(Akhir Tahun 2007)
REVIEW PASAR MODAL & EKONOMI GLOBAL 2007-2008
Topik Kali Ini
THE MOMENT OF TRUTH
PERKEMBANGAN TERAKHIR KEBEKUAN KREDIT
CERITA RINGKAS PROSES TERJADINYA KRISIS
PREDIKSI 2008 DAN MASA MENDATANG
KRISIS DAN PELUANG
THE MOMENT OF TRUTH
Tahun 2007 dan 2008 adalah masa the moment of truth, masa penentuan untuk bertempur di pihak kubu bear dengan seluruh modal. Ketetapan ini berdasarkan ramalan saya beberapa tahun silam. Dan selama 4 tahun ketrampilan berinvestasi di pasar bear (pasar dimana harga saham cenderung menurun) dipelajari, diasah dan disempurnakan. Saatnya sudah tiba.
REVIEW PASAR MODAL & EKONOMI GLOBAL 2007-2008
Topik Kali Ini
THE MOMENT OF TRUTH
PERKEMBANGAN TERAKHIR KEBEKUAN KREDIT
CERITA RINGKAS PROSES TERJADINYA KRISIS
PREDIKSI 2008 DAN MASA MENDATANG
KRISIS DAN PELUANG
THE MOMENT OF TRUTH
Tahun 2007 dan 2008 adalah masa the moment of truth, masa penentuan untuk bertempur di pihak kubu bear dengan seluruh modal. Ketetapan ini berdasarkan ramalan saya beberapa tahun silam. Dan selama 4 tahun ketrampilan berinvestasi di pasar bear (pasar dimana harga saham cenderung menurun) dipelajari, diasah dan disempurnakan. Saatnya sudah tiba.
Ada yang saya ingat tentang apa yang sering saya ramalkan selama 4 tahun belakangan ini tentang resesi, krisis ekonomi dan runtuhnya pasar modal. Perkiraan saya akan terjadi di pertengahan tahun 2007. Dan ini selalu konsisten. Banyak pembaca tidak menyimak perkara timing ini. Bukan suatu hal yang kebetulan bahwa sejak Agustus 2007, saya membuat artikel berseri dengan judul “Monitoring Krisis Ekonomi”, seakan saya yakin bahwa ekonomi sedang mengkristal untuk menjadi krisis.
Membuat judul “Monitoring Krisis Ekonomi” bukan tanpa tentangan. Saya memperoleh beberapa email dari rekan founder KlubSaham.Com (KSC) untuk menghentikan tulisan berseri itu. Alasannya karena takut merusak reputasi KSC karena analisa yang salah. Saya pertimbangkan untuk melanjutkan artikel berseri itu karena semata-mata yakin bahwa krisis sedang dalam proses pembentukan.
Untuk timing krisis ini, saya tuangkan di beberapa artikel di Klubsaham.com beberapa tahun silam serta dalam pertemuan Klubsaham.com awal tahun 2003. Untuk mengurangi rasa penasaran, saya coba cari-cari artikel lama yang menyebutkan hal tersebut di KSC. Misalnya dalam artikel 2 tahun lalu, tahun 2005 yang berjudul “Setahun Pemerintahan Sby-Jk” (http://www.klubsaham.com/index.php?name=News&file=article&sid=45)
Saya kutipkan: .........Shock banyak diramalkan para guru doomsday. Entah kapan, mungkin ditahun anjing gila 2006, atau tahun babi rakus 2007. Crystal ball dan hong shui Imam Semar mengatakan 90% chance akan terjadi tahun 2008 atau lebih cepat. Indonesia akan tertimpa juga.
Juga pada artikel: “Ayam Panggang Murah Dari Kredit Macet” – Agustus 2005
(http://www.klubsaham.com/index.php?name=News&file=article&sid=38)
Dari pembahasan di atas, kita melihat adanya mendung krisis, yang mungkin hujannya akan terjadi dalam 24 bulan mendatang. Mungkin hujan akan turun, mungkin juga tidak. Tetapi, saya akan bersiap-siap. Karena peluangnya ada, seperti mendung merupakan peluang untuk hujan.
Pertama, lunasi semua hutang dengan bunga mengambang. Pindah ke bunga tetap. Kalau masih punya rumah kedua atau/dan mobil, jual dulu. Uang disimpan sebagai emas. Biasanya emas punya performance yang sangat baik selama krisis. Apa itu krisis di Russia, krisis di Argentina, krisis di Indonesia, emas performancenya bagus.
Bayangkan pada saat krisis, orang tidak mampu lagi membayar kredit rumah, kredit mobil, perlu uang untuk ini dan itu. Kreditnya gagal bayar. Dan anda tahu kelanjutannya. Disitu banyak kesempatan. Lepas emas dan beli rumah, mobil bekas tapi baru dan lain lagi. Saham? Mungkin juga jeblok.
