___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sunday, April 11, 2010

STRATEGI MANAGEMENT KAPITAL

Saya sempat secara sepintas melihat komentar-komentar di blog EOWI. Saya coba untuk menanggapinya secara umum. Tetapi ada hal yang nampaknya perlu dibahas secara lebih detail. Yaitu masalah strategi mengelola kapital. Ini akan kita bahas.

Pertama ada rekan yang simpati ingin membantu saya mencari peluang kerja dan mau mengenalkan saya dengan temannya yang kerja di sektor eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Saya akan ucapkan terima kasih, kalau anda mengirimkannya ke email saya di Imam_Semar@Yahoo.com.

Kedua ada pembaca yang stress karena investasinya menelan kerugian. Dan ada yang saling menyalahkan. Saya pikir saling menyalahkan, atau menyalahkan diri sendiri adalah tidak ada gunanya. Yang lebih penting adalah bagaimana menghadapi hari depan yang dengan baik. Untuk itu kali ini akan dibahas mengenai pengelolaan kapital.

Dalam pengelolaan kapital perlu diingatkan bahwa masing-masing orang punya keterbatasan, baik keterbatasan mental dan keterbatasan kapital. Apa yang dibahas secara spesifik belum tentu cocok untuk setiap orang. Masing-masing orang perlu mencari pola management kapital yang cocok untuk dirinya; jiwa, umur dan jumlah kapitalnya. Jiwa disini adalah ketahaannya terhadap stress bila market tidak sesuai dengan perkiraannya. Jangan sampai anda sakit jantung dan darah tinggi karena stress. Umur karena anda punya keterbatasan umur, jangan sampai anda bangkrut dihari tua anda.



Kesalahan Fundamental
Yang menyebabkan kita rugi dan kalah total dalam berinvestasi adalah tidak mengenali pasar secara fundamental. Apakah kita berada di bear market atau di bull market? Di peaknya atau di bottomnya? Disini perlu pengenalan pasar secara fundamental.

Saya akan memberi contoh tentang emas tahun 1980. Sengaja emas sebagai contoh untuk mengingatkan pembaca yang sangat pro-emas bahwa emas pernah membuat investornya kecewa. Salah satunya teman dekat saya di Canada yang bernama Mehran Banei.

Mehrah adalah seorang pemuda (waktu itu) Iran yang sekolah di Canada. Ayahnya kaya dan memberinya uang untuk menjadi permanen residen di Canada sebesar $75,000. Pada tahun 1979 jumlah itu sangat besar.

Oleh Mehran uang itu diinvestasikannya di emas. Dekade 70 adalah periode bull untuk emas dan bahan komoditi termasuk minyak. Mantra waktu itu adalah hard asset; apakah itu emas atau property; hedging terhadap inflasi. Semua orang membeli emas. Dan harga emas naik dari $35 ke level $600 di awal tahun 1980 atau 17 kali lipat. Satu hal lagi, harga emas dari awal 1979 sampai 1980, atau 12 bulan telah naik dari level $250/oz ke $600/oz. Suatu kenaikan hampir 3 kali lipat dalam kurun waktu 12 bulan (Chart-1). Banyak orang masuk (membeli emas) di bulan Januari ini. Termasuk teman saya ini. Harga emas melompat ke level $630/oz pada tanggal 16 Jan. 80. Tanggal 19 Jan. 80 harga melonjak menjadi $842/oz pada penutupan. Tanggal 22 Jan. 80 terjadi koreksi ke $762. Hari berikutnya tanggal 23 Jan. 80, terjadi koreksi lagi ke $650/oz. Banyak orang menganggap ini adalah koreksi jangka pendek. Karena secara teknikal masih bullish. Mereka masih masuk ke pasar, atau mempertahankan holdingnya. Tetapi harga terus turun di bawah $500/oz (Chart-2), sampai bulan Maret 1980.


