Kalau anda merasa kurang nyaman dengan ilmu sejarah, agama, ekonomi, sosial dan politik yang diajarkan di sekolah, dan ingin mencari jawaban yang objektif, maka disinilah tempatnya.
Blog ini membahas masalah makro ekonomi, politik dan investasi dari sisi pandangan orang waras dan yang berjiwa merdeka.
Fokus Utama: Saham, Emas, Mata Uang, Bond, Perundang-Undangan, Ke(tidak)bijaksanaan Pemerintah, Politik, Ekonomi Makro
Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.
Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".
Pembaca EOWI yang setia dan yang tidak setia,
Kali ini EOWI tampil agak berbeda. Moga-moga pembaca bisa lebih menikmati dongeng-dongeng kami. Tentu saja kali ini masih percobaan dan akan terus diperbaiki.
Selamat menikmati.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Tidak banyak orang
memperhatikan, kapan teror bom di Indonesia dimulai. Dulu di jaman Orde Baru,
Suharto didesas-desuskan ada beberapa group teroris, yaitu group Warman dan Komando Jihad. Komando Jihad membajak pesawat Garuda tahun 1981 dan group Warman
meledakkan bom di candi Borobudur. Bomnya kecil-kecil saja – tidak menimbulkan
kerusakan yang berarti, dan targetnya bukan target teror, walaupun pemerintah
menyebutnya teroris, kadang gerakan
pengacau. Kalau targetnya Borobudur, kan
tidak bisa disebut teror. Jauh dari keramaian dan tidak ada korban.
Patut diduga bahwa aksi teror
di jaman Suharto adalah rekayasa dan taktik untuk menciptakan suatu suasana
politik yang ujung-ujungnya menciduki beberapa orang hendak disingkirkan.
Karena setelah aksi teror, biasanya ada yang ditangkapi.
Aksi pemboman yang serius baru
terjadi di tahun 2000. Itu setahun setelah terjadinya pembantaian umat Islam di
Ambon dan Maluku pada hari raya Iedul Fitri, 19 Januari 1999. Selama 2 minggu
diperkirakan ada sekitar 2000 orang Islam dibantai. Banyaknya korban disebabkan
oleh ketidak-siapan mereka karena sejak lama orang Islam Maluku tidak
menganggap tetangganya Kristennya sebagai ancaman sehingga membuat mereka menjadi
sasaran empuk.
Tidak hanya di Ambon dan Maluku,
tetapi juga di Poso, Sulawesi 23 Mei 2000. Inipun dimulai oleh kelompok Kristen
yang melakukan penyerangan di waktu subuh. Ini juga tidak diduga.
Ambon dan Maluku seakan sudah
melupakan semua kejadian pembantaian yang dimulai pada saat Iedul Fitri 1999,
walaupun sampai sekarang keadilan belum ditegakkan. Tetapi untuk Poso, dimana 3
orang yang dianggap dalang dari pencetus kerusuhan, yaitu serangan subuh 23 Mei
2000, FabianusTibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu sudah diadili dan di
jatuhi hukuman mati, tetapi masih menyisakan luka yang tidak kunjung sembuh.
Ada suatu keanehan bahwa ketiga orang tersebut adalah petani biasa, dua
diantaranya SD pun tidak lulus dan yang satu lagi lulusan STM. Disamping itu
terakhir Tibo menyebut 16 nama yang lebih masuk akal sebagai dalang kerusuhan
Poso, seperti Paulus Tungkanan (purn. TNI), Limpadeli (pensiunan PNS), Ladue (purn.
TNI), Erik Rombot (PNS Kehutanan), Theo Manjayo (purn. TNI), Edi Bunkundapu
(PNS Pemda Tk. II Poso), Yahya Patiro (PNS Pemda Tk. II Poso), Sigilipu H. X,
Obed Tampai (pegawai Perhubungan), Rungadodi Zon (PNS Guru SD), Janis
Simangunsong, Ventje Angkou, Angki Tungkanan, Heri Banibi, Sarjun alias Gode,
Guntur Tarinje.
Tidak terlalu mengherankan, milisi
Islam seperti Santoso yang baru saja tertembak mati, masih bertahan
dihutan-hutan melakukan perjuangan mereka menuntut keadilan. Catatan: Jenazah
Santoso disambut sebagai pahlawan oleh rakyat setempat, menunjukkan cinta
rakyat setempat kepada teroris (baca: pahlawan).
Aksi pemboman yang bisa dikaitkan
ke kelompok Islam (tanpa ada keraguan) dimulai pada aksi bom Kedubes Filipina,
1 Agustus 2000, yaitu 3 – 4 bulan setelah penyerangan Poso. Itupun sasarannya
bukan spesifik kepada kelompok Kristen. Baru pada malam natal 2000, arahnya menjurus
ke kelompok agama tertentu.
Kualitas Teror Yang Menurun
Pembaca pasti memperhatikan
bahwa kualitas hasil kerja teroris di Indonesia mengalami penurunan yang sangat
tajam. Teror bom yang awal-awal adalah serangan bom di Indonesia adalah bom ruang
parkir BEJ tanggal 13 September 2000, 15 orang tewas, 90 orang lainnya
luka-luka. 161 mobil rusak. Bom yang digunakan kemungkinan low-explosive alias mercon, karena asapnya putih. Tetapi,
kemungkinan dicampur dengan BBM, bensin, barangkali, karena asap hitam menyusul
asap putih. Itu yang saya saksikan. Banyaknya korban lebih dikarenakan tercekik
kekurangan oksigen yang dihabiskan oleh ledakan uap bensin. Ide yang orisinil,
membunuh dengan menghilangkan oksigen di ruangan.