(Perhatikan kata yang berhuruf tebal. Catatan: 24 bulan setelah Agustus 2005 adalah pertengahan tahun 2007)
Ada beberapa hal pokok yang disebutkan dalam ramalan itu. Pertama meningkatnya gagal bayar di sektor kredit perumahan dan kredit konsumsi (mobil misalnya). Suku bunga pinjaman naik. Walaupun saya katakan disana bahwa bank sentral yang akan menaikkannya, ternyata swasta yang menaikkannya dan bank sentral malah menurunkannya, sehingga terjadi spread yang lebar. Banyak bank sentral lebih mengutamakan memerangi kebekuan kredit yang bisa berujung ke deflasi dari pada memerangi inflasi dengan melakukan pengglontoran liquiditas. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya bisa meramal yang relatif akurat dalam hal waktu. Mungkin wangsitnya berasal dari sumber yang cukup terpercaya.
Beberapa hal yang benar mengenai ramalan itu:
1. Inflasi, harga hampir semua barang naik, dari mulai minyak, bahan makanan dan emas. Khusus untuk emas yang pada saat itu 3-4 tahun lalu bertengger di level $400/oz atau Rp 100 ribu/gr, sekarang sudah menjadi kali lipat dalam dollar dan 2.5 kali lipat dalam rupiah. Harga bensin mencapai Rp 6000, ternyata masih wacana pemerintah RI.
2. Gagal bayar, terutama terjadi di US. Di Indonesia belum (hanya terjadi di sektor otomotif terutama kredit motor), bukan tidak mungkin akan merambat ke Indonesia.
3. Naiknya suku bunga, memang suku bunga pinjaman dari bank sentral turun, tetapi suku bunga pinjaman komersial naik. Sebenarnya kata suku bunga pinjaman komersial naik adalah konsekwesi dari naiknya resiko hutang. Seharusnya saya mengatakan bahwa resiko hutang meningkat, ini lebih tepat, tetapi bahasa seperti ini sulit dimengerti pembaca awam. Resiko kredit inilah yang menyebabkan terjadinya kebekuan kredit.
Mulai pertengahan tahun 2007, kredit pinjaman rumah –subprime debt- di US mulai merebak. Krisis ini awalnya melibatkan Bear Stearns, Citigroup dan bank investasi yang mebungkus subprime debt menjadi paket-paket surat berharga dan menjualnya ke investor. Krisis menjalar ke Jerman (IKB & SACHSENLB) dan Inggris (Northern Rock), Canada dan Russia karena memakan paket subprime yang beracun. Pada saat (July sampai November 2007) itu emas rally dari level $640/oz ke level $850.
Untuk pasar saham, konfirmasi Bear Market versi Teori Dow sudah muncul pada bulan November 2007 lalu. Dengan kata lain, secara resmi pasar modal di US sudah memasuki fase Bear. Untuk berapa lama bear market ini? Mungkin sampai 2009 saja atau sampai 2011. Bergantung seberapa cepat alignment sektor-sektor ekomoni yang mengalami distorsi selama ini. Berapa cepat mal-investment dan kredit buruk bisa dimusnahkan
Secara keseluruhan, ramalan itu tidak terlalu buruk untuk seorang yang pengamat ekonomi part-time.
PERKEMBANGAN TERAKHIR KEBEKUAN KREDIT
Perkembangan terakhir kebekuan kredit adalah bank-bank sentral dari beberapa negara, Amerika, Canada, Inggris, Eropa, dan Swiss bersatu menangani kebekuan kredit. Ini mencerminkan kepanikan bank-bank sentral Eropa dan Amerika. Bank-bank sentral ini bersatu menyalurkan kredit melalui lelang. Collateral atau agunannya praktis boleh apa saja, termasuk surat hutang subprime yang tidak bisa diterima oleh bank-bank komersial. Dengan bersatunya bank-bank sentral ini diharapkan penyaluran kredit dapat merata di tempat-tempat dimana saja terjadinya kebekuan kredit.
The Fed untuk sementara akan memberlakukan Term Auction Facility (TAF), lelang peminjaman (sementara) uang dengan rate sesuai dengan hasil lelang. Agunannya boleh apa saja. Disamping itu the Fed bekerja sama dengan European Central Bank (ECB) dan Swiss National Bank (SNB) untuk menyalurkan US dollar dalam jurisdiksi ECB (sampai $ 20 milyar) dan SNB (sampai $4 milyar).
European Central Bank akan menyalurkan liquiditas US dollar melalui TAF. The Fed akan memasok US dollar (sebesar $20 milyar) dan akan ada mekanisme swap.
Swiss National Bank akan lebih sering melakukan repo dalam mata uang Franc Swiss dan melakukan lelang dalam denominasi mata uang US dollar untuk memudahkan pelaku pasar yang berhubungan dengan sistem repo Swiss. (Swiss sebagai negara berbasis jasa finansial banyak mempunyai klien yang menggunakan US dollar).
