(Minggu ke II, Desember 2007)
BEAR MARKET RALLY MENDEKATI PUNCAK
Topik Kali Ini:
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - US
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - INDONESIA
REVIEW PASAR SAHAM (CALM BEFORE THE STORM)
MEMBIDIK DEAD CAT BOUNCE
SEKTOR EMAS DAN PERAK
DOLLAR MAU BALIK ARAH?
RENUNGAN
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - US
Policy dibahasa Indonesiakan menjadi kebijaksanaan. Biasanya yang membuat kebijaksanaan adalah pemerintah, sering juga “management perusahaan”. Pokoknya yang berurusan dengan buat menbuat kebijaksanaan adalah semua yang posisinya “di atas”, tetapi bukan Tuhan. Walaupun seringkali kebijaksanaan sama sekali tidak bijaksana. Kadang konyol. Aneh juga bukan? Itulah politik.
Bush membuat kebijaksanaan untuk menangani krisis subprime dengan membuat aturan baru. Para debitur akan memperoleh keringanan kredit berupa pembekuan pemberlakuan bunga mengambang dari bunga penggoda selama 5 tahun. Adapun yang berhak adalah sebagai berikut:
1. Peminjam berhutang dengan periode bunga penggoda 36 bulan atau kurang
2. Pinjaman KPR ditanda-tangani antara 1 Jan. 2005 sampai 31 July 2007 dan perubahan dari bunga penggoda ke bunga mengambang antara 1 Jan. 2008 sampai 31 July 2010
3. Peminjam tidak pernah menunggak lebih dari 30 hari berturut-turut atau kumulatif hari menunggak tidak lebih dari 60 hari
4. Rasio Hutang: Nilai Rumah lebih besar dari 97%
5. FICO Score harus lebih kecil dari 660 dan tidak meningkat lebih dari 10% selama punya kredit
6. Penghutang dinilai tidak mampu membayar cicilan yang lebih tinggi.
Siapa yang mau ditolong oleh ke(tidak)bijaksanaan ini? Menurut saya adalah para kreditur, pemilik modal, bank, Goldman Sachs, Henk Paulson. Kenapa Henk Paulson si mentri keuangan US? Kalau kita lihat poin 3 dan 6, menunjukkan bahwa penghutang mampu membayar kredit pada bunga yang sekarang ini. Kemudian poin 4 menunjukkan bahwa kalau si debitor ini “ditolong”, maka akan menguntungkan bank atau kreditur. Kebanyakan saat ini nilai asset (rumah) sudah turun dan nilainya lebih rendah dari hutangnya. Bank dan kreditur akan rugi besar kalau menerima agunan yang nilainya sudah di bawah nilai hutangnya. Mungkin hal ini mengingatkan anda pada krisis moneter di Indonesia, dimana nilai agunan sudah jatuh di bawah nilai hutang para konglomerat ketika dilakukan menyerahan/penyitaan agunan. Kejadian di US saat ini sama dengan dengan kejadian krismon di Indonesia. Peran debitur di US saat ini dipegang oleh calon pemilik rumah dan di Indonesia masa krismon dulu adalah debitur konglomerat. Akhir dari kemelut subprime di US ini bisa ditebak, yaitu mirip dengan akhir dari krismon di Indonesia. Bank banyak yang jebol, perlu bantuan liquiditi dan mata uangnya nyungsep.
Dampak pertama: bank yang jebol, gejala-gejala sudah nampak. Jumlah bank yang tutup selama tahun 2007 mulai muncul, setelah 2 tahun bersih (Tabel-1).
BEAR MARKET RALLY MENDEKATI PUNCAK
Topik Kali Ini:
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - US
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - INDONESIA
REVIEW PASAR SAHAM (CALM BEFORE THE STORM)
MEMBIDIK DEAD CAT BOUNCE
SEKTOR EMAS DAN PERAK
DOLLAR MAU BALIK ARAH?
RENUNGAN
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - US
Policy dibahasa Indonesiakan menjadi kebijaksanaan. Biasanya yang membuat kebijaksanaan adalah pemerintah, sering juga “management perusahaan”. Pokoknya yang berurusan dengan buat menbuat kebijaksanaan adalah semua yang posisinya “di atas”, tetapi bukan Tuhan. Walaupun seringkali kebijaksanaan sama sekali tidak bijaksana. Kadang konyol. Aneh juga bukan? Itulah politik.
