Minggu ini kita akan membahas, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di pasar modal untuk beberapa minggu dan bulan mendatang. Kalau nanti anda membaca tulisan berikut ini, anda akan bisa merasakan keraguan kemana arah pasar dalam waktu dekat ini. Artinya, untuk jangka waktu dekat, mungkin pasar berpeluang 50%-50% rebound. Bisa juga terjun bebas. Yang lebih penting adalah alasannya.
AMANKAH UANG NASABAH BANK?
Di Indonesia, uang nasabah hanya diasuransikan sebesar Rp 100 juta per rekening. Di US hanya diasuransikan US$ 100,000 per nasabah. Maksudnya, jika anda punya 2 rekening atau lebih di satu bank US maka total uang yang diasuransikan hanya $ 100,000 saja. Selebihnya, jika terjadi kebangkrutan pada bank tersebut maka akan menguap. FDIC (Federal Depository Insurance Corp) Lembaga Asuransi Nasabah Bank di US akan mengganti uang nasabah US$ 100,000 jika sebuah bank bangkrut.
Pertanyaannya: “Apakah janji ini akan ditepati?”
Saya tidak percaya janji politikus, karena saya tahu tidak akan ditepati karena mereka tidak mampu (janji kosong). Janji boleh janji, tetapi apakan yang berjanji punya kemampuan menepati? Misalnya, kalau ada seorang miskin yang untuk makan sehari-hari saja susah, berjanji memberikan uang kepada anda Rp 10 milyar, apakah anda akan percaya? Tentu saja tidak. Demikian juga dengan FDIC.
Untuk menepati janjinya FDIC harus punya dana yang cukup. Oleh sebab itu kita harus bisa berhitung mengukur kemampuan FDIC. FDIC mempunyai dana US$ 53.8 milyar. Tidak banyak dibandingkan deposit nasabah yang ada di bank-bank US sebesar US$ 4.43 trilion. Jadi dana di FDIC hanya 1.2% dari deposit nasabah. Mengerikan, karena untuk krisis seperti tahun 1980an, total biaya yang dikeuarlan mencapai kurang lebi US$ 250 milyar. Untuk IndyMac yang baru saja tersungkur, akan memakan $4 milyar. Menurut perkiraan yang terakhir mengenai krisis saat ini yaitu dari IMF, krisis ini akan memakan US $ 1.5 triliun. Jadi, apakah uang yang ada di bank itu diasuransikan atau tidak, tetap mempunyai resiko tidak kembali. Kecuali kalau pemerintah US melakukan penyelamatan ala BLBI yang berakibat tersapunya nilai uang US seperti rupiah pada tahun 1998 (tersisa hanya 20% saja).
Uang nasabah bank di US terancam. Kalau mereka sadar, maka mereka akan mencabut depositnya. Bank-bank US akan di-rush. Ini sudah mulai seperti pada berita di Yahoo ini [link] :
PHOENIX (July 25, 2008) - Customers of two banks closed by federal regulators were assured that every penny of their money was protected, preventing lines of angry accountholders from forming Saturday.
The calm response was a stark contrast to the hundreds of angry customers who waited for hours earlier this month in Southern California to demand their money after IndyMac Bank's assets were seized.
The 28 branches of the 1st National Bank of Nevada and First Heritage Bank N.A. — owned by Scottsdale, Ariz.-based First National Bank Holding Co. — were closed Friday by the FDIC.
Untungnya kedua bank ini diambil alih oleh Mutual Omaha. Uang nasabah selamat. Lain halnya dengan bank IndyMac. Bisa dipastikan banyak nasabah yang uangnya menguap.