Chart 1



Chart 2

Teman saya Mehran mempertahankan emasnya sampai entah kapan. Yang pasti sampai 1985 ketika saya kembali ke Indonesia, dia belum menjualnya. Bear market emas berlangsung terus sampai 20 tahun (Chart-3).Untuk bisa sampai ke level yang dibelinya $600 - $700 per oz, Mehran mungkin harus menunggu 23-25 tahun. Suatu penantian yang sangat lama. Pada saat itu dia sudah berumur 50 – 55 tahun.


Chart 3

Selama saya ada di Canada Mehran harus menyelesaikan sekolahnya sambil bekerja sebagai pengantar bunga. Yang dia paling terkesan, menurut dia, ialah ketika mengantar bunga kamar mayat. Dia melihat bagaimana orang akhirnya harus mati. Banyak diantaranya masih muda dan cantik/gagah.

Di tengah stress akibat kegagalan investasinya yang memakan sebagian besar tabungan dari ayahnya, dia menjadi lebih religious. Semua yang dilihat akan dikaitkan dengan hal yang spritual. Dia mulai belajar sembahyang. Suatu hari dia menceritakan kepada saya, bagaimana nikmatnya sholat dan berdoa sambil telanjang. Dia pikir dia mau menghadap Tuhan dengan cara yang paling merendah dan seperti bayi yang baru dilahirkan. Ini sekedar menunjukkan bagaimana ketidak tahuannya pada agama. Sejak saat itu saya secara bertahap mengajari dia sholat yang benar.

Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini?

Pertama bahwa rally emas dari $35 ke $840 atau 24 kali (2400%) terlalu jauh melewati fundamentalnya. Andaikata inflasi diukur dengan kenaikan M3, maka kenaikan itu kurang lebih 5 kali saja sejak tahun 1963 ke 1980 (Chart-4). Ekspansi M3 tidak sampai puluhan kali lipat. Jadi wajar saja kalau akhirnya harga emas turun terus dan emas memasuki masa bear market sampai tahun 2001 dimana harga emas sudah masuk ke level murah diukur dengan inflasi. Sepanjang bear market, bukan tidak ada inflasi. Inflasi ada, tetapi harga emas masih mahal jika dibanding asset-asset lain. Oleh sebab itu harga emas tidak naik.


Chart 4


Kesalahan ke dua dari Mehran adalah meletakkan hampir semua assetnya di emas, sehingga ketika dia membuat kesalahan keputusan, kerugiannya banyak. Dengan kata lain, bahwa dia tidak melakukan asset management yang baik.


Apakah Deposito Bank adalah Investasi yang Aman ?
Semua orang tahu bahwa investasi saham termasuk yang penuh resiko. Emas lebih rendah resikonya dan deposito bank sangat aman. Pemikiran yang demikian adalah salah. Baru saja kita melihat kasus riil dari teman saya yang rugi besar di investasi emasnya. Deposito juga punya resiko kerugian yang besar.

Di akhir dekade 60an, paman saya menjual mobil Mercedes baru yang dibawanya dari Jepang hasil kerjanya sebagai atase militer. Uangnya didepositokan ke bank. Dia berharap bahwa dia bisa memperoleh uang bulanan dari bunga simpanan depositonya. Nama banknya adalah Sinar Semesta. Bunganya cukup tinggi. Saya tidak ingat tepatnya. Tetapi per bulannya bisa 5% - 10%. Sayangnya ini tidak berjalan lama, karena pemilik bank lari dan membawa uangnya. Jadi depositopun mempunyai resiko.

Deposito beresiko tidak hanya terjadi pada tahun 60an, tetapi juga tahun 1998 lalu, walaupun bentuknya lain. Kalau antara tahun 1997 – 1999 anda memasukkan uang anda ke deposito, nilainya akan amblas 80%. Sisanya hanya tinggal 20% saja. Bunga deposito walaupun besar, tetapi tidak bisa mengejar tingkat inflasi.