Bush membuat kebijaksanaan untuk menangani krisis subprime dengan membuat aturan baru. Para debitur akan memperoleh keringanan kredit berupa pembekuan pemberlakuan bunga mengambang dari bunga penggoda selama 5 tahun. Adapun yang berhak adalah sebagai berikut:
1. Peminjam berhutang dengan periode bunga penggoda 36 bulan atau kurang
2. Pinjaman KPR ditanda-tangani antara 1 Jan. 2005 sampai 31 July 2007 dan perubahan dari bunga penggoda ke bunga mengambang antara 1 Jan. 2008 sampai 31 July 2010
3. Peminjam tidak pernah menunggak lebih dari 30 hari berturut-turut atau kumulatif hari menunggak tidak lebih dari 60 hari
4. Rasio Hutang: Nilai Rumah lebih besar dari 97%
5. FICO Score harus lebih kecil dari 660 dan tidak meningkat lebih dari 10% selama punya kredit
6. Penghutang dinilai tidak mampu membayar cicilan yang lebih tinggi.
Siapa yang mau ditolong oleh ke(tidak)bijaksanaan ini? Menurut saya adalah para kreditur, pemilik modal, bank, Goldman Sachs, Henk Paulson. Kenapa Henk Paulson si mentri keuangan US? Kalau kita lihat poin 3 dan 6, menunjukkan bahwa penghutang mampu membayar kredit pada bunga yang sekarang ini. Kemudian poin 4 menunjukkan bahwa kalau si debitor ini “ditolong”, maka akan menguntungkan bank atau kreditur. Kebanyakan saat ini nilai asset (rumah) sudah turun dan nilainya lebih rendah dari hutangnya. Bank dan kreditur akan rugi besar kalau menerima agunan yang nilainya sudah di bawah nilai hutangnya. Mungkin hal ini mengingatkan anda pada krisis moneter di Indonesia, dimana nilai agunan sudah jatuh di bawah nilai hutang para konglomerat ketika dilakukan menyerahan/penyitaan agunan. Kejadian di US saat ini sama dengan dengan kejadian krismon di Indonesia. Peran debitur di US saat ini dipegang oleh calon pemilik rumah dan di Indonesia masa krismon dulu adalah debitur konglomerat. Akhir dari kemelut subprime di US ini bisa ditebak, yaitu mirip dengan akhir dari krismon di Indonesia. Bank banyak yang jebol, perlu bantuan liquiditi dan mata uangnya nyungsep.
Dampak pertama: bank yang jebol, gejala-gejala sudah nampak. Jumlah bank yang tutup selama tahun 2007 mulai muncul, setelah 2 tahun bersih (Tabel-1).
Tabel-1 (Sumber dari FDIC)
(klik untuk memperbesar)
Tabel di atas menunjukkan bank yang tutup di US sejak tahun 2000. Pada tahu 2002, pada saat menjelang resesi jumlah bank yang tutup mencapai puncaknya. Dan sejak tahun 2005, tidak ada bank yang tutup sampai 2006. Dan tahun 2007 mulai muncul lagi. Apakah ini pertanda mulainya babak awal dari gelombang bank di US ditutup lagi. Saat ini baru subprime hipotek, menyusul gagal bayar/ngemplang kredit mobil, hampir dipastikan para developer real-estate yang bangkrut juga akan ngemplang hutang. Tidak salah kalau kita berasumsi bahwa list di atas akan bertambah dengan cepat dimasa 2-4 ke depan. Repotnya kalau ada bank yang bankrut, ditutup, maka orang akan menarik uangnya dari bank. Oleh investor, bank-bank akan dituntut membeli kembali bond pinjaman hipotik (mortgage bond) pada harga nominalnya. Krisis liquiditas, deflasi, entah apalagi. Effek domino di sektor ekonomi.
Paulson dan Bush berusaha menolong bank dengan mencegah terjadinya pengemplangan kredit KPR, bukan menolong debitur KPR. Kalau nilai agunan jatuh di bawah nilai hutangnya, bagi debitur lebih baik menyatakan bankrut, menyerahkan agunannya, keluar dari rumah dan hidup dengan menyewa rumah. Biarkan para kreditur menelan kerugiannya dengan mata mendelik. Kreditur juga bersalah, karena memberi pinjaman kepada orang yang tidak mampu bayar. Tetapi hak ini yang tidak dikehendaki Paulson. Dan dalam kasus ini Paulson yang sebelum jadi mentri keuangan US pada tanggal 10 Juli 2006, mengepalai Goldman Sachs juga ikut bersalah. Di bawah Paulson, Goldman Sachs membuat memasukkan hutang-hutang subprime menjadi paket-paket surat berharga dan rajin menjualnya kemana-mana. (Walaupun namanya surat berharga, kalau kena kasus subprime, menjadi tidak berharga lagi). Saya tidak berani bertaruh bahwa Paulson bisa diseret ke pengadilan. Mana ada penggede bisa ke pengadilan. Tetapi siapa tahu?
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - INDONESIA
Di Indonesia pemerintah mau melakukan ke(tidak)bijaksanaan untuk menaikkan harga premium. Bohong-membohong terjadi. Seperti biasa, isu perbedaan kelas disodorkan, dan salah lagi.
