___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Wednesday, April 11, 2018

Market Crash dan Krisis Global: Tahun 2018 atau 2019?

Tanggal 5 February 2018 tiba-tiba index Dow jatuh melebihi 1000 point, dari 25,521 pada penutupan hari sebelumnya ke 24,346, Dan dalam dua (2) minggu antara 26 Januari 2018 sampai tanggal 5 Februari 2018 bursa US jatuh dari 26,617 ke 24,346 atau hampri 9%. Tidak hanya bursa saham, tetapi juga pasar bond, komoditi dan crypto currencies ikut jatuh. Kemudian rupiah/USD lari dari Rp 13,200 per USD ke Rp 13,600 terus berlanjut sampai Rp 13,800.
Timbul pertanyaan: Apakah bubble-bubble ini sudah meletus? Apakah proses ini akan berlanjut ke keadaan yang diramalkan dalam Gejolak 20014 – 2020? Apa ini awal dari rupiah menuju Rp 17,000 per USD?
Jawabnya adalah “iya” dan “tidak” atau lebih tepatnya adalah “mungkin iya” dan “mungkin tidak”. Masing-masing jawaban punya alasan sendiri. Ada yang kami pikir sudah meletus dan ada yang belum. Masing-masing sektor punya waktunya sendiri.
EOWI sudah setahun ini absen, karena memang sedang menunggu datangnya crash dan tidak ada yang harus dilaporkan. EOWI masih punya 2 tahun untuk membuktikan ramalan EOWI. Jadi kami masih tenang-tenang saja. Kemunculan EOWI kali ini untuk mengumumkan bahwa satu (1) bubble lagi sudah meletus. Namanya bitcoin. Setelah bubble minyak meletus di bulan July 2008, kemudian emas di bulan September 2011 serta komoditi di tahun 2011, sekarang giliran bitcoin.
Aktifnya EOWI juga untuk mewanti-wanti pembacanya agar lebih bersiap-siap agar bisa menghadapi krisis global yang besar. EOWI ingin memperingatkan lagi bahwa krisis besar ini akan terjadi. Tetapi......., yang bisa membuat pembaca EOWI bernafas sangat lega adalah bahwa menurut perkiraan kami kemungkinan baru terjadi setelah kwartal 3, 2018. Kecil kemungkinannya sebelum itu.

Trump Pecahkan Rekord 100 Tahun
Selalu ada yang pertama. Itu yang bisa saya katakan untuk Donald Trump. Trump telah memecahkan statistik 100 tahun, bahwa di tahun pertama pemerintahan Trump tidak ada resesi. Berdasarkan statistik selama 100 tahun terakhir ini. Statistik itu mengatakan bahwa jika ada presiden US yang memerintah selama 2 periode maka resesi akan terjadi diakhir perintahannya atau diawal pemerintahan presiden berikutnya. Dan kita tahu bahwa diakhir pemerintahan Obama atau diawal pemerintahan Trump.
Trump lolos dari kutukan statistik presiden 2 periode walaupun program-program Trump tidak ada yang jalan. Sebut saja programnya dan lihat apakah sudah jalan atau masih mandeg.

Bubble Bitcoin Pecah
Bitcoin dan cryptocurrencies lainnya sudah tamat. Kalau masih ada yang berharap bitcoin menjadi $1 juta, atau $100 ribu, silahkan saja bermimpi selama 100 tahun.
Selama 6 bulan bitcoin dan cryptocurrencies lainnya mengalami rally parabolic dari $ 2,300 ke $19,206 hanya dalam waktu 6 bulan saja. Dan pecahnya bubble cryptocurrency merupakan hadiah natal dan tahun baru, tepat sebelum liburan natal tgl 17 Desember 2017.
Chart Bitcoin 2 tahun terakhir.
EOWI berani mengatakan bubble cryptocurrency pecah....., pada saat huruf ini ditulis, bitcoin ada di level 7,073 atau hanya tersisa kurang dari 37% dari puncaknya. Itu bubble yang percah. Dan hal itu tidak hanya menimpa bitcoin saja tetapi seluruh pasar crytocurrency. Kapitalisasi pasar cryptocurrency jatuh 70%, dari $826 milyar ke sekitar $ 250 milyar saja.

