Pemerintah.... Babi dan Buta Pula
Kadang-kadang
sambil pulang kantor, saya mendengarkan radio untuk menghilangkan kebosanan dan
kesepian. Hanya dua stasiun radio yang saya kenal, yaitu radio PASFM dan KISFM.
Memang selera saya sangat terbatas.
Mendengarkan
PASFM sebabnya jelas, karena ingin tahu berita valas dan saham. Sedangkan
dengan KISFM ceritanya lain. Perkenalan saya dengan KISFM karena dulu sekali
KISFM sering memperdengarkan lagu-lagu rock
classic. Walaupun sekarang saya lebih suka mendengarkan musik MP3 dari
tumb-drive, sesekali saja dengarkan KISFM.
Sore ini radio
PASFM mengangkat berita dari koran dan membuka komentar kepada pendengarnya. Siaran
seperti ini adalah salah satu program rutinnya yang disebut investor opinion.
Kali ini
penyiar Nina Amelia mengangkat tulisan Tony Prasetiantono di kolom ekonomi
Kompas. Nina Amelia mengatakan bahwa Tony Prasetiantono berpendapat bahwa tindakan
pemerintah mengharuskan pembeli rumah dan mobil mewah untuk menunjukkan surat
bebas tunggakan pajak adalah membabi buta. Mungkin artikel yang dimaksud oleh
Nina Amelia adalah artikel lama berikut ini:
JAKARTA , KOMPAS.com - Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan
Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Anthonius Tony Prasetiantono menilai
pemeritah terkesan membabi buta
dengan mengenakan pajak kepada berbagai sektor untuk mencapai target penerimaan
pajak tahun ini sebesar Rp 1.296 triliun.
"Di satu sisi pemerintah menargetkan pajak
yang tinggi, tapi terlihatnya semacam membabi buta semuanya dipajaki. Ini
sangat kontra produktif," ujar Tony di Jakarta, Sabtu (28/3/2015).......
....... "Jangan sampai pemerintah
membabi buta untuk mengejar target itu. Karena semakin dipajaki maka ekonomi
akan semakin lesu. Spending untuk konsumsi berkurang. Kenaikan pajak itu harus
hati-hati jangan sampai kontra produktif." ujarnya lagi.
Untuk
kasus ini banyak yang memberikan komentar negatif dan setengahnya memaki-maki
pemerintah. Saya membayangkan seorang pendengar PASFM yang merespon lewat
telpon berkomentar: “……Memang pemerintah
itu babi…….buta pula dan budeg!!!.
Saya tidak
tahu apakah ada pendengar PASFM yang menganggap bahwa pemerintah memang seperti
babi atau layak disebut babi, seperti kata Anthonius Tony Prasetiantono. Bahkan
buta pula serta budeg, karena tidak melihat realita ekonomi dan kesengsaraan
rakyat, memajaki seenaknya serta tidak mendengarkan keluhan di PASFM. Rasanya
memang layak orang mengungkapkan kemarahannya kepada pemerintah yang telah membuat
hidup mereka ribet dan sengsara dengan
peraturan-peraturannya yang tidak perlu dan dengan pajak-pajaknya.
Hal yang
menarik berikutnya adalah pemerintah ini adalah hasil dari proses demokrasi.
Siapa yang memilih mereka. Kemudian, apa yang pemilih harapkan, jika mereka memilih
babi untuk mengurus anda, memimpin anda.....? Malah hidup anda menjadi sulit. Jadi
siapa yang salah? Yang memilih babi untuk memerintah? Atau babinya itu sendiri.
Kata babi untuk
pemerintah Anthonius Tony Prasetiantono memang lebih layak dari anjing. Karena
babi dalam banyak hal lebih buruk dari anjing. Kalau anjing, memang kita harus
memelihara mereka, memandikan mereka, memberi makan, mengolahragakan.....,
tetapi sebagai balasannya mereka menjaga rumah kita. Dan ini menghemat biaya
satpam yang sekarang gaji rata-ratanya 2 x Rp 2.7 juta (UMR). Catatan: untuk
menjaga 24 jam diperlukan 2 satpam bergantian.