Masih di tahun yang sama di
malam natal tahun 2000, rentetan pemboman yang mempunyai ketepatan waktu
seperti operasi komando militer. Sasarannya gereja-gereja di Jakarta, Batam,
Pakanbaru, dan empat kota lainnya.
Kemudian kasus bom Bali-I tanggal
12 Oktober 2002 yang menewaskan 164 orang dan 209 terluka. Ini juga kualitasnya
cukup tinggi. Di samping high-explosive
(katanya), juga low-explosive
(katanya) dan minyak bakar digunakan sebagai bahannya. Banyaknya korban tewas,
kemungkinan karena shock wave yang
dihasilkan oleh campuran uap bensin dan udara pada saat meledak. Bukan oleh sharpnels, atau serpihan logam. Ini juga
design bom yang orisinil.
Tahun berikutnya pengeboman
hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 5 Agustus 2003, korbannya
12 orang mati dan 150 terluka. Bomnya tipe low-explosive
yang ditandai oleh asap putih.
Berikutnya 9 September 2004,
aksi bom mobil bunuh diri menyerang kedutaan besar Australia di Jakarta, 11
orang meninggal. Kemudian bom Bali-II 1 Oktober 2005, 23 orang tewas dan 196
lainnya luka-luka.
Serangan bom di hotel JW Marriott
ke II dan Ritz-Carlton, 17 Juli 2009 setelah teroris bom absen cukup lama.
Jumlah yang tewas 9 orang korban dan luka-luka lebih dari 50 orang. Bom yang
digunakan adalah low-explosive alias
mercon satu koper plus ransel. Daya bunuh yang diandalkan adalah serpihan, sharpnels yang berterbangan. Perhatikan
terjadi penurunan kualitas dalam artian jumlah korban dibandingkan dengan
pemboman hotel Mariott tahun 2003.
Setelah tahun 2009, mungkin
ada beberapa serangan teror bom, kalaupun ada tidak layak dicatat dalam
ingatan. Terlalu biasa. Tetapi tahun 2016 ini terjadi 3 teror bom yang menarik
dan mudah diingat karena konyolnya. Pertama tanggal 14 Januari 2016 di depan Sarinah jalan
Thamrin Jakarta. Acara pemboman ini menjadi tontonan banyak orang, dan ada yang
tewas yaitu teman pelakunya sendiri karena kesalahan tehnis. Ini masih mendingan, karena ada masih ada yang
mati. Kemudian bom bunuh diri di gereja Katolik Stasi Santo Yoseph Medan tanggal 28 Agustus 2016. Pelakunya
berhasil meledakkan diri, tetapi dia sendiri tidak mati, melainkan hanya luka
ringan. pelakunya tidak mati, bahkan digebuki jemaah geraja sebelum diserahkan
kepada polisi. Bom bunuh diri yang tidak berhasil membunuh dirinya
sendiri.....hmmmmm......lucu.
Terakhir adalah pelemparan bom
molotov, pada 13 November 2016 ke arah kanak-kanak yang sedang bermain di depan
Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur. Empat kanak-kanak terluka dan satu
korban di antaranya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
Yang disebut bom molotov
sebenarnya bukan bom, melainkan hanya botol diisi bensin dan diberi sumbu. Bom ini tidak bisa meledak, karena tidak
ada bahan peledaknya. Mungkin karena kualitas teror yang semakin rendah,
sasarannyapun beralih ke kanak-kanak yang lebih gampang.
Mungkin kita harus bilang ke
para teroris:
“Jangan beraninya
sama anak kecil. Cari lawan yang seimbang dong. Common, go pick on someone your own size!!”
Mungkin mereka tidak akan mau
karena konsekwensinya berat. Bisa bonyok
seperti pelaku pelemparan molotov
cocktail di gereja Oikumene Samarinda, yang katanya fotonya ada dibawah
ini. Pasti sakit digebukin sampai
bonyok seperti itu.
Ganti Taktik (Cara yang Legal)
Beberapa hari lalu, beredar
sebuah pesan di Whatsapp dan mungkin di sosmed lainnya. Bunyinya sebagai
berikut.
DEMO TANPA KEKERASAN UMMAT ISLAM
AKSI RUSH MONEY BELA ISLAM 25 NOP
Masih dalam rangka menunggu keputusan
hukum terhadap si AHOAK, dan semakin gencarnya perang opini umtuk membalikkan
fakta/kenyataan dilapangan maka malalui BC ini sy menghimbau seluruh Ummat Islam
untuk malukan aksi: RUSH MONEY, yaitu Dengan cara tarik semua dana di
Bank sampai keadilan ditegakkan bagi si penghina Al quran. Bayangkan kalau ada
5jt umat muslim yg berpartisipasi dalam aksi Rush Money sebesar 2jt/orang, maka akan ada 5.000.000 x 2.000.000 = 10.000.000.000.000, itu kalau 5jt orang dan
masing2 2jt, gimana kalau lebih? Bisa mencapai 100trilyun uang yg rush dari
dunia perekonomian kapitalis.
Banyak lho dokter2 spesialis dan
pengusaha muslim yg bisa melakukan ini dan bikin bu sri mulyani marah besar ke
jokowi
( RUSH MONEY )
Just Info, bank hanya mencadangkan 5
s.d 10% dana cash saja dari total
dana pihak ketiga yaitu dana nasabahnya.Akan menjadi tekanan yg luar biasa bagi
pemerintah kalau kaum muslimin menyambut seruan utk tarik tunai dananya di
bank. #aksirushmoney_forjustice
Yg tidak mampu demo tetap bisa
melakukan "tarik uang besar2an"
KITA SEBARKAN TERUS WA INI DAN TARIK UANG BERSAMA2 TGL 25 NOP
Ajuran ini nampak bagus.