Curse Of Capital And Mental Limits
Kedua contoh di atas menunjukkan kerugian akibat salah melihat fundamental ekonomi. Kalau secara fundamental kita dijalan yang benar, adakah kemungkinan kita kalah total? Dalam kondisi seperti ini, apa yang menyebabkan kita rugi?

Untuk menjawab hal ini, kita akan bermain dadu saja. Dengan dadu ini, anda bisa bereksperimen secara berulang-ulang tanpa mengeluarkan uang. Tujuannya adalah untuk menentukan pola yang mana yang cocok untuk anda.

Dadu, bermuka 6. Kita groupkan menjadi tiga untuk mudahnya. Angka 1 dan 2 disebut “kecil” (K), 3 & 4 disebut “sedang” (S) dan 5 & 6 disebut “besar” (B).

Peluang untuk keluar kecil (K) atau sedang (S) atau besar (B), masing-masing adalah 1/3. Itu statistik dalam ilmu Probability. Dalam permainan jangka panjang, kalau kita menebak salah satu dari K, S, B, peluang untuk kena adalah 1/3. Tetapi jangan berharap bahwa tebakan anda akan kena sekali dalam 3 kali menebak. Kadang tebakan anda kena 2, 3, 4...., 8 kali berturut-turut. Bisa juga anda gagal 2, 3, ...8 kali berturut-turut. Tetapi secara keseluruhan, 33.3% dari tebakan anda mengenai sasaran. Dan 66.66% tebakan anda salah. Angka 33.3% adalah angka rata-rata suksess anda. Tetapi disamping angka rata-rata, anda harus menghadapi randomness, keacakan. Yaitu kalah beberapa kali berturut-turut atau menang beberapa kali berturut-turut.

Untuk sistem seperti ini, dalam taruhan, kalau kita pasang Rp 1, di salah satu tempat, K, S, B, kalau kena, maka bayarannya/hadiahnya adalah 2x atau Rp 2. Ini permainan yang fair dan sederhana.

Kalau anda bermain taruhan dadu semacam ini, dengan cara yang sederhana, maka untuk jangka panjang, misalnya dalam 1 juta putaran, tidak akan ada yang menang atau kalah. Semua baik bandar ataupun pemain punya peluang yang sama. Karena peluang untuk menebak tepat adalah 1/3 dengan hadiah 2x akan menutup peluang gagal menebak yang peluangnya 2/3. Dengan kata lain net profit/loss adalah 1/3*2 – 2/3 adalah nol. Hal seperti ini hanya bisa terjadi apabila kapital tidak ada batasnya dan kita bisa bermain jutaan kali.

Bagaimana kalau permainan dibatasi oleh jumlah modal. Ini adalah kondisi yang riil. Misalnya kita hanya punya modal 100. Kalau setiap pasangan taruhan adalah 50 misalnya. Dalam dua kali kalah berturut-turut modal akan habis. Tentu saja ada kalanya kita menang dulu sebelum kalah dan habis semua modal kita. Untuk hal seperti itu, saya buat model probabilitynya.
Banyak scenario yang menyebabkan kalah total. Pertama 2 kali kalah berturut-turut. Ini peluangnya adalah 2/3*2/3 atau 4/9. Kemudian 1 kali menang disusul 4 kali kalah. Ini peluangnya adalah 1/3*2/3*2/3*2/3*2/3 = 0.065843621. Kemudian 2 kali menang disusul dengan 6 kali kalah yang peluangnya 0.009755. Kemudian 1 kali menang 1 kali kalah menang lagi dan kalah 5 kali, peluangnya 0.009755. Dan seterusnya. Ini kalau kita jumlahkan kemudian kita hitung juga probability untuk pemasangan 1, 2, 5, 10, 20, 30, dst akan memperoleh grafik pada Chart-5.