Anjing
tidak hanya menjaga rumah, tetapi juga memberi kasih sayang dan kesetiaan
kepada pemiliknya. Dan ini tidak bisa anda peroleh dari babi.
Menurut
EOWI yang mendasarkan argumennya dari Quran dan hadith, menyamakan babi dengan
pemerintah atau pegawai pajak dan kementerian keuangan, adalah menghina babi. Babi
lebih baik dari mereka! Bahkan kalau babi-babi mengerti bahwa mereka disamakan
dengan pemerintah, pegawai pajak atau petinggi departemen keuangan, babi-babi
ini akan tersinggung sekali.
Menurut
Quran, hadith dan sains , babi terlalu baik untuk disetarakan dengan orang-orang
ini. Oleh sebab itu EOWI tidak akan memanggil orang-orang ini babi.
Buktinya
babi lebih baik dari mereka ada di Quran. Tuhannya orang Islam, menyebutkan
bahwa mereka ini bisa .......serendah-rendahnya (Q 95:4 -5), lebih rendah dari
binatang ternak (Q 7:179). Bahkan penarik pajak seperti mereka ini untuk mensucikannya
agar tidak masuk neraka harus dirajam. Babi tidak perlu dirajam untuk bebas
dari neraka!!
Quran
tidak pernah menyebutkan bahwa babi itu rendah. Tidak hanya itu. Walaupun babi
dagingnya diharamkan, tetapi menurut Quran, lemaknya, kupingnya, tulangnya,
jantungnya.....tidak haram. Pembaca bisa melihatnya sendiri di Quran bahwa hanya
dagingnya (daging babi) yang haram sedangkan lemaknya, kupingnya,
tulangnya, jantungnya.....di dalam Quran tidak sebut keharamannya. Sekali lagi, hal ini bisa
dilihat di Quran itu sendiri. Mau lihat ayatnya:
[Q 5:3] Diharamkan bagimu bangkai, darah yang
mengalir, daging babi (Arabnya: lahma kinzir),
hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya dan yang disembelih untuk berhala............
Jelas-jelas
di ayat tersebut dinyatakan daging babi (lahma = daging, kinzir = babi), bukan babi
(kinzir) saja secara umum dan
keseluruhan. Jadi syakhama kinzir (syakhama = lemak, kinzir = babi) atau uzunun
kinzir (kuping babi) atau qalb kinzir
(jantung babi) tidak diharamkan!!
Pembaca
bisa mendiskusikannya, memperdebatkannya ayat ini (topik ini) dengan seseorang
yang mengerti bahasa Arab. Kalau dia jujur maka dia akan mengakuinya. Tetapi
biasanya, anda akan memperoleh resistansi/penolakan, karena umumnya pengaruh
fiqih (yang notabene sarat dengan opini manusia) sangat dominan
dalam beragama. Orang lebih mengikuti hukum-hukum fiqih (yang notabene sarat
dengan opini manusia) dari pada Quran.
Pada saat
topik daging babi ini saya bawa ke ipar saya yang lulusan IAIN (Institut Agama
Islam Negri), dia terpojok dan saya dituduh mencari celah-celah kelemahan hukum
saja.
Mungkin
saja saya mencari celah-celah kelemahan hukum “Tuhan”. Kalau Tuhan bisa
kecolongan, artinya dia kurang cerdas....., maka tuhan semacam ini tidak layak saya sembah.
Artinya......, saya harus mengakui salah satu dari pilihan berikut ini: apakah
yang haram itu terbatas pada daging babi saja atau tuhan yang kurang cerdas dan bisa diakali oleh manusia seperti saya
ini. Dan pilihan saya adalah yang pertama. Yaitu: yang diharamkan adalah
spesifik daging babi, bukan organ babi lainnya.
