___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Monday, September 27, 2010

Selamat Jalan Tuti Dewi………

Masyarakat hukum dan pasar modal hari Sabtu lalu pada pukul 5 sore telah kehilangan seorang yang telah meletakkan dasar-dasar legal due diligent di Indonesia. Tuti Dewi Hadinoto telah dipanggil sang Pencipta untuk kembali kepadaNya. Tentu saja bukan hanya law firm Hadinoto-Hadiputranto & Partner, masyarakat hukum dan pasar modal saja, tetapi juga teman-teman dan keluarganya sangat kehilangan atas kepergiannya.

Sebelumnya tidak banyak tanda-tanda yang bisa dibaca sebagai salam perpisahan. Bahkan minggu lalu dia masih memberi saya coklat oleh-oleh dari Canada. Hanya saja menjelang lebaran, dia memasang tempat wudhu di dekat teras belakang rumahnya. “Untuk orang-orang wudhu kalau mau sholat”, katanya. Agak aneh juga, karena lebaran tinggal beberapa hari lagi disamping itu nampaknya tidak ada rencana untuk sholat tarawih berjamaah dan pengajian di rumahnya, dan sampai lepas lebaran memang tidak ada acara sholat tarawih dan pengajian di rumahnya. Baru kemarin kita disadarkan bahwa ada sekitar 100 orang lebih melakukan sholat jenazah dan sholat dzuhur berjamaah di rumahnya.

Kepergiannya juga sangat mendadak. Takdir dan panggilan sang Pencipta bisa datang dari berbagai jalan, bahkan jalan yang sangat tidak lazim. Hair-spray telah menjadi pencetus ashma yang tidak bisa tertolong. Tragis, tetapi itulah kehendak sang Pencipta.

Bagi kerabat dan teman dekatnya, Tuti Dewi dikenal sebagai orang yang punya perhatian terhadap kerabat teman dekatnya dan dermawan. Penggunaan bahasa yang descriptive dan mengena dengan volume suara yang tinggi menjadi cirinya sebagai penekanan dalam memberikan perhatiannya. Kata-katanya yang tidak saya lupakan: “Eeeeh…penyakit jangan dipiara. Check tuh supaya nggak makin parah. Bisa mati mendadak nanti”. Begitu dia cara memberikan perhatiannya kepada saya seraya menawarkan apartemennya di Singapura untuk digunakan untuk tinggal selama melakukan cek kesehatan. Sudah hampir 3 tahun, setiap 3 bulan saya menjadi pelanggan apartemennya di Singapura. Tidak hanya itu, beberapa kali ticket pesawat saya mengalami upgrade dari kelas ekonomi ke kelas bisnis, secara diam-diam dan baru saya ketahui ketika hendak boarding. Tentunya karena pak Hadinoto dan ibu Tuti. Begitulah perhatiannya. Dan sebenarnya minggu ini saya juga akan ke Singapura lagi.

Saya tidak bisa menghitung berapa banyak kenalan yang telah mendapatkan kemudahan seperti ini, langsung atau tidak langsung, tentunya saya bukan hanya satu-satunya. Allah yang telah memberikan kelebihan rizki financial baginya, dan ia tidak segan-segan untuk berbagi dengan kenalan, kerabat-kerabat dekat dan jauhnya serta orang-orang di sekitarnya yang memerlukan.
Ini adalah pandangan dari seseorang kenalan, teman, dan saudara katut. Selamat jalan Tuti Dewi……..

Semoga Allah memberi pengampunan untuk semua kesalahan-kesalahannya, serta memberi tempat yang lebih baik dari dunia ini bagi teman, sahabat dan saudara kami ini…………selamat jalan…… Semoga di hari akhir nanti, orang-orang yang pernah kau didik, kau bantu dan kemudian menjadi orang yang saleh akan berkata: "Kami adalah hasil amal jariah Tuti Dewi."

No comments: