Ada ungkapan yang mengatakan bahwa anjing adalah teman terbaik dari
manusia. Tetapi, saya yakin bahwa: kalau
teman anda yang menyebalkan, akan anda maki “anjing kau”. Saya tidak tahu apakah makian “anjing kau” adalah suatu doa agar rekan
yang menyebalkan itu menjadi teman yang sebaik anjing atau ungkapan “dogs are man’s best friend” adalah
salah.
Terlepas dari semua perdebatan yang ada, saya menyukai anjing, terutama
anjing besar yang berfungsi sebagai penjaga, guard-dogs. Ketika saya berumur 6 tahun, seorang pasien ayah saya
memberi hadiah saya seekor anjing gembala Jerman (Herder, German Shepherd)
betina yang besar yang kemudian diberi nama Aida. Ketika kami pindah ke
Sumatera (dari Surabaya), Aida diberikan kepada kolega ayah saya tanpa minta
pendapat saya. Itu membuat saya sedih, karena saya punya ikatan emosi dengan
Aida. Itulah kenangan masa kecil saya.
Sepanjang hidup saya, saya sering memungut anjing liar dari jalan untuk
saya pelihara. Untuk saya mereka sangat menyenangkan.
Pada umumnya orang Islam Indonesia (dan Malaysia) sangat anti anjing,
karena najis (kotor). Ini karena fiqih yang dianut mereka. Fiqih adalah aturan
yang dibuat oleh ulama. Dan sering kali berlebihan dan keluar jauh dari konteks
hadith/ayat Quran yang dijadikan dasarnya. Tidak ada hadith yang mengatakan
bahwa liur anjing adalah kotor dalam konteks ritual. Maksudnya bahwa liur anjing itu membuat kita tidak suci.
Hadith yang digunakan untuk mengatakan bahwa liur anjing adalah najis/mengotori
kesucian, konteksnya adalah masalah personal
hygine. Dikisahkan ketika nabi Muhammad melihat anjing makan dari mangkok
seseorang, maka nabi menyarankan agar mencuci mangkok itu dengan air dan juga
dibersihkan dengan tanah (sebelum digunakan untuk makan lagi). Pada jaman itu
tanah sama seperti abu-gosok di Indonesia sebelum sabun colek populer untuk
membersihkan perangkat makan.
Ada lagi hadith lain dimana nabi mengatakan bahwa malaikat tidak akan masuk
ke rumah orang yang ada anjingnya dan ada patung dan lukisan manusia/hewan. Ini
adalah hadith yang lemah (walaupun masuk kategori sahih). Pertama, ini
bertentangan dengan ayat Quran di surah al-Kahfi, dimana dinyatakan bahwa ada beberapa
orang beriman yang bersembunyi di sebuah gua dan tertidur disitu. Kedua, bisa
dilakukan reality check dengan menempatkan
anjing di ruangan ICU rumah sakit. Kalau memang hadith ini benar secara hakiki,
maka pasien-pasien di ICU tidak akan mati, karena malaikat pencabut nyawa tidak
akan masuk untuk mencabut nyawa pasien yang seharusnya sudah mati.
Rekan-rekan saya yang konservatif, akan mundur dengan argumen saya di atas.
Katanya, bukan malaikat maut, tetapi malaikat pembawa berkah yang tidak mau
masuk ke rumah yang ada anjingnya. Untuk ini saya jawab dengan seenaknya: “Saya
minta berkah langsung kepada Allah. Dan tidak lewat malaikat.” Anak saya punya
banyak jawaban cerdas untuk segala macam pertanyaan semacam.
Ketika anak saya ulang tahun yang ke 4, dia saya beri hadiah seekor
dachshund betina dan diberi nama Cherry. Sampai saat ini, hanya Cherry yang
diperbolehkan masuk ke dalam rumah, karena dia adalah pemburu tikus yang
handal.
Ketika anak saya berumur 6 tahun, dia diganggu oleh seorang exhibisionist. Sejak saat itu saya
berpikir keras untuk memperoleh seekor anjing penjaga (guard/protective dog) yang bisa ditangani oleh anak saya. Pilihan
pertama adalah doberman. Mungkin karena pengaruh film Eyes of an Angel yang bercerita tentang seorang anak dan seekor
doberman yang terbuang dan ditolongnya. Tetapi setelah punya seekor doberman
jantan, saya perhatikan walaupun doberman termasuk anjing yang mudah dilatih
dan taat, tetapi energi nya terlalu tinggi. Tidak bisa diam. Dan sangat
aggressive terhadap hewan kecil. Doberman saya sudah membunuh kucing lebih dari
50 ekor dan tikus tidak terhitung.