Ada hasil
riset yang menarik. Banyak organ-organ babi yang secara anatomi cocok untuk manusia.
Misalnya bagi penderita klep jantung bocor, saat ini pilihannya adalah klep
mekanik terbuat dari titanium, dari plastik, dari klep jantung sapi dan klep
babi. Dan yang terbaik dan secara anatomis paling cocok untuk manusia adalah
yang dari babi. Organ-organ babi secara anatomis cocok dengan manusia, walaupun
secara genetik tidak. Tetapi dikemudian hari (mungkin tidak lama lagi) problem
ini bisa diatasi sehingga di saat itu bukan tidak mungkin babi sebagai donor organ bagi manusia, seperti jantung, paru-paru dan organ-organ lainnya. Pada saat itu babi sangat jauh lebih baik dari pada politikus dan birokrat di
pemerintahan. Hanya ada satu undang-undang yang bisa mendekatkan kembali
derajad politikus dan birokrat dengan derajad babi, yaitu undang-undang yang
membolehkan organ-organ milik politikus dan birokrat dipanen ketika mereka
mati. Apakah itu kornea mata, jantung, paru-paru, ginjal, atau lainnya. Selama
tidak ada undang-undang itu, derajad politikus dan birokrat jauh lebih rendah
dari babi.
Kita
sudahi dulu cerita mengenai babi yang mungkin bagi banyak pembaca informasi
bahwa yang diharamkan oleh Quran adalah terbatas pada daging babi dan bukan
kupingnya, bukan lemaknya, bukan jantungnya adalah hal yang baru. Di EOWI,
pembaca akan banyak menjumpai kejutan-kejutan. Tetapi jangan kuatir, kejutan
tersebut bukan kejutan ala Lia Eden alias Lia Aminudin orang yang mengaku
memperoleh wahyu bahwa akan ada pesawat ruang angkasa mendarat di lapangan
Monas. Kejutan-kejutan EOWI bisa dibuktikan sendiri dengan melihat referensi
yang disodorkan EOWI.
Panggilan Terakhir Penerbangan USD17000
Tidak
terasa USD sudah mencapai Rp 13300 akhir-akhir ini, dan nampaknya sulit untuk
turun di bawah Rp 12000. Ini bagus untuk portofolio EOWI. Sementara itu, Nina
Amelia dari PASFM, setiap sore hampir selalu mengucapkan: “.........dalam perdagangan saham hari ini investor asing membukukan net
sell sebesar .....sekian milyar
rupiah”.
Kata net sell, sama sekali tidak enak
didengar bagi kebanyakan orang. Oleh sebab itu tidak heran indeks harga saham
gabungan tergerus terus. Dan pada saat tulisan ini dibuat, IHSG sudah berada di
di bawah 5000.
Bagi kami
di EOWI, suara Nina Amelia terdengar sangat merdu ketika mengucapkan kata net sell. Pada hari dimana Nina Amelia
mengucapkan kata net sell, harga
dollar naik. Portofolio EOWI membaik, membukukan keuntungan.
Sementara
itu, di New York indeks Dow Industrial, DJIA, juga sudah berada dibawah 18,000.
Sementara itu indeks dollar masih berkutat di sekitar 93 – 95 walaupun demikian
kurs USD masih cenderung menguat terus terhadap rupiah, dan mencapai level di
atas Rp 13,000 per US dollar.
Dari kurva
USD-Rp, nampaknya penerbangan USD menuju Rp 17,000 sudah pada fase boarding dan
panggilan terakhir sudah diumumkan. Tinggal landas akan segera dilaksanakan.
Berapa
lama penerbangan ini...., mungkin 1 tahun, mungkin juga 2.5 tahun. Tetapi
kemungkinan besar adalah 1.5 tahun.
