eksperimen yang didasari oleh ambisi para politikus, bukan untuk kepentingan rakyat (salah satu cirinya, para anggota paerlemen Europa tidak dipilih melalui pemilihan umum).
2. Semakin banyak rakyat negara-negara anggota Uni Eropa beropini bahwa mereka tidak mau mata uang Euro, tidak mau badut-badut politik yang tidak dipilih itu, tidak bisa dipecat, dan tidak mau lagu kebangsaan Uni Eropa.
3. Euro yang dijanjikan untuk kestabilan, sebenarnya tidak masuk akal.
4. Yunani dan Irlandia (EOWI: juga Itali, Spanyol dan Portugal) tidak seharusnya ikut ke dalam zone Euro, mengalami suku bunga yang terlalu rendah (karena mengikuti negara yang ekonominya kuat dan rakyatnya rajin seperti Jerman) sehingga terjadi bubble.
5. Ketika negara-negara ini mengalami krisis, kedaulatannya dirampas. Mereka tidak diperbolehkan mengadakan pemilihan umum tanpa persetujuan politikus Euro yang mengendalikan budgetnya.
6. Nigel meramalkan Portugal dan Spanyol akan dilanda krisis dan uang sudah tidak ada lagi untuk menyelamatkan Euro. Itulah akhir dari Euro.
Ada yang mengunggah video ke Youtube pidato Nigel Farage di parlemen Uni Eropa yang disunting secara apik. Silahkan menikmatinya.
Apakah akan menuju nol? Mungkin tidak, hanya saja jumlah negara anggotanya akan berkurang. Kancil tidak bisa hidup di kawanan gajah. Akan terinjak-injak.
Greece to Demise
Mau menjadi kaya dalam setahun? Beli Bond pemerintah Yunani yang jatuh temponya 1 tahun. Hari ini bunganya mencapai 250%!! Jadi tahun depan anda bisa 3.5 kali lebih kaya!!! Perdana menteri Yunani George Papandreou sudah mau turun supaya langkah-langkah penyelamatan Yunani dari krisis hutang ini bisa diselesaikan! Beritanya bisa dibaca di media massa seperti Wall Street Journal ini: Greek Prime Minister Agrees to Step Down, Parties to Form Coalition, Aiming to Meet Terms of EU Bailout (Europe News November 7, 2011)
Saya hanya sarkastik saja. Karena anda bisa kaya kalau pemerintah Yunani punya uang atau bisa mengumpulkan uang untuk membayar hutang dan bunganya. Kemungkinan tidak bisa. Uang yang investor akan lenyap dikemplang. Naiknya suku bunga 1 yr bond Yunani sampai 250% menunjukkan bahwa investor tidak percaya bahwa Yunani bisa bayar hutangnya tahun depan.
Bond Yunani: Tidak ada jaminan bahwa pemerintah Yunani tidak ngemplang!
Sepanjang sejarah, negara Yunani sudah 5 kali mengeplang hutang sejak merdeka dari Turki Ottoman tahun 1832. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Yunani tidak mengemplang lagi.
Bagi yang menyukai sejarah, bisa membaca mengenai pengemplangan hutang oleh pemerintah Yunani pada situs ini: The History Of Greek Sovereign Debt Defaults
Apakah pembaca tidak bertanya, kemana perginya ECB – European Central Bank. Bukankah mereka yang seharusnya mengendalikan suku bunga? Saya juga punya pertanyaan yang sama: Hallo kemana kalian? Bukankah ECB bisa membeli bond-bond Yunani ini. Pembaca yang cerdas, ECB tidak mau memborong bond-bond pemerintah Yunani, karena tahu kondisinya sudah busuk. Kalau ECB menelan bond busuk, sama saja bunuh diri. Ketika Yunani terpaksa mengemplang, ECB akan tenger-tenger. Anda tentunya akan bertanya lagi: “Bagaimana semua kesepakatan antara Merkel dan Sarkozy?” Bagaimana dengan European Financial Stability Facility (EFSF) yang seharusnya membeli bond-bond Yunani supaya stabil? Jangan tanya ke EOWI, karena kami termasuk kelompok orang yang tidak percaya kepada politikus. Kenyataannya kredit sudah putus, setitaknya semakin seret buat Yunani.