Artinya kalau dilakukan oleh teroris, maka para teroris nampaklebih terpelajar.
Pertama mereka menyadari bahwa sumber daya dan kualitas teror bom mereka sudah
habis, setidaknya turun drastis. Kedua, cara ini adalah legal. Tidak akan
ditangkap oleh pemerintah.
Saya katakan nampak, karena kalau diteliti lebih
dalam maka terlihat jelas bahwa rencana mereka tumpul. EOWI bukan sekedar
beropini, tetapi ada hitungannya yang jelas. Begini analisanya:
Angka Rp 2 juta masih kurang. Sepuluh
kali itu, atau Rp 20 juta yang ditarikpun tidak cukup, jika pengikutnya hanya 5
juta orang.
Hitungannya begini:
Uang kartal/uang fisik yg beredar 400
trilliun. Sedangkan M1 (uang yg termasuk catatan elektronik dibank) Rp 1
quadrilliun (1000 trilliun)
Kalau ditarik Rp2 juta x 5 juta = Rp10
trilliun (tidak akan berdampak apa-apa)
Kalau ditarik Rp20 juta x 5 juta = Rp100
trilliun (mungkin bank akan kelabakan)
Kalau ditarik Rp50 juta x 5 juta = Rp250
trilliun (mungkin BI akan kelabakan)
Kalau Rp100 juta x 5 juta = Rp500 trilliun
(mungkin bank akan tidak liquid)
Bagi BI menyediakan cash tambahan sebanyak 100 trilliun
adalah pekerjaan rutin selama lebaran, natal dan tahun baru. Oleh sebab itu Rp
10 trilliun tidak berdampak apa-apa. Dan kalau 10 kali lipat, yaitu Rp 20 juta
per orang, rasanya Cuma seperti lebaran, natal dan tahun baru. Bank-bank bisa kelabakan kalau BI tidak turun tangan.
Tetapi ini hal yang rutin setiap tahun.
Kalau yang ditarik Rp 250
trilliun, mungkin BI akan kelabakan,
karena ukurannya 2.5 kali kebutuhan uang tunai tambahan selama lebaran, natal
dan tahun baru. Tetapi bukan mustahil diselesaikan oleh BI, karena mereka punya
uang yang belum diedarkan digudang-gudang BI. Jangan heran kalau ini terjadi, mungkin
akan beredar uang pecahan Rp 200 ribu untuk menangkal kebekuan likwiditas.
Kesimpulannya harus Rp 100
juta per orang, kalau massa pengikutnya cuma 5 juta.
Pertanyaan berikutnya adalah:
Apa ada 5 juta umat Islam yang cukup militan
dan punya uang di atas Rp 100 juta? Bakri mungkin punya ratusan milyar, tetapi
apakah dia cukup militan untuk ikut. Tentunya tidak, karena ia adalah politikus.
Yang punya uang banyak dan cukup militan adalah dari kelompok non-muslim
seperti James Riyadi.
Apakah ada 5 juta orang yang
cukup militant? Pertanyaan itu masih belum terjawab. Dari segi distribusi
kekayaan, 92% dari 162 juta populasi orang dewasa Indonesia mempunyai kekayaan
(bukan tabungan lho) $10,000 ke bawah. Artinya populasi yang 92% ini ( 149 juta
jiwa) ini tidak bisa diharapkan berpartisipasi dalam menariki duitnya dari bank
Rp 100 juta. Tinggal yang 8% sisanya (hampir 13 juta jiwa). Populasi yang 8%
ini termasuk orang-orang superkaya yang mungkin tidak perduli terhadap himbauan
rushing dan juga termasuk non-pribumi
yang kaya-kaya. Untuk memperoleh 5 juta relawan agak berat.
Dengan kata lain, yang bikin
rencana Rp 2 juta kepada 5 juta orang relawan itu nggak mikir. Kalau 10 kali lebih banyak (50 juta relawan), secara
volume bisa membuat rushing bermakna.
Tetapi jumlah itu adalah hampir dari 1/3 populasi orang dewasa Indonesia. It is tough bro cari pengikut sebanyak
itu.
Kalau EOWI yang bikin rencana
maka sasarannya yang diajak melakukan rushing
banks bukan saja para militan, tetapi seluruh keluarga di Indonesia.
Poin-poin nya:
1.Ajakan
untuk 5 juta umat Islam yang militan untuk mengambil Rp100 juta tabungannya
atau seluruh uangnya jika tabungannya kurang dari Rp100 juta. Harus disadari
bahwa kemungkinan untuk memperoleh relawan yang bisa memenuhi kriteria Rp100
juta, sulit tetapi tidak apa-apa. Ini adalah kelompok inti bagi bola salju yang
akan digelindingkan.
2.Beri
peringatan bagi semua rakyat Indonesia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
Buddha, Atheis, Kong Hu Cu, aliran Kebatinan, bahwa akan ada rushing ke bank-bank. Kalau mereka tidak
siap maka mereka tidak bisa belanja. Oleh sebab itu disarankan untuk mengambil
tabungan mereka sebanyak 2 bulan pengeluaran bulanan sebagai cadangan. Sebab
bank-bank akan kehabisan uang tunai.
3.Peringatan
juga kepada sektor industri padat karya bahwa mereka juga harus siapkan uang
tunai untuk cadangan menggaji karyawan mereka untuk 2 bulan kedepan.
Walaupun jumlah penarikan
tabungan dari umat Islam militan kurang dari Rp 400 trilliun (atau berapa
saja), tetapi banyak rumah tangga dan industri padat karya yang akan ikut
berpartisipasi. Untuk berhasil perlu dikampanyekan secara gencar, sehingga
partisipasi rumah tangga dan industri padat kerya menjadi maksimum.