Ada yang saya suka pada , si Boo (doberman saya) bahwa dia selalu ingin
menolong saya pada saat saya mengalami kesulitan. Beberapa kali anjing-anjing
saya yang lain dihajar habis, kalau mereka tidak taat perintah saya. Atau pada
saat berhadapan dengan situasi yang tidak ramah, baik ketika berhadapan dengan
manusia atau hewan (anjing lain), si Boo biasanya siap untuk menyerang musuh dan melindungi saya.
Doberman memang guard dog yang
handal.
Anjing pekerja, seperti doberman, dogo Argentino, rottweiler, herder,
Belgian malinois, beagle, dsb, harus diberi pekerjaan. Anjing-anjing ini
dibiakan untuk sebagai hewan pekerja. Sehingga kalau menganggur, mereka akan
bosan dan melampiaskan kebosanannya dengan cara yang destructive. Misalnya,
kalau doberman (anjing penjaga) saya tidak diajak main bola, atau diajak lari,
mendorong sepeda, untuk 1 minggu saja, maka pelampiasannya adalah pada sapu,
jok kursi, sepatu atau sandal....., segala macam barang dirusak (dijadikan
mainan). Beagle (anjing pengendus) yang pernah saya miliki, hilang 2 kali
karena dia keluar pagar dan mengikuti bau-bauan yang menarik baginya dari luar. Setelah hilang untuk ke 3
kalinya, saya tidak pernah mencarinya lagi. Tidak sanggup memelihara anjing
semacam itu.
Banyak pemilik anjing tidak tahu peruntukan dari anjing yang dimilikinya.
Seorang tetangga, yang berbadan kecil (berat sekitar 45 kg, tinggi 1.5 m) punya
seekor dogo Argentino yang bobotnya 50 kg. Dogo termasuk anjing besar yang
dibiakkan untuk berburu babi hutan. Di dalam perburuan, tugas dogo tidak sama
dengan tugas beagle. Beagle akan mengendus dan melacak mangsa – babi hutan,
ketika lokasinya sudah diketahui, beberapa dogo akan menyelesaikannya (membunuh
babi hutan tsb). Jadi dogo yang kuat/perkasa itu secara naluri suka lari. Jika
pemiliknya beratnya hanya 45 kg, akan kelabakan menangani seekor dogo. Nyonya
kecil tetangga saya ini sering terseret-seret ditarik anjingnya.
Kalau beagle dibiakkan untuk mengendus dan melacak, rottweiler untuk
menggiring ternak dan menarik kereta, husky untuk menarik kereta salju sledge,
doberman untuk patroli, herder untuk penjaga properti dan penggiring ternak, border
collie untuk penggiring biri-biri, ......mereka ini adalah ras pekerja yang
seharusnya hidup dilingkungan yang berhalaman luas. Tetapi di Jakarta dan
kota-kota besar lainnya, banyak orang memiliki anjing jenis ini yang tentu saja tidak cocok dengan
rumahnya.
Seorang ipar yang tinggal di daerah Kebon Kacang, Jakarta memiliki seekor
dalmatian yang galak sekali. Sampai-sampai dokter hewannya digigit pipinya.
Penyebab galaknya dalmatian ipar saya itu, adalah karena dalmatian adalah
anjing yang membantu pemburu untuk melacak dan menunjukkan dimana keberadaan
binatang buruan. Jadi dalmatian harus sering diajak jalan ke wilayah pedesaan
yang mirip dengan suasana berburu. Nah kalau dipelihara di perkotaannya yang
penuh dengan muslim tradisionil yang anti terhadap anjing, terpaksa harus
dikurung atau dilepas di halaman yang sempit (di bilangan Kebon Kacang). Anjing
ini jadi stress!! Dan akhirnya galak tidak karuan, tidak terkontrol.
Ada lagi kasus yang aneh. Memelihara St. Bernard berbulu panjang di
Jakarta. Atau Golden Retriever, Siberian Husky, Alaskan Malamute, Samoyed,
Akita yang berbulu tebal dan panjang di Jakarta atau Surabaya. Mereka harus
disediakan ruangan ber AC!!!