FDIC mengeluarkan list 90 bank yang perlu pengawasan। Tetapi IndyMac yang tersungkur, tidak termasuk dalam list tersebut. Dari situ kita bisa simpulkan bahwa krisis finansial di US belum berakhir. Di bawah ini adalah list bank dengan “Texas Ratio”. Yang dimaksud dengan “Texas Ratio” adalah perbandingan Non-Performing Loan (NPL) + pinjaman yang sudah 90 hari+ belum terpenuhi dengan tangible equity + dana yang tersedia. Dengan kata lain “Texas Ratio” adalah perbandingan “hutang yang seret” dengan dana yang ada untuk menutupnya. Jika Texas Ratio melebihi 110%, kemungkinan besar bank tersebut bisa tersungkur. Perhatikan tabel ini bahwa IndyMac mempunyai Texas Ratio 116. Sebenarnya saya ingin melakukan short di bank-bank ber Texas Ratio tinggi, tetapi sayangnya saham mereka sudah tersungkur babak belur hancur. Seperti IYTC (Integrity Bancshare Inc), PFB (PFF Bank & Trust) dan DSL (Downey Financial) misalnya sudah disekitar $ 1 atau dibawah $1. Sayang info ini terlambat. Oleh sebab itu saat ini saya lebih terfokus pada institusi-institusi keuangan yang berleverage tinggi.
AMANKAH UANG NASABAH BANK?
Di Indonesia, uang nasabah hanya diasuransikan sebesar Rp 100 juta per rekening. Di US hanya diasuransikan US$ 100,000 per nasabah. Maksudnya, jika anda punya 2 rekening atau lebih di satu bank US maka total uang yang diasuransikan hanya $ 100,000 saja. Selebihnya, jika terjadi kebangkrutan pada bank tersebut maka akan menguap. FDIC (Federal Depository Insurance Corp) Lembaga Asuransi Nasabah Bank di US akan mengganti uang nasabah US$ 100,000 jika sebuah bank bangkrut.
Pertanyaannya: “Apakah janji ini akan ditepati?”
Saya tidak percaya janji politikus, karena saya tahu tidak akan ditepati karena mereka tidak mampu (janji kosong). Janji boleh janji, tetapi apakan yang berjanji punya kemampuan menepati? Misalnya, kalau ada seorang miskin yang untuk makan sehari-hari saja susah, berjanji memberikan uang kepada anda Rp 10 milyar, apakah anda akan percaya? Tentu saja tidak. Demikian juga dengan FDIC.
Untuk menepati janjinya FDIC harus punya dana yang cukup. Oleh sebab itu kita harus bisa berhitung mengukur kemampuan FDIC. FDIC mempunyai dana US$ 53.8 milyar. Tidak banyak dibandingkan deposit nasabah yang ada di bank-bank US sebesar US$ 4.43 trilion. Jadi dana di FDIC hanya 1.2% dari deposit nasabah. Mengerikan, karena untuk krisis seperti tahun 1980an, total biaya yang dikeuarlan mencapai kurang lebi US$ 250 milyar. Untuk IndyMac yang baru saja tersungkur, akan memakan $4 milyar. Menurut perkiraan yang terakhir mengenai krisis saat ini yaitu dari IMF, krisis ini akan memakan US $ 1.5 triliun. Jadi, apakah uang yang ada di bank itu diasuransikan atau tidak, tetap mempunyai resiko tidak kembali. Kecuali kalau pemerintah US melakukan penyelamatan ala BLBI yang berakibat tersapunya nilai uang US seperti rupiah pada tahun 1998 (tersisa hanya 20% saja).
Uang nasabah bank di US terancam. Kalau mereka sadar, maka mereka akan mencabut depositnya. Bank-bank US akan di-rush. Ini sudah mulai seperti pada berita di Yahoo ini [link] :
PHOENIX (July 25, 2008) - Customers of two banks closed by federal regulators were assured that every penny of their money was protected, preventing lines of angry accountholders from forming Saturday.
The calm response was a stark contrast to the hundreds of angry customers who waited for hours earlier this month in Southern California to demand their money after IndyMac Bank's assets were seized.
