(Bagian – 1: Hoax Terbesar Abad 21 dan Kebenaran)
Dua atau tiga
dekade lalu anda sering
dengar istilah yang menjadi sangat populer yaitu global warming. Katanya global
warming ini akibat emisi gas-gas green
house (gas rumah kaca). Tudingan gas rumah kaca itu tertuju pada CO2
sebagai akibat ulah manusia. Gas CO2 ini adalah emisi hasil
pembakaran fossil fuel, bahan bakar
fossil.
Ada yang pro yang
suaranya lantang dan ada yang kontra, yang suaranya kurang terdengar. Dasar
argumen kubu yang kontra adalah, bahwa kentutnya sapi yang merupakan gas
methane juga gas rumah kaca yang dari dulu sejak tahun dal sudah dilepaskan lewat anus-anus sapi. Tidak hanya itu,
methane itu lebih potent sebagai gas
rumah kaca. Walaupun dengan argumen yang kuat ini, walaupun suara kubu kontra
ditekan lewat keras-kerasan suara teriakan. Banyak politikus yang tentu saja
tidak punya ilmu yang cukup untuk membuat analisa hal seperti ini, menyuarakan gagasan
global warming. Kubu global warming memperlakukan persaingan
ini seperti kontes popularitas. Bukan sebagai debat ilmiah untuk mencari
kebenaran.
Salah satu pemandu
sorak dari kubu global warming adalah
mantan wakil presiden US, Al Gore. Tahun 2006 dia menulis dan membintangi film
yang berjudul An Inconvenient Truth.
Dan film ini memperoleh hadiah Oscar untuk Best
Documentary Feature dan Best Original
Song. Artinya film ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan/untuk
memperoleh respon yang baik dari masyarakat. Dana banyak dikucurkan ke kubu
ini. Dukunganpun semakin banyak. Undang-undang pembatasan emisi karbon, pajak
karbon semakin banyak diadopsi di banyak negara. Negara-negara yang
meratifikasi pejanjian pembatasan emisi karbon semakin banyak.
Global warming adalah hoax terbesar pada abad 21. Penyebarnya adalah
para politikus. Kalau dulu EOWI sering mengatakan bahwa: “ada penipu, ada
penipu ulung, ada politikus dan ada Cut Zahara Fona”, nampaknya para politikus
seperti Al Gore sekarang bisa menyaingi penipu kelas Cut Zahara Fona. Apakah peningkatan
kualitas politikus ini benar? Tunggu sampai ada Cut Zahara Fona, Joko Suprapto
atau Raja Idrus – Ratu Markonah yang baru.
Tetapi kebenaran
tidak diperoleh dari kontes popularitas. Ilmuwan sejati yang tentu condong dan berpihak
pada data serta argumen yang logis, tetap bersikukuh memnyodorkan data-data
yang otentik dan membatah data-data yang dimanipulasi oleh para politikus, hoax atau propaganda ala An Inconvenient Truth. Dampaknya sudah
mulai terlihat. Perlahan-lahan istilah global
warming berganti menjadi climate
change. Perhatikan perubahan istilah ini. Dan……, bukan tidak mungkin nanti
istilah climate change berubah
menjadi global cooling atau mini ice age.
Mini ice age bukan lah hal yang baru. Sebelumnya pernah terjadi kira-kita
antara tahun 1400 – 1800. Tepatnya, kapan dimulai, kapan berakhir dalam
perdebatan para pakar. Tentu saja demikian karena mini ice age merupakan proses yang cukup lama menurut ukuran umur
manusia. Dari semua itu yang tercatat dalam sejarah di tahun 1645 – 1715, pada
musim dingin di Eropa, banyak sungai-sungai yang membeku, seperti sungai Thames
di London.
Berbeda dengan
kubu global warming, modelnya sulit
diterima, seperti dasar terjadinya global
warming adalah CO2 akibat kegiatan manusia. Benarkah
meningkatnya kadar CO2 di atmosphere akan menyebabkan kenaikkan suhu
bumi?
Kenyataan saat ini
adalah sebaliknya. Beberapa gejala sudah nampak akan munculnya mini ice age dimasa mendatang. Bahkan mungkin tahap
awalnya sedang berlangsung. Ini akan lebih memperkuat posisi kubu global cooling. Sedangkan kubu global cooling punya dasar eksperimen laboratorium untuk memperkuat
modelnya. Bisa saja ada kompetisi andata global
warming yang disebabkan CO2, tetapi faktor-faktor yang
mempengaruhi global cooling nampaknya
akan lebih mendominasi.
Walaupun kita
mungkin tidak mengalami bottom atau
bagian ekstrim dari mini ice age ini
setidaknya kita akan mengalami proses global coolingnya sendiri. Tidak hanya itu, sebagai orang tua, kita bisa
mempersiapkan anak-anak dan cucu-cucu menghadapi periode global cooling.