Bank of England akan lebih sering memberikan program repo (repurchase agreement) untuk jangka pendek dan jangka panjang dengan menerima collateral apa saja.
The Bank of Canada akan lebih sering melakukan repo dan mau menerima agunan apa saja.
Yang perlu anda tanyakan adalah, apakah usaha bank-bank sentral bisa mengelakkan US dan dunia dari resesi?
Saya jawab: Tidak.
CERITA RINGKAS PROSES TERJADINYA KRISIS
Secara awam bagaimana asal mula terjadinya krisis bisa diceritakan seperti begini. Awalnya adalah ke(tidak)bijakan kredit longgar di US dan juga dibelahan dunia lain. Orang yang tidak layak diberi kredit untuk kepemilikan rumah (dengan jaminan rumah), kredit hipotek. Banyak umpan kemudahan yang diberikan, dari mulai bunga penggoda yang rendah (berlaku 1-2 tahun saja sebelum beralih ke bunga mengambang), bayar hanya bunga saja dan lain-lain. Permintaan atas rumah naik dan memicu kenaikan harga rumah. Kemudian, karena harga rumah naik, maka orang menjadikan rumah sebagai ATM. Kredit dilunasi dengan membuka kredit baru dengan jumlah hutang yang lebih besar dan harga agunan yang baru (lebih tinggi). Ini yang disebut home equity extraction, karena ada uang yang dikantongi dari mekanisme transaksi ini dan kemudian dibelanjakan. Harga rumah menjadi bubble.
Akibat adanya home equity extraction, rakyat US (merasa) punya uang lebih dan punya peluang untuk belanja. Maka mereka belanja macam-macam, dari mulai SUV, tv plasma, sampai mainan anak-anak. Barang yang dibeli banyak dari Cina. Sebut saja Cina untuk mewakili negara yang mempunyai surplus perdagangan dengan US. Akibat meningkatnya konsumsi di US ini, ekonomi di negara pemasok barang ke US juga ikut booming. Pabrik-pabrik di Cina jadi hidup, bahkan bermunculan yang baru. Bahan baku didatangkan dari Australia, Indonesia, Canada dan lain-lainnya. Negara yang berbasis bahan mentahpun ikut booming. Di negara-negara ini konsumsi juga meningkat. Tetapi sayangnya budaya konsumsi mereka ini tidak sehebat US. Asia, terutama, masih cenderung menabung atau berinvestasi dari pada melakukan konsumsi, karena latar belakang kehidupan mereka yang belum aman (secure).
Kembali lagi ke US. Di tanah Amerika sana, hipotek (hutang-hutang perumahan) ini dikemas dengan hutang-hutang lain dan dijadikan paket-paket CDO (Collateralized Debt Obligation), SIV dan banyak akronim akronim lain yang intinya sama. Dan paket-paket ini dijual ke investor. Kemasan surat hutang ini juga diasuransikan supaya kalau terjadi gagal bayar ada asuransi yang menjamin. Nampaknya bagus, tetapi dalam prakteknya sontoloyo. Rating AAA diberikan pada paket yang mengandung hutang kelas B bahkan non-investment grade. Kadang surat hutang AAA hanya diasuransikan di asuransi type A. Jadi kalau ada gagal bayar, tidak bisa ditanggung oleh asuransinya.
Selama harga rumah naik, keadaan di atas masih bisa berlangsung terus. Tetapi untuk itu perlu injeksi liquiditas yang semakin lama semakin besar. Dengan kata lain, hal yang demikian tidak bisa berlangsung terus. Ketika debitur subprime habis bulan madunya dengan bunga penggoda dan harus membayar bunga mengambang, mereka tidak mampu dan terpaksa gagal bayar. Kasus hutang subprime merebak. Debitur terpaksa menyerahkan agunannya. Bank harus melelang agunan subprime. Disamping itu, rumah baru masih bermunculan karena banyak yang belum selesai. Ada jeda antara terjadinya kasus subprime dengan berhentinya pembangunan rumah baru. Stok rumah menumpuk. Maka hukum permintaan-penawaran berlaku, harga rumah turun.
Kalau harga rumah turun, para debitur kredit perumahan mulai berhitung, andaikata harga rumahnya lebih rendah atau diperkirakan lebih rendah, maka mereka akan berusaha melepas rumahnya. Seandainya tidak bisa dijual, lebih baik diserahkan kepada bank. Bank kena batunya.
Surat hutang banyak yang tidak laku karena investor takut kepada paket-paket yang mengandung suprime loan. Pinjam-meminjam uang antar institusi finansial mejadi sulit karena adanya ketidak percayaan, mau diapakan dana itu? Mau dilibatkan ke sektor yang sudah terkontaminasi oleh subprime? Begitulah terjadinya kebekuan kredit.
Jadi siapa saja yang kena? Bank yang memberi hutang, investor yang membeli surat hutang dan asuransi yang menanggung jika ada kerugian dan gagal bayar atas surat hutang. Kacau bukan? Sekarang anda bisa menjawab apakah penurunan suku bunga the Fed bisa menyelesaikan masalah? Apakah suntikan dana ke institusi keuangan seperti Citigroup atau Countrywide akan membantu menghindarkan kerugian karena nilai agunan yang diberikan debitur lebih rendah dari hutang debitur?
PREDIKSI 2008 DAN MASA MENDATANG
Kalau anda cukup cerdik, anda akan sudah dapat menggambarkan apa yang terjadi di tahun 2008 sampai tahun 2011. Ringkasnya:
1. Tsunami gagal bayar di sektor kredit perumahan akan melanda US, dan yang terbesar di pertengahan tahun 2008. Kebekuan kredit semakin memburuk, kecuali the Fed punya terobosan, yang saya tidak ketahui saat ini. Implikasinya ialah investor akan berusaha meraih aset apa saja yang bisa diliquidasi untuk membayar kewajibannya. Pasar saham tertekan. Ada kemungkinan emas juga mengalami tekanan karena kebutuhan liquiditas yang tidak bisa dipenuhi.
2. Sektor subprime memang kecil, tetapi punya dampak dominonya bisa menyeret sektor lain. Kebangkrutan di sektor finansial termasuk asuransi akan meningkat.
3. Konsumsi yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dunia sejak tahun 2003 akan menurun karena tidak adanya sumber yang bisa diekstraksi lagi. Dan ini akan membuat resesi di US. Resesi di US akan merambat ke Cina sebagai pemasok barang konsumsi ke US. Effek domino merambat ke sektor bahan baku komoditi, baja, nikel, tembaga, minyak, batu-bara..., permintaan berkurang dan secara bertahap harganya turun.
4. Kelebihan kapasitas untuk pemenuhan konsumsi ala besar pasak dari pada tiang, merupakan mal-investasi. Mal-investasi inilah yang harus terbabat dulu agar sistem ekonomi kembali normal.
5. Ada analis yang mengatakan bahwa saat ini banyak petro dollar terutama yang ada di Timur-Tengah serta dollar yang terakumulasi di Cina. Dollar ini masuk ke US dan menstabilkan pasar modal di US. Aliran dana ini dimanifestasikan dengan rendahnya yield treasury bond dan juga stabilnya bursa saham di US. Juga masuknya dana sebesar $7 milyar dari Dubai ke Citigroup. Saya meragukan karena dua alasan. Pertama, pemilik dana ini demikian bodoh masuk ke pasar tanpa strategi. Kalau bisa beli dengan harga yang lebih murah, kenapa tidak. Kedua sulit bagi dana ini untuk mempertahankan pasar US. Pemiliknya tidak punya kewajiban moral untuk menstabilkan pasar di US. Pemerintah US saja tidak melakukannya, kenapa orang Arab dan Cina mau melakukannya?
6. Rupiah peluangnya melemah terhadap Euro. Terhadap US dollar peluang melemahnya lebih kecil dari Euro. US dollar awalnya akan rebounce, tetapi kemudian melemah lagi. Yen carry traders, secara bertahap akan balik kandang dan membuat Yen menguat.
Untuk tahun Tikus 2008, bursa saham masih dirudung suasana bearish dan ekonomi peluangnya melambat bahkan dibeberapa negara sudah masuk resesi. Tikus yang menurut pribon Cina mempunyai karakter tanah di atas air. Nampaknya untuk tahun tanah yang mengapung di atas air ini akan gonjang-ganjing. Tikus sebagai binatang hama, bisa melambangkan bahwa tahun tikus 2008 adalah tahun yang berhama.
Ramalan adalah projeksi kedepan dari kejadian masa lalu. Pada dasarnya tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dimasa datang. Ramalan akan salah jika prilaku manusia berubah dari kebiasaan masa lalu. Apakah bank-bank sentral punya kiat yang sangat berbeda dari masa lalu? Apakah pelaku ekonomi juga berprilaku sangat berbeda dari masa lalu. Misalnya Cina, India, Russia dan Arab. Kalau demikian halnya, siklus ekonomi akan terpotong dan berubah sama sekali.
KRISIS DAN PELUANG
Setiap krisis selalu ada peluang. Menurut teori Dow, bursa saham US sudah memasuki fase bear, selama belum ada konfirmasi pasar berbalik arah, maka pasar masih pada fase bear. Saya perkirakan bisa selama 2-3 tahun. Jadi kalau anda seorang spekulan, trader sejati, sudah saatnya mengambil posisi short. Saham-saham favorit, istilahnya Wall street darling, yang mempunyai valuasi yang sudah mencapai level konyol, seperti Amazon (AMZN), Research in Motion (RIMM), Google (GOOG), bisa dipantau untuk dijadikan calon shorting. Juga emerging market seperti Cina (melalui fund FXI), Hong Kong (EWH), dan lainnya. Kalau sektor finansial dan perumahan sudah terkoreksi cukup dalam, sektor-sektor lain masih belum terlalu parah, sehingga resikonya masih kecil untuk melakukan short. Favorit saya adalah sektor konsumsi discretionary (XFY) dan sektor transportasi (IYT). Saya juga akan mengambil posisi short untuk sektor pertambangan dan minyak.