Kapitalisasi Pasar Cryptocurrency

Bubble di Pasar Modal, Pecah atau Belum?
Pertanyaan: Apakah bubble pasar modal sudah meletus?
Itu adalah pertanyaan 100 trilliun dollar. Dan seperti biasanya, bencana itu sulit diramalkan. Pecahnya bubble sulit diramalkan waktunya. Seperti kata-kata mutiara: Spekulator bisa tidak rasional sampai bisa membuat short seller (yang melawan arus) bangkrut.
Kita lihat chart di bawah. Dari tahun 2009 sampai saat ini, banyak sekali koreksi yang besarnya lebih dari 5%. Dan itu hanya bisa disebut koreksi karena tidak berlanjut sampai nyungsep 70% - 90%. Oleh sebab itu, bisa pasar berubah menjadi volatile, tidak berarti pasar akan crash.

Index Dow Jones Industrial Average.


Yield Flattening Chart
Walaupun dari pengalaman diketahui bahwa peramalan tentang saat stock market crash itu (hampir) mustahil, tetapi kami di EOWI tidak jemu-jemunya meramal tentang saat terjadinya market crash. Mungkin di EOWI isinya orang-orang yang tidak bisa belajar dari pengalaman, atau semata-mata murni ndableg. Tetapi...., setidaknya kami menggunakan statistik bukan asal-asalan menebak. Statistik dan cara berpikir yang runut itulah yang menjadi landasan kami.

Investor mengenal indikator resesi yang disebut flattening yield curve. Maksudnya menyempitnya perbedaan antara yield dari obligasi pemerintah US jangka panjang (katakanlah 10-year US treasury bond) dengan yield jangka pendek (2-year US treasury). Dengan kata lain yield 10 yr TB minus yield 2 yr TB mendekati nol.

Penjelasannya adalah bahwa gejala ini adalah prilaku investor bond mulai mencium akan adanya resesi di depan dan mereka mulai melepas bond jangka pendeknya, atau meminta yield yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas resiko (yang menyusul) resesi. Akibatnya yield suku bunga bond jangka pendek naik (lebih cepat dari suku bunga bond jangka panjang, yang resiko jangka pendeknya lebih kecil).

Di bawah ini ada chart yield 10 yr TB minus yield 2 yr TB dengan index Nasdaq. Dari 5 resesi, pada umumnya setelah perbedaan yield bond jangka panjang dan jangka pendek menjadi nol, perlu waktu beberapa kwartal/semester untuk sampai ke resesi. Tetapi lain halnya dengan pasar saham. Pasar saham mulai mengalami bearish diantara resesi dan mulai flatnya yield curve. Jadi, bagi investor saham, mereka harus berhati-hati jika perbedaan yield ini menjadi nol atau negatif. Patut diduga akan disusul dengan bear market di sektor saham. Umumnya ada tengang waktu beberapa bulan sebelum terjadi koreksi di bursa saham.



Proses flattening yield curve saat ini sedang berlangsung. Untuk mencapai nol pada selisih yield 10-year bond dengan 2-year bond baru akan tercapai antara kuartal 3 2018 dan kuartal 1 2019. Ini tidak berarti akan seketika itu terjadi resesi di US. Tetapi setidaknya bursa saham akan masuk ke periode bearish dan juga resesi, tidak lama setelah itu. Jadi investor saham dan pelaku bisnis harus bersiaga.





Coincident Economic Indicator dan Policy The Fed
Lain lagi ceritanya dengan para pelaku bisnis. The Fed membuat survey-survey yang objeknya dari kalangan pelaku bisnis dan hasilnya dikumpulkan dan dijadikan satu yang the Fed namakan Coincident Indicator. Entah kenapa disebut Coincident Indicator, padahal mungkin lebih tepat disebuat leading indicator. Bagi yang ingin tahu lebih dalam mengenai Coincident Economic Indicator bisa dilihat di websitenya the Fed. Intinya adalah nonfarm payroll employment, jam kerja buruh rata-rata di sektor manufakturing, angka pengangguran, and upah setelah dikoreksi dengan indeks harga konsumen.