Jadi kalau kita memasang 50% (50) dari modal kita, maka peluang kita untuk kalah total sehingga tidak bisa main lagi adalah 52.2%. Kalau kita bermain dengan 30% (30) dari modal kita untuk setiap tebakan, maka peluang untuk kalah total adalah 30.39%. Dan kalau kita hanya memakai 1% dari modal awal kita untuk setiap tebakan, maka peluang untuk kalah total adalah 0.00000000000000002887%. Sangat kecil.

Ini yang saya sebut dengan the curse of capital and mental limits. Saya katakan mental limit untuk mewakili berhentinya seseorang dari permainan bukan karena keterbatasan kapital, tetapi karena kapok, jera atau karena stress akibat kekalahannya sudah melewati batas mental limit. Ini berlaku bukan saja untuk permainan judi, tetapi juga untuk setiap investasi dan spekulasi. Untuk spekulasi dan investasi, tentu saja bentuk probability functionnya akan berbeda. Dan kita tidak pernah bisa mengetahuinya dengan pasti. Saya menggunakan dadu sekedar untuk memudahkan dalam menjelaskan persoalan karena kita tahu fungsi probability nya.


Chart 5

Andaikata dalam investasi, kita mempunyai data dan bisa menebak arah pasar. Atau dengan analisa teknikal kita bisa lebih baik 2 atau 5 kali dari pada menebak secara random. Tetap saja kita masih punya peluang untuk kalah total. Apakah itu kalah akibat kehabisan modal atau karena mental break-down karena tebakan kita gagal berkali-kali dan portfolio jeblok. Chart-6 menunjukkan peluang kalah total bagi yang punya keahlian menebak secara tepat 2 dan 5 kali dari orang normal (grafik magenta dan merah) dibandingkan dengan orang yang umum (grafik biru). Dengan keahlian dalam menganalisa pasar akan memberi peluang yang lebih baik untuk menghindari kalah total. Tetapi peluang untuk kalah itu tetap ada.

Grafik pada Chart-6 bisa juga me-representasikan sistem investasi yang sangat beresiko, option dan shorting bear market dengan leverage misalnya untuk grafik biru, kurang beresiko seperti investasi saham grafik magenta misalnya dan yang sangat defensif seperti bunga deposito. Grafik-grafik ini hanya untuk illustrasi. Nilai yang sebenarnya tidak bisa kita ketahui. Seandainya bisa, akan sangat sukar menurunkan matematiknya.


Chart 6

Bagi investor yang penting bagaimana membagi investasinya, berapa persen di pool defensif dan berapa persen di pool aggresif. Dan juga berapa persen dalam pool di antara defensif dan aggresif.

Bagi saya yang saya sebut pool defensif adalah cash dan emas. Insha Allah, mental saya tidak akan cracks kalau emas atau dollar atau rupiah turun. Selama ini turunnya sekitar 10% - 30%. Ini dikarenakan selama ini arahnya masih bisa ditebak. Andaikata tidak tahu kemana arahnya, bisa dibagi rata saja antara emas, dollar, Singapore dollar dan rupiah.

Sedang pool aggresif adalah saham dengan leverage, small cap dan perak. Mungkin perak bisa dikategorikan diantara defensif dan aggresif. Allokasi kapital untuk pool aggresif buat saya hanya 10% saja. Seandainya semua habis, saya masih bisa mengambil kapital baru dari pool defensif. Dan kalau untung, sebagian harus disisihkan ke pool defensif untuk persediaan masa depan.

Catatan, walaupun secara fundamental kita bisa melihat arah gerakan obyek investasi kita, tetapi turning point belum tentu bisa ditebak. Misalnya US dollar, sejak bulan Agustus 2009 saya melihat potensi penguatannya (Chart-7). Ketika itu US dollar index berada di level 77.5. Ternyata pembalikannya baru terjadi di bulan Desember 2009. Dan bottom US dollar indeks adalah 74.5. Suatu penantian yang cukup lama.