Itupun EOWI tidak menjamin
keberhasilannya. Yang pasti lebih ampuh dari usulan yang beredar di medsos.
Pemerintah dan BI akan melakukan perlawanan yang tidak kalah sengitnya.
Jurus penangkal Pamungkas: Jurus Modi’s
War on Cash
Kasus rush, bukan suatu pemikiran yang ada di angan-angan. Tetapi telah
terjadi sepanjang sejarah. Oleh sebab itu para otoritas keuangan (baca:
politikus) berusaha mencari jurus pemungkasnya.
Eropa sudah mulai menariki
uang pecahan €500 dan akan habis di tahun 2018. The Fed menghentikan peredaran
pecahan $500, $1,000, $5,000 and $10,000 di tahun 1969. Swiss punya pecahan
1000 franc dalam jumlah yang terbatas.
Tujuan utama menghilangkan
pecahan besar gunanya untuk mempersulit transaksi cash. Dengan pecahan uang yang kecil-kecil, akan memakan banyak
tempat. Sehingga tidak praktis. Ekstrimnya, bayangkan untuk berbelanja
diperlukan satu keranjang uang kertas. Itu sangat tidak praktis. Ini adalah cara
agar pelaku ekonomi memilih alternatif lain yaitu kredit, uang elektronik
dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Dengan demikian bank tidak
akan pernah mengalami rush.
Mulai tengah malam 10 November
2016, perdana menteri India, Narendra Modi, menyatakan uang pecahan Rs500 dan
Rs1000 tidak berlaku lagi. Alasannya adalah untuk memerangi korupsi, memerangi
pemalsuan uang, terorisme dan aktifitas illigal lainnya.
Tentu saja itu bukan alasan,
tetapi dalih. Sebab, pertama ada kemungkinan lain yang bisa menjadi alasan yang
sahih. Umpamanya, sebagai persiapan terjadinya rush terhadap bank-bank ketika krisis deflasi atau krisis kredit,
krisis hutang memuncak. Modi sudah melihat orang-orang kaya dan kelas menengah
sudah mengumpulkan cash. Kedua, nilai
dari Rs500 hanyalah Rp 100 ribu yang bisa membeli satu porsi sate di Sate Khas
Senayan atau 2 porsi Bakmi GM. Bayangkan kalau mau bikin arisan dan beli Bakmi
GM 20 porsi dengan harus dibayar dengan uang cash Rs100 (denominasi tertinggi sekarang) sebanyak 50 lembar! Itu
tidak muat di kantong celana. Akhirnya orang lari ke uang elektronik. Rush terhadap bank peluangnya bisa
dikurangi. Diperkirakan sekitar 86% dari Rs 17.8 trilliun uang fisik yang
beredar akan tersedot kembali.
Hmm......cara yang effektif
mematikan transaksi tunai. Mungkin juga cara yang effektif untuk membuat
ekonomi melambat. Itu effek sampingnya.
Apakah Agus Martowardojo dan
Sri Mulyani akan menggunakan jurus pamungkas ini. Artinya, uang pecahan Rp100
ribu dan Rp50 ribu ditiadakan? Akan sangat menarik.
Renungan
Pengadilan....., walaupun
namanya menyandang kata adil, tetapi jangan harap elemen adil selalu ada
disana. Kalau menyangkut politikus, keadilan seringnya menghilang dari
pengadilan. 16 orang yang disebut-sebut Tibo tidak pernah diselidiki. Kasus
pembunuhan Munir pun juga aneh. Kasus Antasari yang baru-baru ini memperoleh
pembebasan bersyarat juga kata Antasari adalah rekayasa. Kasun pembantaian
Ambon juga tidak ada pengadilannya. Bagaimana dengan penistaan agama oleh Ahok?
Yang pasti kasus penistaan agama oleh HB Yassin, Arswendo dan Rusgiani yang
semuanya notabene bukan politikus, berjalan lancar, tanpa perlu mendatangkan
saksi ahli dan segala tetek bengek. Mereka menjadi pemuas kemarahan
masyarakat (opini kami KUHP pasal 156a adalah pasal karet untuk pemuas
kemarahan sekelompok orang). Ahok agak beda, dalam penyidikannya perlu
didatangkan saksi-saksi ahli.
Kalau pengadilan tidak adil
atau pengadilan tidak bisa memberikan kepuasan kepada kelompok pemaksa, maka.......berhati-hatilah.
Apalagi kalau mereka mengeluarkan jurus-jurus baru untuk memaksa.
Di EOWI, kami tidak perduli.
Kami cuma mau mempertahankan nilai tabungan kami. Syukur-syukur dapat untung
banyak. Dan adanya keributan dan krisis adalah kesempatan. Wei Jie ungkapan Mandarin untuk krisis – bahaya dan kesempatan –
artinya. Kami ikut pesta. Semakin meriah, kami semakin suka. Siapa yang tidak
suka kemeriahan?
Oleh sebab itu...., para
pembaca, alangkah baiknya anda men-share
tulisan ini kepada rekan-rekan anda. Siapa tahu originator dari pesan AKSI RUSH
MONEY BELA ISLAM 25 NOP di sosmed membaca kritik ini dan memperbaiki rencana dan strategi
mereka.
