Ada pembaca EOWI yang memberi
komentar bahwa Sejarah, dongeng satir,
humor sardonik dan ulasan tentang konspirasi, uang, ekonomi, pasar, politik,
serta kiat menyelamatkan diri dari depressi ekonomi global di awal abad 21,
Penipu, Penipu Ulung Politikus dan Cut Zahara Fonna, kelihatannya didukung
oleh riset yang cukup dalam. Ada
undang-undang, data-data ekonomi, dan komentar sejarah yang didukung dengan
data. Bahkan lebih bagus dari pada buku-buku pegangan di sekolah-sekolah.
Kemudian, pertanyaannya adalah: “Dimana dongengnya?”.
Jawaban saya adalah bahwa dongengnya tidak
banyak. Kebanyakan adalah pada kisah sejarah yang dikutip dari buku sejarah.
Misalnya kisah Ken Arok. Itupun EOWI memberikan komentar logisnya – seharusnya sejarah
yang masuk akan bagaimana. Menurut EOWI, sejarah itu punya kadar dongeng yang lebih besar dari pada kenyataan.
Walaupun kisah Penipu, Penipu Ulung Politikus dan Cut
Zahara Fonna, kami sebut Sejarah, Dongeng Satir……, jejak-jejak sejarahnya
banyak sekali. Pembaca bisa berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kali Bata untuk
melihat makam Brigjen Abdulhamid Swasono, polisi yang berani menangkap penipu Cut
Zahara Fonna. Atau melihat undang-undang yang EOWI sitir. Berikut ini kami juga
mau menampilkan jejak-jejak sejarah yang di-download di Youtube.
Pada seri ke 48 dan 49, dari
kisah Penipu, Penipu Ulung Politikus dan
Cut Zahara Fonna, diturunkan cerita tentang Sukarno yang membenci musik
ngak-ngik-ngok dan sebagai gantinya bangsa Indonesia dijejali musik-musik mars
yang bersemangat. Berikut ini adalah beberapa lagu favorit tahun 60an. Masih
ada beberapa lagi tetapi tidak ada yang men-download-nya ke Youtube.
Kalau di atas adalah lagu maju tak gentar, berikut ini
adalah lagu penantian wanita yang ditinggal pergi menjalankan misi Anu dan Itu
Kora nya Sukarno.
Tentunya pembaca masih ingat mengenai penipu yang bernama
Raja Idrus dan Ratu Markonah? Penyanyi Tety Kadi menyanyikan lagunya, dengan
nada ceria.
Semoga anda terhibur....., selamat berakhir pekan.
Disclaimer:
Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
4 comments:
Mas, saya nemu link blog-nyo di Facebook temen saya. Saya baca tulisan nya lama2. Menarik sekali mas..
Terima kasih mas Usama,
Memang tujuan EOWI adalah menghibur dan menyampaikan ilmu serta pemikiran untuk direnungkan....
Kata Ibu saya, dia sangat tidak suka dengan Megawati. Alasannya karena di jaman bapaknya, ibu saya hidup sangat menderita, untuk membeli baju sepotong saja tidak mampu, akibatnya banyak yang menggunakan karung goni sebagai bahan baju.
Saya mendapatkan penjelasannya di blog ini tentang sepak terjang Sukarno di jaman itu.
Trims Pak IS.
@anonymous: Ibu saya pun merasa sangat menderita di jaman romusha, kata beliau jaman makan bulgur dan berpakaian karung goni.
Post a Comment