___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, November 22, 2010

SUPERCYCLE EMAS

Apakah emas di harga Rp 400 ribu per gram atau $1400 per oz masih murah? Jawabnya “tidak”. Apakah sudah mahal? Jawaban saya adalah “ya sudah mahal”. Patokannya adalah harga kambing. Nilai tukar rata-rata emas-kambing sepanjang sejarah sekitar 3,8 gram emas per ekor kambing. Data ini bisa diperoleh dari hadith nabi Muhammad saw, yang mewakili sejarah masa lampau. Pada masa hari raya Iedul Adha, sangatlah mudah melakukan survey harga kambing di berbagai kawasan di dunia. Dari spot check google, saya memperoleh harga kambing di berbagai kawasan dunia seperti di tabel di bawah ini.



Kalau dilihat harga kambing rata-rata saat ini adalah 2,7 gram emas yang lebih rendah kurang lebih 38% dari harga rata-rata historisnya. Tetapi harga ini tidak bisa disebut bubble. Karena harga bisa berfluktuasi sampai 2 kali lipat. Menurut hadith, ‘Urwa yang disuruh nabi Muhammad membeli kambing dan diberi 1 dinar (kira-kira 3,8 gr emas murni), ternyata bisa membeli 2 ekor, karena keberuntungannya. Bahkan ketika saya mulai menabung emas beberapa tahun lalu, harga emas adalah Rp 100 ribu per gram dan harga kambing masih di level Rp 500 ribu. Dengan kata lain emas lebih murah 30% dari nilai rata-rata historisnya.


Harga Emas Bubble?
Pertanyaan berikutnya: Apakah harga emas ini bubble?

Untuk menjawabnya maka harus didefinisikan arti kata “bubble”. Dan masalah definisi adalah masalah yang sulit, karena “a thing is not sum of its parts”; sesuatu bukan penjumlahan dari bagian-bagiannya. Misalnya, di jaman Yunani kuno pernah ada suatu usaha para filosof untuk mendefinisikan, apa itu manusia? Yang paling nampak dan terciri dari manusia adalah kakinya dua. Ini yang membedakan dengan kambing, anjing, kerbau, sapi dan lain sebagainya. Tetapi untuk mengatakan bahwa manusia adalah “hewan berkaki dua” terbentur pada hewan unggas (ayam dan burung) yang juga memiliki kaki dua. Untuk itu dipikirkan suatu kriteria yang bisa membatasi/membedakan manusia dengan ayam dan burung. Setelah dilihat secara seksama maka perbedaan antara manusia dengan ayam ialah bahwa ayam memiliki bulu (feather) sedang manusia tidak. Maka dibuatlah definisi bahwa “man is an animal without feather”; atau manusia adalah hewan tanpa bulu (feather).

Ada seorang yang agak usil, dia mengambil seekor ayam dan mencabuti bulunya. Kemudian membawa ayam yang malang itu berkeliling sambil mengatakan: “Ini manusia!!”

Itu sekedar penggambaran bagaimana sulitnya membuat definisi. Definisi selalu mempunyai celah.

Kalau mengambil analogi saham, kita bisa mengambil kriteria PER (price earning ratio) sebagai acuan harga. Bubble pernah beberapa kali terjadi di bursa saham US. Sebelum bubblenya meletus, tahun 1929 misalnya PER dari Dow Industrial adalah 32.6. Dan tahun 2000 44.2. Itu untuk indeks Dow. Untuk Indeks Nasdaq, PER pada tahun 2000 adalah 264. Bisa dikatakan bahwa kriteria bubble untuk saham adalah ketika PER mencapai di atas 30. Tidak berarti pada saat mencapai level ini bubble akan meletus. Saham Nasdaq bisa mencapai level 264, sebelum meletus. Sampai sebesar apa bubble bisa tumbuh, tidak ada patokannya.

Sebaliknya saham dikatakan murah jika PER nya mencapai 5 – 6.5. Dan nilai rata-ratanya yang bisa dianggap normal adalah sekitar 10. Dengan kata lain suatu asset dikatakan mengalami bubble pada saat harganya mencapai 3 kali valuasi normalnya.