Dari segi
siklus tahunan, biasanya musim panas (di Eropa dan Amerika) sampai awal musim
gugur – Juni sampai September, adalah periode bearish bagi bursa saham.
Katanya: “Sell in May and go away”. Yang
ditakutkan adalah: “Sell in May and keep
selling.....” , sampai akhirnya kebablasan dan terjadi crash. Peluang terjadinya crash
cukup tinggi ditinjau dari sudut teknikal (Chart-1).
Chart-
1
Struktur
megaphone dengan top ke-3 nya sudah terbentuk sejak setahun lalu. Disamping
itu, jarak antara puncak-1 dengan puncak-2 adalah 8 tahun. Dan sekarang adalah
tahun ke 8 dari puncak-2. Apakah tahun ini bursa saham sudah mencapai puncaknya
di DJIA = 18312, yaitu pada tanggal 19 May 2015? Dan berikutnya adalah crash?
Waktu yang
akan membuktikannya.
Harus
diingat bahwa topping sebuah long term
trend seperti ini, bisa berlangsung selama 3 tahun, mungkin lebih. Oleh
sebab itu crash tidak harus terjadi tahun ini atau tahun depan. Mungkin 2 tahun
lagi. Jadi selama 2 tahun ini harus sangat berhati-hati. Dan yang paling
penting adalah....., tidak ada sesuatupun yang mengharuskan adanya sikus 8
tahunan. Ini yang lebih penting untuk membatalkan pemikiran bahwa puncak indeks
saham DJIA terjadi pada tanggal 19 May 2015 lalu dan berikutnya akan disusul
dengan crash dan krisis.
Lalu apa
kaitannya antara crash di bursa saham
dengan rupiah?
Krisis
saat ini merupakan bagian dari krisis deflationary
yang dijelaskan secara panjang lebar di Gejolak 2014 – 2020.
Pada butir no.5 disebutkan bahwa US dollar akan mencapai Rp 17,000 sampai Rp
25,000 karena kontraksi dan kebekuan kredit. Pada saat krisis terjadi, investor
akan lari ke cash, dalam hal ini US
dollar, bukan rupiah. Itu intinya.
Jadi......,
kemungkinan pada saat ini, puncak kegilaan di bursa saham, credit bubble, sudah
lewat. Bursa saham dalam ancaman rupiah juga dalam ancaman dan asset-asset
lainnya, kecuali US dollar, dalam ancaman.
Makro Ekonomi Tidak Menolong
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia terus melambat sejak tahun 2011, akhir dari commodity bull market. Wajar, karena
andalan ekonomi Indonesia adalah komoditi bahan tambang. Ketika komoditi ini
menyalami penyurutan, maka pertumbuhan ekonominya pun pengalami perlambatan.
Itu konsekwensi logis. Masuk akal. Kalau ada pemikiran yang melawan hal ini
adalah waham, gila, mengalami dilusi.
Chart-
2
Sejak
turunnya harga komoditi, pertumbuhan GDP Indonesia mengalami perlambatan secara
konsisten dari 6.5% (2011) ke 4.7% (Q1 2014) per tahunnya. Ini membuat
Indonesia tidak terlalu menarik bagi investor. Dana ditarik keluar, dan
Indonesia mengalami peningkatan defisit pembayaran berjalan, dari 0.2% dari GDP
(2011) ke 3.1% dari GDP (2014).
Dan di
tengah-tengah perlambatan ekonomi, presiden dan pemerintah panik, bingung, dan
menjadi gila, menginginkan, mentargetkan kenaikan perolehan pajak 30% perolehan
pajak serta 14% kenaikkan pendapatan negara. Bagaimana tidak bisa dibilang
panik, bingung dan gila kalau dimasa ekonomi melambat, bisnis melambat,
penghasilan melambat, pertumbuhan keuntungan melambat, maka pendapatan
pemerintah akan turun, padahal pemerintah sudah terbiasa melakukan pemborosan,
banyak pengeluarannya tidak bisa ditawar lagi seperti gaji pegawai DPR,
politikus dan birokrat. Mereka ini tidak mengenal perlambatan ekonomi.