Sekian dulu, jaga kesehatan,
keselamatan dan tabungan anda baik-baik. Kita tunggu pestanya. Sampai nati
dalam acara enjoy the party kalau ada
di tanggal 25 November ini. Jangan lupa, tarik juga US dollar cash.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Banyak orang berpikir bahwa
demokrasi adalah cara terbaik untuk memilih pemimpin. Di EOWI, kami tidak
percaya hal tersebut. Kini terbukti untuk pemilihan presiden di US tahun 2016 ini,
voters punya pilihan Iblis, orang gila,
dan dua orang tidak dikenal, Hillary Clinton sang iblis betina, Donald Trump si
orang gila dan dua lagi tidak dikenal. Akan lebih baik bagi pemilih jika diberi
satu pilihan lagi, yaitu kursi kosong. Voters seharusnya diberi pilihan untuk tidak punya pemimpin. Antara
orang gila dan iblis, kemudian orang yang tidak diketahui siapa dia, bukankah
lebih baik kursi kosong. Kursi kosong artinya, nasib bangsa itu
ditentukan oleh masing-masing individu, tanpa campur tangan pemimpin yang iblis
atau orang gila atau entah siapa serta masih harus bayar pajak untuk menggaji
mereka dan kroni-kroninya.
Sebelumnya EOWI minta maaf
karena beberapa bulan ini EOWI sering absen. Kelesuan di sektor Oil and Gas
membuat EOWI beralih profesi. Trading saham juga tidak terlalu bagus (tetapi
masih dilakukan di malam hari) karena bursa relatif flat dan antara trend dan kondisi makro tidak sejalan. Oleh sebab
itu EOWI mencoba bisnis baru, yaitu bulletproof
dan stabproof vest, baju tahan peluru
dan tahan tusuk. Sektor yang masih lancar duitnya adalah militer dan sektor
keamanan.
Karena ini bisnis baru, maka
harus sering di jalan. Dan ketika pulang di rumah, energi sudah terkuras.
Pada pemilihan presiden US
2016 ini ada yang menarik, yaitu jajak pendapat dan media menjagokan si iblis
betina yang haus darah dan perang Hillary. Hasil jajak pendapat pra-voting,
sebelum pengambilan voting dilaksanakan, kebanyakan menunjukkan bahwa Hillary
akan menang. Tetapi kami di EOWI yang muslim fanatik malah berpendapat bahwa
Trump yang anti muslim ini akan menang.
Sejarah menunjukkan bahwa di
masa Kondratieff Winter masyarakat
akan terpolarisasi, ini termasuk deglobalisasi. Sehingga pemimpin-pemimpin yang
populer adalah mereka yang nasionalistik chauvinistik, xenophobia, seperti
Hitler, Lenin, Hideki Tojo, Mussolini, Sukarno. Trump adalah mewakili type
tersebut. Anti imigrasi, ingin membuat Amerika besar kembali (Hitler dan
Sukarno juga retoriknya menjanjikan bangsanya besar kembali), anti globalisasi,
pro-proteksionisme.
Lalu kenapa pebelum pemilihan
presiden jajak pendapat dan media massa mengatakan Hillary akan menang? Sebabnya
jelas, media adalah alat politik. Berita bukan berita lagi tetapi alat untuk
menggiring opini massa. Demikian juga jajak pendapat. Pembaca juga melihat di
Indonesia, Metro TV diusir oleh demonstran 411, karena dicap pro Ahok. Walaupun
demikian, media sebagai alat untuk membentuk opini massa menjadi tumpul pada
saat masyarakat sudah terpolarisasi dan menjadi fanatik. Dan Trump menang.
Tadi disebutkan bahwa
polarisasi menajam, bahkan bisa ditambah dengan militansi yang menguat. Demo
411 oleh umat Islam Indonesia, belum bisa disebut telah memasuki militansi
wilayah merah. Itu belum apa-apa
dibandingkan demo anti kemenangan Trump. Protes anti Trump, pemenang pemilihan
presiden US sudah menjalar ke seluruh negri, bukan hanya di ibukota seperti
protes Ahok 411 lalu. Presiden US yang baru terpilih secara demokratis, Trump,
dilantikpun belum, sudah diprotes diseluruh negri. Apakah ini bukan hal gila?
Setidaknya demokrasi gagal menghasilkan presiden yang bisa diterima oleh semua
orang.
Gelombang protes dibarengi
dengan kerusuhan melanda berbagai kota di US, New York, Seattle, Los Angeles,
Portland, Washington.......dan banyak lagi. Mereka meneriakkan yel-yel: Not My President!!
Not My President????
Bagaimana mungkin. Bukankah mayoritas rakyat US, yang notabene mereka yang
memilihnya?
Mungkin ada yang berdalih,
jika Hillary terpilih, tidak akan terjadi protes seperti ini. Tentu saja ini mengada-ada.
Hillary lebih tidak disukai. Lihat saja kekalahannya cukup telak.
Kalau Trump adalah “not my presdent” (kata demonstran, yang
notabene adalah orang US), Hillary juga “not
my choice”, terbukti kalah telak, terus apa maunya orang-orang US ini? Mungkin
kursi kosong untuk posisi presiden
dan wakilnya. Opsi ini tidak diakomodasi oleh sistem demokrasi.
Militansi kubu-kubu politik
semakin meningkat. Beberapa korban berjatuhan. Maksudnya mati. Ada yang pro
Trump, tidak segan-segan melepaskan tembakan kearah yang anti Trump. Atau yang
anti Trump memukuli orang yang diduga pro Trump. Bahkan banyak pendemo yang
anti Trump mengatakan bersedia mati untuk menurunkan Trump.
Itu gambaran kejadian
kekacauan di US.
Program Trump akan Mandul
Ingat EOWI ssering mengatakan
bahwa politikus sering berjanji untuk melakukan sesuatu yang tidak akan
ditepatinya. Ini juga berlaku pada Trump.