Yang menarik dari indikator dari bahwa bila index ini memasuki level di 2.4 - 2.9 dan ke bawah, maka itu saat yang hampir bersamaan dengan ekonomi US yang memasuki masa resesi.




Catatan Akhir
Kalau kita memperhatikan 3 curva yang telah dibahas sebelumnya dalam 1 plot, keadaan pasar sudah menjelang terjadinya koreksi besar dan ekonomi sudah mendekati resesi. Menurut pandangan EOWI, resesi kali ini tidak dapat dihindarkan lagi. Yang pasti bubble di sektor cryptocurrency sudah meletus. Bukan mustahil akan merambat ke sektor saham, junk bond dan kredit. Banyak alasan yang bisa mendukung pandangan ini.




Pertama, pemulihan ekonomi saat ini adalah pemulihan ekonomi yang paling panjang dalam sejarah, berkat adanya quantitave easing (QE) yang luar biasa besarnya. Terlepas hasilnya di sektor riil memble. Tetapi untuk sektor investasi portfolio, 9 tahun terakhir ini (2009 – 2018) adalah periode untung besar. Dengan QE, the Fed dan bank sentral besar lainnya berhasil membuat illusi bahwa investasi tidak ada resikonya, sehingga investor dengan sangat beraninya melakukan investasinya dengan leverage yang besar. Itu mengakibatkan potensi koreksi besar semakin nyata.

Kedua, setelah sekian lama tidak ada resesi, the Fed akan mengantisipasi adanya resesi dalam waktu dekat. Oleh sebab itu the Fed sudah harus menghentikan quantitative easing dan berbalik arah menjadi quantitative tighening: menaikkan suku bunga dan mengetatkan balance sheetnya, kata kerennya untuk menarik uang dari peredaran. Karena biasanya the Fed menurunkan suku bunga sampai 3%, maka setidaknya the Fed akan menaikkan suku bunganya sedikit di atas 3%. Saat ini masih 1.5% artinya masih setengah jalan. EOWI percaya bahwa the Fed tidak akan berhenti sebelum mencapai 3%. Jadi bukan mustahil the Fed akan melakukannya lebih aggresif, karena mereka berpacu dengan waktu.

Tindakan the Fed ini diikuti oleh bank-bank sentral besar lainnya. Itu akan membuat semakin parah.

Investor yang biasanya memperoleh bunga yang rendah untuk leverage portfolionya, terpaksa harus membanyar lebih tinggi. Di pihak lain, asset-asset yang dispekulasikan saat ini harganya sudah mem-bubble.

Kita lihat saja nanti. Tahun 2018 ini the Fed dijadwalkan rapat 6 kali lagi, yaitu bulan Mei, Juni, Juli atau Augustus, September, November dan Desember. Jika setiap kali pertemuan mereka menaikkan suku bunganya 0.25%, maka akhir tahun 2018 target 3% akan tercapai. Akan tetapi, pertemuan the Fed yang diikuti dengan jumpa press dan prediksi keadaan ekonomi (serta langkah-langkah the Fed), hanya ada tiga (3), yaitu bulan Juni, September dan Desember. Jadi kemungkinan akan lebih aggresif lagi juga dikarenakan angka target 3% kemungkinan the Fed masih merasa kurang.  

Faktor ketiga, antisipasi karena munculnya persepsi akan adanya inflasi yang membuat harga beberapa bahan komoditi naik. Ini akan memukul sektor ekonomi riil.

Krisis kali ini akan berlangsung cepat dan agak tidak terduga. Mungkin kwartal III 2018, mungkin juga tahun depan. Kami di EOWI tidak punya posisi kecuali cash fisik dan tabungan di bank. Dengan adanya trading dengan algorithma dan leverage yang besar serta ETF, sekali terpicu oleh stop loss, maka crash akan mengalami percepatan. Pada saat itu, para investor tradisional tidak punya waktu untuk melikwidasi posisinya.