Solusinya: pemerintah menodong kenaikan pajak sebesar 30%! Ini sama saja menimpakan tangga kepada orang
sudah jatuh. Sama seperti memajaki uang pesangon PHK. Orang sudah kena musibah,
malah diambil duitnya (dipajaki).
Kalau
demikian halnya akan ada tiga kemungkinan. Pertama akan banyak bisnis yang
tersungkur bergelimpangan, mati. Atau pemerintah tidak memperoleh apa yang
diinginkannya. Dan ke tiga adalah pemerintah tidak memperoleh apa yang
diingkannya dan banyak bisnis yang rontok. Mungkin yang terjadi adalah yang
ketiga. Ouch!!! Ini adalah ramalan logis!!
Tren pertumbuhan
ekonomi Indonesia tidak akan berubah tanpa ada perubahan model ekonominya,
yaitu ekspor bahan komoditi. Pertumbuhan ekonomi Cina, negara target ekspor
bahan komoditi, mengalami perlambatan sejak tahun 2010 dan mengalami over-stock bahan-bahan komoditi.
Chart-
3
Sedangkan
Amerika Serikat sebagai kosumen terbesar dunia, mengalami pertumbuhan yang
marginal, disekitar 2%. Ini juga tidak bisa diharapkan.
Chart-
4
Dengan
kondisi seperti ini, apakah Indonesia bisa meningkatkan ekspor untuk memacu
pertumbuhan ekonominya? Jawabnya sudah jelas.
Pertanyaan
berikutnya: Apakah rupiah akan menguat, atau setidaknya bertahan?
Indonesia
adalah pengimpor bahan makanan. Beras, ayam, telur, sapi (daging) sebagian
berasal dari impor. Nampaknya saja ayam dan telur adalah produk lokal. Tetapi
kalau ditelusuri, pakannya adalah impor. Lalu...., tahu dan tempe juga produk lokal......, tetapi bahan bakunya yaitu kedele adalah produk impor. Sementara ekspor (bahan komoditi) menurun, dana spekulasi
asing yang masuk menurun, dan makan, perut lapar tidak mengenal kompromi, kebutuhan
dollar dalam negri meningkat (untuk impor dan yang hengkang), sedangkan yang
masuk berkurang....., apa yang mau diharapkan? Tekanan terhadap rupiah bukan?
Jurus Yang Tumpul
Ada berita
di koran beberapa hari lalu (bulan Juni 2015). Judulnya: Jurus Pemerintah Kuatkan Rupiah
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mempunyai
beberapa cara menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Salah satunya adalah dengan meningkatkan kepercayaan investor dengan memberikan
beberapa sentimen positif di pasar keuangan.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro
mengatakan, pemerintah selalu mengeluarkan pernyataan yang bisa memberikan
sentimen positif ke pasar. Salah satu pernyataan yang dilontarkan adalah bahwa
pemerintah akan terus berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi berada di level yang
ditargetkan (EOWI: poin 1).
"Dari pemerintah kami berupaya menciptakan
dan juga menumbuhkan sentimen positif untuk memperbaiki keyakinan pelaku
ekonomi sehingga bisa membantu penguatan nilai rupiah," kata Bambang
(EOWI: poin 2)., saat berbincang dengan Liputan6.com, di Bengkalis, Riau, Rabu
(17/6/2015).
Bambang mengungkapkan, selain cara tersebut,
pemerintah juga terus mencoba memperbaiki fundamental ekonomi dengan
mengendalikan inflasi dan neraca perdagangan. "Jadi kami upayakan inflasi
dikendalikan dan neraca perdagangan tidak memberatkan, kemudian dari sisi APBN
jadi lebih baik pada bulan-bulan ke depan," tuturnya.
Ia menambahkan, menjaga kekuatan rupiah
sebenarnya merupakan tugas Bank Indonesia. Ia berharap Bank Indonesia terus
menjaga stabilitas rupiah. "Urusan jaga mata uang rupiah utama Bank
Indonesia, kami harapkan Bank Indonesia terus hadir di pasar menjaga stabilitas
rupiah," pungkasnya (EOWI: poin 3).
Pembaca
bisa menilai sendiri kebenaran/kebohongan pernyataan menteri keuangan ini.
Pertanyaan
untuk poin 1: apakah pemerintah akan menjaga pertumbuhan ekonomi?
Dari
chart-2 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan! Mungkin
pemerintah akan mengelak bahwa target kami (pemerintah) memang perlambatan. Dan
untuk ini kita harus melihat apakah pemerintah sering meleset dari targetnya.
Bulan Mei
lalu ada pernyataan dari staf kepresidenan Luhut Panjahitan yang mengatakan
bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 5.8% akan meleset. Pertama bahwa mentargetkan 5.8% sebagai tingkat pertumbuhan ekonomi adalah
gila (seharusnya hanya 4% saja), karena 5.8% sepatutnya diperuntukan tahun 2013,
bukan tahun 2015 atau selanjutnya. Yang kedua menteri perekonomian jelas-jelas
sudah bohong. Dia tahu bahwa pertumbuhan ekonomi akan meleset, kok masih ngomong bahwa pemerintah akan menjaga
targetnya.
Kalau
sering bohong, lama-lama orang tidak percaya. Yang sejatinya orang sudah tidak
percaya kepada pemerintah.
Pertanyaan
untuk poin 2: Kalau pemerintah sering memberi omongan bohong, apakah orang akan percaya, dan apakah bisa
menumbuhkan kepercayaan (kepada rupiah atau kepada ekonomi Indonesia)?
Pembaca
bisa menjawabnya sendiri.
Untuk poin
3, kita masukkan sebagai sub-topik baru.
Mempertahankan Rupiah Bukan Misi BI yang Sejatinya
Yang
selalu kita dengar adalah, bahwa salah satu misi BI adalah menjaga kestabilan
rupiah. Dan kita tahu bahwa rupiah telah mengalami pelemahan dibandingkan US
dollar dari level Rp 8,500 (2011) ke level Rp 13,000 an (pertengahan 2015).
Dalam kurun 4 tahun tergerus 50%.
Pertanyaannya:
apakah persenjataan BI tumpul atau BI tidak punya niat untuk mempertahankan
rupiah?
Kalau BI
mau mempertahankan rupiah, tentunya dengan cadangan devisanya. Dengan kata lain
cadangan devisa akan turun. Kenyataannya tidak demikian (Chart-5). Cadangan
devisa Indonesia malah kembali ke level
US$ 110 milyaran di tahun 2015 ini. Naik dari level US$ 90 milyaran di
tahun 2013. Di saat nilai rupiah tergerus dari level Rp 9,700 ditahun 2013 ke
Rp 13,300 per US dollar cadangan devisa naik juga. Jelas BI tidak berniat
mempertahankan nilai tukar rupiah. Yang dipertahankan adalah jumlah cadangan
devisa saja.
Chart-
5
Itulah misi BI yang sejatinya, yang terlihat nyata di data. Bukan yang gembar-gemborkan atau yang diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas.
Hikmah Sejarah
Mungkin
pembaca masih belum percaya dan dalam hati masih bertanya: Masa’ sih BI tidak mempunyai misi untuk mempertahankan nilai
rupiah?
Chart di
bawah ini menunjukkan perjalanan rupiah dari kelahirannya sampai hari ini.
Silahkan
jawab pertanyaan ini: Menurut sejarah,
Apakah BI mau dan mampu mempertahankan rupiah?
Saya pikir
jawabnya sudah jelas.