Pada kampanyenya, Trump menjanjikan
banyak hal. Untuk praktisnya akan kita lihat tujuh (7) saja yang dia umbar dan
ucapkan secara bombastis selama kampanye. Berikut ini adalah tujuh (7) hal yang
akan segera dilakukan ketika ia menjabat posisi presiden. Dan sebagian besar
tidak akan bisa terlaksana sesuai dengan
tujuannya.
1.Perdagangan
Posisi Trump adalah menentang
perjanjian Trans-Pacific Partnership dan jika ia menjadi presiden akan menuntut
perubahan yang mendasar dari pakta Nafta kepada Mexico dan Canada. Dia juga
untuk mengenakan bea masuk barang-barang Cina sebesar 45%. Ini adalah gederang
perang dunia di bidang perdagangan. Sebab sasarannya akan menjalar ke semua
negara yang melakukan ekspor ke US. Intinya, Trump ingin menutup pintu impor ke
US, termasuk dari Indonesia.
Ini akan menimbulkan reaksi
dari negara-negara lain. Globalisasi mati. Perdagangan dunia yang sudah susut,
menurun, akan lebih menurun lagi. Dan negara-negara yang ekonominya
mengandalkan ekspor, seperti Cina, Indonesia, India, Mexico akan terpukul.
Bisakah Trump melakukan hal
ini?
Jawabnya bisa, tetapi hasilnya
akan diluar yang diinginkan. Bukannya kemakmuran US yang akan dihasilkan tetapi
ekonomi US akan lebih terpuruk. Bahkan
sebelum ia menjalankan programnya ekonomi US akan terpuruk akibat reaksi-reaksi
negatif menjelang dilaksanakannya program itu. Kita lihat saja.
2.Politik Luar Negri
Trump menjanjikan bahwa
Amerika akan jaya kembali. Dan salah satu yang dijadikan advisor untuk ketidakbijakan keamanan nasionalnya
adalah seorang penjahat perang-saudara Libanon tahun 1980an, Walid Phares.
Perang saudara ini terkenal karena pembantaian prempuan dan anak-anak pengungsi
Palestina dan Syiah Libanon di kamp Sabra and Shatila, Libanon tahun 1982 yang
dilakukan oleh kelompok Kristen Phalangist. Memang Walid Phares tidak secara
langsung ikut dalam pembantaian itu. Tetapi ideologi keras yang disebarkannya
menjadi jiwa dari pembunuhan 460 - 3500 jiwa di Sabra and Shatila. Angka 460 -
3500 jiwa itu masih diperdebatkan.
Walid Phares yang saat ini
warga negara US, masih aktif dalam mempromosikan ideologi anti Islam,
Islamophobia. Jadi arah dari strategi keamanan nasional dan politik luar negri
Trump kemungkinan besar adalah anti Islam, penindasan kultur Islam di US (anti
hijab dan perlakuan yang didasari oleh sentimen serta buruk sangka terhadap
Islam).
Kalau Trump memberikan tekanan
yang lebih keras kepada Iran (Obama telah melunakkannya) dalam masalah nuklir,
jangan terlalu heran. Trump juga bersahabat dengan Putin Russia, bisa
dipastikan mereka akan bersinergi untuk menghancurkan ISIS. ISIS yang pada
awalnya dibentuk oleh US untuk menghancurkan Assad Syria, sekarang akan
dilenyapkan.
Untuk menghancurkan ISIS ini,
Trump akan memerintahkan jendral-jendral tertinggi US untuk menyerahkan program
mereka untuk menghancurkan ISIS dengan segera. Dan.....Trump juga akan menaikkan budget yang cukup besar untuk
mengalahkan ISIS. Ini berarti lengkaplah apa yang menjadi strategi Osama
bin Laden. Kata bin Laden di tahun 2004 “Untuk
setiap dollar yang dikeluarkan al Qaeda akan membuat kerugian di pihak lawan $1
juta, insya Allah.” Dengan cara-cara ini al Qaeda akan mengalahkan
musuh-musuhnya.
3.Healthcare
Trump akan menghapuskan
program Obamacare. Good-luck,
menghapuskan program punya peluang akan menimbulkan kegoncangan dalam jangka
pendek. Apalagi jika dibarengi dengan pembongkaran-pembongkaran program-program
Obama yang lain.
4.Perpajakan
Trump menjanjikan perubahan
perpajakan yang besar. Ia berjanji untuk memangkas pajak di semua lini. Untuk
bisnis, tidak akan lebih dari 15% (saat Obama 35%).
Apakah dia bisa melakukannya?
Tanpa memperlebar defisit
anggarannya, sulit. Tetapi, defisit ini bisa dihindari kalau Trump memotong dan
mengingkari janji-janji pendahulunya di bidang sosial security dan pensiun
pegawai negri. Itupun belum cukup. Keterlibatan militer US di luar negri juga
harus dipotong, dan itu sulit rasanya jika ia mengikuti saran-saran dari Walid
Phares.
Good luck.
5.Mahkamah Agung US
Untuk menunjang programnya,
kebetulan banyak hakim-hakim agung US yang sudah tua dan ada beberapa posisi
kosong yang harus diisi. Trump akan mengisinya dengan orang-orang yang
mendukung programnya seperti anti muslim, anti perkawinan sejenis, penghapusan
Obamacare, pro-kebebasan memiliki senjata. Ini diperlukan jika Trump berhadapan
dengan parlemen. Di masa kampanyenya Trump sudah memiliki 21 calon di dalam
listnya.