Kalau kriteria ini diterapkan ke emas, maka harga kambing harus senilai di bawah 1,3 gram emas, untuk menetapkan bahwa emas sudah bubble. Dan sekarang masih di level 2,7 gram emas per ekor kambing, artinya emas masih belum memasuki level bubble.


Supercycle Emas
Emas saat ini baru saja membentur resistance jangka panjangnya (Chart-1). Puncak (peak) harga emas terjadi tahun 1933, ketika F.D. Roosevelt melakukan devaluasi US dollar dari $20 per oz emas ke $35. Kemudian, puncak (peak) berikutnya tahun 1980 bulan Januari, ketika mania di sektor emas dan logam mulia akan berakhir. Harga emas mencapai $ 860 per oz. Kalau kedua “peak” ini dihubungkan maka akan menjadi segaris dengan angka $1421 yang baru saja di capai emas pada tanggal 9 November 2010. Garis ini akan menjadi resistance yang kuat yang sukar ditembus oleh emas.

Chart-1 menunjukkan Supercycle Emas dari tahun 1919 sampai November 2010 dengan pelabelan Elliot Wave nya. Pertanyaannya: Apakah masih ada alternatif lainnya untuk supercycle ini? Karena emas saat ini belum bisa disebut bubble. Kita akan berharap bahwa emas akan mengalami bubble di akhir wave V nya. Dan saat ini harga emas masih belum bisa disebut bubble.



Chart 1

Di samping itu juga, perak sebagai “adik” dari emas, masih jauh dari harga puncaknya di bulan Januari 1980 yaitu $50 per oz. Perak nyaris menyentuh $30 pada tanggal 9 November 2010. Level ini tepat pada retracement Fibonacci 0.6 nya. Dengan kata lain perak juga masih belum mengalami fasa bullish yang sempurna sehingga mencetak rekor.

Suatu hal yang perlu dipertanyakan bahwa, kenapa yang digunakan adalah skala cartesian bukan semi-log. Banyak analis menggunakan chart cartesian untuk emas dan bahan komoditi. Padahal kalau hendak memperhitungkan inflasi, maka grafik semi-log harus digunakan.

Yang menarik, jika harga emas ini diplot dengan skala semi-log, maka akan terlihat bahwa harga emas bergerak dalam koridor yang dibatasi oleh dua garis sejajar (Chart-2). Wave I dan III menyentuh resistance atas (garis atas) dan wave II dan IV menyentuh support bawahnya. Kita otomatis akan berharap bahwa wave V akan berakhir dengan menyentuh resistance atasnya lagi (garis di atas) di harga $10,000 per oz.


Chart 2

Disamping itu kalau dilihat peak I dan peak III supercycle mempunyai jarak waktu 47 tahun. Dari data ini, seseorang bisa saja mengatakan bahwa harga emas mencapai titik puncak setiap 47an. Dan sekarang masih 31 tahun dari titik puncak sebelumnya (1980). Jadi masih harus menunggu dua sampai tiga dekade lagi.

Perak juga mempunyai pola yang sama. Kalau dihitung dari tahun 1800an, ada semacam siklus (berulangnya) puncak harga setiap 47 – 60 tahun. Jadi mungkin saja peak supercycle harga emas dan perak masih harus menunggu 2 – 3 dekade lagi. Peak emas dan perak yang dicapai saat ini hanyalah peak berkaitan dengan siklus komoditi yang terjadi setiap 30an tahun. Bukan supercycle 50 – 60 tahunan.

Sebenarnya tidak sulit bagi emas untuk mencapai harga $ 10,000 per oz dalam waktu 2 – 3 dekade. Cukup dengan inflasi US dollar rata-rata 8% per tahunnya. Inflasi rupiah saja yang 15% - 17% bisa dicapai dengan mudah. Apa lagi 8%. Jadi....., target itu bukan target yang mustahil. Akhirnya toh semua uang fiat akan mencapai nilai interinsiknya yaitu nol.


Catatan:
Kesimpulan bahwa emas akan mencapai $10,000 per oz dalam waktu 2 – 3 dekade lagi termasuk sangat aggressif, mengingat kondisi US sekarang. Ben Bernanke hanya mentargetkan inflasi 2% saja. Kecuali Ben Bernanke membuat blunder, seperti biasanya dan tidak tahu apa yang dilakukannya, target inflasi itu bukan hanya bisa dicapai, tetapi kebablasan.