Hikmah
yang bisa dipelajari dari chart ini adalah, nilai rupiah bisa bertahan di masa secular commodity bull market dan akan
terpuruk pada masa secular commodity bear
market. Itu sejarah! Sebabnya jelas, yaitu karena ekonomi Indonesia
berbasis komoditi.
Chart- 6
Rasanya
tidak afdol jika hanya sejarah narasi saja yang dipelajari, tetapi harus
ditambah dengan hitungan-hitungan kwantitatif yang relevan dengan masa kini.
Pada secular commodity bear market tahun 1951
– 1970, kurs US dollar pada masa itu adalah ORI Rp 11.4 per US dollar. Atau
kalau di konversikan ke uang rupiah Orba yang sekarang digunakan adalah Rp
0.00114. Hanya sepersepuluh sen saja. Di akhir periode bear market tahun 1970, kurs dollar adalah Rp 326 per US dollar.
Rupiah selama 19 tahun ini terbantai dan kehilangan 99.9997% dari nilainya.
Kemudian
pada secular commodity bear market ke
dua dalam kehidupan NKRI dan rupiah, yaitu tahun 1980 – 2000, rupiah terbantai
lagi dari Rp 627 per US dollar menjadi Rp 7,400 per US dollar. Nilai rupiah
menguap 91.51%, menyisakan hanya 8.49% nya saja.
Periode
|
Kurs di Awal Periode
|
Kurs di Akhir Periode
|
Perubahan Nilai, %
|
|
Rp Masa itu
|
Rp Orba
|
Rp Orba
|
||
Bear
Market 1951-1970
|
ORI Rp 11.4
|
0.00114
|
326.00
|
-99.999%
|
Bull
Market 1970-1979
|
326.00
|
627.00
|
-48.03%
|
|
Bear
Market 1980-2000
|
627.00
|
7400.00
|
-91.52%
|
|
Bull
Market 2000-2011
|
7400.00
|
8500.00
|
-12.94%
|
|
Bear
Market 2011- ??
|
8500.00
|
-
|
Bagaimana
dengan secular commodity bear market
yang ke-3 yang dimulai pada tahun 2011? Rupiah dimulai di level Rp 8,500 per US
dollar. Apakah target kurs kurs dollar
Rp 17,000 wajar (50% menguap), atau Rp 25,000 (66% menguap)...... atau Rp
50,000 (83% menguap)?
Kalau saya
mentargetkan Rp 50,000 per US dollar di tahun antara 2025-2030, apakah masih
wajar?
Biarkan
sejarah menjawabnya.........tetapi kalau pembaca mau menjawabnya, silahkan.
Renungan
Dilain
waktu, kita akan membahas lebih panjang lebar tentang perbandingan antara
penurunan nilai rupiah di masa secular
commodity bear market 1951 – 1970 dan 1980 – 2000 dalam kaitannya dengan
regulasi dan campur tangan pemerintah. Kenyataan sejarah adalah bahwa kombinasi
antara ekonomi terpimpin (Sukarno) yang sarat dengan campur tangan pemerintah
serta regulasi yang membuat hidup ribet
dengan secular commodity bear market
adalah campuran yang lebih mematikan dibandingkan ekonomi Pancasila (Suharto).
Pertanyaan:
Seberapa jauh rupiah akan jatuh pada masa secular
commodity bear market 2011 – 20XX sekarang ini?
Semuanya
itu tergantung pada campur tangan pemerintah. Semakin banyak campur tangan
pemerintah, semakin kuat racun yang diminumkan ke rupiah.
Pada bulan
Ramadan ini, EOWI merasa bahwa tidak ada salahnya untuk memberi sedikit nasehat
kepada mereka yang bekerja sebagai birokrat dan pegawai pajak. Apa yang kalian
lakukan menyengsarakan banyak orang. Bahkan nabi Muhammad S.A.W. mengatakan
bahwa untuk mensucikan perbuatan sebagai penarik pajak adalah dengan rajam
(dilempari batu sampai mati). Tinggalkanlah dan cari pekerjaan lain. Berdoalah
untuk memperoleh pekerjaan yang diridhoi oleh orang banyak dan diridhoi Allah.