Banyak orang memelihara anjing tanpa memikirkan kecocokan antara tujuannya,
peruntukannya (trahnya) dan kondisi yang lingkungannya. Ini akan membuat anjing
dan pemiliknya tersiksa. Contohnya adalah kasus saya....., doberman saya perlu halaman yang
luas. Itu sebabnya saya pindah rumah dengan halaman yang luas. Karena
pengalaman-pengalaman seperti ini dan bertambahnya pengetahuan, saya mulai
melirik pada “designer dogs”. Sesuai
dengan namanya, designer dogs
dibiakkan untuk tujuan tertentu. Seperti goldendoodle, campuran golden
retriever dan poodle, didesign untuk klangenan (pet) bagi orang allegi terhadap bulu/kulit anjing. Tidak seperti
golden retriever yang bulunya rontok secara alami, goldendoodle tidak. Bulunya
tumbuh terus seperti poodle.
Goldendoodle
Goldendoodle
Walaupun sekarang sudah diakui sebagai ras, dogo Argentino baru muncul
sekitar 70 tahun lalu. Jadi termasuk ras muda. Ras ini merupakan campuran
beberapa ras tua yang dikawin silangkan. Hasilnya diseleksi sedemikian rupa
sampai diperoleh anjing yang ramah terhadap keluarga dan orang asing serta
anjing. Peruntukannya untuk berburu babi hutan, dogo tidak boleh menyerang
anjing lain di dalam timnya atau pemilik anggota timnya yang lain. Harmoni
harus dijaga di dalam satu tim. Potongan badan seperti mastiff ...., gagah
berotot dengan muka seperti pitbull.
Dogo Argentino
Walaupun doberman saat ini diakui sebagai anjing ras, tetapi umurnya masih
baru sekitar 200 tahun. Ras ini dulunya juga anjing designer dan merupakan
campuran antara herder, rottweiler, German terrier, grey hound, German pointer
dan beberapa lagi. Peruntukannya adalah sebagai guard & protection dog.
Saat ini cukup banyak anjing-anjing designer yang belum dikategorikan
sebagai anjing ras. Tujuan membiakkan mereka lebih banyak untuk keunikan
bentuknya. Misalnya, kalau anda mau golden retriever berwarna hitam lekam, maka
ada golden-newfie (campuran golden retriever dan New Foundland). Bagaimana dengan
golden retriever putih? Ini adalah golden pyrenee (golden retriever x great
pyrenee). Unik bukan?
Golden Newfie
Golden Newfie
Golden Pyrenee
Bagaimana dengan golden retriever bermata elang yang putih dan tajam. Itu
namanya goberian (golden retriever x Siberian Husky).
Goberian matanya seram
Goberian
Designer dog tidak punya standard. Artinya, 2 ekor goberian misalnya, bisa
berbeda bentuknya, seperti foto di atas. Yang pertama bentuk golden
retrievernya masih dominan, kecuali matanya adalah mata Siberian husky.
Sedangkan yang berikutnya, jelas nampak marking
(pola warna) husky masih ada (walaupun berwarna kuning), telinga yang berbentuk
V dan tegak serta matanya yang putih, merupakan ciri khas husky. Ciri golden
retrievernya hanya ada pada warna yang agak kekuningan saja.
Contoh lain yang saya dapat dari internet adalah chusky (Chow-chow x
Husky). Pernah ada foto chusky yang sangat lucu dan menggemaskan beredar di
internet. Saya tidak yakin itu benar-benar chusky. Mungkin blesteran Tibetan
mastiff dengan husky atau hasil rekayasa Photoshop. Terlalu besar untuk ukuran
keturunan chow-chow. Setidaknya kalau foto itu benar-benar chusky maka bisa
untuk perbandingan bagaimana bentuk designer
dog bisa sangat bervariasi, walaupun induknya dari ras-ras yang sama.
Chusky (Chow-chow x Husky) dengan pandangan yang
tajam
Chusky (Chow-chow x Husky) – Sesungguhnya atau
hasil Photoshop?
Untuk Hobby atau
Komersial?