Kalau anda kurang agresif, emas adalah pilihan terbaik. Tetapi emas mungkin akan terkoreksi sedikit, sebelum naik lagi. Saat koreksi seharusnya jadi peluang untuk menambah posisi. Pada saat koreksi harsu dilihat sebagai perpindahan emas dari tangan yang lemah ke tangan investor yang kuat dan punya keyakinan besar. Usaha-usaha reflasi the Fed dan bank-bank sentral dunia akan membuat harga emas naik. Lagi pula, saat ini harga emas masih tergolong murah. Nilai wajarnya adalah di sekitar $2000/oz. Jadi harga $800/oz, masih murah.
Sampai disini dulu, selamat Iedul Adha. Jangan lupakan kewajiban anda menyantuni orang miskin. Potong lah qurban secukupnya dan jangan pelit. Jaga investasi dan tabungan anda baik-baik.
Jakarta 16 Desember 2007.
Membuat judul “Monitoring Krisis Ekonomi” bukan tanpa tentangan. Saya memperoleh beberapa email dari rekan founder KlubSaham.Com (KSC) untuk menghentikan tulisan berseri itu. Alasannya karena takut merusak reputasi KSC karena analisa yang salah. Saya pertimbangkan untuk melanjutkan artikel berseri itu karena semata-mata yakin bahwa krisis sedang dalam proses pembentukan.
Untuk timing krisis ini, saya tuangkan di beberapa artikel di Klubsaham.com beberapa tahun silam serta dalam pertemuan Klubsaham.com awal tahun 2003. Untuk mengurangi rasa penasaran, saya coba cari-cari artikel lama yang menyebutkan hal tersebut di KSC. Misalnya dalam artikel 2 tahun lalu, tahun 2005 yang berjudul “Setahun Pemerintahan Sby-Jk” (http://www.klubsaham.com/index.php?name=News&file=article&sid=45)
Saya kutipkan: .........Shock banyak diramalkan para guru doomsday. Entah kapan, mungkin ditahun anjing gila 2006, atau tahun babi rakus 2007. Crystal ball dan hong shui Imam Semar mengatakan 90% chance akan terjadi tahun 2008 atau lebih cepat. Indonesia akan tertimpa juga.
Juga pada artikel: “Ayam Panggang Murah Dari Kredit Macet” – Agustus 2005
(http://www.klubsaham.com/index.php?name=News&file=article&sid=38)
Dari pembahasan di atas, kita melihat adanya mendung krisis, yang mungkin hujannya akan terjadi dalam 24 bulan mendatang. Mungkin hujan akan turun, mungkin juga tidak. Tetapi, saya akan bersiap-siap. Karena peluangnya ada, seperti mendung merupakan peluang untuk hujan.
Pertama, lunasi semua hutang dengan bunga mengambang. Pindah ke bunga tetap. Kalau masih punya rumah kedua atau/dan mobil, jual dulu. Uang disimpan sebagai emas. Biasanya emas punya performance yang sangat baik selama krisis. Apa itu krisis di Russia, krisis di Argentina, krisis di Indonesia, emas performancenya bagus.
Bayangkan pada saat krisis, orang tidak mampu lagi membayar kredit rumah, kredit mobil, perlu uang untuk ini dan itu. Kreditnya gagal bayar. Dan anda tahu kelanjutannya. Disitu banyak kesempatan. Lepas emas dan beli rumah, mobil bekas tapi baru dan lain lagi. Saham? Mungkin juga jeblok.
(Perhatikan kata yang berhuruf tebal. Catatan: 24 bulan setelah Agustus 2005 adalah pertengahan tahun 2007)
Ada beberapa hal pokok yang disebutkan dalam ramalan itu. Pertama meningkatnya gagal bayar di sektor kredit perumahan dan kredit konsumsi (mobil misalnya). Suku bunga pinjaman naik. Walaupun saya katakan disana bahwa bank sentral yang akan menaikkannya, ternyata swasta yang menaikkannya dan bank sentral malah menurunkannya, sehingga terjadi spread yang lebar. Banyak bank sentral lebih mengutamakan memerangi kebekuan kredit yang bisa berujung ke deflasi dari pada memerangi inflasi dengan melakukan pengglontoran liquiditas. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya bisa meramal yang relatif akurat dalam hal waktu. Mungkin wangsitnya berasal dari sumber yang cukup terpercaya.
Beberapa hal yang benar mengenai ramalan itu:
1. Inflasi, harga hampir semua barang naik, dari mulai minyak, bahan makanan dan emas. Khusus untuk emas yang pada saat itu 3-4 tahun lalu bertengger di level $400/oz atau Rp 100 ribu/gr, sekarang sudah menjadi kali lipat dalam dollar dan 2.5 kali lipat dalam rupiah. Harga bensin mencapai Rp 6000, ternyata masih wacana pemerintah RI.