Persoalan hutang pemerintah Yunani merambat ke tempat lain. Ada berita yang menarik, bahwa Yunani terpaksa melirik ke Iran untuk memperoleh pasokan minyaknya, padahal Iran sedang diboikot Uni Eropa karena program pengembangan nuklirnya. Pemasok rutinnya Rusia bersama Kazakhstan dan Azerbaijan menghentikan pasokannya ke Yunani karena tidak ada bank yang mau menjamin pembayarannya. Pendek kata credit-line putus. Berikut ini beritanya dari Reuters:
Greece Turns To Iranian Oil As Default Fears Deter Trade
Traders said Greece has turned to Iran as the supplier of last resort despite rising pressure from Washington and Brussels to stifle trade as part of a campaign against Tehran's nuclear program.
The near paralysis of oil dealings with Greece, which has four refineries, shows how trade in Europe could stall due to a breakdown in trust caused by the euro zone debt crisis, which is threatening to spread to further countries.
"Companies like us cannot deal with them. There is too much risk. Maybe independent traders are more geared up for that," said a trader with a major international oil company.
"Our finance department just refuses to deal with them. Not that they didn't pay. It is just a precaution," said a trader with a major trading house.
"We couldn't find any bank willing to finance us. No bank wants to finance a deal for them. We missed some good opportunities there," said a third trader.
More than two dozen European traders contacted by Reuters at oil majors and trading houses said the lack of bank financing has forced Greece to stop purchasing crude from Russia, Azerbaijan and Kazakhstan in recent months.
Tidak hanya bank yang tidak percaya, nasabah bank juga tidak percaya kepada banknya. Yang ditakuti oleh nasabah adalah rekening mereka dibekukan, kemudian Yunani melepaskan mata uang Euro untuk kembali ke Drachma versi baru. Dan....., Drachma ini kemudian terdevaluasi, sehingga tabungan nasabah hancur nilainya. Secara bertahap deposit di bank-bank Yunani terkikis diambili nasabahnya (perorangan dan korporasi). Ini adalah bagian dari krisis likwiditi Eropa.
Nasabah menariki depositnya dari bank (Yunani)
Pemerintah Yunani sangat bergantung pada kredit. Bulan depan mereka akan kehabisan uang untuk menjalankan negara, kecuali ada kreditor yang cukup bodoh atau yang licik seperti Uni Eropa dan IMF yang mau meminjami uang. Tentu saja bantuan dari kedua badan ini bukan menolong Yunani, tetapi untuk menolong bank-bank konco-konco mereka dari terkena kemplangan pemerintah Yunani. Dan..... para politikus Uni Eropa (dunia) dan antek-anteknya di IMF pada akhirnya akan mengencangkan jeratannya yang ada di leher pembayar pajak.
Untuk tahun 2012 akan ada sekitar €60 milyar bond pemerintah Yunani yang jatuh tempo. Akan adakah pembeli/investor bond yang mau ikut berpartisipasi dalam roll-over kalau tahu bahwa masih diperlukan €135 milyar bantuan untuk menangani hutang pemerintah Yunani antara tahun 2012 – 2020 dan pemerintah Yunani masih terus defisit? Akankah krisis Eropa segera selesai dalam waktu dekat ini? Entahlah........