EOWI ingin
menyentuh beberapa aspek dari dampak global
cooling terhadap manusia serta peluang-peluang apa yang terbuka dimasa
depan.
Data dan Fakta
Salju Di Gurun
Beberapa tahun
terakhir ini kita mendengar turunnya salju di Saudi Arabia. Kalau turunnya di
wilayah Tabuk yang berada di utara dekat dengan Jordania, Syria dan Israel,
kita tidak perlu heran. Ini terjadi tahun 2016 pada bulan Desember. Tetapi jika
salju ini turunnya di Mekkah dan Madinah serta wilayah-wilayah di daerah itu
lain ceritanya. Tahun 2014, 2016 dan 2018 hujan es melanda Mekkah dan atau
Madinah. Ini baru cerita yang seharusnya membuat kita mempertimbangkan lagi,
apakah kejadian ini akan berlanjut dan merupakan awal dari suatu proses yang panjang.
Mekkah Turun salju tahun 2014 (https://youtu.be/8Htlc9GfM48)
Jalan antara
Mekkah dan Madinah 2016 (https://youtu.be/EkHv349AK2o)
Hujan es di Saudi Arabia 2018 (https://youtu.be/66Px2grmB3c)
Perhatikan reaksi
orang-orang di video ini, kelihatan norak,
karena mengalami hal yang baru.
Penebalan Lapisan Salju di Greenland
Salju glacier di
kutub utara, termasuk Greenland mempunyai dinamika siklus tahunan. Pada musim
panas, salju glacier mencair dan mengalir ke laut dari bulan Juni sampai
Agustus. Pada bulan-bulan ini glacier di Greenland menyusut karena glacier yang
cair mengalir ke laut bukan tetap di daratan. Tetapi kemudian dari bulan
September ke bulan Mei dengan turunnya salju, es dan hujan yang membeku,
akumulasi terjadi lagi dan lapisan es glacier menebal kembali. (Lihat chart
berikut)
Chart-1
Untuk mengamati
apakah salju glacier di Greenland dari tahun ke tahun menyusut (menunjukkan global warming) atau menebal
(menunjukkan global cooling), dapat
dilakukan pengukuran pada setiap bulan September. Jika ada kenaikkan maka itu
menunjukkan global cooling dan jika
ada penyusutan, maka itu global warming.
Tiga orang ahli cuaca Denmark, Dr Ruth Mottram, Dr
Peter Langen and Dr Martin Stendel dari Danish Meteorological Institute (DMI) di
Copenhagen, menunjukkan bahwa tahun 2011 – 2012 pun ada surplus endapan salju
sekitar 50 G-ton. Artinya pada tahun itu antara salju yang mencair dengan curah
salju, masih lebih banyak salju diendapkan di tanah Greenland. Dan untuk tahun
2016 – 2017 surplusnya semakin banyak yaitu 550 G-ton. Jadi salju di Greenland sebenarnya
menebal dan meluas sejak 2011 dan mungkin mengalami percepatan. Walaupun
demikian penambahan massa glacier tahun 2016 – 2017 ini masih dalam kisaran
statistik selama 30 tahun, antara 1981 – 2010 (area berwarna abu-abu). Jadi
untuk mengatakan global cooling masih
terlalu dini. Kita bisa mengatakan bahwa trendnya mengarah pada global cooling, bukan global warming. Dan saat ini masih dalam
phase awal.
Chart-2
Teori Gas Rumah Kaca vs Teori Aktivitas Matahari
Kubu global warming mempunyai argumen bahwa
CO2 hasil pembakaran fossil fuel adalah gas rumah kaca, yang akan menahan
panas matahari yang jatuh ke bumi dan menghambat pelepasannya keluar atmosfir
bumi. Jadi dengan bertambahnya gas rumah kaca maka panas dari sinar matahari
akan terkungkung di dalam atmosfir bumi. Teorinya demikian sederhana dan mudah
dicerna oleh orang awam dan politikus. Oleh sebab itu teori ini mendapat banyak
dukungan dari orang awam dan politikus. Politikus yang otaknya pas-pasan
menjadi corong kubu ini. Dana dikucurkan untuk kampanye mitigasi global warming dan untuk
usaha-usaha/program menahan laju global
warming. Bahan bakar ramah lingkungan dan segala macam program
tetek-bengek, dari mulai konfrensi sampai pembuatan peraturan, undang-undang
serta program yang mendorong penggunaan green
energy dijalankan untuk mengurangi emisi CO2.
Teori sunspot cycle adalah yang dijadikan
pegangan bagi kubu global cooling.
Aktifitas matahari
tidak selalu konstan. Pada masa aktif dan sibuknya matahari mengeluarkan letupan-letupan
atau badai di permukaan yang ditandai dengan peningkatan aktivitas magnetik.