2. Gagal bayar, terutama terjadi di US. Di Indonesia belum (hanya terjadi di sektor otomotif terutama kredit motor), bukan tidak mungkin akan merambat ke Indonesia.
3. Naiknya suku bunga, memang suku bunga pinjaman dari bank sentral turun, tetapi suku bunga pinjaman komersial naik. Sebenarnya kata suku bunga pinjaman komersial naik adalah konsekwesi dari naiknya resiko hutang. Seharusnya saya mengatakan bahwa resiko hutang meningkat, ini lebih tepat, tetapi bahasa seperti ini sulit dimengerti pembaca awam. Resiko kredit inilah yang menyebabkan terjadinya kebekuan kredit.
Mulai pertengahan tahun 2007, kredit pinjaman rumah –subprime debt- di US mulai merebak. Krisis ini awalnya melibatkan Bear Stearns, Citigroup dan bank investasi yang mebungkus subprime debt menjadi paket-paket surat berharga dan menjualnya ke investor. Krisis menjalar ke Jerman (IKB & SACHSENLB) dan Inggris (Northern Rock), Canada dan Russia karena memakan paket subprime yang beracun. Pada saat (July sampai November 2007) itu emas rally dari level $640/oz ke level $850.
Untuk pasar saham, konfirmasi Bear Market versi Teori Dow sudah muncul pada bulan November 2007 lalu. Dengan kata lain, secara resmi pasar modal di US sudah memasuki fase Bear. Untuk berapa lama bear market ini? Mungkin sampai 2009 saja atau sampai 2011. Bergantung seberapa cepat alignment sektor-sektor ekomoni yang mengalami distorsi selama ini. Berapa cepat mal-investment dan kredit buruk bisa dimusnahkan
Secara keseluruhan, ramalan itu tidak terlalu buruk untuk seorang yang pengamat ekonomi part-time.
PERKEMBANGAN TERAKHIR KEBEKUAN KREDIT
Perkembangan terakhir kebekuan kredit adalah bank-bank sentral dari beberapa negara, Amerika, Canada, Inggris, Eropa, dan Swiss bersatu menangani kebekuan kredit. Ini mencerminkan kepanikan bank-bank sentral Eropa dan Amerika. Bank-bank sentral ini bersatu menyalurkan kredit melalui lelang. Collateral atau agunannya praktis boleh apa saja, termasuk surat hutang subprime yang tidak bisa diterima oleh bank-bank komersial. Dengan bersatunya bank-bank sentral ini diharapkan penyaluran kredit dapat merata di tempat-tempat dimana saja terjadinya kebekuan kredit.
The Fed untuk sementara akan memberlakukan Term Auction Facility (TAF), lelang peminjaman (sementara) uang dengan rate sesuai dengan hasil lelang. Agunannya boleh apa saja. Disamping itu the Fed bekerja sama dengan European Central Bank (ECB) dan Swiss National Bank (SNB) untuk menyalurkan US dollar dalam jurisdiksi ECB (sampai $ 20 milyar) dan SNB (sampai $4 milyar).
European Central Bank akan menyalurkan liquiditas US dollar melalui TAF. The Fed akan memasok US dollar (sebesar $20 milyar) dan akan ada mekanisme swap.
Swiss National Bank akan lebih sering melakukan repo dalam mata uang Franc Swiss dan melakukan lelang dalam denominasi mata uang US dollar untuk memudahkan pelaku pasar yang berhubungan dengan sistem repo Swiss. (Swiss sebagai negara berbasis jasa finansial banyak mempunyai klien yang menggunakan US dollar).
Bank of England akan lebih sering memberikan program repo (repurchase agreement) untuk jangka pendek dan jangka panjang dengan menerima collateral apa saja.
The Bank of Canada akan lebih sering melakukan repo dan mau menerima agunan apa saja.
Yang perlu anda tanyakan adalah, apakah usaha bank-bank sentral bisa mengelakkan US dan dunia dari resesi?
Saya jawab: Tidak.
CERITA RINGKAS PROSES TERJADINYA KRISIS
Secara awam bagaimana asal mula terjadinya krisis bisa diceritakan seperti begini. Awalnya adalah ke(tidak)bijakan kredit longgar di US dan juga dibelahan dunia lain. Orang yang tidak layak diberi kredit untuk kepemilikan rumah (dengan jaminan rumah), kredit hipotek. Banyak umpan kemudahan yang diberikan, dari mulai bunga penggoda yang rendah (berlaku 1-2 tahun saja sebelum beralih ke bunga mengambang), bayar hanya bunga saja dan lain-lain. Permintaan atas rumah naik dan memicu kenaikan harga rumah. Kemudian, karena harga rumah naik, maka orang menjadikan rumah sebagai ATM. Kredit dilunasi dengan membuka kredit baru dengan jumlah hutang yang lebih besar dan harga agunan yang baru (lebih tinggi). Ini yang disebut home equity extraction, karena ada uang yang dikantongi dari mekanisme transaksi ini dan kemudian dibelanjakan. Harga rumah menjadi bubble.