Secara ilmiah, kesimpulan dengan cara menarik garis dari dua titik seperti di atas, tidak bisa diterima, kecuali mungkin untuk kalangan ilmu ekonomi, barangkali. Karena ekonomi bukan sain. Alasannya ilmiahnya adalah sebagai berikut. Pertama, hanya ada dua pasang titik untuk menarik dua garis tersebut. Satu garis dibentuk oleh 2 titik yang dihubungkan. Apakah titik berikutnya akan jatuh pada garis tersebut? Tidak ada jaminan. Dengan kata lain, secara ilmiah bisa dikatakan jumlah titik pengamatan tidak mencukupi. Dan secara empiris-ilmiah tidak bisa diterima. Kasus ini sama dengan kasus sari buah merah Papua yang katanya bisa menyembuhkan kanker, menurunkan kholesterol, dll, berdasarkan “testimoni” beberapa pemakainya. Atau kasus mak Erot yang katanya bisa memperpanjang Honda Jazz menjadi Honda Stream. Atau kasus minyak ikan yang katanya bisa mengurangi resiko stroke dan sakit jantung. Atau mengenai ramalan bintang, fengsui. Tidak ada uji klinis yang diakui sahih pernah dilakukan terhadap mak Erot, sari buah merah, minyak ikan omega 3, 5, 6, 9 atau empedu ular sebagai pengobatan/obat. Tidak ada uji lab yang pernah dilakukan untuk ramalan bintang dan fengsui. Tetapi tidak ada yang melarang untuk percaya.

Ilmu ekonomi tidak beda banyak dengan fengsui, ramalan bintang, mak Erot atau sari buah merah. Antara klub Keynesian dan klub Austrian tidak bisa sepakat tentang ekonomi. Ekonomi juga seperti agama dan kepercayaan. Saya percaya bahwa dalam waktu dekat akan terjadi koreksi terhadap harga emas yang cukup dalam. Tetapi dalam jangka panjang akan naik kembali. Bagaimana dengan anda? Terserah.


Jakarta 22 November 2010


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

10 comments:

Anonymous said...

Nice article Pak. Tapi kesimpulannya apa ya?

Buy now or sell now?

garinda said...

Perkenalkan saya garinda,

saya selalu menantikan tulisan Bung IS yang cukup menggugah akal saya.

saya baru saja merintis investasi salah satunya emas, saya ingin menanyakan berapa harga wajar atau nilai sebenarnya untuk saat ini (Bulan Desember)untuk emas dalam troy ons, dan juga USD index dan USD pair currencies ?

Satu hal lagi saya mengusulkan Bung IS bila ada waktu menulis mengenai dasar dasar analisis fundamental yang biasa bung is angkat, maksud saya indikator yang sering bung IS pergunakan seperti RSI, MACD, Elliot dsb.

Terima kasih

ronym said...

kesimpulannya khan sudah jelas...
emas dan perak belum mengalami fase bull
kalau nilainya naik dibanding fiat currency... memang ya
sama seperti dengan harga gandum, jagung, tembaga dan komoditi lainnya yang naik karena inflasi
...
artinya juga
emas dan perak kemungkinan besar akan naik lebih tinggi untuk mencapai fase bull
kemudian turun
( kalau ada fiat currency jenis baru... karena dollar pun sudah kehilangan nilainya 90 % lebih sejak pertama kali diterbitkan )

er1ck said...

saya termasuk yg setuju gold akan ada koreksi tajam, boleh saya 'ngayal' dkit.

untuk waktu dekat kisaran tanggal 4-6 desember 2010 ini, gold akan ke 1279-1782-an dulu deh , mari kita liat kalau nanti memang mendekati akurasinya, saya akan beberkan TA-nya , long term-nya dalam 1-2 taun ini akan ke 700-800-an :-)

Anonymous said...