Sekian dulu......., jaga kesehatan dan tabungan anda baik-baik. Apalagi jika anda sudah berumur 50an taun ke atas. Sebab......., dengan ukuran crash yang mungkin nantinya merupakan rekord dalam sejarah maka dengan umur seperti itu, anda tidak punya peluang untuk memulihkan pensiun anda seperti sedia kala selama hidup anda.

April 12, 2018.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

21 comments:

kripik singkong said...

Total market cap crypto tertinggi sepanjang sejarah +/- $ 800 milyar, masih terlalu kecil & tidak berefek besar apalagi juga tidak semua orang di dunia ini tahu & mengerti apa itu bitcoin & crypto. Menurut saya boom & brust bitcoin hanya test water. Naluri orang itu suka berjudi

Anonymous said...

Sebagai org awam, investasi apa yg menurut eowi aman utk menghadapi crash?

Apakah bermain di property msh aman?

Salam sukses utk tim eowi dan semua pembaca

Anonymous said...

Om Is..... Tulisan Anda Betul-Betul Terjadi... Ditunggu lagi ya Pembahasan2 yg lain..
- Trade War

Sekarang Iran lagi Inflasi. Mata Uang Iran Keok om terhadap dollar.

Mungkin Turki Menyusul Om.

Venezuela om.. Sudan Om... hyperinflasi..

Berkat tulisan Om Is. Dikit-dikit ngerti tentang ekonomi..

Di Iran, kalau ada yg tukar lira ke dollar. Katanya itu perbuatan Kriminal. Di tangkap.

Om..Is.. Setelah membaca tulisan-tulisan om. Portofolio saya sekarang :
- Emas 50%
- Dollar 30%
- Cryptocurrency 20%

Makasih ya EOWI ..Om Is.. Di tunggu tulisan-tulisan berikutnya..

Anonymous said...

Akhirnya bung IS muncul lagi. Senang membaca analisa anda

Anonymous said...

Kangen banget sama tulisannya, setahun lebih ditunggu.......

Unknown said...

Akhirnya muncul juga, setelah tidur berbulan bulan. Selamat bangun tidur Om Semar?

Anonymous said...

Tulisan yg bagus.membuat kita berpikir untuk tujuan investasi.lebih hebat lagi kalau solusi agar kita bisa keluar dr krisis.

Anonymous said...

#giant4president ? :D

Anonymous said...

Apakah Emas dan Dollar merupakan investasi yang aman untuk investor Indonesia?

Anonymous said...

terbukti berkali kali Trump emang Mr Unpredictable

zanzibar said...

om IS, cash fisik dan tabungan itu dalam bentuk USD atau IDR??? mohon dengan sangat dijawab ya om krn saya mau mengamankan tabungan pensiunan orang tua saya. Terima kasih sebelumnya, semoga om IS diberikan umur yang berkah.

Anonymous said...

Kesimpulan sementara bahwa QE membuat orang terlena dan lupa akan krisis besar yang akan terjadi pada waktu yang tidak terduga

Anonymous said...

Kesimpulan bahwa QE membuat orang terlena dan lupa akan krisis besar yang akan terjadi pada waktu yang tidak terduga

azteria said...

Bisa jadi saat terjadi krisis besar, orang-orang akan melakukan transaksi menggunakan cryptocurrency. Menurut pendapat om IS gimana?

Imam Semar said...

@Zanzibar,
Saya cenderung punya US$ fisik. Walaupun krisis yang mungkin terjadi sebelum 2020 habis skalanya thd Indnesia tidak sebesar yang berikutnya yang EOWI perkirakan terjadi antara thn 2025 - 2030. Ada jeda selama 5 - 10 tahun setelah krisis global sebelum krisis besar nusantara yang kami perkirakan terjadi antara thn 2025 - 2030.

Catatan: EOWI melihat adanya siklus kerusuhan besar di nusantara yang terjadi setiap 3 dekade. Ini contohnya.

1998 - 2002 : Maluku, Jakarta (Peristiwa Mai 1998), Poso, Sampit, Timor-Timur
1965 - 1968 : G30S
1940 - 1950 : Pembrontakan PETA, Kemerdekaan, Revolusi Sosial Sumatera Timur, Pemberontakan PKI,......
1906 - 1908 : Perang Aceh II, Puputan Bali, Sisingamangaraja
1873 - 1877 : Perang Aceh I
1846 - 1849 : Perang Bali
1816 - 1832 : Perang Paderi, perang Diponegoro
........
........
1740 - 1757 : Pemberontakan Cina dan Pemberontakan P. Sambernyowo

Anonymous said...

good om isss ..........trus semangat......dng tulisan2 yg berbobot...