Bagian-bagian matahari yang aktif ini disebut sunspots karena bentuknya seperti bintik-bintik di matahari. Letupan-letupan
ini menghasilkan solar wind (angin
matahari) yang memancar keluar dan menerpa salah satunya bumi.
Solar wind pada dasarnya terdiri dari proton (ion hidrogen) dan ion
helium (sinar alpha). Dalam banyak hal partikel-partikel/atom bermuatan ini punya
peran yang penting dalam melindungi bumi dari radiasi sinar kosmik (cosmic rays)
yang banyak mengandung sinar gamma yang mempunyai energi tinggi. Sinar kosmic
ini yang berasal dari ledakan nova dan supernovae.
Permukaan bumi
sendiri terlindung dari solar wind
karena adanya medan magnit bumi.
Gambar di bawah
ini bisa memberi illustrasi tentang solar
wind, cosmic rays dan medan magnet
bumi.
Illiustrasi-1
Beberapa ilmuwan
Denmark lainnya seperti Henrik Svensmark dari Technical University of Denmark,
baru-baru ini bisa menunjukkan bahwa partikel-partikel terionisasi bisa memicu
terbentuknya inti titik-titik air yang hasil akhirnya adalah pembentukan awan.
Dengan kata lain partikel terionisasi membantu pembentukan awan.
Penemuan ini ada
kaitannya dengan sinar kosmik, dimana sinar kosmik yang berenergi tinggi ini
masuk ke atmosfir akan menghantam atom-atom di udara dan membuat atom-atom ini
bermuatan, alias menjadi ion. Selanjutnya ion-ion ini akan membantu pembentukan
awan.
Oleh sebab itu,
pada saat aktivitas matahari berkurang, sinar kosmik banyak yang masuk ke bumi,
pembentukan awan akan lebih mudah. Dan selanjutnya bisa ditebak. Sinar matahari
terhalang untuk menerpa permukaan bumi karena awan. Awan-awan yang berwarna
putih itu memantulkan cahaya matahari keluar bumi. Inilah yang menyebabkan suhu
bumi mendingin.
Sunspot cycle punya rentang siklus antara 9.5 – 12 tahun (Chart-3).
Satu setengah abad yang lalu panjang siklus ini sekitar 11.5 – 12 tahun. Tetapi
dengan perjalanan waktu secara perlahan-lahan siklus ini memendek, dan yang
terpendek adalah sekitar 9.5 tahun yaitu pada tahun 1986 – 1996. Setelah itu
siklus ini ada tanda-tanda kembali memanjang.
Chart-3
Tadi disebutkan
bahwa sunspots, solar wind, berkaitan dengan berkurangnya potensi terbentuknya awan,
dengan demikian assosiasinya adalah bertambah panasnya bumi. Panjang-pendek
siklus berhubungan langsung dengan pancaran solar
wind. Oleh sebab itu diharapkan panjang-pendeknya siklus sunspot punya korelasi yang dekat dengan
perubahan suhu rata-rata bumi.
Chart-4 sejalan
dengan hipotesa di atas. Pada Chart-4 ini juga diplot kadar CO2 yang
jelas sekali tidak bisa dikorelasikan ke suhu bumi. Chart-4 ini jelas sekali
mendukung hipotesa sunspot cycle dan
menumbangkan hipotesa gas rumah kaca dalam kaitannya dengan pemanasan bumi.
Chart-4
Banyak ilmuwan
dari kubu global cooling masih tawadhu (modest) dengan mengatakan bahwa ilmu mereka masih belum cukup dan banyak
yang belum diketahui mengenai iklim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Walaupun
demikian, itu tidak menghalangi mereka untuk membuat ekstrapolasi, seperti yang
ditunjukkan pada Chart-3. Menyimpulkan bahwa dalam masa 5 – 10 dekade mendatang
pola sunspot cycle akan membentuk
minimum seperti Maunder Minimum yang
selanjutnya menyebabkan mini ice age, adalah
terlalu dini. Kecuali para ilmuwan punya predictive
sun activity model, maka ekstrapolasi semacam ini bisa disebut spekulasi.
Walaupun itu termasuk educated guess
yang tidak bisa dibantah atau dikukuhkan. Andaikata mini ice age terjadi, titik nadirnya akan berkisar pada tahun 2050 –
2100. Masih lama. Tetapi apa yang akan terjadi pada masa transisi, itu yang
amat penting. Karena pada masa itu banyak perubahan-perubahan yang akan terjadi.
Perubahan dari normal yang lama ke normal yang baru. Itu menjadi daya tarik
tersendiri. Curah hujan meningkat. Tanah longsor, bahkan ada yang berpikir
gempa bumi dan letusan gunung berapi akan sering terjadi. Apakah anda dan anak
anda siap?
Kita sudahi dulu
dongeng ini. Insya Allah akan dilanjutkan dengan bagian selanjutnya. Jaga kesehatan
anda baik-baik dan juga tabungan anda.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.