Chart 7

Kegagalan dalam meramal penguatan US dollar, tidak hanya itu saja, ternyata terhadap rupiah US dollar masih terus melemah sampai saat ini. Rupiah secara fundamental akan terpuruk terhadap US dallar, karena US dollar mengalami kontraksi sebesar –6% per tahun, sedangkan rupiah masih ekspansi. Itu penjelasan fundamentalnya. Kapan dan dimana titik baliknya, sulit dipastikan. Yang ada hanya tebakan probablistik saja.

Sekian dulu, semoga uraian ini bermanfaat.

Jakarta 10 April 2010.



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

10 comments:

Anonymous said...

1,2,3,5,8,13,21,dst.....inilah awal teori Fibonacci, 1/2=50%, 2/3=66,7%, disempurnakan menjadi 38,2%, 50%, 61,8%.
Sedikit menambahkan Pak IS. Sebenarnya teori investasi yang baik adalah 3M : Mind, Method, Money Management. Yang bahas anda sama dengan Mind = Mental, Money Management = kapital. Method adalah hal yang umum dan tiap orang bisa beda.Laen kali mungkin lebih bagus jika anda memprediksikan diberikan stop loss, sehingga pembaca bisa tahu resiko yang dihadapi..
Saya tetap yakin emas naik sampai 1265 min. (wave 5) dan dji min 11300 (wave 5 jg), baru setelah itu kita liat kemungkinan sell
Thank you
Tyo

ronym said...

emas memang bukan untuk mendapatkan untung.
tetapi menjaga nilai / daya beli / kekayaan.
teman disebelah menganalogikan dengan :
1400 th lalu, seekor kambing bisa dibeli dengan 4,25 gr emas ( dinar ).
kini... dengan 4,25 gr emas pun senilai dengan harga kambing.
artinya selama 1400 th emas tidak menurun nilainya, walau juga tidak naik.
...
saya secara pribadi menempatkan emas sebagai emergency kit. alias jika sesuatu terjadi entah itu hiperinflasi, uang kertas tak berlaku, bank tutup, kita sakit, di PHK, dll. minimal saya masih punya sesuatu yang berharga yang bisa ditukar dengan sepiring nasi ( ingat kasus kejatuhan mata uang zimbabwe 2008,jerman sampai-sampai pembuat rotipun tak mau menukar sepotong roti dengan segerobak uang kertas ).
emergency kit berupa emas perhiasan ( cincin,kalung,dalam jumlah yang cukup ).
berupa koin emas, perak dan batanganpun juga perlu ada dan cukup.
...
kenapa ada emas perhiasan?
tidak semua batangan atau koin?
masyarakat umum jika ditawari cincin emas pun tahu kalau itu cincin emas dan tahu harganya se berapa. jadi kita lebih mudah menukarnya ke makanan dan barang lain, daripada jika emas berupa batangan ( bingung benda apa itu, kok seperti emas, buat apa ya ? ganjal pintu ? ).
sedangkan koin dan batangan bisa kita tukarkan kepada seseorang yang tahu nilainya.
...
emergency kit disimpannya pun dirumah.
trus, gimana kalo dicuri ?...
tenang... cuma sekian persen dari harta kita.
ia mungkin berkata
ya tapi, tetap aja hilang khan ?
trus berargumen... kalo aku nyimpennya semua di bank ( safe deposit box ) lebih aman ...
sapa bilang ? banknya khan ?
kalo banknya bankrut dan operasional bank berhenti ?
ato ada kerusuhan ?
ada bencana yang merusak bank ? sama aja khan ?
tetep aja hilang / berkurang harta kita.
...
satu lagi komponen emergency kit juga food supply : berupa hewan ternak, stok bahan pangan, dll. ini untuk kondisi yang sangat ekstrim dimana ketersediaan makanan sangat sulit didapat. pada kondisi normal bisa berupa usaha agrobisnis ( pertanian, peternakan ), rumah makan, toko sembako, gudang beras, dll.
dan jangan lupa perlengkapan survival dan hunting.
...
mungkin hal-hal diatas semua terdengar aneh, tetapi yang namanya emergency kit, jarang / bahkan tidak kita gunakan saat normal.
Namun saat emergency... sangat menolong / menyelamatkan nyawa.
...
trus apakah mesti kalo punya emergency kit, investasi segala macem dan usaha diberbagai tempat trus aman 100%?
ya... nggak juga...
kalo pas waktu kiamat ?
bencana alam ?
tetep aja hilang / berkurang...
Namun jangan peseimis, setidaknya kita telah melakukan sesuatu untuk kita dan keluarga (minimal) dengan emergency kit.
syukur-syukur juga melakukan sesuatu untuk sesama.
istilahnya investasi akhirat. returnnya ya pas di akhirat.
jadi minimal kalau nggak selamat di dunia, ada yang ngirimin pahala untuk kita di akhirat.
siapa tahu akhirat bener-bener ada ?
trus kalau akhirat ternyata nggak ada ?
Ya sudahlah... apa mau dikata ?
minimal kita sudah hidup dengan berbagi kebahagiaan kepada keluarga, anak cucu, sesama
Matipun tenang dan bahagia
( krn bisa memberikan sesuatu pada keluarga, anak cucu, sesama ).