Ini saya sitirkan omongan Wapes dari Suara Karya berjudul: Pembatasan Dapat Hemat Subsidi Rp 6 Triliun (http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=187968):
"Kita tidak ingin merugikan rakyat kecil, tidak merugikan sepeda motor, tidak merugikan ojek, tidak merugikan taksi, tidak merugikan angkot, dan sebagainya," kata Wapres.
"Ya, kalau anda naik mercy, volvo, sudah bayarlah," ujarnya. Maksudnya kenaikan premium ini wajar untuk memaksa para pemilik mobil mewah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi.
Komentar orang waras: “ Pak Wapres, orang yang punya mobil mewah, BMW, Mercy, Volvo, uang bukan jadi kendala lagi. Mereka sudah tidak pakai premium lagi, bahkan mereka banyak yang tidak percaya pada Pertamax, Pertamax Plus atau Fastron. Mereka lebih percaya pada Shell atau Petronas, apalagi oli Syntium 5000”. Bukan promosi. Silahkan coba pakai oli Syntium 5000 dengan BBM shell super, anda akan tahu bedanya.
Kembali pada soal pencabutan subsidi bensin, jadi....., yang akan terkena dampaknya adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok yang tidak dirugikan, ojek, motor dan angkutan umum. Kemudian, dampak ini akan menjalar ke harga bahan pokok dan bahan lainnya akibat naiknya biaya transportasi, selanjutnya effek domino memukul sektor lain.
Kemelut BBM di Indonesia akan terus berlangsung karena ke(tidak)bijakan investasi migas di Indonesia masih seperti sekarang. Banyak wilayah kontrak bagi hasil yang ditawarkan beberapa tahun ini, dan jarang sekali pemain besar seperti ExxonMobil, ConocoPhillips, BP, ikut serta. Kebanyakan pemain-pemain kecil dan spekulan yang tidak punya duit untuk memenuhi komitmen eksplorasinya. Tujuan para spekulan ini hanya untuk menguasai daerah konsesi (wilayah kerja), kemudian dijual lagi. Rapor merah untuk KPS (Kontraktor Production Sharing). Para pemain besarpun banyak melakukan blunder. Lapangan Belanak yang direncanakan berproduksi 85,000 bbl/hari, hanya mampu 15,000 bbl/hari, sedangkan investasinya mencapai $1 milyar dan membengkak karena problem mercury yang tidak diduga atau memang disembunyikan. Proyek LNG Tangguh BP, yang terlalu lama ditangguhkan, akhirnya jalan juga. Mungkin tidak terlalu menguntungkan karena harga jual LNG ke Cina rendah dan banyak saingan, terutama dari Qatar.
Struktur fiskal di sektor migas Indonesia tidak menarik, bagi yang mengerti dan ingin menjalankan bisnis migas untuk jangka panjang. Bagi yang tidak mengerti, seperti pemain kecil yang tidak punya cukup staf ahli, mereka terjebak masuk ke bisnis eksplorasi dan eksploitasi (E&P) migas. Isu utama yang menghadang adalah sistem dan aturan perpajakan yang tumpang tindih antara Departemen Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) dengan Departemen Keuangan (Pajak). Misalnya, menurut kontrak Production Sharing Migas, industri hulu migas dibebaskan dari semua pajak kecuali PPh, pajak atas bunga, royalty dan deviden. Sedangkan bea masuk import, PPn, dan lainnya dibebaskan. Pada prakteknya bagaimana?
BP MIGAS yang menandatangani kontrak dengan KPS, berperan sebagai wakil pemerintah. Ketua BP MIGAS bertanggung jawab langsung kepada presiden. Bagi yang suka memadan-madankan, maka bisa dikatakan bahwa posisi BP MIGAS sejajar dengan Departemen, baik Dept. Keuangan (dengan jajaran bea cukai/pajaknya) atau Dept. ESDM. Pada prakteknya kepala BP MIGAS kalah pamor dengan para mentri, akibatnya ketika perjanjian kontrak KPS dilanggar pemerintah (cq. Dirjen Pajak) maka BP MIGAS tidak berani berbuat apa-apa. Misalnya mengenai bea masuk import, KPS harus membayar. Dulu ketika jamannya Pertamina-BPKKA prihal import barang diatur dalam master-list Pertamina dan tidak kena bea masuk. Karena Pertamina sudah menjadi perusahaan terbatas maka aturan bebas bea import sepertinya hilang.
KPS juga harus membayar bea masuk semua alat (rig misalnya) yang akan disewa dan didatangkan dari luar negri. Biaya bea masuk ini lebih besar dari dari biaya sewanya sendiri. Apa tidak gila? Memang kalau barang-barang itu di-reexport lagi, uang itu akan kembali (kadang tidak dalam bentuk uang tetapi bisa dikreditkan untuk pajak dikemudian hari) tetapi intinya KPS harus menyediakan tambahan modal untuk menutup hal yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Bagi perusahaan yang masih dalam fase eksplorasi, dimana tidak ada revenue, cash flow masih merah, hal ini sangat memberatkan. Ada lagi untuk mencari dana kredit semakin sulit. Itulah sebabnya menurut perkiraan orang waras bahwa target SBY untuk produksi minyak 1.0350 juta bbl/hari mustahil tercapai.