6.Perubahan Iklim, Pemanasan Global
Trump mengatakan bahwa global
warming –pemanasan global- adalah hoax yang diciptakan Cina supaya sektor
manufakturing US menjadi tidak kompetitif. Memang pemanasan global adalah
rekayasa. Tetapi bukan oleh Cina melainkan oleh para environmentalists, leftists
barat, satu group dengan group woman lib, anti pemburuan paus, pro perkawinan
sejenis, penyebar ide ledakan populasi dan kekurangan pangan -Paul Ehrlich, dan
sejenisnya.
Trump akan menghentikan semua
dana tunjangan kepada PBB yang berkaitan dengan pemanasan global. Harus diingat
bahwa dana ini sebagian menjadi penghasilan, bakul nasi LSM-LSM lingkungan.
Mereka tentunya tidak akan suka bakul nasinya dikurangi jatahnya.
Good luck. Ide yang
bagus, tetapi Trump akan berhadapan dengan para environmentalist.
7.Imigrasi
Topik imigrasi adalah masalah
yang paling panas selama kampanye. Kalangan Latino tidak ingin Trump naik
menjadi presiden. Kemungkinan juga kalangan muslim yang jumlahnya kecil.
Presiden pendahulunya yaitu Obama, berusaha menbuat reformasi di bidang
keimigrasian agar pendatang haram bisa diputihkan dan diberi kesempatan untuk
memperoleh kewarganegaraan US. Trump ingin meruntuhkan semua yang telah
dibangun Obama.
Dalam kampanyenya Trump
mengatakan bahwa ia akan membangun dinding pemisah di perbatasan US-Mexico dan tagihan
ongkos membangunnya akan dikirim ke Mexico. Ia juga akan mendeportasi 11 juta
imigran gelap, yang tidak punya surat-surat yang lengkap, tidak terkecuali
mereka yang sudah lama tinggal di US.
Ia juga akan menyetop muslim
masuk ke US. Pernyataan ini berarti juga Jokowi dan semua perwakilan negara
yang beragama Islam tidak akan bisa masuk ke US, termasuk menghadiri sidang
PBB. Apa mungkin ya? Apa ini hanya omongannya orang yang sedang mabuk.
Tidak puas dengan hanya
menyetop masuknya muslim ke US, Trump juga berjanji akan mendata semua muslim
yang ada di US, memonitor atau menutup masjid. Itu kata Trump sesaat setelah
penembakan di San Bernardino, California pada bulan Desember 2015.
Akankah Trump menepati
janjinya dan misinya berhasil? Kita lihat saja.
Pengaruh Trump Terhadap Global Ekonomi
Apakah ada pengaruh naiknya
Trump terhadap ekonomi global?
Jawabnya: “Tidak ada....”.
Paling-paling hanya
mempercepat beberapa proses yang sedang berlangsung. Hal seperti ini sudah
pernah terjadi di masa-masa Kondratieff
winter sebelumnya. EOWI juga telah mengemukanan bahwa perang dagang,
pengenaan bea masuk akan terjadi dimasa sulit ini. Perdagangan global akan
semakin menyurut. Globalisasi sekarat dan mati. Tidak ada lagi keterbukaan.
Yang tersisa adalah polarisasi di masyarakat dunia sampai ke lokal. Ekonomi US
akan memasuki masa resesi tidak lama lagi.
Gejala-Gejala Pasar
Beberapa hari ini, setelah
Trump memenangi pemilihan presiden US, tiba-tiba rupiah melorot tajam. Orang
akan berpikir bahwa Trump adalah yang memicunya. Tetapi kalau diamati lebih
teliti. Index dollar sudah merangkak naik sejak beberapa bulan sebelumnya.
Komponen Euro dan mata uang negara-negara maju mengalami pelemahan terhadap US
dollar. Sedangkan mata uang emerging
market, pelemahannya kelihatannya baru dimulai sejak Trump terpilih. Jadi
bukan hanya rupiah yang mengalami pelemahan, tetapi juga rand Afrika Selatan,
peso Mexico, ringgit Malaysia, real Brazil dan mata uang berbasis komoditi
seperti dollar Australia dan Canada. Setelah 10 bulan istirahat dari rally
dollar terhadap mata uang-mata uang ini, mungkin sudah saatnya US dollar
kembali rally terhadap mata uang emerging
market dan mata uang berbasis komoditi.
Yield dari US treasury bond
sudah mengalami peningkatan. Apakah ini akhir dari quantitative easing (QE) yang dilakukan oleh the Fed atau karena
yang lain?
Kita akan lihat satu persatu
perkembangan pasar 11 bulan terakhir ini.
Bond Yield Meningkat
Yield US treasury bond sudah
merangkak naik sejak bulan July 2016 lalu dari 1.35% ke 2.30% (lihat chart
berikut ini untuk US treasury bond 10 tahun). Apakah trend ini akan berhenti?
Atau berlanjut? Apakah bond bull market yang
berumur 35 tahun ini sudah akan berakhir?
Kalau mengikuti model deflasi Kondratieff winter, puncak dari deflasi
masih belum nampak. Saham harus terpuruk sebagai salah satu persyaratan, pada saat itu yield dari treasury bond akan kembali turun karena investor lari ke tempat yang aman dan juga pada saat itu akan terjadi kontraksi kredit (yang sekarang masih belum terjadi). Oleh sebab itu, EOWI
mengantisipasi bahwa yield US bond akan turun kembali. Bond bull yang sudah berumur 35 tahun ini masih menguasai lapangan.
Sementara itu, dalam jangka
pendek, kenaikan suku bunga US treasury ini sudah tentu akan merambat ke suku
bunga pinjaman. Ini yang akan memukul bisnis. Kenaikan pengeluaran untuk bunga
bank akan naik.
Ada yang bertanya, kenapa suku
bunga US treasury naik (artinya harga US treasury turun)? Banyak sebabnya,
salah satunya Cina (bank sentral Cina) menjuali US treasury yang dipegangnya.