Anonymous said...

Edan...Ngak Ada yg Lihat & comment lg site ini.... Ada pepatah sekali berbuat salah selamanya bersalah... :(

Anonymous said...

Bro IS,
Bisa ngga ajarin saya bikin kurva probabilitasnya bila risk reward nggak 1:2 tapi 1:1 saja.... jadi tapi kurva yang kalau resiko Rp1 maka bila menang hanya dapat Rp1 bukan dapat Rp2 spt kurva Anda.
Thx ya....
Lily

Anonymous said...

Trus dollarnya di apain enak nya Om IS??????????????????
PLEASE ANSWER ASAP.
THANKS.

Imam Semar said...

@Anony,

Saya masih tetap collect US$ sampai akhir tahun.

@Lily,
Ini masalah matematik biasa. Nanti kalau sempat kita bahas matematiknya.

Saya tidak anjurkan anda bermain roullete hitam-putih, besar-kecil. Sebab...., permainan ini juga punya curse of capital limitation.

Unknown said...

Pa IS

Ada yang bilang , sebaiknya sekarang colect mata uang China. Karena banyak negara Barat ( US )nekan china supaya mata uangnya di lepas bebas. Ahirnya China akan nyerah ??

Gimana menurut Pa IS????

Anonymous said...

Thx Pak IS,
saya bukannya mau "main judi" pak dng tanya ttg probabilitas kalah tsb, justru saya lagi bikin2 web yang ingin menekankan financial planning & money management di investasi derivatif, nah... kalo boleh saya minta ijin capture gambar kurva probabilitas tsb - buat sharing dan sy akan kasih sumber nya ke link bapak ini...

Thx for sharing & tetap semangat
Rgrds
Lily

Unknown said...

Sekali lagi matur nuwun Mbah.
Saya setuju sekali dengan beberapa komentar yang mengatakan bahwa Mbah dengan tulus telah membagi ilmu kepada kami (tidak seperti blog2 lain yang ujung2nya jualan). Menurut saya, ilmu ini jauh lebih berarti karena telah banyak membuka pandangan kami semua.

Mengenai 9 digit, untuk kalian yang picik ni ye, even orang sekaliber Bill Gates, Jack Welch juga nulis blog. Obama, juga saya yakin, kalau sudah tidak jadi presiden lagi, akan aktif nulis. Di sini, Hermawan Kartajaya juga punya blog sendiri.

Anonymous said...

ah nggak usa sewot gitu dong ..kalau ndak terima ya suruh aja si IS ini hapus comment2 yang 9 digit..gitu aja kok repot..dasar manusia fanatik.


Moderator punya absolut power!!!
tuhh .. tul khan ?...