Italy getting Ugly
Lampu spotlight drama krisis Eropa pindah ke Itali. Itu yang mengilhami judul Italy getting Ugly – keadaan Itali memburuk. Perdana menteri Itali Berlusconi mengundurkan diri tanggal 8 November 2011 lalu. Beritanya bisa dilihat di CNN: Italy's Berlusconi To Resign As Prime Minister
Itali tidak seburuk Yunani. Hutang perorangannya (rumah tangga) hanya sekitar 40% dari GDP dibandingkan dengan rata-rata zona Eropa yang mencapai sekitar 75%. Hanya saja pemerintahnya (Itali) punya tingkat hutang yang mencapai 120% dari GDP. Sebenarnya level ini juga tidak terlalu buruk dibandingkan dengan Jepang yang levelnya mencapai hampir 200% dari GDP. Perbedaannya adalah bahwa pemerintah Itali tidak pandai menarik pajak dari rakyatnya. Kepandaian yang dimiliki politikus Romawi di jaman Jesus, nampaknya tidak diturunkan kepada politikus Itali jaman sekarang. Politikus Romawi hidupnya dari pajak dan terkenal pandai menariki pajak serta mempunyai catatan yang rinci tentang semua orang yang hidup di wilayahnya untuk keperluan penarikan pajak. Sayangnya ketrampilan itu tidak dimiliki lagi oleh politikus Itali. Yang masih dimiliki oleh para politikus Itali saat ini adalah pesta bunga-bunga (baca: boonga-boonga)nya. Yang dimaksud dengan bunga-bunga bukan bunga flower-Inggris sejenis daffodil atau sakura atau mawar. Bunga-bunga ini bukan bahasa Indonesia tetapi bahasa Internasional. Orang Itali menggunakannya, orang Belanda mengerti, orang Inggris, Amerika, Australi paham benar maknanya. Bahkan kata Berlusconi, yang memperkenalkan pesta bunga-bunga kepadanya adalah Muammar Qaddafi dari Libya. Pendek kata, bunga-bunga adalah bahasa internasional dan ini bisa dilihat di Wikipedia. Berikut ini adalah kutipannya:
Bunga bunga is a phrase of uncertain meaning that dates from 1910 if not earlier. By 2010 the phrase had gained popularity in Italy and the international press as well, when it was used by the Italian Prime Minister Silvio Berlusconi to refer to his alleged sex parties, which caused a major political scandal in Italy.
This expression was then frequently quoted by the Italian and international press during the 2011 investigation surrounding Silvio Berlusconi's underage prostitution charges, acquiring a quite different meaning as "an orgy involving a powerful leader"; as such, it was allegedly taught to Silvio Berlusconi by Muammar al-Gaddafi.
Dengan turunnya Berlusconi, mungkin baginya sudah bunga-bunga selesai. Berlusconi harus mengucapkan selamat tinggal bunga-bunga. Setidaknya untuk bunga-bunga yang dibiayai negara. Bagi Berlusconi situation turned ugly. Bagi Itali situation is getting ugly. Karena dalam waktu dekat ini (beberapa tahun) lebih dari seperempat hutangnya jatuh tempo dan harus diroll-over. Tahun ini (2011) masih ada € 37 milyar yang perlu diroll-over dan tahun depan ....uuuh € 347 milyar. Ini adalah hampir separo dari belanja negara Itali. Hal ini tidak menjadi masalah kalau investor/spekulator mempercayai bahwa Itali bisa dan mau memeras pundi-pundi uang rakyatnya untuk membayar hutangnya dengan demikian investor hanya minta bunga yang kecil. Persoalan akan muncul jika yang terjadi adalah sebaiknya. Investor berpresepsi bahwa bond Itali meningkat resikonya dan kurang mempercayainya serta minta bunga yang lebih tinggi. Inilah yang terjadi, dan bisa berlanjut lebih buruk lagi. (Herannya ada juga orang yang percaya pada pemerintah. Bagi orang yang berpikir dan melihat sejarah, akan sadar bahwa pemerintah/politikus adalah orang yang tidak bisa dipercaya).