Tujuannya untuk mempertahankan yuan tentunya. Atau ada capital flight.
Cadangan devisa Cina turun
sejak tahun 2014 lalu. Dan ini nampaknya akan terus berlanjut. Suku bunga
treasury akan naik terus jika the Fed mengurangi jumlah pembeliannya dan
dibiarkan pasar untuk menyerap bond yang dijual Cina. Perlu dicatat bahwa Cina
adalah negara asing pemegang US treasury yang terbesar.
Dollar Kembali Rally
US dollar yang mengalami rally
di tahun 2014 selama kurang lebih setahun, kemudian mengalami fase konsolidasi dan
indeks US dollar bergerak pada koridor antara 93 – 100 selama lebih dari 1.5
tahun. Walaupun masih di dalam range perdagangannya selama 1.5 tahun, sejak
bulan May 2016, US dollar merangkak naik. Dan pada saat pembahasan ini ditulis,
US dollar indeks menyentuh resistancenya yang telah menahannya selama 1.5 tahun
di bawah 100.
Rally US dollar terlihat pada
jatuhnya poundsterling yang dimulai sejak Juni 2016 lalu dari sedikit di bawah
USD 1.6 per pound ke 1.25 dan sempat menembus 1.2. Ini sekedar menunjukkan
bahwa US dollar sejak Juni lalu mulai menguat terhadap mata uang negara maju
seperti zone Euro dan Inggris ₤.
Terhadap euro, US dollar
berhasil menembus level 1.1, tepatnya sudah berada pada posisi 1.07 dollar per
euro pada saat tulisan ini dibuat. Akan kan dalam beberapa bulan ke depan 1 USD = 1 euro?
Terhadap dollar Canada sebagai
mata uang yang berbasis komoditi, terlihat US dollar sudah mengalami penguatan
sejak 6 bulan lalu.
Terhadap real Brazil, mata
uang emerging market, US dollar baru mulai meninggalkan fase koreksinya.
Kinerja US dollar terhadap
rubel Russiatidak sebaik terhadap real
Brazil. Tetapi dalam beberapa minggu ini berhasil memasuki koridor perdagangan
yang lebih tinggi antara Rub 65 per USD dan Rub 70 per USD. Setidaknya ada
indikasi bahwa botom dari fase koreksi yang terjadi sejak Januari 2016, sudah
tercapai.
Harga emas juga sudah turun
dibawah 200 wk MA dan 50 wk MA. Ini bukan tanda-tanda yang baik bagi emas.
Mungkin fase koreksi dari gold bear market yang dimulai dari bulan Januari 2016
sudah berakhir.
Kalau beberapa hari lalu
rupiah jeblok terhadap US dollar, adalah wajar. Beberapa mata uang emerging market menunjukkan gejala bahwa
koreksi yang dimulai pada bulan Januari 2016 sudah berakhir dan akan mengikuti
nasib yang samadengan mata uang negara
maju, seperti poundsterling dan euro. Dollar-yen juga telah memasuki fase bull kembali.
Untuk dollar-rupiah, US dollar
telah keluar dari pola perdagangan segitiga. Pola segitiga adalah pola
bullish, yang mengerucut ke bawah. Biasanya target berikutnya adalah di atas level
sebelum koreksi, dalam hal ini di atas Rp 14,800.
Apakah US dollar akan mencapai
target EOWI Rp 17,000 – Rp 25,000 dalam dua (2) tahun mendatang? Entah
lah......, EOWI akan sabar menunggu. Banyak faktor yang bekerja yang bisa
mengarahkan USD-Rp ke level tersebut, walaupun Sri Mulyani berusaha sekuat
tenaga. Kasihan saya melihat dia yang semakin kuyu.
Indeks Saham
Di bursa saham nampaknya masih
banyak bull berkeliaran. Ketika Trump diumumkan memenangi pemilihan presiden,
indeks Dow turun 900 poin di premarket,
kemudian rebounce 600 poin dan berakhir +240 poin untuk membuat rekord baru.
Ini bisa sebagai pertanda bahwa the bulls
masih menguasai arena, atau the final blow-off dimana the pigs will get sluaghtered.
Sekian dulu, sampai jumpa lain
kali. Jaga kesehatan dan tabungan anda baik-baik.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Sby baru saja mengumumkan jenis lebaran baru......., ini beritanya:
Beberapa kelompok terkait merasa heran dan tertawa. Apakah karena lucu atau gembira..., entahlah. (Supaya lebih jelas harus dilihat full-screen)
Cuplikan pidato SBY tentang lebaran baru ini adalah sebagai berikut:
Ternyata bukan EOWI saja yang meliput usulan SBY ini, juga RTV......, siaran RTVnya adalah sebagai berikut:
Sampai jumpa.......
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Uang (salah satu wilayah) Bosnia 10 milyar dinara. Kapan rupiah dan US$ punya mata uang seperti ini?
10 triliun dollar Zimbabwe
Bagaimana rasanya menjadi triliuner?
Politik
HASIL PILKADA Fauzi Bowo: 2.010.545 (35.1%) Adang: 1.467.737 (25.7%) Tidak Memilih: 2.241.003 (39.2%)
Hasil Pilkada Jakarta menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang mempunyai hak pilih tidak menjatuhkan pilihan pada ke dua kontestan. Penduduk Jakarta tidak perduli dan merasa tidak perlu ada gubernur. Haruskah salah satu kontestan itu (Fauzi Bowo) jadi gubernur?
Adakah bedanya kalau Jakarta tidak punya gubernur? Manfaat apa yang diperoleh dengan adanya gubernur? Tuangkan opini anda