Lain kali kita akan bahas mengenai carut-marut perundang-undangan di sektor migas. Intinya, sudah kebanyakan undang-undang, tumpang tindih, saling, berbenturan dan harus dikurang. Dengan kata lain, tidak perlu lagi undang-undang dan lembaga pembuat undang-undang.
Ada berita di Media Indonesia hari Senin 10 Desember 2007 lalu yang berjudul “Hari Pemberantasan Korupsi Internasional, Hari yang Paling Memprihatinkan”. Tulisan ini dalam rangka hari antikorupsi ( http://www.mediaindonesia.com/ ), dan mengenai tingkat korupsi di Indonesia. Posisi ter atas dipegang oleh jajaran Polisi dengan skor 4.2. Posisi ke II dipegang oleh parlemen (DPR) dan peradilan dengan skor 4.1. Dan posisi ke III dipegang oleh partai politik dengan skor 4.0. Di situs EOWI (Ekonomi Orang Waras dan Investasi) sejak berdirinya kita sudah menyebutkan: Ada penipu kecil, penipu ulung, politikus dan Cut Zahara Fonna. Jangan heran kalau kami menganjurkan andaikata anda kecurian, kerampokan, tidak usah ke polisi, karena anda akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi. Juga jangan bekerja sama dengan polisi untuk masalah keamanan, lebih baik dengan satpam. Dan pilih kursi kosong ketika pemilu nanti. Apakah anda mau memilih orang yang dari kelompok terkorup nomer III untuk meningkat menjadi terkorup nomer II dan membuat anda lebih miskin atau sengsara? Tunjangan perawatan rumah seorang anggota DPR adalah Rp 13 juta/bulan (Media Indonesia: Mulai Januari, DPR 'Diguyur' Tunjangan Rumah Rp13 Juta, http://www.mediaindonesia.com/). Artinya lebih dari 13 kali UMR Jakarta. Saya pikir trend kedepan, tidak ada lagi korupsi di DPR, melainkan pengayaan diri mereka secara legal. Caranya sama dengan menambah tunjangan ini-itu, dan semuanya legal didukung dengan undang-undang. Lha mereka yang bikin undang-undang kok. Tidak usah repot korupsi, bukan? Oleh sebab itu saya mengajak untuk mempopulerkan Gerakan Pilih Kursi Kosong untuk pemilu 2009. Datanglah anda ke tempat pemilihan dan coblos banyak-banyak calon supaya suara anda tidak berlaku. Itulah makna Pilih Kursi Kosong. Anda berpartisipasi untuk memilih kursi kosong.
REVIEW PASAR SAHAM (CALM BEFORE THE STORM)
Dalam 2 minggu ini pasar mengalami rebound (Chart-1). RSI sudah mencapai 60an. Indeks VIX juga menurun (Chart-2), pasar tenang. Walaupun ada resistance yang cukup kuat di 13700 untuk indeks Dow Industrial, kemungkinan level ini bisa ditembus karena Level berikutnya 13,800 dan 13,950. Santa Clause rally mungkin ada, mungkin juga tidak. The Fed akan menurunkan suku bunganya pada tanggal 11 Desember 2007 ini. Pasar mungkin akan menyambutnya secara emosional. Kalau hal yang emosional ini terjadi, maka obat the Fed bisa bekerja sampai 2 bulan, dan pasar akan bullish atau sideway selama 2 bulan, Desember 2007 sampai February 2008, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Dari segi kebiasaan tahunan, nampaknya rentang waktu ini cukup masuk di akal. Jadi bagi yang mau melakukan shorting, harus memperhatikan hal ini.
(klik untuk memperbesar)
Tabel di atas menunjukkan bank yang tutup di US sejak tahun 2000. Pada tahu 2002, pada saat menjelang resesi jumlah bank yang tutup mencapai puncaknya. Dan sejak tahun 2005, tidak ada bank yang tutup sampai 2006. Dan tahun 2007 mulai muncul lagi. Apakah ini pertanda mulainya babak awal dari gelombang bank di US ditutup lagi. Saat ini baru subprime hipotek, menyusul gagal bayar/ngemplang kredit mobil, hampir dipastikan para developer real-estate yang bangkrut juga akan ngemplang hutang. Tidak salah kalau kita berasumsi bahwa list di atas akan bertambah dengan cepat dimasa 2-4 ke depan. Repotnya kalau ada bank yang bankrut, ditutup, maka orang akan menarik uangnya dari bank. Oleh investor, bank-bank akan dituntut membeli kembali bond pinjaman hipotik (mortgage bond) pada harga nominalnya. Krisis liquiditas, deflasi, entah apalagi. Effek domino di sektor ekonomi.