Akibat adanya home equity extraction, rakyat US (merasa) punya uang lebih dan punya peluang untuk belanja. Maka mereka belanja macam-macam, dari mulai SUV, tv plasma, sampai mainan anak-anak. Barang yang dibeli banyak dari Cina. Sebut saja Cina untuk mewakili negara yang mempunyai surplus perdagangan dengan US. Akibat meningkatnya konsumsi di US ini, ekonomi di negara pemasok barang ke US juga ikut booming. Pabrik-pabrik di Cina jadi hidup, bahkan bermunculan yang baru. Bahan baku didatangkan dari Australia, Indonesia, Canada dan lain-lainnya. Negara yang berbasis bahan mentahpun ikut booming. Di negara-negara ini konsumsi juga meningkat. Tetapi sayangnya budaya konsumsi mereka ini tidak sehebat US. Asia, terutama, masih cenderung menabung atau berinvestasi dari pada melakukan konsumsi, karena latar belakang kehidupan mereka yang belum aman (secure).
Kembali lagi ke US. Di tanah Amerika sana, hipotek (hutang-hutang perumahan) ini dikemas dengan hutang-hutang lain dan dijadikan paket-paket CDO (Collateralized Debt Obligation), SIV dan banyak akronim akronim lain yang intinya sama. Dan paket-paket ini dijual ke investor. Kemasan surat hutang ini juga diasuransikan supaya kalau terjadi gagal bayar ada asuransi yang menjamin. Nampaknya bagus, tetapi dalam prakteknya sontoloyo. Rating AAA diberikan pada paket yang mengandung hutang kelas B bahkan non-investment grade. Kadang surat hutang AAA hanya diasuransikan di asuransi type A. Jadi kalau ada gagal bayar, tidak bisa ditanggung oleh asuransinya.
Selama harga rumah naik, keadaan di atas masih bisa berlangsung terus. Tetapi untuk itu perlu injeksi liquiditas yang semakin lama semakin besar. Dengan kata lain, hal yang demikian tidak bisa berlangsung terus. Ketika debitur subprime habis bulan madunya dengan bunga penggoda dan harus membayar bunga mengambang, mereka tidak mampu dan terpaksa gagal bayar. Kasus hutang subprime merebak. Debitur terpaksa menyerahkan agunannya. Bank harus melelang agunan subprime. Disamping itu, rumah baru masih bermunculan karena banyak yang belum selesai. Ada jeda antara terjadinya kasus subprime dengan berhentinya pembangunan rumah baru. Stok rumah menumpuk. Maka hukum permintaan-penawaran berlaku, harga rumah turun.
Kalau harga rumah turun, para debitur kredit perumahan mulai berhitung, andaikata harga rumahnya lebih rendah atau diperkirakan lebih rendah, maka mereka akan berusaha melepas rumahnya. Seandainya tidak bisa dijual, lebih baik diserahkan kepada bank. Bank kena batunya.
Surat hutang banyak yang tidak laku karena investor takut kepada paket-paket yang mengandung suprime loan. Pinjam-meminjam uang antar institusi finansial mejadi sulit karena adanya ketidak percayaan, mau diapakan dana itu? Mau dilibatkan ke sektor yang sudah terkontaminasi oleh subprime? Begitulah terjadinya kebekuan kredit.
Jadi siapa saja yang kena? Bank yang memberi hutang, investor yang membeli surat hutang dan asuransi yang menanggung jika ada kerugian dan gagal bayar atas surat hutang. Kacau bukan? Sekarang anda bisa menjawab apakah penurunan suku bunga the Fed bisa menyelesaikan masalah? Apakah suntikan dana ke institusi keuangan seperti Citigroup atau Countrywide akan membantu menghindarkan kerugian karena nilai agunan yang diberikan debitur lebih rendah dari hutang debitur?
PREDIKSI 2008 DAN MASA MENDATANG
Kalau anda cukup cerdik, anda akan sudah dapat menggambarkan apa yang terjadi di tahun 2008 sampai tahun 2011. Ringkasnya:
1. Tsunami gagal bayar di sektor kredit perumahan akan melanda US, dan yang terbesar di pertengahan tahun 2008. Kebekuan kredit semakin memburuk, kecuali the Fed punya terobosan, yang saya tidak ketahui saat ini. Implikasinya ialah investor akan berusaha meraih aset apa saja yang bisa diliquidasi untuk membayar kewajibannya. Pasar saham tertekan. Ada kemungkinan emas juga mengalami tekanan karena kebutuhan liquiditas yang tidak bisa dipenuhi.
2. Sektor subprime memang kecil, tetapi punya dampak dominonya bisa menyeret sektor lain. Kebangkrutan di sektor finansial termasuk asuransi akan meningkat.