Bunga 2 yr bond Itali melonjak dan menyalib 10 yr bond. Biasanya bunga 10 yr Italian bond adalah antara 4,5% - 5,0% kemudian sempat melonjak ke 7%+. Sedangkan bunga 2 yr bond biasanya lebih rendah dari 10 yr bond atau di 2,5% - 3,0% kemudian melonjak ke 7%+ menyalib sedikit suku bunga bond 10 yr. Artinya jika Itali mau melakukan roll-over, maka harus dengan bunga yang lebih tinggi.
Investor bond Itali mulai minta bunga yang lebih tinggi.
Bersyukurlah orang Itali (yang bukan pegawai negri tentunya) bahwa pemerintahnya kurang cakap menariki pajak. Terlepas dari penyebabnya yang antara lain adalah bahwa orang Itali lebih suka membeli tunai, bukan kredit. Jual-beli secara tunai sulit ditelusuri dan tidak masuk ke pembukuan resmi, seperti bank. Bagi ekonomi riil ketidak mampuan pemerintah menjaring pajak secara effektif banyak manfaatnya. Dari pada uangnya dihambur-hamburkan oleh politikus untuk bunga-bunga dan menyelamatkan bank yang seharusnya mati, lebih baik untuk infaq, dibelanjakan sendiri. Ini membantu menggerakkan ekonomi riil. Tentu saja jangan harap ekonomi akan tumbuh kecepatan yang tinggi karena pertumbuhan semacam ini lebih alamiah tanpa ada steroid kredit.
Spain full of Pains
Mungkin Spanyol adalah negara yang paling tahan terhadap sakit. Bubble di sektor adalah yang terbesar di Eropa menurut survey yang dilansir oleh the Economist 3 tahun lalu. Dan bubble ini sudah mengempis. Di samping itu Spanyol punya tingkat pengangguran yang tinggi, 21,5%. Kemudian, Spanyol juga menghadapi sekitar € 120 milyar hutang pemerintah yang dalam waktu dekat ini jatuh tempo. Hutang negaranya sebenarnya tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sekitar $ 850 milyar atau 60% dari GDPnya yang $ 1,407 trilliun (€ 1,05 triliun) itu. Dan € 120 milyar hanya 11% dari GDPnya. Tetapi dengan adanya resesi dan tingkat pengangguran yang tinggi, kemungkinan untuk bisa membayar dan me-roll-over hutang yang jatuh tempo menjadi sulit memperoleh investor. Spanyol adalah negara Eropa yang punya reputasi tersering mengemplang hutang setelah Yunani. Ini membuat persepsi pasar yang buruk terhadap bond Spanyol.
Bubble di sektor properti, Spanyol tertinggi di Eropa dan besarnya 1.4 kalinya Amerika.
Bubble properti Spanyol sudah pecah
Bubble property Spanyol sudah pecah sejak tahun 2007 bersamaan dengan kasus subprime. Chart di atas dari Wikipedia menjelaskannya. Kalau diukur sejak taun 1984, penggembungan harga properti hampir 5 kali dari inflasi. Ini adalah bubble yang sangat besar yang sedang bocor. Panik hanya tinggal menunggu waktu saja.
Spanyol juga akan sulit bangkit dari resesinya. Mereka harus kompetitif, perusahaan-perusahaan yang tidak kompetitif harus dibiarkan mati agar bisa memberi ruang bagi yang lebih kompetitif.
Tidak banyak cerita saat ini di Spanyol. Mungkin setelah Itali dan Portugal, spotlight baru akan berpindah ke Spanyol. Mengherankan juga dengan bubble properti yang demikian besarnya dan sudah pecah, Spanyol masih di luar spotlight. Mungkin masih banyak berita yang lebih menarik, persoalan yang lebih mustahak/urgent. Dan untuk masuk ke dalam spotlight, Spanyol tentunya tinggal menunggu waktunya saja. Dan pada saat ini dana bantuan penyelamatan ekonomi Eropa akan dihabiskan disitu, atau mungkin sudah habis.