Paulson dan Bush berusaha menolong bank dengan mencegah terjadinya pengemplangan kredit KPR, bukan menolong debitur KPR. Kalau nilai agunan jatuh di bawah nilai hutangnya, bagi debitur lebih baik menyatakan bankrut, menyerahkan agunannya, keluar dari rumah dan hidup dengan menyewa rumah. Biarkan para kreditur menelan kerugiannya dengan mata mendelik. Kreditur juga bersalah, karena memberi pinjaman kepada orang yang tidak mampu bayar. Tetapi hak ini yang tidak dikehendaki Paulson. Dan dalam kasus ini Paulson yang sebelum jadi mentri keuangan US pada tanggal 10 Juli 2006, mengepalai Goldman Sachs juga ikut bersalah. Di bawah Paulson, Goldman Sachs membuat memasukkan hutang-hutang subprime menjadi paket-paket surat berharga dan rajin menjualnya kemana-mana. (Walaupun namanya surat berharga, kalau kena kasus subprime, menjadi tidak berharga lagi). Saya tidak berani bertaruh bahwa Paulson bisa diseret ke pengadilan. Mana ada penggede bisa ke pengadilan. Tetapi siapa tahu?
KE(TIDAK)BIJAKAN NEGARA - INDONESIA
Di Indonesia pemerintah mau melakukan ke(tidak)bijaksanaan untuk menaikkan harga premium. Bohong-membohong terjadi. Seperti biasa, isu perbedaan kelas disodorkan, dan salah lagi.
Ini saya sitirkan omongan Wapes dari Suara Karya berjudul: Pembatasan Dapat Hemat Subsidi Rp 6 Triliun (http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=187968):
"Kita tidak ingin merugikan rakyat kecil, tidak merugikan sepeda motor, tidak merugikan ojek, tidak merugikan taksi, tidak merugikan angkot, dan sebagainya," kata Wapres.
"Ya, kalau anda naik mercy, volvo, sudah bayarlah," ujarnya. Maksudnya kenaikan premium ini wajar untuk memaksa para pemilik mobil mewah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi.
Komentar orang waras: “ Pak Wapres, orang yang punya mobil mewah, BMW, Mercy, Volvo, uang bukan jadi kendala lagi. Mereka sudah tidak pakai premium lagi, bahkan mereka banyak yang tidak percaya pada Pertamax, Pertamax Plus atau Fastron. Mereka lebih percaya pada Shell atau Petronas, apalagi oli Syntium 5000”. Bukan promosi. Silahkan coba pakai oli Syntium 5000 dengan BBM shell super, anda akan tahu bedanya.
Kembali pada soal pencabutan subsidi bensin, jadi....., yang akan terkena dampaknya adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok yang tidak dirugikan, ojek, motor dan angkutan umum. Kemudian, dampak ini akan menjalar ke harga bahan pokok dan bahan lainnya akibat naiknya biaya transportasi, selanjutnya effek domino memukul sektor lain.
Kemelut BBM di Indonesia akan terus berlangsung karena ke(tidak)bijakan investasi migas di Indonesia masih seperti sekarang. Banyak wilayah kontrak bagi hasil yang ditawarkan beberapa tahun ini, dan jarang sekali pemain besar seperti ExxonMobil, ConocoPhillips, BP, ikut serta. Kebanyakan pemain-pemain kecil dan spekulan yang tidak punya duit untuk memenuhi komitmen eksplorasinya. Tujuan para spekulan ini hanya untuk menguasai daerah konsesi (wilayah kerja), kemudian dijual lagi. Rapor merah untuk KPS (Kontraktor Production Sharing). Para pemain besarpun banyak melakukan blunder. Lapangan Belanak yang direncanakan berproduksi 85,000 bbl/hari, hanya mampu 15,000 bbl/hari, sedangkan investasinya mencapai $1 milyar dan membengkak karena problem mercury yang tidak diduga atau memang disembunyikan. Proyek LNG Tangguh BP, yang terlalu lama ditangguhkan, akhirnya jalan juga. Mungkin tidak terlalu menguntungkan karena harga jual LNG ke Cina rendah dan banyak saingan, terutama dari Qatar.
Struktur fiskal di sektor migas Indonesia tidak menarik, bagi yang mengerti dan ingin menjalankan bisnis migas untuk jangka panjang. Bagi yang tidak mengerti, seperti pemain kecil yang tidak punya cukup staf ahli, mereka terjebak masuk ke bisnis eksplorasi dan eksploitasi (E&P) migas. Isu utama yang menghadang adalah sistem dan aturan perpajakan yang tumpang tindih antara Departemen Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) dengan Departemen Keuangan (Pajak). Misalnya, menurut kontrak Production Sharing Migas, industri hulu migas dibebaskan dari semua pajak kecuali PPh, pajak atas bunga, royalty dan deviden. Sedangkan bea masuk import, PPn, dan lainnya dibebaskan. Pada prakteknya bagaimana?
BP MIGAS yang menandatangani kontrak dengan KPS, berperan sebagai wakil pemerintah. Ketua BP MIGAS bertanggung jawab langsung kepada presiden. Bagi yang suka memadan-madankan, maka bisa dikatakan bahwa posisi BP MIGAS sejajar dengan Departemen, baik Dept. Keuangan (dengan jajaran bea cukai/pajaknya) atau Dept. ESDM. Pada prakteknya kepala BP MIGAS kalah pamor dengan para mentri, akibatnya ketika perjanjian kontrak KPS dilanggar pemerintah (cq. Dirjen Pajak) maka BP MIGAS tidak berani berbuat apa-apa. Misalnya mengenai bea masuk import, KPS harus membayar. Dulu ketika jamannya Pertamina-BPKKA prihal import barang diatur dalam master-list Pertamina dan tidak kena bea masuk. Karena Pertamina sudah menjadi perusahaan terbatas maka aturan bebas bea import sepertinya hilang.
KPS juga harus membayar bea masuk semua alat (rig misalnya) yang akan disewa dan didatangkan dari luar negri. Biaya bea masuk ini lebih besar dari dari biaya sewanya sendiri. Apa tidak gila? Memang kalau barang-barang itu di-reexport lagi, uang itu akan kembali (kadang tidak dalam bentuk uang tetapi bisa dikreditkan untuk pajak dikemudian hari) tetapi intinya KPS harus menyediakan tambahan modal untuk menutup hal yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Bagi perusahaan yang masih dalam fase eksplorasi, dimana tidak ada revenue, cash flow masih merah, hal ini sangat memberatkan. Ada lagi untuk mencari dana kredit semakin sulit. Itulah sebabnya menurut perkiraan orang waras bahwa target SBY untuk produksi minyak 1.0350 juta bbl/hari mustahil tercapai.
Lain kali kita akan bahas mengenai carut-marut perundang-undangan di sektor migas. Intinya, sudah kebanyakan undang-undang, tumpang tindih, saling, berbenturan dan harus dikurang. Dengan kata lain, tidak perlu lagi undang-undang dan lembaga pembuat undang-undang.
Ada berita di Media Indonesia hari Senin 10 Desember 2007 lalu yang berjudul “Hari Pemberantasan Korupsi Internasional, Hari yang Paling Memprihatinkan”. Tulisan ini dalam rangka hari antikorupsi ( http://www.mediaindonesia.com/ ), dan mengenai tingkat korupsi di Indonesia. Posisi ter atas dipegang oleh jajaran Polisi dengan skor 4.2. Posisi ke II dipegang oleh parlemen (DPR) dan peradilan dengan skor 4.1. Dan posisi ke III dipegang oleh partai politik dengan skor 4.0. Di situs EOWI (Ekonomi Orang Waras dan Investasi) sejak berdirinya kita sudah menyebutkan: Ada penipu kecil, penipu ulung, politikus dan Cut Zahara Fonna. Jangan heran kalau kami menganjurkan andaikata anda kecurian, kerampokan, tidak usah ke polisi, karena anda akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi. Juga jangan bekerja sama dengan polisi untuk masalah keamanan, lebih baik dengan satpam. Dan pilih kursi kosong ketika pemilu nanti. Apakah anda mau memilih orang yang dari kelompok terkorup nomer III untuk meningkat menjadi terkorup nomer II dan membuat anda lebih miskin atau sengsara? Tunjangan perawatan rumah seorang anggota DPR adalah Rp 13 juta/bulan (Media Indonesia: Mulai Januari, DPR 'Diguyur' Tunjangan Rumah Rp13 Juta, http://www.mediaindonesia.com/). Artinya lebih dari 13 kali UMR Jakarta. Saya pikir trend kedepan, tidak ada lagi korupsi di DPR, melainkan pengayaan diri mereka secara legal. Caranya sama dengan menambah tunjangan ini-itu, dan semuanya legal didukung dengan undang-undang. Lha mereka yang bikin undang-undang kok. Tidak usah repot korupsi, bukan? Oleh sebab itu saya mengajak untuk mempopulerkan Gerakan Pilih Kursi Kosong untuk pemilu 2009. Datanglah anda ke tempat pemilihan dan coblos banyak-banyak calon supaya suara anda tidak berlaku. Itulah makna Pilih Kursi Kosong. Anda berpartisipasi untuk memilih kursi kosong.