The 28 branches of the 1st National Bank of Nevada and First Heritage Bank N.A. — owned by Scottsdale, Ariz.-based First National Bank Holding Co. — were closed Friday by the FDIC.
Untungnya kedua bank ini diambil alih oleh Mutual Omaha. Uang nasabah selamat. Lain halnya dengan bank IndyMac. Bisa dipastikan banyak nasabah yang uangnya menguap.
FDIC mengeluarkan list 90 bank yang perlu pengawasan। Tetapi IndyMac yang tersungkur, tidak termasuk dalam list tersebut. Dari situ kita bisa simpulkan bahwa krisis finansial di US belum berakhir. Di bawah ini adalah list bank dengan “Texas Ratio”. Yang dimaksud dengan “Texas Ratio” adalah perbandingan Non-Performing Loan (NPL) + pinjaman yang sudah 90 hari+ belum terpenuhi dengan tangible equity + dana yang tersedia. Dengan kata lain “Texas Ratio” adalah perbandingan “hutang yang seret” dengan dana yang ada untuk menutupnya. Jika Texas Ratio melebihi 110%, kemungkinan besar bank tersebut bisa tersungkur. Perhatikan tabel ini bahwa IndyMac mempunyai Texas Ratio 116. Sebenarnya saya ingin melakukan short di bank-bank ber Texas Ratio tinggi, tetapi sayangnya saham mereka sudah tersungkur babak belur hancur. Seperti IYTC (Integrity Bancshare Inc), PFB (PFF Bank & Trust) dan DSL (Downey Financial) misalnya sudah disekitar $ 1 atau dibawah $1. Sayang info ini terlambat. Oleh sebab itu saat ini saya lebih terfokus pada institusi-institusi keuangan yang berleverage tinggi.
Dari data-data bank yang ada, saya pikir, krisis moneter di US masih lama। Apalagi kalau dilihat dari jadwal KPR yang berpindah dari bunga penggoda ke bunga mengambang (mencekik)। Krisis sekarang ini akan berakhir pada tahun 2011.
SEKTOR TRANSPORTASI YANG TIDAK MAU SINKRON
Ada satu hal yang mengganggu sikap bearish saya pada saat ini, yaitu sektor transportasi menunjukkan gejala bullish sedang Dow Industrial masih bearish (Chart 1). Ini membuat saya bertanya-tanya apakah bear market sudah mendekati garis finish? Tetapi dari besarnya pemutihan yang sudah terjadi dan perkiraan potensi kerugian masih jauh (Chart 2). Dari segi besarnya koreksi, krisis kali ini akan lebih parah dari krisis rata-rata sebelumnya. Chart 3 menunjukkan besarnya koreksi di bursa saham dan lamanya krisis. Kalau memang krisis ini akan memakan waktu 3 tahun untuk selesai, maka koreksinya rata-rata sekitar 50% pada indeks S&P500 disekitar 600-800. Dan ini seiring dengan Chart-1 double tops pada tulisan 2 minggu lalu [link] . Oleh sebab itu kita lihat bagaimana karakteristik Dow Transportasi pada kasus bear market tahun 2000-2003 (Chart 4). Pada Chart 4 ini jelas nampak pada 1.5 pertama, indeks Dow Transport menunjukkan higher low dan higher high, trendnya naik. Setelah itu kembali bearish mengikuti Dow Industrial.
Setelah melihat data-data ini saya semakin yakin bahwa bear market masih lama.