Yang harus dianalisa lagi kemungkinan harga kambingnya yang naik mengikuti harga emas. Inflasi versi pemerintah memang kecil tapi inflasi versi rakyat jelata pastinya sudah 2 digit. 1 contoh saja SPP sekolah dalam 2 tahun ( pengalaman pribadi ) naik 33%. Jadi Bung IS harus berbesar hati kalo istri masih menyayangi si kuning sampai sekarang.

Imam Semar said...

@Anony November 25, 2010 10:40 AM

Inflasi riil di Indonesia adalah 15%-17% selama rejim Reformasi. Jadi anda tidak salah (tentang SPP anak naik 33% atau kebutuhan hidup naik lebih cepat dari tingkat inflasi pemerintah). Kemungkinan memang harga kambing akan menyusul harga emas dan harga makanan di warung-warung yang selalu naik 2x lipat setiap 4 tahun. Dan perkiraan saya US$ juga akan naik terhadap Rp.

Anonymous said...

Semuanya diatur BANDAR ya... 2 tahun lalu OIL yg dimainkan, sekarang EMAS dan PERAK...Entah nanti giliran apa???....

Anonymous said...

With gold and silver consolidating recent gains, King World News interviewed Rob McEwen, former Founder and CEO of Goldorp and current Chairman and CEO of US Gold. When asked about the possibility of hyperinflation occurring in the United States, Rob compared the US to Weimar Germany and stated, “In January of 1919 you could buy one ounce of gold that was selling for $20 an ounce for 170 reichsmarks. Four years later in November of 1923, to buy one ounce of gold you needed 87 trillion reichsmarks, now that’s twelve zeros. And it doesn’t matter how much money you had in the bank, it was worthless if you left it in German marks.”
November 26, 2010

Rob McEwen continues:





“The consumer, the government and the corporations are loaded up with debt. The tax base is weak, and we have one creditor that is very nervous, Asia. China and Japan are looking at the issuance of currency, and the monetary expansion and saying to Washington, ‘You’ve got to slow down because the dollars we are holding, and we hold a lot of them, you’re making them worth less.’ And there could come a day when those lenders will say we will no longer accept the dollar, and you get into a situation where the government ends up and it has already started buying its own debt.”





Rob also discussed who gets hurt the most in hyperinflation, “When you look at what happened, the conservative, the prudent, the backbone of the nation, those are the people that are hurt the most...There’s a really big warning for everybody who is prudent and cautious and the savers of the country, that your money could become much less valuable in a very short period of time. And it is necessary for you to go out and protect yourself, as you said Eric by buying gold and silver and other hard assets that will appreciate as the dollar, the euro, the pound all start heading towards zero.”





“The amount of stimulation required each time to get the economy going is larger than before, and the period between, or the duration of the recovery is shortened as we go down this road. So, what we are seeing in the banks and what you’re seeing right now, this tug of war, first it was the dollar was in trouble and then Greece, Ireland and Spain, Portugal were all viewed as problems...Now Ireland is back in the picture, so money has flowed out of the dollar into the euro. Now people went oops I’m in the wrong currency, back into the dollar.”





When asked if this gold and silver bull market will end in a mania McEwen replied, “It will, you’ll see a slope, a very steep curve in terms of price. I don’t think it will be any different than the tech or the real estate eras, and then there will be a re-writing of the system.”





Like John Embry’s interview, Rob McEwen’s in-depth King World News interview is a must listen. Both of these interviews will be released shortly.





Goldcorp has a current market cap of roughly $34 billion. Rob founded Goldcorp and was the CEO until he moved on to get involved in other smaller companies he felt he could build into much larger companies. He has since invested over $110 million in just two of those companies.





Eric King


KingWorldNews.com

Anonymous said...

Emas dan perak adalah uang sejati, jadi jual lah ketika memang ada keperluan untuk ditukar ke uang fiat, dan tentu saja ketika sudah memasuki fase buble harap waspada..

Untuk sekarang sih, let the profit run lah :)

Anonymous said...

Dan sekarang ternyata terbukti.... Koreksi emas cukup dalam....

kalau sekarang beli banyak, banyak trus 2 bulan lagi di lepas gimana Pak..???

kira" bisa untung lebih dari 3 % gak..??? saya hanya ingin untung 1,5% sebulan.. terlalu berlebihan kah..??