REVIEW PASAR SAHAM (CALM BEFORE THE STORM)
Dalam 2 minggu ini pasar mengalami rebound (Chart-1). RSI sudah mencapai 60an. Indeks VIX juga menurun (Chart-2), pasar tenang. Walaupun ada resistance yang cukup kuat di 13700 untuk indeks Dow Industrial, kemungkinan level ini bisa ditembus karena Level berikutnya 13,800 dan 13,950. Santa Clause rally mungkin ada, mungkin juga tidak. The Fed akan menurunkan suku bunganya pada tanggal 11 Desember 2007 ini. Pasar mungkin akan menyambutnya secara emosional. Kalau hal yang emosional ini terjadi, maka obat the Fed bisa bekerja sampai 2 bulan, dan pasar akan bullish atau sideway selama 2 bulan, Desember 2007 sampai February 2008, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Dari segi kebiasaan tahunan, nampaknya rentang waktu ini cukup masuk di akal. Jadi bagi yang mau melakukan shorting, harus memperhatikan hal ini.
Chart 2 (klik untuk memperbesar)
Yen Carry Traders nampaknya masih punya ruang untuk membenturkan Yen indeks ke batas bawah koridor bullish Yen indeks (Chart-3). Kira-kira masih ada waktu 2 minggu untuk bullish.
Chart 3 (klik untuk memperbesar)
Bagi saya, selama masa tenang ini, saya akan mulai mengumpulkan posisi short dan mempertahankan (untuk sementara waktu) posisi long. Pada posisi long, sebaiknya tidak terlalu lama memegang saham finansial, properties dan emerging market. Saya sendiri sudah melepas semua posisi long di sektor finansial. Lumayan dengan option, bisa untung 30%-50% hanya dalam 2 minggu. Sedangkan posisi long untuk sektor emas dan perak, saya berani pegang lebih lama. Gammon Lake (GRS), Metalline (MMG), Aluminium China (ACH) dan Seabridge (SA), masih saya pegang. Saya akan menambah posisi sektor logam mulia dan pertambangan.
MEMBIDIK DEAD CAT BOUNCE
Ada tiga hal yang membuat saham naik:
1. Ekonomi
2. Kinerja perusahaan
3. Emosi pasar
Untuk saham di bawah ini, seperti sektor Transportasi di US - IYT, dengan ekonomi yang melambat, jasa transportasi akan berkurang kesibukannya mengantar barang-barang. Revenue akan berkurang, demikian juga laba. Jadi fundamental bearish, emosional bullish. Jadi tinggal tunggu kapan pengaruh doping Ben Bernanke habis. Saat itulah dimulai lagi berpesta.
Untuk mengambil posisi short untuk saham-saham/ETF di bawah ini, saya akan menunggu setelah pengumuman penurunan suku bunga the Fed. Saya tidak suka kejutan. Kalau reaksi pasar berlebihan dan pasar rally dengan kuat, maka semua analisa di bawah ini tidak berlaku dan harus ditinjau lagi.
IYT saat ini, pada hari Senin 10 Desember 2007, ditutup pada level 88. Resistance pada level 90 yang relatif kuat. Selama 2 minggu ini naik 12%. RSI masih belum overbought. Tetapi harus diingat bahwa saat ini bukan bull market. Jadi IYT bisa balik arah,oleh sebab itu saya akan mulai mengkoleksi posisi short pada level 88 – 91, kemudian menunggu apakah IYT akan naik terus. Andaikata ada tanda-tanda IYT kehabisan tenaga maka posisi short itu akan ditambah. Saya meragukan bahwa IYT bisa menembus level 90. Pada rebounce bulan Oktober saja, IYT tidak bisa mengikuti jejak Dow Industrial atau S&P500. Jadi sulit untuk mengatakan bahwa IYT bisa menembus level 90. Favorit saya adalah June $90 put.
Yang saya tidak suka terjun langsung di IYT saat ini ialah MACD indikator masih menunjukkan arah bullish dan belum memberikan konfirmasi untuk masuk di posisi short. Oleh sebab itu sebaiknya tunggu setelah pengumuman suku bunga the Fed dan diamati lagi.
Chart 4 (klik untuk memperbesar)
Berikutnya adalah saham home improvement retail Lowe (LOW). Sejak Oktober lalu saya short dengan option $ 27.5 Jan 09 put. Tetapi saya lepas ketika pasar sudah oversold 2 minggu lalu. Saya pikir sudah saatnya masuk kembali dengan posisi short yang mirip, $25 Jan 09 put. Tanggal 11 Desember 07 lalu, option ini ditutup pada level $3.70. Saya pilih Jan 09 sebagai expiry datenya karena antara expiry dat Juli 08 dan Jan 09 tidak banyak bedanya.
Sama kasusnya dengan IYT, yang saya tidak suka terjun langsung di LOW saat ini ialah MACD indikator masih menunjukkan arah bullish dan belum memberikan konfirmasi untuk masuk di posisi short. Oleh sebab itu sebaiknya tunggu setelah pengumuman suku bunga the Fed dan diamati lagi.