3. Konsumsi yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dunia sejak tahun 2003 akan menurun karena tidak adanya sumber yang bisa diekstraksi lagi. Dan ini akan membuat resesi di US. Resesi di US akan merambat ke Cina sebagai pemasok barang konsumsi ke US. Effek domino merambat ke sektor bahan baku komoditi, baja, nikel, tembaga, minyak, batu-bara..., permintaan berkurang dan secara bertahap harganya turun.
4. Kelebihan kapasitas untuk pemenuhan konsumsi ala besar pasak dari pada tiang, merupakan mal-investasi. Mal-investasi inilah yang harus terbabat dulu agar sistem ekonomi kembali normal.
5. Ada analis yang mengatakan bahwa saat ini banyak petro dollar terutama yang ada di Timur-Tengah serta dollar yang terakumulasi di Cina. Dollar ini masuk ke US dan menstabilkan pasar modal di US. Aliran dana ini dimanifestasikan dengan rendahnya yield treasury bond dan juga stabilnya bursa saham di US. Juga masuknya dana sebesar $7 milyar dari Dubai ke Citigroup. Saya meragukan karena dua alasan. Pertama, pemilik dana ini demikian bodoh masuk ke pasar tanpa strategi. Kalau bisa beli dengan harga yang lebih murah, kenapa tidak. Kedua sulit bagi dana ini untuk mempertahankan pasar US. Pemiliknya tidak punya kewajiban moral untuk menstabilkan pasar di US. Pemerintah US saja tidak melakukannya, kenapa orang Arab dan Cina mau melakukannya?
6. Rupiah peluangnya melemah terhadap Euro. Terhadap US dollar peluang melemahnya lebih kecil dari Euro. US dollar awalnya akan rebounce, tetapi kemudian melemah lagi. Yen carry traders, secara bertahap akan balik kandang dan membuat Yen menguat.
Untuk tahun Tikus 2008, bursa saham masih dirudung suasana bearish dan ekonomi peluangnya melambat bahkan dibeberapa negara sudah masuk resesi. Tikus yang menurut pribon Cina mempunyai karakter tanah di atas air. Nampaknya untuk tahun tanah yang mengapung di atas air ini akan gonjang-ganjing. Tikus sebagai binatang hama, bisa melambangkan bahwa tahun tikus 2008 adalah tahun yang berhama.
Ramalan adalah projeksi kedepan dari kejadian masa lalu. Pada dasarnya tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dimasa datang. Ramalan akan salah jika prilaku manusia berubah dari kebiasaan masa lalu. Apakah bank-bank sentral punya kiat yang sangat berbeda dari masa lalu? Apakah pelaku ekonomi juga berprilaku sangat berbeda dari masa lalu. Misalnya Cina, India, Russia dan Arab. Kalau demikian halnya, siklus ekonomi akan terpotong dan berubah sama sekali.
KRISIS DAN PELUANG
Setiap krisis selalu ada peluang. Menurut teori Dow, bursa saham US sudah memasuki fase bear, selama belum ada konfirmasi pasar berbalik arah, maka pasar masih pada fase bear. Saya perkirakan bisa selama 2-3 tahun. Jadi kalau anda seorang spekulan, trader sejati, sudah saatnya mengambil posisi short. Saham-saham favorit, istilahnya Wall street darling, yang mempunyai valuasi yang sudah mencapai level konyol, seperti Amazon (AMZN), Research in Motion (RIMM), Google (GOOG), bisa dipantau untuk dijadikan calon shorting. Juga emerging market seperti Cina (melalui fund FXI), Hong Kong (EWH), dan lainnya. Kalau sektor finansial dan perumahan sudah terkoreksi cukup dalam, sektor-sektor lain masih belum terlalu parah, sehingga resikonya masih kecil untuk melakukan short. Favorit saya adalah sektor konsumsi discretionary (XFY) dan sektor transportasi (IYT). Saya juga akan mengambil posisi short untuk sektor pertambangan dan minyak.
Kalau anda kurang agresif, emas adalah pilihan terbaik. Tetapi emas mungkin akan terkoreksi sedikit, sebelum naik lagi. Saat koreksi seharusnya jadi peluang untuk menambah posisi. Pada saat koreksi harsu dilihat sebagai perpindahan emas dari tangan yang lemah ke tangan investor yang kuat dan punya keyakinan besar. Usaha-usaha reflasi the Fed dan bank-bank sentral dunia akan membuat harga emas naik. Lagi pula, saat ini harga emas masih tergolong murah. Nilai wajarnya adalah di sekitar $2000/oz. Jadi harga $800/oz, masih murah.
Sampai disini dulu, selamat Iedul Adha. Jangan lupakan kewajiban anda menyantuni orang miskin. Potong lah qurban secukupnya dan jangan pelit. Jaga investasi dan tabungan anda baik-baik.
Jakarta 16 Desember 2007.
No comments:
Post a Comment