Unknown said...

om IS, saya cenderung ke kesimpulan dunia bakal tamat setelah krisis ekonomi dunia ini pecah. sebagai seorang muslim, saya lihat tanda2 kiamat sudah lengkap keluar semua, dimulai dari lomba tinggi2an gedung di arab sana sampai terakhir mengeringnya danau tiberias di israel yang sudah dimulai dari 2003 lalu. jadi menurut saya krisis kali ini bakal jadi pemantik huru hara akhir zaman, bukan saya percaya ramalan tapi saya lihat secara objektif aja, nabi sudah kasih clue tanda2nya lebih dari 14 abad lalu, dan semua yang disampaikan ternyata memang keluar semua sekarang.

ya mudah2an saya salah. wallahu a'lam.

Anonymous said...

apa cuma perasaan aja,blog ini jadi aktif saat ramalan krisis dan usd eowi mendekati fakta

Alwie said...

Bitcoin akan menjadi biggest surprise.

Saat bursa saham ambruk dan bank goyang, orang super kaya yang ketakutan utk bail-in akan mengalihkan sebagian uang mereka ke cypto.

BTC bisa tembus ratusan ribu USD.

Satu per satu big boys Wall street sudah melirik cryto, kurang mungkin bubble crypto pecah di Desember 2017... Perjalanan masih panjang.

Unknown said...

BITCOIN sebagai pengganti fiat money bisa jadi meredup,tapi akan ada crypto curency lain yang lebih baik,lebih ter-decentralisasi yang akan menggantikannya.mungkin ETHEREUM,mungkin EOS atau mungkin altcoin yang lainnya.

Tahun 80an mungkin tak terbayangkan oleh kita apa yang dilakukan internet saat ini.Begitu pula dengan BITCOIN(baca:crypto curency),mungkin saat ini sulit bagi kita untuk percaya bahwa kelak bitcoin akan menggantikan fiat money(dolar,yen,rupiah dst) sebagai alat pembayaran.

Fluktuasi harga yang sangat tinggi,adalah salah satu kendala BITCOIN saat ini.Tapi ke depan saya percaya hal ini akan teratasi.

Karena sifatnya desentralisasi(tidak terpusat),yang bisa menghentikan BITCOIN adalah:
-Listrik sedunia di padamkan selamanya...
-Internet sedunia di putus selamanya...
-pengguna BITCOIN sedunia kompak dump BITCOIN...
-KIAMAT

5 level of grief Menurut andreas antonopoulous(cari nama ini di youtube):
1. DENIAL
BANYAK ORANG MENOLAK,MEREMEHKAN,MENYANGSIKAN KAPABILITAS BITCOIN(seperti internet dulu)

2.ANGRY
Yang merasa terancam oleh bitcoin mulai marah,ngamuk...Bicoin scam!!!,Bitcoin skema
ponzi!!!,Bitcoin money londry!!!,Bitcoin untuk mendanai teroris!!!..,dst

3.BARGAIN
Karena tak terbendung,musuh-musuh bitcoin mulai melunak,teknologi blockchain pun mulai di
adopsi oleh institusi2.

4.DEPPRESSION
Beralih ke bitcoin!, semua yang berbasis fiat money runtuh,bangkrut, mengakibatkan
Depresi ekonomi parah, mungkin terparah dalam sejarah(semoga ini tak terjadi).

5.ACCEPTANCE
Semua sudah memakai bitcoin.kira-kira seprti saat ini ,kita oline,internetan semua
menggunakannya.


let's see....





-

Unknown said...

bitcoin betul kata om is sudah bubble..tpi ada 1 crypto yg akan menjadi standard financial baru..namanya XRP..1-2 tahun kedepan kita akan familiar dengan XRP..info ini sangat rahasia..jdi beruntung yg sempat baca..