Chart 1 (Klik untuk memperbesar)
Ada satu hal yang mengganggu sikap bearish saya pada saat ini, yaitu sektor transportasi menunjukkan gejala bullish sedang Dow Industrial masih bearish (Chart 1). Ini membuat saya bertanya-tanya apakah bear market sudah mendekati garis finish? Tetapi dari besarnya pemutihan yang sudah terjadi dan perkiraan potensi kerugian masih jauh (Chart 2). Dari segi besarnya koreksi, krisis kali ini akan lebih parah dari krisis rata-rata sebelumnya. Chart 3 menunjukkan besarnya koreksi di bursa saham dan lamanya krisis. Kalau memang krisis ini akan memakan waktu 3 tahun untuk selesai, maka koreksinya rata-rata sekitar 50% pada indeks S&P500 disekitar 600-800. Dan ini seiring dengan Chart-1 double tops pada tulisan 2 minggu lalu [link] . Oleh sebab itu kita lihat bagaimana karakteristik Dow Transportasi pada kasus bear market tahun 2000-2003 (Chart 4). Pada Chart 4 ini jelas nampak pada 1.5 pertama, indeks Dow Transport menunjukkan higher low dan higher high, trendnya naik. Setelah itu kembali bearish mengikuti Dow Industrial.
Setelah melihat data-data ini saya semakin yakin bahwa bear market masih lama.
Chart 1 (Klik untuk memperbesar)
PASAR SAHAM JANGKA PENDEK/MENENGAH
Minggu lalu kita lihat bursa secara aggresif rebound। Begitu aggresifnya sampai-sampai indeks Bull Percentage Financial, BPFINA, naik ke 64% dari titik nadirnya di sekitar 5% saja hanya dalam waktu 2 minggu (Chart 5). Dari beberapa kali bear market oversold rebound, rally sebesar 25% untuk sektor finansial IYF sudah cukup bagus. Dan untuk rebound kali ini IYF naik dari dari level sekitar 58 ke 75 atau 31%, sudah sangat bagus. Jadi peluang koreksi kembali, cukup besar. Disamping itu Dow Industrial membentur resistancenya di 1175 dan gagal menembusnya. Lagi pula indeks kepanikan VIX menunjukkan kepanikan sudah menurut. Faktor ini yang membuat saya tidak yakin akan berlanjutnya rebound.
Chart-5 ((Klik untuk memperbesar))
Chart-6 (Klik untuk memperbesar)
Chart-7 (Klik untuk memperbesar)
Tetapi ada faktor teknikal lain yang mendukung opini bahwa rebound akan terus berlanjut. Mulanya indeks jatuh ke bawah level terendah 2006 (Chart 6). Nampaknya kurang meyakinkan sehingga indeks rebound kembali. Selama 2 minggu rebound berlanjut, pasar mengabaikan banyak berita negatif. Artinya, rebound ini cukup kuat. Mungkin didasari oleh short covering pada saham-saham finansial yang dilarang di-short. Peraturan ini mulai berlaku pada hari senin tanggal 28 Juli 2008. Tetapi mungkin yang paling domian adalah faktor oversold itu. Biasanya untuk mengendorkan oversold yang ekstrim semacam ini perlu 4-8 minggu. Dan ini berarti indeks S&P500 bisa mencapai 1320 (Fib. 50%) atau 1350 (Fib. 62%). Resistance terakhir bertepatan dengan batas koridor atas pola trading S&P500 (Chart 7).
Minggu depan kalender ekonomi adalah Consuer confidence, Employment, auto sales dan lain lain yang mungkin tergolong berita buruk. Pasar mungkin akan tidak mengacuhkan. Tetapi yang terpenting adalah crude inventories. Saya harap hasilnya akan membuat rally dan harga minyak mentah akan turun lagi. Saham refinery adalah arena yang menarik. Saham-saham seperti Valero (VLO), Tesoro (TSO), Sunoco (SUN) sudah terkoreksi babak belur. Valuasinya sangat menarik, PER disekitar 6 (VLO bahkan 4!!!). Silahkan check sendiri di Yahoo. Gila bukan? Andaikata saham-saham ini tidak ikut rally, maka bisa disimpan untuk jangka panjang. Disamping itu secara akan mulai memasang short finansial ketika indeks S&P500 menjelang memasuki daerah 1320an.
Sampai disini dulu. Jaga kesehatan dan tabungan anda baik-baik.
Jakarta 28 Juli 2008.