France with a Little Chance
Prancis adalah ekonomi terkuat setelah Jerman di alam zone Euro. Selama 200 tahun ini Prancis tidak pernah mengeplang hutang, kecuali hutang untuk pembiayaan perang dunia II. Tetapi itu soal lain. Awalnya keuangan pemerintah Prancis dipersepsikan punya ketahanan yang sama dengan pemerintah Jerman. Tetapi sekarang nampaknya persepsi investor itu mulai berubah. Prancis dipersepsikan punya resiko terimbas krisis Eropa ini. Kenapa Prancis punya peluang yang kecil untuk tidak terimbas krisis hutang Eropa? Jawabnya sederhana sekali. Banyak bank-bank Prancis yang memegang surat-surat hutang Yunani, Itali, Irlandia, Spanyol dan Portugal yang kemungkinan membusuk. Ketika surat-surat obligasi ini membusuk maka bank-bank Prancis menjadi kekurangan kapital, bahkan mungkin sebagian akan menjadi tidak solvent alias bangkrut. Ini bisa membebani pemerintah Prancis, jika pemerintah mengambil sikap untuk mensosialisasi hutang bank, atau dengan kata lain melakukan penyelamatan bank-bank yang kolaps. Memang pemerintah Prancis bisa membebankan ongkosnya ke pembayar pajak terutama kepada mereka yang belum punya hak pilih. Jalur ini akan membuat surat obligasi Prancis meningkat resikonya. Pembiayaan cara ini mengharuskan Prancis untuk mengeluarkan surat hutang baru (nantinya dibayar oleh pembayar pajak yang saat ini belum punya hak pilih). Kesimbangan antara permintaan dan penawaran surat hutang Prancis akan bergeser ke level baru. Oleh sebab itu spread bunga surat hutang Prancis dengan surat hutang Jerman (yang masih dianggap sebagai tempat flight for safety) semakin melebar akhir-akhir ini. Surat hutang Prancis sudah tidak dianggap sebagai tempat flight for safety.
Spread bunga obligasi Prancis dan Jerman melebar pada saat krisis. Prancis beresiko
Ada yang menarik mengenai bond pemerintah Prancis, untuk mengasuransikan, preminya lebih mahal dari bond pemerintah Indonesia atau Kolombia yang penghasilannya dari kokain!!! Bond Prancis tentunya saat ini lebih beresiko dari pada Indonesia......., menarik. Dan pedagang kokain seperti Kolombia ternyata sekarang dianggap secara finansial lebih jujur terpercaya dalam membayar hutang daripada pemilik Euro!!! Ha ha ha ha ha......
Premi mengasuransikan surat obligasi Prancis lebih mahal dari Indonesia atau penghasil kokain Kolombia!!!
Solusi Krisis Eropa: Euro to Zero
Mata uang Euro adalah suatu eksperimen yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai berambisi politik yang besar, tanpa memandang aspirasi rakyatnya. Mungkin pembaca EOWI yang setia dan yang budiman akan bertanya: “Memangnya para politikus dalam mengambil keputusan dan tindakannya mempetimbangkan aspirasi dan kepentingan rakyat?” Itulah pertanyaan pembaca EOWI sejati. Memang politikus tidak pernah bertindak untuk kepentingan rakyatnya, melainkan untuk kepentingan diri sendiri. Politikus yang baik adalah politikus yang sudah mati, karena pada kondisi demikianlah namanya bisa dipakai untuk nama jalan dan wajahnya bisa dipakai untuk hiasan mata uang tanpa perlu membayar royalty. Setidaknya sampai keturunannya tidak menuntut royalty. Kalau saja anak-anak Sukarno, Hatta, Ngurah Rai menuntut royalty sebagai imbalan penggunaan nama leluhurnya, maka lebih baik nama-nama itu dihapuskan saja dari nama jalan. Kejadian ini bukan olok-olokan, karena pernah terjadi di Indonesia. Perubahan nama perusahaan pembuatan pesawat terbang Nurtanio berubah menjadi PT Dirgantara konon ceritanya (dongengnya) disebabkan karena tuntutan keluarga Nurtanio. Mungkin dewan komisaris perusahaan melihat harga royalty penggunaan nama Nurtanio akan melambung jika Nurtanio dijadikan pahlawan, maka diubahlah nama perusahaan itu menjadi PT Dirgantara.