Insya Allah....., Dia akan mengabulkannya.
Sebagai birokrat yang berkerja di bidang moneter pemerintah, BI, atau yang membuat aturan-aturan (baca: pengekangan-pengekangan), dan membuat nilai rupiah terus merosot di atas 90% menguap untuk setiap periode secular commodity bear market, bukan perbuatan yang diridhoi orang masyarakat, jika mereka tahu bahwa penyebabnya adalah kalian. Di hari perhitungan nanti Allah akan membeberkan semua prilaku anda dan akibatnya pada orang banyak. Mata mereka akan melek dan sadar siapa yang menyengsarakan mereka. Pada hari itu, hutang-hutang yang merupakan perbuatan yang menyengsarakan wajib dibayar. Allah akan memberi kesempatan para korban penyengsaraan untuk membalas kepada pelakunya. Dan pada saat itu kata "maaf" tidak berlaku. Rasa welas asih tidak ada lagi. Yang ada hanyalah get even, menuntut pelunasan. Karena setiap orang punya hutang dan tidak akan mau balance sheet nya negatif yang bermakna menjadi penghuni neraka. Mereka berusaha menagih hutang-hutang mereka, kepada yang menyengsarakan hidupnya di dunia, kepada yang berdosa pada mereka, supaya balance sheet mereka positif. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam berbuat. Walaupun orang yang menjadi korban/teraniaya tidak tahu, tetapi di hari perhitungan, mereka akan diberi tahu dan akan menuntut atas dosa yang diperbuat atas mereka.
Sebagai birokrat yang berkerja di bidang moneter pemerintah, BI, atau yang membuat aturan-aturan (baca: pengekangan-pengekangan), dan membuat nilai rupiah terus merosot di atas 90% menguap untuk setiap periode secular commodity bear market, bukan perbuatan yang diridhoi orang masyarakat, jika mereka tahu bahwa penyebabnya adalah kalian. Di hari perhitungan nanti Allah akan membeberkan semua prilaku anda dan akibatnya pada orang banyak. Mata mereka akan melek dan sadar siapa yang menyengsarakan mereka. Pada hari itu, hutang-hutang yang merupakan perbuatan yang menyengsarakan wajib dibayar. Allah akan memberi kesempatan para korban penyengsaraan untuk membalas kepada pelakunya. Dan pada saat itu kata "maaf" tidak berlaku. Rasa welas asih tidak ada lagi. Yang ada hanyalah get even, menuntut pelunasan. Karena setiap orang punya hutang dan tidak akan mau balance sheet nya negatif yang bermakna menjadi penghuni neraka. Mereka berusaha menagih hutang-hutang mereka, kepada yang menyengsarakan hidupnya di dunia, kepada yang berdosa pada mereka, supaya balance sheet mereka positif. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam berbuat. Walaupun orang yang menjadi korban/teraniaya tidak tahu, tetapi di hari perhitungan, mereka akan diberi tahu dan akan menuntut atas dosa yang diperbuat atas mereka.
Sekian dulu......., selamat berpuasa bagi yang melakukannya. Dan....berhati-hatilah dengan tabungan anda selama secular commodity bear market saat ini. Sejarah menunjukkan bahwa selama periode ini nilainya jatuh sangat parah. Dan diakhir masa ini juga terjadi kerusuhan besar (kejatuhan Sukarno G30S tahun 1965 - 1967 dan kejatuhan Suharto, krismon 1998 dan tragedi May 1998). Walaupun akhir secular commodity bear market masih lama, tidak ada salahnya EOWI mengingatkan pembacanya, agar pembacanya mengingatkan anak-anaknya.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.