Saya mengenal/tahu beberapa breeder komersial (semi komersial) golden retriever,
Belgian Malinois dan pitbull. Dan juga mendengar dari pemilik dogo Argentino
tentang kakaknya yang menjadi breeder dogo. Untuk Belgian Malinois, karena
peruntukannya sebagai guard dog pada
angkatan bersenjata untuk menjaga pangkalan militer, permintaan relatif konstan
dan bertahan. Dia menjual anjingnya yang sudah terlatih sebagai anjing penjaga
dan mengerti perintah-perintah verbal yang diperlukan. Harganya cukup lumayan,
sekitar Rp 30 juta per ekor saat ini.
Untuk ras-ras lain, seperti pitbull, golden retriever, beagle, doberman,
husky, malamute, dachschund, labrador retriever, dalmatian, st Bernard pasarnya
seperti mode pakaian, hanya musim-musiman seperti mode. Beberapa tahun lalu,
tiba-tiba semua orang ingin punya golden retriever. Dan kemudian ras ini
betebaran dimana-mana. Selanjutnya rottweiler, dan berikutinya pitbull, dan
semua orang ingin jadi breeder. Dan yang terakhir adalah husky dan malamute.
Dan semua orang ingin punya ras ini. Saya katakan seperti mode, karena memang
sangat cepat datangnya dan cepat hilangnya. Beberapa ras, seperti dogo
Argentino, tidak pernah jadi populer. Ada yang mencoba menjadi breeder
(harganya untuk first-pick pup
mencapai Rp 30 juta), tetapi tidak bisa menjadi populer. Tidak banyak yang tahu
tentang dogo Argentino, boerboel atau cane corso dan jenis-jenis mastiff, kalau
bukan penggemar anjing. Akibatnya, breeder yang saya sebut tadi terpaksa
memberikan puppiesnya kepada sanak-saudaranya dan teman-temannya. Padahal
mendatangkan induknya dari luar negri cukup mahal.
Dengan harga puppy ras exotic seperti
dogo Argentino sampai Rp 30 juta, dan pasar yang musim-musiman, rasanya untuk
menjadi breeder komersial agak sulit langgeng. Untuk ras yang tidak exotic saat
ini tidak terlalu mahal. Misalnya harga anakan doberman atau husky stamboom
saat ini hanya sekitar Rp 5 - 7 juta, golden retriever atau labrador Rp 3 – 5
juta, dachshund hanya Rp 1 – 1.5 juta.
Kecuali untuk warung lapo, persoalan utama dari ternak/breeding anjing
adalah kemampuan pasar menyerap anjing-anjing yang kita hasilkan untuk
memperoleh pemasukan yang sesuai dengan yang kita inginkan (lebih tinggi dari
pekerjaan saat ini). Tambahan tantangan lagi adalah, jika anakan anjing tidak
laku dan menjadi besar. Maka anjing-anjing ini akan berubah dari asset menjadi
liability yang sangat berat. Makan, obat dan pemeliharaannya cukup mahal. Jadi jangankan
untuk berkompentisi dengan pekerjaan yang sekarang, untuk sumber penghasilan yang
agak langgengpun mungkin sulit. Paling-paling sekedar sebagai hobby yang
menghasilkan uang atau hobby yang membiayai sendiri.
Menciptakan Designer Dog
Sendiri
Saya punya keinginan untuk mengembangkan designer dog yang diperuntukkan sebagai klangenan dan juga guard dog di lingkungan kota-kota besar.
Artinya, bahwa anjing itu tidak perlu lahan yang luas, pandai, lembut kepada
keluarga, mudah diajari dan taat perintah, tidak aggresive, perawakannya gagah
dan menyeramkan. Kriteria semacam ini akan membuat lingkungan perkotaan menjadi
tempat tinggal yang cocok bagi si anjing dan membuatnya bahagia, tidak stress.
Dengan dia bahagia dan tidak stress, maka kita tidak berhadapan dengan neurotic dog yang cenderung menyerang
siapa saja. Tetapi, dengan tampang dan perawakannya yang sanggar membuat orang
asing enggan masuk ke halaman rumah kita. Dengan kata lain, kita punya penjaga
yang garang tampangnya tetapi tidak neurotik.
Mata husky yang putih dengan iris/pupil yang kecil memberi kesan yang
menyeramkan (padahal husky termasuk anjing yang ramah). Seperti Pitsky (Pitbull
x husky) berikut ini nampak menyeramkan. Juga Goberian dan Chusky yang pada foto
sebelumnya.