Kembali pada krisis Eropa. Sampai akhir 2013 (sampai 2 tahun lagi) Irlandia, Portugal, Spanyol, Itali dan Belgia memerlukan sekitar € 700 milyar untuk menambal defisit belanja negara dan re-finance hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Dan untuk 3 tahun ke depan Itali dan Spanyol saja memerlukan sekitar € 1 trilliun. Jelas dana EFSF yang hanya € 440 milyar tidak akan mencukupi untuk menalangi kebutuhan negara-negara zone Eropa yang sedang/akan terpuruk.
Untuk meningkatkan kemampuan EFSF, Uni Eropa mengusulkan suatu bentuk dana leveraged. Tanpa adanya kejelasan secara rinci, untuk membahasnya pun susah. Yang bisa hanya menebak-nebak apa yang akan dan bisa dicoba oleh para politikus Eropa. Umumnya orang berpikir bahwa bentuk leverage itu adalah pola asuransi. Negara-negara yang memerlukan dana akan mengeluarkan surat obligasi dengan EFSF sebagai penjamin jika terjadi kerugian pada bond-bond baru ini. Tentu saja tidak semua kerugian akan ditanggung oleh EFSF, tetapi hanya sebagian, kisarannya sekitar 20% dari kerugian. Jumlah ini masih belum pasti. Diharapkan dengan adanya jaminan ini investor bond tertarik dan tidak minta bunga yang tinggi sebagai kompensasi atas resiko yang ditanggungnya.
Nampaknya objektif dari leverage ala asuransi ini akan sangat sulit untuk dicapai dalam arti suku bunga bond pemerintah Itali, Spanyol, Portugal bisa ditekan. Tidak ada hal fundamental yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. Anggota-anggota Euro yang menanggung adalah Jerman (29,07%), Prancis (21,83%), Itali (19,18%), Spanyol (12,75%), Belanda (6,12%) dan Belgia (3,75%). Dari 6 negara itu, Itali dan Spanyol sedang megap-megap. Untuk bisa lebih mengerti saya akan beri contoh. Seorang yang bangkrut, jatuh miskin mau pinjam uang kepada tetangganya. Dia mengatakan: “Jangan kuatir, kalau hutangnya tidak bisa dibayar maka saya yang tanggung.” Kredibilitas keuangan si penanggung (pemberi garansi) sama buruknya dengan si penghutang, karena orangnya sama. Lucu kan?
Oleh sebab itu rencana penyelamatan negara-negara PIIGS yang diajukan ini tidak akan berhasil. Lalu bagaimana solusinya? Apapun bentuknya, nampaknya akan ada anggota Euro yang harus meninggalkan mata uang Euro ini. Bahkan akhirnya mata uang ini akan bubar.
Mungkin pada masa mendatang kita akan sering disuguhi cerita dan opini mengenai pudarnya Euro. Ada video satir di Youtube, temanya dan judulnya “Farewell Euro” – Selamat Tinggal Euro. Moga-moga anda bisa menikmatinya.
Sebelum mengakhiri dongeng ini, berikut ini ada video yang ditayangkan di Youtube awal tahun 2011. Narasumber mengatakan bahwa Euro akan kolaps. Tetapi setelah satu tahun ........, Euro masih beredar. Meramalkan datangnya bencana tidak mudah.
Sekian dulu....., jaga investasi dan tabungan anda baik-baik, jangan sampai mereka ini mengganggu kesehatan anda.
Jakarta 19 November 2011
1 comment:
Pak IS,
Belakangan ini artikel Pak IS koq kayak jadi indikator contrarian..
Kalau pak IS terbit artikel bearsih biasanya minggu/bulan depan bakal bullish..
just wondering..hehe
Regards,
Soeharto
Post a Comment