Chart 5 (klik untuk memperbesar)
Hal yang sama berlaku untuk ETF Consumer Discretionary XLY (Chart-6). $36 Jan 09 put option pada hari Senin 11 Desember lalu ditutup pada level $3.50.
Seperti halnya IYT dan LOW, yang saya tidak suka terjun langsung di XLY saat ini ialah MACD indikator masih menunjukkan arah bullish dan belum memberikan konfirmasi untuk masuk di posisi short. Oleh sebab itu sebaiknya tunggu setelah pengumuman suku bunga the Fed dan diamati lagi.
SEKTOR EMAS DAN PERAK
Sektor saham emas Gold Bugs (Chart-7) nampak sedang mengambil nafas untuk rally berikutnya (kalau ada). Paling tidak untuk posisi long saya berani agak berlama-lama untuk sektor ini. Setelah selama 1.5 tahun berada fase konsolidasi, kita bisa berharap sektor ini akan mengalami masa bullish yang sebanding lamanya. Pada artikel sebelumnya saya menyebutkan beberapa saham seperti Gammon Lake (GRS), Seabridge (SA) dan Metalline (MMG). Saham-saham ini telah mengalami koreksi yang cukup dalam. Artinya perpindahan saham dari tangan investor yang berhati lemah ke yang hati singa cukup banyak. Untuk mengambil lagi saham dari tangan investor berhati singa perlu keberanian membuat bid, sehingga potensi reboundnya pun diharapkan cukup menjanjikan. Secara teknikal saham-saham ini punya potensi naik: GFI, KCG, EXK, AZK. Saya tidak terlalu memikirkan fundamental, karena kenaikan emas dari $650/oz ke $800/oz cukup untuk sementara tidak membicarakan fundamental.
Chart 7 (klik untuk memperbesar)
DOLLAR MAU BALIK ARAH?
Economist edisi 1 Desember 2007 lalu, bercover depan tentang nyungsepnya dollar (lihat Gambar-1). Ada yang disebut Cover Page Reversal Indicator. Artinya kalau suatu isu, dalam hal ini jatuhnya nilai dollar, sudah mejadi topik majalah dan masuk ke sampul sebuah majalah maka itu adalah tanda akan terjadinya perubahan arah. Dalam hal ini dollar akan menguat. Alasannya bahwa jurnalis adalah orang yang terakhir tahu berita.
Saya meragukan bahwa US dollar akan menguat. Secara fundamental tidak mendukung. Maksudnya sampai sekarang belum banyak bank-bank sentral lain yang ikut secara agresif menurunkan suku bunganya. Iran bahkan sudah resmi tidak mau menerima pembayaran dalam US dollar. Secara teknikal mungkin bisa. Tetapi Chart-8 tidak menunjukkan hal yang istimewa untuk rebound yang berarti bagi US dollar. Andaikata US dollar indeks bisa menembus 80 maka rebounce bisa berlangsung menjadi fase bullish. Kalau US dollar terus melemah dan tembus ke bawah level 70, maka kemungkinan nyungsep terus semakin besar.
Gambar 1 (klik untuk memperbesar)
Chart 8 (klik untuk memperbesar)
RENUNGAN
Renungan kali ini pendek saja. Indonesia telah melakukan pemilihan umum yang pertama yang paling demokratis. Hal ini mendudukkan Indonesia pada posisi ke III negara terbesar di dunia, setelah India, US. Apa implikasinya?
Kata para pakar ilmu sosial-politik: “Powers tend to corrupt.”
Konsekwensi logisnya: “More people with power, lead to more corruption”
Kalau kekuasaan cenderung untuk korup, maka banyak orang yang punya kekuasaan berarti makin banyak korupsi. Itulah gambaran demokrasi.
DPR, Presiden dan pemerintahan sekarang ini dipilih secara demokratis dari kelompok institusi yang terkorup nomer III (partai politik), pemilihannya di organisir KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang ketuanya sekarang meringkuk dipenjara karena korupsi, apakah anda mengharapkan hasilnya bukan lembaga yang korup?
Untuk pemilu 2009 yang akan datang, apakah anda masih ingin memilih memberi kekuasaan kepada orang dari kelompok/institusi yang paling korup ke III - partai politik, agar mereka menjadi paling korup ke II - parlemen?
Saya memutuskan untuk memilih kursi kosong. Apakah anda juga?
Sampai disini untuk minggu ini. Jaga kesehatan anda tabungan dan investasi anda baik-baik. Semoga anda sukses.
Jakarta 11 Desember 2007.
Sekiranya tulisan di atas dan tulisan sebelumnya cukup menstimulir intelektual anda, ceritakan situs ini kepada rekan, teman dan saudara anda supaya mereka juga terstimulir intelektualnya.
No comments:
Post a Comment