Pitsky dengan pandangan yang tajam dan muka
sanggar
Bentuk badan doberman sangat gagah dan muka herder (German shepherd)
kelihatan berwibawa. Kombinasi keduanya menciptakan Dobieshep (doberman –
German shepherd) seakan penjelmaan dewa Anubis. Gagah dan anggun. Andaikata
dobieshep ini diberi mata husky, secara fisik menjadi sempurna.
Dobieshep
Persoalan utama adalah:
Pertama, husky, doberman dan German shepherd adalah anjing pekerja. Kalau
mereka kurang olah raga dan tidak banyak kegiatan akan merasa bosan dan bisa
melampiaskan kebosanannya ke arah tindakan yang distruktif.
Kedua, German shepherd adalah anjing yang sangat menjaga wilayahnya secara
garang. Kasus gigit-anjing tertinggi di Amerika Serikat dipegang oleh German
shepherd (kedua adalah chow-chow).
Kedua poin di atas merupakan tantangan untuk mendesign anjing yang
diinginkan, yaitu klangenan keluarga, tidak terlalu aggressive kepada orang
asing, taat dan mudah diajari serta tidak memerlukan lahan yang luas, cocok
untuk rumah kelas menengah dengan luas tanah (termasuk rumahnya) 300 – 500
meter persegi.
Dua sifat negatif di atas perlu diperlunak dengan memasukkan gen anjing
yang lebih lembut. Misalnya golden retriever.
Saat ini saya sudah memiliki beberapa goldobie (golden retriever x
doberman) 50%-50%. Bentuknya lebih dekat dengan labrador retriever raksasa.
Hitam lekam. Besarnya sama seperti doberman, tetapi agak sedikit lebih pendek.
Perawakannya lebih kelihatan gempal dan tidak cingkrang. Moncongnya lebih dekat ke doberman.
Goldobie
Goldobie
Goldobie
Sebenarnya saya sudah cukup puas dengan goldobie 50%-50%. Tetapi masih ada
rasa penasaran untuk memperoleh anjing yang seperti dewa Anubis dengan mata
yang putih. Kebetulan seorang ipar saya memiliki beberapa ekor stock husky yang bisa
di campurkan. Jadi dimasa yang akan datang, kami bisa memperoleh anjing hitam
lekam bermata putih. Kalau sudah bisa memperoleh telinga yang tegak, maka tidak
perlu lagi mencampurnya, memberi gen German shepherd.
Sayangnya saya saat ini agak kewalahan memelihara 9 ekor anjing sejak pengurusnya
keluar dan saya sering pergi ke lapangan. Memelihara banyak anjing dan binatang
klangenan memerlukan niat, minat (interest)
dan rasa sayang (passion) terhadap
hewan yang kita rawat. Tantangannya adalah memperoleh orang yang punya kualitas
itu. Perawat yang sebelumnya juga malas tetapi masih mau cari muka. Dia akan
membereskan semua (kandang, tempat makan dan memandikan), jika saya mau melatih
anjing-anjing saya. Jika saya sedang tidak di rumah, maka banyak yang tidak
dikerjakan.
Oleh sebab hambatan-hambatan ini, saya ingin mengurangi jumlah anjing saya.
Jika pembaca EOWI Jakarta berminat memiliki anjing designer goldobie, akan saya
berikan. Saat ini saya ada 2 ekor berumur 2.5 tahun (kekar tetapi manja), 1
ekor (1.5 tahun) dan 2 ekor berumur 4 bulan. Yang umur 4 bulan ini kurus karena
pada saat mereka tumbuh, saya sedang sering kelapangan dan perawatnya malasnya
bukan main.
Kalau anda suka jogging atau naik sepeda (harus roda-3) mereka (goldobie) bisa jadi
teman olah raga. Sebagai teman bersepeda roda-2, mereka masih perlu latihan
dulu. Selama ini mereka saya latih untuk mendorong sepeda roda-3 untuk lebih cepat menguras tenaga mereka (harus diingat, bahwa saya ada 9 ekor anjing yang setiap hari harus diolah-ragakan). Satu hal lagi
dari goldobie ini adalah bahwa karakter golden retrievernya sangat kuat,
lembut, manja dan cerdas.
Sarman (Sarpei x German shepherd)
Sekian dulu.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.